Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dico

MAKNA FRASA ROH MEMBAWA YESUS UNTUK DICOBAI IBLIS
DALAM MATIUS 4:1-11 DAN IMPLIKASINYA BAGI
KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kristen Pada
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh
RENDY AGUSTIN REYNOLD
NPM: 11012052

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY
MAKASSAR
2016

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.


Rendy Agustin Reynold. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
(Dibimbing oleh Pdt. Robi Panggarra, M.Th).
ABSTRAK
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, frasa Roh membawa Yesus
untuk dicobai menunjukkan bahwa Roh yang membawa Yesus adalah Roh
Kudus. Hal ini tidak menunjukkan bahwa Roh berada di atas Yesus sehingga
memiliki otoritas kepada-Nya, tetapi Roh dalam posisi yang setara dengan Yesus.
Peristiwa ini berada dalam rencana Allah bagi Yesus selama hidup-Nya di dalam
dunia. Setelah Yesus dibaptis Dia akan segera memulai pelayanan-Nya di dalam
dunia, tetapi sebelumnya Dia mengalami pencobaan terlebih dahulu. Pencobaan
yang dialami Yesus berasal dari iblis dan bukan dari Roh Kudus. Kedua, Roh juga
bisa membawa orang percaya untuk dicobai. Roh tidak mencobai, tetapi iblislah
yang mencobai orang percaya. Roh membawa orang percaya untuk dicobai iblis
atas seizin Allah dan tetap berada dalam kedaulatan dan pemeliharaan Allah bagi
orang percaya. Allah punya rencana ketika Dia mengizinkan orang percaya
dicobai oleh iblis. Orang percaya dapat bertahan dalam pencobaan itu dengan
menggunakan firman Tuhan seperti teladan yang Yesus telah berikan ketika Dia
sendiri dicobai oleh iblis.
Kata Kunci : Makna, Roh, Yesus, dicobai, Iblis, Matius, implikasi, orang, percaya


Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pengajaran mengenai Roh Kudus adalah hal yang sangat penting dalam
kehidupan orang Kristen. Melalui penelitian mengenai Roh Kudus, maka Allah
Tritunggal menjadi nyata bagi orang percaya.1 Sekalipun pengajaran tentang hal
tersebut sangat penting, namun pada kenyataannya pokok ini sulit untuk
dipahami.2 Tetapi hal ini tidaklah seharusnya menjadi penghalang bagi orang
percaya untuk mempelajarinya sehingga memiliki pemahaman yang mendalam
dan jelas. Tritunggal adalah sebuah keutuhan sehingga orang percaya tidaklah
seharusnya memiliki pemahaman yang baik terhadap satu bagian sementara tidak
menganggap penting bagian yang lainnya.
Kata “roh” dalam bahasa Ibrani adalah ruah dan dalam bahasa Yunani
adalah pneuma berarti “napas” atau “angin” yang menunjukkan kuasa pemberi
kehidupan yang tak terlihat dan jika digabungkan dengan “kudus”, maka kuasa itu

dikatakan sebagai yang ilahi.3 Roh Kudus adalah suatu Pribadi. Charles Ryrie
mengatakan, “Penyangkalan Roh Kudus sebagai suatu Pribadi, yang telah terjadi
dalam sepanjang sejarah gereja, seringkali menggantikan konsep bahwa Dia
hanyalah merupakan suatu penjelmaan dari kuasa yang sangat mirip dengan
1

Millard J. Erickson, Teologi Kristen Jilid 1 (Malang: Gandum Mas, 2004), 14.
Ibid., 15.
3
W. R. F. Browning, Kamus Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 386.
2

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

pernyataan bahwa setan adalah suatu penjelmaan dari kejahatan.”4 Orang percaya
meyakini bahwa Roh Kudus adalah suatu Pribadi. Dia adalah “pribadi yang nyata
dan bukannya suatu pengaruh yang samar-samar ataupun suatu tingkatan
perbuatan ilahi, dan Pribadi yang mulia ini adalah Allah sendiri.”5

Pengajaran mengenai Roh Kudus dan pekerjaan-Nya terlihat dengan jelas,
baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dia terlibat langsung dalam
proses penciptaan alam semesta, bumi, hewan, dan sampai manusia.6 Selain itu,
“Roh Kudus adalah Pelaku dalam pewahyuan dan penulisan firman Allah kepada
manusia pada masa Perjanjian Lama.”7 Dalam Perjanjian Baru semakin terlihat
dengan jelas mengenai pekerjaan Roh Kudus dalam pelayanan Yesus, baik secara
khusus maupun dalam kehidupan manusia secara umum.
Dalam Injil Yohanes 14:16-17 tertulis: “Aku akan minta kepada Bapa, dan
Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai
kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia,
sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal
Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” Yesus menjanjikan
akan hadirnya Roh Kudus yang disebut juga sebagai Penolong dan Roh
Kebenaran. Roh tersebut akan menyertai manusia dan diam di dalam manusia.
Melalui bagian ini, maka dapat terlihat peran Roh Kudus dalam kehidupan

4

Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2 (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2012), 109.
A. B. Simpson, Mengikuti Pimpinan Roh (Bandung: Kalam Hidup, 1975), 17-18.

6
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2 (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2012), 115.
7
Ibid., 115.
5

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

manusia. Dia akan menjadi Penolong bagi manusia dan menyertai manusia dalam
kehidupannya. Stephen Tong mengatakan, “Pekerjaan Roh Kudus yang terbesar
adalah menurunkan firman dari surga ke bumi dan membawa orang berdosa dari
bumi ke sorga.”8 Roh Kudus menolong manusia dalam memahami kebenaran
firman Tuhan dan membuat manusia menyadari dirinya sebagai orang berdosa
yang membutuhkan keselamatan dari Tuhan.
Selain itu, Roh Kudus juga memberikan karunia-karunia kepada manusia.
Surat I Korintus 12 memberikan penjelasan mengenai rupa-rupa karunia Roh
Kudus yang dikaruniakan kepada manusia. Karunia rohani bukanlah tempat dalam
pelayanan, jabatan, pelayanan kelompok usia tertentu, teknik keahlian khusus, dan

tidak sama dengan bakat/talenta alamiah.9 Karunia Roh Kudus ini adalah
anugerah berupa suatu kemampuan yang diberikan Allah untuk mengerjakan
pelayanan yang dipercayakan-Nya kepada manusia. Roh Kudus yang dijanjikan
itu juga akan mengerjakan pelayanan-pelayanan lainnya yaitu mengajar (Yohanes
16:12-15), membimbing/memimpin (Roma 8:14), meyakinkan (Roma 8:16), dan
berdoa untuk manusia (Roma 8:26).10
Roh Kudus juga berperan secara nyata dalam pelayanan Yesus Kristus
selama ada di dunia. Dalam peristiwa kelahiran Yesus dan pembaptisan-Nya
terlihat secara jelas pekerjaan Roh Kudus di dalamnya. Selanjutnya setelah Yesus
dibaptis, Dia mengalami pencobaan dari iblis. Peristiwa ini mengawali seluruh
8

Stephen Tong, Dinamika Hidup dalam Roh Kudus (Surabaya: Momentum, 2007), 47.
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2 (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2012), 145-146.
10
Ibid., 166-169.

9

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai

Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

rangkaian pelayanan Yesus selama berada di dunia. Matius 4:1-11 menceritakan
tentang peristiwa ini. Yesus dicobai dalam segala keadaan sama seperti kita, yaitu
berkenaan dengan tubuh-Nya, jiwa-Nya, dan Roh-Nya.11 Masalah yang muncul
dalam perikop ini adalah pada ayat 1 dituliskan bahwa Roh membawa Yesus ke
padang gurun untuk dicobai iblis. Mengapa Roh membawa Yesus untuk dicobai?
Hal ini sepertinya terlihat berbeda dengan pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan
orang percaya yang dijelaskan sebelumnya yang bertujuan untuk kebaikan orang
percaya. Selain itu, dalam hal pencobaan yang dialami Yesus, William Barclay
memberikan pendapat:
Di dalam bahasa Indonesia, kata kerja mencoba mempunyai arti yang
kurang menyenangkan. Kata itu selalu berarti menggoda atau mencobai
orang untuk melakukan hal-hal yang salah, seperti umpamanya merayu
orang untuk melakukan dosa atau membujuk seseorang untuk menempuh
jalan yang aslah. Tetapi arti kata bahasa Yunani peirazein mengandung
unsur yang berbeda. Kata bahasa Yunani peirazein berarti menguji, dan
menguji mempunyai makna yang jauh lebih berbobot ketimbang mencoba
atau mencobai seperti yang terdapat di dalam bahasa Indonesia.12

Sedangkan Matthew Henry mengatakan, “Pencobaan ini menunjukkan
kerendahan hati dan penghinaan atas diri-Nya. Pencobaan itu adalah panah api,
duri dalam daging, pemukulan, penampian, pergumulan, pertempuran, yang
semuanya

menunjukkan

kesukaran

dan

penderitaan.”13

Matthew

Henry

memberikan penekanan bahwa peristiwa yang dialami oleh Yesus di padang

11


Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru (Bandung: Kalam Hidup, 2004), 19.
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Matius Ps. 1-10 (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2010), 102.
13
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Matius 1-14 (Surabaya: Momenttum,
2007), 97.
12

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

gurun adalah pencobaan yang bertujuan untuk membuat-Nya jatuh ke dalam dosa
dan memberontak kepada Bapa yang telah mengutus-Nya ke dalam dunia ini.
Jika demikian, apa yang dimaksud dari ayat ini? Apakah hal ini juga bisa
terjadi dalam kehidupan orang percaya? Jika terjadi, bagaimana respon yang
seharusnya diberikan oleh orang percaya ketika menghadapi kondisi ini?
Dengan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis menyusun
skripsi ini dengan judul MAKNA FRASA ROH MEMBAWA YESUS UNTUK

DICOBAI IBLIS DALAM MATIUS 4:1-11 DAN IMPLIKASINYA BAGI
KEHIDUPAN ORANG PERCAYA.
Pokok Masalah
Pokok masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah: pertama, apa
makna frasa Roh membawa Yesus untuk dicobai iblis dalam Matius 4:1-11.
Kedua, apa implikasi dari makna tersebut dalam kehidupan orang percaya.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari tulisan ini adalah: pertama, untuk
menjelaskan apa makna frasa Roh membawa Yesus untuk dicobai dalam Matius
4:1-11. Kedua, untuk menjelaskan apa yang menjadi implikasi dari makna
tersebut dalam kehidupan orang percaya.

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah
metode eksegesis melalui beberapa tahapan dan juga melalui studi literatur atau

kepustakaan dan referensi lainnya.
Batasan Penelitian
Batasan penelitian dalam tulisan skripsi ini adalah kitab Injil Matius 4:111.
Manfaat Penelitian
Melalui tulisan ini penulis berharap agar orang percaya dapat memperoleh
pemahaman mengenai makna dari frasa Roh membawa Yesus untuk dicobai
dalam Matius 4:1-11 dan apa implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Sistematika Penelitian
Struktur penulisan dalam skripsi ini adalah:
Bab pertama adalah pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, batasan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penelitian.
Bab kedua adalah latar belakang Injil Matius yang berisikan hubungan
Injil Matius dengan Perjanjian Lama, penulis Injil Matius, tanggal penulisan kitab,
penerima kitab, tujuan penulisan, keunikan Injil Matius, dan garis besar kitab.

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

Bab ketiga adalah eksegesis makna frasa Roh membawa Yesus untuk
dicobai iblis yang berisikan genre, struktur Matius 4:1-11, dan pembahasan teks
Matius 4:1-11.
Bab keempat adalah implikasi bagi kehidupan orang percaya yang
berisikan implikasi teologis dan implikasi praktis.
Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

KEPUSTAKAAN
Alkitab
Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), 1974.
Barker, Kenneth L. Ed. NIV Study Bible. Grand Rapids, Michigan: Zondervan,
2002.
Stamps, Donald C. Ed. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Malang: Gandum
Mas, 2010.
Software
BMG Morphology, Word Analysis. Bible Works Version 6.
Kamus
Browning, W. R. F. Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Sutanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian baru (PBIK) Jilid I. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia,
2003.
. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian baru (PBIK) Jilid II. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia,
2003.
Buku-Buku
Balchin, John. et al. Intisari Alkitab. Jakarta: PPA, 2001.
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Matius Ps. 1-10. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2010.
Barker, Kenneth L. dan John R. Kohlenberger III. Ed. The Expositor’s Bible
Commentary, Abridged Edition: New Testament. Grand Rapids,
Michigan USA: Zondervan, 1994.

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

Boersema, Jan A., Henk Venema, dan Yoel M. Indrasmoro. Ed. Berteologi Abad
XXI. Jakarta: Literatur Perkantas, 2015.
Boice, James Montgomery. Dasar-dasar Iman Kristen. Surabaya: Momentum,
2011.
Brake, Andrew. Spiritual Formation. Bandung: Kalam Hidup, 2014.
Chapman, Adina. Pengantar Perjanjian Baru. Bandung: Kalam Hidup, 2004.
De Heer, J. J. Injil Matius Pasal 1-22. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Erickson, Millard J. Teologi Kristen. Malang: Gandum Mas, 2004.
Fee, Gordon D. New Testament Exegesis. Malang: Literatur SAAT, 2011.
Gering, Howard M. Analisa Alkitab. Jakarta: Immanuel, 1992.
Graham, Billy. Roh Kudus. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1998.
Groenen, C. Pengantar ke dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1997.
Guthrie, Donald. Pengantar Perjanjian Baru vol. 1. Surabaya: Momentum, 2012.
Henry, Matthew. Tafsiran Injil Matius 1-14. Surabaya: Momentum, 2007.
Leks, Stefan. Tafsir Injil Matius. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
Maiaweng, Peniel. Catatan Kuliah Hermeneutik Perjanjian Lama. Makassar,
2013.
Morris, Leon. Teologi Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2014.
Newman, Barclay M. dan Philip C. Stine. Pedoman Penafsiran Alkitab: Injil
Matius, edisi kedua. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2008.
Newman Jr., Barcklay M. Kamus Yunani Indonesia untuk Perjanjian Baru.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.

Reynold, Rendy Agustin. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai
Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.”
Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016.

Osborne, Grant R. Spiral Hermeneutika. Surabaya: Momentum, 2012.
Pandensolang, Welly. Gramatika dan Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru.
Jakarta: YAI Press, 2010.
Pfeiffer, Charles F. dan Everett F. Harrison. Ed. Tafsiran Alkitab Wycliffe Vol. 3
Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2008.
Ryrie, Charles C. Teologi Dasar 2. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2012.
Santoso, David Iman. Theologi Matius. Malang: Literatur SAAT, 2009.
Simpson, A. B. Mengikuti Pimpinan Roh. Bandung: Kalam Hidup, 1975.
Solihin, Benny. 7 Langkah Menyusun Khotbah yang Mengubah Kehidupan.
Malang: Literatur SAAT, 2010.
Sosipater, Karel. Etika Perjanjian Baru. Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2010.
Stuart, Douglas. Eksegesis Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2009.
Suharyo, I. Pengantar Injil Sinoptik. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Tenney, Merrill C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 1992.
Tong, Stephen. Dinamika Hidup dalam Roh Kudus. Surabaya: Momentum, 2007.
Wahono, Wismoady. Di Sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986.
Wenham, J. W. Bahasa Yunani Koine. Malang: SAAT, 1987.
Wiersbe, Warren W. Loyal di dalam Kristus. Bandung: Kalam Hidup, 2012.