Pengaruh Vitamin Neurotropik Terhadap Tekanan Darah Normal.
PENGARUH VITAMIN NEUROTROPIK
TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL
Wiwi Sumanti, 2001, Pembimbing : Dr. lwan Budiman, dr. , MS.Latar Belakang :
Pengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien. Pengukuran tekanan darah biasanya dilakukan pada arteri Brachialis di fossa Cubiti.
Tujuan :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin neurotropik terhadap tekanan darah, yang pengukurannya dibandingkan sebelum dan setelah minum vitamin neurotropik.
Metode :
Telah dilakukan penelitian pengaruh vitamin neurotropik terhadap Tekanan Darah pada 10 orang mahasiswi FK-UKM berusia antara 19-28 tahun. Penelitian bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan disain pretes dan postes dengan rancangan percobaan acak lengkap. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara gabungan (palpasi dan auskultasi) di arteri Brachialis. Analisa statistik memakai uji “t” berpasangan dengan a = 0.05.
Hasil :
Tekanan darah setelah minum vitamin neurotropik rata-rata sebesar 105,6/77,4
mmHg lebih tinggi daripada tekanan darah sebelum minum vitamin neurotropik rata- rata sebesar 98,4/71,2 mmHg (p < 0,05).
Kesimpulan :
Vitamin neurotropik meningkatkan tekanan darah. Saran :
Direkomendasikan pemberian vitamin neurotropik pada orang dengan keluhan kelelahan baik kelelahan itu akibat dari adanya gejala hipotensi atau bukan.
(2)
ABSTRACT
PENGARUH VITAMIN NEUROTROPIK
TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL
Wiwi Sumanti, 2001, Tutor ; Dr.Iwan Budiman, dr. MS.
Background :
Blood pressure measurement is the important thing to know a heulth condition of the patient. Blood pressure measurement usually done ut Brachialis artery in
fossa
cubiti.
Objectives :
To know the effect
of
neurotropic vitamin on the blood pressure, which was doneMethods :
This research was done to 10 female students FK-UKM (age 19-28 years old)
with methods true experimental , pretest and posttest design. Statistic Analysis using
paired “t ” test (a = 0,05).
before and after consumed neurotropic vitumin.
Results :
Blood pressure after consuming neurotropic vitamin of 105,6 77,4 mmHg was before consuming neurotropic vitumin of 98,4/71,2 higher thun blood pressure
mmHg (P 0,05).
Conclusions :
Neurotropic vitumin increases blood pressure. Recommendations :
The neurotropic vitamin is recommended for a tired patient with or without hipo t ension.
(3)
Sampul Dalam Lembar Persetujuan Lembar Pernyataan Abstrak Abstract Prakata Daftar Isi Daftar lampiran
BAB I. PENDA JAN 1.1 .Latar belakang 1.2.Identifikasi Masalah
1 .3 .Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.4.Kegunaan Penelitian
I .5.Kerangka pemikiran 1.6.Metodologi
1.7.Lokasi Dan Waktu BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tekanan Darah 2.2. Vitamin
BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tekanan darah sistol 4.2. Hasil Penelitian dan pembahasan Tekanan darah diastol 4.3. Pengujian Hipotesa Penelitian
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
1 ii iii iv V VI- VI1 viii-ix X 4-9 9-13 14-16 17 18 19 20 viii
(4)
Daftar pus taka
Riwayat hidup
xi xii
(5)
Lampiran 1 ; Surat Persetujuan . . . 2 1-30
Lampiran 2 ; Data Naracoba . . . 3 1-35
(6)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Vitamin merupakan zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan.
Vi tamin Neurotropik sekarang ini banyak dijumpai dalam berbagai merek, dan bisa didapatkan dengan mudah tanpa resep dokter.
Sediaan Vitamin Neurotropik mengandung vitamin Tiamin Piridoksin dan Sianokobalamin Masyarakat luas biasa mengkonsumsi vitamin ini walaupun tanpa keluhan yang berarti, namun vitamin ini bisa dikonsumsi pada masa kelelahan. Pada umumnya pemakaian vitamin tanpa suatu keluhan yang berarti dengan anggapan bahwa vitamin dapat memberikan tambahan energi dan membuat tubuh lebih sehat dan untuk kesegaran tubuh.
Vitamin dan pada umumnya diindikasikan untuk pencegahan dan penyembuhan kekurangan vitamin B komplek, kelelahan kerja dan untuk kesegaran tubuh . Tentang pengaruh vitamin Neurotropik terhadap kesegaran tubuh mungkin
karena adanya peningkatan tekanan darah.
1.2.Identifikasi Masalah
Apakah vitamin Neurotropik meningkatkan tekanan darah.
(7)
Mengetahui pengaruh vitamin neurotropik terhadap tekanan darah normal orang.
1.4. Kegunaan Penelitian.
Vitamin neurotropik dapat digunakan pada orang dengan keluhan lelah yang mungkin sebagai akibat dari gejala hipotensi.
1.5. Kerangka Pemikiran
Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya oleh faktor obat- obatan. Kenaikan tekanan darah dipengaruhi oleh susunan saraf pusat, dimana apabila ada rangsang simpatis, maka kuat kontraksi akan meningkat sehingga tekanan darahpun meningkat. Sedangkan vitamin neurotropik bekerja di susunan saraf pusat, dengan merangsang susunan saraf simpatis.
Hipotesa penelitian : Vitamin neurotropik meningkatkan tekanan darah
1.6. Metodologi.
Pada penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, memakai Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) dengan disain prates dan postes.
Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan setelah minum vitamin neurotropik.
Analisa data memakai uji “t” yang berpasangan
(8)
1.7. Lokasi dan Waktu.
Penelitian ini dilakukan di GAP lantai 2 Universitas Kristen Maranatha Bandung,
pada bulan Mei 2001.
(9)
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.
Vitamin neurotropik meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol pada 10 orang subjek penelitian mahasiswi FK UKM dengan tekanan darah normal.
5.2. Saran.
Direkomendasikan pemberian vitamin neurotropik pada orang dengan keluhan kelelahan, baik itu yang disebabkan oleh adanya gejala hipotensi atau bukan.
(10)
DAFTAR PUSTAKA
Ganong , W.F. 1999 ; Buku Ajur Fisiologi Kedokterun. Jakarta. EGC. Edisi 17. Halaman 306,567 - 569,581 - 582.
Guyton, A.C. Alih bahasa dr.Med. Adhi Dharma. 1993 ; Buku Ajar Fisiologi
Kedokterun. Jakarta. EGC. Edisi 7, Bagian 5. Halaman 265, 304,305, 321, 327, 333, 334.
Houssay. 1955 ; Human Physiology. New York. Mc Graw Hill Book Company. Lnc. Second Edition. Page 182, 183.
Katzung, B.G. Alih bahasa Andrianto, P. 1989. Farmakologi Dasar dun Klinik. Jakarta. EGC. Edisi 3. Halaman 104 -105.
Mardjono. M., Sidharta Priguna . 1997, Neurologi Klinis Dasar. Jakarta. Dian Rakyat. Edisi 6. Halaman 129-132.
Nasoetion, Andi. Hakim dan Karyadi. Darwin. 1987; Pengetahuan Gizi Mutakhir; Vitamin. Jakarta. Gramedia. Halaman 124 - 130, 159 - 162, 2 10 - 2 12.
Rosmiati, Hedi, dan Wardhini, S. Bp. 1987 ; Vitamin, dalam Farmakologi Dun Terapi. Jakarta. FK-UI. Edisi 3. Halaman 65 1 - 658,670.
Rogers, Howard dan Spector, Roy. 1990 ; Praktis Dalam Farmakologi. Jakarta Binarupa Aksara. Edisi 2. Halaman 279 - 280,283 - 284.
Sediaoetama, Achmad, D. dr. Msc. 1987 ; Ilmu Gizi Jilid I . Jakarta. Dian Rakyat. Halaman 129-133, 140-143, 152-159.
(1)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ; Surat Persetujuan . . . 2 1-30
(2)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Vitamin merupakan zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan.
Vi tamin Neurotropik sekarang ini banyak dijumpai dalam berbagai merek, dan
bisa didapatkan dengan mudah tanpa resep dokter.
Sediaan Vitamin Neurotropik mengandung vitamin Tiamin Piridoksin
dan Sianokobalamin Masyarakat luas biasa mengkonsumsi vitamin ini
walaupun tanpa keluhan yang berarti, namun vitamin ini bisa dikonsumsi pada masa
kelelahan. Pada umumnya pemakaian vitamin tanpa suatu keluhan yang berarti dengan anggapan bahwa vitamin dapat memberikan tambahan energi dan membuat tubuh lebih sehat dan untuk kesegaran tubuh.
Vitamin dan pada umumnya diindikasikan untuk pencegahan dan
penyembuhan kekurangan vitamin B komplek, kelelahan kerja dan untuk kesegaran
tubuh . Tentang pengaruh vitamin Neurotropik terhadap kesegaran tubuh mungkin
karena adanya peningkatan tekanan darah.
1.2.Identifikasi Masalah
(3)
1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian.
Mengetahui pengaruh vitamin neurotropik terhadap tekanan darah normal orang.
1.4. Kegunaan Penelitian.
Vitamin neurotropik dapat digunakan pada orang dengan keluhan lelah yang mungkin sebagai akibat dari gejala hipotensi.
1.5. Kerangka Pemikiran
Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya oleh faktor obat- obatan. Kenaikan tekanan darah dipengaruhi oleh susunan saraf pusat, dimana apabila ada rangsang simpatis, maka kuat kontraksi akan meningkat sehingga tekanan darahpun meningkat. Sedangkan vitamin neurotropik bekerja di susunan saraf pusat, dengan merangsang susunan saraf simpatis.
Hipotesa penelitian : Vitamin neurotropik meningkatkan tekanan darah
1.6. Metodologi.
Pada penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat
komparatif, memakai Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) dengan disain
prates dan postes.
Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan setelah minum vitamin neurotropik.
(4)
1.7. Lokasi dan Waktu.
Penelitian ini dilakukan di GAP lantai 2 Universitas Kristen Maranatha Bandung,
(5)
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.
Vitamin neurotropik meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol pada 10 orang
subjek penelitian mahasiswi FK UKM dengan tekanan darah normal.
5.2. Saran.
Direkomendasikan pemberian vitamin neurotropik pada orang dengan keluhan kelelahan, baik itu yang disebabkan oleh adanya gejala hipotensi atau bukan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Ganong , W.F. 1999 ; Buku Ajur Fisiologi Kedokterun. Jakarta. EGC. Edisi 17.
Halaman 306,567 - 569,581 - 582.
Guyton, A.C. Alih bahasa dr.Med. Adhi Dharma. 1993 ; Buku Ajar Fisiologi
Kedokterun. Jakarta. EGC. Edisi 7, Bagian 5. Halaman 265, 304,305, 321, 327, 333,
334.
Houssay. 1955 ; Human Physiology. New York. Mc Graw Hill Book Company. Lnc.
Second Edition. Page 182, 183.
Katzung, B.G. Alih bahasa Andrianto, P. 1989. Farmakologi Dasar dun Klinik.
Jakarta. EGC. Edisi 3. Halaman 104 -105.
Mardjono. M., Sidharta Priguna . 1997, Neurologi Klinis Dasar. Jakarta. Dian
Rakyat. Edisi 6. Halaman 129-132.
Nasoetion, Andi. Hakim dan Karyadi. Darwin. 1987; Pengetahuan Gizi Mutakhir;
Vitamin. Jakarta. Gramedia. Halaman 124 - 130, 159 - 162, 2 10 - 2 12.
Rosmiati, Hedi, dan Wardhini, S. Bp. 1987 ; Vitamin, dalam Farmakologi Dun
Terapi. Jakarta. FK-UI. Edisi 3. Halaman 65 1 - 658,670.
Rogers, Howard dan Spector, Roy. 1990 ; Praktis Dalam Farmakologi. Jakarta
Binarupa Aksara. Edisi 2. Halaman 279 - 280,283 - 284.
Sediaoetama, Achmad, D. dr. Msc. 1987 ; Ilmu Gizi Jilid I . Jakarta. Dian Rakyat.