Demokrasi dan Kesejahteraan Studi Provin

Nama: Muhammad Yazid Ulwan
NPM: (1506685832)
Essay Individu Mata Kuliah Filsafat & Etika Administrasi

“MEMBANGUN DEMOKRASI MENUJU KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” :
(Studi Kasus Penerapan Demokrasi Kerakyatan atau
Demokrasi Pancasila di Provinsi DIY)

Demokrasi merupakan sistem atau tata kelola pemerintahan yang sudah menjadi
kebutuhan masyarakat hampir di seluruh negara-negara di belahan dunia. Demokrasi secara
etimologis, berasal dari bahasa Yunani “demos” yang berarti rakyat, dan “kratos/cratein” yang
berarti pemerintahan 1. Menurut Yunus N.R. (2015), demokrasi selain sebagai asas
fundamental di hampir semua negara juga menjadi asas kenegaraan untuk penyelenggaraan
suatu negara sebagai organisasi tertinggi. Terdapat beberapa tipologi demokrasi yang
bervariatif dan menunjukkan adanya pola baru yang dihasilkan dari teori dasar demokrasi2.
Berbicara mengenai sistem dan cara berdemokrasi di Indonesia, maka akan sangat
berkaitan dengan ideologi sebagai falsafah atau cara pandang bangsa itu sendiri,yakni
Pancasila. Bila mencermati pada butir sila keempat dalam Pancasila, kita dapat menilik kiblat
demokrasi bangsa yang isinya berbunyi: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan, dalam permusyawaratan-perwakilan”. Hal ini menandakan bahwa demokrasi
di Indonesia adalah demokrasi atas kedaulatan rakyat (melalui perwakilan) sehingga, pada

akhirnya demokrasi Indonesia dikenal sebagai “Demokrasi Pancasila” atau “Demokrasi
Kerakyatan”. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional, sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia 1945. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Demokrasi Pancasila merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari
masyarakat Indonesia secara umum. (Cholisin, 2013:101).

1 Dahl,(1998:11-12) dalam Yudi Latif, (2011:395)
2 Yunus, N. R. (2015). Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(2), 2015, 156-166. doi:10.15408/sd.v2i2.2815/
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-FITK/article/view/2815

A.

Pendahuluan
Terkait dengan demokrasi kerakyatan dan implikasinya terhadap kesejahteraan

masyarakat, perlu dipahami beberapa konsep dasar dari demokrasi dan bagaimana demokrasi
bisa menjadi “tangga” membangun kesejahteraan masyarakat. Demokrasi disebut sebagai
Government or rule by the people atau juga sering disebut Pemerintahan “dari, oleh, dan
untuk rakyat” seperti dalam pidato Abraham Lincoln. Pada kondisi ini, demokrasi

menghendaki adanya kebebasan, kesetaraan berpolitik, serta adanya Sirkulasi Elit yang
temporer mengingat demokrasi berangkat dari “Kedaulatan ditangan Rakyat”. Rocky Gerung
(2009) menyebutkan bahwa filsafat dibelakang demokrasi adalah penerimaan terhadap
Filibilisme manusia, ketidaklengkapan manusia karena itu tentang kemungkinan berbuat salah
sehingga konsesus yang dihasilkan demokrasi adalah konsesus yang menjamin kesetaraan
Hak dan kebebasan masyarakat.
Berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di DIY. Kita akan berbicara
mengenai korelasi dari sistem demokrasinya yakni (semi-monarki) berasas kerakyatannya,
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa kesejahteraan bagi
masyarakat memiliki beberapa indikator dalam mencapainya. Menurut pendapat (Suharto,
2007), kesejahteraan secara sosial dicirikan sebagai berikut: adanya jaminan sosial (social
security), seperti bantuan sosial (social assistance) dan jaminan sosial (social insurance),
yang diselenggarakan oleh negara terutama untuk kaum yang kurang beruntung
(disadvantaged groups). Sedangkan di Indonesia kesejahteraan sosial sering dipandang
sebagai tujuan atau kondisi kehidupan yang sejahtera yakni terpenuhinya kebutuhan pokok
manusia.
Demokrasi dapat dijadikan media untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Adanya iklim demokrasi yang baik merupakan indikator positif dalam menumbuhkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Pada essai ini, penulis mengambil contoh studi kasus melalui
literature review yakni “Demokrasi Kerakyatan” di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa DIY merupakan salah satu daerah yang
diistimewakan oleh presiden RI pertama, Soekarno sebagai kontraprestasi jasa pemimpin DIY
dalam membangun RI. Selain itu, masyarakat Yogyakarta dikenal sebagai masyarakat yang
tergolong sejahtera meski demokrasinya hingga kini dibawah kekuasaan monarki keturunan
raja (Sri Sultan Hamengkubuwono). Hal ini sejalan dengan konsep demokrasi kerakyatan

dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi DIY sebagaimana yang
digadangkan oleh Pemprov sendiri.
Demokrasi

Pancasila

pada

hakikatnya

merupakan

norma


yang

mengatur

penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan negara, dalam
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga
negara Republik Indonesia, organisasi kekuatan sosial politik, organisasi kemasyarakatan, dan
lembaga kemasyarakatan lainnya serta lembaga-lembaga negara baik di pusat maupun di
daerah. Konsep demokrasi Pancasila digali dari nilai masyarakat asli Indonesia dengan nilainilai yang melekat kepadanya. (Yunus, N. R. 2015)3
B.

Analisis Studi Kasus
Mengutip rubrik media HarianBernas.com, pada Senin 16/8/2016. Gubernur Daerah

Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X menyatakan pendapat bahwa demokrasi bukanlah
sebuah tujuan, tetapi alat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Dari statemen, Sultan
HB X mencoba menjelaskan bahwa Yogyakarta sebagai daerah istimewa secara historis
maupun budaya, mampu beradaptasi ditengah arus demokratisasi. Tentunya, tujuan utamanya
ialah mencapai masyarakat yang sejahtera.
Lebih lanjut lagi, Sri Sultan HB X menjelaskan konsepsi demokrasi dan arti

kemerdekaan bagi Yogyakarta. Ia menyebutkan bahwa kemerdekaan dalam konteks kekinian
adalah dimana masyarakat dapat menikmati rasa aman dan nyaman secara lebih baik. Selain
itu, masyarakat juga diberikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasinya sebagai warga
negara dalam koridor demokrasi. Akan tetapi, demokrasi yang secara sesungguhnya menurut
Sultan adalah demokrasi yang bertanggungjawab sebagai alat untuk memperjuangkan
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
Mewujudkan iklim demokrasi yang berlandaskan konsep kerakyatan merupakan salah
satu manifestasi cita-cita bangsa sebagaimana yang tercantum dalam pancasila dan UUD
1945. Sama halnya dengan Pemerintah Provinsi Yogyakarta, terus konsisten dalam menjaga
cita tersebut, dibuktikan dengan tingkat demokratisasi Provinsi Yogyakarta yang memiliki
indeks sebesar 73.4% (dari skala 100%), menempatkan Yogya sebagai salah satu daerah
terdemokratis nomor 4 di Indonesia pada tahun 2015. Sementara itu, mengiringi tingkat

3 Yunus, N. R. (2015). Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(2), 2015, 156-166. doi:10.15408/sd.v2i2.2815.

demokrasi yang memiliki tren positif, indeks kesejahteraan masyarakat Yogyakarta juga
menunjukkan adanya pertumbuhan yang cukup relevan.
Tabel 1. Indeks Kesejahteraan Sosial Provinsi DIY 2006 sd.2012


*(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah/Bappeda Yogyakarta).4

Perkembangan kesejahteraan sosial di DIY, dilihat berdasarkan indeks kesejahteraan
sosial. Indeks kesejahteraan sosial merupakan rata-rata (dengan bobot yang sama) dari indeks
kemiskinan, indeks kesehatan, dan indeks pendidikan. Berdasarkan data indeks kesejahteraan
sosial, tingkat kesejahteraan sosial di DIY dalam kurun waktu 2009-2012 cenderung
mengalami peningkatan (86,85% ke 87.63%). Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia
terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Gejala ini terjadi, baik pada pada level Provinsi
maupun tingkat Kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
C.

Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, dari beberapa data diatas kita bisa mengetahui bahwa demokrasi

yang diterapkan di Provinsi DIY secara konsisten mampu menjamin peningkatan
kesejahteraan masyarakat di Provinsi DIY. Sebagai akhiran, wujud impelementasi/penerapan
demokrasi dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat nyatanya mampu dibuktikan secara
konret, contohnya ialah sebagaimana yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Yogyakarta.

4 Indeks Kesejahteraan Sosial Provinsi DIY. Bappeda Yogya:

http://bappeda.jogjaprov.go.id

PUSTAKA:
Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, Cetakan ketiga.
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, Bandung: Refika
Aditama,2007, hlm 3. Diakses 10 Desember 2016, pukul 22.30
Michael Arnold Pramudito, Merajut Benang dalam Sistem Demokrasi Kerakyatan.
www.tempo-institute.org/merajut-benang-dalam-sistem-demokrasikerakyatan. Diakses pada 29 November 2016 pukul 18:57
Bestian Nainggolan, 2011 “Demokrasi dan Kesejahteraan”
http://nasional.kompas.com/read/2011/12/19/02380912/Demokrasi.dan.Kesej
ahteraan. Diakses pada 30 November 2016 pukul 12:30
Indrayana, Denny, 2011, Indonesia Optimis, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
http://www.kompasiana.com/ekamara/demokratisasi-untuk-kesejahteraanrakyat_550ad1f8a333119e712e3af2.
Pratiknya, A.W, Juoro, Umar, dan Samego, Indra, 1999, Pandangan dan Langkah
Refirmasi. (http://www.kompasiana.com/ekamara/demokratisasi-untukkesejahteraan-rakyat_550ad1f8a333119e712e3af2) .Diakses pada 9
Desember 2016 pukul 20:15
Cucu,


Cahyana,

2010.

“Demokrasi

Pancasila

Sebagai

Perspektif”.

(http://www.kompasiana.com/cahyana/demokrasi-pancasila-sebagaiperspektif_550057e5a333115b73510956). Diakses pada 10 Desember 2016,
pukul 11.53
Yesaya Jati, Paulus. Sultan HB X: Demokrasi Bukan Tujuan tapi Alat.
(http://www.prasetyo.harianbernas.com/berita-20273-Sultan-HB-XDemokrasi-Bukan-Tujuan-tapi-Alat.html). Diakses pada 10 Desember 2016,
pukul 19.23

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52