No Kegiatan Tahapan kegiatan Output hasi
No
1
Kegiatan
Melakukan
anamnesa
pada pasien
Tahapan kegiatan
Output/hasil
1. Menyambut pasien dan
memperkenalkan diri
2. Melakukan informen
consent
3. Mengawali dengan
berdoa
4. Menyiapkan format
anamnesis
5. Menanyakan identitas
ibu
6. Melakukan anamnesa
7. Memberitahukan hasil
anamnese
8. Mendokumentasikan
hasil anamnesa
Anamnesa bertujuan untuk
mengkaji riwayat pasien. Saat
pasien datang ke tempat
fasilitas pelayanan kesehatan
pustu (puskesmas pembantu)
saya menyambut pasien yang
datang ke pustu dengan ramah
dan sopan. kemudian saya
mulai memperkenalkan diri
dengan ramah, setelah itu
dengan
profesional
saya
melakukan informent consent
terlebih dahulu pada pasien
agar pasien mengerti maksud
dari tindakan anamnese ini
sehingga
dia
menyetujui
tindakan anamnese dan di
buktikan dengan di tanda
tanganinya informent consent
itu . Setelah pasien mengerti
dan setuju tertibnya sebelum
mengawali tindakan anamnesa
ini saya berdoa dulu menurut
ajaran dan kepercayaan saya
selesai berdoa Kemudian saya
secara mandiri menyiapkan
format anamnesis yang telah
tersedia, lalu saya mulai
Nilai – nilai dasar
1. Akuntabilita
s
(mandiri,
profesional,
tanggung
jawab)
2. Nasionalism
e
(tertib)
3. Etika publik
(ramah ,
sopan, teliti,
dan cermat)
4. Komitmen
mutu
(efisien)
Kobtribusi
terhadap visi
dan misi
organisasi
Anamnesa adalah
pengkajian
riwayat
pasien
yang
bertujuan
agar saya dapat
mengetahui jika
terdapat
tanda
atau gejala yang
dapat
mengganggu
kesehatan pasien,
dan
hal
ini
termasuk dalam
MISI dari VISI
puskesmas yaitu
misi
ke
2
(memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau)
dan juga misi ke 3
(memelihara dan
menin gkatkan
kesehatan
individu,
keluarga,
masyarakat dan
Penguatan
nilai – nilai
organisasi
Anamnesa ini
menjadi
penguat
dari
nilai organisasi
yang
berasal
dari nilai – nilai
dinas kesehatan
yaitu akuntabel
dan
profesional
Page | 1
2
Melakukan
kunjungan
pada ibu nifas
menanyakan identitas pasien
dengan sopan dan juga
ramah. kemudian saya mulai
melakukan anamnese secara
profesional pada pasien yang
dengan teliti dan juga cermat
yang kemudian hasil dari
anamnese itu saya beritahukan
hasilnya pada pasien dan saya
dokumentasikan dalam format
yang efisiensinya memang
saya sediakan terlebih dahulu,
yang nantinya dokumentasi itu
akan
dipertanggung
jawabkan.
1. Membaca doa
Nifas adalah masa pemulihan
2. Melakukan
kembali, mulai dari persalinan
persiapan
selesai sampai alat – alat
perlengkapan alat
kandungan kembali seperti
dan bahan
sebelum
hamil.
Sebelum
3. Mengucapkan salam melakukan
kunjungan
ke
4. Menjelaskan maksud rumah pasien terlebih dahulu
dan tujuan
tertibnya saya berdoa sesuai
kedatangan
dengan ajaran agama dan
5. Melakukan
kepercayaan saya, selesai
informent consent
berdoa saya mempersiapkan
6. Melakukan
alat dan bahan secara mandiri
pemeriksaan ibu
yang akan diperlukan dalam
nifas sesuai SOP
melakukan pemeriksaan pada
7. Memberitahu hasil
pasien. Kemudian saya datang
pemeriksaan
berkunjung ke rumah pasien
8. Pencatatan di buku
namun sebelum masuk rumah
lingkungannya)
1. akuntabil;itas
(mandiri,
kejelasan,
tanggung
jawab,
profesional)
2. nasionalisme
(tertib)
3. etika
publik
(ramah
dan
sopan)
4. komitmen
mutu
(efisiensi)
5. anti
korupsi
(jujur
dan
gratifikasi)
Kunjungan nifas
bertujuan
mencegah
terjadinya
komplikasi pada
pasien saat masa
nifas
dan
kunjungan
dilakukan
dirumah
merupakan
kontribusi pada
MISI puskesmas
ke
2
(memberikan
pelayanan
kesehatan yang
Kunjungan
nifas ini
menguatkan
nilai dinas
kesehatan yang
akuntabel dan
tranparans
serta logis
Page | 2
KIA
pasien dengan ramah saya
memberi salam, setelah dibuka
kan pintu rumah dengan sopan
saya masuk rumah pasien
kemudian saya menjelaskan
kepada pasien maksud dan
tujuan kedatangan saya ke
rumah yaitu untuk melakukan
pemeriksaan pada ibu yang
habis melahirkan dan ini
adalah tanggung jawab saya
tujuannya lainnya menghindari
adanya gratifikasi . Kemudian
dengan profesional
saya
melakukan informent consent
pada pasien yang tujuannya
adalah apakah pasien setuju
dilakukan
pemeriksaan
padanya, setalah disetujui
dengan
ditanda
tangani
informent consent itu manjadi
bukti pertanggung jawaban
saya. Kemudian saya sendiri
dengan
mandiri
mulai
melakukan pemeriksaan yang
diawali dari pemeriksaan tanda
– tanda vital sign terdiri dari
tekanan darah, menghitung
nadi, mengukur suhu badan,
dan menghitung pernafasan.
Pemeriksaan berikutnya yaitu
pemeriksaan tinggi fundus
bermutu, merata
dan terjangkau)
Serta misi ke 3
(memelihara
kesehatanat
individu,
keluarga,
masyarakat
serta
lingkungannya)
Page | 3
uteri, pengawasan perdarahan
dari
vagina,
pengawasan
konsistesi rahim, pengawasan
keadaan
umum
meliputi
keluhan pasien, lalu sisanya
tentang mobilitas , diet, miksi
(buang air kecil), defekadi
(buang air besar), perawatan
payudara,
dan
laktasi
/menyusui,
terakhir
yaitu
konseling
sesuai
dengan
keluhan pasien dan dari hasil
pemeriksaannya,
seluruh
pemeriksaan ini dilakukan
dengan penuh ketelitian dan
kecermatan karena tindakan
ini dilakukan hanya yang
profesional dibidang nya.
Sebagai
pertanggung
jawaban setelah melakukan
pemeriksaan hasil keselurahan
diberitahukan pada pasien
dengan jujur dan sopan,
setelah itu hasil pemeriksaan
pada kujungan kali ini harus
jelas – jelas di pertanggung
jawabkan
dengan
bukti
tercatat dibuku KIA pasien.
Page | 4
3
Melakukan
perawatan tali
pusat pada
neonatus
1. membaca doa
2. Mempersiapkan alat
dan bahan
3. Memberi salam
4. Menjelaskan maksud
dan tujuan
5. Melakukan
informent consent
6. Melakukan
perawatan tali pusat
7. Memberitahukan
hasil perawatan
8. Melakukan KIE
Mengawali tindakan perawatan
tali pusat ini lebih tertibnya
saya berdoa menurut agama
dan
kapercayaan
saya,
kemudian untuk efisiennya
saya mempersiapkan alat dan
bahan
secara
mandiri.
Kemudian saya datang ke
rumah pasien lalu sebelum
masuk saya terlebih dahulu
dengan sopan dan ramah
memberikan salam kepada
yang punya rumah. Setelah
dipersilahkan masuk saya
jelaskan maksud dan tujuan
saya datang ke rumah yaitu
melakukan perawatan tali pusat
pada bayi dan juga untuk
menghindari adanya praktik
gratifikasi.
Sebelum
melakukan
tindakan
saya
dengan
profesional
melakukan informent consent
pada orang tua dari bayi
tersebut untuk menjelaskan
serta meminta persetujuan dari
tindakan
ini
untuk
menimbulkan
rasa
kepercayaan dari orang tua
serta kejelasan atas tindakan
ini . setelah disetujui maka
saya melakukan perawatan tali
1. Akuntabilitas
(mandiri,
profesional,
kepercayaan,
kejelasan,
tanggung
jawab,
wewenang)
2. Nasionalisme
(tertib)
3. Etika publik
(sopan dan
ramah)
4. Komitmen
mutu
(efisiensi)
5. Anti korupsi
(jujur dan
gratifikasi)
Perawatan
tali
pusat ini adalah
perawatan invidu
yang
berpusat
pada seorang bayi
yang tujuannya
untuk mencegah
terjadinya
komplikasi yang
disebabkan
infeksi dari tali
pusat itu jika
tidak
dirawat
dengan baik dan
benar, dan adanya
konseling
pada
orang
tua
bertujuan untuk
menumbuhkan
atau mendorong
perilaku
bersih
dan sehat maka
kontribusi
nya
terdapat
pada
seluruh
MISI
dari
VISI
puskesmas
YAITU
(
Mewujudkan
masyarakat yang
berperilaku
hidup bersih dan
Perawatan tali
pusat
menguatkan
nilai
dinas
kesehatan yaitu
pelayanan yang
transparan,
akuntabel dan
juga logis
Page | 5
pusat secara mandiri, setelah
dirawat tali pusat itu pun
diperiksa dengan teliti dan
juga cermat untuk memastikan
dengan jelas tali pusat tidak
terinfeksi.
Sebagai
pertanggung jawaban saya
beritahukan dengan jujur
hasil perawatan tali pusat pada
orang tua si bayi. Terakhir saya
sebagai
bidan
dengan
wewenang
dan tanggung
jawab saya yaitu melakukan
konseling, memberi informasi
yang jelas serta edukasi pada
orang tua bayi sehingga dapat
memotivasi
mereka
agar
berperilaku hidup bersih dan
sehat.
sehat
dan MISI :
1. Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
hidup bersih
dan sehat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata
dan
terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
Page | 6
4
Melakukan
ANC (Ante
Natal Care)
1. Menyambut pasien
2. Mempersilahkan pasien
3. Perkenalan diri dan
juga pasien
4. Mempersiapkan alat
dan bahan
5. Mengawali dengan
berdoa
6. Melakukan informent
consent
7. Melakukan
pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan SOP
8. Menyampaikan hasil
pemeriksaan
9. Dokumentasikan dan
catat Dibuku KIA
Antenatal
care
adalah
pemeriksaan
kehamilan,
diawali saat saya menyambut
pasien dengan ramah di
tempat pelayanan kesehatan
kegiatan
ini pula tidak
membeda – beda kan pasien
saya berlaku adil semuanya
dilayani dengan ramah dan
sopan,
kemudian
setelah
menyambut pasien dengan
ramah saya mempersilahkan
pasien masuk dan duduk. Lalu
saya perkenalkan diri pada
pasien
dengan
ramah.
selanjutnya secara efisiennya
saya mempersiapkan alat dan
bahan
untuk
persiapan
pemeriksaan pasien, sebelum
masuk
pada
tindakan
selanjutnya lebih tertibnya
saya mengawalinya dengan
berdoa terlebih dahulu. Setelah
berdoa dengan profesional
saya melakukan informent
consent pada pasien untuk
menjelaskan informasi atas
setiap tindakan ini dan
meminta
persetujuannya
pasien, setelah disetujui saya
melakukan pemeriksaan secara
mandiri dan juga profesional,
1. Akuntabilitas
(profesional,
mandiri dan
tanggung
jawab)
2. Nasionalisme
(tertib dan
adil)
3. Etika publik
(cermat dan
teliti)
4. Komitmen
mutu (efisien)
5. Anti
korupsi(jujur)
Antenatal
care
adalah
pemeriksaan ibu
hamil yang tujuan
nya
adalah
mendeteksi jika
terjadinya resiko
yang
perlu
penanganan
secepatnya atau
pemantaun jika
masih
gejala,
sehingga hal ini
memberi
kontribusi pada
tujuan dari VISI :
mewujudkan
masyarakat yang
berperilaku
hidup bersih dan
sehat dan salah
satu MISI :
1. Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
hidup bersih
dan sehat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
Pemeriksaan
antenatal care
menguatkan
nilai organisasi
dari dinas
kesehatan yaitu
akuntabel dan
logis
Page | 7
karena pemeriksaan sesuai
SOP yaitu 10 T setiap tindakan
itu di lakukan teliti dan
cermat, kemudian dari hasil
pemeriksaan itu dengan jujur
saya beritahukan hasilnya pada
pasien, setelah itu sebagai
tanggung
jawab
atas
pemeriksaan
ini,
didokumentasikan dan di catat
dengan teliti dan cermat
dibuku KIA
5
Melakukan
pemeriksaan
protein urine
(tehnik bakar)
1. Menyambut pasien dan
persilahkan pasien
2. Mengawalinya dengan
berdoa
3. Mempersiapkan alat
dan bahan
4. Melakukan informent
consent
5. Melakukan
pemeriksann urine
dengan metode bakar
6. Membaca hasil dibawa
penerangan yang cukup
7. Memberi tahu hasil
pada ibu dan beri KIE
8. Pencatatan dilembar
buku KIA
Saat pasien datang saya
menyambut pasien tersebut
dengan ramah dan sopan,
kemudian saya persilahkan dia
duduk. Sebelum nya lebih
tertibnya saya berdoa sebelum
melakukan
tindakan.
Kemudian saya memualai nya
dengan
efisiensinya
saya
persiapkan alat dan bahan,
kemudian lakukan terlebih
dahulu informent consent itu
sebagai pertanggung jawaban
serta bukti bahwa pasien
mengerti resiko tindakan ini
haru dilakukan dan resiko jika
tidak dilakukan, dan juga
sebagai bukti persetujuan dari
bermutu,
merata dan
terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatka
n kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
1. Akuntabilitas
(tanggung
jawab,
mandiri, jelas)
2. Nasionalisme
(tertib)
3. Etika publik
(ramah, sopan,
tenang)
4. Komitmen
mutu (efisiensi
dan
efektivitas)
5. Anti korupsi
(jujur)
Pemeriksaan
urine
bertujuan
untuk mendeteksi
adanya
kandungan
berlebihan protein
urine yang berasal
dari hormon sang
janin
yang
mengakibatkan
terjadinya pre –
eklamsi sampai
eklamsi
pada
pasien
dan
sehingga tindakan
ini
menjadi
kontribusi pada
MISI yang ke 3
Pemeriksaan
urine
menguatkan
nilai dinas
kesehatan
akuntabel dan
logis
Page | 8
tindakan ini, setelah disetujui
barulah
saya
melakukan
pemeriksaan urine namun
efektifitasnya saya minta ibu
untuk buang air kecil terlebih
dahulu dikamar mandi dengan
membawa alat sederhana
yaitu botol kecil atau wadah
untuk menampung air kencinya
pasien, dengan mengingatkan
ibu dengan ramah jangan
sampe kencing tercampur
dengan air bilasan agar
hasilnya akurat. Setelah buang
air kecil pasien diminta dengan
sopan dan ramah duduk
kembali sambil menunggu
hasil yang jelas. Kemudian
saya melakukan metode atau
tehnik
bakar
untuk
pemeriksaannya
yang
sederhana ini yaitu dengan
meletakkan khas khusus yang
memang efisiennya sudah
disediakan
lebih
awal
kemudian saya bakar dengan
menggukan korek api lalu
letakkan botol kecil tadi diatas
api dengan jarak 5 cm diatas
api, untuk menjaga jangan
sampe terlalu panas yang
nantinya justru akan meledak
(memelihara dan
menjaga
kesehatan
individu,
keluarga
dan
masyarakat
serta
lingkungannya)
Page | 9
dan membuat hasilnya tidak
jelas. Setelah mendidih saya
angkat dan diamkan sekitar 5
menit hingga terlihat jelas
hasilnya apakah ada endapan
atau tidak. Selanjutnya saya
beritahukan
pasien
hasil
pemeriksaanya dengan tenang
dan jujur apapun hasilnya,
sekalipun tidak baik saya akan
memberikan
konseling,
kemudian informasi serta
edukasi
untuk
membantu
dalam menghadapi masalah
pasien, dan itu tanggung
jawab saya sebagai bidan.
Terakhir
saya
mencatat
tindakan ini dibuku KIA
dengan cermat.
6
Melakukan
PIN polio
1. Mengawalinya dengan
berdoa
2. Menyambut pasien
dengan ramah dan
persilahkan duduk
3. Mempersiapkan alat
dan bahan
4. Melakukan imunisasi
dan KIE
5. dokumentasikan
Sebelum saya melakukan
kegiatan pin polio untuk
tertibnya saya berdoa terlebih
dahulu, kemudian saya dan
teman – teman sejawat mulai
menyambut pasien dengan
ramah dan sopan, lalu
mempersilahkan pasien dengan
ramah
untuk
duduk.
selanjutnya
saya
mempersiapkan alat dan bahan
untuk imunisasi polio ini
1. Akuntabilitas
(mandiri,
profesional,
jelas dan
tanggung
jawab)
2. Nasionalisme
(adil, tertib)
3. Etika publik
(sopan dan
ramah)
4. Anti korupsi
Pin polio adalah
gerakan
untuk
mencegah anak –
anak kita terkena
penyakit
polio,
kontibusinya
cukup besar pada
VISI
dari
puskesmas
Mewujudkan
masyarakat yang
berperilaku
Pin polio
menguatkan
nilai pada
akuntabel,
logis, dan
transparan
Page | 10
7
Melakukan
pelayanan
KB suntik
bulan ulangan
1. Menyambut pasien dan
persilahkan pasien
2. Menanyakan maksud
dan tujuan datang
3. Menanyakan identitas
dengan mandiri lalu dengan
berperilaku adil sesuai siapa
yang datang lebih awal saya
dengan ramah meminta para
anak
dan
balita
untuk
bergiliran maju diberi tindakan
imunisasi, kemudian dengan
profesional saya melakukan
konseling
dan
informasi
tentang polio serta edukasinya
dengan
penuh
kejelasan
tentang dilarangnya gratifikasi
karena ini kegiatan yang gratis
dan tanpa pungutan liar serta
ini tanggung jawab saya
sepenuhnya, terakhir saya
mendokumentasikan
nya
sebagai bukti tanggung jawab
saya atas tugas dan kegiatan
ini.
(gratifikasi dan
pungutan liar)
KB
adalah
salah
satu
kontrasepsi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya
kehamilan dan juga menjaga
jarak kehamilan agar tidak
1. Akuntabilitas
(jelas, mandiri,
tanggung
jawab)
2. Nasionalisme
hidup bersih dan
sehat.
Dan
MISI :
1. Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
hidup bersih
dan sehat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata dan
terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatka
n kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
KB suntik adalah Pelayanan KB
pelayanan yang menjadi
tujuannya untuk penguat
memberi
pemerintah
dukungan secara dinas kesehatan
Page | 11
ibu
4. Meminta ibu
menunjukkan kartu
kepersetaan KB dan
BPJS
5. Menanyakan tanggal
penyuntikan
sebelumnya
6. Pemeriksaan TTV
7. Menanyakan keluhan
pada ibu
8. Berdoa
9. Melakukan tindakan
penyuntikkan
10. Memberi KIE
11. Catat tanggal kembali,
ttv, dan keluhan ibu
berdekatan. Dalam hal ini saya
menyambut pasien yang datang
untuk menyuntik KB dengan
ramah, lalu dengan sopan
saya persilahkan untuk duduk.
Kemudian
saya
bertanya
maksud dan tujuan kedatangan
pasien,
setelah
pasien
mengungkapkan
maksud
kedatangannya jelas, saya
menanyakan identitas ibu lalu
saya bertanya apakah ibu
memiliki kartu akseptor KB
dan juga kepemilikan kartu
jaminan
tujuannya
untuk
menghindari
pemerasan.
Selanjutnya saya menanyakan
tanggal
penyuntikkan
sebelumnya.
Lalu
saya
melakukan pemeriksaan tanda
– tanda vital sign yang
selanjutnya saya menanyakan
dengan jelas apakah ada
keluhan pada penyuntikkan
sebelumnya dan sekarang, jika
tidak
ada
maka
saya
melanjutkan pada tahapan
penyuntikkan namun saya
dengan tertib berdoa sebelum
penyuntikkan KB. Setelah
berdoa
saya
melakukan
tindakan penyuntikkan dengan
(tertib)
3. Etika publik
(sopan dan
ramah serta
sederhana)
4. Anti korupsi
(pemerasan)
langsung
pada
pemeritah yaitu
penyuluhan
tentang cukup 2
anak. Dan sebagai
bukti pelayanan
yang
berkontribusi
pada salah satu
MISI YAITU :
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
individu,
keluarga
dan
masyarakat
beserta
lingkungannya
yaitu pelayanan
yang
berkomitmen
mutu dan
akuntabel
Page | 12
mandiri
serta sederhana.
Kemudian
saya
dengan
profesional
memberikan
konseling , memberi informasi
yang jelas serta edukasi
tentang KB beserta efek
sampingnya dan juga keluhan
– keluhan yang pasti timbul
dan cara menghadapinya.
Terakhir
catat
tanggal
penyuntikkan kembali, TTV,
dan juga keluhan ibu dan ini
bukti pertanggung jawaban
8
Membuat
laporan
bulanan
1. Mengumpulkan data
2. Melakukan pencatatan
3. Memasukkan laporan
Laporan bulanan bidan desa
adalah laporan yang wajib
disetorkan
pada
instansi
melalui bidan koordinator yang
kemudian di pertanggung
jawabkan
pada
kepala
puskesmas
dalam
bentuk
laporan yang merangkum
semua
kegiatan
serta
pendeteksian pasien K1, K4,
bumil resti, kunjungan bayi,
serta bulin resti juga pelaporan
tentang kelahiran dan kematian
. Saya mengawalinya dengan
tertib mengumpulkan data di
posyandu didesa saya ataupun
kedatangan ibu hamil yang
datang bukan pada jadwal
1. Akuntabel
(tanggung
jawab,
mandiri,
profesional)
2. Nasionalisme
(tertib)
3. Anti korupsi
(jujur)
Laporan bulanan
menjadi
bukti
pelayanan serta
pertanggung
jawaban
bidan
pada
setiap
identifikasinya
pada pasien yang
memiliki resiko
ataupun tidak. Hal
ini berkontribusi
pada MISI :
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata dan
Membuat
laporan
menguatkan
nilai dinas
kesehatan yaitu
akuntabel,
logis, dan juga
transparan
Page | 13
9
Menempelka
n stiker P4K
1. Mengawalinya
dengan berdoa
2. Menyiapkan stiker
yang akan
ditempelkan
3. Mendatangi rumah
pasien
4. Memberi salam dan
posyandu, dan data tersebut
saya secara mandiri dengan
mengidentifikasi
secara
profesional setiap ibu dengan
teliti
dan cermat yang
beresiko tinggi, ibu nifas
beresiko, kunjungan bayi,
identifikasi ibu yang K4, lalu
kelahiran serta kematian baik
bayi dan ibu jika terjadi.
Kemudian saya mencatatnya
dibuku kohort saya dan setelah
saya catat kemudian sebagai
pertanggung jawaban, saya
melaporkannya lewat kohort
puskesmas instansi tempat saya
bekerja.
Dan
juga
melaporkannya dalam bentuk
catatan register saya secara
mandiri
pada
bidan
koordinator.
Dan
laporan
bulanan ini saya isi dengan
jujur di indikatot pekerjaan
saya.
Stiker P4K adalah
stiker 1. Akuntabilitas
perencaan untuk persiapanan
(mandiri dan
kelahiran
nanti.
Saya
tanggung
mengawalinya dengan berdoa
jawab)
dengan tertib dan hikmat, lalu 2. Nasionalisme
menyiapkan stiker P4K yang
(tertib dan
akan ditempelkan didepan
hikmat)
pintu rumah pasien atau 3. Etika publik
terjangkauM
3. Memelihara
dan
meningkatka
n kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
Stiker
P4K
bertujuan untuk
mempersiapkan
persalinan
seorang
pasien
berjalan dengan
lanca dan tidak
terjadi hambatan
Stiker p4K
menjadi
penguat nilai
dari dinas
kesehatan yaitu
akuntabel dan
transaparan
Page | 14
perkenalkan diri
5. Menjelaskan maksud
dan tujuan
6. Menempelkan stiker
P4K
7. dokumentasikan
jendela depan rumah pasien.
Kemudian datangi rumah
pasien dan memberi salam
dengan sopan, setelah salam
dibalaz
dan
pasien
mempersilahkan
masuk
rumahnya,
saya
mulai
menjelaskan
maksud
kedatangan dengan tujuan
penempelan stiker ini. Setelah
pasien
mengerti
dan
mengijinkan
untuk
di
tempelkan stikernya dengan
mandiri
saya
pun
menempelkan nya ditempat
yang
memang
sudah
ditentukan. Kemudian saya
mendokumentasikan sebagai
bukti pertanggung jawaban
atas tugas saya.
(sopan)
apapun
karena
semua memang
sudah
direncanakan dari
awal dan hal ini
tidak makan biaya
apapun gratis dan
bermutu.
Kontribusinya
dalam hal ini
terdapat
pada
salah MISI :
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau.
Page | 15
1
Kegiatan
Melakukan
anamnesa
pada pasien
Tahapan kegiatan
Output/hasil
1. Menyambut pasien dan
memperkenalkan diri
2. Melakukan informen
consent
3. Mengawali dengan
berdoa
4. Menyiapkan format
anamnesis
5. Menanyakan identitas
ibu
6. Melakukan anamnesa
7. Memberitahukan hasil
anamnese
8. Mendokumentasikan
hasil anamnesa
Anamnesa bertujuan untuk
mengkaji riwayat pasien. Saat
pasien datang ke tempat
fasilitas pelayanan kesehatan
pustu (puskesmas pembantu)
saya menyambut pasien yang
datang ke pustu dengan ramah
dan sopan. kemudian saya
mulai memperkenalkan diri
dengan ramah, setelah itu
dengan
profesional
saya
melakukan informent consent
terlebih dahulu pada pasien
agar pasien mengerti maksud
dari tindakan anamnese ini
sehingga
dia
menyetujui
tindakan anamnese dan di
buktikan dengan di tanda
tanganinya informent consent
itu . Setelah pasien mengerti
dan setuju tertibnya sebelum
mengawali tindakan anamnesa
ini saya berdoa dulu menurut
ajaran dan kepercayaan saya
selesai berdoa Kemudian saya
secara mandiri menyiapkan
format anamnesis yang telah
tersedia, lalu saya mulai
Nilai – nilai dasar
1. Akuntabilita
s
(mandiri,
profesional,
tanggung
jawab)
2. Nasionalism
e
(tertib)
3. Etika publik
(ramah ,
sopan, teliti,
dan cermat)
4. Komitmen
mutu
(efisien)
Kobtribusi
terhadap visi
dan misi
organisasi
Anamnesa adalah
pengkajian
riwayat
pasien
yang
bertujuan
agar saya dapat
mengetahui jika
terdapat
tanda
atau gejala yang
dapat
mengganggu
kesehatan pasien,
dan
hal
ini
termasuk dalam
MISI dari VISI
puskesmas yaitu
misi
ke
2
(memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau)
dan juga misi ke 3
(memelihara dan
menin gkatkan
kesehatan
individu,
keluarga,
masyarakat dan
Penguatan
nilai – nilai
organisasi
Anamnesa ini
menjadi
penguat
dari
nilai organisasi
yang
berasal
dari nilai – nilai
dinas kesehatan
yaitu akuntabel
dan
profesional
Page | 1
2
Melakukan
kunjungan
pada ibu nifas
menanyakan identitas pasien
dengan sopan dan juga
ramah. kemudian saya mulai
melakukan anamnese secara
profesional pada pasien yang
dengan teliti dan juga cermat
yang kemudian hasil dari
anamnese itu saya beritahukan
hasilnya pada pasien dan saya
dokumentasikan dalam format
yang efisiensinya memang
saya sediakan terlebih dahulu,
yang nantinya dokumentasi itu
akan
dipertanggung
jawabkan.
1. Membaca doa
Nifas adalah masa pemulihan
2. Melakukan
kembali, mulai dari persalinan
persiapan
selesai sampai alat – alat
perlengkapan alat
kandungan kembali seperti
dan bahan
sebelum
hamil.
Sebelum
3. Mengucapkan salam melakukan
kunjungan
ke
4. Menjelaskan maksud rumah pasien terlebih dahulu
dan tujuan
tertibnya saya berdoa sesuai
kedatangan
dengan ajaran agama dan
5. Melakukan
kepercayaan saya, selesai
informent consent
berdoa saya mempersiapkan
6. Melakukan
alat dan bahan secara mandiri
pemeriksaan ibu
yang akan diperlukan dalam
nifas sesuai SOP
melakukan pemeriksaan pada
7. Memberitahu hasil
pasien. Kemudian saya datang
pemeriksaan
berkunjung ke rumah pasien
8. Pencatatan di buku
namun sebelum masuk rumah
lingkungannya)
1. akuntabil;itas
(mandiri,
kejelasan,
tanggung
jawab,
profesional)
2. nasionalisme
(tertib)
3. etika
publik
(ramah
dan
sopan)
4. komitmen
mutu
(efisiensi)
5. anti
korupsi
(jujur
dan
gratifikasi)
Kunjungan nifas
bertujuan
mencegah
terjadinya
komplikasi pada
pasien saat masa
nifas
dan
kunjungan
dilakukan
dirumah
merupakan
kontribusi pada
MISI puskesmas
ke
2
(memberikan
pelayanan
kesehatan yang
Kunjungan
nifas ini
menguatkan
nilai dinas
kesehatan yang
akuntabel dan
tranparans
serta logis
Page | 2
KIA
pasien dengan ramah saya
memberi salam, setelah dibuka
kan pintu rumah dengan sopan
saya masuk rumah pasien
kemudian saya menjelaskan
kepada pasien maksud dan
tujuan kedatangan saya ke
rumah yaitu untuk melakukan
pemeriksaan pada ibu yang
habis melahirkan dan ini
adalah tanggung jawab saya
tujuannya lainnya menghindari
adanya gratifikasi . Kemudian
dengan profesional
saya
melakukan informent consent
pada pasien yang tujuannya
adalah apakah pasien setuju
dilakukan
pemeriksaan
padanya, setalah disetujui
dengan
ditanda
tangani
informent consent itu manjadi
bukti pertanggung jawaban
saya. Kemudian saya sendiri
dengan
mandiri
mulai
melakukan pemeriksaan yang
diawali dari pemeriksaan tanda
– tanda vital sign terdiri dari
tekanan darah, menghitung
nadi, mengukur suhu badan,
dan menghitung pernafasan.
Pemeriksaan berikutnya yaitu
pemeriksaan tinggi fundus
bermutu, merata
dan terjangkau)
Serta misi ke 3
(memelihara
kesehatanat
individu,
keluarga,
masyarakat
serta
lingkungannya)
Page | 3
uteri, pengawasan perdarahan
dari
vagina,
pengawasan
konsistesi rahim, pengawasan
keadaan
umum
meliputi
keluhan pasien, lalu sisanya
tentang mobilitas , diet, miksi
(buang air kecil), defekadi
(buang air besar), perawatan
payudara,
dan
laktasi
/menyusui,
terakhir
yaitu
konseling
sesuai
dengan
keluhan pasien dan dari hasil
pemeriksaannya,
seluruh
pemeriksaan ini dilakukan
dengan penuh ketelitian dan
kecermatan karena tindakan
ini dilakukan hanya yang
profesional dibidang nya.
Sebagai
pertanggung
jawaban setelah melakukan
pemeriksaan hasil keselurahan
diberitahukan pada pasien
dengan jujur dan sopan,
setelah itu hasil pemeriksaan
pada kujungan kali ini harus
jelas – jelas di pertanggung
jawabkan
dengan
bukti
tercatat dibuku KIA pasien.
Page | 4
3
Melakukan
perawatan tali
pusat pada
neonatus
1. membaca doa
2. Mempersiapkan alat
dan bahan
3. Memberi salam
4. Menjelaskan maksud
dan tujuan
5. Melakukan
informent consent
6. Melakukan
perawatan tali pusat
7. Memberitahukan
hasil perawatan
8. Melakukan KIE
Mengawali tindakan perawatan
tali pusat ini lebih tertibnya
saya berdoa menurut agama
dan
kapercayaan
saya,
kemudian untuk efisiennya
saya mempersiapkan alat dan
bahan
secara
mandiri.
Kemudian saya datang ke
rumah pasien lalu sebelum
masuk saya terlebih dahulu
dengan sopan dan ramah
memberikan salam kepada
yang punya rumah. Setelah
dipersilahkan masuk saya
jelaskan maksud dan tujuan
saya datang ke rumah yaitu
melakukan perawatan tali pusat
pada bayi dan juga untuk
menghindari adanya praktik
gratifikasi.
Sebelum
melakukan
tindakan
saya
dengan
profesional
melakukan informent consent
pada orang tua dari bayi
tersebut untuk menjelaskan
serta meminta persetujuan dari
tindakan
ini
untuk
menimbulkan
rasa
kepercayaan dari orang tua
serta kejelasan atas tindakan
ini . setelah disetujui maka
saya melakukan perawatan tali
1. Akuntabilitas
(mandiri,
profesional,
kepercayaan,
kejelasan,
tanggung
jawab,
wewenang)
2. Nasionalisme
(tertib)
3. Etika publik
(sopan dan
ramah)
4. Komitmen
mutu
(efisiensi)
5. Anti korupsi
(jujur dan
gratifikasi)
Perawatan
tali
pusat ini adalah
perawatan invidu
yang
berpusat
pada seorang bayi
yang tujuannya
untuk mencegah
terjadinya
komplikasi yang
disebabkan
infeksi dari tali
pusat itu jika
tidak
dirawat
dengan baik dan
benar, dan adanya
konseling
pada
orang
tua
bertujuan untuk
menumbuhkan
atau mendorong
perilaku
bersih
dan sehat maka
kontribusi
nya
terdapat
pada
seluruh
MISI
dari
VISI
puskesmas
YAITU
(
Mewujudkan
masyarakat yang
berperilaku
hidup bersih dan
Perawatan tali
pusat
menguatkan
nilai
dinas
kesehatan yaitu
pelayanan yang
transparan,
akuntabel dan
juga logis
Page | 5
pusat secara mandiri, setelah
dirawat tali pusat itu pun
diperiksa dengan teliti dan
juga cermat untuk memastikan
dengan jelas tali pusat tidak
terinfeksi.
Sebagai
pertanggung jawaban saya
beritahukan dengan jujur
hasil perawatan tali pusat pada
orang tua si bayi. Terakhir saya
sebagai
bidan
dengan
wewenang
dan tanggung
jawab saya yaitu melakukan
konseling, memberi informasi
yang jelas serta edukasi pada
orang tua bayi sehingga dapat
memotivasi
mereka
agar
berperilaku hidup bersih dan
sehat.
sehat
dan MISI :
1. Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
hidup bersih
dan sehat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata
dan
terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
Page | 6
4
Melakukan
ANC (Ante
Natal Care)
1. Menyambut pasien
2. Mempersilahkan pasien
3. Perkenalan diri dan
juga pasien
4. Mempersiapkan alat
dan bahan
5. Mengawali dengan
berdoa
6. Melakukan informent
consent
7. Melakukan
pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan SOP
8. Menyampaikan hasil
pemeriksaan
9. Dokumentasikan dan
catat Dibuku KIA
Antenatal
care
adalah
pemeriksaan
kehamilan,
diawali saat saya menyambut
pasien dengan ramah di
tempat pelayanan kesehatan
kegiatan
ini pula tidak
membeda – beda kan pasien
saya berlaku adil semuanya
dilayani dengan ramah dan
sopan,
kemudian
setelah
menyambut pasien dengan
ramah saya mempersilahkan
pasien masuk dan duduk. Lalu
saya perkenalkan diri pada
pasien
dengan
ramah.
selanjutnya secara efisiennya
saya mempersiapkan alat dan
bahan
untuk
persiapan
pemeriksaan pasien, sebelum
masuk
pada
tindakan
selanjutnya lebih tertibnya
saya mengawalinya dengan
berdoa terlebih dahulu. Setelah
berdoa dengan profesional
saya melakukan informent
consent pada pasien untuk
menjelaskan informasi atas
setiap tindakan ini dan
meminta
persetujuannya
pasien, setelah disetujui saya
melakukan pemeriksaan secara
mandiri dan juga profesional,
1. Akuntabilitas
(profesional,
mandiri dan
tanggung
jawab)
2. Nasionalisme
(tertib dan
adil)
3. Etika publik
(cermat dan
teliti)
4. Komitmen
mutu (efisien)
5. Anti
korupsi(jujur)
Antenatal
care
adalah
pemeriksaan ibu
hamil yang tujuan
nya
adalah
mendeteksi jika
terjadinya resiko
yang
perlu
penanganan
secepatnya atau
pemantaun jika
masih
gejala,
sehingga hal ini
memberi
kontribusi pada
tujuan dari VISI :
mewujudkan
masyarakat yang
berperilaku
hidup bersih dan
sehat dan salah
satu MISI :
1. Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
hidup bersih
dan sehat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
Pemeriksaan
antenatal care
menguatkan
nilai organisasi
dari dinas
kesehatan yaitu
akuntabel dan
logis
Page | 7
karena pemeriksaan sesuai
SOP yaitu 10 T setiap tindakan
itu di lakukan teliti dan
cermat, kemudian dari hasil
pemeriksaan itu dengan jujur
saya beritahukan hasilnya pada
pasien, setelah itu sebagai
tanggung
jawab
atas
pemeriksaan
ini,
didokumentasikan dan di catat
dengan teliti dan cermat
dibuku KIA
5
Melakukan
pemeriksaan
protein urine
(tehnik bakar)
1. Menyambut pasien dan
persilahkan pasien
2. Mengawalinya dengan
berdoa
3. Mempersiapkan alat
dan bahan
4. Melakukan informent
consent
5. Melakukan
pemeriksann urine
dengan metode bakar
6. Membaca hasil dibawa
penerangan yang cukup
7. Memberi tahu hasil
pada ibu dan beri KIE
8. Pencatatan dilembar
buku KIA
Saat pasien datang saya
menyambut pasien tersebut
dengan ramah dan sopan,
kemudian saya persilahkan dia
duduk. Sebelum nya lebih
tertibnya saya berdoa sebelum
melakukan
tindakan.
Kemudian saya memualai nya
dengan
efisiensinya
saya
persiapkan alat dan bahan,
kemudian lakukan terlebih
dahulu informent consent itu
sebagai pertanggung jawaban
serta bukti bahwa pasien
mengerti resiko tindakan ini
haru dilakukan dan resiko jika
tidak dilakukan, dan juga
sebagai bukti persetujuan dari
bermutu,
merata dan
terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatka
n kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
1. Akuntabilitas
(tanggung
jawab,
mandiri, jelas)
2. Nasionalisme
(tertib)
3. Etika publik
(ramah, sopan,
tenang)
4. Komitmen
mutu (efisiensi
dan
efektivitas)
5. Anti korupsi
(jujur)
Pemeriksaan
urine
bertujuan
untuk mendeteksi
adanya
kandungan
berlebihan protein
urine yang berasal
dari hormon sang
janin
yang
mengakibatkan
terjadinya pre –
eklamsi sampai
eklamsi
pada
pasien
dan
sehingga tindakan
ini
menjadi
kontribusi pada
MISI yang ke 3
Pemeriksaan
urine
menguatkan
nilai dinas
kesehatan
akuntabel dan
logis
Page | 8
tindakan ini, setelah disetujui
barulah
saya
melakukan
pemeriksaan urine namun
efektifitasnya saya minta ibu
untuk buang air kecil terlebih
dahulu dikamar mandi dengan
membawa alat sederhana
yaitu botol kecil atau wadah
untuk menampung air kencinya
pasien, dengan mengingatkan
ibu dengan ramah jangan
sampe kencing tercampur
dengan air bilasan agar
hasilnya akurat. Setelah buang
air kecil pasien diminta dengan
sopan dan ramah duduk
kembali sambil menunggu
hasil yang jelas. Kemudian
saya melakukan metode atau
tehnik
bakar
untuk
pemeriksaannya
yang
sederhana ini yaitu dengan
meletakkan khas khusus yang
memang efisiennya sudah
disediakan
lebih
awal
kemudian saya bakar dengan
menggukan korek api lalu
letakkan botol kecil tadi diatas
api dengan jarak 5 cm diatas
api, untuk menjaga jangan
sampe terlalu panas yang
nantinya justru akan meledak
(memelihara dan
menjaga
kesehatan
individu,
keluarga
dan
masyarakat
serta
lingkungannya)
Page | 9
dan membuat hasilnya tidak
jelas. Setelah mendidih saya
angkat dan diamkan sekitar 5
menit hingga terlihat jelas
hasilnya apakah ada endapan
atau tidak. Selanjutnya saya
beritahukan
pasien
hasil
pemeriksaanya dengan tenang
dan jujur apapun hasilnya,
sekalipun tidak baik saya akan
memberikan
konseling,
kemudian informasi serta
edukasi
untuk
membantu
dalam menghadapi masalah
pasien, dan itu tanggung
jawab saya sebagai bidan.
Terakhir
saya
mencatat
tindakan ini dibuku KIA
dengan cermat.
6
Melakukan
PIN polio
1. Mengawalinya dengan
berdoa
2. Menyambut pasien
dengan ramah dan
persilahkan duduk
3. Mempersiapkan alat
dan bahan
4. Melakukan imunisasi
dan KIE
5. dokumentasikan
Sebelum saya melakukan
kegiatan pin polio untuk
tertibnya saya berdoa terlebih
dahulu, kemudian saya dan
teman – teman sejawat mulai
menyambut pasien dengan
ramah dan sopan, lalu
mempersilahkan pasien dengan
ramah
untuk
duduk.
selanjutnya
saya
mempersiapkan alat dan bahan
untuk imunisasi polio ini
1. Akuntabilitas
(mandiri,
profesional,
jelas dan
tanggung
jawab)
2. Nasionalisme
(adil, tertib)
3. Etika publik
(sopan dan
ramah)
4. Anti korupsi
Pin polio adalah
gerakan
untuk
mencegah anak –
anak kita terkena
penyakit
polio,
kontibusinya
cukup besar pada
VISI
dari
puskesmas
Mewujudkan
masyarakat yang
berperilaku
Pin polio
menguatkan
nilai pada
akuntabel,
logis, dan
transparan
Page | 10
7
Melakukan
pelayanan
KB suntik
bulan ulangan
1. Menyambut pasien dan
persilahkan pasien
2. Menanyakan maksud
dan tujuan datang
3. Menanyakan identitas
dengan mandiri lalu dengan
berperilaku adil sesuai siapa
yang datang lebih awal saya
dengan ramah meminta para
anak
dan
balita
untuk
bergiliran maju diberi tindakan
imunisasi, kemudian dengan
profesional saya melakukan
konseling
dan
informasi
tentang polio serta edukasinya
dengan
penuh
kejelasan
tentang dilarangnya gratifikasi
karena ini kegiatan yang gratis
dan tanpa pungutan liar serta
ini tanggung jawab saya
sepenuhnya, terakhir saya
mendokumentasikan
nya
sebagai bukti tanggung jawab
saya atas tugas dan kegiatan
ini.
(gratifikasi dan
pungutan liar)
KB
adalah
salah
satu
kontrasepsi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya
kehamilan dan juga menjaga
jarak kehamilan agar tidak
1. Akuntabilitas
(jelas, mandiri,
tanggung
jawab)
2. Nasionalisme
hidup bersih dan
sehat.
Dan
MISI :
1. Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
hidup bersih
dan sehat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata dan
terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatka
n kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
KB suntik adalah Pelayanan KB
pelayanan yang menjadi
tujuannya untuk penguat
memberi
pemerintah
dukungan secara dinas kesehatan
Page | 11
ibu
4. Meminta ibu
menunjukkan kartu
kepersetaan KB dan
BPJS
5. Menanyakan tanggal
penyuntikan
sebelumnya
6. Pemeriksaan TTV
7. Menanyakan keluhan
pada ibu
8. Berdoa
9. Melakukan tindakan
penyuntikkan
10. Memberi KIE
11. Catat tanggal kembali,
ttv, dan keluhan ibu
berdekatan. Dalam hal ini saya
menyambut pasien yang datang
untuk menyuntik KB dengan
ramah, lalu dengan sopan
saya persilahkan untuk duduk.
Kemudian
saya
bertanya
maksud dan tujuan kedatangan
pasien,
setelah
pasien
mengungkapkan
maksud
kedatangannya jelas, saya
menanyakan identitas ibu lalu
saya bertanya apakah ibu
memiliki kartu akseptor KB
dan juga kepemilikan kartu
jaminan
tujuannya
untuk
menghindari
pemerasan.
Selanjutnya saya menanyakan
tanggal
penyuntikkan
sebelumnya.
Lalu
saya
melakukan pemeriksaan tanda
– tanda vital sign yang
selanjutnya saya menanyakan
dengan jelas apakah ada
keluhan pada penyuntikkan
sebelumnya dan sekarang, jika
tidak
ada
maka
saya
melanjutkan pada tahapan
penyuntikkan namun saya
dengan tertib berdoa sebelum
penyuntikkan KB. Setelah
berdoa
saya
melakukan
tindakan penyuntikkan dengan
(tertib)
3. Etika publik
(sopan dan
ramah serta
sederhana)
4. Anti korupsi
(pemerasan)
langsung
pada
pemeritah yaitu
penyuluhan
tentang cukup 2
anak. Dan sebagai
bukti pelayanan
yang
berkontribusi
pada salah satu
MISI YAITU :
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau
3. Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
individu,
keluarga
dan
masyarakat
beserta
lingkungannya
yaitu pelayanan
yang
berkomitmen
mutu dan
akuntabel
Page | 12
mandiri
serta sederhana.
Kemudian
saya
dengan
profesional
memberikan
konseling , memberi informasi
yang jelas serta edukasi
tentang KB beserta efek
sampingnya dan juga keluhan
– keluhan yang pasti timbul
dan cara menghadapinya.
Terakhir
catat
tanggal
penyuntikkan kembali, TTV,
dan juga keluhan ibu dan ini
bukti pertanggung jawaban
8
Membuat
laporan
bulanan
1. Mengumpulkan data
2. Melakukan pencatatan
3. Memasukkan laporan
Laporan bulanan bidan desa
adalah laporan yang wajib
disetorkan
pada
instansi
melalui bidan koordinator yang
kemudian di pertanggung
jawabkan
pada
kepala
puskesmas
dalam
bentuk
laporan yang merangkum
semua
kegiatan
serta
pendeteksian pasien K1, K4,
bumil resti, kunjungan bayi,
serta bulin resti juga pelaporan
tentang kelahiran dan kematian
. Saya mengawalinya dengan
tertib mengumpulkan data di
posyandu didesa saya ataupun
kedatangan ibu hamil yang
datang bukan pada jadwal
1. Akuntabel
(tanggung
jawab,
mandiri,
profesional)
2. Nasionalisme
(tertib)
3. Anti korupsi
(jujur)
Laporan bulanan
menjadi
bukti
pelayanan serta
pertanggung
jawaban
bidan
pada
setiap
identifikasinya
pada pasien yang
memiliki resiko
ataupun tidak. Hal
ini berkontribusi
pada MISI :
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
merata dan
Membuat
laporan
menguatkan
nilai dinas
kesehatan yaitu
akuntabel,
logis, dan juga
transparan
Page | 13
9
Menempelka
n stiker P4K
1. Mengawalinya
dengan berdoa
2. Menyiapkan stiker
yang akan
ditempelkan
3. Mendatangi rumah
pasien
4. Memberi salam dan
posyandu, dan data tersebut
saya secara mandiri dengan
mengidentifikasi
secara
profesional setiap ibu dengan
teliti
dan cermat yang
beresiko tinggi, ibu nifas
beresiko, kunjungan bayi,
identifikasi ibu yang K4, lalu
kelahiran serta kematian baik
bayi dan ibu jika terjadi.
Kemudian saya mencatatnya
dibuku kohort saya dan setelah
saya catat kemudian sebagai
pertanggung jawaban, saya
melaporkannya lewat kohort
puskesmas instansi tempat saya
bekerja.
Dan
juga
melaporkannya dalam bentuk
catatan register saya secara
mandiri
pada
bidan
koordinator.
Dan
laporan
bulanan ini saya isi dengan
jujur di indikatot pekerjaan
saya.
Stiker P4K adalah
stiker 1. Akuntabilitas
perencaan untuk persiapanan
(mandiri dan
kelahiran
nanti.
Saya
tanggung
mengawalinya dengan berdoa
jawab)
dengan tertib dan hikmat, lalu 2. Nasionalisme
menyiapkan stiker P4K yang
(tertib dan
akan ditempelkan didepan
hikmat)
pintu rumah pasien atau 3. Etika publik
terjangkauM
3. Memelihara
dan
meningkatka
n kesehatan
individu,
keluarga dan
masyarakat
beserta
lingkunganny
a
Stiker
P4K
bertujuan untuk
mempersiapkan
persalinan
seorang
pasien
berjalan dengan
lanca dan tidak
terjadi hambatan
Stiker p4K
menjadi
penguat nilai
dari dinas
kesehatan yaitu
akuntabel dan
transaparan
Page | 14
perkenalkan diri
5. Menjelaskan maksud
dan tujuan
6. Menempelkan stiker
P4K
7. dokumentasikan
jendela depan rumah pasien.
Kemudian datangi rumah
pasien dan memberi salam
dengan sopan, setelah salam
dibalaz
dan
pasien
mempersilahkan
masuk
rumahnya,
saya
mulai
menjelaskan
maksud
kedatangan dengan tujuan
penempelan stiker ini. Setelah
pasien
mengerti
dan
mengijinkan
untuk
di
tempelkan stikernya dengan
mandiri
saya
pun
menempelkan nya ditempat
yang
memang
sudah
ditentukan. Kemudian saya
mendokumentasikan sebagai
bukti pertanggung jawaban
atas tugas saya.
(sopan)
apapun
karena
semua memang
sudah
direncanakan dari
awal dan hal ini
tidak makan biaya
apapun gratis dan
bermutu.
Kontribusinya
dalam hal ini
terdapat
pada
salah MISI :
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu, merata
dan terjangkau.
Page | 15