KEBIJAKAN POLITIK KEAMANAN PRESIDEN OBAM

KEBIJAKAN POLITIK-KEAMANAN PRESIDEN OBAMA TERHADAP
AMERIKA LATIN PADA TAHUN 2008-SEKARANG
Makalah
Makalah ini untuk memenuhi tugas
Hubungan Internasional Kawasan Amerika

Disusun oleh:
Aburizal Navis

Clara Safitri

Reza Ratnasari

Afriandi Fajrin

Detty Oktavina

Rosa Lina Permata Nurani

Ahmad Despuriansyah


Difitriana Rachmati

Siti Kholilah

Akram Husni Kamal

Imaduddin Rabbani Adam

Siti Ma’unah

Alva Dino Syukra

Mahyar Diani

Syafiq Muhammad

Anggi Febrianto

Nabila Fatma Giyanti


Tisa Lestari

Annisa Zakiah

Putri Yulia Astami

Wahyu Hidayat

Ardhiana Fitriyanie

Ramadhani Eko Putranto

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
1


I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amerika Serikat adalah salah satu negara yang memainkan peranan signifikan pada
sistem internasional. Sebagai salah satu negara super power, Amerika Serikat memiliki kebijakan
luar negeri yang mampu mempengaruhi konstelasi politik internasional. Pasca Perang Dunia II,
pengaruh kebijakan luar negeri Amerika Serikat amat terasa. Oleh karena itu, berbagai kebijakan
luar negeri Amerika Serikat berdampak pada berbagai kawasan didunia.
Perubahan kepemimpinan dari Mantan Presiden George W. Bush ke Presiden Barrack
Obama juga berdampak pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Kepimpinan Barack
Obama memberikan warna baru dalam dunia perpolitikan dan kongres Amerika Serikat. Secara
umum kebijakan luar negeri AS pada kepemimpinan Obama cenderung pada kebijakan soft
power yang fokus pada isu demokrasi, Hak Asasi Manusia dan lainnya .Dalam konteks ini
pemakalah tertarik pada kebijakan regional AS terhadap negara-negara Amerika Latin.
Amerika Latin merupakan suatu kawasan yang terdiri dari 34 negara yang terdiri dari
Meksiko, Amerika Tengah, negara-negara Karebian, Amerika Selatan dan negara-negara yang
mengelilinginya.1 El continente merupakan istilah yang sering diucapkan oleh masyarakat
berbahasa Spanyol yang merujuk pada wilayah yang beragam secara geografis dan populasi.2
Istiah Amerika Latin sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menghubungkan
wilayah yang luas. Dimana istilah ini merujuk pada pesisir barat dari bagian selatan Amerika

Serikat yang menggunakan bahasa Spanyol, Portugis, Perancis, Inggris dan Belanda. 3 Selain itu
kawasan ini juga memiliki populasi masyarakat yang homogen. Hal ini sangat berhubungan
dengan sejarah Amerika Latin yang telah sejak lama menjadi tujuan migrasi dari berbagai
kawasan di dunia.

1 Harry E. Vanden, Gary Prevost, Politics of Latin America The Power Game, (New York, 2006), hal. 1
2 Ibid, hal. 2.
3 Ibid

2

Amerika Latin memiliki kekayaan sumber daya alam. Kawasan ini merupakan salah satu
kawasan yang memberikan pasokan minyak dan gas bumi terbesar ke Amerika Serikat. Negaranegara di Amerika Latin merupakan mitra kerja yang kuat bagi Amerika Serikat diberbagai
bidang yaitu pengembangan bahan bakar alternative, pemasok

obat-obatan terbesar,

penyumbang imigran terbesar serta kerja sama di bidang lain baik strategis, ekonomi, politik
dan budaya. Peranan signifikan Amerika Latin bagi Amerika Serikat menjadi daya tarik
tersendiri bagi penulis.

1.2 Rumusan Masalah
Makalah yang berjudul Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin
di Bidang Politik dan Keamanan akan membahas beberapa masalah penelitian yaitu :
1. Bagaimana bentuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di
bidang politik?
2. Bagaimana bentuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di
bidang keamanan?
1.3 Tujuan Penelitian
Makalah yang berjudul Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin
di Bidang Politik dan Keamanan bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Hubungan Internasional Kawasan Amerika. Penulis juga ingin mengetahui berbagai hal terkait
kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin terutama pada bidang politik dan
keamanan.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis membatasi pembahasan dalam ruang lingkup kebijakan luar
negeri Amerika Serikat pada masa kepemipinan Presiden Barrack Obama. Dimana penulis
melihat berbagai kebijakan luar negeri yang dihasilkan dari periode 2008-2012 dan 2012 sampai
sekarang.
3


1.5 Kerangka Teori
Dalam melihat menganalisis kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Amerika
Latin di bidang politik dan keamanan, penulis menggunakan teori kebijakan luar negeri. Menurut
James N. Rosenau, kebijakan luar negeri memiliki tiga konsep yaitu sekumpulan orientasi (a
cluster of orientations), seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak (a set of
commitments to and plans for action) dan bentuk perilaku atau aksi (a form of behaviour).4
Kebijakan luar negeri sebagai sekumpulan orientasi merupakan pedoman bagi para pembuat
keputusan untuk menghadapi kondisi-kondisi eksternal yang menuntut pembuatan keputusan dan
tindakan berdasarkan orientasi tersebut.5
Kebijakan luar negeri sebagai seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak
diartikan berupa rencana dan komitmen yang konkrit yang dikembangkan oleh para pembuat
keputusan untuk membina dan mempertahankan situasi lingkungan eksternal yang konsisten
dengan orientasi kebijakan luar negeri.6 Sedangkan kebijakan luar negeri sebagai bentuk perilaku
atau tindakan diartikan pada tingkatan yang lebih empiris yaitu berupa langkah-langkah nyata
yang diambil oleh para pembuat keputusan yang berhubungan dengan kejadian serta situasi
dilingkungan eksternal.7 Jadi, kebijakan luar negeri memiliki konsep yang sangat penting untuk
negara sebagai sekumpulan orientasi, komitmen dan rencana tindakan dan bentuk perilaku.

4 James N Roesenau, The Study of Foreign Policy (New York: Free Press, 1972), hal. 15.
5 Anak Agung Banyu Perwita, Yayan Mochammad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), hal.

53-54
6 Ibid

7 Ibid

4

II
PEMBAHASAN

2.1

Overview Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat
Barack Hussein Obama adalah Presiden Amerika Serikat yang terpilih pada tahun 2008

dan dilantik pada 20 Januari 2009. Barrack Obama resmi dilantik menjadi presiden Amerika
Serikat yang ke-44. Obama merupakan Presiden kulit hitam pertama bagi Amerika Serikat yang
berasal dari keturunan Afrika-Amerika yang benar-benar menarik perhatian dunia internasional
mulai dari masa kampanye hingga keberhasilannya mengungguli John McCain sebagai calon
presiden dari Partai Republik. Awal pemerintahannya, Obama telah banyak menemui masalahmasalah baru di internal negara dan juga menghadapi kelanjutan dari kebijakan-kebijakan luar

negeri, khususnya bidang keamanan yang pernah di lakukan oleh George W. Bush.
Sebagai salah satu negara super power, Amerika Serikat memiliki orientasi tersendiri
dalam kebijakan luar negerinya. Orientasi kebijakan luar negeri Amerika Serikat sebagaimana
yang tercantum dalam laman US Department of State yaitu "Our Mission: Political-Military
Affairs integrates diplomacy and defense, and forges strong international partnerships to meet
shared security challenges." 8
Dimana Amerika Serikat ingin membangun kerjasama dalam bidang Politik – Militer
terhadap negara – negara yang berhubungan baik dengan mengintegrasikan diplomasi,
pertahanan, serta memandu kerjasama kemitraan internasional yang kuat guna tercapainya
keamanan internasional. Orientasi tersebut membuktikan bahwa kebijakan luar negeri Amerika
Serikat seesuai dengan teori kebijakan luar negeri Rosenau.
Dimana teori ini menekankan kebijakan luar negeri merupakan konsep yang sangat
penting untuk negara sebagai sekumpulan orientasi, komitmen dan rencana tindakan dan bentuk
perilaku. Oleh karena itu, penulis melihat bahwa orientasi Amerika Serikat dalam kebijakan luar
negerinya adalah ingin membentuk kerjasama dalam bidang politik dan militer dengan komitmen
8 Diakses pada 12 April 2013, http://www.state.gov/t/pm/index.htm

5

berupa berhubungan baik dengan negara lain yang dilakukan dalam bentuk diplomasi,

pertahanan serta kemitraan internasional.
Kebijakan luar negeri Amerika Serikat tidak bisa dilepaskan dari pimpinan negara.
“Kami berkomitmen untuk era baru kemitraan dengan negara-negara di seluruh belahan bumi,
bekerja pada tantangan bersama utama pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan, energi kita dan
masa depan iklim, dan keamanan regional dan warga negara. Kami berkomitmen untuk
membentuk masa depan yang melalui keterlibatan yang kuat, berkelanjutan, bermakna, dan
berdasarkan saling menghormati.”9
Kunjungan ke Amerika Latin kali ini untuk mengembalikan kepemimpinan kami di
Benua Amerika, dengan mengajak bergabung dalam kemitraan strategis.” 10 Hal tersebut
merupakan orientasi kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada masa Pemerintahan Obama ini.
Penulis melihat bahwa Amerika Serikat ingin mengembalikan citra kepemimpinannya di
Amerika Latin.
Kebijakan luar negeri Amerika Serikat di masa Obama lebih menjangkau negara-negara
lain sebagai “mitra setara” dari pada dianggap sebagai “Luar biasa”. Hal tersebut diungkapkan
Obama dalam pidatonya di tahun 2009.11 Kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada masa
Obama dianggap cenderung lunak jika dibandingkan pada masa Bush. Kebijakan luar negeri
Amerika Serikat pada masa Obama fokus mempromosikan agenda demokrasi dan force adalah
pilihan terakhir.
2.2


Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di Bidang Politik

2.2.1

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di Bidang Politik
Periode 2008-2012



Demokrasi Haiti
Sejak berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang

gencar mempromosikan demokrasi ke seluruh negara dunia. Barack Obama sebagai presiden
9 Diakses pada 13 April 2013, http://www.whitehouse.gov/issues/foreign-policy
10Ibid
11 http://www.kas.de/wf/doc/kas_20780-1522-2-30.pdf?101011153258

6

Amerika Serikat ke-44 juga melibatkan isu-isu demokrasi ke dalam kebijakan luar negerinya

termasuk kebijakan terhadap Amerika Latin salah satunya Haiti. Haiti merupakan negara
Kepulauan Karibia yang paling pertama merdeka.12 Namun, hal ini tidak dapat menjamin kondisi
politik Haiti.
Haiti sebagai negara Amerika Latin yang sering mengalami ketidakstabilan politik,
menjadi salah satu concern para pembuat kebijakan AS. Ketidakstabilan kondisi Haiti
diantaranya disebabkan oleh:13
1. Tingginya tingkat kemiskinan.
2. Kurangnya fasilitas serta keahlian anggota parlemen dan staff dalam mengelola
pemerintahan.
3. Lemahnya supremasi hukum yang mengakibatkan tingginya tingkat ketidakamanan
(insecurity).
Melihat kondisi ini, pemerintah Obama mengeluarkan kebijakan untuk memberikan
kontribusi positif demi terciptanya pemerintahan demokratis di Haiti dengan 3 cara, yaitu:14
1. Memfasilitasi pemilu
Tingkat ekonomi Haiti yang berada pada level kemiskinan yang sangat parah secara
jelas menggambarkan bahwa Haiti tidak akan mampu menyelenggarakan pemilu tanpa
bantuan masyarakat internasional termasuk Amerika Serikat. Mengingat suatu pemilu yang
kredibel merupakan dasar unntuk memperkuat institusi demokratis dan supremasi hukum,
maka bantuan merupakan hal yang paling krusial untuk menyelenggarakan pemilu dengan
baik.
2. Memperkuat parlemen dan partai politik
Amerika Serikat dalam hal ini akan berupaya meningkatkan infrastruktur institusional
parlemen Haiti baik dari segi fasilitas maupun peningkatan kemampuan dengan
12 http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/country_profiles/1202772.stm#leaders diakses pada 13 April 2013 pukul 19:12 PM.
13 Abraham F. Lowenthal, et.al. The Obama Administration and The Americas: Agenda for Change. 2009. The Brookings Institution.
14 Ibid. Hal. 106-108.

7

mengadakan berbagai training. Selain itu, memperkuat partai politik menjadi sangat
penting sebab partai politik khususnya legislator pemerintahan merupakan tangan panjang
dari aspirasi masyarakat miskin.
3. Menjalankan agenda pro-kemiskinan Haiti
Konsep “kontrak sosial pro-kemiskinan” memiliki tujuan agar masyarakat memperoleh
akses yang lebih mudah terhadap pendidikan dan kesehatan. Selain itu, Amerika Serikat
berperan untuk membantu Haiti memperoleh pinjaman dari IMF, World Bank dan IADB
(Inter-American Development Bank). Bagaimanapun strategi AS untuk menjadikan Haiti
sebagai negara demokratis akan sangat bergantung pada kemampuan Haiti mengurangi
tingkat kemiskinan. Sebab perkembangan ekonomi dapat menentukan sejauh mana suatu
negara menjadi demokratis.
Kemudian pada Januari tahun 2010 silam sebuah gempa berkekuatan 7 SR mengguncang
Haiti dan menewaskan kurang lebih 316.000 korban jiwa, serta menghancurkan infrastruktur
yang terdapat di daerah tersebut. Bencana tersebut mendorong AS untuk melakukan bantuan
kemanusiaan berupa sumbangan dana sebesar 1.14 Milyar Dollar AS untuk membantu
rekonstruksi bangunan di Haiti15.
Dalam pemberian bantuan tersebut, terdapat empat sector penting yang menjadi prioritas
AS. Keempat sector tersebut diantaranya ialah : 1. Infrastruktur dan sumber energy, 2. Sektor
pemerintahan, 3. Layanan kesehatan masyarakat, 4. Asupan logistic dan keamanan ekonomi. AS
juga memberikan bantuan terhadap Haiti dalam pemindahan puing-puing sisa gempa, ikut
berkecimpung dalam pergantian presidensial Haiti, membantu penanggulangan penyakit Kolera
yang diderita oleh para korban gempa Haiti, serta peningkatan produksi agricultural di Haiti16.
Banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pemberian bantuan tersebut karena
lemahnya pemerintahan Haiti dalam penanggulangan bencana tersebut, disamping adanya
kekurangan-kekurangan seperti banyaknya infrastruktur yang rusak dan kurangnya personil
dalam aksi tersebut.

15 HAITI RECONSTRUCTION : Factors Contributing to Delays in USAID Infrastructure Construction. p 4.

16 Latin America and the Caribbean:U.S. Policy and Key Issues for Congress in 2012, p 11
8

Sejumlah bantuan yang dikeluarkan AS tersebut dianggap memiliki tujuan politik
dibelakangnya. Hal ini dapat meningkatkan citra AS di dunia internasional. Namun, apabila
melihat kembali sejarah Haiti, bahwa bantuan AS tersebut dapat dikatakan sebagai pembayaran
hutang AS terhadap Haiti pada masa lampau, karena AS telah banyak merugikan Haiti serta
menjadikan Haiti alat demi kemajuan serta perkembangan ekonomi negaranya.


Penggulingan Rezim di Honduras
Honduras adalah negara dengan perpolitikannya yang lemah, ekonomi rendah, serta

generasi mudanya tidak mendapatkan akses ke universitas. Sehingga mereka tidak punya pilihan
lain selain menjadi angkatan bersenjata yang mereka anggap bisa mengangkat martabat mereka.
Dari sisi pemerintahan, Honduras dikuasai oleh kaum aristocrat, pebisnis, dan militer. Sehingga
negara ini sangat rentan terhadap pengaruh dari luar. Contohnya ada tahun 1980an Honduras dan
El Salvador mengalami ketegangan, hal ini tidak lain adalah karena AS menggunakan Honduras
untuk menjadi senjata yang strategis untuk menyerang Nikaragua17
Kudeta berawal dari rencana presiden Honduras yaitu Manuel Zelaya ingin melakukan
Refrendum yang disinyalir sebagai langkah untuk melanggengkan kekuasaanya di negara itu.
Dini hari sebelum referendum militer mengasingkan Zelaya ke Costa Rica, PBB mengecam
pengusiran tersebut. Namun AS memberikan respon yang Ambigu. Mereka terkesan tidak
mengecam pemerintahan Obama setelah peristiwa tersebut.
Honduras ingin melakukan pemilu lagi. Obama mengatakan bahwa ini adalah satu
langkah yang lebih maju. Walaupun pemerintahan pasca penggulingan Zelaya belum sepenuhnya
di pulihkan. Menlu Hillary Clinton juga menyatakan kekhawatirannya terkait Honduras yang
sementara dipegang oleh militer.18 Kudeta yang terjadi di Honduras menuai kecaman dari PBB,
dan anggota – anggota OAS.
AS sebagai negara pelindung mereka sudah seharusnya menentang Kudeta tersebut.
Obama dan Hillary Clinton mengatakan bahwa hendaknya Honduras menjalani diplomasi yang
lebih lembut sebagai anggota OAS dan juga sebagai betuk mentaati piagam Inter American
17 http://www.oup.com/us/companion.websites/9780195375701/pdf/Honduras_Country_and_Coup.pdf. diakses pada 9 April 2013 . jam
13.00
18 Ibid

9

Democratic. Namun seperti yang dijelaskan diatas bahwa respon AS terlihat ambigu, Clinton dan
Obama dengan perkataanya tadi tidak benar – benar terlontar kata mengecam kudeta tersebut
atau mendukung kembalinya Zelaya sebagai presiden Honduras (Reuters 2009).19
Tindakan yang bersebrangan ini disinyalir karena adanya konflik internal di Washington
antara Republican dan Demokrat. Republik percaya bahwa AS seharusnya tidak mendukung
Zelaya karena factor kedekatan Zelaya dengan Hugo Chavez (Shifter 2009) dan yang lainnya
percaya bahwa AS harus menelit lebih lanjut untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah
kejadian ini Kudeta atau bukan. Kebimbangan ini terlihat dari ambiguitas Obama20. Disaat semua
orang percaya bahwa Obama akan menghentikan Kudeta dan mengecam keras, namun AS malah
tidak bergeming, disini AS dinilai kurang Intervensionis (Hakim:2009)


Demokrasi di Chili
Kunjungan Obama ke Chili pada 21 Maret 2011 silam, membicarakan hubungan AS–

Chili dalam rangka Bilateral untuk membangun partnership yang kuat di kawasan Benua
Amerika. AS-Chili berkomitmen untuk memperkuat koordinasi pada aspek kepentingan bersama
di forum multilateral, menegaskan kembali komitmen pemerintah dan masyarakat untuk Rule of
Law, demokrasi, penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.
Obama menyatakan pentingnya integrasi regional. Dimana hal ini menyoroti Organisasi
Negara-negara Amerika sebagai forum hemisfer utama serta pentingnya memperkuat Piagam
Demokrasi Antar-Amerika termasuk pembangunan demokrasi di Haiti. Kunjungan tersebut juga
menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Oficina Nacional de Emergencia
(ONEMI) dan Federal Emergency Management Agency (FEMA) yang ditandatangani
sehubungan dengan kunjungan Presiden Obama.21
Jadi pada intinya kunjungan AS di Chili tersebut mempertegas kebijakan luar negeri AS
di bidang Politik, yaitu dengan gencar mengajak negara – negara Amerika Latin termasuk Chili
untuk duduk bersama pada satu kemitraan strategis yang AS pimpin.
19 Christa Jacobsen & Dykmann. Roskilde University. “THE HONDURAN COUP D’ÉTAT and theDefense of Democracy in the Americas”. Hal 19
20 Ibid.
21 Diakses pada 13 April 2013, http://www.whitehouse.gov/photos-and-video/video/2011/03/21/president-obama-united-states-and-latinamerica#transcript

10



Demokrasi dan Penanggulangan Narkotika di Brazil
Brasil merupakan salah satu negara emerging di Amerika Latin pasca perang dingin.

Demokratisasi yang di gaungkan,memberi peran positif terhadap kemajuan negara tersebut.
Sejak 2001 Brasil telah memainkan peran kepemimpinan dalam menciptakan demokrasi dalam
piagam demokrasi antar negara- negara Amerika (IADC) serta bergabung dalam Organisasi
Negrara- negara Amerika (OAS).22
Selain itu Dewasa ini Amerika dan Brasil telah bersedia untuk bersama sama dalam
membela HAM (Rousseff dan Obama). Brasil telah berhasil menerapkan HAM, dan tumbuh
dalam masyarakat sipil Brasil, dalam hal ini Berazil da amerika serikat cenderung
menyeimbangkan dukungan untuk demokrasi dengan kepatuhan dan prinsip- prinsip kedaulatan
dan non-interferenc. Selain itu kebijakan luar negeri Brasil sendiri mengarah pada integrasi
regional, dan menjalin kerjasama dengan negara- negara tetangga.
2.2.2

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di Bidang Politik
Periode 2012 sampai Sekarang
Di periode kedua kepemimpinannya, Presiden Barack Obama pada 28 Desember 2012

menandatangani undang-undang (UU) untuk membendung pengaruh Iran di Amerika Latin,
melalui sebuah strategi diplomasi dan politik yang dirancang oleh Departemen Luar Negeri. UU
bernama HR’s Bill 3783 (112th): “Countering Iran in the Western Hemisphere” tersebut
diloloskan oleh parlemen dan disahkan pada Januari 2013, dengan himbauan kepada Departemen
Luar Negeri untuk mengembangkan strategi dalam 180 hari untuk menangani kehadiran Iran
yang terus berkembang dan aktivitasnya di wilayah Latin, sekaligus meningkatkan pengawasan
di perbatasan AS dengan Kanada dan Meksiko, untuk mencegah operasi pergerakan Iran seperti
IRGC, Quds Force, Hizbullah maupun organisasi lainnya memasuki kawasan Amerika. 23
Secara spesifik, esensi politik strategis UU tersebut tertuang pada Section 3 mengenai
‘Statement of Policy’24:
22 http://www.ned.org/sites/default/files/Proceedings-web.pdf
23 Dikutip dari http://id.berita.yahoo.com/ingin-batasi-pegerakan-iran-di-amerika-latin-064911405.html.

diakses pada tanggal 8 April 2013,
pukul 22.53
24 Tertuang dalam House of Representatives (HR) Bill 3783, dikutip dari http://www.govtrack.us/congress/bills/112/hr3783. Diakses pada
tanggal 8 April 2013, pukul 21.17

11

“It shall be the policy of the United States to use a comprehensive government-wide strategy to counter
Iran’s growing hostile presence and activity in the Western Hemisphere by working together with United
States allies and partners in the region to mutually deter threats to United States interests by the
Government of Iran, the Iranian Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC), the IRGC’s Qods Force, and
Hezbollah.”

Diharapkan UU tersebut akan memberikan rencana-rencana tindakan multilembaga untuk
memberikan keamanan di negara-negara Latin, berdasarkan sebuah rencana “kontraterorisme
dan kontraradikalisme” untuk mengisolasi Iran beserta sekutunya. Kekhawatiran utama AS
terutama juga dipicu oleh intensitas hubungan diplomatik Iran di tengah-tengah Amerika Latin.
Sejak tahun 2005, Iran telah membuka kantor kedutaannya di Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador,
Nikaragua dan Uruguay. Total kedutaan Iran di kawasan ini (termasuk Argentina, Brazil, Kuba,
Meksiko dan Venezuela) berjumlah 11 kedutaan.25
Asumsi utama AS, kehadiran Iran akan memobilisasi semangat independensi di Amerika
Latin dan mengubahnya menjadi kekuatan kontraarogansi atas hegemoni AS. 26 Sehingga, upaya
penangkalan pengaruh Iran melalui kebijakan ini akan menjadi langkah strategis untuk
mempertahankan kepentingan sentral AS di Amerika Latin.
2.3

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di Bidang
Keamanan

2.3.1

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di Bidang
Keamanan Periode 2008-2012
Kehadiran militer Amerika Serikat di Kolombia pada tahun 2009, bukan sebuah peristiwa

yang baru dalam arti untuk pertama kalinya Amerika Serikat menempatkan pasukan militer di
Kolombia. Karena Amerika Serikat sudah pernah menempatkan pasukan militernya di Kolombia
pada tahun 1962, didasarkan pada Plan LASO dan pada tahun 1999 berdasarkan program Plan
Colombia.
Pada tanggal 14 Agustus 2009, Amerika Serikat dan pemerintah Kolombia mencapai
kesepakatan referendum sementara pada Perjanjian Kerjasama Pertahanan (Defense Cooperation
25 Dikutip dari http://www.islamtimes.org/vdcam6nu649nei1.h8k4.html. Diakses pada tanggal 7 April 2013, pukul 19.38
26Dikutip dari http://www.theglobal-review.com/contentdetail.php?lang=id&id=11452&type=4#.UWje6Kw25N. Diakses pada tanggal 10 April
2013, pukul 23.05

12

Agreement/DCA). DCA merupakan kelanjutan dari program Plan Colombia yang sudah habis
masa perjanjiannya. Amerika Serikat membuat kesepakatan pertahanan dengan Kolombia,
setelah Ekuador memaksa keluar Amerika Serikat dari markas militer di Manta, dan Presiden
Ekuador, Rafael Correra tidak mau memperbaharui perjanjian militer diantara kedua negara.


Kerja Sama Keamanan AS-Kolombia
Amerika Serikat dan Kolombia menikmati hubungan bilateral yang dekat dan strategis.

Penandatanganan ini mengantisipasi dari DCA (secara resmi berjudul Supplemental Agreement
for Cooperation and Technical Assistance and Security, atau SACTA) akan memperdalam kerja
sama bilateral pada isu-isu keamanan. Dalam kesepakatan SACTA akan memfasilitasi kerja sama
bilateral yang efektif dalam masalah keamanan di Kolombia, termasuk pemberantasan produksi
dan perdagangan narkotika, terorisme, penyelundupan gelap dari semua jenis, perdagangan
manusia, dan bencana alam.27
Perjanjian tambahan untuk Kerjasama dan Bantuan Teknis (SACTA) merupakan
manifestasi terbaru dari kerjasama bilateral antara pemerintah Kolombia dan Amerika Serikat,
secara signifikan memperluas kegiatan dan sumber daya yang berasal dari sinergi untuk
memerangi ancaman, historis bersama oleh dua negara.
Secara teknis, perjanjian tersebut menggantikan yang sudah ada dengan Ekuador
mengenai penggunaan basis Manta oleh Amerika Serikat, markas pemantauan udara dan
kegiatan pencegahan dalam memerangi perdagangan narkoba. Mengingat penolakan Ekuador
untuk memperpanjang perjanjian yang ada dalam hubungan ini, berdasarkan ketentuan
konstitusional yang melarang instalasi pangkalan militer asing dalam wilayah Ekuador, Amerika
Serikat dan Kolombia sepakat untuk mengganti basis Manta dengan akses ke tujuh pangkalan
militer di Kolombia, guna mempertahankan mekanisme pemantauan dari Ekuador.
Inti dari SACTA adalah untuk memperkuat kerjasama antara Kolombia dan Amerika
Serikat dalam hal pemantauan, pelacakan dan mencegah kegiatan perdagangan narkoba antara

27 Document of US-Colombia Defense Cooperation Agreement, lihat di http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2009/aug/128021.htm, diakses
tanggal 10 April 2013.

13

Kolombia dan Amerika Serikat, melalui berbagai rute yang digunakan oleh kartel obat dalam
menyediakan perlengkapan dan tempat produk akhir di pasar. Dalam hal ini, SACTA berarti28:
1. Peningkatan kuantitatif pada personel Amerika Serikat di Kolombia dikhususkan untuk
teknis dan kerja intelijen. SACTA tidak menyiratkan adanya personil tempur atau
penempatan pasukan Amerika Serikat di wilayah Kolombia.
2. Jumlah maksimum yang diizinkan untuk Amerika ini teknis dan operasi intelijen di
Kolombia adalah 800 personil militer dan 600 kontraktor. Saat ini ada sekitar 300
anggota militer Amerika Serikat di negara tersebut, dan ada sekitar 400 kontraktor per
bulan.
3. Undang-undang khusus mengenai kekebalan telah disetujui untuk personil militer
Amerika Serikat sesuai dengan Perjanjian. Undang-undang kekebalan ini tidak termasuk
kontraktor sipil dan swasta untuk tidak menghalangi Kolombia dalam kasus-kasus
tertentu untuk mengawasi dan meminta laporan dalam hal kemajuan penyelidikan.
Amerika Serikat akan bertanggung jawab atas semua ganti rugi yang berasal dari
tanggung jawab personil militer Amerika Serikat.
4. SACTA merupakan perjanjian yang disederhanakan yang berkembang pada praperjanjian internasional yang ada dan sah dan, oleh karena itu, tidak tunduk pada
persetujuan Kongres baik di Amerika Serikat maupun Kolombia, meskipun masingmasing Kongres mempertahankan kompetensi konstitusional dalam hal kontrol politik
dan pemantauan pelaksanaan dan kepatuhan.
5. Kolombia akan mengizinkan penggunaan frekuensi dan pemasangan receiver satelit di
negara tanpa proses hukum sebelum dan tanpa lisensi. SACTA tidak mengizinkan
pendirian pangkalan Amerika Serikat di setiap Kolombia
Hal ini menjamin akses Amerika Serikat untuk terus menyetujui fasilitas khusus
Kolombia guna melakukan kegiatan yang telah disetujui bersama di Kolombia. Perjanjian
28 Vicente Torrijos R., ―Sparks of War? Military Cooperation between Colombia and the US from a Strategic Perspective (ARI)‖, lihat di

http://www.realinstitutoelcano.org/wps/portal/rielcano_eng/Content?WCM_GLOBAL_CONTEXT=/elcano/elcano_in/zonas_in/ari16-2010,
diakses tanggal 10 April 2013

14

tersebut memfasilitasi akses Amerika Serikat untuk tiga pangkalan angkatan udara Kolombia,
yang terletak di Palanquero, Apiay, dan Malambo. Perjanjian tersebut juga mengizinkan
menempati akses ke dua pangkalan laut dan dua instalasi militer, dan fasilitas militer Kolombia
lainnya jika ada kesepakatan bersama. Semua instalasi militer, dan akan tetap, di bawah kendali
Kolombia. Perintah dan kontrol, administrasi, dan keamanan akan terus ditangani oleh angkatan
bersenjata Kolombia.29 Semua kegiatan dilakukan di atau dari basis Kolombia oleh Amerika
Serikat akan terjadi hanya dengan persetujuan pemerintah Kolombia.
President Barack Obama dipilih menjadi president AS sejak tahun 2009, dan kemudian
terpilih kembali sebagai president pada tahun 2013. Selama masa pemerintahan Obama periode
kesatu orientasi kebijakan luar negeri AS diantaranya adalah mengenai keamanan diberbagai
Negara tidak terkecuali kepada tetangga terdekat AS yaitu Amerika Latin. Salah satu Kebijakan
Luar Negeri AS terkait isu keamanan yang akan dibahas kali ini adalah antara AS dengan
Meksiko.


Penanggulangan Narkotika dan Imigran Ilegal Meksiko
Kebijakan keamanan AS-Meksiko diambil pada tahun 2007-2012 terkait dengan Plan

Mexico atau dikenal dengan The Mẻrida Initiative.30 Plan Mexico atau The Merida Initiative
didefinikasn sebagai inisiatif kerjasama keamanan baru, sedangkan tujuannya adalah
menciptakan dunia yang aman dan mencegah penyebaran obat-obatan terlarang dan ancaman
transnasional.31 Terciptanya kerjasama antara AS dan Meksiko ini disebab oleh kejahatan dan
kekerasan di Meksiko meningkat dan berdampak pula pada AS yang notabanenya berbatasan
langsung dengan Meksiko. Kemudian pada tahun 2006 terindikasi lebih dari 22.000 orang
terbunuh akibat overdosis narkoba, dan konsulat AS di Meksiko menyatakan kasus ini terkait
dengan organisasi perdagangan narkoba dunia. Apa yang terjadi di Meksiko ini kemudian
menjadi isu utama kebijakan luar negeri AS terkait isu keamanan. 32
Pada Oktober 2007 AS-Meksiko menggagas Merida Initiative ini, dan saat itu AS masih
dalam kepemimpinan George W Bush. Kemudian pada tahun 2008, AS telah mengalokasikan
29 Ibid
30http://www.witnessforpeace.org/downloads/Witness%20for%20Peace%20Fact%20Sheet_Merida
%20Initiative2011.pdf diakses pada 12 April 2013
31 Ibid.
32 http://www.gao.gov/assets/310/307523.pdf diakses pada 12 April 2013

15

dana sebesar $1,5 Milyar untuk Meksiko.tidak hanya bantuan berupa uang, militer AS dan polisi
juga ikut dikerahkan ke Meksiko sebagai bentuk pencarian terhadap kelompok pedaganng
narkoba disana.
Selepas kepresidenan George W. Bush, The Merida Initiative juga dilanjutkan pada
periode pertama Obama dan Kementerian Luar Negeri AS setuju untuk mengalokasikan dana
untuk Plan Mexico ini. Hal ini terlihat pada masa kepemimpinan Obama, AS memperpanjang
masa kerjasama Plan Mexico ini sehingga kerjasama AS-Meksiko dalam Merida Initiative
dikenal dengan empat pilar diantaranya adalah33 pertama mengecohkan Organized Criminal
Group yang didalamnya mencangkup peningkatan koordinasi dan berbagai informasi untuk
memerangi perdagangan organisasi narkoba dengan berfokus pada pengumpulan intejen dan
analisis, pelatihan dan perlengkapan unit khsus. Meningkatkan kapasitas polisi dan milietr serta
investigasi jaksa.
Kedua, Melembagakan reformasi untuk mempertahankan Rule of Law dan menghormati
HAM. Hal ini melibatkan terus pembangunan keamanan dan perluasan lembaga sector keadilan
di tingkat federal dan juga lembaga lokal. Ketiga, Membangun batasan abad ke-21, maksudnya
adalah memajukan keselamatan warga sekaligus meningkatkan daya saing global melalui
efisiensi dan keamnanan arus perdagangan dua arah yang baik. Keempat, membangun komunitas
kuat dan tangguh. Ini termasuk program dimana akan memanfaatkan dukungan keterlibatan
masyarakat dalam pengembangan budaya serta mengatasi tantangan sosio-ekonomi di
masyarakat.
Melihat pilar yang diungkapkan oleh Obama ini maka tindakan rnyata AS adalah
memberikan tambahan dana alokasi ke Meksiko sebesar $310 Juta untuk tahun 2011 dan $290
Juta di thaun 2012 serta memperpanjang masa tugas militer dan polisi AS di Meksiko.

34

Dana

yang diberikan rata-rata dialokasikan untuk pembelian pesawat militer dan kapal untuk mencegat
dan pengejaran pengedar narkoba dan pelatihan bagi militer dan polisi Meksiko untuk
memberantas drug trafficking. Pada reaitas lapangan, sebanyak 108 tentara Meksiko dilatih di
U.S. Army’s Western Hemisphere Institute for Security Cooperation kemudian pada 2010 diganti
menjadi School of the Americas35.
33 Ibid
34 OpCit.
35 http://www.gao.gov/assets/310/307523.pdf diakses pada 12 April 2013

16

Namun, seiring berjalannya waktu justru kerjasama ini menimbulkan banyak dampak
negatif hal ini dilihat dari masyarakat Meksiko yang nengeluhkan bahwa dengan adanya
pelatihan terhadap militer Meksiko menjadikan angka kriminalitas di Meksiko justru
meningkat.36 Hal ini disebabkan militer Meksiko menggunakan kekerasan dalam melakukan
tugas sosial. Pada tahun 2007 hingga 2010 komisi HAM Meksiko melaporkan lebih dari 10.000
laporan adanya pelanggaran HAM, selain itu dalam masa pemerintahan presiden Meksiko
Calderon terjadi enam kali lipat pelanggran HAM dari 182 menjadi 1.230. kemudian dalam
peprangan melawan drug trafficking tercatat korbanya 35.000 jiwa.

37

Tercatat pula bahwa

senjata yang digunakan oleh para gembong narkoba Meksiko berasal dari AS hal ini menandakan
bahwa kurang efektifnya pelatihan militer tentara Meksiko dengan AS serta bahwa pembelian
persenjataan untuk menangkap pedagang narkoba justru disalahgunakaan.
Melihat adanya keadaan yang terjadi di Meksiko maka AS dalam pemberian dana kepada
Meksiko, meminta 15 % dari dana ditempakn pada kondisi HAM. Yaitu adanya Transparansi dan
akuntabilitas dalam penegakan hukum, penggunaan pengadilan sipil bagi pejabat militer yang
melanggar HAM, adanya konsultasi dengan kelompok aktivis HAM dan adanya perlindungan
bagi saksi penyiksaan HAM. Namun belum adanya perubahan yang signifikan terjadi pada HAM
di Meksiko maka pada tahun 2010 Departemen Luar negeri AS menahan dana Merida Initiative
sebesar $26 juta akibat Meksiko dianggap belum bisa mereformasi HAM pada konstitusi
kehakiman Militer.38
Selain permasalahan di atas, AS sangat memberikan concern pada permasalahan imigran
illegal dari Meksiko. Illegal migration diartikan sebagai suatu usaha untuk memasuki suatu
wilayah tanpa izin. Imigran ilegal dapat pula berarti bahwa menetap di suatu wilayah melebihi
batas waktu berlakunya izin tinggal yang sah atau melanggar atau tidak memenuhi persyaratan
untuk masuk ke suatu wilayah secara sah.39 Sebuah survei dari Pew Hispanic Pusat menemukan
bahwa gelombang imigrasi terbesar dalam sejarah Amerika telah terjadi, namun kini telah turun
dengan angka yang signifikan.40 Dalam lima tahun dari tahun 2005 sampai 2010, sekitar 1,4 juta
36http://www.witnessforpeace.org/downloads/Witness%20for%20Peace%20Fact%20Sheet_Merida
%20Initiative_2011.pdf diakses pada 12 April 2013
37 Ibid
38 http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41349.pdf diakses pada 12 April 2013
39 Gordon H. Hanson (2007). hal: 3-8
40Sebuah Potret imigran tidak sah di Amerika Serikat.2009. Jakarta: Pew Hispanic Center. Diakses tanggal 12 April 2013. Pukul 23:14

17

orang Mexico berimigrasi ke Amerika Serikat pindah kembali atau dideportasi ke Mexico.
Sebaliknya, dalam lima tahun sebelumnya yaitu tahun 2000 dimana 3 milyar orang Mexico
datang dan kurang dari 700.000 meninggalkan Amerika Serikat. 41 Adanya penurunan imigran
ilegal termasuk imigran Mexico yang tercatat tinggal di Amerika Serikat yang saat ini berjumlah
sekitar 6.1 milyar - 58% dari jumlah populasi imigran ilegal.
Kehadiran imigran ilegal ini menimbulkan efek yang buruk bagi Amerika Serikat sendiri.
Kemunculan imigran ilegal seiring dengan munculnya masalah sosial, pembangunan tempat
penampungan imigran, pemberian pekerjaan, pajak yang tidak merata, gangguan stabilitas
pribumi Amerika Serikat baik dari sektor industri, keamanan, pendidikan, jumlah pekerja yang
banyak, maraknya kasus kejahatan yang dipicu oleh geng hingga kartel dan masalah lain yang
merugikan, walaupun imigran ilegal ini juga memberikan sisi positif sebagai tenaga kerja di
bidang pertanian, konstruksi, pengolahan makanan, pembersihan dan pemeliharaan gedung, dan
lainnya.
Imbasnya Amerika Serikat mau tidak mau harus mengeluarkan anggaran dan pengeluaran
pada kegiatan penegakan yang sudah sangat tinggi, peningkatan yang cukup besar dalam sumber
penegakan mudah bisa menghabiskan biaya jauh lebih banyak daripada penghematan pajak
mereka yang dihasilkan dari mengurangi kehadiran imigran ilegal di Amerika Serikat. 42
Kelambanan baik dari proses dan hasil kebijakan menjadikan munculnya sebuah persoalan
realitas ekonomi baru yang atas imigran ilegal. Undang-Undang Keimigrasian tahun 2010 yang
kemudian menjadi kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat ke Mexico pada pemerintahan
Presiden Barack Obama tentang semua yang akan memasuki wilayah Amerika Serikat harus
memiliki dokumen resmi dengan prosedur yang telah ditentukan. Kebijakan luar negeri ini lebih
konstruktif dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan produktivitas maksimum untuk
ekonomi Amerika Serikat sementara membatasi biaya fiskal dan menjaga pengeluaran atas
sejumlah bentuk tindak penegakan dan hukum. Secara efektif, ini berarti mengubah arus masuk
yang ada imigran ilegal ke arus legal.


Penanggulangan Narkotika Brasil

41 http://www.guardian.co.uk/world/2012/apr/23/illegal-immigrants-mexico-us-economy. Diakses tanggal 12 April 2013. Pukul 23:39
42 http://www.migrationinformation.org/usfocus/display.cfm%3FID%3D767. Diakses tanggal 12 April 2013. Pukul 23:29

18

Amerika Serikat memiliki kerjasama penangangan peredaran narkotika dengan Brazil.
Walaupun Brasil pada dasarnya bukanlah negara produsen narkoba, tetapi Brasil adalah
pengguna kokain terbesar kedua di dunia, serta merupakan negara transit utama narkotika
Amerika Latin ke Eropa dan Amerika Serikat. Hal inilah yang membuat Brasil harus
mendapatkan perhatian yang penting dari banyak negara, terutama negara hegemoni Amerika
Serikat.
Amerika Serikat melihat bahwa Brasil membutuhkan lebih banyak bantuan untuk
mencegah semakin meluasnya tidakan kriminal narkotika. Walaupun Brasil sesungguhnya telah
mengimplementasikan hukum anti narkoba pada tahun 2006, dan membuat penyelundupan
semakin sulit43. Akhirnya pada tahun 2010,

44

Amerika Serikat pada masa pemerintahan Barack

Obama bersama Brasil menandatangani kesepakatan untuk pencegahan narkoba (2010
Counternarcotics Agreement). Ini juga didasari oleh ditemukannya15.2 ton kokain, 87.4 ton
marijuana, 194.776 ecstasy, 72.492 LSD, dan 42.000 methamphetamine45.
Ada beberapa hal yang dilakukan AS yang sesuai dengan kesepakatan ini, yaitu Polisi AS
menyediakan bantuan untuk training polisi lokal Brazil dalam mengatasi narkoba, AS juga
membantu program pencegahan Brasil di bandara-bandara internasional dan yang paling penting
adalah AS membantu Brasil dalam program pencegahan narkoba. Hal ini dilakukan untuk
membantu kekurangan armada Brasil dalam menanganin organisasi kriminal internasional.
Untuk bantuan keuangan, Brasil memperoleh 1 Juta Dollar pada tahun 2010, kemudian 1 Juta
Dollar lagi pada 2011, serta bertambah menjadi 2.9 Juta Dollar pada tahun 201246.
Pada akhirnya program ini telah berjalan dengan baik di Brasil. Perjanjian dan
kesepakatan di kedua negara ini lebih lanjut juga berkembang untuk membantu negara lain yang
tidak memiliki sumber daya yang baik untuk mencegah narkoba secara maksimal. Bolivia salah
satunya, Amerika Serikat membantu dalam bentuk peralatan dan fasilitas, sedangkan Brasil

43U.S. Department of State, Bureau of International Narcotics and Law Enforcement Affairs, 2012 International Narcotics Control Strategy

Report (INCSR), March 7, 2012, http://www.state.gov/j/inl/rls/nrcrpt/2012/index.htm; “Hermes 450: O Vigilante Das Fronteiras Brasileiras,”
Terra (Brazil), August 25, 2011.

44“Brazil-Region: Flying Start for the New ‘Border Strategy’,” Latin American Security & Strategic Review, July 2011.
45INCSR, 2012

46U.S. State Department, Congressional Budget Justification for Foreign Operations, Fiscal Year 2012, April 2011, and Congressional Budget
Justification for Foreign Operations, Fiscal Year 2013, April 3, 2012.

19

membantu dalam monitoring baik melalui satelit ataupun secara langsung 47. Program ini juga
akhirnya berlanjut pada masa pemerintahan Obama periode kedua, di mana Obama telah
menyiapkan 1.9 Juta Dollar untuk pendanaan kesepakatan ini pada tahun 2013.
2.3.2

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin di Bidang
Keamanan Periode 2012 sampai Sekarang
Pada periode kedua pemerintahannya, kebijakan keamanan Presiden Barack Obama di

Amerika Latin tidak mengalami banyak perubahan dari periode sebelumnya dan belum ada
kebijakan keamanan yang benar-benar baru di Amerika Latin. Pada periode pertama sendiri
Obama lebih banyak melanjutkan kebijakan keamanan di era Presiden Bush Jr. Keamanan
sendiri menjadi salah satu pilar utama kebijakan luar negeri AS di Amerika Latin yaitu: Safety of
the Hemisphere’s Citizens. Dan pilar keamanan ini kemudian direalisasikan dengan pembentukan
Merida Initiative dengan Meksiko, Caribbean Basin Security Initiative (CBSI), Central America
Regional Security Initiative (CARSI), dan Presidential Permits for Border Crossings 48. Sejak
Januari 2012, AS bersama dengan beberapa negara Eropa dan Amerika Latin melaksanakan
Operasi Martillo yaitu join military cooperation untuk memberantas drugs trafficking di
kawasan Amerika Tengah49.
Pada periode kedua, bentuk keberlanjutan kebijakan keamanan di atas adalah dengan
memberi bantuan dana untuk program-program keamanan di atas. Diantara bantuan itu adalah
Permintaan alokasi dana $107,5 Juta dalam Fiscal Year 2013 untuk CARSI50. Untuk Merida
Initiative, Obama mengalokasikan $234 juta dalam Fiscal Year 201351. Kemudian, untuk tahun
2013, misi Operasi Martillo di fokuskan pada pemberantasan narkoba di kapal-kapal transportasi
seperti kapal-kapal container dan kapal selam semi-submersible52.

47“Signing of Trilateral Agreement on the Integrated Monitoring System for Surplus Coca Cultivation Reduction Pilot Project,” Joint
Communiqué, January 20, 2012.

48 U.S Department of State, http://www.state.gov/p/wha/rt/index.htm diakses pada 11 April 2012
49 Operation Martillo: What Is It?, http://justf.org/blog/2013/03/12/operation-martillo-southcoms-counternarcotics-operation-centralamericas-coasts, diakses pada 11 April 2012
50 Ibid

51
52

Congressional Research Service, U.S.-Mexican Security Cooperation: The Mérida Initiative and Beyond (14 Januari 2013), hal. 8
Loc. Cit

20

Dalam periode kedua ini sebenarnya kebijakan Presiden Obama di Amerika Latin lebih
banyak di bidang ekonomi dan demokratisasi pemerintahan. Di periode kedua, Presiden Obama
sendiri baru akan mengunjungi dua negara di Amerika Latin, yaitu Meksiko dan Costa Rica pada
bulan Mei 2013. Di antara agenda yang akan di bahas dalam kunjungan tersebut, keamanan tetap
menjadi isu yang dibahas. Di Meksiko, Presiden Obama akan membicarakan masalah keamanan
perbatasan, penyelesaian penyelundupan senjata dan narkoba. Sedangkan di Costa Rica Presiden
Obama akan membahas masalah citizen security.

21

III
PENUTUP

Berawal semenjak berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat memutuskan untuk
segera menghentikan politik isolasionisme nya yang kemudian beralih dan berkomitmen untuk
menjadi negara yang ikut mengawasi arus konstelasi politik dan kemanan di dunia. Tidak
terkecuali Amerika Latin, yang menjadi tetangga terdekat Amerika Serikat. Perjalanan sejarah
terkait dengan hubungan dekat antara Amerika Serikat dan Kawasan Amerika Latin ini sering
diwarnai oleh dinamika hubungan internasional yang sangat beragam. Diawali dengan kerja
sama ekonomi, yang kemudian berkembang hingga menyentuh level high politics seperti politik
dan keamanan yang masih berlangsung dan terus berkembang hingga saat ini.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah pemakalah kumpulkan dan analisa
bahwa peranan Amerika Serikat sangat kental dalam geliat dunia politik dan kemanan Amerika
Latin. Dalam bidang politik, Amerika Serikat dengan sangat gencar berusaha untuk mendorong
negara-negara di kawasan agar segera mengimplementasikan demokrasi, di mana Amerika
Serikat membantu perlawanan masyarakat Honduras untuk menggulingkan kekuasaan rezim
yang tengah berkuasa saat itu dengan bantuan militer dan finansial. Kemudian Amerika Serikat
dalam kepemimpinan Obama juga mendukung usaha demokratisasi di Haiti dan Chili, dan
beberapa negara lainnya.
Dalam bidang keamanan Amerika Serikat sangat berfokus pada permasalahan imigran
ilegal dan narkotika yang memang menjadi masalah yang paling akut dialami hampir semua
negara di Kawasan Amerika Latin. Permasalahan ini, dinilai oleh Amerika Serikat, merupakan
ancaman yang serius bagi keutuhan negara karena terkait dengan aspek geografis Amerika
Serikat dan Amerika Latin yang sangat dekat membuat perdagangan narkotika dan imigran
22

illegal menjadi sangat rentan terjadi. Dalam masa kepemimpinan Presiden Obama, Amerika
Serikat terus memberikan bantuan baik militer dan finansial kepada negara-negara seperti
Meksiko, Kolombia dan Brazil agar dapat menanggulangi masalah yang berkelanjutan ini.
Dalam paparan di atas, Amerika Serikat merupakan pemain kunci yang mengatur arah
keberlangsungan konstelasi politik internasional dan keamanan di kawasan ini. Hal ini terlihat,
melalui kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh Presiden Obama pada masa
pemerintahannya, sangat memberikan perhatian yang besar terhadap Amerika Latin.
Sebagaimana dikutip dari sebuah jurnal bertajuk “President Obama’s Foreign Policy Vision:
Defining the Obama Doctrine” menyatakan bahwa kebijakan luar negeri Amerika Serikat di
masa Obama lebih menjangkau negara-negara lain di luar kawasan sebagai “mitra setara” dari
pada dianggap sebagai “luar biasa”.53 Hal ini dengan sangat jelas memperlihatkan betapa
pentingnya Kawasan Amerika Latin bagi Presiden Obama. Maka dari itu, Presiden Obama
merasa perlu untuk ikut mengawal negara-negara di kawasan ini dalam berbagai bidang terutama
bidang politik dan kemanan untuk menunjukkan eksistensi Amerika Serikat sebagai stabilisator
kawasan.

53 http://www.kas.de/wf/doc/kas_20780-1522-2-30.pdf?101011153258

23

DAFTAR PUSTAKA

Congressional Research Service, U.S.-Mexican Security Cooperation: The Mérida Initiative and
Beyond (14 Januari 2013), hal. 8
Abraham F. Lowenthal, et.al. The Obama Administration and The Americas: Agenda for
Change. 2009. The Brookings Institution.
Anak Agung Banyu Perwita, Yayan Mochammad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), hal. 53-54
Christa Jacobsen & Dykmann. Roskilde University. “THE HONDURAN COUP D’ÉTAT and
theDefense of Democracy in the Americas”. Hal 19
Diakses pada 12 April 2013, http://www.state.gov/t/pm/index.htm
Diakses pada 13 April 2013, http://www.whitehouse.gov/issues/foreign-policy
Diakses
pada
13
April
2013,
http://www.whitehouse.gov/photosandvideo/video/2011/03/21/president-obama-united-states-and-latin-america#transcript
Dikutip
dari
http://id.berita.yahoo.com/ingin-batasi-pegerakan-iran-di-amerika-latin064911405.html. diakses pada tanggal 8 April 2013, pukul 22.53
Dikutip dari http://www.islamtimes.org/vdcam6nu649nei1.h8k4.html. Diakses pada tanggal 7
April 2013, pukul 19.38
Document
of
US-Colombia
Defense
Cooperation
Agreement,
lihat
di
http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2009/aug/128021.htm, diakses tanggal 10 April 2013.
Gordon H. Hanson (2007). hal: 3-8
HAITI RECONSTRUCTION : Factors Contributing to Delays in USAID Infrastructure
Construction. p 4.
Harry E. Vanden, Gary Prevost, Politics of Latin America The Power Game, (New York, 2006),
hal. 1
http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/country_profiles/1202772.stm#leaders diakses pada 13 April
2013 pukul 19:12 PM.
http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41349.pdf diakses pada 12 April 2013
http://www.gao.gov/assets/310/307523.pdf diakses pada 12 April 2013
http://www.gao.gov/assets/310/307523.pdf diakses pada 12 April 2013
http://www.guardian.co.uk/world/2012/apr/23/illegal-immigrants-mexico-us-economy. Diakses
tanggal 12 April 2013. Pukul 23:39
http://www.kas.de/wf/doc/kas_20780-1522-2-30.pdf?101011153258
http://www.migrationinformation.org/usfocus/display.cfm%3FID%3D767. Diakses tanggal 12
April 2013. Pukul 23:29
24

http://www.ned.org/sites/default/files/Proceedings-web.pdf
http://www.oup.com/us/companion.websites/9780195375701/pdf/Honduras_Country_and_Coup.
pdf. diakses pada 9 April 2013 . jam 13.00
James N Roesenau, The Study of Foreign Policy (New York: Free Press, 1972), hal. 15.
Latin America and the Caribbean:U.S. Policy and Key Issues for Congress in 2012, p 11
Operation Martillo: What Is It?, http://justf.org/blog/2013/03/12/operation-martillo-southcomscounternarcotics-operation-central-americas-coasts, diakses pada 11 April 2012
Tertuang dalam House of Representatives (HR) Bill 3783, dikutip dari
http://www.govtrack.us/congress/bills/112/hr3783. Diakses pada tanggal 8 April 2013,
pukul 21.17
U.S Department of State, http://www.state.gov/p/wha/rt/index.htm diakses pada 11 April 2012
Vicente Torrijos R., ―Sparks of War? Military Cooperation between Colombia and the US from
a
Strategic
Perspective
(ARI)‖,
lihat
di
http://www.realinstitutoelcano.org/wps/portal/rielcano_eng/Content?
WCM_GLOBAL_CONTEXT=/elcano/elcano_in/zonas_in/ari16-2010, diakses tanggal
10 April 2013
“Brazil-Region: Flying Start for the New ‘Border Strategy’,” Latin American Security &
Strategic Review, July
“Hermes 450: O Vigilante Das Fronteiras Brasileiras,” Terra (Brazil), August 25, 2011.
“Signing of Trilateral Agreement on the Integrated Monitoring System for Surplus Coca
Cultivation Reduction Pilot
2011.
and Congressional Budget Justification for Foreign Operations, Fiscal Year 2013, April 3, 2012.
Dikutip
dari
http://www.theglobal-review.com/contentdetail.php?
lang=id&id=11452&type=4#.UWje6Kw25N. Diakses pada tanggal 10 April 2013, pukul
23.05
http://www.witnessforpeace.org/downloads/Witness%20for%20Peace%20Fact%20Sheet_Merida
%20Initiative2011.pdf diakses pada 12 April 2013
http://www.witnessforpeace.org/downloads/Witness%20for%20Peace%20Fact%20Sheet_Merida
%20Initiative_2011.pdf diakses pada 12 April 2013
INCSR, 2012
Narcotics
Control
Strategy
Report
(INCSR),
March
7,
2012,
http://www.state.gov/j/inl/rls/nrcrpt/2012/index.htm;
Project,” Joint Communiqué, January 20, 2012.
Sebuah Potret imigran tidak sah di Amerika Ser