Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together Kelas 4 SDN 2 Truko
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada dan proses penelitian, maka dibab ini
akan membahas mengenai hasil penelitian dan proses penelitian yang sudah
dilaksanakan oleh peneliti yang dikemas dalam Bab IV.
4.1.1 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan akan diuraikan pada pokok bahasan pada Bab IV,
bahasan yang ada di Bab IV ini antara laii meliputi kondisi awal siswa SDN 2
Truko, perencanaan siklus I dan II, tindakan siklus I dan II, refleksi siklus I dan
siklus II dan hasil tindakan siklus I dan siklus II, serta perbandingan hasil belajar
siswa kondisi awal, hasil belajar siswa siklus I dan hasil belajar siswa pada siklus
II.
4.1.1.1 Kondisi Awal
Kondisi awal siswa pada SDN 2 Truko dengan jumlah 16 siswa dengan
perbandingan siswa laki-laki berjumlah 9 siswa dan siswa perempuan berjumlah
7 siswa. Tingkat ketuntasan siswa pada kondisi awal, siswa yang tidak tuntas
KKM dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 70 berjumlah 11 siswa atau (68,75%)
dan siswa yang tuntas berjumlah 5 siswa atau (31,25%). Berdasarkan tingkat
ketuntasan siswa dalam pembelajaran dapat dikatakan sangat rendah.
Berdasarkan data diatas dapat disajikan dalam bentuk Tabel 17 sebagai
berikut.
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Nilai IPS Kondisi Awal 2017/2018
Rentang
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
≥ 90
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa
Persentase
2
12,5%
5
31,25%
4
25%
2
12,5%
3
18,75%
26
64
85
41
100%
36
Keterangan
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
37
Berdasarkan Tabel 17 dapat disajikan dalam bentuk Gambar yang di
gambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut.
6
5
4
3
2
1
0
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Kondisi Awal
SDN 2 TRUKO
4.1.1.2 Rencana Tindakan Siklus I
Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan
oleh penulis, antara lain:
a. Bersama denga guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah
disusun dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan
tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar
observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus
observasi.
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I sesuai dengan kesepakatan yang
disepakati oleh guru kelas penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2017
38
Penelitian didampingi oleh guru kelas yang berperan sebagai observer, dan teman
sejawat sebagai patner kerja guna mendokumentasikan langkah-langkah
pembelajaran sebagai data observasi yang berupa gambar.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan guru dan siswa pada kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan
yang telah didesain di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu guru
membuka
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam,
guru
dan
siswa
melaksanakan doa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru dan siswa
menyanyikan lagu wajib nasional, guru menginformasikan tujuan dan
pembelajaran yang akan dipelajari, guru mengondisikan siswa untuk siap dalam
pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah guru melaksanakan apresepsi
mengenai materi pembelajaran mengenai nama-nama raja dari kerajaan Hindu,
Budha dan Islam dengan menyanyikan lagu bertemakan pahlawan. Pada kegiatan
selanjutnya guru mengarahkan bahwa raja-raja yang memerintah pada kerajaan
Hindu, Budha dan Islam masih terkenang sampai saat ini sepertihalnya pahlawan,
misalnya digunakan sebagai nama jalan, Universitas dan lain sebagainya.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti siswa kembali diingatkan untuk selalu memperhatikan
dalam proses belajar agar informasi pelajaran dapat diterima dengan baik.
Selanjutnya masuk kedalam fase penomoran, pada fase ini guru membagi
siswa kedalam beberapa kelompok menggunakan bola bernomor, dengan
menggunakan bola bernomor guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
dengan cara masing-masing siswa harus mendapatkan 1 bola. Guru melempar
bola secara acak dan siswa menangkap bola yang dilempar oleh guru. Proses
selanjutnya siswa diminta untuk mencari nomor yang sama dengan bola yang
diperoleh dan kemudian siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang siswa
terima. Proses selanjutnya adalah guru memberikan penomoran kepada siswa,
setiap siswa mengenakan nomor yang sesuai dengan nomor absen siswa.
Pada kegiatan selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan, pada proses ini
guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok yang
berupa gambar raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan bentuk
39
Puzelle, setelah keseluruhan kelompok menerima lembar kerja kelompok guru
meminta siswa untuk merangkai Puzelle yang siswa terima, gutu mengingatkan
siswa untuk bekerja dalam kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah guru menunjuk
salah satu kelompok untuk maju kedepan dengan cara guru memilih kelompok
yang telah selesai terlebih dahulu dalam merangkai Puzelle. Kelompok yang
ditunjuk menunjukkan hasil kerjanya didepan kelas dan siswa yang lain
mengamati dengan menilai kerapian cara merangkai Puzelle. Setelah keseluruhan
kelompok selesai merangkai Puzelle, guru mengajukan pertanyanyaan kepada
keseluruhan kelompok pertanyaannya antara lain, 1) Siapakah nama raja yang ada
di gambar kalian ? 2) Pada tahun berapakah raja tersebut memimpin? 3) Raja pada
gambar kalian memimpin kerajaan yang bercorak agama? Guru mengarahkan
siswa bagaimana cara mengerjakan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Cara
mengerjakan pertanyaan tersebut siswa diminta untuk menyimak video yang
diputarkan oleh guru, dalam proses menyimak video siswa diminta untuk
mencatat hal penting yang ada di video.
Fase selanjutnya adalah fase berfikir bersama, dalam proses ini siswa
bersama kelompok mengerjakan pertanyaan dari guru. Guru mengawasi jalannya
kerja kelompok siswa, guru mengingatkan supaya siswa mau bekerja sama dalam
menjawab pertanyaan. Guru memastikan keseluruhan kelompok telah selesai
mengerjakan soal dengan cara guru bertanya kepada siswa “ Anak-anak apakah
tugas kelompok kalian sudah selesai?” siswa menjawab sesuai dengan jawaban
kelompok masing-masing. Setelah dirasa seluruh kelompok telah selesai
mengerjakan pertanyaan dari guru, guru memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk mempelajari jawaban kelompok. Siswa dalam kegiatan ini
mempelajari jawaban kelompok guna memahami jawaban kelompok.
Fase selanjutnya adalah menjawab, dalam proses ini siswa diberikan
kesempatan untuk membacakan hasil jawaban kelompok kedepan kelas secara
bergiliran. Guru memanggil siswa dengan menyebutkan nomor siswa dan siswa
yang dipanggil oleh guru harus dapat menjawab pertanyaan kelompok didepan
kelas. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk maju kedepan kelas guna
40
menjawab pertanyaan kelompok. Guru memastikan selutuh siswa telah maju
kedepan kelas.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama dengan siswa melaksanakan refleksi
dalam kegiatan pembelajaran, guru bertanya kepada siswa 1) Anak-anak
bagaimana kesan kalian dalam proses pembelajaran kali ini ? 2) Apa yang kalian
pelajari pada pertemuan kali ini? 3) Pelajaran hidup apakah yang dapat kalian
petik dari pelajaran kali ini ?, siswa menjawab dengan pendapat siswa masingmasing dan guru memberikan pendapat atas jawaban siswa, guru meluruskan
jawaban siswa yang kurang tepat. Kegiatan selanjutnya adalah guru bersama
dengan siswa membuat rankuman atau kesimpulan dari materi pelajaran yang
telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah guru menginformasikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. guru mengucapkan salam penutup,
siswa menjawab salam dari guru.
Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017 Penelitian ini
dilaksanakan dengan persetujan dengan guru kelas dan kepala sekolah, penelitian
dilaksanakan dengan bantuan guru kelas yang berperan sebagai observer dan
teman sejawat berperan mendokumentasikan proses pembelajaran.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilaksanakan guru dan siswa antara lain, guru
menngucapkan salam pembuka, Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan
salah satu siswa memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya
kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada pagi hari
ini?” siswa menjawab secara serentak. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan
lagu nasional bersama-sama, kegiatan selanjutnya guru menginformasikan
pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema 5 dan Sub Tema Perjuangan
Pahlawan. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima proses pembelajaran
dengan memberikan kontrak belajar yang berisikan 1) Siswa tidak boleh ramai
41
dalam proses pembelajaran 2) Siswa mencatat hal yang penting dalam proses
pembelajaran 3) Siswa harus berperan aktif sdalam proses pembelajaran.
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran yang telah
dipelajari mengenai raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan
bertanya kepada siswa 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran
yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja Hindu, Budha, Islam yang
pernah memimpin di Indonesia. Siswa menjawab secara bergantian.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu untuk
menerima proses pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, “Anak-anak
mengapa kalian harus mempelajari sejarah dari kerajaan-kerajaan yang pernah ada
di Indonesia? Siswa menjawab secara bergantian sesuai dengan jawaban siswa.
Guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru mengarahkan perhatian
siswa kepada materi pelajaran selanjutnya dengan cara menjelaskan kepada siswa,
“Nah, anak-anak pada pertemuan kali ini kalian akan mempelajari mengenai
sejarah kerajaan Hindu, Budha dan Islam”.
Fase penomoran, pada fase penomoran Guru membagi siswa kedala
beberapa kelompok dengan cara berhitung sesuai dengan runtut sesuai dengan
jumlah kelompok yang dikehendaki oleh guru dengan jumlah masing-masing
keompok 3 siswa. Guru memandu siswa dalam proses pengelompokkan, siswa
berhitung 1 samapai 3, setelah itu siswa berkelompok sesuai dengan angka yang
siswa dapatkan. Guru memastikan siswa telah berkelompok dengan cara bertanya
kepada siswa, “Anak-anak sudahkah kaian berkelompok dengan kelompok
kalian?”. Siswa menjawab pertanyaan guru secara serentak, kemudian guru
memberikan penomoran sesuai dengan nomor absen siswa.
Fase selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan, guru membagikan lembar
kerja kelompok dalam bentuk Puzelle dengan gambar Raja Purnawarman, siswa
menerima lembar kerja kelompok. Selanjutnya guru meminta siswa untuk
merangkai puzelle yang diterima kelompok. Guru mengecek kinerja siswa dan
42
memastikan semua siswa telah selesai merangkai puzelle dengan cara berkeliling
dari kelompo satu ke kelompok yang lain.
Guru meminta kelompok yang sudah selesai untuk maju ke depan kelas
untuk mengambil amplop yang berisikan teka-teki silang. Setelah semua
kelompok mengambil teka-teki silang dari guru, guru memandu bagaimana
caranya mengerjakan teka-teki silang didalam amplop. “Anak-anak kelompok
yang sudah selesai silahkan maju dan mengambil amplop di meja guru dengan
menunjukkan gambar yang kalian rangkai, cara mengerjakan lembar kerja
didalam amplop kalian harus menyaksikan video yang Pak Guru putarkan”.
Setelah seluruh kelompok menerima amplop guru memutarkan video,
siswa diminta untuk mencatat hal yang penting didalam video. Siswa mencatat
informasi didalam video guna menjawab soal teka-teki silang yang ada didalam
amplop.
Fase berfikir bersama Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan
teka-teki silang. Siswa mengerjakan teka-teki silang berdasarkan informasi yang
diperoleh oleh siswa. Guru mengamati kinerja siswa didalam kelompok saat siswa
bekerja kelompok dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang
lain. Setelah keseluruhan siswa selesai mengerjakan teka-teki silang guru meminta
siswa untuk mempelajari jawaban kelompok guna memahami jawaban dari
kelompok masing-masing siswa.
Fase 4 Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas dengan cara
memanggil nomor siswa untuk menjawab pertanyaan dalam teka-teki silang
secara bergantian. Siswa maju untuk menjawab pertanyaan dalam tea-teki silang
secara bergantian. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk menanggapi
jawaban dari kelompok yang sedang menjawab pertanyaan teka-teki silang.. Guru
memberikan pendapat dan membenarkan jawaban siswa dan pendapat siswa yang
kurang tepat. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
Guru melaksanakan refleksi mengenai materi ajar dan proses pembelajaran
dengan cara bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak kalian berlajar mengenai apa
43
sajakah hari ini? 2) Pelajaran apakah yang dapat kalian petik dari Raja
Purnawarman? 3) Senangkah kalian dalam proses pembelajaran hari ini?
Selanjutnya guru menjelaskan pada pertemuan kali ini akan diadakan tes, guna
mengecek tingkat kepemahaman siswa terhadap materi ajar. Guru membagikan
tes siklus I selanjutnya siswa diperkenankan untuk mengerjakan tes siklus I secara
mandiri. Setelah siswa selesai mengerjakan tes siklus I siswa mengumpulkan
jawaban kepada guru. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
penutup. Siswa menjawab salam dari guru secara serentak.
4.1.1.4 HasilTindakan Siklus I
Pada tahap ini, akan diuraikan mengenai hasil dari tindakan siklus I
kegiatan pertama dan kegiatan kedua. Hasil tindakan akan menguraikan analisis
hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
a) Hasil Analisis Lembar Observasi
Pertemuan Pertama
Hasil analisis lembar onservasi kegiatan guru dan siswa pertemuan
pertama siklus I terdapat beberapa catatan dari observer antara lain, pada
pertemuan pertama siklus I secara keseluruhan kegiatan telah dilaksanakan oleh
praktikan, proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa dapat berperan aktif
didalam proses pembelajaran.
Catatan penting dari observer untuk praktikan antakan tetapi dalam proses
pembelajaran antara lain 1) Praktikan selalu memperhatikan RPP dalam setiap
langkah RPP sehingga proses pembelajaran terkadang terlihat terpenggal-penggal.
2) Praktikan kurang menguasai RPP. 3) Dalam pelaksanaan langkah-langkah RPP
sudah terlaksana akan tetapi perlu dilaksanakan perbaikan diharapkan dengan
perbaikan akan memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan pengamatan observer, praktikan dinilai telah menjalankan kegiatan
proses pembelajaran sebesar 74% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran.
Untuk lembar observasi kegiatan siswa terdapat catatan masalah yang
muncul antara lain, 1) Siswa kurang terkontrol dalam proses pembelajaran
44
cenderung ramai. 2) terdapat beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang
tidak dilaksanakan oleh siswa antara lain siswa aktif didalam proses pembelajaran.
3) Saat pembagian kelompok dan penomoran siswa lepas kendali, kondisi kelas
sangat ramai dan tidak terkontrol. 4) Siswa kurang faham dalam proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together
sehingga siswa semakin ramai, untuk kegiatan siswa peneliti memberikan nilai
70% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa masukan dari guru kelas yang berperan sebagai
observer antara lain 1) Praktikan harus menguasai RPP yang telah dibuat. 2)
Praktikan harus mampu menguasai kelas dan siswa. Berdasarkan beberapa
masukan dari observer praktikan menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada
pertemuan ke dua didalam siklus I.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua hasil lembar observasi kegiatan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus
diperbaiki antara lain guru harus menguasai rencana pelaksanaan oembelajaran
dikarenakan terdapat langkah-langkah pembelajaran yang terlewatkan antaralain,
1) Menyampaikan salam pembukaan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Sedangkan
kegiatan siswa yang tidak terlaksana adalah 1) Membalas salam dari guru, 2)
Keaktifan siswa yang kurang, 3) Siswa tidak menanggapi jawaban siswa lain .
Persentase secara keseluruhan kegiatan guru mencapai 92% dari total keseluruhan
dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan kegiatan siswa mencapai 88% dari total
keseluruhan dari persentase tersebut dapat dikatakan sangat baik.
Mengingat terdapat permasalah yang muncul dalam proses pembelajaran,
peneliti
melaksanakan
perundingan
kembali
dengan
guru
kelas,
guna
meminimalisir kesalahan yang serupa pada penelitian selanjutnya. Dalam proses
perundingan dengan guru kelas praktikan atau peneliti menerima beberapa
masukan
antara
lain,
praktikan
pembelajaran, siswa, dan kelas.
harus
menguasai
rencana
pelaksanaan
45
b) Analisis Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa siklus I diperoleh dari nilai hasil tes siklus I yang
dilaksanakan pada pertemuan ke dua pada siklus I dengan soal pilihan ganda yang
berjumlah 25 butir soal, untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 18 sebagai berikut.
Tabel 18
Ketuntasan Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
No
Siklus I
Jumlah Siswa
Persentase %
1
Tuntas
9
56,25%
2
Belum Tuntas
7
37,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
72,06
Nilai Tertinggi
88
Nilai Terendah
40
Berdasarkan Tabel 18 dapat diuraikan bahwa tingkat ketuntasan siswa
pada siklus I adalah 9 siswa atau 56,25% dan siswa yang tidak tuntas KKM
berjumlah 7 siswa atau 37,5% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Berdasarkan
nilai belajar siswa siklus I nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 40
serta nilai rata-rata pada siklus I ini adalah 72,06.
Bersumber pada Tabel 18 dapat digambarkan pada Gambar 2 sebagai
berikut
46
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Kondisi Awal Jumlah Siswa
5
11
Kondisi Awal Persentase %
0
0
Siklus I Jumlah Siswa
9
Siklus I Persentase %
0
7
0
0
Gambar 2. Distribusi Frekwensi Ketuntasan Nilai IPS Siswa Kelas 4
SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
4.1.1.5 Tahap Refleksi Siklus I
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan pada pertemuan di siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui
tingkatan keberhasilan proses pembelajaran secara proses maupun hasil
pembelajaran.
Melalui kegiatan refleksi ini, dapat diketahui manfaat dari model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bagi siswa dan guru. Kegiatan ini berisi
mengenai hasil penelitian yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru memperoleh
pengalaman baru mengenai model pembelajaran yang memberikan kegiatan
menarik perhatian siswa. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
khususnya saat menggunakan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih efektif.
Berdasarkan lembar observasi guru dan siswa pertemuan I terdapat
beberapa permasalahan antara lain 1) Praktikan selalu memperhatikan RPP dalam
setiap langkah RPP sehingga proses pembelajaran terkadang terlihat terpenggalpenggal. 2) Praktikan kurang menguasai RPP. 3) Dalam pelaksanaan langkahlangkah RPP sudah terlaksana akan tetapi perlu dilaksanakan perbaikan
diharapkan dengan perbaikan akan memperbaiki proses pembelajaran pada
pertemuan berikutnya. Berdasarkan pengamatan observer, praktikan dinilai telah
menjalankan kegiatan proses pembelajaran sebesar 74% dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran.
47
Untuk lembar observasi kegiatan siswa terdapat catatan masalah yang
muncul antara lain, 1) Siswa kurang terkontrol dalam proses pembelajaran
cenderung ramai. 2) terdapat beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang
tidak dilaksanakan oleh siswa antara lain siswa aktif didalam proses pembelajaran.
3) Saat pembagian kelompok dan penomoran siswa lepas kendali, kondisi kelas
sangat ramai dan tidak terkontrol. 4) Siswa kurang faham dalam proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together
sehingga siswa semakin ramai, untuk kegiatan siswa peneliti memberikan nilai
70% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa masukan dari guru kelas yang berperan sebagai
observer antara lain 1) Praktikan harus menguasai RPP yang telah dibuat. 2)
Praktikan harus mampu menguasai kelas dan siswa. Berdasarkan beberapa
masukan dari observer praktikan menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada
pertemuan ke dua didalam siklus I.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus I
pertemuan II terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran antara
lain 1) Menyampaikan salam pembukaan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Sedangkan
kegiatan siswa yang tidak terlaksana adalah 1) Membalas salam dari guru, 2)
Keaktifan siswa yang kurang, 3) Siswa tidak menanggapi jawaban siswa lain .
Persentase secara keseluruhan kegiatan guru mencapai 92% dari total keseluruhan
dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan kegiatan siswa mencapai 88% dari total
keseluruhan dari persentase tersebut dapat dikatakan sangat baik.
Dari tindakkan siklus I diperoleh data nilai siswa siklus I dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dicermati pada Tabel 19.
48
Tabel 19. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
No
Keterangan
Siklus I
1
Tuntas
9
Jumlah Siswa
Persentase %
56,25%
2
Belum Tuntas
7
37,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
72,06
Nilai Tertinggi
88
Nilai Terendah
40
Berdasarkan Tabel 19 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3 sebagai
berikut,
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Tuntas
Belum Tuntas
Siklus I Jumlah Siswa
9
7
Siklus I Persentase %
0
0
Gambar 3. Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Siklus I SDN 2
Truko Tahun Ajaran 2017/2018
4.1.1.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal dan Siklus I
Dari hasil tindakan siklus I terdapat kenaikan jumlah ketuntasan siswa,
untuk mengamati tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati dalam
49
tabel perrbandingan hasil belajar kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus I
dalam Tabel 20 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 20. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Kondisi Awal dan Siklus I Tahun Ajaran 2017/2018
No
Kondisi Awal
Siklus I
1
Tuntas
Jumlah
Siswa
5
2
Belum Tuntas
11
68,75%
7
37,5%
16
64
85
40
100%
16
72,06
88
40
100%
Jumlah
Rata rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Persentase
%
31,25%
Jumlah Siswa
9
Persentase %
56,25%
Berdasarkan Tabel 20 dapat dicermati bahwa terdapat kenaikan hasil
belajar siswa dibandingkan dengan kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus
I. Hasil belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I meningkat sebesar 25%. Nilai
tertinggi secara klasikal kondisi awal 85 hasil tindakkan siswa siklus I meningkat
menjadi 88. Nilai terendah pada konsisi awal 40 pada tindakkan siklus I masih
tetap 40 dan nilai rata-rata secara klasikal kondisi awal 64 meningkat pasa
tindakkan siklus I yaitu 72,06. Tingkat ketuntasan klasikal kondisi awal siswa
mecapai 31,24% dan tingkat ketuntasan siswa siklus I secara klasikal mencapai
56,25%.
Berdasarkan Tabel 20 dapat disajikan dalam Gambar diagram 4 sebagai
berikut.
50
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Kondisi Awal Jumlah Siswa
5
11
Kondisi Awal Persentase %
0
0
Siklus I Jumlah Siswa
9
7
Siklus I Persentase %
0
0
0
Gambar 4. Perbandingan Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4
Kondisi Awal dan Siklus I Tahun Ajaran 2017/2018.
4.1.1.7 Tahap Perencanaan Siklus II
Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan
oleh penulis, antara lain:
a. Bersama denga guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah
disusun dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan
tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar
observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus
observasi.
4.1.1.8 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II sesuai dengan kesepakatan yang
disepakati oleh guru kelas penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017
Penelitian didampingi oleh guru kelas yang berperan sebagai observer, dan teman
51
sejawat sebagai parner kerja guna mendokumentasikan langkah-langkah
pembelajaran sebagai data observasi.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru dan siswa melaksanakan kegiatan sebagai
berikut. Guru menngucapkan salam pembuka dan siswa menjawab salam dari
guru. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin
doa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa dengan
bertanya kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada
pagi hari ini?”
Kegiatan selanjutnya guru bersama-sama siswa mennyanyikan lagu wajib
nasional. Guru menginformasikan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema
5 dan Sub Tema Perjuangan Pahlawan. Guru mengkondisikan siswa agar siap
menerima proses pembelajaran, dengan cara memberikan kontrak belajar antara
lain, 1) Siswa tidak boleh ramai saat proses pembelajaran. 2) Siswa mencatat hal
yang perlu dicatat. 4) Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya Guru mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu
mengenai raja Hindu, Budha dan Islam dan sejarah Raja Purnawarman dengan
bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran
yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja yang memimpin! siswa
menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian.
b) Kegiatan Inti.
Guru memusatkan perhatian siswa kedalam proses pembelajaran dengan
cara mengajak siswa bernyanyi bersama dengan judul,
“Aku Tau Aku Siap dan Kulakukan”
Aku tau aku siap dan kulakukan
Aku tau aku siap dan kulakukan
Aku tau aku siap
Siap aku tau
Aku tau aku siap dan kulakukan.
52
Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan kenapa siswa diajak untuk
menyanyikan lagu dengan judul “Aku Tau Aku Siap dan Kulakukan”.“Anak-anak
dengan menyanyikan lagu tadi Pak Guru berharap kalian bisa mengikuti proses
pembelajaran dengan sungguh-sungguh, dengan memperhatikan kalian akan
mendapatkan ilmu yang bermanfaaat baik di kelas maupun di kehidupan kalian
kelak”.
Guru bertanya kepada siswa. “siapa yang masih ingat siapa raja Islam
yang terkenaal di Indonesia pada zama kerajaan Islam?” Siswa menjawab dengan
bergantian sesuai dengan pendapat siswa. Guru memberikan penjelasan terhadap
jawaban siswa. “Anak-anak kita akan mempelajari mengenai masa kepemimpinan
Raja Islam Sultan Iskandar Muda dan Sultan Hsanudin”.
Fase penomoran, Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
dengan menggunakan kertas undian. Guru menjelaskan cara pengelompokan.
“Anak-anak pengelompokan kali ini kalian harus mengambil kertas undian, setiap
siswa mengambil satu kertas undian secara urut dari depan dan kembali ke tempat
duduk. Setelah semua mendapatkan kertas undian kalian baru diperbolehkan
berkelompk sesuai dengan nomor yang diperoleh”.
Siswa mengambil kertas undian setelah mendapatkan kertas undian siswa
berkelompk sesuai dengan nomot yang diperoleh. Guru memberikan penomoran
kepada siswa sesuai dengan nomor apsen siswa. Siswa mengenakan nomor yang
diberikan dari guru.
Fase mengajukan pertanyaan, Guru menayangkan gambar Sutan
Hasanudin dan Sultan Iskandar Muda. Siswa memperhatikan gambar yang
ditayangkan oleh guru. Guru mengulas secara singkat mengenai kedua raja yang
ditayangkan. Guru menayangkan bacaan mengenai Sultan Iskandar Muda dan
Sultan Hasanudin, siswa diminta untuk membaca secara seksama secara
bergantian, dan siswa yang tidak mendapatkan giliran membaca menyimak
bacaan. (Terlampir 2).
Setelah siswa selesai membaca bacaan yang disediakan oleh guru, guru
mengulas kembali mengenai bacaan Sutan Iskandar Muda dan Sultan Hasanudin.
Siswa diperkenankan untuk bertanya kepada guru jika ada penjelasan guru yang
53
kurang jelas. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing
kelompok dan guru menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja kelompok.
“Anak-anak lembar kerja kelompok harus kalian kerjakan secara berkelompok.
Cara menjawab pertanyaan tersebut dengan cara mengingat-ingt bacaan yang
diseddiakan olehh Pak Guru, kalian diperkenankan untuk membuka buku
pelajaran”. Guru embagikan lembar kerja kelompok yang berisikan pertanyaan,
Jelaskan perjuangan yang dilakukan Sultan Hasanudin dan Sultan Iskandar Muda
adalah.... Hal yang dapat dipelajari dari Sultan Hasanudin dan Sultan Hasanudin
adalah.... Bagaimana caramu menghargai pejuangan para pahlawan?
Pertemuan II
Tahap pelaksanaan siklus II pertemuan II yang dilaksanakan pada tangal
24 Juli 2017 Peneltian telah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah dan
kesepakatan bersama guru kelas. Penelitian ini melibatkan guru kelas yang
berperan menjadi observer dan teman sejawat untuk mengambil dokumentasi
dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Adapun kegiatan dalam proses penelitian
antara lain.
a) Kegiatan awal
Guru menngucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam dari guru
Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa bersama, Guru mengecek kehadiran siswa dengan
bertanya kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada
pagi hari ini?”. Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara serentak dengan
menyebutkan temannya yang tidak masuk. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu wajib nasional secara bersama-sama. Guru menginformasikan
pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema 5 dan Sub Tema Perjuangan
Pahlawan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa memperhatikan
penjelasan guru. Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima proses
pembelajaran, dengan cara memberikan kontrak belajar antara lain, 1) Siswa tidak
boleh ramai saat proses pembelajaran. 2) Siswa mencatat hal yang perlu dicatat.
3)Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru
54
mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu mengenai raja Hindu, Budha
dan Islam dan sejarah Raja Purnawarman dengan bertanya kepada siswa. 1) Anakanak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran yang lalu? 2) Coba sebutkan nama
kerajaan dan raja yang memimpin di kerajaan Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia. 3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian. Selajutnya
guru mengulas materi yang pernah diajarkan dengan berdasarkan jawaban siswa
dan sekaligus meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya, guru memusatkan siswa kedalam pembelajaran
dengan cara menegur siswa yang ramai dan mengingatkan siswa terhadap kontrak
belajar. Guru bertanya kepada siswa,”Anak-anak raja siapakah yang kalian
idolakan dengan melihat perjuangannya?” Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan bergantian. Aelanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan kali ini. “Anak-anak pertemuan kali ini kalian akan
belajar kembali mengenai raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia dengan cara kalian memilih nama raja yang kalian sukai, dan sekaligus
nama kelompok kalian sesuai dengan nama raja yang kalian pilih. Akan tetapi
sebelum kegiatan dilaksanakan kalian akan Pak Guru bagi menjadi beberapa
kelompok”. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
Selanjutnya adalah Fase Penomoran, pada kegiatan ini Guru membagikan
gulungan kertas berisikan nama raja Hindu, Budha dan Islam yang pernah
memimpin di Indonesia, sebelum kegiatan berlangsung, guru menjelaskan tata
cara pembagian kelompoknya. “Anak-anak, kalian secara bergantian Pak Guru
persilahkan untuk mengambil gulungan kertas yang ada di meja, setiap siswa
mengambil 1 gulungan kertas dan boleh langsung membukanya. Setelah itu kalian
boleh mencari kelompok kalian masing-masing. Siswa mencari teman
kelompoknya dan berkelompok sesuai dengan nama raja yang siswa dapatkan.
Guru memastikan keseluruhan siswa telah berkelompok dengan cara bertnya.
”Anak-anak, sudahkah kalian berkelompok dengan kelompok kalian?”. Siswa
menjawab dengan serentak. Guru memberikan penomoran kepada siswa sesuai
55
dengan nomor absen siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran selanjutnya dengan cara menghitung mundur dari 3,2,1 dan siswa
harus diam.
Krgiatan selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan. Guru menjelaskan
proses pembelajaran selanjutnya. “Anak-anak, sesuai dengan nama kelompok,
kalian akan membahas mengenai nama raja sesuai dengan nama kelompok kalian
dengan cara menyaksikan beberapa video yang Pak Guru putarkan, berdasarkan
video kalian akan mengisi lembar kerja kelompok”. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru membagikan embar kerja kelompok. (Terlampir 3)
Nama Raja/Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok :
Keterangan
: Isilah kolom pengamatan dengan bekerjasama dengan
kelompokmu, dan isilah dengan mengamati video yang diputarkan oleh gurumu.
Nama
Masa
Wilayang
Perjuangan
yang
Raja
Pemerintahan
Kekuasaan
Pernah dilakukan
Dampak
Perjuangan
Hal yang
Dicontoh
Dapat
Guru memutarkan video dan guru mengingatkan siswa untuk menyimak
video dengan sungguh-sungguh dan mencatat hal yang penting sesuai dengaan
pertanyaan pada lembar kerja keompok. Siswa menyaksikan video yang
diputarkan oleh guru dan mencatat informasi penting sesuai dengan pertanyaan
pada lembar kerja kelompok.
Selanjutnya adalah fase berfikir bersama kegiatan yag dilaksanakan antara
lain, Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.
Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dengan berkelompok. Guru
memastikan setiap siswa bekerja sama dengan kelompok dengan berkeliling dari
kelompo satu ke kelompok yang lain. Guru memastikan setiap kelompok telah
selesai mengerjakan lembar kerja kelompoknya dengan cara bertanya kepada
56
siswa. “Anak-anak sudah selesaikah kelompok kalian mengerjakan lembar kerja
kelompok?”. Siswa menjawab secara serentak.
Setelah seluruh kelompok selesai guru memberikan waktu untuk setiap anggota
kelompok memahami jawaban dari kelompok masing-masing selama 5 menit.
Fase selanjutnya adalah menjawab, kegiatan yang pertama dalam fase ini
adalah Setelah waktu habis guru memanggil siswa dengan menyebutkan nomor
absen siswa secara acak dan bergantian untuk maju ke depan dan membacakan
jawaban dari kelompoknya. Siswa dari kelompok lain memperhatikan jawaban
dari kelompok lain. Siswa diperkenankan bertanya jika ada hal yang perlu
ditanyakan. Guru meluruskan jawaban siswa yang dirasa kurang tepat.
c) Penutup
Guru bersama siswa melaksanakan refleksi berdasarkan kegiatan
pembelajaran dan materi pembelajaran dengan cara bertanya kepada siswa. 1)
Anak-anak pada pertemuan kali ini kalia mempelajari mengenai apa saja? 2)
Pelajaran hidup apakah yang dapat kalian petik dari raja-raja terdahulu. 3)
Senangkah kalian dengan proses pembelajaran pada pertemuan kali ini? Kegiatan
selanjutnya adalah guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi
pembelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan penjelasan pada siswa
bahawa akan dilaksanakan tes dengan tujuan untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran. Guru membagikan tes akhir siklus II. Siswa
menerima lembar kerja tes siklus II. Siswa mengerjakan secara mandiri. Setelah
seluruh siswa selesai mengerjakan guru meminta siswa untuk mengumpulkan
lembar kerja tes siklus II kepada guru. Guru mengucapkan terimakasih atas kerja
sama sisw adalam proses pembelajarn dan salam penutup untuk menutup proses
pembelajaran, siswa menjawab salam dari guru.
4.1.1.9 Hasil Tindakan Siklus II
Pada tahap ini, akan diuraikan mengenai hasil dari tindakan siklus II
kegiatan pertama dan kegiatan kedua. Hasil tindakan akan menguraikan analisis
hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
57
a) Hasil Analisis Lembar Observasi
Pertemuan Pertama
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada pertemuan I
pada siklus II berdasarkan hasil pengamatan observer antara lain, proses
pembelajaran pada siklus II pertemuan I telah berjalan dengan baik, akan tetapi
guru telihat membuka RPP. Terdapat salah satu proses pembelajaran dalam RPP
tidak terlaksana antara lain, guru tidak menyampaikan tujuaan pembelajaran.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru langkah-langkah pembelajara telah
dilaksanakan sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat kegiatan siswa yang
tidak terlaksana dalam proses pembelajaran antara lain, 1) terdapat siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran dan dalam proses berfikir bersama. 2) Terdapar
siswa yang tidak mau menanggapi jawaban dari kelompok lain. Secara
keseluruhan berdasarkan lembar observasi siswa, kegiatan siswa berjalan 92% dan
8% dari proses pembelajaran tidak terlaksana.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan II dari siklus II terdapat beberapa catatan dari
pihak observer antara lain, 1) Proses pembelajaran berjalan lebih baik
dibandingkan dengan proses pembelajaran siklus I pertemuan I, II dan siklus II
pertemuan I. aka tetapi terdapat kesalahan dalam proses pembelajaran antara lain
1) Praktikan melompat dalam melaksanakan proses pembelajaran, proses yang
terlompati adalah guru melaksanakan apresepsi pada kegiatan awal. 2) Praktikan
melaksanakan apresepsi pada kegiatan inti. Berdasarkan lembar observasi
kegiatan guru, praktikan melaksanakan proses pembelajaran sebesar 96% dan 4%
proses pembelajaran terbalik.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat beberapa kegiatan
siswa yang tidak terlaksana antara lain, siswa terkesan kurang aktif dalam proses
pembelajaran dalam kegiatan memberikan pendapat atas jawaban siswa lain.
Persentase keterlaksanaan proses pembelajaran siswa sebesar 96% dan 4% tidak
terlaksana. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dapat
disimpulkan dalam setiap langkah penelitian siklus I, siklus II terus terjadi
58
perbaikan dalam proses mengajar, sehingga dalam proses mengajar persentase
kesalahanpun semakin terminminimalisir.
b) Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil belajar siswa siklus II diperoleh dari nilai hasil tes siklus II yang
dilaksanakan pada pertemuan ke dua pada siklus I dengan soal pilihan ganda yang
berjumlah 25 butir soal, untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 21 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 21 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II Kelas 4 SDN 2 Troko
Tahun Ajaran 2017/2018
No
Siklus II
Jumlah Siswa
Persentase %
1
Tuntas
14
87,5%
2
Belum Tuntas
2
12,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
76,37
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
65
Dari hasil belajar pada siklus II kembali terjadi kenaikan hasil belajar dari
hasil belajar siklus I, ketuntasan pada siklus II adalah 14 siswa atau 87,5%, dan 2
siswa yang tidak tuntas atau 12,5%. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan
nilai terendah pada siklus II adalah 65 dan nilai rata-rata klasikal pada siklus II
adalah 76,37.
Berdasarkan Tabel 21 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 4 sebagai
berikut.
59
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Siklus II Jumlah Siswa
14
2
Siklus II Persentase %
0
0
Gambar 5. Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus II
4.1.1.10 Tahap Refleksi Siklus II
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan pada pertemuan di siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui
tingkatan keberhasilan proses pembelajaran secara proses maupun hasil
pembelajaran.
Melalui kegiatan refleksi ini, dapat diketahui manfaat dari model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bagi siswa dan guru. Kegiatan ini berisi
mengenai hasil penelitian yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru memperoleh
pengalaman baru mengenai model pembelajaran yang memberikan kegiatan
menarik perhatian siswa. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
khususnya saat menggunakan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih efektif.
a) Hasil Analisis Lembar Observasi
Pertemuan Pertama
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada pertemuan I
pada siklus II berdasarkan hasil pengamatan observer antara lain, proses
pembelajaran pada siklus II pertemuan I telah berjalan dengan baik, akan tetapi
guru telihat membuka RPP. Terdapat salah satu proses pembelajaran dalam RPP
tidak terlaksana antara lain, guru tidak menyampaikan tujuaan pembelajaran.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru langkah-langkah pembelajara telah
dilaksanakan sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
60
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat kegiatan siswa yang
tidak terlaksana dalam proses pembelajaran antara lain, 1) terdapat siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran dan dalam proses berfikir bersama. 2) Terdapar
siswa yang tidak mau menanggapi jawaban dari kelompok lain. Secara
keseluruhan berdasarkan lembar observasi siswa, kegiatan siswa berjalan 92% dan
8 dari proses pembelajaran tidak terlaksana.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan II dari siklus II terdapat beberapa catatan dari
pihak observer antara lain, 1) Proses pembelajaran berjalan lebih baik
dibandingkan dengan proses pembelajaran siklus I pertemuan I, II dan siklus II
pertemuan I. aka tetapi terdapat kesalahan dalam proses pembelajaran antara lain
1) Praktikan melompat dalam melaksanakan proses pembelajaran, proses yang
terlompati adalah guru melaksanakan apresepsi pada kegiatan awal. 2) Praktikan
melaksanakan apresepsi pada kegiatan inti. Berdasarkan lembar observasi
kegiatan guru, praktikan melaksanakan proses pembelajaran sebesar 96% dan 4%
proses pembelajaran terbalik.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat beberapa kegiatan
siswa yang tidak terlaksana antara lain, siswa terkesan kurang aktif dalam proses
pembelajaran dalam kegiatan memberikan pendapat atas jawaban siswa lain.
Persentase keterlaksanaan proses pembelajaran siswa sebesar 96% dan 4% tidak
terlaksana.
b) Analsis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada sub bahasan ini peneliti menyajikan olah data dari hasil belajar siswa
siklus II, tes siklus II dilaksanakan pada pertemuan kedua. Rekapitulasi nilai
siklus II diperoleh dengan cara siswa mengerjakan tes siklus I dengan jumlah 25
soal dengan jenis soal pilihan ganda.
Hasil belajar siswa tes siklus II dapat disajikan dalam bentuk Tabel 22
sebagai berikut.
61
Tabel 22
Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus II
No
Siklus II
1
Tuntas
14
Jumlah Siswa
Persentase %
87,5%
2
Belum Tuntas
2
12,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
76,37
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
65
Berdasarkan Tabel 22 dapat dijelaskan ketuntasan siswa pada siklus II
kembali mengalami kenaikan tingkat ketuntasa hasil belajar siswa. Tingkat
ketuntasan pada siklus II mencapai 14 siswa atatu setara dengan 87,5% dari
keseluruhan siswa, dan siswa yang tidak tuntas KKM berjumlah 2 siswa atau
setara dengan 12,4%. Secara klasikal nilai terendah adalah 65 dan nilai tertinggi
secara klasikal adalah 90 serta rata-rata nilai secara klasikal adalah 76,37.
Dari Tabel 22 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 5 sebagai berikut.
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Siklus II Jumlah Siswa
14
2
Siklus II Persentase %
0
0
Gambar 6. Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Siklus II
SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
62
4.1.1.11 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Dari hasil tindakan siklus II terdapat kenaikan jumlah ketuntasan siswa,
untuk mengamati tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati dalam
tabel perrbandingan hasil belajar kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus II
dalam Tabel 23 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 23. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I dan Siklus II
No
Siklus I
Siklus II
1
Tuntas
Jumlah
Siswa
9
2
Belum Tuntas
7
37,5%
2
12,5%
16
100%
16
100%
Jumlah
Rata rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Persentase %
56,25%
Jumlah Siswa
14
Persentase %
87,5%
72,06
76,37
88
90
40
65
Berdasarkan Tabel 23 hasil belajar sikuls I dan siklus II mengalami
kenaikan tingkat ketuntasan siswa pada siklus I tingkat ketuntasan siswa mencapai
9 siswa atau 56,25% secara klasikal pada siklus II mengalami kenaikan tingkat
ketuntasan siswa mencaoai 14 siswa atau 87,5% secara klasikal. Kenaikan
ketuntasan siswa mencapai 19,23%.
Dari Tabel 23 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 7 sebagai berikut.
63
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Siklus I Jumlah Siswa
9
7
Siklus I Persentase %
0
Siklus II Jumlah Siswa
14
2
Siklus II Persentase %
0
0
0
0
Gambar 7. Perbandingan Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4
Siklus I dan Siklus II
4.2 Hasil Analisis Data
Pada sub bahasan ini, akan dibahas hasil belajar siswa kondisi awal, siklus
I dan siklus II yang akan di sajikan dalam bentuk tabel perbandingan ketuntasan
hasil belajar siswa SDN 2 Truko pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang
disajikan dalam Tabel 24 sebagai berikut.
Tabel 24. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4
SD 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II
No
Kondisi Awal
Persentase
%
31,25%
Siklus I
Jumlah
Siswa
Siklus II
1
Tuntas
Jumlah
Siswa
5
9
Persentase %
56,25%
Jumlah
Siswa
14
Persentase
%
87,5%
2
Belum Tuntas
11
68,75%
7
37,5%
2
12,5%
Jumlah
16
100%
16
100%
16
100%
Rata rata
64
72,06
76,37
Nilai Tertinggi
85
88
90
Nilai Terendah
40
40
65
Berdasarkan Tabel 24 dapat dijelaskan tingkat ketuntasan dari konsisi
awal, siklus I dan siklus II terus mengalami kenaikan, berdasarkan tabel kondisi
64
awal da tindakkan siklus I hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 4 siswa
atau 25%, dan berdasarkan tabel siklus I dan tindakkan siklus II kembali
mengalami kenaikan hasil belajar siswa sebesar 31,25%.
Dilihat dari nilai rata-rata kondisi awal mencapai 64 dan mengalami
kenaikan pada tindakkan siklus I menjadi 72,06, pada tindakkan siklus II kembali
meningkat menjadi 76,57. Nilai terendah secara klasikal meningkat, pada kondisi
awal nilai terendah adalah 40, pada siklus I nilai terendah kembali 40, pada
tindakkan siklus II nilai terendah menjadi 65.
Dicermati dari tebel nilai tertinggi mengalami peningkatan kembali pada
kondisi awal nilai tertinggi adalah 85, pada siklus I meningkat menjadi 88 dan
siklus II kembali mengalami peningkatan menjadi 90. Berdasarkan Tabel 24, pada
hasil penelitian siklus II dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat dikatakan
berhasil dikarenakan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II berjumlah 14 siswa
atau 87,5%. Persentase ini telah melampaui tarjet yang sudah ditentukan oleh
penulis dengan tingkat ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 80%. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peneliti ini telah berhasil.
Berdasakan Tabel 24 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 6 sebagai
berikut.
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Jumlah
Siswa
Persentase
%
Jumlah
Siswa
Kondisi Awal
Tuntas
5
0
Persentase
%
Jumlah
Siswa
Siklus I
9
Persentase
%
Siklus II
0
14
0
2
0
0
Belum Tuntas
11
0
7
0
Gambar 8. Perbandingan Distribusi Frekwensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4
SD 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II
65
4.3 Pembahasan
Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 2 Truko dengan
menerapkan
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Heads
Together.
Pembelajaran ini menuntut siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan
mengembangkan sikap rasa percaya diri siswa untuk menjawab pertanyaan. Tugas
guru dalam pembelajaran ini bukan sebagai pentransfer pengetahuan tetapi hanya
sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran pembelajaran ini siswa belajar secara
berkelompok sehingga akan dapat mengoptimalkan kerjasama siswa dalam
kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga diminta untuk mempresentasikan hasil
penyelesaiannya di depan kelas dan kelompok lain memberikan komentar atau
tanggapan. Dominasi guru dalam pembelajaran numbered heads together menjadi
kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha
mengoptimalkan interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan Tabel 7 perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan
siklus II tingkat ketuntasan terus menerus mengalami kenaikan hasil belajar siswa
kelas 4 SDN 2 Truko. Kondisi awal dan hasil tindakkan siklus I mengalami
kenaikan sebesar 4 siswa atau 25% tingkat ketuntasan siswa kondisi awal
berjumlah 5 atau 31,25% pada hasil tindakkan siklus I meningkat menjadi 9 siswa
atau 56,25% dan pada tindakkan siklus II kembali mengalami kenaikan hasil
belajar siswa sebesar 5 anak atau 31,25%. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa
mencapai 14 siswa atau setara dengan 87,5% secara klasikal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses penelitian ini telah berhasil pada
tindakkan siklus II dengan alasan tingkat ketuntasan siswa telah menembus lebih
dari batas minimal ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 80%, sedangkan pada
hasil tindakkan siklus II tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 87,%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah berhasil.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwinda
Mana’a, dkk (2014:1-12) yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
66
Kelas IV SDN Lolong Banggai Kepulauan yang menyatakan bahwa model
pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Pada tindakan siklus I memperoleh rata-rata 66,29 dan pada siklus II
memperoleh rata-rata 85,87.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Bijanti (2016 1-6) dengan judul
Peningkatan Kemampuan Menghargai Keragaman Suku Budaya Indonesia
Melalui Pembelajaran NHT, dalam penelitian ini m
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada dan proses penelitian, maka dibab ini
akan membahas mengenai hasil penelitian dan proses penelitian yang sudah
dilaksanakan oleh peneliti yang dikemas dalam Bab IV.
4.1.1 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan akan diuraikan pada pokok bahasan pada Bab IV,
bahasan yang ada di Bab IV ini antara laii meliputi kondisi awal siswa SDN 2
Truko, perencanaan siklus I dan II, tindakan siklus I dan II, refleksi siklus I dan
siklus II dan hasil tindakan siklus I dan siklus II, serta perbandingan hasil belajar
siswa kondisi awal, hasil belajar siswa siklus I dan hasil belajar siswa pada siklus
II.
4.1.1.1 Kondisi Awal
Kondisi awal siswa pada SDN 2 Truko dengan jumlah 16 siswa dengan
perbandingan siswa laki-laki berjumlah 9 siswa dan siswa perempuan berjumlah
7 siswa. Tingkat ketuntasan siswa pada kondisi awal, siswa yang tidak tuntas
KKM dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 70 berjumlah 11 siswa atau (68,75%)
dan siswa yang tuntas berjumlah 5 siswa atau (31,25%). Berdasarkan tingkat
ketuntasan siswa dalam pembelajaran dapat dikatakan sangat rendah.
Berdasarkan data diatas dapat disajikan dalam bentuk Tabel 17 sebagai
berikut.
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Nilai IPS Kondisi Awal 2017/2018
Rentang
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
≥ 90
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa
Persentase
2
12,5%
5
31,25%
4
25%
2
12,5%
3
18,75%
26
64
85
41
100%
36
Keterangan
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
37
Berdasarkan Tabel 17 dapat disajikan dalam bentuk Gambar yang di
gambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut.
6
5
4
3
2
1
0
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Kondisi Awal
SDN 2 TRUKO
4.1.1.2 Rencana Tindakan Siklus I
Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan
oleh penulis, antara lain:
a. Bersama denga guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah
disusun dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan
tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar
observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus
observasi.
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I sesuai dengan kesepakatan yang
disepakati oleh guru kelas penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2017
38
Penelitian didampingi oleh guru kelas yang berperan sebagai observer, dan teman
sejawat sebagai patner kerja guna mendokumentasikan langkah-langkah
pembelajaran sebagai data observasi yang berupa gambar.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan guru dan siswa pada kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan
yang telah didesain di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu guru
membuka
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam,
guru
dan
siswa
melaksanakan doa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru dan siswa
menyanyikan lagu wajib nasional, guru menginformasikan tujuan dan
pembelajaran yang akan dipelajari, guru mengondisikan siswa untuk siap dalam
pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah guru melaksanakan apresepsi
mengenai materi pembelajaran mengenai nama-nama raja dari kerajaan Hindu,
Budha dan Islam dengan menyanyikan lagu bertemakan pahlawan. Pada kegiatan
selanjutnya guru mengarahkan bahwa raja-raja yang memerintah pada kerajaan
Hindu, Budha dan Islam masih terkenang sampai saat ini sepertihalnya pahlawan,
misalnya digunakan sebagai nama jalan, Universitas dan lain sebagainya.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti siswa kembali diingatkan untuk selalu memperhatikan
dalam proses belajar agar informasi pelajaran dapat diterima dengan baik.
Selanjutnya masuk kedalam fase penomoran, pada fase ini guru membagi
siswa kedalam beberapa kelompok menggunakan bola bernomor, dengan
menggunakan bola bernomor guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
dengan cara masing-masing siswa harus mendapatkan 1 bola. Guru melempar
bola secara acak dan siswa menangkap bola yang dilempar oleh guru. Proses
selanjutnya siswa diminta untuk mencari nomor yang sama dengan bola yang
diperoleh dan kemudian siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang siswa
terima. Proses selanjutnya adalah guru memberikan penomoran kepada siswa,
setiap siswa mengenakan nomor yang sesuai dengan nomor absen siswa.
Pada kegiatan selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan, pada proses ini
guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok yang
berupa gambar raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan bentuk
39
Puzelle, setelah keseluruhan kelompok menerima lembar kerja kelompok guru
meminta siswa untuk merangkai Puzelle yang siswa terima, gutu mengingatkan
siswa untuk bekerja dalam kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah guru menunjuk
salah satu kelompok untuk maju kedepan dengan cara guru memilih kelompok
yang telah selesai terlebih dahulu dalam merangkai Puzelle. Kelompok yang
ditunjuk menunjukkan hasil kerjanya didepan kelas dan siswa yang lain
mengamati dengan menilai kerapian cara merangkai Puzelle. Setelah keseluruhan
kelompok selesai merangkai Puzelle, guru mengajukan pertanyanyaan kepada
keseluruhan kelompok pertanyaannya antara lain, 1) Siapakah nama raja yang ada
di gambar kalian ? 2) Pada tahun berapakah raja tersebut memimpin? 3) Raja pada
gambar kalian memimpin kerajaan yang bercorak agama? Guru mengarahkan
siswa bagaimana cara mengerjakan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Cara
mengerjakan pertanyaan tersebut siswa diminta untuk menyimak video yang
diputarkan oleh guru, dalam proses menyimak video siswa diminta untuk
mencatat hal penting yang ada di video.
Fase selanjutnya adalah fase berfikir bersama, dalam proses ini siswa
bersama kelompok mengerjakan pertanyaan dari guru. Guru mengawasi jalannya
kerja kelompok siswa, guru mengingatkan supaya siswa mau bekerja sama dalam
menjawab pertanyaan. Guru memastikan keseluruhan kelompok telah selesai
mengerjakan soal dengan cara guru bertanya kepada siswa “ Anak-anak apakah
tugas kelompok kalian sudah selesai?” siswa menjawab sesuai dengan jawaban
kelompok masing-masing. Setelah dirasa seluruh kelompok telah selesai
mengerjakan pertanyaan dari guru, guru memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk mempelajari jawaban kelompok. Siswa dalam kegiatan ini
mempelajari jawaban kelompok guna memahami jawaban kelompok.
Fase selanjutnya adalah menjawab, dalam proses ini siswa diberikan
kesempatan untuk membacakan hasil jawaban kelompok kedepan kelas secara
bergiliran. Guru memanggil siswa dengan menyebutkan nomor siswa dan siswa
yang dipanggil oleh guru harus dapat menjawab pertanyaan kelompok didepan
kelas. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk maju kedepan kelas guna
40
menjawab pertanyaan kelompok. Guru memastikan selutuh siswa telah maju
kedepan kelas.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama dengan siswa melaksanakan refleksi
dalam kegiatan pembelajaran, guru bertanya kepada siswa 1) Anak-anak
bagaimana kesan kalian dalam proses pembelajaran kali ini ? 2) Apa yang kalian
pelajari pada pertemuan kali ini? 3) Pelajaran hidup apakah yang dapat kalian
petik dari pelajaran kali ini ?, siswa menjawab dengan pendapat siswa masingmasing dan guru memberikan pendapat atas jawaban siswa, guru meluruskan
jawaban siswa yang kurang tepat. Kegiatan selanjutnya adalah guru bersama
dengan siswa membuat rankuman atau kesimpulan dari materi pelajaran yang
telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah guru menginformasikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. guru mengucapkan salam penutup,
siswa menjawab salam dari guru.
Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017 Penelitian ini
dilaksanakan dengan persetujan dengan guru kelas dan kepala sekolah, penelitian
dilaksanakan dengan bantuan guru kelas yang berperan sebagai observer dan
teman sejawat berperan mendokumentasikan proses pembelajaran.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilaksanakan guru dan siswa antara lain, guru
menngucapkan salam pembuka, Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan
salah satu siswa memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya
kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada pagi hari
ini?” siswa menjawab secara serentak. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan
lagu nasional bersama-sama, kegiatan selanjutnya guru menginformasikan
pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema 5 dan Sub Tema Perjuangan
Pahlawan. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima proses pembelajaran
dengan memberikan kontrak belajar yang berisikan 1) Siswa tidak boleh ramai
41
dalam proses pembelajaran 2) Siswa mencatat hal yang penting dalam proses
pembelajaran 3) Siswa harus berperan aktif sdalam proses pembelajaran.
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran yang telah
dipelajari mengenai raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan
bertanya kepada siswa 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran
yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja Hindu, Budha, Islam yang
pernah memimpin di Indonesia. Siswa menjawab secara bergantian.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu untuk
menerima proses pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, “Anak-anak
mengapa kalian harus mempelajari sejarah dari kerajaan-kerajaan yang pernah ada
di Indonesia? Siswa menjawab secara bergantian sesuai dengan jawaban siswa.
Guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru mengarahkan perhatian
siswa kepada materi pelajaran selanjutnya dengan cara menjelaskan kepada siswa,
“Nah, anak-anak pada pertemuan kali ini kalian akan mempelajari mengenai
sejarah kerajaan Hindu, Budha dan Islam”.
Fase penomoran, pada fase penomoran Guru membagi siswa kedala
beberapa kelompok dengan cara berhitung sesuai dengan runtut sesuai dengan
jumlah kelompok yang dikehendaki oleh guru dengan jumlah masing-masing
keompok 3 siswa. Guru memandu siswa dalam proses pengelompokkan, siswa
berhitung 1 samapai 3, setelah itu siswa berkelompok sesuai dengan angka yang
siswa dapatkan. Guru memastikan siswa telah berkelompok dengan cara bertanya
kepada siswa, “Anak-anak sudahkah kaian berkelompok dengan kelompok
kalian?”. Siswa menjawab pertanyaan guru secara serentak, kemudian guru
memberikan penomoran sesuai dengan nomor absen siswa.
Fase selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan, guru membagikan lembar
kerja kelompok dalam bentuk Puzelle dengan gambar Raja Purnawarman, siswa
menerima lembar kerja kelompok. Selanjutnya guru meminta siswa untuk
merangkai puzelle yang diterima kelompok. Guru mengecek kinerja siswa dan
42
memastikan semua siswa telah selesai merangkai puzelle dengan cara berkeliling
dari kelompo satu ke kelompok yang lain.
Guru meminta kelompok yang sudah selesai untuk maju ke depan kelas
untuk mengambil amplop yang berisikan teka-teki silang. Setelah semua
kelompok mengambil teka-teki silang dari guru, guru memandu bagaimana
caranya mengerjakan teka-teki silang didalam amplop. “Anak-anak kelompok
yang sudah selesai silahkan maju dan mengambil amplop di meja guru dengan
menunjukkan gambar yang kalian rangkai, cara mengerjakan lembar kerja
didalam amplop kalian harus menyaksikan video yang Pak Guru putarkan”.
Setelah seluruh kelompok menerima amplop guru memutarkan video,
siswa diminta untuk mencatat hal yang penting didalam video. Siswa mencatat
informasi didalam video guna menjawab soal teka-teki silang yang ada didalam
amplop.
Fase berfikir bersama Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan
teka-teki silang. Siswa mengerjakan teka-teki silang berdasarkan informasi yang
diperoleh oleh siswa. Guru mengamati kinerja siswa didalam kelompok saat siswa
bekerja kelompok dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang
lain. Setelah keseluruhan siswa selesai mengerjakan teka-teki silang guru meminta
siswa untuk mempelajari jawaban kelompok guna memahami jawaban dari
kelompok masing-masing siswa.
Fase 4 Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas dengan cara
memanggil nomor siswa untuk menjawab pertanyaan dalam teka-teki silang
secara bergantian. Siswa maju untuk menjawab pertanyaan dalam tea-teki silang
secara bergantian. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk menanggapi
jawaban dari kelompok yang sedang menjawab pertanyaan teka-teki silang.. Guru
memberikan pendapat dan membenarkan jawaban siswa dan pendapat siswa yang
kurang tepat. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
Guru melaksanakan refleksi mengenai materi ajar dan proses pembelajaran
dengan cara bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak kalian berlajar mengenai apa
43
sajakah hari ini? 2) Pelajaran apakah yang dapat kalian petik dari Raja
Purnawarman? 3) Senangkah kalian dalam proses pembelajaran hari ini?
Selanjutnya guru menjelaskan pada pertemuan kali ini akan diadakan tes, guna
mengecek tingkat kepemahaman siswa terhadap materi ajar. Guru membagikan
tes siklus I selanjutnya siswa diperkenankan untuk mengerjakan tes siklus I secara
mandiri. Setelah siswa selesai mengerjakan tes siklus I siswa mengumpulkan
jawaban kepada guru. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
penutup. Siswa menjawab salam dari guru secara serentak.
4.1.1.4 HasilTindakan Siklus I
Pada tahap ini, akan diuraikan mengenai hasil dari tindakan siklus I
kegiatan pertama dan kegiatan kedua. Hasil tindakan akan menguraikan analisis
hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
a) Hasil Analisis Lembar Observasi
Pertemuan Pertama
Hasil analisis lembar onservasi kegiatan guru dan siswa pertemuan
pertama siklus I terdapat beberapa catatan dari observer antara lain, pada
pertemuan pertama siklus I secara keseluruhan kegiatan telah dilaksanakan oleh
praktikan, proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa dapat berperan aktif
didalam proses pembelajaran.
Catatan penting dari observer untuk praktikan antakan tetapi dalam proses
pembelajaran antara lain 1) Praktikan selalu memperhatikan RPP dalam setiap
langkah RPP sehingga proses pembelajaran terkadang terlihat terpenggal-penggal.
2) Praktikan kurang menguasai RPP. 3) Dalam pelaksanaan langkah-langkah RPP
sudah terlaksana akan tetapi perlu dilaksanakan perbaikan diharapkan dengan
perbaikan akan memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan pengamatan observer, praktikan dinilai telah menjalankan kegiatan
proses pembelajaran sebesar 74% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran.
Untuk lembar observasi kegiatan siswa terdapat catatan masalah yang
muncul antara lain, 1) Siswa kurang terkontrol dalam proses pembelajaran
44
cenderung ramai. 2) terdapat beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang
tidak dilaksanakan oleh siswa antara lain siswa aktif didalam proses pembelajaran.
3) Saat pembagian kelompok dan penomoran siswa lepas kendali, kondisi kelas
sangat ramai dan tidak terkontrol. 4) Siswa kurang faham dalam proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together
sehingga siswa semakin ramai, untuk kegiatan siswa peneliti memberikan nilai
70% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa masukan dari guru kelas yang berperan sebagai
observer antara lain 1) Praktikan harus menguasai RPP yang telah dibuat. 2)
Praktikan harus mampu menguasai kelas dan siswa. Berdasarkan beberapa
masukan dari observer praktikan menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada
pertemuan ke dua didalam siklus I.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua hasil lembar observasi kegiatan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus
diperbaiki antara lain guru harus menguasai rencana pelaksanaan oembelajaran
dikarenakan terdapat langkah-langkah pembelajaran yang terlewatkan antaralain,
1) Menyampaikan salam pembukaan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Sedangkan
kegiatan siswa yang tidak terlaksana adalah 1) Membalas salam dari guru, 2)
Keaktifan siswa yang kurang, 3) Siswa tidak menanggapi jawaban siswa lain .
Persentase secara keseluruhan kegiatan guru mencapai 92% dari total keseluruhan
dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan kegiatan siswa mencapai 88% dari total
keseluruhan dari persentase tersebut dapat dikatakan sangat baik.
Mengingat terdapat permasalah yang muncul dalam proses pembelajaran,
peneliti
melaksanakan
perundingan
kembali
dengan
guru
kelas,
guna
meminimalisir kesalahan yang serupa pada penelitian selanjutnya. Dalam proses
perundingan dengan guru kelas praktikan atau peneliti menerima beberapa
masukan
antara
lain,
praktikan
pembelajaran, siswa, dan kelas.
harus
menguasai
rencana
pelaksanaan
45
b) Analisis Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa siklus I diperoleh dari nilai hasil tes siklus I yang
dilaksanakan pada pertemuan ke dua pada siklus I dengan soal pilihan ganda yang
berjumlah 25 butir soal, untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 18 sebagai berikut.
Tabel 18
Ketuntasan Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
No
Siklus I
Jumlah Siswa
Persentase %
1
Tuntas
9
56,25%
2
Belum Tuntas
7
37,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
72,06
Nilai Tertinggi
88
Nilai Terendah
40
Berdasarkan Tabel 18 dapat diuraikan bahwa tingkat ketuntasan siswa
pada siklus I adalah 9 siswa atau 56,25% dan siswa yang tidak tuntas KKM
berjumlah 7 siswa atau 37,5% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Berdasarkan
nilai belajar siswa siklus I nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 40
serta nilai rata-rata pada siklus I ini adalah 72,06.
Bersumber pada Tabel 18 dapat digambarkan pada Gambar 2 sebagai
berikut
46
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Kondisi Awal Jumlah Siswa
5
11
Kondisi Awal Persentase %
0
0
Siklus I Jumlah Siswa
9
Siklus I Persentase %
0
7
0
0
Gambar 2. Distribusi Frekwensi Ketuntasan Nilai IPS Siswa Kelas 4
SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
4.1.1.5 Tahap Refleksi Siklus I
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan pada pertemuan di siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui
tingkatan keberhasilan proses pembelajaran secara proses maupun hasil
pembelajaran.
Melalui kegiatan refleksi ini, dapat diketahui manfaat dari model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bagi siswa dan guru. Kegiatan ini berisi
mengenai hasil penelitian yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru memperoleh
pengalaman baru mengenai model pembelajaran yang memberikan kegiatan
menarik perhatian siswa. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
khususnya saat menggunakan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih efektif.
Berdasarkan lembar observasi guru dan siswa pertemuan I terdapat
beberapa permasalahan antara lain 1) Praktikan selalu memperhatikan RPP dalam
setiap langkah RPP sehingga proses pembelajaran terkadang terlihat terpenggalpenggal. 2) Praktikan kurang menguasai RPP. 3) Dalam pelaksanaan langkahlangkah RPP sudah terlaksana akan tetapi perlu dilaksanakan perbaikan
diharapkan dengan perbaikan akan memperbaiki proses pembelajaran pada
pertemuan berikutnya. Berdasarkan pengamatan observer, praktikan dinilai telah
menjalankan kegiatan proses pembelajaran sebesar 74% dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran.
47
Untuk lembar observasi kegiatan siswa terdapat catatan masalah yang
muncul antara lain, 1) Siswa kurang terkontrol dalam proses pembelajaran
cenderung ramai. 2) terdapat beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang
tidak dilaksanakan oleh siswa antara lain siswa aktif didalam proses pembelajaran.
3) Saat pembagian kelompok dan penomoran siswa lepas kendali, kondisi kelas
sangat ramai dan tidak terkontrol. 4) Siswa kurang faham dalam proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together
sehingga siswa semakin ramai, untuk kegiatan siswa peneliti memberikan nilai
70% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa masukan dari guru kelas yang berperan sebagai
observer antara lain 1) Praktikan harus menguasai RPP yang telah dibuat. 2)
Praktikan harus mampu menguasai kelas dan siswa. Berdasarkan beberapa
masukan dari observer praktikan menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada
pertemuan ke dua didalam siklus I.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus I
pertemuan II terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran antara
lain 1) Menyampaikan salam pembukaan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Sedangkan
kegiatan siswa yang tidak terlaksana adalah 1) Membalas salam dari guru, 2)
Keaktifan siswa yang kurang, 3) Siswa tidak menanggapi jawaban siswa lain .
Persentase secara keseluruhan kegiatan guru mencapai 92% dari total keseluruhan
dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan kegiatan siswa mencapai 88% dari total
keseluruhan dari persentase tersebut dapat dikatakan sangat baik.
Dari tindakkan siklus I diperoleh data nilai siswa siklus I dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dicermati pada Tabel 19.
48
Tabel 19. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
No
Keterangan
Siklus I
1
Tuntas
9
Jumlah Siswa
Persentase %
56,25%
2
Belum Tuntas
7
37,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
72,06
Nilai Tertinggi
88
Nilai Terendah
40
Berdasarkan Tabel 19 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3 sebagai
berikut,
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Tuntas
Belum Tuntas
Siklus I Jumlah Siswa
9
7
Siklus I Persentase %
0
0
Gambar 3. Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Siklus I SDN 2
Truko Tahun Ajaran 2017/2018
4.1.1.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal dan Siklus I
Dari hasil tindakan siklus I terdapat kenaikan jumlah ketuntasan siswa,
untuk mengamati tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati dalam
49
tabel perrbandingan hasil belajar kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus I
dalam Tabel 20 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 20. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Kondisi Awal dan Siklus I Tahun Ajaran 2017/2018
No
Kondisi Awal
Siklus I
1
Tuntas
Jumlah
Siswa
5
2
Belum Tuntas
11
68,75%
7
37,5%
16
64
85
40
100%
16
72,06
88
40
100%
Jumlah
Rata rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Persentase
%
31,25%
Jumlah Siswa
9
Persentase %
56,25%
Berdasarkan Tabel 20 dapat dicermati bahwa terdapat kenaikan hasil
belajar siswa dibandingkan dengan kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus
I. Hasil belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I meningkat sebesar 25%. Nilai
tertinggi secara klasikal kondisi awal 85 hasil tindakkan siswa siklus I meningkat
menjadi 88. Nilai terendah pada konsisi awal 40 pada tindakkan siklus I masih
tetap 40 dan nilai rata-rata secara klasikal kondisi awal 64 meningkat pasa
tindakkan siklus I yaitu 72,06. Tingkat ketuntasan klasikal kondisi awal siswa
mecapai 31,24% dan tingkat ketuntasan siswa siklus I secara klasikal mencapai
56,25%.
Berdasarkan Tabel 20 dapat disajikan dalam Gambar diagram 4 sebagai
berikut.
50
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Kondisi Awal Jumlah Siswa
5
11
Kondisi Awal Persentase %
0
0
Siklus I Jumlah Siswa
9
7
Siklus I Persentase %
0
0
0
Gambar 4. Perbandingan Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4
Kondisi Awal dan Siklus I Tahun Ajaran 2017/2018.
4.1.1.7 Tahap Perencanaan Siklus II
Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan
oleh penulis, antara lain:
a. Bersama denga guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah
disusun dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan
tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar
observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus
observasi.
4.1.1.8 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II sesuai dengan kesepakatan yang
disepakati oleh guru kelas penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017
Penelitian didampingi oleh guru kelas yang berperan sebagai observer, dan teman
51
sejawat sebagai parner kerja guna mendokumentasikan langkah-langkah
pembelajaran sebagai data observasi.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru dan siswa melaksanakan kegiatan sebagai
berikut. Guru menngucapkan salam pembuka dan siswa menjawab salam dari
guru. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin
doa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa dengan
bertanya kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada
pagi hari ini?”
Kegiatan selanjutnya guru bersama-sama siswa mennyanyikan lagu wajib
nasional. Guru menginformasikan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema
5 dan Sub Tema Perjuangan Pahlawan. Guru mengkondisikan siswa agar siap
menerima proses pembelajaran, dengan cara memberikan kontrak belajar antara
lain, 1) Siswa tidak boleh ramai saat proses pembelajaran. 2) Siswa mencatat hal
yang perlu dicatat. 4) Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya Guru mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu
mengenai raja Hindu, Budha dan Islam dan sejarah Raja Purnawarman dengan
bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran
yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja yang memimpin! siswa
menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian.
b) Kegiatan Inti.
Guru memusatkan perhatian siswa kedalam proses pembelajaran dengan
cara mengajak siswa bernyanyi bersama dengan judul,
“Aku Tau Aku Siap dan Kulakukan”
Aku tau aku siap dan kulakukan
Aku tau aku siap dan kulakukan
Aku tau aku siap
Siap aku tau
Aku tau aku siap dan kulakukan.
52
Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan kenapa siswa diajak untuk
menyanyikan lagu dengan judul “Aku Tau Aku Siap dan Kulakukan”.“Anak-anak
dengan menyanyikan lagu tadi Pak Guru berharap kalian bisa mengikuti proses
pembelajaran dengan sungguh-sungguh, dengan memperhatikan kalian akan
mendapatkan ilmu yang bermanfaaat baik di kelas maupun di kehidupan kalian
kelak”.
Guru bertanya kepada siswa. “siapa yang masih ingat siapa raja Islam
yang terkenaal di Indonesia pada zama kerajaan Islam?” Siswa menjawab dengan
bergantian sesuai dengan pendapat siswa. Guru memberikan penjelasan terhadap
jawaban siswa. “Anak-anak kita akan mempelajari mengenai masa kepemimpinan
Raja Islam Sultan Iskandar Muda dan Sultan Hsanudin”.
Fase penomoran, Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
dengan menggunakan kertas undian. Guru menjelaskan cara pengelompokan.
“Anak-anak pengelompokan kali ini kalian harus mengambil kertas undian, setiap
siswa mengambil satu kertas undian secara urut dari depan dan kembali ke tempat
duduk. Setelah semua mendapatkan kertas undian kalian baru diperbolehkan
berkelompk sesuai dengan nomor yang diperoleh”.
Siswa mengambil kertas undian setelah mendapatkan kertas undian siswa
berkelompk sesuai dengan nomot yang diperoleh. Guru memberikan penomoran
kepada siswa sesuai dengan nomor apsen siswa. Siswa mengenakan nomor yang
diberikan dari guru.
Fase mengajukan pertanyaan, Guru menayangkan gambar Sutan
Hasanudin dan Sultan Iskandar Muda. Siswa memperhatikan gambar yang
ditayangkan oleh guru. Guru mengulas secara singkat mengenai kedua raja yang
ditayangkan. Guru menayangkan bacaan mengenai Sultan Iskandar Muda dan
Sultan Hasanudin, siswa diminta untuk membaca secara seksama secara
bergantian, dan siswa yang tidak mendapatkan giliran membaca menyimak
bacaan. (Terlampir 2).
Setelah siswa selesai membaca bacaan yang disediakan oleh guru, guru
mengulas kembali mengenai bacaan Sutan Iskandar Muda dan Sultan Hasanudin.
Siswa diperkenankan untuk bertanya kepada guru jika ada penjelasan guru yang
53
kurang jelas. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing
kelompok dan guru menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja kelompok.
“Anak-anak lembar kerja kelompok harus kalian kerjakan secara berkelompok.
Cara menjawab pertanyaan tersebut dengan cara mengingat-ingt bacaan yang
diseddiakan olehh Pak Guru, kalian diperkenankan untuk membuka buku
pelajaran”. Guru embagikan lembar kerja kelompok yang berisikan pertanyaan,
Jelaskan perjuangan yang dilakukan Sultan Hasanudin dan Sultan Iskandar Muda
adalah.... Hal yang dapat dipelajari dari Sultan Hasanudin dan Sultan Hasanudin
adalah.... Bagaimana caramu menghargai pejuangan para pahlawan?
Pertemuan II
Tahap pelaksanaan siklus II pertemuan II yang dilaksanakan pada tangal
24 Juli 2017 Peneltian telah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah dan
kesepakatan bersama guru kelas. Penelitian ini melibatkan guru kelas yang
berperan menjadi observer dan teman sejawat untuk mengambil dokumentasi
dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Adapun kegiatan dalam proses penelitian
antara lain.
a) Kegiatan awal
Guru menngucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam dari guru
Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa bersama, Guru mengecek kehadiran siswa dengan
bertanya kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada
pagi hari ini?”. Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara serentak dengan
menyebutkan temannya yang tidak masuk. Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu wajib nasional secara bersama-sama. Guru menginformasikan
pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema 5 dan Sub Tema Perjuangan
Pahlawan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa memperhatikan
penjelasan guru. Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima proses
pembelajaran, dengan cara memberikan kontrak belajar antara lain, 1) Siswa tidak
boleh ramai saat proses pembelajaran. 2) Siswa mencatat hal yang perlu dicatat.
3)Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru
54
mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu mengenai raja Hindu, Budha
dan Islam dan sejarah Raja Purnawarman dengan bertanya kepada siswa. 1) Anakanak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran yang lalu? 2) Coba sebutkan nama
kerajaan dan raja yang memimpin di kerajaan Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia. 3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian. Selajutnya
guru mengulas materi yang pernah diajarkan dengan berdasarkan jawaban siswa
dan sekaligus meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya, guru memusatkan siswa kedalam pembelajaran
dengan cara menegur siswa yang ramai dan mengingatkan siswa terhadap kontrak
belajar. Guru bertanya kepada siswa,”Anak-anak raja siapakah yang kalian
idolakan dengan melihat perjuangannya?” Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan bergantian. Aelanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan kali ini. “Anak-anak pertemuan kali ini kalian akan
belajar kembali mengenai raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia dengan cara kalian memilih nama raja yang kalian sukai, dan sekaligus
nama kelompok kalian sesuai dengan nama raja yang kalian pilih. Akan tetapi
sebelum kegiatan dilaksanakan kalian akan Pak Guru bagi menjadi beberapa
kelompok”. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
Selanjutnya adalah Fase Penomoran, pada kegiatan ini Guru membagikan
gulungan kertas berisikan nama raja Hindu, Budha dan Islam yang pernah
memimpin di Indonesia, sebelum kegiatan berlangsung, guru menjelaskan tata
cara pembagian kelompoknya. “Anak-anak, kalian secara bergantian Pak Guru
persilahkan untuk mengambil gulungan kertas yang ada di meja, setiap siswa
mengambil 1 gulungan kertas dan boleh langsung membukanya. Setelah itu kalian
boleh mencari kelompok kalian masing-masing. Siswa mencari teman
kelompoknya dan berkelompok sesuai dengan nama raja yang siswa dapatkan.
Guru memastikan keseluruhan siswa telah berkelompok dengan cara bertnya.
”Anak-anak, sudahkah kalian berkelompok dengan kelompok kalian?”. Siswa
menjawab dengan serentak. Guru memberikan penomoran kepada siswa sesuai
55
dengan nomor absen siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran selanjutnya dengan cara menghitung mundur dari 3,2,1 dan siswa
harus diam.
Krgiatan selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan. Guru menjelaskan
proses pembelajaran selanjutnya. “Anak-anak, sesuai dengan nama kelompok,
kalian akan membahas mengenai nama raja sesuai dengan nama kelompok kalian
dengan cara menyaksikan beberapa video yang Pak Guru putarkan, berdasarkan
video kalian akan mengisi lembar kerja kelompok”. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru membagikan embar kerja kelompok. (Terlampir 3)
Nama Raja/Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok :
Keterangan
: Isilah kolom pengamatan dengan bekerjasama dengan
kelompokmu, dan isilah dengan mengamati video yang diputarkan oleh gurumu.
Nama
Masa
Wilayang
Perjuangan
yang
Raja
Pemerintahan
Kekuasaan
Pernah dilakukan
Dampak
Perjuangan
Hal yang
Dicontoh
Dapat
Guru memutarkan video dan guru mengingatkan siswa untuk menyimak
video dengan sungguh-sungguh dan mencatat hal yang penting sesuai dengaan
pertanyaan pada lembar kerja keompok. Siswa menyaksikan video yang
diputarkan oleh guru dan mencatat informasi penting sesuai dengan pertanyaan
pada lembar kerja kelompok.
Selanjutnya adalah fase berfikir bersama kegiatan yag dilaksanakan antara
lain, Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.
Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dengan berkelompok. Guru
memastikan setiap siswa bekerja sama dengan kelompok dengan berkeliling dari
kelompo satu ke kelompok yang lain. Guru memastikan setiap kelompok telah
selesai mengerjakan lembar kerja kelompoknya dengan cara bertanya kepada
56
siswa. “Anak-anak sudah selesaikah kelompok kalian mengerjakan lembar kerja
kelompok?”. Siswa menjawab secara serentak.
Setelah seluruh kelompok selesai guru memberikan waktu untuk setiap anggota
kelompok memahami jawaban dari kelompok masing-masing selama 5 menit.
Fase selanjutnya adalah menjawab, kegiatan yang pertama dalam fase ini
adalah Setelah waktu habis guru memanggil siswa dengan menyebutkan nomor
absen siswa secara acak dan bergantian untuk maju ke depan dan membacakan
jawaban dari kelompoknya. Siswa dari kelompok lain memperhatikan jawaban
dari kelompok lain. Siswa diperkenankan bertanya jika ada hal yang perlu
ditanyakan. Guru meluruskan jawaban siswa yang dirasa kurang tepat.
c) Penutup
Guru bersama siswa melaksanakan refleksi berdasarkan kegiatan
pembelajaran dan materi pembelajaran dengan cara bertanya kepada siswa. 1)
Anak-anak pada pertemuan kali ini kalia mempelajari mengenai apa saja? 2)
Pelajaran hidup apakah yang dapat kalian petik dari raja-raja terdahulu. 3)
Senangkah kalian dengan proses pembelajaran pada pertemuan kali ini? Kegiatan
selanjutnya adalah guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi
pembelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan penjelasan pada siswa
bahawa akan dilaksanakan tes dengan tujuan untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran. Guru membagikan tes akhir siklus II. Siswa
menerima lembar kerja tes siklus II. Siswa mengerjakan secara mandiri. Setelah
seluruh siswa selesai mengerjakan guru meminta siswa untuk mengumpulkan
lembar kerja tes siklus II kepada guru. Guru mengucapkan terimakasih atas kerja
sama sisw adalam proses pembelajarn dan salam penutup untuk menutup proses
pembelajaran, siswa menjawab salam dari guru.
4.1.1.9 Hasil Tindakan Siklus II
Pada tahap ini, akan diuraikan mengenai hasil dari tindakan siklus II
kegiatan pertama dan kegiatan kedua. Hasil tindakan akan menguraikan analisis
hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
57
a) Hasil Analisis Lembar Observasi
Pertemuan Pertama
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada pertemuan I
pada siklus II berdasarkan hasil pengamatan observer antara lain, proses
pembelajaran pada siklus II pertemuan I telah berjalan dengan baik, akan tetapi
guru telihat membuka RPP. Terdapat salah satu proses pembelajaran dalam RPP
tidak terlaksana antara lain, guru tidak menyampaikan tujuaan pembelajaran.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru langkah-langkah pembelajara telah
dilaksanakan sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat kegiatan siswa yang
tidak terlaksana dalam proses pembelajaran antara lain, 1) terdapat siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran dan dalam proses berfikir bersama. 2) Terdapar
siswa yang tidak mau menanggapi jawaban dari kelompok lain. Secara
keseluruhan berdasarkan lembar observasi siswa, kegiatan siswa berjalan 92% dan
8% dari proses pembelajaran tidak terlaksana.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan II dari siklus II terdapat beberapa catatan dari
pihak observer antara lain, 1) Proses pembelajaran berjalan lebih baik
dibandingkan dengan proses pembelajaran siklus I pertemuan I, II dan siklus II
pertemuan I. aka tetapi terdapat kesalahan dalam proses pembelajaran antara lain
1) Praktikan melompat dalam melaksanakan proses pembelajaran, proses yang
terlompati adalah guru melaksanakan apresepsi pada kegiatan awal. 2) Praktikan
melaksanakan apresepsi pada kegiatan inti. Berdasarkan lembar observasi
kegiatan guru, praktikan melaksanakan proses pembelajaran sebesar 96% dan 4%
proses pembelajaran terbalik.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat beberapa kegiatan
siswa yang tidak terlaksana antara lain, siswa terkesan kurang aktif dalam proses
pembelajaran dalam kegiatan memberikan pendapat atas jawaban siswa lain.
Persentase keterlaksanaan proses pembelajaran siswa sebesar 96% dan 4% tidak
terlaksana. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dapat
disimpulkan dalam setiap langkah penelitian siklus I, siklus II terus terjadi
58
perbaikan dalam proses mengajar, sehingga dalam proses mengajar persentase
kesalahanpun semakin terminminimalisir.
b) Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil belajar siswa siklus II diperoleh dari nilai hasil tes siklus II yang
dilaksanakan pada pertemuan ke dua pada siklus I dengan soal pilihan ganda yang
berjumlah 25 butir soal, untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 21 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 21 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II Kelas 4 SDN 2 Troko
Tahun Ajaran 2017/2018
No
Siklus II
Jumlah Siswa
Persentase %
1
Tuntas
14
87,5%
2
Belum Tuntas
2
12,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
76,37
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
65
Dari hasil belajar pada siklus II kembali terjadi kenaikan hasil belajar dari
hasil belajar siklus I, ketuntasan pada siklus II adalah 14 siswa atau 87,5%, dan 2
siswa yang tidak tuntas atau 12,5%. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan
nilai terendah pada siklus II adalah 65 dan nilai rata-rata klasikal pada siklus II
adalah 76,37.
Berdasarkan Tabel 21 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 4 sebagai
berikut.
59
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Siklus II Jumlah Siswa
14
2
Siklus II Persentase %
0
0
Gambar 5. Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus II
4.1.1.10 Tahap Refleksi Siklus II
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan pada pertemuan di siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui
tingkatan keberhasilan proses pembelajaran secara proses maupun hasil
pembelajaran.
Melalui kegiatan refleksi ini, dapat diketahui manfaat dari model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bagi siswa dan guru. Kegiatan ini berisi
mengenai hasil penelitian yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru memperoleh
pengalaman baru mengenai model pembelajaran yang memberikan kegiatan
menarik perhatian siswa. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
khususnya saat menggunakan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih efektif.
a) Hasil Analisis Lembar Observasi
Pertemuan Pertama
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada pertemuan I
pada siklus II berdasarkan hasil pengamatan observer antara lain, proses
pembelajaran pada siklus II pertemuan I telah berjalan dengan baik, akan tetapi
guru telihat membuka RPP. Terdapat salah satu proses pembelajaran dalam RPP
tidak terlaksana antara lain, guru tidak menyampaikan tujuaan pembelajaran.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru langkah-langkah pembelajara telah
dilaksanakan sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
60
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat kegiatan siswa yang
tidak terlaksana dalam proses pembelajaran antara lain, 1) terdapat siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran dan dalam proses berfikir bersama. 2) Terdapar
siswa yang tidak mau menanggapi jawaban dari kelompok lain. Secara
keseluruhan berdasarkan lembar observasi siswa, kegiatan siswa berjalan 92% dan
8 dari proses pembelajaran tidak terlaksana.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan II dari siklus II terdapat beberapa catatan dari
pihak observer antara lain, 1) Proses pembelajaran berjalan lebih baik
dibandingkan dengan proses pembelajaran siklus I pertemuan I, II dan siklus II
pertemuan I. aka tetapi terdapat kesalahan dalam proses pembelajaran antara lain
1) Praktikan melompat dalam melaksanakan proses pembelajaran, proses yang
terlompati adalah guru melaksanakan apresepsi pada kegiatan awal. 2) Praktikan
melaksanakan apresepsi pada kegiatan inti. Berdasarkan lembar observasi
kegiatan guru, praktikan melaksanakan proses pembelajaran sebesar 96% dan 4%
proses pembelajaran terbalik.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat beberapa kegiatan
siswa yang tidak terlaksana antara lain, siswa terkesan kurang aktif dalam proses
pembelajaran dalam kegiatan memberikan pendapat atas jawaban siswa lain.
Persentase keterlaksanaan proses pembelajaran siswa sebesar 96% dan 4% tidak
terlaksana.
b) Analsis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada sub bahasan ini peneliti menyajikan olah data dari hasil belajar siswa
siklus II, tes siklus II dilaksanakan pada pertemuan kedua. Rekapitulasi nilai
siklus II diperoleh dengan cara siswa mengerjakan tes siklus I dengan jumlah 25
soal dengan jenis soal pilihan ganda.
Hasil belajar siswa tes siklus II dapat disajikan dalam bentuk Tabel 22
sebagai berikut.
61
Tabel 22
Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus II
No
Siklus II
1
Tuntas
14
Jumlah Siswa
Persentase %
87,5%
2
Belum Tuntas
2
12,5%
Jumlah
16
100%
Rata rata
76,37
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
65
Berdasarkan Tabel 22 dapat dijelaskan ketuntasan siswa pada siklus II
kembali mengalami kenaikan tingkat ketuntasa hasil belajar siswa. Tingkat
ketuntasan pada siklus II mencapai 14 siswa atatu setara dengan 87,5% dari
keseluruhan siswa, dan siswa yang tidak tuntas KKM berjumlah 2 siswa atau
setara dengan 12,4%. Secara klasikal nilai terendah adalah 65 dan nilai tertinggi
secara klasikal adalah 90 serta rata-rata nilai secara klasikal adalah 76,37.
Dari Tabel 22 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 5 sebagai berikut.
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Siklus II Jumlah Siswa
14
2
Siklus II Persentase %
0
0
Gambar 6. Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Siklus II
SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
62
4.1.1.11 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Dari hasil tindakan siklus II terdapat kenaikan jumlah ketuntasan siswa,
untuk mengamati tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati dalam
tabel perrbandingan hasil belajar kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus II
dalam Tabel 23 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 23. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko
Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I dan Siklus II
No
Siklus I
Siklus II
1
Tuntas
Jumlah
Siswa
9
2
Belum Tuntas
7
37,5%
2
12,5%
16
100%
16
100%
Jumlah
Rata rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Persentase %
56,25%
Jumlah Siswa
14
Persentase %
87,5%
72,06
76,37
88
90
40
65
Berdasarkan Tabel 23 hasil belajar sikuls I dan siklus II mengalami
kenaikan tingkat ketuntasan siswa pada siklus I tingkat ketuntasan siswa mencapai
9 siswa atau 56,25% secara klasikal pada siklus II mengalami kenaikan tingkat
ketuntasan siswa mencaoai 14 siswa atau 87,5% secara klasikal. Kenaikan
ketuntasan siswa mencapai 19,23%.
Dari Tabel 23 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 7 sebagai berikut.
63
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tuntas
Belum
Tuntas
Siklus I Jumlah Siswa
9
7
Siklus I Persentase %
0
Siklus II Jumlah Siswa
14
2
Siklus II Persentase %
0
0
0
0
Gambar 7. Perbandingan Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4
Siklus I dan Siklus II
4.2 Hasil Analisis Data
Pada sub bahasan ini, akan dibahas hasil belajar siswa kondisi awal, siklus
I dan siklus II yang akan di sajikan dalam bentuk tabel perbandingan ketuntasan
hasil belajar siswa SDN 2 Truko pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang
disajikan dalam Tabel 24 sebagai berikut.
Tabel 24. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4
SD 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II
No
Kondisi Awal
Persentase
%
31,25%
Siklus I
Jumlah
Siswa
Siklus II
1
Tuntas
Jumlah
Siswa
5
9
Persentase %
56,25%
Jumlah
Siswa
14
Persentase
%
87,5%
2
Belum Tuntas
11
68,75%
7
37,5%
2
12,5%
Jumlah
16
100%
16
100%
16
100%
Rata rata
64
72,06
76,37
Nilai Tertinggi
85
88
90
Nilai Terendah
40
40
65
Berdasarkan Tabel 24 dapat dijelaskan tingkat ketuntasan dari konsisi
awal, siklus I dan siklus II terus mengalami kenaikan, berdasarkan tabel kondisi
64
awal da tindakkan siklus I hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 4 siswa
atau 25%, dan berdasarkan tabel siklus I dan tindakkan siklus II kembali
mengalami kenaikan hasil belajar siswa sebesar 31,25%.
Dilihat dari nilai rata-rata kondisi awal mencapai 64 dan mengalami
kenaikan pada tindakkan siklus I menjadi 72,06, pada tindakkan siklus II kembali
meningkat menjadi 76,57. Nilai terendah secara klasikal meningkat, pada kondisi
awal nilai terendah adalah 40, pada siklus I nilai terendah kembali 40, pada
tindakkan siklus II nilai terendah menjadi 65.
Dicermati dari tebel nilai tertinggi mengalami peningkatan kembali pada
kondisi awal nilai tertinggi adalah 85, pada siklus I meningkat menjadi 88 dan
siklus II kembali mengalami peningkatan menjadi 90. Berdasarkan Tabel 24, pada
hasil penelitian siklus II dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat dikatakan
berhasil dikarenakan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II berjumlah 14 siswa
atau 87,5%. Persentase ini telah melampaui tarjet yang sudah ditentukan oleh
penulis dengan tingkat ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 80%. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peneliti ini telah berhasil.
Berdasakan Tabel 24 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 6 sebagai
berikut.
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Jumlah
Siswa
Persentase
%
Jumlah
Siswa
Kondisi Awal
Tuntas
5
0
Persentase
%
Jumlah
Siswa
Siklus I
9
Persentase
%
Siklus II
0
14
0
2
0
0
Belum Tuntas
11
0
7
0
Gambar 8. Perbandingan Distribusi Frekwensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4
SD 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II
65
4.3 Pembahasan
Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 2 Truko dengan
menerapkan
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Heads
Together.
Pembelajaran ini menuntut siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan
mengembangkan sikap rasa percaya diri siswa untuk menjawab pertanyaan. Tugas
guru dalam pembelajaran ini bukan sebagai pentransfer pengetahuan tetapi hanya
sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran pembelajaran ini siswa belajar secara
berkelompok sehingga akan dapat mengoptimalkan kerjasama siswa dalam
kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga diminta untuk mempresentasikan hasil
penyelesaiannya di depan kelas dan kelompok lain memberikan komentar atau
tanggapan. Dominasi guru dalam pembelajaran numbered heads together menjadi
kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha
mengoptimalkan interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan Tabel 7 perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan
siklus II tingkat ketuntasan terus menerus mengalami kenaikan hasil belajar siswa
kelas 4 SDN 2 Truko. Kondisi awal dan hasil tindakkan siklus I mengalami
kenaikan sebesar 4 siswa atau 25% tingkat ketuntasan siswa kondisi awal
berjumlah 5 atau 31,25% pada hasil tindakkan siklus I meningkat menjadi 9 siswa
atau 56,25% dan pada tindakkan siklus II kembali mengalami kenaikan hasil
belajar siswa sebesar 5 anak atau 31,25%. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa
mencapai 14 siswa atau setara dengan 87,5% secara klasikal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses penelitian ini telah berhasil pada
tindakkan siklus II dengan alasan tingkat ketuntasan siswa telah menembus lebih
dari batas minimal ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 80%, sedangkan pada
hasil tindakkan siklus II tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 87,%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah berhasil.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwinda
Mana’a, dkk (2014:1-12) yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
66
Kelas IV SDN Lolong Banggai Kepulauan yang menyatakan bahwa model
pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Pada tindakan siklus I memperoleh rata-rata 66,29 dan pada siklus II
memperoleh rata-rata 85,87.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Bijanti (2016 1-6) dengan judul
Peningkatan Kemampuan Menghargai Keragaman Suku Budaya Indonesia
Melalui Pembelajaran NHT, dalam penelitian ini m