8. Pengelolaan SARPRAS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pengelolaan
Sarana Prasarana
Sekolah/ Madrasah
Bahan Pembelajaran
Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011
Bahan Pembelajaran
Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah
Tim Pengembang Bahan Pembelajaran
Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
Dr. Abi Sujak
Prof. Dr, Siswandari, M.Stats
Penanggung Jawab
Dr. Abdul Kamil Marisi
Tim Penulis
Drs. Wiyono, M.Pd
Drs. Joko Wardjojo, MT
Dra. Yusnaini Agustina, M.Pd
Tim Produksi
Ady Saefudin, S.Pd
Ghandi Kusuma Jaya, S.Thhhh
Indah Mustika Rini, S.Pd
Siti Budiyah, S.Si
Kepala BPSDMP-PMP
Kepala Pusbangtendik
Kepala LPPKSh
Diterbitkan Oleh
LPPKS, Karanganyar
@2011
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.
KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan
Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem
penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/
madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah
Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus
seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon
Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi
kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai
dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk
pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan
pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran,
pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala
sekolah menujukkan peningkatan yang signifikan dan pada gilirannya akan dapat
dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada
semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan
profesional.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Surakarta, Juni 2011
Kepala LPPKS
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats
Pengelolaan Sarana Prasarana
i
ii
Pengelolaan Sarana Prasarana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
1
Langkah-langkah Pembelajaran
2
Kompetensi yang Diharapkan
1
Ruang Lingkup Materi
2
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengidenti�ikasian Sarana dan Prasarana Sekolah
Materi
Studi Kasus
Latihan
Kegiatan Pembelajaran 2
Pemahaman Standar Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan Sarana dan Prasarana Sekolah
Materi
Studi Kasus
Latihan
Kegiatan Pembelajaran 3
Penyusunan Rencana Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Sesuai Standar Pelayanan Minimal
Materi
Studi Kasus
4
4
4
8
10
12
12
12
13
14
17
17
17
21
Latihan
22
Re�leksi
23
Pengelolaan Sarana Prasarana
iii
iv
Pengelolaan Sarana Prasarana
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
Keberhasilan program pendidikan melalui proses
belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara
optimal.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu sumber daya yang penting dan utama dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu
perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan
dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan
pemahaman tentang Cara mengidentifikasi sarana
dan prasarana sekolah, dan penyusunan rencana
pemanfaatannya sesuai standar pelayanan minimal,
sebelum mereka menjadi kepala sekolah/madrasah.
Kompetensi yang Diharapkan
Pada akhir pembahasan materi Pengelolaan Sarana
dan Prasarana, peserta diharapkan dapat:
1. Mengidenti�ikasi standar pelayanan minimal
mengenai sarana dan prasarana sekolah
2. Membuat rencana pemanfaatan sarana dan
prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Pengelolaan Sarana Prasarana
1
Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkp materi yang dibahas dalam bahan
pembelajaran ini, adalah:
1. Pengidenti�ikasian sarana dan prasarana
sekolah.
2. Pemahaman standar pelayanan minimal
dan standar nasional pendidikan sarana dan
prasarana sekolah.
3. Penyusunan rencana pemanfaatan sarana dan
prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Langkah-langkah Pembelajaran
Bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan
prasarana dirancang untuk dipelajari oleh calon
kepala sekolah/madrasah sebagai bahan bacaan
baik dalam pelatihan calon kepala sekolah (In Service
Learning) maupun dalam tugas On the Job Learning
(OJL). Sumber referensi pendukung pada bahan
pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana
dapat diakses pada folder 4 referensi bahan sarana
prasarana.
Alokasi waktu dalam pembelajaran pengelolaan
sarana dan prasarana dalam diklat penyiapan calon
kepala sekolah ini adalah 14 (empat belas) jam
pelajaran. Waktu yang dialokasikan dalam aktivitas
In Service Learning pertama selama 4 x 45 menit.
Pelaksanaan On the Job Learning 8 x 45 menit.
Sedangkan dalam aktivitas In Service Learning kedua
(Insel -2) adalah 2 x 45 menit.
2
Aktivitas In Service Learning pertama (Insel-1)
antara lain, adalah Mengidenti�ikasi Sarana dan
Pengelolaan Sarana Prasarana
Prasarana Sekolah, Memahami standar pelayanan
minimal dan standar nasional pendidikan sarana
dan prasarana sekolah, dan Menyusun rencana
pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar
pelayanan minimal. Aktivitas pada saat On the Job
Learning (OJL) adalah mengimplementasikan hasil
pemahamannya selama In-1, dengan cara melakukan
pengkajian terhadap Perencanaan pengadaan,
Pemeliharaan, Inventarisasi, dan penghapusan
sarana dan prasarana. Aktivitas In Service Learning
kedua (Insel -2) adalah mempresentasikan hasil OJL
pengelolaan sarana prasarana.
Pengelolaan Sarana Prasarana
3
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengidentifikasian Sarana
dan Prasarana Sekolah
Kegiatan pembelajaran 1 (satu) ini memfasilitasi
calon Kepala Sekolah untuk memahami de�inisi
sarana dan prasarana, macam-macam sarana dan
prasarana, dan komponen sarana dan prasarana.
Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung
pada masing-masing sub pembahasan dapat diakses
melalui sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian
D (sumber bacaan). Selain membangun pemahaman
konsep tentang sarana dan prasarana melalui
sumber bacaan, dalam kegiatan pembelajaran ini
juga dirancang penugasan-penugasan.
Materi
1. De�inisi Prasarana dan Sarana
Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan . misalnya : lokasi/tempat,
bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dan
sebagainya. Sarana berarti alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan .misalnya; Ruang,
Buku, Perpustakaan, Laboratorium dan sebagainya.
2. Macam-macam Sarana Pendidikan
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975,
sarana pendidikan terdiri dari 3 (tiga) kelompok
besar yaitu :
4
a. Bangunan dan perabot sekolah,
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alatalat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan
Pengelolaan Sarana Prasarana
menjadi audiovisual yang menggunakan alat
penampil dan media yang tidak menggunaakan
alat penampil.
Adapun macam-macam sarana dan prasarana
yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah
adalah:
a. Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan
proses kegiatan belajar mengajar.
b. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai
jenis bacaan bagi siswa dandari sinilah siswa
dapat menambah pengetahuan.
c. Ruang laboratorium (tempat praktek): tempat
siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan
keterampilan serta tempat meneliti dengan
menggunakan media yang ada untuk memecahkan
suatu masalah atau konsep pengetahuan .
d. Ruang
keterampilan adalah tempat siswa
melaksanakan latihan mengenai keterampilan
tertentu.
e. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya
kegiatan-kegiatan seni
f. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya
latihan-latihan olah-raga.
3. Komponen-komponen sarana dan prasarana
pendidikan
a. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah
harus di sertai dengantanda bukti kepemilikan
yang sah dan lengkap (serti�ikat), adapun jenis
lahantersebut harus memenuhi beberapa kriteria
antara lain :a Lahan terbangun adalah lahan yang
diatasnya berisi bangunan ,b Lahan terbuka adalah
lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
1) Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di
gunakan untuk pelaksanaankegiatan praktek
Pengelolaan Sarana Prasarana
5
6
2) Lahan pengembangan adalah lahan yang di
butuhkan untuk pengembanganbangunan
dan kegiatan praktek.Lokasi sekolah harus
berada di wilayah pemukiman yang sesuai
dengancakupan wilayah sehingga mudah di
jangkau dan aman dari gangguan bencanaalam
dan lingkungan yang kurang baik.
b. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya
dapat di kelompokkan dalam:
1) Ruang pendidikan
Ruang pendidikan
berfungsi
untuk
menampung proses kegiatan belajar mengajar
teori dan praktek antara lain :
a) Ruang teori sejumlah rombel
b) Ruang perpustakaaan
c) Ruang Laaboratorium
d) Ruang kesenian
e) Ruang Olah raga
f) Ruang keterampilan
2) Ruang administrasi
Ruang Administrasi
berfungsi untuk
melaksanakan berbagai kegiatan kantor, yang
terdiri dari:
a) Ruang kepala sekolah
b) Ruang tata usaha
c) Ruang guru
d) Gudang
3) Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang
kegiatan yang mendukung proses kegiatan
belajar mengajar antara lain :
a) Ruang Ibadah
b) Ruang serbaguna
c) Ruang koperasi sekolah
d) Ruang UKS
e) Ruang OSIS
Pengelolaan Sarana Prasarana
f) Ruang WC/ kamar mandi
g) Ruang BP
c. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 (tiga)
fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi,
fungsi penunjang.
Jenis perabot sekolah
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
1) Perabot pendidikan
Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel
yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar
mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya
mengacu pada kegiatan itu sendiri.
2) Perabot administrasi
Perabot administrasi adalah perabot yang di
gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. Jenis
perabot ini banyak sekali ragam dan jenisnya.
3) Perabot penunjang
Perabot penunjang adalah perabot yang di
gunakan atau di butuhkan dalam ruang
penunjang, seperti
perabot perpustakaan,
perabot UKS, perabot OSIS dan sebagainya.
d. Alat dan media pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki
satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan
keperluan pendidikan dan pembelajaran,sehingga
dengan demikian proses pembelajaran tersebut
akan berjalan dengan optimal.
1) Buku atau bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah sekumpulan bahan
pelajaran yang di gunakan dalam kegiatanproses
belajar mengajar.
2) Buku pegangan
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta
didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang
bersifat Normatif, adaptif dan produktif.
Pengelolaan Sarana Prasarana
7
3) Buku pelengkap
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas
dan memperdalam penguasaan materi.
4) Buku sumber
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta
didik untuk memperoleh kejelasan informasi
mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
5) Buku bacaan
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta
didik sebagai bahan bacaan tambahan (non �iksi)
untuk memperluas pengetahuan dan wawasan
serta sebagai bahan bacaan (�iksi ) yang bersifat
relatif.
Sumber bacaan
1. Ref A3 Sumber Pembelajaran Sarana dan
Prasarana hal 1 s/d hal 6
2. Ref A4 Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan hal 1 s/d 11
3. Ref B3 Lampiran Standar Sarana dan Prasarana
semua halaman
Studi Kasus
A. Studi Kasus 1
1. Permasalahan
8
Sebagai Kepala SD/MI, SMP/MTs yang baru,
Anda menghadapi permasalahan tentang sarana
dan prasarana sekolah yang kondisinya sudah
memprihatinkan, selain usianya sudah tua juga
Pengelolaan Sarana Prasarana
jumlahnya kurang memadai baik untuk keperluan
praktek dan proses pembelajaran maupun
untuk kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Pada
hal di lingkungan sekolah Anda ada banyak
stakeholder yang berminat untuk bekerjasama
dan membantu.
2. Tugas
Bagaimana usaha Anda menghadapi masalah
tersebut? Untuk itu diskusikan dalam kelompok
untuk mencari cara penyelesainnya dengan jalan
ada yang bertindak sebagai kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, guru,
dan stakeholder.
3. Rumuskan Tentang
• Pembuatan pemetaan rencana kebutuhan
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
• Pembuatan skala prioritas kebutuhan sarana
dan prasarana sekolah berdasarkan standar
dalam lampiran Permen 24 tahun 2007.
B, Studi Kasus 2
1. Permasalahan
Sebagai kepala sekolah, Anda diminta untuk
membuat
perencanaan
pengadaan
dan
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana,
akan tetapi anda banyak menemukan peralatan
yang kurang terurus dan tidak terinventarisasi
dengan baik sehingga pada waktu akan
dipergunakan sebagai acuan analisa kebutuhan
keadaannya hilang, pindah tempat, tidak siap
pakai bahkan sudah rusak, begitu pula diperlukan
waktu yang lama untuk menemukannya.
Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah
menghadapi masalah tersebut?
Pengelolaan Sarana Prasarana
9
2. Tugas
Diskusikan dalam kelompok untuk mencari caracara penyelesainnya agar peralatan tersebut selalu
siap pakai.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing
kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau
menempelkan rumusan hasil diskusinya tentang:
• Bentuk-bentuk kegiatan inventarisasi yang
perlu dilakukan.
Latihan
1. Tugas pertama menyimak tayangan video (20
menit) Individual
a. Menyimak Tayangan video sarana prasarana.
b. Membuat komentar secara umum dari
penayangan.
1) Berkaitan dengan sarpras
2) Pentingnya sarpras
3) Kegunaan sapras
4) Tujuan sarpras
c. Komentar disampakan secara lisan, setiap
individu siap bila diminta komentarnya.
d. Master Trainer memberikan umpan balik
2. Tugas kedua mengidenti�ikasi sarana dan
prasarana yang diperlukan disekolah. (15 menit)
Individual
10
a. Berdasarkan Tayangan video, peserta diminta
mengidenti�ikasi sarana dan prasarana yang
harus ada disekolah.
b. Hasil identi�ikasi dikelompokkan kedalam dua
bagian, yaitu:
Pengelolaan Sarana Prasarana
1) Kelompok Sarana
2) Kelompok Prasarana
c. Hasil identi�ikasi dituliskan di Lembar Kerja
Peserta, diserahkan kepada Master Trainer.
d. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
3. Tugas ketiga melakukan diskusi kelompok
tentang unsur-unsur kelengkapan dalam tiaptiap sarana dan prasarana.(45 menit)
Diskusi 15 menit, presentasi 4 kelompok 30 menit)
a. Peserta dikelompokkan dengan anggota 4 s/d
5 orang.
b. Topik yang didiskusikan bersumber dari
hasil identi�ikasi peserta pada tugas kedua
diatas.(Contoh: R. Kelas; R. Guru, R. Kasek, R.
Tata Usaha, R. Lab; R. UKS, Fas. MCK dst)
c. Setiap kelompok mengerjakan topik yang
berbeda.
d. Hasil diskusi berupa kesimpulan tentang
unsur-unsur kelengkapan dalam tiap-tiap
sarana dan prasarana tersebut, ditulis di
Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada
Master Trainer.
e. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
f. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas. 7,5 menit.
Pengelolaan Sarana Prasarana
11
Kegiatan Pembelajaran 2
Pemahaman Standar
Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan
Sarana dan Prasarana Sekolah
Kegiatan pembelajaran 2 (dua) ini memfasilitasi
calon Kepala Sekolah untuk memahami isi yang
terdapat pada Standar Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana
sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah
tentang Sarana dan Prasarana.
Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung
pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar
Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah,
serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah Sarana dan
Prasarana dapat diakses melalui sumber bacaan
yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan).
Selain membangun pemahaman Standar Pelayanan
Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana
dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi
diri Sekolah Sarana dan Prasarana melalui sumber
rujukan dalam bentuk aturan, dalam kegiatan
pembelajaran ini juga dirancang penugasanpenugasan.
Materi
12
Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur
kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur
pendidikan formal yang diselenggarakan oleh daerah
kabupaten/kota.
Pengelolaan Sarana Prasarana
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana
untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI),
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah
aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum
sarana dan kriteria minimum prasarana.
Evaluasi Diri Sekolah tentang Sarana dan prasarana
merupakan penilaian terhadap kondisi riil tentang
sarana dan prasarana dibandingkan dengan
instrumen evaluasi diri yang mengacu pada standar
pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan
sarana prasarana.
Sumber bacaan
1. Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar.
2. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan prasarana.
3. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah khusus
Sarana dan prasarana.
Studi Kasus
1. Permasalahan
Di sekolah yang Anda pimpin, berdasarkan
kesepakatan antara Pemerintah Daerah, Komite
Sekolah, dan Dinas Pendidikan akan dilakukan
penambahan kelas baru disemua jenjang dan
program. Untuk kelancaran pelaksanaan proses
pembelajarandengan
adanya
penambahan
kelas baru tersebut maka diperlukan berbagai
peralatan sarana dan prasarana yang baru.
Pengelolaan Sarana Prasarana
13
2. Tugas
Diskusikan pada masing-masing kelompok (tiap
kelompok 5 – 10 orang) untuk menentukan
langkah-langkah pengadaan peralatan/barang
yang diperlukan untuk menunjang KBM di kelas
baru tersebut.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing
kelompok menuliskan/ menempelkan di �lip chart
rumusan langkah-langkah pengadaan peralatan/
barang yang telah disepakati dari hasil diskusi.
Latihan
14
1. Tugas pertama melakukan diskusi kelompok tentang kondisi riil keberadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Alokasi waktu 15 (lima
belas) menit
a. Sarana dan prasarana yang didiskusikan ,
diantaranya adalah:
1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan,
3) laboratorium IPA,
4) ruang pimpinan,
5) ruang guru,
6) tempat beribadah,
7) ruang UKS,
8) jamban,
9) gudang,
10) ruang sirkulasi,
11) tempat bermain/berolahraga.
b. Hasil diskusi berupa catatan kondisi riil
terhadap sarana prasarana tersebut di atas
yang ada di sekolah masing-masing.
c. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
Pengelolaan Sarana Prasarana
2. Tugas Kedua melakukan diskusi kelompok tentang standar pelayanan minimal standar nasional
pendidikan sarpras. (25 menit)
Diskusi 10 menit, presentasi 2 kelompok 15
menit)
a. Peserta di buat kelompok berdasarkan satuan
jenjang SD, SMP, SMA, SMK) dengan anggota 4
s/d 5 orang.
b. Topik yang didiskusikan adalah hasil diskusi
pada tugas pertama diatas, diantaranya
adalah;
1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan,
3) laboratorium IPA,
4) ruang pimpinan,
5) ruang guru,
6) tempat beribadah,
7) ruang UKS,
8) jamban,
9) gudang,
10) ruang sirkulasi,
11) tempat bermain/berolahraga.
Catatan:
Topik yang diskusikan tersebut diatas
didasarkan pada kondisi disekolah masingmasing menurut satuan jenjang. Lalu
dibandingkan dengan Standar Pelayanan
Minimal atau Standar Nasional Pendidikan.
Sarana Prasarana.
c. Hasil diskusi berupa analisis komparasi antara
sarana dan prasarana sesuai kondisi sekolah
di setiap satuan jenjang dengan Standar
Pelayanan Minimal dan Standar Nasional
Pendidikan hasilnya ditulis di Lembar
Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master
Trainer.
Pengelolaan Sarana Prasarana
15
d. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
e. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas. 7,5 menit.
16
Pengelolaan Sarana Prasarana
Kegiatan Pembelajaran 3
Penyusunan Rencana
Pemanfaatan Sarana dan
Prasarana Sesuai Standar
Pelayanan Minimal
Kegiatan pembelajaran 3 (tiga) ini memfasilitasi
calon Kepala Sekolah dalam menyusun rancangan
program pemanfaatan sarana dan prasarana. Sarana
dan prasarana sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas pembelajaran harus dikelola
secara baik dan benar. Pengelolaan terhadap
sarana dan prasarana diantaranya menyangkut
hal-hal sebagai berikut; 1) Ketersediaan sarana dan
prasarana, 2) Inventarisasi sarana dan prasarana, 3)
Jadwal Penggunaan sarana dan prasarana, 4) Jadwal
Pemeliharaan sarana dan prasarana, 5) Penataan
sarana dan prasarana, 6) Penyimpanan sarana dan
prasarana.
Selain membangun pemahaman konsep terhadap
rancangan program pemanfaatan
sarana dan
prasarana, dalam bahan pembelajaran ini juga
dikembangkan penugasan-penugasan.
Guna
membantu mempermudah pemahaman konsep
dan penyelesaian tugas-tugas dapat diakses sumber
bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber
bacaan).
Materi
Rancangan program pemanfaatan
sarana
dan prasarana sekolah sesuai dengan standar
pelayanan minimal menjadi hal utama yang harus
diperhatikan.
Pengelolaan Sarana Prasarana
17
Pengadaan adalah segala kegiatan untuk
menyediakan semua keperluan barang bagi
keperluan pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam pengadaan barang sebenarnya
tidak terlepas dari perencanaan pengadaan yang
telah dibuat sebelumnya baik mengenai jumlah
maupun jenisnya. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan adalah keseluruhan kegiatan yang
dilakukan dengan cara menghadirkan atau dari tidak
ada menjadi ada sarana dan prasarana pendidikan
berdasarkan hasil perencanaan.
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan
pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan
pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang
yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan ke
dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur
dan menurut ketentuan yang berlaku. Kegiatankegiatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
inventarisasi adalah:
1. Mencatat semua barang inventaris di dalam
buku induk inventaris dan buku pembantu,
buku golongan inventaris.
2. Memberi koding pada barang-barang yang
diinventarisasikan.
3. Barang-barang inventaris sekolah harus
diberi tanda dengan menggunakan kode-kode
barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat
dalam Manual Administrasi barang.
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan
pengurusan dan pengawasan yang efektif.
Pelaksanaan inventarisasi adalah:
18
1. Pencatatan di dalam buku induk inventaris
dan di buku golongan inventaris.
2. Memberikan koding.
3. Membuat laporan triwulan tentang mutasi
barang.
Pengelolaan Sarana Prasarana
4. Membuat daftar isisan inventaris.
5. Membuat daftar rekapitulasi tahunan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus
untuk mengusahakan agar barang tetap dalam
keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang
tersebut perlu dirawat secara baik dan terus
menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur
pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan
rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam
keadaan baik dan berfungsi baik pula disebut
pemeliharaan atau perawatan. Pemeliharaan adalah
kegiatan pengurusan dan pengaturan agar semua
barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau
pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga
barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan.
Pemeliaharaan mencakup segala daya upaya yang
terus menerus untuk mengusahakan agar barang
tersebut dalam keadaan baik. Pemeliharaan yang
bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang
yang dimaksud.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
penempatan diantaranya adalah; 1) Mudah
dijangkau, 2) Jauh dari keramaian, 3) Jauh dari
tempat berbahaya, 4) Lingkungan yang aman dan
kondusif.
Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat
dibagi menjadi:
1. Penataan barang bergerak
Yang dimaksud dengan barang bergerak
adalah barang yang dapat dipindahkan dari
penempatan sebelumnya, misalnya kursi,
meja, dan lain-lain.
Pengelolaan Sarana Prasarana
19
2. Penataan barang tidak bergerak
Barang tidak bergerak adalah barang yang
tidak dapat dipindahkan, seperti tanah, gedung,
halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal ini
sebelum dibangun, terlebih dahulu dilakukan
perencanaan yang matang agar tidak terjadi
perbaikan yang menimbulkan pemborosan.
3. Penataan barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang yang tidak
tahan lama, cepat susut, dan habis setelah
digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon,
kapur, spidol, dan lain-lain.
4. Penataan barang barang tidak habis pakai
Yaitu dengan cara mengatur barang yang
ada dengan memberikan nomor dan kode
pada barang tersebut sesuai dengan sandi
yang berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas
dan pemakai lebih mudah memakai dan
mengawasi pemakaiannya.
Setelah pengadaan barang, kegiatan selanjutnya
adalah menampung barang demi kemanan. Kegiatan
penyimpanan meliputi:
1. Penerimaan barang
2. Penyimpanan barang
3. Pengeluaran barang
20
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menampung hasil pengadaan dan umumnya
barang tersebut adalah milik negara pada wadah/
tempat yang telah disediakan. Penyimpanan
sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat
tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik
dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang
dapat dilakukan oleh seorang beberapa orang yang
ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan.
Pengelolaan Sarana Prasarana
Sumber bacaan
1. Ref A2. Bahan Tambahan Administrasi Sarana
dan Prasarana
2. Ref A3 Sumber Pembelajaran Sarana dan
Prasarana hal 1 s/d hal 6
Studi Kasus
A. Studi Kasus 1
1. Permasalahan
Sebagai kepala sekolah, di sekolah Anda banyak
menemukan peralatan yang kurang terurus
sehingga pada waktu akan dipergunakan
keadaannya tidak siap pakai bahkan sudah rusak.
Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah
menghadapi masalah tersebut?
2. Tugas
Diskusikan dalam kelompok untuk mencari caracara penyelesainnya agar peralatan tersebut
selalu siap pakai.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing
kelompok melaporkan dengan cara menuliskan
atau menempelkan rumusan hasil diskusinya
tentang:
• Bentuk-bentuk kegiatan pemeliharaan yang
perlu dilakukan.
B. Studi Kasus 2
1. Permasalahan
Peralatan/barang di sekolah Anda sudah cukup
banyak yang usang dan ketinggalan zaman,
sehingga perlu adanya analisa biaya dan anlisa
Pengelolaan Sarana Prasarana
21
fungsi serta kemanfaatan yang menyebabkan
upaya pemeliharaan sudah tidak seimbang
dengan manfaat yang dapat diperoleh. Sebagai
kepala sekolah Anda bertanggung jawab terhadap
pendayagunaan peralatan/barang tersebut.
2. Tugas
Untuk mengatasi hal tersebut di atas lakukan
diskusi kelompok ±45 menit dalam rangka
merumuskan cara-cara penghapusan peralatan/
barang.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ±45 menit, masing-masing
kelompok melaporkan dengan cara menuliskan
atau menempelkan rumusan hasil diskusinya
pada papan atau �lip chart.
Latihan
Tugas anda melakukan diskusi kelompok tentang
rencana pemanfaatan sarpras, dalam waktu 45
(empat puluh lima) menit. Diskusi 15 menit,
presentasi 2 kelompok 25 menit.
22
1. Peserta di buat kelompok dengan anggota 4
s/d 5 orang.
2. Topik yang didiskusikan adalah rencana
pemanfaatan;
a) ruang kelas,
b) ruang perpustakaan,
c) laboratorium IPA,
d) ruang pimpinan,
e) ruang guru,
f) tempat beribadah,
g) ruang UKS,
h) jamban,
i) gudang,
Pengelolaan Sarana Prasarana
3.
4.
5.
6.
j) ruang sirkulasi,
k) tempat bermain/berolahraga.
Hasil diskusi berupa Rancangan program
pemanfaatan sarana dan prasarana, yang
didalamnya mengandung elemen;
a) Inventarisasi.
b) Jadwal Penggunaan.
c) Jadwal Pemeliharaan.
d) Penataan
e) Penyimpanan
Hasilnya ditulis di Lembar Kerja Peserta,
dikumpulkan kepada Master Trainer.
Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas. ± 8 menit.
Refleksi
A. Re�leksi
Mohon untuk mengisi lembar re�leksi di bawah ini
berdasarkan materi yang Bapak/Ibu sudah pelajari.
Nama: _____________________
Tanggal: _______________
• Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
• Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi
kegiatan belajar ini?
Pengelolaan Sarana Prasarana
23
• Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum
ditulis di materi ini?
• Materi apa yang ingin saya tambahkan?
• Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi kegiatan ini?
• Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi
kegiatan ini?
• Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat
saya kuasai?
• Apa yang akan saya lakukan?
24
Pengelolaan Sarana Prasarana
B. Kegiatan On The Job Learning
1. Alokasi waktu On the Job Learning adalah 8 x
45 menit.
2. Topik untuk On the Job Learning (OJL) :
a. Pengkajian
terhadap
Perencanaan
pengadaan sarana dan prasarana.
b. Pengkajian terhadap Pemeliharaan sarana
dan prasarana.
c. Pengkajian terhadap Inventarisasi sarana
dan prasarana.
d. Pengkajian terhadap penghapusan sarana
dan prasarana.
3. Yang harus anda lakukan saat On the
Job Learning, adalah melakukan analisis
terhadap:
a. Perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana.
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana.
c. Inventarisasi sarana dan prasarana.
d. penghapusan sarana dan prasarana.
Pengelolaan Sarana Prasarana
25
Pengelolaan
Sarana Prasarana
Sekolah/ Madrasah
Bahan Pembelajaran
Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011
Bahan Pembelajaran
Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah
Tim Pengembang Bahan Pembelajaran
Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
Dr. Abi Sujak
Prof. Dr, Siswandari, M.Stats
Penanggung Jawab
Dr. Abdul Kamil Marisi
Tim Penulis
Drs. Wiyono, M.Pd
Drs. Joko Wardjojo, MT
Dra. Yusnaini Agustina, M.Pd
Tim Produksi
Ady Saefudin, S.Pd
Ghandi Kusuma Jaya, S.Thhhh
Indah Mustika Rini, S.Pd
Siti Budiyah, S.Si
Kepala BPSDMP-PMP
Kepala Pusbangtendik
Kepala LPPKSh
Diterbitkan Oleh
LPPKS, Karanganyar
@2011
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.
KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan
Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem
penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/
madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah
Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus
seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon
Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi
kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai
dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk
pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan
pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran,
pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala
sekolah menujukkan peningkatan yang signifikan dan pada gilirannya akan dapat
dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada
semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan
profesional.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Surakarta, Juni 2011
Kepala LPPKS
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats
Pengelolaan Sarana Prasarana
i
ii
Pengelolaan Sarana Prasarana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
1
Langkah-langkah Pembelajaran
2
Kompetensi yang Diharapkan
1
Ruang Lingkup Materi
2
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengidenti�ikasian Sarana dan Prasarana Sekolah
Materi
Studi Kasus
Latihan
Kegiatan Pembelajaran 2
Pemahaman Standar Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan Sarana dan Prasarana Sekolah
Materi
Studi Kasus
Latihan
Kegiatan Pembelajaran 3
Penyusunan Rencana Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Sesuai Standar Pelayanan Minimal
Materi
Studi Kasus
4
4
4
8
10
12
12
12
13
14
17
17
17
21
Latihan
22
Re�leksi
23
Pengelolaan Sarana Prasarana
iii
iv
Pengelolaan Sarana Prasarana
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
Keberhasilan program pendidikan melalui proses
belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara
optimal.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu sumber daya yang penting dan utama dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu
perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan
dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan
pemahaman tentang Cara mengidentifikasi sarana
dan prasarana sekolah, dan penyusunan rencana
pemanfaatannya sesuai standar pelayanan minimal,
sebelum mereka menjadi kepala sekolah/madrasah.
Kompetensi yang Diharapkan
Pada akhir pembahasan materi Pengelolaan Sarana
dan Prasarana, peserta diharapkan dapat:
1. Mengidenti�ikasi standar pelayanan minimal
mengenai sarana dan prasarana sekolah
2. Membuat rencana pemanfaatan sarana dan
prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Pengelolaan Sarana Prasarana
1
Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkp materi yang dibahas dalam bahan
pembelajaran ini, adalah:
1. Pengidenti�ikasian sarana dan prasarana
sekolah.
2. Pemahaman standar pelayanan minimal
dan standar nasional pendidikan sarana dan
prasarana sekolah.
3. Penyusunan rencana pemanfaatan sarana dan
prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Langkah-langkah Pembelajaran
Bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan
prasarana dirancang untuk dipelajari oleh calon
kepala sekolah/madrasah sebagai bahan bacaan
baik dalam pelatihan calon kepala sekolah (In Service
Learning) maupun dalam tugas On the Job Learning
(OJL). Sumber referensi pendukung pada bahan
pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana
dapat diakses pada folder 4 referensi bahan sarana
prasarana.
Alokasi waktu dalam pembelajaran pengelolaan
sarana dan prasarana dalam diklat penyiapan calon
kepala sekolah ini adalah 14 (empat belas) jam
pelajaran. Waktu yang dialokasikan dalam aktivitas
In Service Learning pertama selama 4 x 45 menit.
Pelaksanaan On the Job Learning 8 x 45 menit.
Sedangkan dalam aktivitas In Service Learning kedua
(Insel -2) adalah 2 x 45 menit.
2
Aktivitas In Service Learning pertama (Insel-1)
antara lain, adalah Mengidenti�ikasi Sarana dan
Pengelolaan Sarana Prasarana
Prasarana Sekolah, Memahami standar pelayanan
minimal dan standar nasional pendidikan sarana
dan prasarana sekolah, dan Menyusun rencana
pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar
pelayanan minimal. Aktivitas pada saat On the Job
Learning (OJL) adalah mengimplementasikan hasil
pemahamannya selama In-1, dengan cara melakukan
pengkajian terhadap Perencanaan pengadaan,
Pemeliharaan, Inventarisasi, dan penghapusan
sarana dan prasarana. Aktivitas In Service Learning
kedua (Insel -2) adalah mempresentasikan hasil OJL
pengelolaan sarana prasarana.
Pengelolaan Sarana Prasarana
3
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengidentifikasian Sarana
dan Prasarana Sekolah
Kegiatan pembelajaran 1 (satu) ini memfasilitasi
calon Kepala Sekolah untuk memahami de�inisi
sarana dan prasarana, macam-macam sarana dan
prasarana, dan komponen sarana dan prasarana.
Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung
pada masing-masing sub pembahasan dapat diakses
melalui sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian
D (sumber bacaan). Selain membangun pemahaman
konsep tentang sarana dan prasarana melalui
sumber bacaan, dalam kegiatan pembelajaran ini
juga dirancang penugasan-penugasan.
Materi
1. De�inisi Prasarana dan Sarana
Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan . misalnya : lokasi/tempat,
bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dan
sebagainya. Sarana berarti alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan .misalnya; Ruang,
Buku, Perpustakaan, Laboratorium dan sebagainya.
2. Macam-macam Sarana Pendidikan
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975,
sarana pendidikan terdiri dari 3 (tiga) kelompok
besar yaitu :
4
a. Bangunan dan perabot sekolah,
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alatalat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan
Pengelolaan Sarana Prasarana
menjadi audiovisual yang menggunakan alat
penampil dan media yang tidak menggunaakan
alat penampil.
Adapun macam-macam sarana dan prasarana
yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah
adalah:
a. Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan
proses kegiatan belajar mengajar.
b. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai
jenis bacaan bagi siswa dandari sinilah siswa
dapat menambah pengetahuan.
c. Ruang laboratorium (tempat praktek): tempat
siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan
keterampilan serta tempat meneliti dengan
menggunakan media yang ada untuk memecahkan
suatu masalah atau konsep pengetahuan .
d. Ruang
keterampilan adalah tempat siswa
melaksanakan latihan mengenai keterampilan
tertentu.
e. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya
kegiatan-kegiatan seni
f. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya
latihan-latihan olah-raga.
3. Komponen-komponen sarana dan prasarana
pendidikan
a. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah
harus di sertai dengantanda bukti kepemilikan
yang sah dan lengkap (serti�ikat), adapun jenis
lahantersebut harus memenuhi beberapa kriteria
antara lain :a Lahan terbangun adalah lahan yang
diatasnya berisi bangunan ,b Lahan terbuka adalah
lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
1) Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di
gunakan untuk pelaksanaankegiatan praktek
Pengelolaan Sarana Prasarana
5
6
2) Lahan pengembangan adalah lahan yang di
butuhkan untuk pengembanganbangunan
dan kegiatan praktek.Lokasi sekolah harus
berada di wilayah pemukiman yang sesuai
dengancakupan wilayah sehingga mudah di
jangkau dan aman dari gangguan bencanaalam
dan lingkungan yang kurang baik.
b. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya
dapat di kelompokkan dalam:
1) Ruang pendidikan
Ruang pendidikan
berfungsi
untuk
menampung proses kegiatan belajar mengajar
teori dan praktek antara lain :
a) Ruang teori sejumlah rombel
b) Ruang perpustakaaan
c) Ruang Laaboratorium
d) Ruang kesenian
e) Ruang Olah raga
f) Ruang keterampilan
2) Ruang administrasi
Ruang Administrasi
berfungsi untuk
melaksanakan berbagai kegiatan kantor, yang
terdiri dari:
a) Ruang kepala sekolah
b) Ruang tata usaha
c) Ruang guru
d) Gudang
3) Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang
kegiatan yang mendukung proses kegiatan
belajar mengajar antara lain :
a) Ruang Ibadah
b) Ruang serbaguna
c) Ruang koperasi sekolah
d) Ruang UKS
e) Ruang OSIS
Pengelolaan Sarana Prasarana
f) Ruang WC/ kamar mandi
g) Ruang BP
c. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 (tiga)
fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi,
fungsi penunjang.
Jenis perabot sekolah
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
1) Perabot pendidikan
Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel
yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar
mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya
mengacu pada kegiatan itu sendiri.
2) Perabot administrasi
Perabot administrasi adalah perabot yang di
gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. Jenis
perabot ini banyak sekali ragam dan jenisnya.
3) Perabot penunjang
Perabot penunjang adalah perabot yang di
gunakan atau di butuhkan dalam ruang
penunjang, seperti
perabot perpustakaan,
perabot UKS, perabot OSIS dan sebagainya.
d. Alat dan media pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki
satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan
keperluan pendidikan dan pembelajaran,sehingga
dengan demikian proses pembelajaran tersebut
akan berjalan dengan optimal.
1) Buku atau bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah sekumpulan bahan
pelajaran yang di gunakan dalam kegiatanproses
belajar mengajar.
2) Buku pegangan
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta
didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang
bersifat Normatif, adaptif dan produktif.
Pengelolaan Sarana Prasarana
7
3) Buku pelengkap
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas
dan memperdalam penguasaan materi.
4) Buku sumber
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta
didik untuk memperoleh kejelasan informasi
mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
5) Buku bacaan
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta
didik sebagai bahan bacaan tambahan (non �iksi)
untuk memperluas pengetahuan dan wawasan
serta sebagai bahan bacaan (�iksi ) yang bersifat
relatif.
Sumber bacaan
1. Ref A3 Sumber Pembelajaran Sarana dan
Prasarana hal 1 s/d hal 6
2. Ref A4 Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan hal 1 s/d 11
3. Ref B3 Lampiran Standar Sarana dan Prasarana
semua halaman
Studi Kasus
A. Studi Kasus 1
1. Permasalahan
8
Sebagai Kepala SD/MI, SMP/MTs yang baru,
Anda menghadapi permasalahan tentang sarana
dan prasarana sekolah yang kondisinya sudah
memprihatinkan, selain usianya sudah tua juga
Pengelolaan Sarana Prasarana
jumlahnya kurang memadai baik untuk keperluan
praktek dan proses pembelajaran maupun
untuk kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Pada
hal di lingkungan sekolah Anda ada banyak
stakeholder yang berminat untuk bekerjasama
dan membantu.
2. Tugas
Bagaimana usaha Anda menghadapi masalah
tersebut? Untuk itu diskusikan dalam kelompok
untuk mencari cara penyelesainnya dengan jalan
ada yang bertindak sebagai kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, guru,
dan stakeholder.
3. Rumuskan Tentang
• Pembuatan pemetaan rencana kebutuhan
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
• Pembuatan skala prioritas kebutuhan sarana
dan prasarana sekolah berdasarkan standar
dalam lampiran Permen 24 tahun 2007.
B, Studi Kasus 2
1. Permasalahan
Sebagai kepala sekolah, Anda diminta untuk
membuat
perencanaan
pengadaan
dan
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana,
akan tetapi anda banyak menemukan peralatan
yang kurang terurus dan tidak terinventarisasi
dengan baik sehingga pada waktu akan
dipergunakan sebagai acuan analisa kebutuhan
keadaannya hilang, pindah tempat, tidak siap
pakai bahkan sudah rusak, begitu pula diperlukan
waktu yang lama untuk menemukannya.
Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah
menghadapi masalah tersebut?
Pengelolaan Sarana Prasarana
9
2. Tugas
Diskusikan dalam kelompok untuk mencari caracara penyelesainnya agar peralatan tersebut selalu
siap pakai.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing
kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau
menempelkan rumusan hasil diskusinya tentang:
• Bentuk-bentuk kegiatan inventarisasi yang
perlu dilakukan.
Latihan
1. Tugas pertama menyimak tayangan video (20
menit) Individual
a. Menyimak Tayangan video sarana prasarana.
b. Membuat komentar secara umum dari
penayangan.
1) Berkaitan dengan sarpras
2) Pentingnya sarpras
3) Kegunaan sapras
4) Tujuan sarpras
c. Komentar disampakan secara lisan, setiap
individu siap bila diminta komentarnya.
d. Master Trainer memberikan umpan balik
2. Tugas kedua mengidenti�ikasi sarana dan
prasarana yang diperlukan disekolah. (15 menit)
Individual
10
a. Berdasarkan Tayangan video, peserta diminta
mengidenti�ikasi sarana dan prasarana yang
harus ada disekolah.
b. Hasil identi�ikasi dikelompokkan kedalam dua
bagian, yaitu:
Pengelolaan Sarana Prasarana
1) Kelompok Sarana
2) Kelompok Prasarana
c. Hasil identi�ikasi dituliskan di Lembar Kerja
Peserta, diserahkan kepada Master Trainer.
d. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
3. Tugas ketiga melakukan diskusi kelompok
tentang unsur-unsur kelengkapan dalam tiaptiap sarana dan prasarana.(45 menit)
Diskusi 15 menit, presentasi 4 kelompok 30 menit)
a. Peserta dikelompokkan dengan anggota 4 s/d
5 orang.
b. Topik yang didiskusikan bersumber dari
hasil identi�ikasi peserta pada tugas kedua
diatas.(Contoh: R. Kelas; R. Guru, R. Kasek, R.
Tata Usaha, R. Lab; R. UKS, Fas. MCK dst)
c. Setiap kelompok mengerjakan topik yang
berbeda.
d. Hasil diskusi berupa kesimpulan tentang
unsur-unsur kelengkapan dalam tiap-tiap
sarana dan prasarana tersebut, ditulis di
Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada
Master Trainer.
e. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
f. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas. 7,5 menit.
Pengelolaan Sarana Prasarana
11
Kegiatan Pembelajaran 2
Pemahaman Standar
Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan
Sarana dan Prasarana Sekolah
Kegiatan pembelajaran 2 (dua) ini memfasilitasi
calon Kepala Sekolah untuk memahami isi yang
terdapat pada Standar Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana
sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah
tentang Sarana dan Prasarana.
Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung
pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar
Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah,
serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah Sarana dan
Prasarana dapat diakses melalui sumber bacaan
yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan).
Selain membangun pemahaman Standar Pelayanan
Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana
dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi
diri Sekolah Sarana dan Prasarana melalui sumber
rujukan dalam bentuk aturan, dalam kegiatan
pembelajaran ini juga dirancang penugasanpenugasan.
Materi
12
Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur
kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur
pendidikan formal yang diselenggarakan oleh daerah
kabupaten/kota.
Pengelolaan Sarana Prasarana
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana
untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI),
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah
aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum
sarana dan kriteria minimum prasarana.
Evaluasi Diri Sekolah tentang Sarana dan prasarana
merupakan penilaian terhadap kondisi riil tentang
sarana dan prasarana dibandingkan dengan
instrumen evaluasi diri yang mengacu pada standar
pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan
sarana prasarana.
Sumber bacaan
1. Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar.
2. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan prasarana.
3. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah khusus
Sarana dan prasarana.
Studi Kasus
1. Permasalahan
Di sekolah yang Anda pimpin, berdasarkan
kesepakatan antara Pemerintah Daerah, Komite
Sekolah, dan Dinas Pendidikan akan dilakukan
penambahan kelas baru disemua jenjang dan
program. Untuk kelancaran pelaksanaan proses
pembelajarandengan
adanya
penambahan
kelas baru tersebut maka diperlukan berbagai
peralatan sarana dan prasarana yang baru.
Pengelolaan Sarana Prasarana
13
2. Tugas
Diskusikan pada masing-masing kelompok (tiap
kelompok 5 – 10 orang) untuk menentukan
langkah-langkah pengadaan peralatan/barang
yang diperlukan untuk menunjang KBM di kelas
baru tersebut.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing
kelompok menuliskan/ menempelkan di �lip chart
rumusan langkah-langkah pengadaan peralatan/
barang yang telah disepakati dari hasil diskusi.
Latihan
14
1. Tugas pertama melakukan diskusi kelompok tentang kondisi riil keberadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Alokasi waktu 15 (lima
belas) menit
a. Sarana dan prasarana yang didiskusikan ,
diantaranya adalah:
1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan,
3) laboratorium IPA,
4) ruang pimpinan,
5) ruang guru,
6) tempat beribadah,
7) ruang UKS,
8) jamban,
9) gudang,
10) ruang sirkulasi,
11) tempat bermain/berolahraga.
b. Hasil diskusi berupa catatan kondisi riil
terhadap sarana prasarana tersebut di atas
yang ada di sekolah masing-masing.
c. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
Pengelolaan Sarana Prasarana
2. Tugas Kedua melakukan diskusi kelompok tentang standar pelayanan minimal standar nasional
pendidikan sarpras. (25 menit)
Diskusi 10 menit, presentasi 2 kelompok 15
menit)
a. Peserta di buat kelompok berdasarkan satuan
jenjang SD, SMP, SMA, SMK) dengan anggota 4
s/d 5 orang.
b. Topik yang didiskusikan adalah hasil diskusi
pada tugas pertama diatas, diantaranya
adalah;
1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan,
3) laboratorium IPA,
4) ruang pimpinan,
5) ruang guru,
6) tempat beribadah,
7) ruang UKS,
8) jamban,
9) gudang,
10) ruang sirkulasi,
11) tempat bermain/berolahraga.
Catatan:
Topik yang diskusikan tersebut diatas
didasarkan pada kondisi disekolah masingmasing menurut satuan jenjang. Lalu
dibandingkan dengan Standar Pelayanan
Minimal atau Standar Nasional Pendidikan.
Sarana Prasarana.
c. Hasil diskusi berupa analisis komparasi antara
sarana dan prasarana sesuai kondisi sekolah
di setiap satuan jenjang dengan Standar
Pelayanan Minimal dan Standar Nasional
Pendidikan hasilnya ditulis di Lembar
Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master
Trainer.
Pengelolaan Sarana Prasarana
15
d. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
e. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas. 7,5 menit.
16
Pengelolaan Sarana Prasarana
Kegiatan Pembelajaran 3
Penyusunan Rencana
Pemanfaatan Sarana dan
Prasarana Sesuai Standar
Pelayanan Minimal
Kegiatan pembelajaran 3 (tiga) ini memfasilitasi
calon Kepala Sekolah dalam menyusun rancangan
program pemanfaatan sarana dan prasarana. Sarana
dan prasarana sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas pembelajaran harus dikelola
secara baik dan benar. Pengelolaan terhadap
sarana dan prasarana diantaranya menyangkut
hal-hal sebagai berikut; 1) Ketersediaan sarana dan
prasarana, 2) Inventarisasi sarana dan prasarana, 3)
Jadwal Penggunaan sarana dan prasarana, 4) Jadwal
Pemeliharaan sarana dan prasarana, 5) Penataan
sarana dan prasarana, 6) Penyimpanan sarana dan
prasarana.
Selain membangun pemahaman konsep terhadap
rancangan program pemanfaatan
sarana dan
prasarana, dalam bahan pembelajaran ini juga
dikembangkan penugasan-penugasan.
Guna
membantu mempermudah pemahaman konsep
dan penyelesaian tugas-tugas dapat diakses sumber
bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber
bacaan).
Materi
Rancangan program pemanfaatan
sarana
dan prasarana sekolah sesuai dengan standar
pelayanan minimal menjadi hal utama yang harus
diperhatikan.
Pengelolaan Sarana Prasarana
17
Pengadaan adalah segala kegiatan untuk
menyediakan semua keperluan barang bagi
keperluan pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam pengadaan barang sebenarnya
tidak terlepas dari perencanaan pengadaan yang
telah dibuat sebelumnya baik mengenai jumlah
maupun jenisnya. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan adalah keseluruhan kegiatan yang
dilakukan dengan cara menghadirkan atau dari tidak
ada menjadi ada sarana dan prasarana pendidikan
berdasarkan hasil perencanaan.
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan
pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan
pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang
yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan ke
dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur
dan menurut ketentuan yang berlaku. Kegiatankegiatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
inventarisasi adalah:
1. Mencatat semua barang inventaris di dalam
buku induk inventaris dan buku pembantu,
buku golongan inventaris.
2. Memberi koding pada barang-barang yang
diinventarisasikan.
3. Barang-barang inventaris sekolah harus
diberi tanda dengan menggunakan kode-kode
barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat
dalam Manual Administrasi barang.
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan
pengurusan dan pengawasan yang efektif.
Pelaksanaan inventarisasi adalah:
18
1. Pencatatan di dalam buku induk inventaris
dan di buku golongan inventaris.
2. Memberikan koding.
3. Membuat laporan triwulan tentang mutasi
barang.
Pengelolaan Sarana Prasarana
4. Membuat daftar isisan inventaris.
5. Membuat daftar rekapitulasi tahunan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus
untuk mengusahakan agar barang tetap dalam
keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang
tersebut perlu dirawat secara baik dan terus
menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur
pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan
rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam
keadaan baik dan berfungsi baik pula disebut
pemeliharaan atau perawatan. Pemeliharaan adalah
kegiatan pengurusan dan pengaturan agar semua
barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau
pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga
barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan.
Pemeliaharaan mencakup segala daya upaya yang
terus menerus untuk mengusahakan agar barang
tersebut dalam keadaan baik. Pemeliharaan yang
bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang
yang dimaksud.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
penempatan diantaranya adalah; 1) Mudah
dijangkau, 2) Jauh dari keramaian, 3) Jauh dari
tempat berbahaya, 4) Lingkungan yang aman dan
kondusif.
Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat
dibagi menjadi:
1. Penataan barang bergerak
Yang dimaksud dengan barang bergerak
adalah barang yang dapat dipindahkan dari
penempatan sebelumnya, misalnya kursi,
meja, dan lain-lain.
Pengelolaan Sarana Prasarana
19
2. Penataan barang tidak bergerak
Barang tidak bergerak adalah barang yang
tidak dapat dipindahkan, seperti tanah, gedung,
halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal ini
sebelum dibangun, terlebih dahulu dilakukan
perencanaan yang matang agar tidak terjadi
perbaikan yang menimbulkan pemborosan.
3. Penataan barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang yang tidak
tahan lama, cepat susut, dan habis setelah
digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon,
kapur, spidol, dan lain-lain.
4. Penataan barang barang tidak habis pakai
Yaitu dengan cara mengatur barang yang
ada dengan memberikan nomor dan kode
pada barang tersebut sesuai dengan sandi
yang berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas
dan pemakai lebih mudah memakai dan
mengawasi pemakaiannya.
Setelah pengadaan barang, kegiatan selanjutnya
adalah menampung barang demi kemanan. Kegiatan
penyimpanan meliputi:
1. Penerimaan barang
2. Penyimpanan barang
3. Pengeluaran barang
20
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menampung hasil pengadaan dan umumnya
barang tersebut adalah milik negara pada wadah/
tempat yang telah disediakan. Penyimpanan
sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat
tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik
dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang
dapat dilakukan oleh seorang beberapa orang yang
ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan.
Pengelolaan Sarana Prasarana
Sumber bacaan
1. Ref A2. Bahan Tambahan Administrasi Sarana
dan Prasarana
2. Ref A3 Sumber Pembelajaran Sarana dan
Prasarana hal 1 s/d hal 6
Studi Kasus
A. Studi Kasus 1
1. Permasalahan
Sebagai kepala sekolah, di sekolah Anda banyak
menemukan peralatan yang kurang terurus
sehingga pada waktu akan dipergunakan
keadaannya tidak siap pakai bahkan sudah rusak.
Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah
menghadapi masalah tersebut?
2. Tugas
Diskusikan dalam kelompok untuk mencari caracara penyelesainnya agar peralatan tersebut
selalu siap pakai.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing
kelompok melaporkan dengan cara menuliskan
atau menempelkan rumusan hasil diskusinya
tentang:
• Bentuk-bentuk kegiatan pemeliharaan yang
perlu dilakukan.
B. Studi Kasus 2
1. Permasalahan
Peralatan/barang di sekolah Anda sudah cukup
banyak yang usang dan ketinggalan zaman,
sehingga perlu adanya analisa biaya dan anlisa
Pengelolaan Sarana Prasarana
21
fungsi serta kemanfaatan yang menyebabkan
upaya pemeliharaan sudah tidak seimbang
dengan manfaat yang dapat diperoleh. Sebagai
kepala sekolah Anda bertanggung jawab terhadap
pendayagunaan peralatan/barang tersebut.
2. Tugas
Untuk mengatasi hal tersebut di atas lakukan
diskusi kelompok ±45 menit dalam rangka
merumuskan cara-cara penghapusan peralatan/
barang.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ±45 menit, masing-masing
kelompok melaporkan dengan cara menuliskan
atau menempelkan rumusan hasil diskusinya
pada papan atau �lip chart.
Latihan
Tugas anda melakukan diskusi kelompok tentang
rencana pemanfaatan sarpras, dalam waktu 45
(empat puluh lima) menit. Diskusi 15 menit,
presentasi 2 kelompok 25 menit.
22
1. Peserta di buat kelompok dengan anggota 4
s/d 5 orang.
2. Topik yang didiskusikan adalah rencana
pemanfaatan;
a) ruang kelas,
b) ruang perpustakaan,
c) laboratorium IPA,
d) ruang pimpinan,
e) ruang guru,
f) tempat beribadah,
g) ruang UKS,
h) jamban,
i) gudang,
Pengelolaan Sarana Prasarana
3.
4.
5.
6.
j) ruang sirkulasi,
k) tempat bermain/berolahraga.
Hasil diskusi berupa Rancangan program
pemanfaatan sarana dan prasarana, yang
didalamnya mengandung elemen;
a) Inventarisasi.
b) Jadwal Penggunaan.
c) Jadwal Pemeliharaan.
d) Penataan
e) Penyimpanan
Hasilnya ditulis di Lembar Kerja Peserta,
dikumpulkan kepada Master Trainer.
Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas. ± 8 menit.
Refleksi
A. Re�leksi
Mohon untuk mengisi lembar re�leksi di bawah ini
berdasarkan materi yang Bapak/Ibu sudah pelajari.
Nama: _____________________
Tanggal: _______________
• Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
• Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi
kegiatan belajar ini?
Pengelolaan Sarana Prasarana
23
• Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum
ditulis di materi ini?
• Materi apa yang ingin saya tambahkan?
• Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi kegiatan ini?
• Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi
kegiatan ini?
• Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat
saya kuasai?
• Apa yang akan saya lakukan?
24
Pengelolaan Sarana Prasarana
B. Kegiatan On The Job Learning
1. Alokasi waktu On the Job Learning adalah 8 x
45 menit.
2. Topik untuk On the Job Learning (OJL) :
a. Pengkajian
terhadap
Perencanaan
pengadaan sarana dan prasarana.
b. Pengkajian terhadap Pemeliharaan sarana
dan prasarana.
c. Pengkajian terhadap Inventarisasi sarana
dan prasarana.
d. Pengkajian terhadap penghapusan sarana
dan prasarana.
3. Yang harus anda lakukan saat On the
Job Learning, adalah melakukan analisis
terhadap:
a. Perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana.
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana.
c. Inventarisasi sarana dan prasarana.
d. penghapusan sarana dan prasarana.
Pengelolaan Sarana Prasarana
25