TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL kelompok 2.pptx

TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL
Kelompok 2:
1.

Dewi Nuraini Wiranti 150231100021
2.
Eko Wahyudi 150231100023
3.
Solikul 150231100057
4.
Sulistyo Ririn Ike Ayu P. S. 150231100062
5.
Anjasmara 150231100071
6.
Muhammad Idrus Ali 150231100074
7.
Nurul Aini 150231100083
8.
Ary Bhisma Dirgantara 150231100109
9.
Winda Indriyani150231100110

10.
Rahmad Hidayat 150231100112
11.
Hilmanor Rohman Isnain 150231100113
12.
Sofyan Anam 150231100121









Pengertian Kebijakan
Fiskal

suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi

lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.
salah satu kebijakan ekonomi makro yang otoritas
utamanya berada di tangan pemerintah dan diwakili
oleh Kementerian Keuangan. Hal tersebut diatur
dalam dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, yang menyebutkan
bahwa presiden memberikan kuasa pengelolaan
keuangan dan kekayaan negara kepada Menteri
Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil
pemerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan.
Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara
atau pengeluaran Negara dan pajak yang dapat
diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal.
Contoh kebijakan fiskal adalah apabila perekonomian

Tujuan utama kebijakan
fiskal:
mempengaruhi

jalannya
perekonomian
dengan sasaran
untuk:

1. meningkatkan produksi
nasional (PDB) dan
pertumbuhan ekonomi
2. memperluas lapangan
kerja dan mengurangi
pengangguran
3. menstabilkan harga-harga
barang, khususnya
mengatasi inflasi

Mekanisme Umum untuk mencapai
tujuan tersebut yaitu dengan cara:
• Memperbesar dan
memperkecil
pengeluaran

konsumsi
pemerintah (G)
• Memperbesar dan
memperkecil jumlah
transfer pemerintah
(Tr)
• Memperbesar dan
memperkecil jumlah
pajak (Tx) yang
diterima pemerintah

sehingga dapat
mempengaruhi:
1.tingkat
pendapatan
nasional (Y)
2.tingkat
kesempatan
kerja (N).


1. meningkatkan produksi nasional (PDB) dan
pertumbuhan ekonomi
• Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi secara optimal.
• Kebijakan fiskal sangat berhubungan dengan
pendapatan dan pengeluaran negara
• Diantara pendapatan negara antara lain misalnya : bea
dan cukai, devisa negara, pariwisata, pajak penghasilan,
pajak bumi dan bangunan, impor, dan lain-lain.
• Sedangkan untuk pengeluaran negara misalnya :
belanja persenjataan, pesawat, proyek pemerintah,
pembangunan sarana dan prasarana umum, atau
program lain yang berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat.

2. memperluas lapangan kerja dan
mengurangi pengangguran
• Pencegahan timbulnya pengangguran merupakan tujuan utama
dari kebijakan fiskal.
• Kegagalan dalam mencapai kesempatan kerja penuh tidak

hanya berdampuk buruk terhadap tingkat pendapatan nasional
dan laju pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berakibat pada
bertambahnya jumlah orang yang menganggur.
• Kesempatan kerja penuh (full employment) dapat diartikan
sebagai keadaan dimana semua pemilik faktor produksi yang
ingin mempekerjakannya pada tingkat harga atau upah yang
berlaku dapat memperoleh pekerjaan bagi faktor-faktor produksi
tersebut.
• Konsep kesempatan kerja ini biasanya dihubungkan dengan
kesempatan kerja manusia, karena pengangguran tenaga kerja
ini mempunyai pengaruh sosial yang luas.

3. menstabilkan harga-harga
barang, khususnya
mengatasi inflasi
• Kebijakan fiskal bertujuan untuk mempertahankan kestabilan
harga umum pada tingkat yang layak.
• Penurunan yang tajam dalam harga-harga umum jelas akan
mendorong timbulnya pengangguran karena sektor usaha swasta
akan kehilangan harapan untuk mendapat keuntungan.

• Sebaliknya, harga yang terus meningkat juga mempunyai akibat
yang tidak menggembirakan.
• Inflasi memang dapat menciptakan kesempatan kerja penuh dan
memberikan keuntungan pada beberapa kelompok orang, tetapi
juga berdampak negatif pada orang yang berpenghasilan rendah
atau tetap.
• Inflasi yang deras juga bisa melemahkan sektor swasta, karena
investor cenderung berinfestasi pada barang tahan lama, seperti
rumah dan tanah. Dalam jangka panjang inflasi akan membuat
kurangnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah.

Adapun Kebijakan Fiskal Sebagai Sarana
Menggalakan Pembangunan Ekonomi
Bermaksud Mencapai Tujuan Sebagai
Berikut :
1.  Untuk Meningkatkan Laju Investasi.
• Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi
disektor swasta dan sektor Negara.
• kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan
menghambat bentuk investasi tertentu.


untuk

mendorong

dan

• Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi
berencana di sektor public, namun pada kenyataannya dibeberapa
Negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu problem yaitu dimana
langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi
investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut.
• Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta
maupun pemerintha.
• Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal
dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat
dipergunakan
untuk
meningkatkan,
memacu,

mendorong
dan
menghambat laju investasi.

2.         Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
• Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi
optimal secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini
memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi
tangunggan Negara secara  serentak berupaya memacu
laju pembentukkan modal. Nantinya investasi optimal
secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar
yang
lebih
luas,
peningkatan
produktivitas
dan
pengurangan biaya produksi.
3.         Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
• Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan

dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan
membentuk
anggaran
belanja
untuk
mendirikan  perusahaan
Negara
dan
mendorong
perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan
dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini
tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah
ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program
pengendalian jumlah penduduk.

4. Untuk meningkatkan
internasional

stabilitas


ekonomi

ditengah

ketidak

stabilan

• Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan
stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal.
Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa
boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat
menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar.
Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang
mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan.
5. Untuk menanggulangi inflasi
• Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah
dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan
pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar
tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
• Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional
terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan
mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta
apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran program
pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian.

Secara Garis Besar Tujuan dari
Kebijakan Fiskal:
• Memperbaiki perekonomian secara umum,
merupakan tujuan yang vital dari kebijakan
fiskal. Hal ini sesuai dengan tujuan
pembangunan yang dilakukan pemerintah.

• Kebijakan fiskal digunakan agar keadaan
ekonomi
membaik.
Dengan
keadaan
ekonomi yang baik diharapkan sektor
usaha
mengalami
kemajuan
dan
kesempatan kerja akan meningkat.

• Mengendalikan harga-harga dan untuk
mengatasi masalah inflasi, pemerintah
dapat menggunakan kebijakan fiskal
(anggaran). Kebijakan ini digunakan
untuk
menstabilkan
harga-harga
secara umum yang naik saat inflasi.
• Mendistribusikan dan memeratakan
pendapatan di seluruh wilayah negara
sehingga terciptalah keadilan sosial
bagi seluruh warga negara

Studi Kasus : KEBIJAKAN FISKAL RRC MENDUKUNG
INDUSTRI LOKAL
• Mencontoh Asosiasi China dalam Pertekstilan Indonesia
perlindungan dan (API) Indonesia keberpihakan harus
terhadap pengusahanya. Tidak mengherankan jika China
bisa menguasai pertumbuhan ekonomi dunia terutama
tekstil. China yang sukses membangun industri dalam
negerinya

dengan

menerapkan

konsep

China

Incorporated. Dalam konsep tersebut, pemerintah dan
pengusaha

memiliki

tindakan

yang

sama

untuk

mengembangkan pertumbuhan ekonominya. Ini berarti,
setiap

kebijakan

yang

dikeluarkan

seiring

dengan

keinginan dan kebutuhan para pengusaha. Pemerintah
China

mengeluarkan

kebijakan

yang

membantu

• Saat ini pemerintah China memberlakukan kebijakan
fiskal berupa pengembalian Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) sebesar 13,5 persen dari nilai ekspor yang
dilakukan pengusaha. Kondisi sebaliknya justru terjadi di
Indonesia. Pengusaha justru diperberat dengan banyak
aturan dan pajak. Berdasarkan kenyataan ini maka tidak
heran

jika

barang-barang

China

sekarang

bisa

menguasai dunia. Untuk produk tekstil dan produk tekstil
(TPT) saja saat ini nilai ekspor China sudah mencapai
US$300 miliar per tahun dengan market share mencapai
38 persen. Jumlah tersebut tentu tidak sebanding
dengan nilai ekspor TPT Indonesia yang hanya mencapai
US$ 13 miliar.