Pengaruh Kafein Terhadap Tekanan Darah Normal.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KAFEIN TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL Yessy Katarina,2001. Pembimbing: Dr. lwan Budiman, dr. ,MS.

Latar belakang: Kebiasaan minum kopi sudah menjadi budaya di Indonesia. Di kota dan di desa dari kafe sampai ke warung-warung di pinggir jalan tersedia minuman yang sangat digemari ini. Beberapa pekerjaan yang sering mengkonsumsi minuman ini selama bertugas misalnya sopir, petugas jaga malam dan lain-lain. Pada waktu mereka capai dan mengantuk, tekanan darah menurun dan kewaspadaan berkurang.

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kafein terhadap tekanan darah normal.

Metode: Pada 10 orang mahasiswi FK-UKM yang berumur 24-28 tahun dilakukan pengukuran tekanan sebelum dan sesudah minum kopi

12gr yang mengandung kafein kurang lebih 200 mg. Analisis data memakai uji t yang berpasangan.

Hasil: Tekanan darah setelah minum kafein sebesar 108,8 / 74,2 mmHg lebih tinggi dari pada tekanan darah sebelum minum kafein sebesar 103,2 / 67,1 mmHg (P<0,05).

Kesimpulan: Kafein meningkatkan tekanan darah normal.

Saran: diharapkan penggunaan kafein yang terdapat dalam kopi sebagai minuman yang dikonsumsi pada waktu lelah dapat memberikan kesegaran, sehingga dapat bekerja secara maksimal.


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CAFFEIN ON NORMAL BLOOD PRESSURE

Yessy Katarina, 2001. Tutor: Dr. lwan Budiman, dr., MS

Background: Drinking coffee is a habit in Indonesia. This favorite drink is available in towns and villages, from respected to tiny drinking place next to street. Drivers, night watchers, efc usually consume this kind of drink. When they tired and sleepy, their blood pressure is dropped and their alertness level is low.

Objectives : This research is conducted to find the effect of caffein on normal blood pressure.

Methods: The blood pressure of 10 FK-UKM female students, 24- 28 years old, are tested before and after drinking coffee that contains about 200mg caffeine.

Analysis: Paired T test is used.

Results: The blood pressure after consuming caffeine is 108.8 /

74.2 rnmHg, higher than before consuming caffeine, the blood pressure is 103.2 67.

I

mmHg (P<O.O5).

Conclusions: Caffeine increases the normal blood pressure.

Recommendation: The used of caffeine that contains in coffee as drinking which is consumed in tired period can give a refreshment such that able to work maximum.


(3)

DAFTAR

ISI

Halaman LEMBARAN PERSETUJUAN LEMBARAN PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 ldentifikasi Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Kegunaan Penelitian 1.5 Kerangka Pemikiran 1.6 Hipotesis Penelitian 1.7 Metodologi Penelitian 1.8 Lokasi Dan Waktu

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah 2.1.1

2.1.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah 2.2 Kafein

2.2.1 Sejarah Dan Kimia Kafein 2.2.2 Mekanisme Kerja Kafein 2.2.3 Farmakodinamik Kafein 2.2.4

Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Farma ko ki neti k Kafei n

iii iv V vi i ix 1 1 1 2 2 3 3 3 4 4 8 12 12 13 15 17 vii


(4)

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.3 Metode Penelitian

3.3. 1 Variabel Perlakuan Dan Variabel Respon Dalam Penelitian

3.3.2 Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELlTlAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.2.1 Hipotesis Penelitian

4.2.2 Hal Yang Mendukung Penelitian 4.2.3

4.2.4 Kesimpulan Hipotesis Penelitian Hal Yang Tidak Mendukung Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP 18 18 19 19 19 22 24 24 24 25 25 26 26 27 29 39


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Lampiran 2 Data Naracoba


(6)

BAB

I

PENDAHULUAN

1 .1 Latar Belakang

Kebiasaan minum kopi sudah menjadi budaya di Indonesia. Bahkan telah menjadi bagian gaya hidup masa kini. Entah itu minum segelas kopi tubruk ditemani sepiring singkong dan ubi goreng di kedai kopi atau meneguk secangkir cappuccino dengan muffin di cafe sama nikmatnya. Bahkan dikala suntuk dan kantuk menyerang minum segelas kopi dapat mengembal i kan kesegaran, menghilangkan kantuk dan kelelahan. Kelelahan menyebabkan tekanan darah menurun dan kewaspadaan berkurang.

Kafein dapat menyebabkan perangsangan pada formatio retikularis pusat eksitasi yang selanjutnya akan merangsang saraf simpatis. Kebanyakan orang tidak sadar mengkonsumsinya, meskipun banyak dengan bertambahnya usia, mengalami efek gangguan tidur dan gangguan irama jantung akibat banyak mengkonsumsi kopi. inilah daya tarik minuman yang mengandung kafein. Karena itu akan diteliti pengaruh kafein terhadap tekanan darah normal

1.2 ldentifikasi masalah

Apakah kafein meningkatkan tekanan darah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kafein terhadap tekanan darah.


(7)

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang kegunaan kafein untuk menambah kesegaran pada saat lelah. Kafein dapat digunakan untuk mengatasi kelelahan baik yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah ataupun bukan.

1.5 Kerangka pemikiran

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer, dimana tekanan darah merupakan hasil kali antara curah jantung dan tahan perifer. Curah jantung dipengaruhi oleh denyut jantung dan isi sekuncup. Selain itu faktor yang turut berperan pada peningkatan curah jantung, yaitu faktor jantungnya sendiri, volume darah, elastisitas dinding pembuluh darah, viskositas. Sesuai dengan Hukum Starling : kuat kontraksi otot jantung tergantung pada volume darah pada akhir diastol, makin besar EDV(dalam batas tertentu) makin besar kuat kontraksinya.(Guyton, 1990).

Kafein merangsang formatio retikularis pusat eksitasi dibatang otak yang selanjutnya akan merangsang saraf simpatis. Perangsangan pada saraf simpatis pada jantung yang merupakan kardioacelerator akan mengakibatkan inotropik positif menyebabkan isi sekuncup meningkat, sehingga tekanan darah meningkat. Pada perangsangan kafein di bagian perifer pada arteriol menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dimana diameter pembulh darah akan mengecil, tahanan perifer akan meningkat dan tekanan darah meningkat.

Pada keadan capai terjadi penurunan tekanan darah sehingga akan terasa lelah dan mengantuk. Pengunaan kafein akan merangsang otak meningkatkan pusat kewaspadaan, meningkatkan tonus otot sehingga dapat mengembalikan kesegaran dan menghilangkan kantuk.


(8)

1.6 Hipotesis Penelitian

Kafein meningkatkan tekanan darah normal

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan bersifat komparatif menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dengan disain pra tes dan pos tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum kafein. Analisis data memakai uji “t” yang berpasangan dengan = 0,05.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di kampus Universitas Kristen Maranatha Bandung

,

Mei 2001.


(9)

BAB

V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

5.1. Kesimpulan

Kafein dosis 200 mg, meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol pada 10 orang mahasiswi yang mempunyai tekanan darah normal.

5.2. Saran

Ketika sedang lelah hendaknya mengkonsumsi kopi untuk memberikan kesegaran sehingga kerja lebih maksimal.


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1988. Budidaya tanaman kopi. Yogyakarta: Kanisius. Hal, 1 1-17 Wilmana P. F. 1995. “Analgesik - Antipiretik”. Farrnakologi dan Terapi.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Gaya Baru. Edisi 4. Hal 226-233, 392.

Fit, Majalah Kebugaran dan Kesehatan Bulanan no 5/V/Mei 2001. Info Nutri

-

Manis Pahitnya Kopi. Hal 92.

Ganong, W. F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Edisi 17. Hal 561, 567-569, 572, 573.

Guyton, A. C. 1993. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Edisi 7. Hal 265-266.

Houssay. 1955. Human Physiology. New York: McGraw-Hill Book Company Inc. Second Edition. Page 182-1 83.

Katzung, B. G. alih bahasa: Andrianto, P. 1989. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC. Edisi 3. hal 46, 268-269, 424-425, 950, 897, 989-990.

Media Indonesia. Rabu, 18 April 2001. Info Sehat - Manfaat dan Kerugian Kopi Bagi Kesehatan. Hal 10


(11)

Siswoputranto, P. S. 1993. Kopi lnternasional dan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Hal 32, 35, 40, 78.

The World Of Tropicana Slim. 2001. Kopi, Minuman Menyegarkan Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Tropicana Slim Indonesia. Hal 14- 17.


(1)

BAB

I

PENDAHULUAN

1 .1 Latar Belakang

Kebiasaan minum kopi sudah menjadi budaya di Indonesia. Bahkan telah menjadi bagian gaya hidup masa kini. Entah itu minum segelas kopi tubruk ditemani sepiring singkong dan ubi goreng di kedai kopi atau meneguk secangkir cappuccino dengan muffin di cafe sama nikmatnya. Bahkan dikala suntuk dan kantuk menyerang minum segelas kopi dapat mengembal i kan kesegaran, menghilangkan kantuk dan kelelahan. Kelelahan menyebabkan tekanan darah menurun dan kewaspadaan berkurang.

Kafein dapat menyebabkan perangsangan pada formatio retikularis pusat eksitasi yang selanjutnya akan merangsang saraf simpatis. Kebanyakan orang tidak sadar mengkonsumsinya, meskipun banyak dengan bertambahnya usia, mengalami efek gangguan tidur dan gangguan irama jantung akibat banyak mengkonsumsi kopi. inilah daya tarik minuman yang mengandung kafein. Karena itu akan diteliti pengaruh kafein terhadap tekanan darah normal

1.2 ldentifikasi masalah

Apakah kafein meningkatkan tekanan darah.

1.3 Maksud dan Tujuan


(2)

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang kegunaan kafein untuk menambah kesegaran pada saat lelah. Kafein dapat digunakan untuk mengatasi kelelahan baik yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah ataupun bukan.

1.5 Kerangka pemikiran

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer, dimana tekanan darah merupakan hasil kali antara curah jantung dan tahan perifer. Curah jantung dipengaruhi oleh denyut jantung dan isi sekuncup. Selain itu faktor yang turut berperan pada peningkatan curah jantung, yaitu faktor jantungnya sendiri, volume darah, elastisitas dinding pembuluh darah, viskositas. Sesuai dengan Hukum Starling : kuat kontraksi otot jantung tergantung pada volume darah pada akhir diastol, makin besar EDV(dalam batas tertentu) makin besar kuat kontraksinya.(Guyton, 1990).

Kafein merangsang formatio retikularis pusat eksitasi dibatang otak yang selanjutnya akan merangsang saraf simpatis. Perangsangan pada saraf simpatis pada jantung yang merupakan kardioacelerator akan mengakibatkan inotropik positif menyebabkan isi sekuncup meningkat, sehingga tekanan darah meningkat. Pada perangsangan kafein di bagian perifer pada arteriol menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dimana diameter pembulh darah akan mengecil, tahanan perifer akan meningkat dan tekanan darah meningkat.

Pada keadan capai terjadi penurunan tekanan darah sehingga akan terasa lelah dan mengantuk. Pengunaan kafein akan merangsang otak meningkatkan pusat kewaspadaan, meningkatkan tonus otot sehingga dapat mengembalikan kesegaran dan menghilangkan kantuk.


(3)

1.6 Hipotesis Penelitian

Kafein meningkatkan tekanan darah normal

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan bersifat komparatif menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dengan disain pra tes dan pos tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum kafein. Analisis data memakai uji “t” yang berpasangan dengan

=

0,05.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di kampus Universitas Kristen Maranatha Bandung

,

Mei 2001.


(4)

BAB

V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

5.1. Kesimpulan

Kafein dosis 200 mg, meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol pada 10 orang mahasiswi yang mempunyai tekanan darah normal.

5.2. Saran

Ketika sedang lelah hendaknya mengkonsumsi kopi untuk memberikan kesegaran sehingga kerja lebih maksimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1988. Budidaya tanaman kopi. Yogyakarta: Kanisius. Hal, 1 1-17 Wilmana P. F. 1995. “Analgesik - Antipiretik”. Farrnakologi dan Terapi.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Gaya Baru. Edisi 4. Hal 226-233, 392.

Fit, Majalah Kebugaran dan Kesehatan Bulanan no 5/V/Mei 2001. Info Nutri

-

Manis Pahitnya Kopi. Hal 92.

Ganong, W. F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Edisi 17. Hal 561, 567-569, 572, 573.

Guyton, A. C. 1993. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Edisi 7. Hal 265-266.

Houssay. 1955. Human Physiology. New York: McGraw-Hill Book Company Inc. Second Edition. Page 182-1 83.

Katzung, B. G. alih bahasa: Andrianto, P. 1989. Farmakologi Dasar dan

Klinik. Jakarta: EGC. Edisi 3. hal 46, 268-269, 424-425, 950, 897,

989-990.

Media Indonesia. Rabu, 18 April 2001. Info Sehat - Manfaat dan Kerugian Kopi Bagi Kesehatan. Hal 10


(6)

Siswoputranto, P. S. 1993. Kopi lnternasional dan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Hal 32, 35, 40, 78.

The World Of Tropicana Slim. 2001. Kopi, Minuman Menyegarkan Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Tropicana Slim Indonesia. Hal 14- 17.