HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH, DUKUNGAN KELUARGA, DAN PENGEMBANGAN KARIER GURU DENGAN LOYALITAS GURU SMP SWASTA DI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH, DUKUNGAN KELUARGA, DAN PENGEMBANGAN
KARIER GURU DENGAN LOYALITAS GURU SMP SWASTA DI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG
T E S I S
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIF NIM. 8106131029
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRACT
M. Arif. NIM. 8106131029. The Relationship Situational Leadership Principal, Family Support and Career Development Master Teacher Junior Loyalty Private in District Sunggal Deli Serdang. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.
This study aims to determine: (1) the relationship of situational leadership principals with loyalty teachers; (2) the relationship of family support and loyalty teachers; (3) the relationship with the teacher career development loyalty teachers; and (4) the relationship of situational leadership principals, family support, and career development of teachers with loyalty teachers. Subjects were junior Private in District Sunggal Deli Serdang with a total sample of 197 people. Sampling was carried out with a proportionate stratified random sampling. Descriptive research method that aims to obtain information about the symptoms in the study. Based on the hypothesis testing can be concluded: (1) there is a positive relationship between situational leadership principals with teachers loyalty of ry1.23 = 0,356 > rtable= 0,138 and tcount= 7,681 > ttable = 1,645; (2) there is a positive relationship between family support and loyalty of teachers of ry2.13 = 0,261 > rtable = 0,138 and tcount = 4,917 > ttable = 1,645; (3) there is a positive relationship between the teacher career development for teachers loyalty ry3.12 = 0,331 > rtable = 0,138 and tcount = 6,868 > ttable = 1,645; and (4) there is a positive relationship between situational leadership of the principal, family support, and career development of teachers with teacher loyalty of Ry(123) = 0,532 > rtable = 0,138 and Fcount = 25,426 > Ftable = 2,65. The results obtained situational leadership principals, family support, and career development of teachers together contributed 28,3% to the loyalty of teachers, and the rest of other specified circumstances.
(6)
ABSTRAK
M. Arif. NIM. 8106131029. Hubungan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah, Dukungan Keluarga, dan Pengembangan Karier Guru dengan Loyalitas Guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan loyalitas guru; (2) hubungan dukungan keluarga dengan loyalitas guru; (3) hubungan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru; dan (4) hubungan kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru. Subjek penelitian adalah SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah sampel sebanyak 197 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportionate stratified random sampling. Metode penelitian bersifat deskriptif untuk memperoleh informasi gejala pada penelitian. Berdasarkan pengujian hipotesis disimpulkan: (1) terdapat hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan loyalitas guru sebesar ry1.23 = 0,356 > rtabel = 0,138 dan thitung = 7,681 > ttabel = 1,645; (2) terdapat hubungan positif dukungan keluarga dengan loyalitas guru sebesar ry2.13 = 0,261 > rtabel = 0,138 dan thitung = 4,917 > ttabel = 1,645; (3) terdapat hubungan positif pengembangan karier guru dengan loyalitas guru sebesar ry3.12= 0,331 > rtabel = 0,138 dan thitung = 6,868 > ttabel = 1,645; dan (4) terdapat hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru sebesar Ry(123) = 0,532 > rtabel = 0,138 dan Fhitung = 25,426 > Ftabel = 2,65. Hasil penelitian menyimpulkan kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 28,3% terhadap loyalitas guru, dan sisanya ditentukan keadaan lain.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.
Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd. sebagai Pembimbing I, Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.Pd., yang telah memberikan bimbingannya, dan Bapak Dr. Darwin, M.Pd. sebagai Pembimbing II sekaligus Ketua Prodi Administrasi Pendidikan, yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan pada Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, dan Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd.Kons., sebagai narasumber, serta Bapak Dr. Paningkat Siburian, M.Pd sebagai validator instrumen yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staff yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,
(8)
3. Kepala Unit Pelaksana Tugas Kecamatan Sunggal di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin penelitian dan kontribusi dalam menyelesaikan penelitian penulis,
4. Kepala SMP Swasta dan guru di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang banyak memberikan kontribusi dalam pengumpulan data penelitian penulis, 5. Seluruh teman angkatan XIX/A Prodi Administrasi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan: Ana, Fadhli, Oda, Hasanul, Akbar, Yanti, Zutirta, dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
6. Ayahanda M. Said dan Ibunda Tukiyem, Ayah mertua Teuku Ali Daud (Alm.) dan Ibu mertua Cut Asarmah (Almh.) sosok yang memberikan teladan, seluruh abanganda dan kakanda serta adinda yang senantiasa memberikan motivasi serta do’a dalam menyelesaikan studi penulis.
Akhirnya buat istri tercinta Cut Keumala, S.Pd. dan ananda Andina Putrifa Arif dan Al Hafiz Putrafa Arif, dalam suasana bagaimanapun kalian terus memberikan yang terbaik pada penulis, tesis ini merupakan wujud dari bakti kalian kepada penulis. Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.
Medan, Juni 2015 Penulis,
M. ARIF
(9)
v
DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 11
C. Pembatasan Masalah... 12
D. Perumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 13
F. Manfaat Penelitian ... 14
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 16
1. Loyalitas Guru... 16
2. Persepsi Tentang Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah 23 3. Dukungan Keluarga... 34
4. Pengembangan Karier Guru ... 39
5. Penelitian yang Relevan... 48
B. Kerangka Konseptual... 50
1. Hubungan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dengan Loyalitas Guru... 50
2. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Loyalitas Guru... 52
3. Hubungan Pengembangan Karier Guru dengan Loyalitas Guru ... 53
4. Hubungan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah, Dukungan Keluarga, dan Pengembangan Karier Guru dengan Loyalitas Guru... 55
C. Pengajuan Hipotesis... 57
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 59
(10)
C. Definisi Operasional Penelitian ... 59
D. Populasi dan Sampel Penelitian... 60
E. Teknik Pengumpulan Data... 63
F. Teknik Analisis Data ... 71
G. Hipotesis Statistik ... 79
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian... 80
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 85
C. Uji Persyaratan Analisis... 88
D. Uji Hipotesis Penelitian ... 97
E. Temuan Penelitian ... 101
F. Pembahasan Penelitian ... 105
G. Keterbatasan Penelitian... 112
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 113
B. Implikasi ... 114
C. Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 122
(11)
vii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Uraian Hal.
1.1 Perpindahan Guru di SMP Swasta Kecamatan Sunggal ... 3
3.1 Populasi Penelitian ... 59
3.2 Sampel Penelitian... 61
3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Loyalitas Guru ... 65
3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah ... 66
3.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Dukungan Keluarga... 67
3.6 Kisi-kisi Instrumen Angket Pengembangan Karier Guru ... 68
4.1 Distribusi Frekuensi Skor Loyalitas Guru... 81
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah ... 83
4.3 Distribusi Frekuensi Skor Dukungan Keluarga ... 84
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Pengembangan Karier Guru... 85
4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Loyalitas Guru ... 86
4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah... 86
4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Dukungan Keluarga ... 87
4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Pengembangan Karier Guru.... 88
4.9 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian . 89 4.10 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 90
4.11 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 91
4.12 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 93
(12)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Uraian Hal.
2.1 Diagram Loyalitas ... 19
2.2 Model Kepemimpinan Situasional menurut Heskey dan Blanchard... 34
2.3 Paradigma Penelitian ... 58
3.1 Penentuan Jumlah Sampel ... 63
4.1 Histogram Skor Loyalitas Guru... 81
4.2 Histogram Skor Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah .. 82
4.3 Histogram Skor Dukungan Keluarga ... 84
4.4 Histogram Skor Pengembangan Karier Guru... 85
4.5 Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y ... 91
4.6 Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y ... 92
4.7 Gambar Regresi Linier Sederhana antara X3dengan Y ... 94 4.8 Gambaran Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 101
(13)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Uraian Hal.
1. Instrumen Penelitian... 124 2. Sebaran Data Uji Coba... 133 3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. 137 4. Data Variabel Penelitian ... 151 5. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 158 6. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel
Penelitian... 165 7. Uji Normalitas... 167 8. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi
Sederhana ... 182 9. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda
Variabel Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah, Dukungan Keluarga, dan Pengembangan Karier Guru
dengan Loyalitas Guru ... 203 10. Uji Independen antar Variabel Bebas ... 206 11. Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas dengan
Variabel Terikat ... 209 12. Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 212 13. Perhitungan Korelasi Ganda antara Kepemimpinan
Situasional Kepala Sekolah, Dukungan Keluarga, dan
Pengembangan Karier Guru dengan Loyalitas Guru ... 223 14. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 224
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam satuan pendidikan manapun, idealnya seorang guru tunduk dan patuh dengan peraturan di sekolahnya, baik dalam mematuhi peraturan maupun dalam bekerja memberikan pengajaran kepada siswa. Lebih baik lagi bila seluruh guru saling menyatu karakter positif di sekolah, yaitu karakter yang terbentuk dari internalisasi dan implementasi nilai-nilai komitmen terhadap kebersamaan dan loyalitas. Namun, komitmen terhadap loyalitas guru bisa terwujud setelah sekolah bersedia memberikan dukungan dan dorongan demi perbaikan dan peningkatan kinerja mereka, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan. Dalam hal ini dapat dikatakan, loyalitas merupakan keinginan guru untuk terus bekerja di sekolahnya. Wicaksono (2013:48) mengemukakan loyalitas adalah setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan tempat dia meletakkan loyalitasnya.
Mulyana (2009:8) mengemukakan beberapa temuan tentang profil tenaga kependidikan di Indonesia, di antaranya: (1) sekitar 48 persen sekolah dikelola swasta yang melayani 31 persen murid dan mempekerjakan 38 persen dari keseluruhan guru. Oleh karena itu manajemen guru sekolah swasta merupakan bahan pertimbangan dalam reformasi sistem pendidikan di
(15)
2
negeri ini; dan (2) ketidakhadiran guru adalah isu utama yang mengkhawatirkan di Indonesia sebab, menurut penelitian tersebut, tingkat ketidakhadiran guru menurut studi pada tahun 2003 adalah 19 persen, walaupun turun menjadi 15 persen dalam studi lanjutan pada tahun 2008. Dengan demikian, menarik untuk mengetahui lebih jauh tentang loyalitas guru di sekolahnya. Khususnya pada guru swasta yang tentu sangat berbeda dengan guru negeri dalam hal kepastian pendapatan dan stabilitas finansial yang tak ditemukan dalam status sebagai guru swasta.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa permasalahan loyalitas guru lebih rentan terjadi di sekolah-sekolah swasta dibanding sekolah-sekolah negeri. Pada hal loyalitas seorang guru terhadap sekolahnya sangat menentukan kerberlangsungan dan keberhasilan pencapaian tujuan sekolah. Saydam (2000:417) mengemukakan seseorang yang memiliki loyalitas baik memperlihatkan perilaku: (1) tidak senang melihat perbuatan yang cenderung merugikan sekolah; (2) bersedia turun tangan untuk mencegah hal-hal yang merugikan sekolah; (3) bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya, waktunya, tenaganya untuk kemajuan sekolah; (4) tidak mau berbuat hal-hal yang mengarah pada hal yang merusak sekolah; (5) suka bekerja keras, kreatif, dan selalu ingin berbuat yang terbaik bagi sekolah; dan (6) merasa bangga atas prestasi yang dicapai sekolah.
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada beberapa pengurus yayasan sekolah tingkat SMP diketahui bahwa setiap tahun ajaran baru selalu masuk guru baru untuk menggantikan guru lama. Pada sekolah tersebut juga
(16)
3
terjadi pengunduran guru lama karena ingin mendapatkan jabatan di sekolah lain. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang memberikan gambaran sebagaimana Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1. Perpindahan Guru di SMP Swasta Kecamatan Sunggal No Nama Sekolah Guru Keluar Guru Masuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SMP Muhammadiyah 47 SMP Swasta Taman Siswa SMP RK Deli Murni
SMP Ma’ad Muhammad Saman SMP Swasta PGRI 8 Sunggal SMP Swasta Tri Dharma
SMP Swasta TD Pardede Foundation SMP Swasta Nila Harapan
SMP Swasta Andreas SMP Swasta Nur Adia
3 5 3 4 5 5 6 3 2 4 1 2 -3 3 1 3 3 2 2 Sumber: Data lapangan dari tiap sekolah, keadaan Agustus 2013
Dari data di atas terlihat jumlah guru keluar lebih banyak dari guru masuk di SMP swasta. Keadaan ini jelas memberikan pengaruh yang tidak baik di sekolah. Dengan pergantian guru setiap tahun membawa pengaruh terhadap proses pembelajaran siswa di kelas, belum lagi adaptasi guru baru terhadap lingkungan kerja baru dan kemampuan guru tersebut dalam mencapai target sekolah. Selain itu, sekolah juga menghadapi masalah dalam mempercayakan pekerjaan pada guru-guru baru yang belum diketahui kualitas kerjanya. Bila kondisi ini dibiarkan berlangsung terus, dikhawatirkan mutu pendidikan dan kehidupan sekolah terus menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
(17)
4
keterikatan emosional. Dimensi internal adalah komponen emosional, yang mencakup perasaan peduli, afiliasi, dan komitmen. Dimensi eksternal harus dilakukan dengan cara memanifestasikan dirinya. Dimensi ini terdiri dari perilaku yang menampilkan komponen emosional dan merupakan bagian dari loyalitas yang mengubah langkah pertama seseorang.
Loyalitas sebagai perasaan internal yang dapat diwujudkan dalam berbagai cara baru. Para kepala sekolah merasa bahwa mereka sangat setia kepada guru, tetapi guru tidak mengerti apa kepala sekolah inginkan. Di sisi lain, guru yang merasa setia tidak setuju dengan cara kepala sekolah mengaturnya.
Secara umum, loyalitas guru dapat digambarkan dalam hal proses, dimana sikap tertentu menimbulkan perilaku tertentu. Pada era globalisasi, citra loyalitas kerja secara bertahap berubah ketika guru mulai menghadapi restrukturisasi, relokasi sekolah, dan perampingan guru. Pemilik sekolah merubah aturan yang telah disepakati, dengan mempertimbangkan keuntungan yang dapat diraih, kewajiban bersama antara guru dan kepala sekolah, dan keinginan guru meminta kenaikan gaji serta kondisi sekolah yang lebih baik.
Pergerakan keluar masuknya guru yang terus menunjukkan ketidaksenangan guru bekerja di sekolah. Untuk itu para guru berusaha mencari pekerjaan di sekolah lain yang memberikan upah lebih baik. Tingkat perpindahan guru yang tinggi dapat menurunkan produktivitas kerja dan mempengaruhi kelangsungan jalannya sekolah. Loyalitas guru yang menurun
(18)
5
menimbulkan kegelisahan di sekolah. Kepala sekolah selaku pimpinan harus mengetahui adanya kegelisahan guru dapat terwujud dalam bentuk ketidaktenangan dalam bekerja, meningkatnya keluh kesah, malas mengikuti aturan sekolah, dan sebagainya.
Ketidaktenangan dalam bekerja dan rasa malas untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang ditetapkan sekolah menjadi salah satu bukti bahwa loyalitas guru harus dipertanyakan. Dalam kondisi ini, loyalitas guru tidak lagi dapat diharapkan untuk meningkatkan ke arah yang lebih baik. Guru hanya datang dan memberikan materi pelajaran tanpa ada keinginan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Guru hanya datang agar dapat menerima honor penuh setiap bulannya dari sekolah. Bila kondisi ini terus dibiarkan, sekolah akan mengalami penurunan kualitas dan penurunan jumlah siswa sehingga peningkatan dari sisi bisnis (ekonomis) sekolah menjadi lemah.
Turunnya loyalitas guru dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan, di antarnya upah yang mereka terima tidak sesuai dengan pekerjaannya, tidak cocoknya dengan gaya perilaku pemimpin, lingkungan kerja yang buruk dan sebagainya. Nitisemito (1991:166) mengemukakan untuk mempertahankan loyalitas seseorang terhadap organisasinya dilakukan dengan: (1) memberikan gaji yang cukup; (2) memberikan kebutuhan rohani; (3) sesekali perlu menciptakan suasana santai; (4) menempatkan guru pada posisi yang tepat; (5) memberikan kesempatan pada guru untuk maju; (6) memperhatikan rasa aman untuk menghadapi masa depan;
(19)
6
(7) mengusahakan guru untuk mempunyai loyalitas; (8) sesekali mengajak guru berunding; dan (9) memberikan fasilitas yang menyenangkan. Untuk memecahkan persoalan tersebut, maka sekolah harus dapat menemukan penyebab dari turunnya loyalitas guru itu disebabkan pada prinsipnya turunnya loyalitas guru itu disebabkan oleh ketidakpuasan para guru. Adapun sumber ketidakpuasan bisa bersifat material dan non material. Ketidakpuasan yang bersifat material antara lain: rendahnya upah yang diterima, fasilitas minimum. Sedangkan yang non material antara lain: penghargaan sebagai manusia, kebutuhan-kebutuhan yang berpartisipasi dan sebagainya.
Joiner dan Bakalis (2006:443) mengemukakan bahwa komitmen/ loyalitas seseorang dalam organisasi dipengaruhi oleh tiga faktor: personal (gender, education, marital status, dan family responsibilities), job-related (supervisory support, co-worker support, access to resources, dan role clarity), dan job involment (tenure, post-graduante study, dan second job. Sedangkan Saydam (2000:395) mengemukakan hal-hal yang mempengaruhi loyalitas seseorang terhadap organisasi: (1) rendahnya motivasi; (2) struktur organisasi tidak jelas; (3) rancangan pekerjaan tidak jelas; (4) rendahnya kualitas manajemen; (5) rendahnya kemampuan kerja atasan; (6) kurang terbukanya kesempatan untuk pengembangan karir; (7) sistem kompensasi yang kurang menjamin ketenangan kerja; dan (8) waktu kerja yang kurang fleksibel. Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan loyalitas guru dapat dipengaruhi gaya kepemimpinan kepala sekolah, dukungan keluarga guru, dan pengembangan karier guru.
(20)
7
Dalam melaksanakan kegiatan mengajar di kelas guru tidak terlepas dari pola kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat mengarahkan dan membimbing setiap guru untuk bekerja lebih baik. Kegiatan kepala sekolah yang sering meninggalkan sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru, seperti: mengikuti pelatihan/ workshop di dinas pendidikan, dan sebagainya dapat memberikan hasil negatif bagi kinerja guru-gurunya di sekolah. Selain itu, masih ada kepala sekolah yang terlihat kejam dan angkuh dalam memerintah guru tanpa melihat guru tersebut senang atau tidak. Hasil penelitian Carudin (2011) dan Irawati (2010) memberikan gambaran bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kinerja guru. Selain itu hasil penelitian Yogaswara (2010) menyimpulkan bahwa aplikasi kepemimpinan perlu penyesuaian dengan kondisi kemampuan dan kemauan bawahan. Artinya, apabila guru telah mampu dan mau bekerja dalam penyelesaian tugas secara efektif maka disarankan kepemimpinan yang diperlukan adalah mempertahankan orientasi tugas dan memperbesar orientasi hubungan.
Dari hasil penelitian di atas, jelas terlihat bahwa kinerja guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Sagala (2009:172) mengemukakan sifat kepemimpinan kepala sekolah terhadap usaha pengajaran membawa pengaruh positif dan negatif terhadap guru, konselor, dan profesi kependidikan lainnya. Berbagai upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah selaku pimpinan adalah dengan memberikan dukungan (motivasi) dan meningkatkan kepuasan guru dalam bekerja. Dengan
(21)
8
memberikan dukungan, guru akan merasa setiap tugasnya menjadi penting dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja guru erat sekali kaitannya dengan tanggung jawab kepemimpinan kepala sekolah.
Seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, yaitu jenis pekerjaan, lingkungan organisasi, dan karakteristik individu yang terlibat dalam organisasi. Seorang pemimpin perlu menyesuaikan cara untuk memimpin tiap individu dalam setiap situasi yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan gaya kepemimpinan yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard pada akhir tahun 1960, yaitu gaya kepemimpinan situasional yang biasanya dinamakan dengan teori Life Cycle, teori situasi dalam memimpin berfokus pada bawahan, mengacu pada hubungan pemimpin-bawahan hampir sama seperti hubungan orang tua-anak (Thoha, 2010:323). Lebih lanjut dinyatakan bahwa kepemimpinan situasional muncul dari hubungan interaksi antara bimbingan dan arahan (hubungan tugas) yang ditunjukkan oleh pemimpin, dukungan sosial emosional (hubungan tingkah laku) yang ditunjukkan pemimpin dan terakhir seberapa siap bawahan untuk memenuhi target tertentu atau untuk menjalankan peran tertentu dalam organisasi.
Selain peran kepala sekolah yang mendukung kerja guru, faktor keluarga juga mendukung setiap kelancaran pekerjaan guru di sekolah. Dukungan keluarga memberikan kemudahan kepada seorang guru untuk melakukan tugas-tugas di sekolah. Hasil penelitian Sudiro (2008)
(22)
9
mengemukakan bahwa kepuasan keluarga mendukung prestasi kerja dan karier seorang pengajar. Penelitian yang dilakukan Abdurrahman, dkk (2010) menyatakan bahwa konflik keluarga mempengaruhi niat keluar kerja seseorang dari perusahaannya. Sebagian besar guru bekerja untuk kepuasan pribadi dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Pemenuhan kebutuhan keluarga dapat menjadi alasan utama seseorang untuk bekerja menjadi guru. Bagi seorang kepala keluarga mendapatkan pekerjaan bagi pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga menjadi target utama. Sedangkan bagi istri yang turut bekerja menjadi guru, penghasilan dari guru memberikan tambahan yang berarti dalam membantu pemenuhan ekonomi keluarga. Seorang guru yang tidak mendapatkan dukungan keluarga akan menemui beberapa kesulitan dalam bekerja. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah, seorang guru dituntut untuk dapat memberikan segenap kemampuannya guna pencapaian tujuan sekolah. Dengan demikian, dukungan keluarga menjadi faktor yang dapat menentukan keputusan seseorang untuk menjadi guru.
Peningkatan kemampuan guru mengajar dapat ditingkatkan dengan memberikan penghargaan kepada setiap guru yang sudah menunjukkan prestasi kerja baik, seperti dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Dengan memberikan kesempatan untuk merencanakan karier mereka, yang pada akhirnya menuju pada suatu pengembangan karier bagi guru itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Dessler dalam Sopiah (2008:160), bahwa seseorang akan lebih memiliki
(23)
10
komitmen terhadap organisasi bila organisasi memperhatikan perkembangan karier orang tersebut dalam jangka panjang. Hasil penelitian Wicaksono (2013) dan Sutanto (2003) mengemukakan bahwa pengembangan karier mempengaruhi loyalitas seseorang terhadap organisasinya. Menurut Singgih (2003:87) menyatakan pengembangan karir merupakan suatu perkembangan perjalanan karir para guru secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi. Peranan pengembangan karier dibutuhkan untuk kelangsungan sekolah dalam mencapai hasil yang diharapkan untuk pencapaian hasrat, dalam memberikan pemenuhan kebutuhan guru untuk berkembang baik dalam karier atau pengetahuan yang lebih luas tentang ruang lingkup kerja. Para guru akan memiliki kemauan untuk mengkontribusikan keterampilannya apabila perusahaan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Dengan demikian mereka akan merasa puas dan semangat kerja akan timbul, sehingga mereka akan bekerja dengan baik.
Dari uraian di atas dapat dipahami banyak faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas guru di sekolah. Dalam kesempatan ini, peneliti merasa penting untuk mengkaji loyalitas guru pada SMP Swasta di Kecamatan Sunggal dengan judul: Hubungan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah, Dukungan Keluarga, dan Pengembangan Karier Guru dengan Loyalitas Guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
(24)
11
B. Identifikasi Masalah
Dengan memperhatikan hal-hal yang dikemukakan dalam latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas guru. Hal ini mengandung sejumlah pertanyaan-pertanyaan tentang ditemukannya kesenjangan pada loyalitas guru tersebut, di antaranya: manajemen di sekolah, iklim organisasi sekolah, profesionalisme guru, motivasi berprestasi guru, kompetensi guru, perilaku kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja dan sistem kerja guru, kepuasan kebutuhan guru, faktor organisasi sekolah, pengalaman kerja guru, dan pengembangan karier, struktur organisasi sekolah.
Beberapa masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Bagaimana loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (3) Bagaimana kepemimpinan kepala SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (4) Bagaimana dukungan keluarga guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (5) Bagaimana bentuk pengembangan karier guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (6) Apakah terdapat hubungan kepemimpinan situasional dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (7) Apakah terdapat hubungan dukungan keluarga dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (8) Apakah terdapat hubungan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru SMP Swasta di
(25)
12
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang? (9) Apakah terhadap hubungan kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang?
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, banyak variabel yang dapat mempengaruhi loyalitas guru, sehingga untuk lebih terarah dan terfokusnya penelitian ini, peneliti perlu membuat suatu batasan masalah yang akan dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini. Lingkup penelitian ini adalah loyalitas guru yang dipengaruhi oleh kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru. Variabel kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam penelitian dibatasi hanya pada persepsi guru terhadap kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah. Subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan positif kepemimpinan situasional kepala
sekolah dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
(26)
13
2. Apakah terdapat hubungan positif dukungan keluarga dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. 3. Apakah terdapat hubungan positif pengembangan karier guru dengan
loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
4. Apakah terdapat hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru secara bersama-sama dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
2. Hubungan positif dukungan keluarga dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
3. Hubungan positif pengembangan karier guru dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
4. Hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru secara bersama-sama dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
(27)
14
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan loyalitas guru terhadap sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dinas Pendidikan
1) Memberikan masukan tentang upaya peningkatan loyalitas guru sekolah-sekolah swasta, khususnya pada SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
2) Memberikan masukan dalam meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah.
b. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan memimpin, salah satunya dengan menerapkan kepemimpinan situasional di sekolah.
2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan loyalitas guru.
c. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan loyalitasnya terhadap sekolah.
2) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan dukungan keluarga dan pengembangan kariernya.
(28)
15
d. Bagi Peneliti
1) Sebagai bahan masukan dalam melakukan kegiatan penelitian.
2) Sebagai bahan tambahan pengetahuan terkait peningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, pengembangan karier guru, dan loyalitas guru di sekolah.
(29)
115 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Terdapat hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, artinya semakin baik kepemimpinan situasional kepala sekolah maka semakin baik juga loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
2. Terdapat hubungan positif dukungan keluarga dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, artinya semakin baik dukungan keluarga maka semakin baik juga loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
3. Terdapat hubungan positif pengembangan karier guru dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, artinya semakin baik pengembangan karier guru maka semakin baik juga loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
4. Terdapat hubungan positif kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru secara bersama-sama dengan loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, artinya semakin baik kepemimpinan situasional kepala sekolah,
(30)
116
dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru maka semakin baik juga loyalitas guru SMP Swasta di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya meningkatkan loyalitas guru adalah dengan meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah. Peran kepala sekolah dalam meningkatkan loyalitas guru dapat dilakukan dengan memperbaiki cara memimpinnya di sekolah. Kepala sekolah yang memberikan instruksi yang jelas kepada guru memberikan rasa nyaman saat bekerja. Dengan kemampuan memberikan instruksi yang jelas, kepala sekolah dapat mengarahkan tugas-tugas guru di kelas. Selain itu kemampuan kepala sekolah yang memiliki kemampuan konsultatif dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi guru di sekolah. Kemampuan konsultatif membuat kepala sekolah dapat berbuat sesuatu terhadap guru sesuai dengan kondisi sekolah dan permasalahan yang dihadapi setiap guru melalui kegiatan melatih dan memberi contoh-contoh kerja kepada setiap guru. Dalam hal ini, kepala sekolah memberikan perlakuan yang berbeda pada setiap guru sesuai dengan permasalahan masing-masing guru di sekolah.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya meningkatkan loyalitas guru adalah dengan meningkatkan dukungan
(31)
117
keluarga. Peran keluarga dalam meningkatkan loyalitas guru menjadi penting dikarenakan guru bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dukungan dari keluarga sangat diperlukan dalam proses perjalanan pekerjaan guru. Hal ini dikarenakan dukungan keluarga dapat membantu guru dalam menghadapi atau mengantisipasi setiap permasalahan yang dialami guru di sekolah. Dukungan informasional dari anggota keluarga yang diberikan memudahkan guru dalam mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya di sekolah. Dalam hal ini guru akan memperoleh informasi, bagaimana cara yang dapat dilakukannya untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Dukungan penilaian memberikan keharusan pada anggota untuk menilai bagaimana seorang guru melaksanakan tugasnya di sekolah. Setiap anggota keluarga dapat memberikan penilaian tersendiri, apakah penilaian baik atau tidak sesuai dengan kondisi yang dialami guru di sekolah. Dengan dukungan penilaian ini, guru akan memastikan apakah ia terus bekerja atau berhenti dari sekolahnya.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan loyalitas guru adalah dengan meningkatkan pengembangan karier guru. Seorang guru yang diperhatikan sekolah pengembangan kariernya akan meningkatkan loyalitasnya di sekolah. Adanya kemajuan berkarier yang diberikan kepada guru di sekolah memberikan kepastian perkembangan pekerjaannya di sekolah. Dengan mendapat pengembangan karier di sekolah guru merasa bahwa ia dibutuhkan sekolah. Dalam
(32)
118
berkarier di sekolah, seorang guru harus sadar bahwa peningkatkan karier hanya dapat diperoleh bila ia menunjukkan minat yang tinggi terhadap pekerjaannya.
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya meningkatkan loyalitas guru adalah dengan meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru. Peran kepemimpinan kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier yang tepat akan meningkatkan loyalitas guru di sekolah. Kepemimpinan situasional kepala sekolah membawa seorang kepala sekolah memahami dan mengatur guru-guru di sekolah. Dengan harapan agar setiap guru dapat betah dan bertahan di sekolah. Selain itu dengan dukungan keluarga yang baik memberikan guru keinginan untuk terus bekerja dengan baik di sekolah. Ketika guru mendapatkan dukungan sepenuhnya dari keluarga akan memberikan guru keinginan untuk terus bertahan di sekolah. Sedangkan pengembangan karier guru dapat diperhatikan melalui persamaan karier, masalah pengawasan, kesadaran akan adanya kesempatan, minat guru, dan kepuasan karier. Seorang guru yang mendapat kepastian dalam pengembangan kariernya, membuat dirinya masih dibutuhkan sekolah. Guru yang mendapat pengembangan karier yang tepat dan sesuai kebutuhan sekolah akan memberikan guru rasa puas dan nyaman dalam bekerja di sekolah.
(33)
119
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam upaya mendukung loyalitas guru diharapkan kepala sekolah memperbaiki cara memimpinnya di sekolah. Salah satu cara yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan instruksi yang jelas. Untuk itu Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah dapat berupaya untuk meningkatkan kemampuan konsultatif dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi guru di sekolah.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan dukungan keluarga dalam upaya mendukung loyalitas guru, diharapkan setiap anggota keluarga mendukung sepenuhnya pekerjaan seorang guru. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dukungan informasional pada guru. Dengan dukungan informasional yang tepat akan mempermudah tugas guru di sekolah. Dalam hal ini keluarga dapat mencari dan menyiapkan setiap informasi yang dibutuhkan guru, seperti membantu menyiapkan bahan mengajar, memperbaiki alat peraga, dan sebagainya.
3. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan pengembangan karier guru dalam upaya mendukung loyalitas guru, diharapkan dengan kejelasan dalam
(34)
120
mengembangan kariernya di sekolah guru merasa betah untuk terus bekerja di sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah dalam meningkatkan karier guru dengan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada setiap guru untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru-guru yang menunjukkan loyalitasnya kepada sekolah dengan memberikan jabatan-jabatan yang ada di sekolah, seperti menjadi wakil kepala sekolah, wali kelas, kepala laboratorium/ perpustakaan, pemberian bonus pekerjaan, dan sebagainya.
4. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan loyalitas guru disarankan kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah melakukan perbaikan dalam hal kepemimpinannya di sekolah. Selain itu perlu dukungan keluarga dan pengembangan karier guru. Dengan meningkatkan pola kepemimpinan kepala sekolah, faktor dukungan keluarga guru, dan kejelasan karier, seorang guru akan loyal terhadap sekolahnya.
5. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk mengadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru guna memperluas hasil penelitian ini.
(35)
119
DAFTAR PUSTAKA
“Uji Kompetensi Guru Dilakukan Rutin”. Rubrik Pendidikan & Kebudayaan, Koran Kompas, Kamis 26 Juli 2012 Halaman 12
Abdurrahman, D., Fadilah, S., dan Suarsih S. 2010. “Hubungan Konflik Keluarga-Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja dan Niat Keluar Kerja”.
Mimbar, Vol. XXVI, No. 1, Januari – Juni 2010: 01-15
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Bartono, P.H., dan Ruffino, E.M. 2005. Teknik Supervisi dan Uji Kompetensi untuk Pendidikan Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset
Brahmasari, I.A., dan Siregar, P. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009
Carudin. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah terhadap Kinerja Guru”.INVOTEC, Volume VII, No. 2, Agustus 2011: 131–144
Cohen, G.E. 1998. ”Making Cooperative Learning Equitable”. Educational Leadership. Vol. 56. No. 1, Pp. 18 (4) diakses 28 September 2013 pukul 20:30:25
Colquitt, J.A., LePine, J.A., dan Wesson, M.J. 2009. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies
Fattah, Nanang. 2003.Landasan Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Flippo, E.B. 1992. Manajemen Personalia. Jilid 1. Edisi keenam. Jakarta:
Erlangga
Friedman, S. 1998.Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Gomes, F.C. 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset Gordon, R.A. 1996. School Administration. Challange and Opportunity for
Leadership. Iowa: Brown Company Publishers
Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Semarang: Rajawali
(36)
120
Hamalik, Oemar. 2002.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan, M.S.P. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Grasindo Hersey, P., dan Blanchard, K. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta:
Erlangga
Ivancevich. J.M. 2005.Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama
Irawati, A., dan Sudarsono, B. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Produktivitas Kerja dan Kinerja Organisasi”. Jurnal Studi Manajemen, Vol. 4, No. 1, April 2010
Joiner, T.A, dan Bakalis, S. 2006. “The Antecedents of Organizational Commitment: the Case of Australian Casual Academics",International Journal of Educational Management, Vol. 20 Iss: 6, pp.439 – 452
Kartono, Kartini. 2002.Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Kuncoro, M. 2002.Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Kunde, J. 2000.Corporate Religion. Edinburg: Pearson Education Limited Mangkunegara, A.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Mathis, R.L., dan Jackson, J.H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia – Buku I. Jakarta: Salemba Empat
Moenir. 1992. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian.Jakarta: Haji Mas Agung
Nitisemito, A.S. 1991. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Ghalia Indonesia
Rivai, V. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Rivai, V., dan Sagala, S. 2009.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Robbins, S.P. 1996. Perilaku Organisasi – Jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia
(37)
121
Sagala, S. 2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Samson, L. 2006. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi terhadap
Kinerja Karyawan PDAM di Kota Ambon”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006
Saydam, G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 10. Jakarta: Bumi Aksara
Simamora, H. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Sopiah. 2008.Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI
Sudiro, A. 2008. “Pengaruh Timbal-Balik antara Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan Keluarga dan Komitmen Kerja serta dampaknya terhadap Prestasi Kerja dan Karier Dosen”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No.1, Maret 2008: 38-49
Sudjana, N. 1998. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya
Sudjana. 2002. Metoda Statistik.Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003.Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta
Sutisna, O. 2008.Administrasi Pendidikan Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa
Syaukani. 2002.Titik Temu Dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: PRAJA
Thoha, M. 2010.Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Uzer, Moh. Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.Jakarta: Raja Grafindo Persada
(38)
122
Wahyudi, B. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita
Winardi, J., 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Werther, W.B., Davis, K. 1996. Human Resources and Personnel Management. New York: McGraw-Hill, Inc.
Winardi. 1992.Manajemen Perilaku Organisasi.Bandung: Citra Aditya Bakti Yogaswara, A. 2010. “Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru”. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11 No. 2 Oktober 2010
Yulk, G.A. 2009.Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Prehallindo
Mehta, Seema.,Tarika Singh, S.S. Bhakar, Brajesh Sinha. 2010. “Employee Loyalty towards Organization-A study of Academician”. International Journal Bussiness Management Economic Resourches., Vol 1(1),2010,98-108
Blumi, Isa. 2001. “Teaching Loyalty in the Late Ottoman Balkans: Educational Reform in the Vilayets of Manastir and Yanya, 1878-1912”.
Comparative Studies of South Asia, Africa and the Middle East, Vol. XXI No. 1&2 (2001)
Niehoff, Brian P., Robert H. Moorman, Gerald Blakely, dan Jack Fuller. 2001. “The Influence of Empowerment and Job Enrichment on Employee Loyalty in a Downsizing Environment”. Group & Organization Management, Vol. 26 No. 1, March 2001 93-113
Mustapha, Noraani. Wan Mohd Yusuff Wan Ibrahim, dan Nurulhuda Che Nordin. 2013. “Examining The Influence of Family Support and Motivation at Work as Antecedents of Employee Loyalty Among Private Islamic School Teachers in Kelantan, Malaysia” Australian Journal of Business and Management Research Vol.2 No.12 (34-38) March-2013
(1)
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam upaya mendukung loyalitas guru diharapkan kepala sekolah memperbaiki cara memimpinnya di sekolah. Salah satu cara yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan instruksi yang jelas. Untuk itu Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah dapat berupaya untuk meningkatkan kemampuan konsultatif dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi guru di sekolah.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan dukungan keluarga dalam upaya mendukung loyalitas guru, diharapkan setiap anggota keluarga mendukung sepenuhnya pekerjaan seorang guru. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dukungan informasional pada guru. Dengan dukungan informasional yang tepat akan mempermudah tugas guru di sekolah. Dalam hal ini keluarga dapat mencari dan menyiapkan setiap informasi yang dibutuhkan guru, seperti membantu menyiapkan bahan mengajar, memperbaiki alat peraga, dan sebagainya.
3. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan pengembangan karier guru dalam upaya mendukung loyalitas guru, diharapkan dengan kejelasan dalam
(2)
120
mengembangan kariernya di sekolah guru merasa betah untuk terus bekerja di sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah dalam meningkatkan karier guru dengan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada setiap guru untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru-guru yang menunjukkan loyalitasnya kepada sekolah dengan memberikan jabatan-jabatan yang ada di sekolah, seperti menjadi wakil kepala sekolah, wali kelas, kepala laboratorium/ perpustakaan, pemberian bonus pekerjaan, dan sebagainya.
4. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk meningkatkan loyalitas guru disarankan kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah melakukan perbaikan dalam hal kepemimpinannya di sekolah. Selain itu perlu dukungan keluarga dan pengembangan karier guru. Dengan meningkatkan pola kepemimpinan kepala sekolah, faktor dukungan keluarga guru, dan kejelasan karier, seorang guru akan loyal terhadap sekolahnya.
5. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan dan pemilik sekolah untuk mengadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kepemimpinan situasional kepala sekolah, dukungan keluarga, dan pengembangan karier guru dengan loyalitas guru guna memperluas hasil penelitian ini.
(3)
119
Abdurrahman, D., Fadilah, S., dan Suarsih S. 2010. “Hubungan Konflik Keluarga-Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja dan Niat Keluar Kerja”. Mimbar, Vol. XXVI, No. 1, Januari – Juni 2010: 01-15
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Bartono, P.H., dan Ruffino, E.M. 2005. Teknik Supervisi dan Uji Kompetensi untuk Pendidikan Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset
Brahmasari, I.A., dan Siregar, P. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009
Carudin. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah terhadap Kinerja Guru”.INVOTEC, Volume VII, No. 2, Agustus 2011: 131–144
Cohen, G.E. 1998. ”Making Cooperative Learning Equitable”. Educational Leadership. Vol. 56. No. 1, Pp. 18 (4) diakses 28 September 2013 pukul 20:30:25
Colquitt, J.A., LePine, J.A., dan Wesson, M.J. 2009. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies
Fattah, Nanang. 2003.Landasan Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Flippo, E.B. 1992. Manajemen Personalia. Jilid 1. Edisi keenam. Jakarta:
Erlangga
Friedman, S. 1998.Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Gomes, F.C. 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset Gordon, R.A. 1996. School Administration. Challange and Opportunity for
Leadership. Iowa: Brown Company Publishers
Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Semarang: Rajawali
(4)
120
Hamalik, Oemar. 2002.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan, M.S.P. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Grasindo Hersey, P., dan Blanchard, K. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta:
Erlangga
Ivancevich. J.M. 2005.Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama
Irawati, A., dan Sudarsono, B. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Produktivitas Kerja dan Kinerja Organisasi”. Jurnal Studi Manajemen, Vol. 4, No. 1, April 2010
Joiner, T.A, dan Bakalis, S. 2006. “The Antecedents of Organizational Commitment: the Case of Australian Casual Academics",International Journal of Educational Management, Vol. 20 Iss: 6, pp.439 – 452
Kartono, Kartini. 2002.Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Kuncoro, M. 2002.Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Kunde, J. 2000.Corporate Religion. Edinburg: Pearson Education Limited Mangkunegara, A.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Mathis, R.L., dan Jackson, J.H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia – Buku I. Jakarta: Salemba Empat
Moenir. 1992. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian.Jakarta: Haji Mas Agung
Nitisemito, A.S. 1991. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Ghalia Indonesia
Rivai, V. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Rivai, V., dan Sagala, S. 2009.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Robbins, S.P. 1996. Perilaku Organisasi – Jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia
(5)
Sagala, S. 2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Samson, L. 2006. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi terhadap
Kinerja Karyawan PDAM di Kota Ambon”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006
Saydam, G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 10. Jakarta: Bumi Aksara
Simamora, H. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Sopiah. 2008.Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI
Sudiro, A. 2008. “Pengaruh Timbal-Balik antara Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan Keluarga dan Komitmen Kerja serta dampaknya terhadap Prestasi Kerja dan Karier Dosen”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No.1, Maret 2008: 38-49
Sudjana, N. 1998. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya
Sudjana. 2002. Metoda Statistik.Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003.Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta
Sutisna, O. 2008.Administrasi Pendidikan Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa
Syaukani. 2002.Titik Temu Dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: PRAJA
Thoha, M. 2010.Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Uzer, Moh. Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.Jakarta: Raja Grafindo Persada
(6)
122
Wahyudi, B. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita
Winardi, J., 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Werther, W.B., Davis, K. 1996. Human Resources and Personnel Management. New York: McGraw-Hill, Inc.
Winardi. 1992.Manajemen Perilaku Organisasi.Bandung: Citra Aditya Bakti Yogaswara, A. 2010. “Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru”. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11 No. 2 Oktober 2010
Yulk, G.A. 2009.Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Prehallindo
Mehta, Seema.,Tarika Singh, S.S. Bhakar, Brajesh Sinha. 2010. “Employee Loyalty towards Organization-A study of Academician”. International Journal Bussiness Management Economic Resourches., Vol 1(1),2010,98-108
Blumi, Isa. 2001. “Teaching Loyalty in the Late Ottoman Balkans: Educational Reform in the Vilayets of Manastir and Yanya, 1878-1912”. Comparative Studies of South Asia, Africa and the Middle East, Vol. XXI No. 1&2 (2001)
Niehoff, Brian P., Robert H. Moorman, Gerald Blakely, dan Jack Fuller. 2001. “The Influence of Empowerment and Job Enrichment on Employee Loyalty in a Downsizing Environment”. Group & Organization Management, Vol. 26 No. 1, March 2001 93-113
Mustapha, Noraani. Wan Mohd Yusuff Wan Ibrahim, dan Nurulhuda Che Nordin. 2013. “Examining The Influence of Family Support and Motivation at Work as Antecedents of Employee Loyalty Among Private Islamic School Teachers in Kelantan, Malaysia” Australian Journal of Business and Management Research Vol.2 No.12 (34-38) March-2013