Book Design Tata Cara Pernikahan Adat Sunda.

(1)

vi ABSTRAK

Upacara adat pernikahan merupakan serangkaian tradisi turun temurun yang mempunyai maksud dan tujuan agar pernikahan selalu sejahtera dan bahagia selamanya. Setiap upacara dan segala perlengkapan upacara adat memiliki makna dan pengharapan tertentu. Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak orang tidak mengindahkan tradisi, sehingga mereka kurang memahami makna dari upacara adat pernikahan.

Karena itu, penulis mengangkat topik ini kedalam sebuah buku berjudul Maligesih dengan tujuan untuk menyampaikan dan memperkenalkan makna tradisi pernikahan adat Sunda kepada masyarakat agar tradisinya terlestarikan/terjaga. Buku Maligesih ini berbeda dengan buku serupa lainnya karena dibuat lebih menarik dengan konsep desain tradisional dan mewah. Selain didukung oleh konsep desain tersebut, buku Maligesih ini membahas secara lengkap mulai dari tata rias dan busana pengantin, tata cara menjelang pernikahan, dan tata cara hari pernikahan adat Sunda.


(2)

vii ABSTRACT

Traditional wedding ceremony is about the series of tradition that has been gone for generations which has the meaning and the purpose is to have a joyfull marriage and happily ever after. Each of the ceremony and tools that used are having individual description and wishes. But recently, people are tend not to follow the traditions anymore, so that they lack understand the purpose of traditional wedding ceremony is.

Due to it, the writer would like to take this as a book titled Maligesih, which purposely to tell and introduce the essence of the traditional Sundanese wedding ceremony to people due to preserve it. This Maligesih book is created differently with others because it is packed to be interesting which combining traditional design with luxury. On the other way of the design concept, this Maligesih book is containing the complete series of makeup and bridal attire, premarital ceremony and rules, and Sundanese wedding ceremony as well.


(3)

viii DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ……….. vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.2.1 Permasalahan ………... 2

1.2.2 Ruang Lingkup ……… 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Desain ... 6

2.1.1 Buku ... 6

2.1.2 Layout ... 8

2.1.3 Margin ... 10

2.1.4 Grid ... 10

2.1.5 Tipografi ... 11

2.1.6 Fotografi ... 12

2.2 Teori Promosi ... 14

2.3 Teori Perilaku Konsumen ... 16


(4)

ix

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .. 18

2.3.3 Hubungan Antara Perilaku Konsumen Dengan Strategi Pemasaran ... 21

2.4 Teori STP ... 21

2.5 Teori SWOT ... 23

2.6 Akulturasi Budaya Indonesia ... 24

2.6.1 Definisi Tradisi ... 24

2.6.2 Definisi Budaya ... 24

2.7 Pernikahan ... 25

2.8 Adat Istiadat ... 25

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 27

3.1.1 Tradisi Pernikahan Masyarakat Kanekes (Sunda Lama).. 27

3.1.2 Pembagian Sub Kelompok Etnis Sunda ... 29

3.1.3 Upacara Sebelum Perkawinan ... 30

3.1.4 Upacara Pelaksanaan Perkawinan ... 34

3.1.5 Tata Rias dan Busana ... 40

3.1.6 Hasil Wawancara ... 41

3.1.7 Kuesioner ... 45

3.1.8 Tinjauan Terhadap Karya Sejenis ... 50

3.2 Analisis terhadap Permasalahan ... 51

3.2.1 Segmenting, Targeting, Positioning ... 51

3.2.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) .... 53

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 54

4.2 Konsep Kreatif ... 54

4.2.1 Konsep Verbal ………. 54

4.2.2 Konsep Visual ………. 55

4.3 Konsep Media ... 61


(5)

x 4.5 Hasil Karya ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 79 5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA DATA PENULIS

UCAPAN TERIMA KASIH LAMPIRAN


(6)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 3.1 Ngaras ... 33

Gambar 3.2 Siraman ... 33

Gambar 3.3 Akad Nikah ... 34

Gambar 3.4 Sungkeman ... 35

Gambar 3.5 Sawer ... 36

Gambar 3.6 Meuleum Harupat ... 36

Gambar 3.7 Nincak Endog ... 37

Gambar 3.8 Huap Lingkung ... 38

Gambar 3.9 Pabetot Bakakak ... 39

Gambar 3.10 Foto Indra Virgana ... 41

Gambar 3.11 Foto Asep Sulaeman, S.Kar.,M.Hum ... 42

Gambar 3.12 Foto Elma Lingga ... 43

Gambar 3.13 Foto Ibu Hj. Euis Surjati ... 44

Gambar 3.14 Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden Tentang Tata Cara Pernikahan Adat Sunda ... 45

Gambar 3.15 Hasil Kuesioner Pendapat Responden Tentang Pentingnya Nilai-Nilai Tradisi Dalam Pernikahan Tradisional ... 46

Gambar 3.16 Hasil Kuesioner Sumber Pengetahuan Responden Tentang Tata Cara Pernikahan Adat Sunda ... 47

Gambar 3.17 Hasil Kuesioner Ketertarikan Responden Terhadap Sumber Tertulis Tentang Tata Cara Pernikahan Adat Sunda ... 48

Gambar 3.18 Hasil Kuesioner Pendapat Responden Akan Hal Yang Paling Menarik Dalam Sebuah Buku ... 49

Gambar 3.19 Buku Salamina ... 50

Gambar 4.1 Logogrid ... 55

Gambar 4.2 CMYK Warna Buku ... 57

Gambar 4.3 Contoh Ornament ………. 59


(7)

xii DAFTAR TABEL


(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan dengan segala macam kekayaan alam yang melimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang melimpah, tetapi bangsa Indonesia memiliki berbagai macam suku, adat istiadat, dan kebudayaan yang beragam. Setiap daerah memiliki adat dan budaya yang berbeda sehingga menjadi ciri khas dari daerah tersebut dan membedakannya dengan yang lain, misalnya pakaian adat, tari daerah, bahasa, lagu, makanan, sampai kepada tradisi pernikahan.

Dalam tradisi pernikahan, banyak sekali faktor yang membedakan daerah satu dengan yang lainnya, diantaranya dapat dilihat dari pakaian mempelai pria dan wanita, perhiasan, perlengkapan, dan tata cara pernikahan. Sebagai contoh, perbedaan pernikahan adat Jawa dan Sunda terletak pada pakaian pengantinnya. Pengantin pria Jawa Solo Basahan biasanya mengenakan samping, terbuka di bagian dada, dan pengantin wanita mengenakan kain yang dililit dan bentuk pakainnya seperti kemben (selendang). Sedangkan pengantin pria Sunda mengenakan bendo (tutup kepala), baju tertutup, celana panjang, dan samping

(beskap) sedangkan untuk pengantin wanita mengenakan kebaya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin membahas tentang tata cara pernikahan adat Sunda. Pernikahan adat Sunda diwarnai dengan humor tapi tidak menghilangkan nuansa sakral dan hidmat. Ada 17 tahapan yang harus dilalui untuk melangsungkan pernikahan. Biasanya upacara adat pernikahan ini berlangsung selama 2 hari.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 2 Tata cara pernikahan adat Sunda memiliki banyak makna dan nilai tradisi setiap tahapannya. Tidak hanya tahap-tahap adat pernikahan, namun perlengkapan yang digunakan juga memiliki arti tersendiri. Menghilangkan salah satunya, sama dengan mengurangi tradisi adat Sunda yang telah menjadi turun temurun. Seiring dengan berjalannya waktu, kini pernikahan tradisional adat Sunda lebih disederhanakan, sebagai akibat percampuran dengan ketentuan agama Islam, akulturasi budaya, dan keinginan calon pengantin untuk lebih sederhana dan tidak rumit. Bahkan kebanyakan dari masyarakat, sudah tidak lagi menghayati setiap makna dari tradisi pernikahan tradisional adat Sunda. Dari pembahasan tersebut, penulis menemukan permasalahan yaitu bagaimana menyampaikan dan memperkenalkan makna dari setiap tata cara pernikahan tradisional adat Sunda dan bagaimana menyampaikan pesan yang menarik dan komunikatif dari tata cara pernikahan adat Sunda itu agar diterima oleh masyarakat.

Penulis mengangkat topik ini untuk meyampaikan dan memperkenalkan makna dari tata cara pernikahan tradisional adat Sunda, agar nilai tradisinya tidak punah dan semakin dikenal oleh masyarakat. Penulis akan mengkaji permasalahan ini dalam bentuk sebuah buku dengan penggunaan layout, tipografi, grid, dan sebagainya yang sesuai dengan isi dari buku ini. Buku ini akan berisi tentang tahap-tahap pernikahan adat Sunda, makna dari setiap adat, dilengkapi dengan foto agar semakin menarik pembaca.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis menemukan masalah yang akan dibahas yaitu:


(10)

Universitas Kristen Maranatha 3 1. Bagaimana menyampaikan dan memperkenalkan makna dari setiap tata cara pernikahan tradisional adat Sunda kepada masyarakat agar tradisinya tetap terjaga dan terlestarikan?

2. Bagaimana menyampaikan pesan yang menarik dan komunikatif dari tata cara pernikahan adat Sunda agar diterima oleh masyarakat?

1.2.2 Ruang Lingkup

Sesuai dengan permasalahan di atas, penulis akan membatasi permasalahan pada tata cara pernikahan adat Sunda di Bandung, Jawa Barat yang sudah mengalami modernisasi namun tetap memiliki tradisi dan nilai yang sakral dalam bentuk book design.

1.3 Tujuan Perancangan

Book design ini ditujukan untuk menyampaikan dan memperkenalkan makna

mulai dari tata rias dan busana pengantin adat Sunda dan tata cara pernikahan adat Sunda kepada masyarakat agar tradisinya tetap terjaga dan terlestarikan. Selain itu, buku ini akan dibuat menarik dan komunikatif agar diterima oleh masyarakat.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1. Observasi

Observasi yaitu dengan melakukan peninjauan ke lapangan langsung pada objek yang sedang diteliti. Observasi dilakukan dengan mengunjungi sebuah resepsi pernikahan adat Sunda untuk menyaksikan secara langsung tata cara


(11)

Universitas Kristen Maranatha 4 pernikahan adat Sunda, dan mengunjungi sanggar busana dan tata rias Intan untuk melihat perlengkapan yang biasa digunakan oleh pengantin Sunda.

2. Kuesioner

Kuesioner yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis dalam bentuk daftar pertayaan kepada reponden yang menjadi anggota sampel. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden untuk mengetahui seberapa pentingnya buku tentang tata cara pernikahan adat Sunda dan manfaat yang didapatkan dari buku.

3. Wawancara

Wawancara yaitu tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya jawab kepada narasumber yang mengerti tradisi pernikahan adat Sunda seperti perias pengantin tradisional, fotografer pernikahan tradisional, dan pengantin yang telah melangsungkan pernikahan adat Sunda. Cara ini dilakukan untuk mencari informasi dari pihak yang terkait.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku ataupun literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Studi pustaka dilakukan untuk memperkuat informasi yang didapatkan, diantaranya buku “Kebudayaan Sunda” untuk mengetahui sejarah kebudayaan Sunda, buku “Rahasia Fotografi Pernikahan Tradisional Indonesia” untuk mengetahui teknik-teknik fotografi pada acara pernikahan, dan “Layout, dasar dan penerapannya” untuk mendapatkan informasi mengenai perancangan sebuah buku.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan


(13)

Universitas Kristen Maranatha 79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Tata cara pernikahan adat Sunda merupakan salah satu warisan kebudayaan yang diturunkan dari leluhur kepada kita untuk diteruskan secara turun temurun. Banyak dari kita kurang memahami akan makna dan arti dari setiap tata cara adat dalam pernikahan adat Sunda. Dan seiring dengan berjalannya waktu, tidak dipungkiri bahwa warisan tersebut akan punah.

Namun dengan adanya buku Maligesih ini, maka pengetahuan makna akan tradisi pernikahan adat Sunda tetap dikenal dan akan diteruskan secara turun temurun karena buku Maligesih ini lengkap berisi tentang arti dan makna keseluruhan dari prosesi sebuah pernikahan adat Sunda.

Buku Maligesih telah dikemas secara menarik sesuai dengan segmennya agar dapat dengan mudah diterima secara langsung oleh pembaca. Dengan begitu, informasi yang disampaikan mengenai tata cara pernikahan adat Sunda akan dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Selain itu, media promosi berupa poster, x-banner, dan packaging yang berupa boks buku dibuat untuk lebih menarik lagi minat pembaca.

Selama perancangan buku Maligesih ini, penulis banyak sekali mendapatkan wawasan yang sebelumnya tidak diketahui tentang tata cara pernikahan adat Sunda. Selain itu, penulis juga mendapat wawasan mengenai book design terutama mengenai proses komunikasi visual yang efektif dan harus diterapkan agar buku ini menarik dan sesuai dengan segmentasi. Tentunya perancangan buku Maligesih ini telah memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 80 5.2Saran

Seiring dengan berkembangnya zaman, maka pengetahuan dan pemahaman kita akan tradisi semakin berkurang. Namun dengan adanya buku Maligesih ini, pembaca semakin mengenal dan tradisi pernikahan adat Sunda ini tidak punah. Maka penulis berharap kepada para pembaca agar terus melestarikan salah satu warisan kebudayaan Sunda mengenai tata cara pernikahan adat Sunda secara turun temurun.

Kebudayaan Sunda tidak hanya untuk orang Sunda, namun berbagai suku yang tinggal di tanah Sunda ini juga diharapkan mengenal dan mengetahui salah satu kebudayaan di tanah tempat kita tinggal. Dan untuk orang Sunda itu sendiri diharapkan dapat semakin menghargai kebudayaan daerahnya, salah satunya adalah tradisi pernikahan adat Sunda.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Ade. 2010. Salamina. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. 1990. Upacara Perkawinan Adat Sunda. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ekadjati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

MS, Djoewisno. 1987. Potret Kehidupan Masyarakat Baduy. Jakarta: Khas Studio.

Mustapa, Hasan R.H. 1985. Adat Istiadat Sunda. Bandung: PT. Alumni.

Sari, Eka Alam. 2009. Rahasia Fotografi Pernikahan Tradisional Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Suhendi, Sumarni dan Meutia. 2004. Tata Rias Pengantin Sunda Puteri Sunda Siger

dan Sunda Sukapura. Cipta Sarana & DPP HARPI Melati Jakarta dan DPD

HARPI Melati Jawa Barat.

Surjadi, Prof. Drs. H.A. 2006. Masyarakat Sunda Budaya dan Problema. Bandung: PT. Alumni.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 3 1. Bagaimana menyampaikan dan memperkenalkan makna dari setiap tata cara pernikahan tradisional adat Sunda kepada masyarakat agar tradisinya tetap terjaga dan terlestarikan?

2. Bagaimana menyampaikan pesan yang menarik dan komunikatif dari tata cara pernikahan adat Sunda agar diterima oleh masyarakat?

1.2.2 Ruang Lingkup

Sesuai dengan permasalahan di atas, penulis akan membatasi permasalahan pada tata cara pernikahan adat Sunda di Bandung, Jawa Barat yang sudah mengalami modernisasi namun tetap memiliki tradisi dan nilai yang sakral dalam bentuk book design.

1.3 Tujuan Perancangan

Book design ini ditujukan untuk menyampaikan dan memperkenalkan makna mulai dari tata rias dan busana pengantin adat Sunda dan tata cara pernikahan adat Sunda kepada masyarakat agar tradisinya tetap terjaga dan terlestarikan. Selain itu, buku ini akan dibuat menarik dan komunikatif agar diterima oleh masyarakat.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang dilakukan yaitu :

1. Observasi

Observasi yaitu dengan melakukan peninjauan ke lapangan langsung pada objek yang sedang diteliti. Observasi dilakukan dengan mengunjungi sebuah resepsi pernikahan adat Sunda untuk menyaksikan secara langsung tata cara


(2)

Universitas Kristen Maranatha 4 pernikahan adat Sunda, dan mengunjungi sanggar busana dan tata rias Intan untuk melihat perlengkapan yang biasa digunakan oleh pengantin Sunda.

2. Kuesioner

Kuesioner yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis dalam bentuk daftar pertayaan kepada reponden yang menjadi anggota sampel. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden untuk mengetahui seberapa pentingnya buku tentang tata cara pernikahan adat Sunda dan manfaat yang didapatkan dari buku.

3. Wawancara

Wawancara yaitu tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya jawab kepada narasumber yang mengerti tradisi pernikahan adat Sunda seperti perias pengantin tradisional, fotografer pernikahan tradisional, dan pengantin yang telah melangsungkan pernikahan adat Sunda. Cara ini dilakukan untuk mencari informasi dari pihak yang terkait.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku ataupun literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Studi pustaka dilakukan untuk memperkuat informasi yang didapatkan, diantaranya buku “Kebudayaan Sunda” untuk mengetahui sejarah

kebudayaan Sunda, buku “Rahasia Fotografi Pernikahan Tradisional Indonesia” untuk mengetahui teknik-teknik fotografi pada acara pernikahan,

dan “Layout, dasar dan penerapannya” untuk mendapatkan informasi mengenai perancangan sebuah buku.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan


(4)

Universitas Kristen Maranatha 79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Tata cara pernikahan adat Sunda merupakan salah satu warisan kebudayaan yang diturunkan dari leluhur kepada kita untuk diteruskan secara turun temurun. Banyak dari kita kurang memahami akan makna dan arti dari setiap tata cara adat dalam pernikahan adat Sunda. Dan seiring dengan berjalannya waktu, tidak dipungkiri bahwa warisan tersebut akan punah.

Namun dengan adanya buku Maligesih ini, maka pengetahuan makna akan tradisi pernikahan adat Sunda tetap dikenal dan akan diteruskan secara turun temurun karena buku Maligesih ini lengkap berisi tentang arti dan makna keseluruhan dari prosesi sebuah pernikahan adat Sunda.

Buku Maligesih telah dikemas secara menarik sesuai dengan segmennya agar dapat dengan mudah diterima secara langsung oleh pembaca. Dengan begitu, informasi yang disampaikan mengenai tata cara pernikahan adat Sunda akan dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Selain itu, media promosi berupa poster, x-banner, dan packaging yang berupa boks buku dibuat untuk lebih menarik lagi minat pembaca.

Selama perancangan buku Maligesih ini, penulis banyak sekali mendapatkan wawasan yang sebelumnya tidak diketahui tentang tata cara pernikahan adat Sunda. Selain itu, penulis juga mendapat wawasan mengenai book design terutama mengenai proses komunikasi visual yang efektif dan harus diterapkan agar buku ini menarik dan sesuai dengan segmentasi. Tentunya perancangan buku Maligesih ini telah memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 80 5.2Saran

Seiring dengan berkembangnya zaman, maka pengetahuan dan pemahaman kita akan tradisi semakin berkurang. Namun dengan adanya buku Maligesih ini, pembaca semakin mengenal dan tradisi pernikahan adat Sunda ini tidak punah. Maka penulis berharap kepada para pembaca agar terus melestarikan salah satu warisan kebudayaan Sunda mengenai tata cara pernikahan adat Sunda secara turun temurun.

Kebudayaan Sunda tidak hanya untuk orang Sunda, namun berbagai suku yang tinggal di tanah Sunda ini juga diharapkan mengenal dan mengetahui salah satu kebudayaan di tanah tempat kita tinggal. Dan untuk orang Sunda itu sendiri diharapkan dapat semakin menghargai kebudayaan daerahnya, salah satunya adalah tradisi pernikahan adat Sunda.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Ade. 2010. Salamina. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. 1990. Upacara Perkawinan Adat Sunda. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ekadjati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

MS, Djoewisno. 1987. Potret Kehidupan Masyarakat Baduy. Jakarta: Khas Studio.

Mustapa, Hasan R.H. 1985. Adat Istiadat Sunda. Bandung: PT. Alumni.

Sari, Eka Alam. 2009. Rahasia Fotografi Pernikahan Tradisional Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Suhendi, Sumarni dan Meutia. 2004. Tata Rias Pengantin Sunda Puteri Sunda Siger dan Sunda Sukapura. Cipta Sarana & DPP HARPI Melati Jakarta dan DPD HARPI Melati Jawa Barat.

Surjadi, Prof. Drs. H.A. 2006. Masyarakat Sunda Budaya dan Problema. Bandung: PT. Alumni.