PROPOSAL PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR AN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK QUR AN HADITS SISWA KELA

Proposal PTK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN DAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK QUR’AN
HADITS SISWA KELAS X SMA N 1 SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2012/2013

OLEH : YANIS SHOLIKAH, S.PdI

SENGONAGUNG PURWOSARI PASURUAN 2014-2015

A. LATAR BELAKANG
Fungsi pendidikan bagi guru paling utama adalah memimpin anak-anak membawa kearah tujuan yang jelas.
Guru sebagai orangtua juga harus menjadi model atau suri tauladan bagi anak-anak. Anak mendapatkan rasa
keamanan dengan adanya model atau suri tauladan bagi anak. Anak dapat mendapatkan rasa keamanan
dengan adnya model dan rela menerima petunjuk teguran bahkan hukuman.
Guru merupakan pihak yang paling sering dituding sebagai orang yang paling bertangungjawab terhadap
kualitas pendidikan. Tudingan seperti itu tidak sepenuhnya benar, mengingat masih banyak sekali komponen
pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Namun, guru merupakan komponen yang paling
strategis dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, banyak pihak menaruh harapan besar terhadap guru
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Pendidikan sekolah juga merupakan pendidikan yang diselenggrakan melalui prasarana yang dilembagakan.
Lembaga pendidikan sekolah merupakan tempat menuntut ilmu yang kedua setelah keluarga. Proses belajar
mengajar merupakan inti dai proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan
utma. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Oleh karena itu gurulah
yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran
kepada siswa.
Pembelajaran PAI di SMA N 1 S emarang, utamanya kelas X ternyata tidak mudah. Adanya anggapan bahwa
PAI hanyalah pelajaran yang sekedar dibaca dan tidak harus diamalkan dan dipahami. Hal ini membuat siswa
menjadi statis dan kurang berprestasi. Hal ini jika dibicarakan akan berlarut-larut tentnunya akan sangat
membahayakan akhlaq dan aqidah generasi muda. Pengaruh yang saat ini bias kita lihat dari permasalahan ini
adanya penurunan kesadaran beribadah perserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Jika melihat masalah yang dialami peserta didik SMA N 1 Semarang penulis sebagai calon pendidik berasumsi
bahwa untuk menarik minat belajar peserta didik terhadap maple PAI adalah dengan menciptakan suasana
senang dalam pembelajaran PAI, menciptakan suasana tenag tersebut adalah dengan grur memelih metode
pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu pemeilihan metode yang kurang tepat dapat menimbulkan
kebosanan, kurang paham, dan akhirnya menurunkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan dapat menentukan hasil belajar. Di sini kemampuan guru dalam
menyampaikan atau mentransformasikan bidang studi yang baik, merupakan syarat mutlak yang tidak dapat
ditawarkan lagi karena hal ini mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Untuk menyampaikan
pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru sangat di tuntut untuk

terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian secara umum mengenai berbagai
metode, baik mengenai kebaikan metode maupun mengenai kelemahan-kelemahannya.
Selama ini guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas masih merupakan figur sentral dan pengendali dari
seluruh kegiatan belajar. Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru mengajar
masih secara konvensional, dengan sistem ceramah sehingga siswa diberi materi secara penuh. Akibatnya
siswa tidak kreatif dan kurang mendapatkan pengalaman belajar. Kedudukan dan fungsi guru kegiatan belajar
mengajar cenderung masih dominan. Aktivitas guru masih sangat besar dibandingkan dengan aktivitas siswa.

Hal demikian terjadi karena guru kurang professional dalam memilih model pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran , misalnya yaitu metode ceramah, metode demonstrasi,
meyode pemberian tugas, metode Tanya jawab dan sebagainya. Dengan meilih metode yang tepat, seorang
guru selain menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan
keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga pengalaman nya disenangi bagi anak didik. Oleh karena itu, untuk
menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam maple PAI , guru dapat memilih metode reading aloud dalam
pelajaran ini ada materi yang dapat diterapkan dan dipraktekkan, seperti membaca dan menghafal al-Qur’an.
Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa, atas materi termasuk dalam
pembelajaran PAI yang dipelajarinya adalah melalui keterlibatan langsung atau pengalaman belajar haruslah
dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale

dalam penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah adalah
belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar
mengamati, tetapi ia harus menghayati keterlibatan langsung dalam perbuatan tanggung jawab terhadap
hasilnya.
Berdasarkan keterangan diatas proses pembelajaran akan lebih bermakna apabila peserta didik dapat
membaca apa yang dipelajarinya. Dengan demikian pembelajaran dengan pendekatan metode reading aloud
merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengetahui secara langsung bagaimana siswa
dalam membaca Al-Qur’an.
Berhubungan dengan hal itu, melalui penelitian ini akan diteliti
“UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE
READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK QUR’AN HADITS SISWA KELAS X SMA N 1 SEMARANG
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013”
B. PENEGASAN ISTILAH
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE
READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK QUR’AN HADITS SISWA KELAS X SMA N 1 SEMARANG
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013
Agar terhidar dari kesalahapahaman serta tafsiran mengenai judul penelitian dengan harapan agar mudah
dipahami dan tidak terjadi kesalah pahaman, penulis akan memberikan istilah yang terdapat pada judul
diatas.

1. Metode
Beberapa metode menurut para ahli, salah satunya adalah menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi
Pendidikan dengan pendekatan baru, adalah bahwa metode secara harfiah adalah cara. Dalam pemakaian
yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan
dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.

2. Metode Reading Aloud
Reading Aloud terdiri dari dua kata, yaitu ‘reading’ yang artinya membaca, dan ‘aloud’ yang artinya dengan
suara keras. Sedangkan menurut Meilvin L. Silberman dalam bukunya Active Learning mendefinisikan Reading
Aloud sebagai metode pembelajaran dengan suara keras, yaitu membaca atau melafalkan suatu teks dengan
keras sehingga dapat memberikan inspirasi siswa dalam berdiskusi.
3. Metode Card sord
Card Sort berasal dari dua kata yaitu ‘Card’ artinya kartu dan ‘Sort’artinya menyortir.
Dengan demikian Metode card sort (menyortir kartu) adalah cara penyajian materi pelajaran degan cara
menyortir atau mengelompokkan kartu yang berisikan materi pelajaran berupa kartu induk/pokok serta kartu
rincian untuk dikelompokkan sesuai dengan pernyataan yang benar, sehingga membantu peserta didik untuk
lebih mudah terfokus dalam memahami suatu materi pokok pengajaran.
4. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dari pengertian
tersebut dapat diartikan bahwa hasil belajar belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajar yang diperoleh melalui usaha dalam menyelesaikan tugas-belajar.
C. RUMUSAN MASALAH
Apakah metode Reading Aloud dan Card sort dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dan hasil
belajar siswa kelas X SMA 1 N Semarang ?
D. TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pengajaran PAI di SMA N 1 Semarang.
2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’a dan hasil belajar siswa SMA N 1 Semarang
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Dapat berguna bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya
dalam maple PAI demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
2. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri penulis sendiri untuk mendapatkan
khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya maple PAI.
E. KAJIAN PUSTAKA
Penelitian tentang penggunaan metode reading aloud pada dasarnya sudah banyak dilakukan. Namun
demikian, masing-masing peneliti memilki focus yang berbeda sesuai dengan lingkup kajian masing-masing.
Agar tidak terjadi duplikasi penelitian, maka peneliti memfokuskan penelitiannya terhadap pelaksanaan
pembelajaran PAI dalam meningkatkan kemampua membaca Al-Qur’an dan hasil belajar siswa di SMA N 1
(kelas X aspek Qur’an hadist semester genap 2012/2013).


Penelitian - Penelitian sebelumnya yang menjadi bahan rujukan sekaligus sebagai perbandingan penelitian ini
adalah: Nur Anisah (063111075). Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur’an
hadits pokok bahasan menghafal al-qur’an surat pendek pilihan melalui metode demonstrasi (studi tindakan
kelas V MI futuhiyyah 02 kedu kec. Genuk kota semarang tahun ajaran 2010/2011. Skripsi, semarang: Fakultas
Tarbiyah Walisongo semarang 2011.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action reseach) dengan subjek penelitian
siswa V MI futuhiyyah 02 kedu kec. Genuk kota semarang dengan jumlah siswa 30 anak. Focus yang diteliti
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar kognitif dalam penelitian ini didapat dari nilai
tes akhir siklus. Sedangkan hasil belajar psikomotorik didapat dari observasi pada saat pemebelajaran Qur’an
hadist denga menggunakan metode demonstrasi sedang berlangsung. Data yang telah didapat kemudian
dianalisis menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan
belajar ≥ 65. Proses penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pelaksanaan siklus 1 sudah dirancang sebelumnya.
Pelaksanaan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. pengumpulan data menggunakan metode observasi
secara langsung pada saat pembelajarn dengan menggunakan metode demonstrasi dan pengambilan nilai
pada tiap akhir siklus. Pengolahan data dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif kuantitatif. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar mencapai 66%. Sedangkan siklus II ketuntasan
belajar mencapai 96,7%.
Selain skripsi di atas, penulis juga mempunyai rujukan skripsi lain, yaitu Agus Latif (073111540) dengan
skripsinya yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Surat AlAdiyat dan Al-Insyirah Melalui Model Card Sort (Studi Tindakan Pada Kelas IV MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo, Bonang, Demak) Tahun Pelajaran 2010/2011.

Subyek dari penelitian skripsi tersebut adalah siswa kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo, Bonang,
Demak, dengan jumlah 30 siswa. Hasil penelitian tersebut dari siklus I, II, III, menunjukkan adanya
peningkatan. Hasil belajar kognitif siswa pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 49,44 dengan siswa yang
tuntas 14 dari 30 siswa, kemudian pada siklus I sedikit meningkat, yaitu nilai rata-rata siswa 76,4 dengan siswa
yang tuntas 26 dari 30 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 82,46 dengan siswa
yang tuntas 29 dari 30 siswa.
Sedangkan pada hasil angket yang telah di jawab dari 30 responden tentang motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits, pada siklus I, II, dan III mengalami peningkatan, dengan hasil 79,7% (tergolong
kuat), 80,2% (tergolong sangat kuat), dan 82,3% (tergolong sangat kuat). Kemudian pada hasil belajar afektif
siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 53,70 (tergolong kurang) siswa yang tuntas 8 dari 30 siswa. Pada
siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 68,89 (tergolong cukup) siswa yang tuntas 18 dari 30 siswa, dan
pada siklus III nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 77,77 (tergolong baik) siswa tuntas semua.
Selain itu, penulis juga menggunakan rujukan dari skripsi Muh Tolkah (093111446) yang berjudul Penerapan
Metode Reading Aloud dalam Peningkatan Hafalan Bacaan Shalat (Studi Penelitian Kelas di Kelas III Semester
Genap SD N 2 Pulongrambe Tawangharjo Grobogan) Tahun Pelajaran 2010/2011. Subyek penelitian tersebut
adalah siswa kelas III SD N 2 Pulongrambe kecamatan Tawangharjo kabupaten Grobogan, dengan jumlah siswa
27 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Dalam skripsi tersebut, pembelajaran melalui metode Reading Aloud dapat meningkatkan penguasaan siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi shalat. Peningkatan penguasaan siswa pada


materi shalat tersebut dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari observasi yang dilakukan dikelas dan hasil tes
akhir mulai tahap pra siklus, siklus I, siklus II. Skor observasi yang diperoleh dari tahap pra siklus 61%, siklus I
68,57%, dan siklus II 77,14%. Sedangkan peningkatan penguasaan siswa dilihat dari hasil rata-rata tes akhir
setelah pembelajaran pada tahap pra siklus yaitu, 6,3, siklus I 7,2, dan siklus II yaitu 7,5.
Penulis juga mempunyai rujukan skripsi lain, yaitu Siti Sholichah (093111263) yang berjudul Upaya
meningkatkan Kemampuan membaca Surat-Surat Al-Qur’an melalui metode Demostrasi (studi tindakan pada
kelas IV M.I Arrosyidin Pencuranmas Secang Magelang Tahun Ajaran 2011/2011). Skripsi ini mengulas
penerapan metode Demonstrasi sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar mapel Al-Qur’an Hadits pada
materi menerapkan kaidah ilmu tajiwid sehingga kemampuan membaca peserta didik dapat lebih
ditingkatkan.
Dari beberapa rujukan skripsi tersebut terdapat persamaan variable yang akan penulis jadikan objek dalam
skripsi penulis, yaitu Hasil Belajar dan Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa . Sedangkan penulis
menggunakan metode Reading Aloud. Seperti dalam rujukan skripsi sebelumnya telah diketahui bahwasanya
penggunaan metode Reading Aloud dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Dengan demikian, diharapkan
metode Reading Aloud juga dapat meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan membaca siswa dalam skripsi
penulis nantinya.
F. LANDASAN TEORI
1. Penerapan Metode Reading Aloud
Tujuan pembelajaran menggunakan metode Reading Aloud secara umum ialah supaya dalam kegiatan
pembelajaran dapat disampaikan bahan pelajaran yang bervariasi, tidak monoton. Tujuan lain yaitu mampu

mengembangkan pembahasan secara luas sehingga siswa dengan senang hati (tidak terpaksa, tidak bosan),
sehingga siswa lebih bersemangat, termotivasi untuk mengikuti materi pembelajaran yang disampaikan oleh
guru.
Kelebihan metode Reading Aloud yaitu menjadikan pembelajaran aktif, siswa dilatih untuk bisa bekerjasama,
saling menghargai pendapat orang lain, siswa dapat saling memberikan komentar atau mengoreksi atas hasil
diskusi dari kelompok lain.Sedangkan kelemahan metode Reading Aloud yaitu memerlukan waktu yang
relative lama, siswa yang kurang pintar atau cerdas sukar sekali menyesuaikan dengan kelompoknya, keadaan
kelas cenderung gaduh bila guru kurang siap dalam penguasaan kelas.
2. Penerapan Metode Card Sort
Metode card sort (menyortir kartu) adalah cara penyajian materi pelajaran degan cara menyortir atau
mengelompokkan kartu yang berisikan materi pelajaran berupa kartu induk/pokok serta kartu rincian untuk
dikelompokkan sesuai dengan pernyataan yang benar, sehingga membantu peserta didik untuk lebih mudah
terfokus dalam memahami suatu materi pokok pengajaran.
Kelebihan metode Card Sort:
1) Peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2) Peserta didik dapat mengungkapkan pandangan yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka miliki.

3) Peserta didik bisa saling menghormati terhadap perbedaan pandangan dalam menghadapi suatu masalah.
4) Peserta didik yang Pro dan Kontra dapat menyamakan persepsi terhadap suatu masalah.
5) Pendidik dapat mengetahui karakter siswa yang berfaiatif.

Kelemahan metode Card Sort
1) Siswa yang kurang pandai akan semakin sulit menyesuaikan dengan kelompoknya.
2) Apabila pendidik kurang siap menguasai kelas, keadaan kelas cenderung gaduh.
3) Apabila pendidik kurang cermat akan menyita banyak waktu dan materi tidak akan tuntas.
3. Kemampuan membaca Al-Qur’an dan Hasil Belajar
a. Kemampuan membaca
Membaca artinya melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan / hanya dihayati)
selain tiu membaca juga mempunyai arti mengeja /melafalkan apa yang tertulis.
Jadi upaya meningkatkan kemampuan membaca adalah suatu usaha/ikhtiar yang berupa proses perbuatan
meningkatkan suatu kesanggupan (kecakapan) melihat, serta memahami isi dari apa yang tertulis secara
mengeja atau melafalkan.
b. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang menjadi sumber segala hukum dan menjadi pedoman pokok dalam
kehidupan, termasuk membahas tentang pembelajaran. Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang
berhubungan dengan pembelajaran dan metode pembelajaran, diantaranya terdapat pada surat Al-Alaq ayat
1-5. Lima ayat tersebut merupakan ayat pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, yang diantaranya
berbicara tentang perintah kepada manusia untuk selalu menelaah, membaca, belajar dan observasi ilmiah
tentang penciptaan manusia sendiri.
c. Belajar
Menurut Slameto belajar didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Beberapa pengertian belajar dapat dilihat sebagai berikut:
1) Belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang manifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru
berbentuk keterampilan, pengetahuan dan kecakapan.
2) Belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan pengetahuan dan sikap baru.
3) Belajar adalah proses munculnya atau berubahnya suatu perilaku karena adanya respons terhadap suatu
situasi.

4) Belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap sebagai hasil dari pengarahan.
Menurut William Burton seperti yang dikutip oleh Oemar Hamalik menyimpulkan tentang prinsip-prinsip
belajar, antara lain:
1) Proses belajar ialah pengalaman, berniat, mereaksi, dan melampaui (under going).
2) Proses melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan
tertentu.
3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.
4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan dari murid sendiri yang mendorong motivasi
yang kontinyu.
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual
dikalangan murid-murid.
7) Proses belajar berlangsung secara efektif dari pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil.
8) Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.
9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari pelbagai prosedur.
10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
11) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa
tekanan dan paksaan.
12) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas,
dan keterampilan.
Ada beberapa teori-teori belajar, diantaranya yaitu teori perilaku, teori mental state, teori gestalt, teori
kognitif, dan teori konstruktivisme.
d. Hasil belajar
Menurut Bloom seperti yang dikutip Anas Sudijono hasil belajar mencapai tiga kemampuan, yaitu:
1) Ranah proses berfikir (Cognitive Domain)
Kemampuan kognitiv yaitu kemampuan yang berorientasi pada berfikir intelektual dari yang paling sederhana
sampai yang kompleks.
2) Ranah Nilai atau Sikap (Affective Domain)
Kemampuan Affektif yaitu kemampuan yang berorientasi pada perasaan dan emosi.
3) Ranah Keterampilan (Psychomotoric Domain)

Kemampuan Psikomotor yaitu kemampuan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan
koordinasi dengan syaraf dan otak yang didukung oleh perasaan dan mental.
4. Mapel PAI Aspek Al-Qur’an Hadits
Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, terdapat beberapa aspek, salah satu diantaranya yaitu AlQur’an Hadits.
Al-Qur’an yaitu kitab bagi umat Islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menjadi pedoman
hidup bagi manusia.
Sedangkan Hadits menurut jumhurul ulama’ adalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW
baik perkataan, perbuatan, taqrir, dan sebagainya.
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Peneletian dan Prosedur penelitian
Jenis peneletian ini adalah peneltian tindakan kelas (classroom action reseach). Untuk melakukan penelitian
tindakan kelas ada beberapa model penelitian yang dapat dipergunakan. Dalam pemilihan model tergantung
pada kebutuhan serta kemampuan peneliti memahami model yang tersedia. Minimal terdapat empat model
yang dikembangkan oleh Ebbut pada tahun 1985, model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart
pada tahun 1998, Elliot pada tahun 1991, dan Mc Kernan pada tahun 1991. Secara garis besar keemapat
model tersebut memiliki gambar sebagai berikut :

2. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat penelitian
Adapun lokasi penelitian adalah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 (RSBI) Semarang berlokasi di Jalan
Taman Menteri Supeno No.1 Semarang.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari, terhitung mulai dari tanggal 16 Januari sampai 16 Pebruari 2013.
3. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Adapun yang peneliti jadikan populasi adalah kelas X dan diambil satu kelas yaitu kelas X13 yang berjumlah 33
siswa .
4. Variable penelitian
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Melihat judul yang
tertera pada bagian awal skripsi ini terdapat 2 variable yaitu motivasi dan hasil belajar siswa
5. Metode Pengumlulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberpa teknik metode
lapangan antara lain:
a. Metode dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan untuk menyelidikan benda-benda tertulis, seperti
buku-buku, majalah, dokumentasi, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dokumentasi ini digunakan
untuk mendapatkan data berupa struktur organisasi di SMA N 1 (RSBI) Semarang.

b. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan melalui pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan keseluruhan alat indra. Dalam menggunakan metode observasi cara
yang paling efektif melengkapi dengan format atau belangko pengamatan sebagai instrument format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
c. Wawancara/ Interview
Wawancara/ interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara. Tehnik ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat
tentang peningkatan antusiasme belajar siswa. Wawancara ini ditujukan kepada siswa sebagai subyek yang
akan diteliti. Selain itu juga kepada guru PAI sebagai mitra kerja atau kolaborator.
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Agar mempermudah pembaca dalam mengikuti dan memahami penelitian ini dan mendapatkan gambaran
secara umum, maka perlu dikemukakan bentuk sistematika penulisan skripsi ini yang terbagi menjadi
beberapa bab sebagai berikut:
1. Bagian Muka
Pada halaman muka dari skripsi ini berisi halaman pembimbing, halaman pengesahan, halaman deklarasi,
halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar dan halaman daftar isi.
2. Bagian Isi
Bagian isi ini tersusun atas lima bab yaitu, satu bab pendahuluan, tiga bab pembahasan dan satu bab lagi
berisi penutup yang berupa, kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Basrowi. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.
Fathurrahman, Mushtholahul Hadits, Bandung: Al-Ma’arif, 1991.
Fathurrahman, Pupuh. Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Jamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta. 2000
Jihad, Asep. Evaluasi Pemebelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.

Silberman, Meilvin L. 101, Cara Belajar Siswa Aktif, Terj. Raisul Muttaqin, Bandung: Nusa Media, 2006.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
SM, Ismail. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan). Semarang: RaSAIL Media Group, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Syadzali, Ahmad. Ulumul Qur’an, Bandung: Rosda Karya, 1997.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Pt Remaja Rosda Karya, 1995
Uno, Hamzah B. Teori motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Wasito, S.Wojo & Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Bandung: HASTA

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR'AN HADITS MATERI HUKUM NUN SUKUN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MINU BERBEK SIDOARJO.

0 5 120

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 5

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 49

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 9

STRATEGI GURU ALQUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SISWA DI MTS AL HUDA BANDUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3