Macam - macam BIOMA

Macam-macam BIOMA
1.Tundra
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan sebagian kecil di
selatan . Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan
kecil sejenis rumput dan lumut.

Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik , Greenland di wilayah kutub utara.



Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartikaa dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika.
Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi ( ET) dan
iklim Tundra (ET).
Ciri-ciri Bioma Tundra :
1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es .
2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang.
Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
3. Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen)
4. Suhu yang sangat dingin,
5. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang
sama, yang disebut tundra alpine

6. Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di bawahnya dan
akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas
yang pendek.
7. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan tanah
Bumi.

FAUNA TUNDRA
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin
sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap
membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewanhewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.

Burung Hantu - Burung Elang dan Beruang Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu.
Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya MuscoX.

Muskox - mamalia darat berbulu lebat di bioma Tundra
Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya
penguin , walrus . Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan
paus Narwhal (paus bertanduk).
Narwhal - Penguin - Paus Beluga

Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di tundra , punya
deskripsi pada kulitnya / bulu yang berwarna putih dan hitam. Alasan muncul warna ini juga
menunjukkan cara adaptasi Warna putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan
hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas
2 Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah
negara Rusia danKanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di
bumi.

Bioma Taiga (Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat
singkat
2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah
permukaan tanah
3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis
tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di
wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer
tersebut adalah alder, birch, dan juniper dan spruce.


Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga

Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan.


Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga,
misalnya beruang, rubah dan serigala.ajax, beruang hitam.

Beruang Rubah dan Serigala contoh Fauna Taiga
Hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga Terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim
sedang dengan kutub. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal.

Taiga adalah bioma terestrial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu berkas yang
lebar melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia hingga perbatasan selatan tundra arktik.

Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin.
Bentuk konikal (kerucut) pada banyak pohon conifer mencegah terkumpulnya salju pada
cabang-cabang pohon yang kemudian mamatahkan cabang-cabang pohon tersebut.


Pekerjaan manusia yang kurang tepat dengan Hutan conifer ditebangi dengan laju yang
sangat menghawatirkan, akan membawa pohon tua yang berdiri di antara pohon-pohon yang ada
mungkin akan segera menghilang.


3 Padang pasir atau Gurun
Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang.
Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke
Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi
dengan luas mencapai 10 juta km persegi.

Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 cm / tahun
2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik
karena pencucian oleh air maupun drainase
4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang
kecil seperti duri dan berakar panjang.


5. interval suhu siang malam tinggi suhu permukaan tanah di atas 60°C selama siang hari



FLORA (Xerophyt ) Adapatasi
Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal



Akar yang panjang.



Sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya dan



Daunnya menyempit menjadi duri

Kaktus yamh nerkemampuan menyerap air selama periode basah. dan mengandalkan

fotosintesis CAM, suatu adaptasi metabolic untuk menghemat air dalam lingkungan kering juga
terdapat Adaptasi protektif yang menghalangi pemakanan oleh mamalia dan serangga, seperti duri
pada kaktus dan racun pada daun semak
FAUNA
Adaptasi

Aktifitas malam hari , siang membuat lubang





mempunyai cadangan penyimpan air
Hewan yang hidup unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa tikus/mencit
gurun tidak pernah minum, tetapi mendapatkan semua kebutuhan airnya dari perombakan metabolic
biji-bijian yang dimakannya.

Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun memiliki beberapa ciri
umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang.


Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari
gurun.

Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan
kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi.

Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda
peninggalan sejarah serta fosil.

4. Padang rumput
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang
curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.

Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan
oleh rendahnyatingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga
menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m

4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian
barat, Argentina dan Australia.

Pohon Akasia dan Semak Belukar diantara rumput membentuk savana
Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan
karnifora, contohnya antara lain :

Rusa - Antelop - Kerbau

Kanguru - Harimau - Singa - Ular












Pada bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan
hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang
sungai di daerah tersebut.
Padang rumput yang tersebar di bentang bumi yang bisa dijumpai adalah Padang atau veldt
di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika
Utara bagian tengah semuanya adalah padang rumput.
Yang penting bagi padang rumput adalah pada musim kemarau, kebakaran yang kadangkadang terjadi, dan makanan rumput oleh mamalia besar. Semuanya itu akan mencegah
pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon.
Padang rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi sebagian besar
Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput sangat kaya akan nutrient, habitat ini
menyediakan lahan subur bagi pertanian.
Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput
tropis.
Prairie adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang rumput merupakan
lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu.
Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing.

Padang rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan

tanaman berkayu, hal ini cukup jelas alasannya karena situasi ekstremlah yang membantu daratan itu
hanya bisa ditumbuhi oleh rumput.

Contohnya: Padang rumput abadi antara lain


1. Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim ekstrim / keras.
2. Padang rumput pantai dijaga oleh semburan garam,
3. Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah,
4. Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar.
5. Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.
5. Savana
Padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan yang hidup pada
bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau,
cheetah, serigala dan ular.

Savana merupakan tempat di mana herbivore besar dan predator (pemangsa)-nya terlihat
dengan jelas.

Sesungguhnya, herbivore yang dominan di sini dan pada savana lain adalah serangga,

khususnya semut dan rayap.

Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan tumbuhan yang dominan.
Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang dominan
adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran.

Pertumbuhan rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat cepat
selama musim hujan menyediakan banyak sumber makanan yang banyak bagi hewan.

Akan tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih
hijau dan menyebar mencari sumber air selama periode musim kemarau.

Savana dibedakan menjadi dua, yaitu:


1. Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan
aja,
2. Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis
tumbuhan.

Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup
antara Stepa dengan Sabana adalah :

Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan
besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulankumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.

(6.)Hutan hujan tropis (hutan basah)
Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka
jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus
dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada
pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :

Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif
sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewanhewan pemanjat sejenis primata, seperti :



Sebaran hutan tropis
Vegetasinya tumbuh sangat rapat.

Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan
pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi.

Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai
naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti
rotan).


Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang, harimau, tapir,
gajah, dan bermacam-macam burung.

Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical yang sangat jelas.


Pohon-pohon pada kanopi (bagian dedaunan paling atas yang saling bersambungan dalam
lingkungan hutan yang dibentuk oleh tajuk pepohonan) membentuk lapisan yang paling atas.

Kanopi itu sering kali rapat, sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat mencapai tanah
di bawahnya.

Ketika suatu pembukaan terjadi pada kanopi, barangkali karena pohon tumbang, pohon lain
dan tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat.

Bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisis celah tersebut.








Banyak pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan lain, bukan di
atas tanah), seperti anggrek dan bromelia.
Curah hujan yang sangat bervariasi di daerah tropis, merupakan penentu utama vegetasi
yang tumbuh dalam suatu wilayah.
Pada daerah dataran rendah yang memiliki musim kering yang lama atau curah hujannya
jarang, hutan kering tropis akan dominan.
Tumbuhan yang ditemukan disini merupakan campuran pohon dan semak berduri banyak
serta tumbuhan berair banyak (sukulen).
Pada wilayah dengan musim kemarau dan musim hujan yang luas, pohon gugur tropis
menjadi dominan.
7.Decidious Forest / Hutan Gugur
Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin).

Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan cirri khas hutan gugur, seperti hutan di
Great Smoky Mountains National Park di North Carolina.

Hutan gugur ditemukan di seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat cukup air untuk
menyokong pertumbuhan pohon-pohon besar.

Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan hujan.
Hutan gugur memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi satu atau dua strata pohon, di
bawahnya terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba.

Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika suhu yang
ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan kehilangan air melalui transpirasi tidak
dengan mudah digantikan dari tanah yang beku.

Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang
disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang
lebih hangat.









Hampir semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh penebangan hutan untuk
mendapatkan kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta pembangunan kota.
Berlawanan dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan ini cenderung pulih setelah
gangguan, dan saat ini kita melihat pohon-pohon gugur mendominasi daerah yang kurang
dikembangkan jauh di atas kisaran sebelumnya.
Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple
dan beech.
Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada
musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’.
Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Note
EKOSISTEM AQUATIKA
Estuaria



Estuaria merupakan perairan yang
semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat
bercampur dengan air tawar



Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar akan menghasilkan suatu komunitas yang khas,
dengan lingkungan yang bervariasi



Estuaria dapat dikelompokkan atas empat tipe, berdasarkan karakteristik geomorfologinya
sebagai berikut:
1. Estuaria daratan pesisir, paling umum dijumpai, dimana pembentukannya terjadi akibat
penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang landai
2. Laguna (Gobah) atau teluk semi tertutup, terbentuk oleh adanya beting pasir yang terletak
sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi langsung dan terbuka dengan
perairan laut
3. Fjords, merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glesier yang mengakibatkan
tergenangnya lembah es oleh air laut
4. Estuaria tektonik, terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi atau letusan gunung berapi)
yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian digenangi oleh air laut pada
saat pasang



Klasifikasi berdasarkan hidrografi

1. Estuaria berstratifikasi nyata atau bajigaram dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air
tawar dan air laut, didapatkan dilokasi dimana aliran air tawar lebih dominant ketimbang
penyusupan air laut
2. Estuaria bercampur sempurna atau estuaria homogen vertical, pengaruh pasang surut sangat
dominant dan kuat sehingga air bercampur sempurna dan tidak membentuk stratifikasi
3. Estuaria berstratifikasi sebagian (moderat), paling umum dijumpai. Aliran air tawar seimbang
dengan masuknya air laut bersama arus pasang.
Biota estuaria
Hewan


Spesies endemik (seluruh hidupnya tinggal di estuaria) seperti berbagai macam kerang dan
kepiting serta berbagai macam ikan.



Spesies yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti larva, beberapa spesies udang dan
ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut.



Spesies ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke sungai dan
sebaliknya seperti sidat dan ikan salmon.

Tumbuhan


Tumbuhan Lamun (sea grass)



Algae makro (sea weeds) yang tumbuh di dasar perairan.



Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun lamun.



Karakteristik estuaria
Keterlindungan: karena estuaria merupakan perairan semi tertutup sehingga biota akan
terlindung dari gelombang laut yang memungkinkan tumbuh mengakar di dasar estuaria dan
memungkinkan larva kerang-kerangan menetap di dasar perairan.



Kedalaman: relativ dangkal→ memungkinkan cahaya matahari mencapai dasar perairan→
tumbuhan akuatik dapat berkembang di seluruh dasar perairan, karena dangkal memungkinkan
penggelontoran (flushing) dengan lebih baik dan cepat serta menangkal masuknya predator dari laut
terbuka (tidak suka perairan dangkal).



Salinitas air: air tawar menurunkan salinitas estuaria dan mendukung biota yang padat,aliran
yang berlapis juga menguntungkan.



Sirkulasi air: perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan salinitas menciptakan
suatu system gerakan dan transport air yang bermanfaat bagi biota yang hidup tersuspensi dalam air,
yaitu plangton.



Pasang: energinya merupakan tenega penngerak yang penting, antara lain mengangkut zat
hara dan plangton serta mengencerkan dan meggelontorkan limbah.



Penyimpanan dan pendauran zat hara: kemampuan menyimpan energi, daun pohon
mangrove dan lamun serta alga mengkonversi zat hara dan menyimpanyasebagai bahan organik
untuk nantinya dimanfaatkan oleh organisme hewani.
Peran Ekologis Estuaria Secara singkat, peran ekologi estuaria yang penting adalah :
1. Merupakan sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh dari garis
pantai maupun yang berdekatan denganya, lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation)
2. Menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting sebagai tempat
berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground)
3. Memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas pantai, tetapi
bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk memproduksi dan/atau sebagai tempat
tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.

4. Sebagai potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikit banyak didiamkan dalam
keadaan alami. Kijing yang bernilai komersial (Rangia euneata) memproduksi 2900 kg daging
per ha dan 13.900 kg cangkang per ha pada perairan tertentu di texas.
Berikut ini pola pencampuran air laut dan air tawar
1. Pola dengan dominasi air laut (Salt wedge estuary) yang ditandai dengan desakan dari air
laut pada lapisan bawah permukaan air saat terjadi pertemuan antara air sungai dan air laut.
Salinitas air dari estuaria ini sangat berbeda antara lapisan atas air dengan salinitas yang
lebih rendah di banding lapisan bawah yang lebih tinggi
2. Pola percampuran merata antara air laut dan air sungai (well mixed estuary). Pola ini ditandai
dengan pencampuran yang merata antara air laut dan air tawar sehingga tidak terbentuk
stratifikasi secara vertikal, tetapi stratifikasinya dapat secara horizontal yang derajat
salinitasnya akan meningkat pada daerah dekat laut.
3. Pola dominasi air laut dan pola percampuran merata atau pola percampuran tidak merata
(Partially mixed estuary). Pola ini akan sangat labil atau sangat tergantung pada desakan air
sungai dan air laut. Pada pola ini terjadi percampuran air laut yang tidak merata sehingga
hampir tidak terbentuk stratifikasi salinitas baik itu secara horizontal maupun secara vertikal
4. Pada beberapa daerah estuaria yang mempunyai topografi unik, kadang terjadi pola
tersendiri yang lebih unik. Pola ini cenderung ada jika pada daerah muara sungai tersebut
mempunyai topografi dengan bentukan yang menonjol membetuk semacam lekukan pada
dasar estuaria. Tonjolan permukaan yang mencuat ini dapat menstagnankan lapisan air pada
dasar perairan sehingga, terjadi stratifikasi salinitas secara vertikal. Pola ini menghambat
turbulensi dasar yang hingga salinitas dasar perairan cenderung tetap dengan salinitas yang
lebih tinggi.
Hutan Mangrove



Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang
didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada
daerah pasang surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah
intertidal dan supratidal yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan
arus pasang-surut yang kuat. Oleh karena itu, hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai
teluk dangkal, estuaria, delta, dan daerah pantai yang terlindung.



Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang
hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang

disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap
keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Zonasi hutan mangrove adalah :


Daerah yang paling dekat dengan laut sering ditumbuhi Avicennia dan Sonneratia.
Sonneratia biasa tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organic



Lebih kearah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhozophora spp. Di zona ini
juga dijumpai Bruguiera dan Xylocarpus.



Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp, selanjutnya terdapat zona transisi antara
hutan mangrove dan hutan dataran rendah yang biasa ditumbuhi oleh nipah (nypa fruticans) dan
pandan laut (pandanus spp).



Fungsi ekologis hutan mangrove :
Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan Lumpur
dan perangkap sediment yang diangkut oleh aliran permukaan



Hutan mangrove dimanfaatkan terutama sebagai penghasil kayu untuk bahan konstruksi,
kayu baker, bahan baku untuk membuat arang, dan juga untuk dibuat bubur kertas (pulp). Disamping
itu juga hutan mangrove dimanfaatkan sebagai pemasok larva ikan dan udang alam.



Sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah pencarian makanan (feeding ground) dan
daerah pemijahan (spawning ground) bermacam biota perairan seperti ikan udang, dan kerangkerangan, baik yang hidup di perairan pantai atau perairan lepas pantai.



Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya
terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis
larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong
(Leptoptilus javanicus, dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.



Padang lamun
Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
memiliki rhizome, daun dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut. Lamun mengkolonisasi
suatu daerah melalui penyebaran buah (propagule) yang dihasilkan secara seksual (dioecious).
Lamun umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh
sinar matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan
jernih pada kedalaman berkisar antara 2 -12 meter, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang
bersirkulasi diperlukan untuk menghantarkan zat-zat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil
metabolism eke luar daerah padang lamun.
Fungsi ekologis padang lamun :
1. Produsen dentrius dan zat hara
2. Mengikat sediment dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan system parakaran yang
pada dan saling mengikat
3. Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi beberapa jenis
biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini.
4. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari.
5. Wilayah padang lamun dimanfaatkan oleh manusia sebagai tempat kegiatan budidaya laut
berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram, dan tempat rekereasi atau pariwisata.





Terumbu karang
Pada dasarnya terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3),
yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) dari filum Cnidaria,
ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae
berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat.
Karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) hidup berkoloni, dan tiap individu karang
yang disebut polip menempati mangkuk kecil yang dinamakan koralit.



Tiap mangkuk koralit mempunyai beberapa septa yang tajam dan berbentuk daun yang
tumbuh keluar dari dasar koralit, dimana septa ini merupakan dasar penentuan spesies karang.



Tiap polip adalah hewan berkulit ganda, dimana kulit luar yang dinamakan epidermis
dipisahkan oleh lapisan jaringan mati (mesoglea) dari kulit dalamnya yang disebut gastrodermis

Dokumen yang terkait

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN WARISAN OLEH AHLI WARIS MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA

7 73 16

EVALUASI TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA TRAYEK TERMINAL LEMPAKE / SAMARINDA - TERMINAL SANGATTA BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

4 108 15

STUDI POTENSI JENIS - JENIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN PANTAI UTARA JAWA TIMUR (KPH PROBOLINGGO BKPH TAMAN BARAT)

0 37 1

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FUROSEMID - SPIRONOLAKTON PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

15 131 27

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5