BPKP Bahasa 3A Panduan Guru

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72 KETENTUTAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suat Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

ii

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.

iii

Buku Paket Kontekstual Papua

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional

Hak Cipta © 2016 pada Yayasan Kristen Wamena & Stichting HOP

Judul

Buku Paket Kontekstual Papua

Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia

Kelas 3 Semester 1

Edisi I

Tim Penyusun

Tim Buku Paket Kontekstual Papua

Koordinator

Martijn van Driel

Penyusun Utama Buku Ini

Sintike Bahabol, S.Pd, Sabrina Bayage

Angota Tim Penyusun

Netha Valentin Boseren , S.Pd, Emi Sarang’nga, S.Pd,

T. Puji Suryanti, M.pd,

Penggambar

Nency Imelda Nahuway, S.Pd, Marlinde Verton

Editor

Rina Samba, S.Th, Ravita Devi, S.TP

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari

Yayasan Kristen Wamena dan/atau Stichting HOP

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Penerbit

: Yayasan Kristen Wamena (YKW)

ISBN buku ini

: 978-602-7772-30-4

ISBN Buku Siswa : 978-602-7772-32-8

ISBN Buku Tes : 978-602-7772-34-2

iv

Kata Pengantar

Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.

BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti dicantumkan di Kurikulum Nasional. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan”, di garis besar materi dan di setiap RPP.

BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Selain itu banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.

BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Buku Paket BPKP berfungsi sebagai jembatan antara situasi hidup sehari-hari anak di rumah ke buku cetak nasional. Kalau anak-anak dipersiapkan dengan BPKP dari kelas 1-3, maka mereka siap menghadapi buku cetakan nasional. BPKP adalah story based yang berarti cerita-cerita adalah pusat dalam memahami tujuan pelajaran baru. BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.

2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.

3. Stichting HOP (Belanda) yang mendanai penyusunan buku kelas 3.

Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Akhirnya, diharapkan kondisi pendidikan akan berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.

Wamena, 2016

Tim Penyusun BPKP

PRAKATA GUBERNUR PAPUA

Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan rahmat- Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas 1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca, Tulis dan Hitung (CALISTUNG)” kelas awal pada jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu indikator mutu pendidikan di Provinsi Papua. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah ditetapkan sebagai salah satu indidkator kunci keberhasilan penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018. Peneribitan BPKP ini sudah sangat sejalan dan mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan Sekolah Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat Papua

PAPUA). BPKP merupakan salah satu solusi yang tepat dalam rangka peningkatan presentasi angka melek aksara dan berhitung yang merupakan salah satu indikator pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain indikator rata-

(GERBANG

MAS

HASRAT

vi vi

Selaku Gubernur Papua

menjadi juru kunci dalam posisi IPM di

saya menyarankan agar

Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang

Kabupaten/Kota men-

sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai

yediakan BPKP untuk

materi pembelajaran utama dalam rangka

mendukung

kegiatan

mempersiapkan kemampuan dasar akademik

belajar para peserta

(basic academic capacity) peserta didik di kelas

didik kelas 1, 2 dan 3 SD

awal pada jenjang Pendidikan SD menuju

dengan tujuan mutu

pemanfaatan buku-buku nasional yang

pendidikan dapat di-

cenderung lebih sulit dipahami oleh para

tingkatkan.

peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di Provinsi Papua.

Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan

3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif, inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1,

2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil dapat ditingkatkan.

Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas

1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua. Tuhan memberkati.

Jayapura, 2 Mei 2016

vii

Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua

Nomor : 421/33

Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.

Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.

Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “Bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.

viii

Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.

Kami percaya keberadaan BPKP ini akan menjadi pilihan utama bagi para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua serta masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang bertugas dan berada di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan dan desa terpencil, di mana mereka sangat sulit untuk memperoleh buku-buku pelajaran di kelas awal sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa dan kebutuhan anak serta masyarakat setempat. Selamat dan sukses selalu, Tuhan Memberkati, amin.

ix

Cara Penggunaan Buku

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di pulau Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Buku ini berfungsi menjadi jembatan antara situasi hidup anak-anak di Papua ke buku belajar nasional yang dicetak untuk anak-anak yang besar di kota-kota metropolitan di Indonesia. Pada tingkat kelas 1 bahasa sangat sederhana, tetapi dalam buku kelas 3 ini, BPKP sudah menggunakan bahasa Indonesia yang mendekati Ejaan Yang Disempurnakan. Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 sampai 3 memenuhi tuntutan dan tujuan nasional pendidikan.

Buku siswa ini dapat digunakan dengan baik, kalau digunakan bersamaan dengan buku panduan guru. Guru akan sulit mengajar dari buku siswa saja, karena penjelasan tentang materi diberikan secara lengkap dalam buku panduan guru. Di buku siswa hanya berisi sekitar setengah dari semua bahan yang perlu diajarkan. Buku panduan memuat penjelasan, kunci jawaban, permainan, lagu, dan ide mengajar yang lainnya.

Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru sederhana dan juga mudah dimengerti oleh orang yang biasanya menggunakan bahasa daerah. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku, tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun gunakan bahasa yang sederhana, namun buku ini memiliki cara penjelasan yang sangat berkualitas dan unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 95 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.

Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Guru dapat membandingkan keberhasilan anak didik sekarang dengan keberhasilan anak di tahun ajaran sebelumnya. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya siswa mengulang materi daripada naik kelas.

Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, akan membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Anak-anak yang belum belajar atau menguasai bahan Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 dan 2 mungkin perlu penjelasan tambahan untuk konsep-konsep yang akan diulangi di kelas 3. Selain itu di kelas 1 dan 2 anak-anak dipersiapkan untuk bisa baca paling kurang 50 kata per menit. Kalau anak-anak di kelas Bapak/Ibu belum bisa baca secepat itu, mereka belum bisa menerima bahan kelas 3, karena mereka akan mengalami kesulitan dengan bahan bacaan. Siswa seperti itu akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.

Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum siswa pulang. Hal ini dilakukan karena tidak semua orangtua dapat menolong anaknya di rumah.

Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka dalam buku kerja karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua memenuhinya dengan:

- Penggunaan bahasa yang sederhana - Gambar-gambar sesuai lingkungan di Papua - Menggunakan tema dari sejarah, budaya, cerita rakyat, dan lain-lain - Pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan - Membangun nilai-nilai positif

Buku panduan guru adalah bagian yang tidak terpisah dari buku siswa ini, kalau masih ada pertanyaan setelah mempelajari buku panduan (contoh RPP bisa dilihat di halaman X dan XI), silakan hubungi kami melalui alamat facebook: Buku Paket Kontekstual Papua.

xi

Penjelasan tentang format Buku Panduan

Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan yang bersifat seperti berikut: -Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) -RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas. -Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. -Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.

Informasi proses

pembelajaran

BPKP memenuhi tujuan Nasional Pendidikan

Setiap pelajaran dibagi

dalam empat bagian

Warna merah: hal yang guru harus ucapkan

Latar belakang hitam: Guru perlu tulis di papan

Warna biru: langkah-langkah proses pembelajaran

Latar belakang abu-abu: Penanganan kelas atau masukan organisasi buat guru

xii

Download buku Panduan dari alamat website: www.bukupaketkontekstualpapua.com atau

Facebook: Buku Paket Kontekstual Papua

Lembar kerja siswa

dalam ukuran kecil,

sekaligus kunci jawaban

BPKP menggunakan cara belajar PAKEM

(Pelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

xiii

Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia

Di bawah ini garis besar TOPIK-TOPIK Kelas 2B dan 3A dan 3B termasuk kompetensi tambahan yang ada di BPKP.

Kompetensi-kompetensi telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai kompetensi dan tujuan akhir Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang detil dan spesifik seperti yang dicantumkan dalam tabel di bawah ini.

Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menggali informasi tentang  Mencari dan menemukan informasi penting konsep perubahan wujud benda

tentang konsep perubahan wujud benda dalam dalam kehidupan sehari-hari

kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam yang disajikan dalam bentuk

bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film) lisan, tulis, dan visual (gambar,

 Menyampaikan hasil temuan berdasarkan film)

informasi tentang konsep perubahan wujud benda

4.1 Menyajikan hasil informasi dalam kehidupan sehari-hari secara lisan, tulis, tentang konsep perubahan wujud dan visual (gambar, film) dengan menggunakan benda dalam kehidupan sehari-

kosa kata baku dan kalimat efektif hari dalam bentuk lisan, tulis,

 Detil/Tambahan BPKP:

dan visual menggunakan kosa -Melatih hal terkait cerita (kosakata, cerita ulang kata baku dan kalimat efektif

isi cerita, perasaan tokoh, urutan kejadian, sebab- akibat, memberikan pendapat, menjalankan

Tema ini paling jelas di RPP 41- diskusi, membedakan hal penting dari yang tidak

60, dan 101-140.

penting) -Bisa mengelompokkan kata -Mencari tahu tujuan tulisan -Mengerti teks prosedur

3.2 Menggali informasi tentang  Mencari dan menemukan informasi penting sumber dan bentuk energi yang

tentang sumber dan bentuk energi yang disajikan disajikan dalam bentuk lisan,

dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film) tulis, dan visual (gambar, film)

 Mempresentasikan hasil penggalian informasi

4.2 Menyajikan hasil penggalian tentang konsep sumber dan bentuk energi dalam informasi tentang konsep sumber bentuk tulis dan visual dengan menggunakan dan bentuk energi dalam bentuk

kosakata baku dan kalimat efektif

tulis dan visual menggunakan

 Detil/Tambahan BPKP:

kosakata baku dan kalimat efektif -Menggunakan: dari mana, di mana, ke mana.

-Menggunakan kata tanya.

Tema ini paling jelas di RPP 1-20 -Tahu istilah kata, kalimat, paragraf dan tanda baca

3.3 Menggali informasi tentang  Mencari informasi penting tentang perubahan perubahan cuaca dan pengaruh- cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan

nya terhadap kehidup-an manusia yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, manusia yang disajikan dalam

dan visual (gambar, film)

bentuk lisan, tulis, dan visual  Mempresentasikan hasil penggalian informasi

4.3 Menyajikan hasil penggalian tentang konsep perubahan cuaca dan informasi tentang konsep

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam perubahan cuaca dan

bentuk tulis dengan menggunakan kosakata baku pengaruhnya terhadap kehidupan dan kalimat efektif manusia dalam bentuk tulis

 Tema ini paling jelas di RPP 1-20 menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

xiv

3.4 Mencermati kosakata  Menggali dan menemukan kosakata dalam dalam teks tentang konsep ciri-

teks tentang konsep, ciri-ciri, kebutuhan ciri, kebutuhan (makanan dan

(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan tempat hidup), pertumbuhan,

perkembangan makhluk hidup yang ada di dan perkembangan makhluk

lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk hidup yang ada di lingkungan

lisan, tulis, dan visual (gambar, film) setempat yang disajikan dalam

 Menggunakan kosakata dalam teks tentang bentuk lisan, tulis, dan visual

konsep, ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat (gambar, film)

hidup), pertumbuhan, dan perkembangan

4.4 Menyajikan laporan tentang makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat konsep ciri-ciri, kebutuhan

dalam bentuk lisan dan tulisan

(makanan dan tempat hidup),  Mempresentasikan laporan tentang konsep ciri- pertumbuhan dan perkembangan ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup),

makhluk hidup yang ada di pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup lingkungan setempat secara

yang ada di lingkungan setempat secara tertulis tertulis menggunakan kosakata

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif baku dan kalimat efektif

• Detil/Tambahan BPKP: -Mendeskripsikan hewan

Tema ini paling jelas di RPP 21-

-Mendeskripsikan ciri-ciri fisik

60 dan 141-160

3.5 Menggali informasi tentang  Mengidentifikasi informasi tentang cara- cara-cara perawatan tumbuhan

cara perawatan tumbuhan dan hewan dan hewan melalui wawancara

melalui wawancara

 Menemukan informasi penting tentang cara-cara perawatan tumbuhan, lingkungan

4.5 Menyajikan hasil wawancara dan hewan melalui wawancara tentang cara-cara perawatan

 Mempresentasikan hasil wawancara tentang tumbuhan dan hewan dalam

cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan dalam bentuk tulis dan visual (gambar,

bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata film) menggunakan kosakata

baku dan kalimat efektif

baku dan kalimat efektif

 Detil/Tambahan BPKP: -Belajar cara wawancara dan lapor hasilnya

Tema ini paling jelas di RPP 21- -Mengilustrasikan cerita yang didengarkan

60 dan 141-160

-Bisa berdialog teleponan

3.6 Mencermati isi teks  Mengidentifikasi isi teks informasi tentang informasi tentang perkembangan

perkembangan teknologi produksi, komunikasi, teknologi produksi, komunikasi,

dan transportasi di lingkungan setempat dan transportasi di lingkungan

 Menemukan informasi penting tentang setempat

perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat

4.6 Meringkas informasi

berdasakan sajian tertulis

tentang perkembangan teknologi  Menyusun informasi penting menjadi sebuah produksi, komunikasi, dan

ringkasan tentang perkembangan teknologi transportasi di lingkungan

produksi, komunikasi, dan transportasi di setempat secara tertulis

lingkungan setempat secara tertulis

 Detil/Tambahan BPKP: -Menentukan ide utama per paragraf

-Menulis paragraf -Belajar introduksi, isi, penutupan -Bisa tarik simpulan

xv

3.7 Mencermati informasi  Mengidentifikasi informasi tentang konsep tentang konsep delapan arah

delapan arah mata angin dan pemanfaatannya mata angin dan pemanfaatannya

dalam denah yang disajikan secara lisan, tulis, dan dalam denah dalam teks lisan,

visual(gambar, film)

tulis, dan visual(gambar, film)  Menyajikan konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah dalam bentuk

4.7 Menjelaskan konsep delapan tulis dan visual(gambar, film)dengan menggunakan arah mata angin dan

kosakata baku dan kalimat efektif pemanfaatannya dalam denah

 Detil/Tambahan BPKP:

dalam bentuk tulis dan visual -Mengilustrasikan cerita yang didengarkan (gambar, film) menggunakan

-Bisa mengerti jurnal

kosakata baku dan kalimat

efektif

3.8 Menguraikan pesan dalam  Mengidentifikasi pesan dalam dongeng yang dongeng yang disajikan secara

disajikan secara lisan, tulis, dan visual (gambar, lisan, tulis, dan visual (gambar,

film) dengan tujuan untuk kesenangan film) dengan tujuan untuk

 Menyajikan pesan yang terdapat dalam kesenangan

dongeng sebagai bentuk ungkapan diri dengan

4.8 Memeragakan pesan dalam menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dongeng sebagai bentuk

 Menerapkan isi pesan yang terdapat dongeng ungkapan diri menggunakan

dalam kehidupan sehari-hari

kosakata baku dan kalimat efektif  Detil/Tambahan BPKP:

-Belajar introduksi, isi, penutup

Tema ini paling jelas di RPP 81-

-Menulis paragraf

95 -Menentukan judul untuk cerita -Menyebutkan hal yang tidak tertulis dalam cerita

berdasarkan konteks -Main drama Mendiskusikan pesan moral

3.9 Mencermati lambang/simbol  Mengidentifikasi lambang/simbol (rambu lalu (rambu lalu lintas, pramuka, dan lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta

lambang negara) beserta artinya artinya dalam teks lisan, tulis, dan visual(gambar, dalam teks lisan, tulis, dan

film)

visual(gambar, film)  Mempresentasikan hasil identifikasi tentang

4.9 Menyajikan hasil identifikasi lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan tentang lambang/simbol (rambu

lambang negara) beserta artinya dalam bentuk lalu lintas, pramuka, dan

visual (gambar, film) dan tulis menggunakan lambang negara) beserta artinya

kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk visual (gambar,

 Menanggapi presentasi kelompok lain untuk film) dan tulis menggunakan

menguatkan pengetahuannya

kosakata baku dan kalimat efektif

Tema ini paling jelas di RPP 121- 140

3.10 Mencermati ungkapan atau  Mengidentifikasi ungkapan atau kalimat saran, kalimat saran, masukan, dan

masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) penyelesaian masalah

dalam teks tulis.

(sederhana) dalam teks tulis.  Menggunakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana)

sebagai bentuk ungkapan diri dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

xvi

4.10 Memeragakan ungkapan

yang dibuat sendiri

atau kalimat saran, masukan,

 Detil/Tambahan BPKP:

dan penyelesaian masalah -Menceritakan pengelaman pribadi (sederhana) sebagai bentuk

-Mendeskripsikan sifat dan karakter tokoh cerita ungkapan diri menggunakan

-Menggunakan kalimat sapaan

kosakata baku dan kalimat efektif -Membaca cerita dengan intonasi yang baik yang dibuat sendiri

-Bisa prediksi akhir cerita -Bisa tulis akhir cerita yang mengejutkan

Tema ini paling jelas di RPP 1-20, -Bisa membedakan fakta dan opini 61-80, 161-195

-Bisa membedakan saran dan pendapat -Menentukkan masalah-solusi

Kompetensi Tambahan BPKP:

 Tata bahasa:

3.11 Mencermati tata bahasa -Mengerti kata kerja dengan di- dan ter- dalam kalimat/teks

-Mengerti kata kerja dengan meny- Mencermati bentuk surat

-Mengerti kata kerja dengan –kan Mengerti idiom/peri bahasa

-Mengerti kata kerja dengan menye-, meng-, -kan, Mengerti puisi

dan -i -Mengerti kata kerja dengan akhiran –an, yang

4.11 Menyajikan tata bahasa

membentuk kata benda

yang benar -Mengerti kata kerja dalam bentuk: sudah terjadi, Menyajikan surat

sedang, akan

Menggunakan huruf kapital

-Menggunakan akhiran –nya

Mengeja dengan benar -Mengerti kata ganti milik dengan tambahan -ku dan -mu -Mengerti -kan, -lah dan kah -Mengerti kata dengan awalan pe- -Mengerti ajakan ayo, mari, yuk -Mengerti kata: ingin, harap, minta, mohon, mau -Mengerti kata ulang tidak murni (bauh-buahan) -Menggunakan kata ganti orang (kami, kita, mereka, aku, dong, dsb.) -Memasukan kata sifat ke dalam kalimat -Mengerti kata intensitas (selalu, kadang, jarang) -Memakai kata penghubung (dan, atau, tetapi, dsb) -Mengerti kata urutan (pertama, kedua, terakhir) -Tahu beberapa sinonim-antonim -Mengerti beberapa idiom/peri bahasa -Mengerti arti puisi -Mengerti struktur puisi (akronim, bebas, pantun) -Bisa persingkat/perpanjang kalimat -Menggunakan huruf kapital

- Mengerti fungsi tanda kutip ,”…” -Menulis kalimat langsung tanpa tanda kutip -Bisa mengeja kata dengan au/ai, ng/ny, -h -Mampu membaca 75 kata per menit pada akhir semester 1 -Mampu membaca 90 kata per menit pada akhir semester 2

xvii

Dapat terlihat bahwa Buku Paket Kontekstual Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang dalam dan spesifik.

Kompetensi yang telah diajarkan pada kelas 2, semester 2

Bulan 6

Buat akhir cerita.

Mengerti sebab-akibat.

Bedakan hal penting/kurang penting.

Belajar sinonim.

Membuat kesimpulan cerita.

Belajar kata ganti orang.

Membaca pesan pendek.

Huruf kapital pada nama orang.

Sebut langkah-langkah prosedur

Mengeja kata dengan ny/ng.

melakukan sesuatu.

Bulan 7:

Menebak/menjelaskan perasaan

Kenalkan istilah: kata, kalimat,

tokoh cerita.

paragraf, tanda baca, judul.

Sebut urutan kejadian.

Mengerti kalimat pasif. Belajar mind mapping (kelompok kata) Huruf kapital pada nama tempat. Memohon dengan sopan.

Mengeja kata dengan -h / tanpa -h.

Belajar antonim.

Bulan 8:

Mendengar puisi.

Huruf kapital pada nama hari dan

Mengaitkan pengalaman sendiri

bulan.

dengan cerita + refleksi.

Awalan mem- dan men-

Menilai teks, apakah suka, dan beri

Belajar kata ulang.

alasan.

Mengerti kata akhiran -an.

Belajar kata penghubung. Bulan 9:

Pilih arti kata/kalimat yang tepat.

Cara diskusi.

Menulis hasil wawancara.

Bisa tukar informasi.

Huruf kapital di hari raya.

Memberi pendapat tentang peristiwa. Awalan -ter. Tulis penjelasan di samping gambar.

Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini).

Kata kerja dengan awalan meng-. Bulan 10:

Melatih wawancara.

Bisa baca cepat (>40 kata per menit)

Mengerti instruksi menggunakan alat

Mengerti bacaan berita di radio.

transportasi.

Kompetensi yang termuat dalam buku ini, kelas 3, semester 1

Setelah bulan 1 hanya pokok baru disebut. Hal lama tetap diulang berlahan-lahan. Bulan 1

Menggunakan: dari mana, di mana, (tema: lingkungan) pengertian penuh.

Membaca cerita-cerita dengan

ke mana. Menggunakan kata tanya.

Melatih hal terkait cerita (kosakata,

Tahu istilah kata,kalimat, paragraf, cerita ulang isi cerita, perasaan tokoh, dan tanda baca. urutan kejadian, sebab-akibat,

Mengerti kata dengan di-.

memberikan pendapat, menjalankan

Mengerti kata kerja dengan akhiran diskusi, membedakan hal penting dari -an, yang membentuk kata benda. yang tidak penting.)

Menggunakan akhiran -nya,

Bisa mengelompokkan kata.

Bulan 2

Bisa mengeja kata dengan au/ai. (tema: tumbuhan) Menggunakan huruf kapital.

Tentukan ide utama per paragraf.

Belajar introduksi, isi, penutup. Bulan 3

Memberikan saran. Bisa mengeja (tema: hewan)

Menulis paragraf.

Mengilustrasikan cerita yang

kata dengan ng/ny.

didengarkan.

Mengerti kata ganti milik dengan

Tentukan judul untuk cerita.

tambahan -ku dan -mu.

Mendeskripsikan hewan.

Bisa memasukan kata sifat ke dalam

Anak tahu pembuka, isi dan penutup

kalimat.

dalam teks bacaan.

xviii

Bulan 4

Belajar wawancara dan lapor hasilnya. (tema: pengalaman

Menceritakan pengalaman pribadi.

Memperkenalkan bentuk surat. berkesan)

Mendeskripsikan sifat tokoh cerita.

Mendeskripsikan ciri-ciri fisik.

Menggunakan kalimat sapaan.

Menjelaskan karakter tokoh cerita.

Mengajar kata kerja dengan awalan

Menulis paragraf.

meny-.

Bulan 5

Membaca cerita dengan intonasi yang (tema: budaya, cerita

Menyebut hal-hal yang tidak tertulis

dalam cerita berdasarkan konteks.

baik.

rakyat)

Main drama.

Mengerti fungsi tanda kutip, “....”

Mendiskusikan pesan moral.

Kompetensi yang termuat dalam buku berikut, kelas 3, semester 2

Bulan 6

Menggunakan kata ganti orang (kami, (tema: sejarah)

Mencari tahu tujuan tulisan.

Bisa prediksi akhir cerita.

kita, mereka, aku, dong, dsb).

Bisa tarik simpulan.

Mengerti kata intensitas (selalu,

Menulis kalimat langsung, tanpa

kadang, jarang, dsb).

tanda kutip.

Memakai kata penghubung (dan,

Mengerti kata kerja dengan -kan.

atau, tetapi, dsb).

Bisa mengeja kata yang pakai -h.

Bulan 7

Mengerti kata urutan (pertama, (tema: budaya, seni)

Bisa bedakan fakta dan opini.

Mengerti teks prosedur.

kedua, terakhir)

Bisa bedakan saran dan pendapat.

Mengerti kata kerja dengan menye-, meng- dan -kan.

Bulan 8

Mengerti -kan, -lah dan kah. (Tema: kesehatan)

Menentukan masalah-solusi.

Bisa persingkat/perpanjang kalimat.

Mengerti ajakan ayo, mari, yuk.

Mengerti kata dengan awalan pe-. Bulan 9

Bisa mengerti jurnal.

Tahu beberapa sinonim-antonim. (tema: bekerja untuk

Tulis akhir cerita yang mengejutkan.

Mengerti kata ulang tidak murni hidup )

Bisa berdialog teleponan.

Membedakan kata kerja dalam

(buah-buahan)

bentuk: sudah terjadi, sedang, akan.

Mengerti kata kerja dengan di- dan

Mengerti kata: ingin, harap, minta,

ter-.

Mengerti kata dengan akhiran –i. Bulan 10

mohon, mau.

Mengerti struktur puisi (akronim, (tema: nilai moral)

Mengerti idiom/peri bahasa

Mengerti arti puisi.

bebas, pantun)

xix

Standar Penilaian

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) sudah menyediakan standar minimal untuk penilaian, yaitu 60. Kami memberi rekomendasi untuk tetap menggunakan standar tersebut. Sekolah-sekolah di kota bisa menggunakan standar yang lebih tinggi.

Menurut penelitian tim BPKP standar tersebut harus digunakan untuk mengukur perkembangan prestasi murid. Jika ada murid yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan di tes-tes, artinya murid tersebut memang belum bisa menghadapi pelajaran di bulan selanjutnya. Terus terang, Anda bisa dongkrak nilai, tetapi tidak bisa dongkrak pengetahuan. Kalau murid anda tidak lolos di tes pertama, maka murid tersebut belum siap menghadapi tes selanjutnya, karena tes selanjutnya lebih susah dipahami dari pada yang sebelumnya.

Tabel-tabel yang dicetak di lembar tes murid menjadi pegangan untuk guru. Guru hanya perlu menghitung berapa yang benar, dan melihat jumlah poin-poin yang dihasilkan oleh murid. Contoh:

benar

10 9 8 7 6 5 4-0

poin

Kalau murid mampu menjawab 9 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 40 poin untuk pertanyaan itu. Kalau murid mampu menjawab 7 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 25 poin untuk pertanyaan itu. Kalau murid hanya mampu menjawab 4 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia hanya mendapatkan 0 poin untuk pertanyaan itu.

Dari warna biru anda bisa melihat, bahwa 7 soal yang benar dari 10 sudah berarti ‘kurang’. Disebut kurang, karena soal-soal di tes memang sesuai dengan apa yang murid pelajari. Yang berarti, dia seharusnya sudah terampil dan memahaminya. Dari penelitihan tim BPKP sudah terbukti bahwa ini standar yang memang bisa dicapai murid-murid, kalau guru mengajar sesuai dengan buku paket tersebut.

Jumlah poin dari setiap soal dijumlahkan untuk menentukan nilai total dari tes murid. Contoh:

Soal 1:

benar 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10-0

Benar  17

poin

Soal 2:

benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0

Benar 8

poin

Soal 3:

benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0

Benar 5

poin

xx

Dinding Bahasa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar-lembar Tes

Selamat Mengajar

xxi

BULAN 1 DINDING BAHASA

(KD: 3.1, 4.1, 3.3, 3.3, 3.11, 4.11)

TUJUAN

 Tema lingkungan

 Huruf kapital

 Mengerti cerita  Belajar hal penting dan tidak penting

 Belajar arti kosakata baru

 Kalimat pasif

 Belajar tanda baca

 Belajar sebab-akibat

KOSAKATA

: Kosakata yang dipelajari pada bulan 1

ALAT & BAHAN

: Potongan kertas/ kartu dan benda-benda yang ada di lingkungan

WAKTU : Setiap hari Senin dan Rabu (35 menit)

Guru pilih 2 atau 3 hal yang mau dilakukan saat Dinding Bahasa. Tidak semua anak harus mengerti pada

pertemuan pertama. Guru buat suasana yang positif dan bangun percaya diri anak.

Tema LINGKUNGAN

TUJUAN

- Untuk memberitahukan kepada anak-anak tentang tema bulan 1.

- Anak-anak tahu apa saja yang ada di lingkungan. - Anak tahu bagaimana cara menjaga lingkungan.

* Guru jelaskan tentang tema “Lingkungan”

- Guru, “Anak-anak, di sekitar kita ada apa saja? (Pohon, rumput, pisang, burung, manusia.) Anak-

anak bisa jawab lebih dari ini. Sesuai dengan apa yang ada di sekitar mereka. Bagus, yang tadi kalian

sebut adalah hewan, tumbuhan dan manusia. Itu semua ada di sekitar kita.”

- Guru, “Sekarang kita sudah masuk di bulan kedua. Tema kita bulan ini adalah lingkungan . Apa itu

lingkungan ?” (Tempat manusia, hewan dan tumbuhan hidup.) Kalau anak tidak tahu guru bisa bantu.

- Guru, “Benar, kita hidup di dunia ini. Di lingkungan kita contohnya ada; kota, kebun, kali, hutan,

danau, laut, dll. Kita akan belajar lebih banyak tentang bagaimana kita bisa jaga lingkungan kita

supaya dia tetap baik untuk kita tinggal. Kita perlu belajar bagaimana kita bisa jaga lingkungan, supaya kita tidak kena masalah seperti air yang kotor, banjir, tanah yang tidak sub ur, dll.”

* Guru mengajak anak-anak keluar kelas

- Guru, “Anak-anak, sekarang kita semua akan keluar kelas dan gambar satu hal yang ada di

lingkungan sekolah yang perlu kita jaga.” - Guru, “Kalau sudah kalian tulis bagaimana cara kita menjaga itu. Kalian bisa tulis ide-ide yang

baik, supaya apa yang kalian gambar itu tetap terjaga.”

- Guru minta anak untuk tulis atau gambar yang ada di lingkungan sekolah yang ada kaitan

dengan perlindungan lingkungan (hewan, tumbuhan, manusia, pohon, gunung, kali, kebun dan gedung).

- Semua yang anak tulis perlu ada hubungan dengan bagaimana cara menjaga lingkungan. - Masuk dan minta anak-anak untuk baca hasil. - Anak-anak membaca ide-ide mereka.

- Guru bisa memberi PR untuk hal yang sama di tempat tinggal mereka yang ada kaitannya

dengan perlindungan terhadap lingkungan.

[Type text] 1

Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1

2. CERITA TUJUAN

- Guru mendorong anak-anak untuk senang membaca.

* Guru membaca cerita

- Guru pilih cerita dari buku. Kalau tidak ada buku cerita, ambil dari RPP yang sudah lewat. - Selain guru yang membaca cerita. Guru bisa minta anak-anak untuk membaca. - Guru, “Guru akan baca cerita. Kalian dengar dengan baik cerita yang guru baca. Sebentar guru

akan tanya urutan kejadian , perasaan tokoh di cerita, kalian harus beri pendapat tentang cerita

dan kalian juga akan cerita tentang pengalaman kalian.” Guru membaca satu cerita.

* Anak-anak sebut urutan kejadian di cerita - Guru, “Siapa bisa sebut urutan kejadian dari cerita yang sudah saya baca?” (Anak sebut urutan

cerita.) Anak-anak jawab urutan kejadian yang mereka dengar dari cerita.

* Guru bertanya perasaan tokoh di cerita

- Guru, “Anak-anak, siapa saja tokoh/ orang dalam cerita? (Anak-anak sebut.) Bagus, siapa tahu

bagaimana perasaan tokoh tersebut dalam cerita? Guru sebut nama orang dalam cerita. (Anak-

anak cerita tentang perasaan tokoh.) Tanya anak-anak, “Bagaiman kalian bisa tahu kalau (sebut nama

tokoh) sedih atau senang. Ada di paragraf berapa?” Anak sebut paragraf berapa, kasih alasan. Bagus.” - Guru tanya, “Mengapa dia sedih/ mengapa dia bahagia?”

* Guru tanya anak tentang karakter tokoh dalam cerita

- Karakter artinya sifat atau kepribadian orang dalam cerita. Orangnya keras/sabar/tukang

menangis/tidak mudah menyerah/kerja keras/rajin dan lain-lain. Contoh; Pulang sekolah Ronal bantu bapak tanam pohon. Jadi karakter Ronal dalam kalimat ini dia anak yang rajin dan suka membantu orangtua. Dia sayang lingkungan karena dia mau tanam pohon.

- Guru, “Bagus, sekarang saya akan tanya tentang sifat tokoh yang kalian sebut dalam cerita.

orang itu sifatnya bagaimana?” (Anak-anak bisa menjawab: Dia rajin selalu kasih bersih halaman rumah.)

- Guru, “Bagus, mengapa kalian sebut dia rajin?” (Anak-anak memberikan alasan. Karena …)

* Anak-anak memberikan pendapat dan alasan tentang cerita - Guru, “Bagaimana pendapat kalian tentang cerita?” ( Menurut saya cerita ini……… ) - Guru, “Apakah kalian setuju dengan … .” Pertanyaan ini untuk tindakan tokoh dalam cerita. Contoh:

Apakah kalian setuju dengan tindakan Erik dan teman-teman tanam pohon? Kalau anak-anak jawab setuju

/ tidak setuju, tanya anak mengapa mereka setuju? Kenapa tidak setuju? Minta alasan kepada anak-anak. - Anak-anak kasih pendapat. Guru hanya perlu dengar. Kalau ada yang kurang, guru bisa minta

siswa lain untuk tambahkan atau beri penguatan atas pendapat anak-anak.

* Anak-anak cerita pengalaman sehari-hari - Guru, “Siapa yang punya pengalaman yang sama dengan cerita?” (Anak-anak cerita tentang

pengalaman mereka yang sesuai dengan cerita.)

* Guru memberikan pekerjaan rumah

- Guru, “Sekarang kalian punya tugas rumah. Tugas kalian adalah tulis satu cerita tentang pengalaman kalian yang yang paling berkesan tentang lingkungan.”

Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1

3. TANDA BACA

TUJUAN

- Anak bisa menggunakan tanda baca dengan baik.

* Guru jelaskan tanda baca . , ?

- Guru, “Tanda baca ada apa saja?” (Tanda titik, tanda koma, tanda tanya.)

- Guru, “Bagus, siapa bisa maju tulis tanda baca di depan? .,? Bagus sekali, teman tulis tanda apa

saja?” (Tanda titik, tanda koma, tanda tanya.)

- Guru, “Bagus, tanda titik ada di mana? (Akhir kalimat.) Terima kasih, kalau ada tanda titik kita

harus bagaimana? (Kita berhenti, hitung, 1, 2, baru baca lagi.) Kalau ada tanda koma kita harus

bagaimana?” (Kita berhenti, hitung, 1, 2, baru baca lagi.) Fungsi tanda koma adalah untuk kita

bisa baca dan mengerti kalimat yang panjang dengan baik. Contoh: Ibu pergi ke pasar beli jeruk,

markisa, wortel, sawi dan bayam. Semua baca kalimat yang saya tulis!” Anak-anak baca kalimat setiap ada tanda koma mereka berhenti sedikit.

- Guru, “Bagus, siapa tahu tanda tanya ada di mana” (Ada di akhir kalimat tanya.)

- Guru, “Sekarang lihat ada kalimat: Di mana rumah Seli? Semua baca.” Anak-anak baca.

- Guru baca kalimat dengan nada tanya, “Sekarang tulis kalimat yang saya baca; Bagaimana cara

tanam sayur?” Anak-anak tulis dan periksa sama-sama. Cek apakah mereka pakai tanda baca?

- Guru, “Siapa mau maju dan tulis kalimat di papan? Anak tulis Bagaimana cara tanam sayur?

Terima kasih, ini kalimat apa? (Kalimat tanya.) Mengapa kalian sebut ini kalimat tanya? (Karena

akhir kalimat ada tanda tanya dan awal kalimat ada kata tanya „bagaimana‟.) Benar, bagaimana nada baca kalimat tanya?” (Suara agak naik sedikit di akhir kalimat.)

- Guru, “Bagus, jadi kalimat tanya selalu ada apa? (Kata tanya dan tanda tanya.) Bagus, nada

baca harus bag aimana?” (Suara agak naik sedikit di akhir kalimat.)

* Guru jelaskan tanda seru “!”

- Guru, “Sekarang kita akan belajar tanda baca baru ! Semua tulis di udara. Anak tulis. Tanda ini

punya nama tanda seru tanda apa? (Tanda seru.) Seperti tanda titik dan tanda tanya, tanda seru juga dipakai di kalimat. Coba semua baca kalimat yang ada di papan.” Anak-anak baca.

1. Mari kita tanam pohon bersama!

2. Jangan tangkap ikan pakai bom!

3. Bunga ini indah sekali!

- Guru, “Di tiga kalimat ini fungsi tanda seru adalah untuk kasih tekanan, kasih tunjuk emosi yang

kuat. Guru akan tulis 3 kalimat lain dan kalian pikir apa fungsi tanda seru untuk kalimat- kalimat ini.”

Erik, cepat mandi! Buang sampah ini sekarang! Jangan main terus, bantu mama!

- Guru, “Kira-kira apa fungsi tanda seru untuk 3 kalimat itu? (Menyuruh kita lakukan sesuatu/

perintah.) Betul, sekarang guru akan tulis yang lain lagi. ”

Ayo! Mari!

Asik! Hore!

- Guru, “Untuk yang ini apa kira-kira fungsi tanda seru di kata-kata itu? (Ajak, kaget, teriak, senang.)

Bagaimana dengan yang ini? Indah sekali gunung itu! Cantiknya! (Kagum/heran.) - Guru, “Coba sekarang kalian sebut kata-kata yang guru sudah tulis di papan. Kalian harus kasih tekanan, tidak bisa dikatakan seperti kita bicara biasa. Guru akan sebut dulu lalu kalian ikut. ”

Guru serukan kata-kata yang ditulis di papan.

- Guru bisa minta anak berdua-dua praktek pakai kata-kata yang ditulis di papan. Misalnya: Sam

dan Li nus. Sam ajak Linus main. “Ayo Linus, kita main!” Tangan kanan Sam beri gerak ajakan. Atau

1 anak maju ke depan, dia pura-pura jadi kapten tim bola yang kasih semangat teman-teman. Sambil kepalkan tangan dia berseru,”Semangat!” Teman-teman lain sambung, “Semangat!” Atau

1 anak pura-pura jadi mama dan 1 anak lagi jadi anak m ama. Mama suruh anak, “Cuci piring! Jangan main terus!” - Setelah praktek lisan kata-kata/kalimat seruan, anak tulis kalimat perintah di buku tulis dulu, baru guru pilih 3-5 anak untuk tulis di papan.

Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1

4. HURUF KAPITAL dan KALIMAT TUJUAN

- Anak tahu cara tulis huruf kapital. -

Anak bisa pakai huruf kapital dalam kalimat. * Guru tanya anak-anak tentang huruf kapital

- Guru, “Siapa masih ingat huruf kapital ada di mana saja?” (Awal kalimat, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, nama hari raya/ hari besar.) - Guru, “Benar, saya tulis kalimat erik dan lia tanam bunga hari sabtu Apakah sudah benar? (Masih

salah.) Mengapa? Apa yang salah?” (Karena tidak pakai huruf kapital di awal kalimat, nama

orang, nama hari dan tidak ada tanda titik.)

- Guru, “Siapa bisa maju tulis kalimat yang benar? Anak tulis Erik dan Lia tanam bunga hari Sabtu. Bagus sekali, apakah sudah ditulis benar? (Benar.) Mengapa benar?” (Karena sudah pakai huruf

kapital pada awal kalimat, nama orang, nama hari dan akhir kalimat pakai tanda titik.)

* Guru melatih kalimat - Guru, “Saya akan baca kalimat. Sebentar saya akan minta dua anak untuk maju tulis kalimat. Kita

akan cek bersama. Kita cek apakah teman sudah menggunakan tanda baca atau belum.” - Guru hanya baca kalimat nomor satu dan minta dua anak untuk maju tulis di papan. - Guru, “Semua tulis kalimat yang say abaca. Nomor 1. Meri senang sapu halaman.” - Guru, “Terima kasih, siapa mau maju tulis kalimat di papan?” Dua anak maju dan tulis. - Guru, “ Semua lihat di papan. Teman-teman sudah tulis kalimat nomor satu. Kita akan cek

bersama. Menurut kalian apakah mereka sudah tulis kalimat dengan benar? ”

(Sudah karena mereka sudah pakai huruf kapital pada awal kalimat, tanda titik.) Kalau ada yang tulis salah. Guru dan anak-anak perbaiki bersama.

- Kalau sudah selesai, guru bisa lanjut dengan kalimat nomor 2-3. Tanya anak-anak dengan cara yang sama seperti kalimat nomor satu.

2. Kakak Lia tanam bunga anggrek.

3. Pada hari Jumat Erik ikut bapak bersihkan lingkungan rumah.

- Guru bisa tulis contoh kalimat yang lain untuk melatih anak-anak.

5. HAL PENTING & KURANG PENTING

TUJUAN - Anak bisa bedakan hal penting dan kurang penting.

* Guru mengajar tentang hal penting dan kurang penting

- Guru, “Siapa tahu hal penting punya arti apa?” (Hal yang kita tidak boleh kasih hilang/hal yang

utama. Kalau ini tidak ada di cerita, cerita akan berbeda. Orang tidak akan mengerti.) - Guru, “Siapa tahu hal kurang penting artinya apa?” (Hal yang boleh kita kasih hilang dari cerita.)

- Guru, “Jadi, hal penting adalah hal yang kita tidak boleh kasih hilang/hal yang utama. Kalau ini

tidak ada di cerita, cerita akan berbeda. Orang tidak akan mengerti. Hal kurang penting adalah hal yang boleh kita kasih hilang dari cerita.”

* Guru mengajak anak untuk latihan hal penting dan kurang penting - Guru tidak baca semua kalimat. Guru hanya baca satu paragraf. - Guru bisa minta anak untuk baca cerita dan minta mereka untuk cari hal penting dari cerita. - Kalau anak sudah tahu hal penting minta anak untuk sebut hal yang tidak penting. - Kalau sudah selesai, tanya anak, “Menurut kalian mengapa itu penting?” Anak-anak kasih alasan

kenapa mereka sebut kalimat itu penting. Tanya dengan cara yang sama untuk hal tidak penting.

Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1

6. BELAJAR KALIMAT PASIF

TUJUAN - Anak bisa beri arti pada kalimat pasif.

- Anak bisa rubah kalimat pasif ke kalimat aktif.

* Guru mengulang kata kerja

- Guru, “Ada cara untuk tahu apakah satu kata adalah kata kerja dengan cara:

Kamu bisa coba isi kata kerja di titik-titik. Kalau kalimat-kalimat

benar dan sesuai, berarti kata itu kata kerja. Contoh:

Saya .....

Kamu …... Guru isi kata

Isi kata lompat. Saya lompat. Kamu lompat. Kita lompat. Bisa?

(Bisa.) Apakah kamu bisa buat gerakan lompat? (Bisa.) Berarti

Kita …… kerja di titik-titik.

lompat adalah kata kerja. ”

* Guru minta anak temukan kata kerja dasar

- Guru, “Guru akan baca kata kerja. Tetapi kata kerja itu sudah pakai awalan di. Kita akan cari kata kerja yang biasa saja.”

- Guru, “Siapa bisa dapat kata kerja biasa diajak

dicuci

dimakan dirusak

dari kata diajak? (Ajak.) Apa itu, ajak

dicari

dipegang

dijemur dibawa

orang?” (Minta orang ikut.)

- Guru, “Siapa bisa dapat kata kerja biasa

didengar

dibuka

diminta dipasang

Apa itu cari bola?” dilatih disiram

diangkat

diminum

dari kata dicari? (Cari.)

(Coba dapat bola yang kita tidak lihat.)

Anak- anak latih yang lain. Setiap kali mereka dapat kata kerja biasa, mereka coret bagian ‘di’.

* Guru mengajak anak-anak bermain

- Guru, “Kita akan main. Cara main, saya akan baca kata-kata. Saya akan baca kata kerja dan