HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

RADARWAN SARAGIH Nim: 8126132029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

RADARWAN SARAGIH Nim: 8126132029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRACT

Radarwan Saragih, 8126132029. The Relations between career development and professional development with the teachers performance Junior High School in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Thesis. Postgraduate. State University of Medan, 2014.

The purpose of this study was to determine (1) the relationship of career development with teachers performance, (2) the relationship of professional development with teachers performance (3) the relationship between career development and professional development with teachers performance.

Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study with correlative study of the pattern by placing the study variables in two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study were junior high school teacher in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Samples used to determine proforsional stratified random sampling techniques so we get a sample of 42 teachers junior high school in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. The research instrument used was questionnaire with Likert scale. Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and multiple.

The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between career development with teachers performance with correlation coefficient rX1Y = 0.564. Donations given by the variable effective career development to teachers performance is at 26.748%, (2) there is a positive and significant relationship between professional development with teachers performance with a correlation coefficient of performance for 0.510, Donations effectively given by the variable professional development of teachers performance is equal to 20.66% and (3) there is a positive and significant relationship between career development and professional development with teachers performance with a correlation coefficient of R = 0.689.

Based on the results obtained in this study are advised to always improve career development and professional development to improve teacher performance.


(7)

ii ABSTRAK

Radarwan Saragih, 812612029. Hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesional dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan pengembangan karir dengan Kinerja guru, (2) hubungan pengembangan profesional dengan kinerja guru (3) hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme dengan kinerja guru.

Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik stratified proforsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 42 guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.

Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi rx1y= 0,564. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel pengembangan karir terhadap kinerja guru adalah sebesar 26,74%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan profesionalisme dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi rx2y= 0,510. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel pengembangan profesionalisme terhadap kinerja guru adalah sebesar 20,66% dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme dengan kinerja gurudengan koefisien korelasi R = 0,689.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan dalam penelitian ini agar selalu meningkatkan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme untuk dapat meningkatkan kinerja guru.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahnya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis berjudul “Hubungan Pengembangan Karir dengan Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Unimed.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing tesis saya, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada saya sejak awal pembuatan proposal sampai dengan selesai penulisan tesis ini. Selain itu juga terima kasih kepada para bapak dan ibu narasumber saya yang sudah membimbing saya sejak ujian seminar proposal sampai ujian sidang meja hijau yaitu bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan Dr.Rosmala Dewi, M.Pd yang telah memberikan kritik dan saran dalam perbaikan tesis saya menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:


(9)

iv

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea M. Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Univesitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd, selaku Asisten Direktur II Program Pascasarja Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Ibu dosen pengampu mata kuliah di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Administrasi Pendidikan yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

6. Bapak Hidayat Ginting S.Pd selaku KUPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang

7. Bapak/ Ibu guru SMP Negeri Kec. Kutalimbaru

8. Rekan-Rekan Mahasiswa Angkatan XXI Jurusan Adminstrasi Pendidikan Pascasarjana Universitaas Negeri Medan.

9. Orang Tua Tercinta Bapak Ramli Saragih dan Ibu Dahlia br bangun dan keluarga yang senantiasa memotivasi dalam menempuh pendidikan ini. 10. Terutama Kepada Istri tercinta Rumondang Matondang S.Pd dan anakku

tercinta Rio Ferdinand Saragih

Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sari pembaca demi sempurnanya tesis ini.


(10)

v

Kiranya isi tesis ini akan bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 17 April 2013 Penulis


(11)

vi DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN TESIS ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Batasan Masalah ... 10

1.4. Rumusan Masalah ... 10

1.5. Tujuan Penelitian ... 11

1.6. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Deskripsi Teoritis ... 13

2.1.1.Kinerja Guru... 13

2.1.2.Pengembangan Karir ... 24

a. Pengertian Karir ... 24

b. Tujuan Pengembangan karir... ... 28

c. Perancangan Karir ... 29


(12)

vii

e. Jalur Karir ... 33

f. Pengembangan Karir Guru ... 37

2.1.3.Pengembangan Profesional ... 42

a. Profesional Guru ... 42

b. Kompetensi Profesional Guru ... 46

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 51

2.3. Kerangka Berpikir ... 53

2.4. Hipotesis Penelitian ... 59

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 59

3.2. Metode Penelitian ... 59

3.3. Populasi ... 61

3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 64

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 66

3.6. Teknik Analisis Data ... 69

3.7. Penhujian Hipotesis ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 74

4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 78

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 80

4.4. Pengujian Hipotesis ... 85

4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel X1 dan X2 ... 90


(13)

viii

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

4.8. Keterbatasan Penelitian ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 102

5.2. Implikasi ... 103

5.3. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN


(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru ... 6

Tabel 1.2 Hasil Nilai Ujian Nasional SMP Negeri Se Keamatan Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 ... ... 7

Tabel 3.1. Sebaran Populasi Penelitian ... ... 61

Tabel 3.2.Perhitungan besaran sampel dengan menggunakan rumus Cochran ... ... 63

Tabel 3.3.Hasil besaran sampel menggunakan rumus Cochran ... 64

Table 3.4. Penilaian Skala Likert ... 66

Tabel 3.5. Kisi-kisi instrument penelitian ... 67

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 70

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi variabel kinerja guru (Y) ... 71

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi pengembangan karir(X1) ... 72

Tabel 4.4. Distribusi frekwensi variabel pengembangan profesional... 73

Tabel 4.5. Tingkat kecenderungan variabel kinerja guru ... 75

Tabel 4.6. Tingkat kecendrungan pengembangan karir ... 75

Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Pengembangan Profesional ... 76

Tabel 4.8. Ringkasan Uji Normalitas ... 77

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas Setiap Variabel Penelitian .... 77

Tabel 4.10. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 78

Tabel. 4.11. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 80


(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Paradiga Penelitian ... 54 Gambar.4.1. Histogram Distribusi Skor Kinerja guru (Y) …... 71 Gambar 4.2. Histogram Distribusi Skor Pengembangan karir …. 73 Gambar 4.3. Histogram Distribusi Skor Variabel Pengembangan


(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket ... 107

2. Validitas Angket ... 115

3. Reliabilitas Angket ... 118

4. Data Induk Penelitian ... 125

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data ... 126

6. Uji Kecenderungan Data ... 131

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 134

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 139

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 144

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 154

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 155

12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 157

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 160

14. Perhiungan Regresi Ganda ... 161


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya.

Guru juga merupakan faktor yang sangat dominan dan paling pentq1ing dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 dalam Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang Guru disebutkan sebagai berikut:

“guru adalah pendidik professional dengan tugs utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarakan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”


(18)

2

Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.

Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan keahliannya, begitu pula halnya dengan penempatan guru pada bidang tugasnya. Menempatkan guru sesuai dengan keahliannya secara mutlak harus dilakukan. Bila guru diberikan tugas tidak sesuai dengan keahliannya akan berakibat menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan mereka, juga akan menimbulkan rasa tidak puas pada diri mereka.

Selain faktor pengembangan profesional yang dapat meningkatkankan kinerja guru, faktor motivasi juga sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Mereka mempunyai hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya.

Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja guru dari segi pengembangan profesionalisme sebagai tenaga pendidik mutlak diperlukan. Menyikapi pentingnya kinerja guru, pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Nomor


(19)

3

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang-undang tersebut dalam melaksanakan tugas profesinya, guru berhak :

(a) memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; (b) mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (c) memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; (d) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; (e) memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalnnya; (f) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan; (g) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; (h) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; (i) memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; (j) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau (k) memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian Saragih (2012) berjudul “Pengaruh iklim organisasi, profesionalisme dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” menyatakan Untuk meningkatkan kinerja guru melalui profesionalisme guru, diperlukan upaya-upaya dari berbagai pihak: Kepala sekolah sebagai pemimpin merupakan orang yang turut menentukan kinerja guru terutama menyangkut kebijakan yang berkenaan dengan profesionalisme setiap guru. Membangun profesionalisme dalam mengajar kearah yang lebih baik lagi dan memberikan keyakinan bahwa pembelajaran yang berkualitas dapat dilaksanakan dan kinerjanya akan semakin baik, sehingga dalam memberikan pembelajaran guru akan semakin profesional, dengan demikian siswa yang akan menerima pembelajaran akan semakin tertarik dan termotivasi untuk belajar. Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi sangat relevan dengan tugas guru sebagai orang yang mentransfer ilmu


(20)

4

pengetahuan, keterampilan kepada siswa. Ketika satu metode, pendekatan tidak membuahkan hasil yang maksimal, guru tidak boleh putus asa tetapi yakin bahwa ada cara lain yang bisa membuat siswa lebih berhasil. Ini adalah aplikasi dari konsep profesionalisme yang menumbuhkan kualitas kerja yang maksimal. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa :

Terdapat pengaruh langsung antara Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebesar 42%, dan sisanya sebesar 58%, hal ini menandakan semakin tinggi Profesionalisme, maka semakin tinggi pula Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Selain itu melalui penelitian yang dilakukan oleh M. Harlie dalam judulnya “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan” menyatakan Dari hasil perhitungan uji t, maka diperoleh nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 7,330, nilai thitung untuk variabel motivasi (X2) sebesar 6,155, nilai thitung untuk variabel pengembangan karier (X3) sebesar 5,045, dan nilai t tabel sebesar 1,6599. Hal ini berarti bahwa t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel bebas yang meliputi disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengembangan karier (X3) berpengaruh nyata secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan

Berdasarkan keterangan di atas mengatakan bahwa guru merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan yang berperan serta secara aktif dan


(21)

5

menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar dapat keluar dari masalah pendidikan. Namun dalam kenyataannya bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih terus bermasalah. Betapapun pemerintah telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberian pelatihan kepada guru-guru, peningkatan penghasilan, pengadaan sarana dan prasarana bahkan juga telah diberikan beasiswa pendidikan untuk peningkatan jenjang pendidikan, namun belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Guru yang tidak menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekedar mentransfer berbagai ilmu kepada siswa di sekolah. Sehingga tanpa kesungguhannya guru merasa bahwa ilmu itu bisa dicari sendiri oleh siswa. Pemikiran semacam ini akan menjadi ancaman yang serius bagi dunia pendidikan di tanah air, sebab bila konsep ini makin berkembang maka kebangkitan pendidikan di tanah air tidak akan terwujud.

Terdapat guru yang tidak dengan sungguh-sungguh menunjukkan kinerjanya, pembelajaran yang tidak variatif, keterampilan dalam melaksanakan tugas, penilaian hasil belajar yang kurang baik adalah indikasi-indikasi kinerja yang sangat rendah dari guru. Dengan berbagai alasan, guru tidak semaksimal mungkin mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kehadiran yang sangat rendah serta tidak menunjukkan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang yang profesional di sekolah.


(22)

6

Berdasarkan pengamatan selama ini di lapangan banyak guru-guru yang tidak pernah membuat perangkat pembelajaran, misalnya rencana program pembelajaran. Selain itu ada juga guru yang sering absen tanpa alasan yang jelas, masih ada juga guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya, kehadiran guru masuk kelas belum tepat waktu, kehadiran dalam rapat-rapat disekolah hanya rata-rata 60% s/d 80%, rendahnya partisipasi guru dalam mengambil keputusan, masih banyak guru yang berfungsi hanya sebagai pengajar, guru yang terlibat dalam ekstrakurikuler hanya 5-10%, MGMP belum berfungsi secara baik dan masih ada guru yang mengajar belum berstrata S1. Hal ini nampak dari data yang diperoleh dari KTU masing-masing SMP yang ada dikecamatan Kutalimbaru.

Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru

No Nama sekolah Jumlah Jumlah

Non S1 S1

1 SMP Negeri 1 Kutalimbaru 17 orang 18 orang 35 orang 2 SMP Negeri 2 Kutalimbaru 13 orang 15 orang 28 orang 3 SMP Negeri 3 Kutalimbaru 10 orang 13 orang 23 orang

Sumber data : KTU SMP Negeri Kutalimbaru

Selain masalah jenjang kependidikan yang masih memiliki masalah, tanggungjawab guru juga masih rendah. Melalui observasi langsung yang dilakukan kedalam kelas selama beberapa hari, dari 10 guru yang mengajar terdapat 7 orang guru yang mengajar tanpa mempunyai program pembelajaran seperti program tahunan, Silabus, RPP dan sebagainya.


(23)

7

Melalui observasi langsung yang dilakukan terhadap delapan kelas (dari kelas VII sampai kelas IX) pada saat berjalannya kegiatan pembelajaran masih ada guru yang mengajar dengan cara siswa disuruh mencatat buku saja, ruang kelas yang relatif kosong yang membuktikan bahwa guru malas mengajar, ada juga guru yang datang pulang tidak sesuai dengan jam kantor bahkan ada guru yang tidak pernah mengadakan evaluasi dalam proses pembelajaran. Selain itu ada juga guru yang sudah hampir 20 tahun mengajar tidak pernah mendapatkan promosi jabatan serta ada guru selama bertahun-tahun tidak pernah mengajar tanpa ada tindakan. Hal ini membuktikan bahwa kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Kutalimbaru masih rendah yang pada akhirnya akan mempengaruhi tujuan dan mutu pendidikan di Kecamatan Kutalimbaru

Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja guru-guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang belum memiliki kinerja yang baik dan dapat dikatakan bahwa penyebabnya adalah karena sikap profesional dan pengembangan kompetensi guru masih kurang. Guru sebagai pendidik dan pengajar tidak boleh dilepas begitu saja tetapi guru harus lebih banyak mendapat pembinaan terhadap pengembangan profesi, pengarahan, serta motivasi peningkatan karir .

Dengan menemukan berbagai permasalahan yang mempengaruhi kinerja baik secara empiri maupun konseptual maka hal ini dapat digunakan untuk memahami, memprediksi dan menemukan alternatif fenomena permasalahan kinerja seperti yang diamati di SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dari uraian di atas maka pengembangan karir, pengembangan


(24)

8

profesional guru sangat penting diteliti untuk mengetahui pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap peningkatan kinerja guru. Beranjak dari pemikiran inilah maka direncanakan suatu penelitian yang berjudul Hubungan Pengembangan Karir dan Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam lembaga pendidikan guru merupakan faktor yang paling menetukan dan paling berpengaruh terhadap mutu pendidikan sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap mutu pendidikan, guru hendaknya menunjukkan kinerja yang tinggi. Makin tinggi kinerja guru makin besar kemungkinan tercapinya mutu pendidikan. Banyak faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya partisipasi SDM, pengembangan karir, komunikasi, kesehatan dan keselamatan kerja, penyelesaian konflik, insentif yang baik dan kebanggaan. Dengan kata lain faktor-faktor diatas merupakan motivasi guru untuk dapat meningkatkan kinerja. Dimana seseorang yang memiliki motivasi yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah demikian pula halnya apabila orang sebenarnya memiliki motivasi yang tinggi maka kinerja seseorang akan lebih meningkat.

Berdasarkan dari latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan sejumlah permasalahan penelitian yang berhubungan dengan tingkat kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru, antara lain : Apakah terdapat hubungan pengembangan karir dengan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan pengembangan Profesional terhadap kinerja guru? Apakah pengembangan karir


(25)

9

guru dapat meningkatkan kinerja? Apakah pengembangan profesional melalui pelatihan dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah melalui promosi jabatan dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan pengembangan karir dan pengembangan Profesional dengan kinerja guru ?

1.3. Batasan Masalah

Dengan banyaknya dugaan tentang penyebab masih rendahnya kinerja guru, maka penulis membatasi masalah yang dianggap lebih signifikan yaitu meneliti hubungan pengembangan karir, pengembangan Profesional dengan tingkat kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dalam penelitian ini masalah utamanya adalah kinerja guru sebagai variabel dependent, sedangkan variabel independent adalah pengembangan karir dan pengembngan profesional.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Karir dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Karir dan Pengembangan Profesional secara


(26)

10

bersamaan dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan karir dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

2. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan Profesional dan Pengembangan Karir secara bersamaan dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan dalam menguji kebenaran hubungan variabel pengembangan karir, pengembangan profesional dengan kinerja guru. Dengan tujuan penelitian yang telah diutarakan , maka ada dua manfaat yang dapat diperoleh yakni manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.


(27)

11

1. Pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu Kepemimpinan dan Bidang Manajemen Sumberdaya Manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

2. Dalam usaha membuktikan dan memperkuat berbagai teori –teori yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya dan para ahli Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukkan bagi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang sebagai pengambil kebijakan dalam rangka peningkatan dan pembinaan terhadap Kepala Sekolah sebagai pimpinan di SMP Negeri

2. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah bagaimana pentingnya supervisi dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru.

3. Sebagai masukan bagi guru-guru agar dapat meningkatkan motivasi kerja dalam rangka meningkatkan kinerjanya dan kualitas pendidikan khususnya Guru SMP se Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Sserdang.

4. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meneliti permasalahan yang lain yang mempunyai hubungan dengan penelitian ini.


(28)

100 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

a. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara pengembangan karir dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik pengembangan karir maka semakin baik pula kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

b. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra pengembangan profesional dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan profesional memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik Pengembangan profesional maka semakin baik pula kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang c. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra pengembangan karir

dan pengembangan profesional secara bersama dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dengan


(29)

101

demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir dan pengembangan profesional berhubungan dengan kinerja guru di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik pengembangan karir dan pengembangan profesional maka semakin baik pula kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

5.2. Implikasi

Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karir dan pengembangan profesional secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja guru. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan karir dan pengembangan profesional secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya :

a. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Karir

Dengan diterimanya hipotesis pertaman yakni pengembangan karir menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas pengembangan karir. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya peningkatan pengembangan karir. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah yang senantiasa dapat mengembangkan karir guru-guru untuk dapat meningkatkan kinerjanya.


(30)

102

Pengembangan karir memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah memilki tanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap guru agara tetap menibgkatkan kinerjanya.

Pemerintah Kota adalah penanggung jawab utama dalam meningkatakn kinerja guru, untuk itu dalam pencapapain kinerja guru yang baik harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Peningkatan kompetensi dan kinerja guru menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah, Kepala Sekolah serta guru itu sendiri. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah dan guru untuk mewujudkan kinerja guru yang baik. Pengembangan karir guru dimulai sejak diterima menjadi guru sampai memasuki masa pensiun. Dalam pengembangan karirnya guru memiliki dua jenjang karir yaitu melalui pengembangan karir jalur structural dan jalur fungsional. Pengembangan karir bagi seorang guru merupakan salah satu pendukung terhadap peningkatan kinerja sehingga apa yang diinginkan oleh sekolah dapat tercapai.

Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan , dan perlindungan terhadap guru. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan.


(31)

103

b. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Profesional

Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni Pengembangan profesional menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan menciptakan profesionalisme yang baik. Atas dasar itu untuk menciptakan kinerja guru yang baik makan perlu meningkatkan professional guru melalui berbagai cara seperti pembinaan oleh Kepala Sekolah, pengawas satuan pendidikan, pemerintah daerah melalui dinas pendidikan, pendidikan dan latihan yang berkelanjutan dan lainnya yang dapat menciptakan kinerja guru yang baik.

Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat Pengembangan profesional guru harus diakui sebagai suatu hal yang sangat fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar, meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai secara tepat.

Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan kepada msyarakat. Secara khusus guru di tuntut untuk memberikan layanan professional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Sehingga


(32)

104

guru yang dikatakan profesional adalah orang yang memeiliki kemamapuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

d. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Karir Dan Pengembangan Profesional

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan pengembangan karir dan menciptakan professional sehingga mampu meningkatkan kinerja guru.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menigkatkan kinerja guru yakni melalui peningkatan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme. Banyak cara yang harus dilakukan agar dapat menigkatkan pengembangan karir dan professional guru antara lain dengan pendidikan dan latihan, pengawasan yang baik, kompensasi yang memadai, pemberian mpotivasi serta yang paling penting menciptakan komitmen dalam organisasi sekolah.

Program lain yang bisa dikembangkan adalah memfasilitasi Pendidik satuan pendidikan untuk melakukan kegiatan penelitian kajian studi tentang kependidikan. Hasil kajian penelitian studi tersebut ditulis dalam bentuk laporan penelitian berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu para Pendidik harus memiliki kemampuan dalam bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah. Kemampuan tersebut bisa diperoleh


(33)

105

melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) khusus tentang penelitian pendidikan dan penulisan karya ilmiah. Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan, dan perlindungan terhadap guru. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan.

Dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru, artinya untuk memiliki kinerja yang baik guru harus didukung dengan kompetensi yang baik. Tanpa memiliki kompetensi yang baik seorang guru tidak akan mungkin dapat memiliki kinerja yang baik. Guru yang bekerja dengan baik akan meningkatkan produktivitas sekolah, yang pada gilirannya akan memberhasilkan tujuan sekolah. Untuk memberhasilkan tujuan sekolah, seorang guru harus menguasai 10 (sepuluh) kompetensi guru yang merupakan kemampuan dasar seorang guru. Kesepuluh kompetensi tersebut adalah : (1) menguasai bahan ajar; (2) mengelola program belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media dan sumber pengajaran; (5) menguasai landasan kependidikan; (6) mengelola interaksi belajar mengajar; (7) menilai pretasi siswa untuk kepentingan pengajaran; (8) mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluan; (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; (10) memaami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.


(34)

106

Pengembangan karir dan Pengembangan Profesional Pendidik dilaksanakan dalam rangka kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya yang di dalamnya melekat kemampuan professional dan penampilan kinerjanya. Oleh sebab itu, pengembangan karir dan pengembangan Profesional pendidik adalah upaya terencana untuk membantu para pendidik dalam kenaikan pangkat dan jabatannya melalui pengumpulan angka kredit jabatan fungsional. Kenaikan pangkat dan jabatannya harus mengindikasikan meningkatnya kemampuan professional dan kinerjanya sebagai Pendidik professional

5.3. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kinerja guru diharapkan kepada semua pihak yang memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan, dunia usaha, komite sekolah, anggota legislatif, kepala sekolah, guru itu sendiri maupun peserta didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan kinerja guru yang baik. Karena kinerja guru akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

2. Selain faktor pengembangan karir yang berkaitan dengan pengembangan kinerja guru perlu didukung oleh perubahan berbagai aspek lainnya dalam pendidikan, salah satunya adalah dengan menciptakan pengembangan profesional dan kinerja guru.


(35)

107

3. Kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada guru-guru melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat menciptakan guru profesional, pengembangan karir, pengawasan yang berkelanjutan.

4. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel berbeda seperti manajemen yang berkualitas dan kompetensi kepala sekolah, kurikulum yang berkualitas, pembiayaan dan lain sebagainya yang turut memberikan sumbangan terhadap kinerja guru.


(36)

108

DAFTAR PUSTAKA

Alpian, M. 2012. Hubungan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme Guru dalam Bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan Peningkatan Mutu Ssekolah di MTS Kota Binjai. Pasca Sarjana UNIMED Buchari,A.dkk. 2008. Guru Profesional. ( Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar),Bandung: Alfa Beta.

Burhanuddin. 2001. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Cetakan I. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Gibson dkk. (1995: 305) Proses Proses Struktur Prilaku Organisasi .Jakarta:

Erlangga

Handoko (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.

Cetakan ke- 15. BPFE : Yogyakarta.

Irianto, Agus. 2007. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada

Mangkunegara,A.A.Anwar prabu.(2011) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Moekijat (1995). Perencanaan dan Pengembangan Karir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional:Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya

R.Wayne Mondy (2008:243). Komunikasi Organisai: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Rivai, V. & Sagala, E. J., (2009). Manajemen Sumber daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. (Edisi II), PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.. http://www.damandiri.or.id/file/sitimodaunairaddbabii.pdf. 9juni


(37)

109

2007.Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana : Jakarta.

Ruky (2006). Sistem Manajeen Kerja. Jakarta : Gramedia

Sagala,H.S. (2006). Manajemen Berbasi Sekolah & Masyarakat: Strategi memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: PT. Rakasta Samasta ---.2007. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Afabeta. ---.(2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung :AlfaBeta

---. (2013). Human Capital, Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sardiman (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Satori. D. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Sahertian, Piet. A. 1999. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Siagian.S.P. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Sinaga, Aldian (2010). Hubungan Pengembangan Karir dan Supervisi Akademik dengan Motivasi Berprestasi Guru di SMA Negeri 15 Medan. Pasca Sarjana UNIMED

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supardi, 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sutrisno,(2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. : Kencana Prenada Media Group.

Tempe, A Dale, (1992). Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media

Uno (2009).Profesi Kependidikan : Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia.Jakarta : Bumi Aksara


(38)

110

Yulk,G. 2009. Kepemimpinan DalamOrganisasi. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Zainal A. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya. Insan Cendikia

Yani.H.M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarata: Mitra Wacana Media

Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta : Center for Academic Publishing Service


(1)

105

melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) khusus tentang penelitian pendidikan dan penulisan karya ilmiah. Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan, dan perlindungan terhadap guru. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan.

Dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru, artinya untuk memiliki kinerja yang baik guru harus didukung dengan kompetensi yang baik. Tanpa memiliki kompetensi yang baik seorang guru tidak akan mungkin dapat memiliki kinerja yang baik. Guru yang bekerja dengan baik akan meningkatkan produktivitas sekolah, yang pada gilirannya akan memberhasilkan tujuan sekolah. Untuk memberhasilkan tujuan sekolah, seorang guru harus menguasai 10 (sepuluh) kompetensi guru yang merupakan kemampuan dasar seorang guru. Kesepuluh kompetensi tersebut adalah : (1) menguasai bahan ajar; (2) mengelola program belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media dan sumber pengajaran; (5) menguasai landasan kependidikan; (6) mengelola interaksi belajar mengajar; (7) menilai pretasi siswa untuk kepentingan pengajaran; (8) mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluan; (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; (10) memaami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.


(2)

106

Pengembangan karir dan Pengembangan Profesional Pendidik dilaksanakan dalam rangka kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya yang di dalamnya melekat kemampuan professional dan penampilan kinerjanya. Oleh sebab itu, pengembangan karir dan pengembangan Profesional pendidik adalah upaya terencana untuk membantu para pendidik dalam kenaikan pangkat dan jabatannya melalui pengumpulan angka kredit jabatan fungsional. Kenaikan pangkat dan jabatannya harus mengindikasikan meningkatnya kemampuan professional dan kinerjanya sebagai Pendidik professional

5.3. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kinerja guru diharapkan kepada semua pihak yang memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan, dunia usaha, komite sekolah, anggota legislatif, kepala sekolah, guru itu sendiri maupun peserta didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan kinerja guru yang baik. Karena kinerja guru akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

2. Selain faktor pengembangan karir yang berkaitan dengan pengembangan kinerja guru perlu didukung oleh perubahan berbagai aspek lainnya dalam pendidikan, salah satunya adalah dengan menciptakan pengembangan profesional dan kinerja guru.


(3)

107

3. Kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada guru-guru melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat menciptakan guru profesional, pengembangan karir, pengawasan yang berkelanjutan.

4. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel berbeda seperti manajemen yang berkualitas dan kompetensi kepala sekolah, kurikulum yang berkualitas, pembiayaan dan lain sebagainya yang turut memberikan sumbangan terhadap kinerja guru.


(4)

108

DAFTAR PUSTAKA

Alpian, M. 2012. Hubungan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme Guru dalam Bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan Peningkatan Mutu Ssekolah di MTS Kota Binjai. Pasca Sarjana UNIMED Buchari,A.dkk. 2008. Guru Profesional. ( Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar),Bandung: Alfa Beta.

Burhanuddin. 2001. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Cetakan I. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Gibson dkk. (1995: 305) Proses Proses Struktur Prilaku Organisasi .Jakarta:

Erlangga

Handoko (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.

Cetakan ke- 15. BPFE : Yogyakarta.

Irianto, Agus. 2007. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada

Mangkunegara,A.A.Anwar prabu.(2011) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Moekijat (1995). Perencanaan dan Pengembangan Karir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional:Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya

R.Wayne Mondy (2008:243). Komunikasi Organisai: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Rivai, V. & Sagala, E. J., (2009). Manajemen Sumber daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. (Edisi II), PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.. http://www.damandiri.or.id/file/sitimodaunairaddbabii.pdf. 9juni


(5)

109

2007.Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana : Jakarta.

Ruky (2006). Sistem Manajeen Kerja. Jakarta : Gramedia

Sagala,H.S. (2006). Manajemen Berbasi Sekolah & Masyarakat: Strategi memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: PT. Rakasta Samasta ---.2007. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Afabeta. ---.(2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung :AlfaBeta

---. (2013). Human Capital, Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sardiman (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Satori. D. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Sahertian, Piet. A. 1999. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Siagian.S.P. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Sinaga, Aldian (2010). Hubungan Pengembangan Karir dan Supervisi Akademik dengan Motivasi Berprestasi Guru di SMA Negeri 15 Medan. Pasca Sarjana UNIMED

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supardi, 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sutrisno,(2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. : Kencana Prenada Media Group.

Tempe, A Dale, (1992). Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media

Uno (2009).Profesi Kependidikan : Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia.Jakarta : Bumi Aksara


(6)

110

Yulk,G. 2009. Kepemimpinan DalamOrganisasi. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Zainal A. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya. Insan Cendikia

Yani.H.M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarata: Mitra Wacana Media

Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta : Center for Academic Publishing Service


Dokumen yang terkait

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PEMANDIAN ALAM BABARSARI DI DESA KUTALIMBARU KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 21

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH, DUKUNGAN KELUARGA, DAN PENGEMBANGAN KARIER GURU DENGAN LOYALITAS GURU SMP SWASTA DI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.

0 4 38

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 39

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 43

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAHDAN DISIPLIN KERJA GURU DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SD NEGERI KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 10

HUBUNGAN ANTAR MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP TERHADAP PROFESI DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 23

HUBUNGAN ANTARA STRESS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI 1 LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PENGEMBANGAN SDM DAN TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRASI KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMP KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 20

PENGEMBANGAN KARIR GURU (Studi Situs SMP Negeri 2 Tawangmangu PENGEMBANGAN KARIR GURU (Studi Situs SMP Negeri 2 Tawangmangu Kabupaten Karanganyar).

0 0 18