Informasi Utilitas di Jalan Walikota Mus (1)

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Kata Pengantar
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Berkat dan Rahmad dan
Limpahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Perancangan Kota yang merupakan salah
satu tugas jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Tugas ini berbicara mengenai kondisi
eksisting dari Utilitas suatu koridor perkotaan. Dengan lokasi wilayah studinya yaitu di
Koridor Jalan Walikota Mustajab. Utilitas kota terdiri dari jaringan air bersih, jaringan listrik,
jaringanh telepon, jaringan drainase, persampahan, penanggulangan kebakaran, dan
jaringan air limbah domestik. Dalam perkembangan suatu kota terdiri dari sarana dan
prasarana kota. Infrastruktur kota akan berjalan dengan baik ketika prasarana berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan penempatannya.
Dalam perancangan sebuah kota harus mempertimbangkan segala elemen
pendukungnya. Baik itu fasilitas maupun utilitas nya. Semua akan dibahas di dalam laporan
ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
perancangan kota Ardy Maulidi Navastara S.T., M.T. yang turut membimbing dalam
penyelesaian laporan ini, serta sumber-sumber terkait yang turut menjadi referensi makalah
ini. Makalah kami masih sangat jauh dari kata sempurna untuk itu kami mengharapkan
rekomendasi dan kritik dari para pembaca.


Surabaya, 1 November 2014

Penulis

2

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Abstrak
Perencanaan sebuah infrastruktur wilayah di dukung dengan adanya keberhasilan
mengenai fasilitas dan utilitas. Utilitas dirasa sangat diperlukan karena merupakan hal
penting jika dibandingkan dengan sarana. Dalam perancangan sebuah kota harus
mempertimbangkan segala elemen pendukungnya. Baik itu fasilitas maupun utilitas
nya.Salah satu kegagalan dalam pengembangan infrastruktur terlihat pada pembangunan
pemukiman yaitu sarana dan prasarana publik.
Kali ini yang dibahas adalah mengenai kenyataan utilitas yang ada di Koridor Jalan
Walikota Mustajab yang merupakan pusat konsentrasi pemerintah dan daerah perdagangan

dan jasa.
Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan akan bergerak naik seiring majunya suatu
infrastruktur kota ataupun wilayah. Semua ini akan berimplikasi pada pembangunan skala
nasional.

Kata Kunci: Utilitas, infrasturktur, pembangunan.

3

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................................. 1
Abstrak.............................................................................................................................................. 3
Daftar Isi............................................................................................................................................ 4
BAB IPENDAHULUAN ......................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 5

1.2 Tujuan ..................................................................................................................................... 5
1.3 Sistematika Pembahasan ......................................................................................................... 5
BAB IIPEMABAHASAN ........................................................................................................................ 6
GAMBARAN UMUM LOKASI........................................................................................................... 6
BAB IIIPENDATAAN UTILITAS DI KORIDOR JALAN WALIKOTA MUSTAJAB ............................................ 8
3.1 Jaringan Air Bersih ................................................................................................................... 8
3.2 Jaringan Listrik ......................................................................................................................... 8
3.3 Jaringan Telepon.................................................................................................................... 10
3.4 Jaringan Drainase................................................................................................................... 12
3.5 Sarana Persampahan ............................................................................................................. 15
3.6 Sarana Penanggulangan Kebakaran........................................................................................ 19
3.7 Jaringan Air Limbah Domestik ................................................................................................ 21
BAB IVPENUTUP .............................................................................................................................. 24
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 24
Daftar Pustaka ............................................................................................................................. 25

4

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab


2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyediaan infrastruktur adalah kunci utama dalam pembangunan nasional. Baik
dari segi kelengkapan maupun pelayanannya. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
akan bergerak naik seiring majunya suatu infrastruktur kota ataupun wilayah. Semua ini
akan berimplikasi pada pembangunan skala nasional. Salah satu kegagalan dalam
pengembangan infrastruktur terlihat pada pembangunan pemukiman yaitu sarana dan
prasarana publik. Kali ini yang dibahas adalah mengenai kenyataan utilitas yang ada di
Koridor Jalan Walikota Mustajab yang merupakan pusat konsentrasi pemerintah dan daerah
perdagangan dan jasa.
Dilihat dari kondisi eksisting yang ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab mulai dari
jaringan air bersih, listrik, telepon, drainase, sarana persampahan, sarana penanggulangan
kebakaran, hingga jaringan air limbah domestik. Semua prasarana ini sebenarnya sudah ada
dan dijalankan dengan baik di korodor ini. Untuk lebih jelasnya akan paparkan di dalam
makalah ini. Mengenai kondisi eksisting utilitas yang ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa saja jenis utilitas yang ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab

itu sendiri.
b. Bagaimana kondisi, lokasi dan persebaran dari masing-masing utilitas di Koridor Jalan
Walikota Mustajab.
1.3 Sistematika Pembahasan
Bab I berisi tentang latar belakang, tujuan dan sistematika pembahasan. Akan dijelaskan
mengapa makalah ini dibuat.
Bab II berisi tentang penjelasan tiap pendataan utilitas, di dalamnya terdapat aspek
yaitujaringan air bersih, listrik, telepon, drainase, sarana persampahan, sarana
penanggulangan kebakaran, hingga jaringan air limbah domestik.
Bab III berisi tentang kesimpulan

5

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

BAB II
PEMABAHASAN
GAMBARAN UMUM LOKASI

Koridor Jalan Walikota Mustajab berada pada:
Batas Utara

: Jalan Jimetro dan Jalan Sedap Malam

Batas Timur

: Jalan Wijaya Kusuma

Batas Barat

: Sungai Kalimas

Batas Selatan : Sungai Kalimas
Berikut adalah Peta Gambaran Lokasi Koridor Jalan Walikota Mustajab, Surabaya:

Gambar 1. Peta Lokasi Studi

Koridor ini sangat kental dengan aktivitas pemerintahan dan perkantoran. Balai Kota
yang terletak di depan koridor Jalan Walikota Mustajab membuat daerah ini memiliki ciri

khas tersendiri dalam segi eksistingnya. Daerahnya juga terdapat gereja besar yang menjadi

6

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

pusat peribadatan. Fasilitas umum yang terintegrasi dan tertata rapi sangat ditonjolkan
dalam koridor ini. Karakter khusus yang terdapat di koridor ini adalah balai Kota yang
dengan kemewahan eksistingnya serta Open Space nya yang sangat banyak di daerah ini
menimbulkan kesan berbeda dengan koridor lainnya.
Namun tidak itu saja, di Koridor Jalan Walikota Mustajab ini terdapat pusat
perdagangan dan jasa serta aktivitas industri. Salah satunya adalah Perdagangan dan Jasa
yaitu “ate Kelapo O do oho

ya g setiap hari ya ra ai oleh pe gu ju g. Utilitas yang

ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab sangat beragam. Demi mendukung semua fasilitas di
Koridor Jalan Walikota Mustajab, utilitas atau prasarana di wilayah ini harus dioptimalkan

dengan baik. Untuk itu, akan dibahas dalam bab selanjutnya. Utilitas kota sebagai wujud
dari implementasi pengembangan suatu wilayah yang mendukung setiap karakteristik yang
ada. Dengan berjalannya utilitas dengan baik, maka tercapailah sebuah Kota yang ideal.

7

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab
BAB III
PENDATAAN UTILITAS DI KORIDOR JALAN WALIKOTA MUSTAJAB
3.1 Jaringan Air Bersih

Secara umum, Koridor Jalan Walikota Mustajab telah terjangkau distribusi air minum
dari PDAM. Jaringan PDAM didistribusikan melalui pipa-pipa dengan diameter beragam
yaitu 800 milimeter, 450 milimeter, dan 200 milimeter. Pipa distribusi tersebut tersebat
secara merata di Koridor Jalan Walikota Mustajab. Pipa-pipa tersebut dihubungkan langsung
dengan pipa-pipa yang ada dirumah penduduk. Persebaran pipa-pipa tersebut tersusun
dengan mengikuti pola jaringan jalan. Kebutuhan air bersih/minum dihitung berdasarkan
kebutuhan air penduduk yang terdiri dari kebutuhan rumah tangga, perdagangan dan jasa

komersial, serta kebutuhan untuk fasilitas. Perhitungan kebutuhan air bersih di wilayah
perencanaan menggunakan standar konsumsi air minum individu yaitu sekitar 150
liter/orang/hari.

Gambar 2. Salah satu pipa distribusi di Koridor Walikota Mustajab, Survei Primer

3.2 Jaringan Listrik
Jaringan listrik merupakan salah satu utilitas utama dalam perancangan suatu kota.
Dalam penggunaannya, jaringan listrik digunakan hamper oleh seluruh fasilitas seperti
fasilitas

umum,

perdagangan

jasa,

industri

dan


pergudangan,

permukimanbahkanruangterbukahijau (RTH).Hingga saat ini manusia masih sangat
membutuhkan adanya listrik dalam kehidupan sehari-harinya.Di lokasi studi kami, terdapat2

8

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

jenis distribusi jaringan listrik, yaitu distribusi primer, distribusi sekunder dan distribusi
bawah tanah.
1) Jaringan Distribusi Primer (JDTM)
merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu ditribusi berfungsi menyalurkan
tenaga listrik bertegangan menengah (misalnya 6 kV atau 20 kV).Hantaran dapat berupa
kabel dalam tanah atau saluran/kawat udara yang menghubungkan gardu induk (sekunder
trafo) dengan gardu distribusi atau gardu hubung (sisi primer trafo didtribusi).Berikut
ialahgambaranjaringandistribusi primer SUTM yang kami dapatkandi wilayah studi.


Gambar 3. SUTM &Transformator, Survei Primer
2) Jaringan Distribusi Sekunder (JDTR)
merupakan suatu jaringan yang letaknya setelah gardu distribusi berfungsi
menyalurkan tenaga listrik bertagangan rendah (misalnya 220 V/380 V). Hantaran
berupa kabel tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi (sisi
sekunder trafo distribusi) ke tempat konsumen atau pemakai (misalnya industri atau
rumah-rumah).Berikutialahgambaranjaringandistribusisekunder SKTR yang kami
dapatkan di wilayahstudi.

9

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

Gambar 5. PJUdepan rumah,
Survei Primer
dinas

Gambar 4. SKTR, Survei Primer

3) Jaringan Distribusi Bawah Tanah
Distribusi bawah tanah di lokasi studi umumnya digunakan dalam distribusi
penerangan jalan umum (PJU) yang terdapat di sekeliling Kantor Walikota Surabaya
(Balai Kota).Hal ini dimaksud untuk menjaga estetika dari wilayah tersebut.
3.3 Jaringan Telepon
Jika dijelaskan secara umum, Koridor Jalan Walikota Mustajab telah terjangkau jaringan
telepon. Jaringan telepon di koridor Jalan walikota Mustajab telah terdistribusi dengan baik,
pesawat telepon pelanggan di rumah-rumah dihubungkan dengan sentral telepon
(switching unit) dengan menggunakan media kabel. Secara umum komponen jaringan yang
digunakan dalam sebuah jaringan telepon wireline adalah :
1) Sentral Telepon (switching unit) : adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan
proses pembangunan hubungan antar pelanggan. Sentral telepon juga melakukan
tugas pencatatan data billing pelanggan.
2) MDF (Main Distribution Frame) : adalah sebuah tempat terminasi kabel yang
menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable
yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000

10

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

3) pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang
terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan
mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000 pasang kabel yeng terpasang di slot MDF
ini akan di-cross conect dengan 1000 pasang kabel lain yang berasal dari saluran
pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. MDF bisanya diletakan pada
satu gedung yang sama dengan sentral teleponnya (berdekatan dengansentral
telepon).
4) RK (Rumah Kabel)
merupakan sebuah perangkat cross connect saluran pelanggan, hanya saja
ukurannya lebih kecil. Jadi dari MDF, kable saluran pelanggan akan dibagi-bagi dalam
kelompok yang lebih kecil dan masing-masing kelompok kabel akan didistrubikan ke
beberapa RK. Dan dari RK, kabel saluran pelanggan ini akan dibagi-bagi lagi ke dalam
jumlah yang lebih kecil dan terhubung ke beberapa IDF. Bentuk fisik RK adalah
sebuah kotak (biasanya berwarna putih) dan banyak kita temui dipinggir-pinggir
jalan.
5) IDF (Intermediate Distribution Frame)
merupakan sebuah perangkat cross connect kabel saluran pelanggan, dengan ukuran
yang lebih kecil dari MDF dan RK. Secara fisik, IDF berbentuk kotak-kotak (biasanya
warna hitam) yang terpasang pada tiang-tiang telepon. TB (Terminal Box) : juga
merupakan cross connect kabel saluran pelanggan yang menghubungkan antara
kabel saluran pelanggan di dalam rumah dengan yang diluar rumah. Secara fisik, TB
berbentuk kotak yang terpasang di rumah-rumah pelanggan.

Gambar 6.Jaringan
Telepon, Survei
Primer

11

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

3.4 Jaringan Drainase
Drainase di Koridor Jalan Walikota Mustajab sebagian besar merupakan sistem
drainase mikro. Sistem drainase mikro merupakan saluran dan bangunan pelengkap
drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan, dimana
sebagian besar berada di dalam wilayah kota.
Saluran yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi
jalan, saluran atau selokan air hujan di sekitar bangunan, dan gorong-gorong, dimana debit
air yang ditampung tidak terlalu besar. Dari segi konstruksi sistem drainase pada Koridor
Jalan Walikota Mustajab 85%-nya merupakan sistem drainase tertutup dan dimanfaatkan
sebagai pedestrian, dan sisanya merupakan sistem drainase terbuka.

Gambar 7. Drainase Tertutup yang
Dimanfaatkan Sebagai Pedestrian
pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Gambar 8. Drainase Tertutup yang
Dimanfaatkan Sebagai Pedestrian
pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Berdasarkan fisiknya sistem drainase pada koridor Jl. Walikota Mustajab terbagi
menjadi dua, yakni sistem saluran sekunder dan sistem saluran tersier.
1. Saluran sekunder merupakan saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier
dan menyalurkannya ke saluran primer. Saluran sekunder ini berada di sepanjang
Koridor Jalan Walikota Mustajab.

12

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2. Saluran tersier merupakan saluran untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke
saluran sekunder. Umumnya saluran tersier ini adalah pada saluran di kiri kanan
jalan perumahan pada koridor Jl. Walikota Mustajab.

Gambar 9.Sistem Saluran Sekunder pada Koridor
Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Gambar 10. Sistem Saluran Tersier pada
Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Pada dasarnya kondisi drainase pada koridor Jl. Walikota Mustajab terbilang terawat.
Namun dibeberapa titik masih terdapat drainase yang rusak dan tidak terawat, dan bahkan
digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Gambar 11. Drainase yang Tidak Terawat Pada
Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

13

Gambar 12. Drainase yang Tidak Terawat
Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

Drainase di sepanjang Koridor Jalan Walikota Mustajab dilengkapi dengan bangunan
pelengkap system drainase berupa inlet dan manhole. Inlet terletak di sepanjang Koridor
Jalan Walikota Mustajab yang sebagian besar terdapat saluran drainase tertutup. Inlet
dibuat bila terdapat saluran terbuka dimana pembuangannya akan dimasukkan ke dalam
saluran tertutup yang lebih besar. Inlet ini diberi saringan agar sampah tidak masuk ke
dalam saluran tertutup yang terdapat pada Koridor Jalan Walikota Mustajab.

Gambar 13.Inlet yang Terdapat Pada
Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Gambar 14.Inlet yang Terdapat Pada
Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Di bawah ini merupakan, manhole yang terdapat pada sepanjang saluran drainase
tertutup di Jl. Walikota Mustajab. Antar manhole ini dibuat dengan jarak 10 meter. Manhole
berfungsi untuk keperluan pemeliharaan saluran drainase tertutup pada Koridor Jalan
Walikota Mustajab.

Gambar 15.Manhole yang Terdapat
Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

14

Gambar 16.Manhole yang Terdapat
Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

3.5 Sarana Persampahan
Aspek persampahan di Koridor Jalan Walikota Mustajab sudah teratur dengan baik
baik itu tempat sampah di sepanjang jalan, komunal maupun peletakkannya. Penempatan
tempat sampah di sepanjang walikota mustajab terintegrasi dengan jarak per 15 meter nya
seperti yang akan ditunjukkan dalam gambar.
Di sepanjang toko, pusat perdagangan jasa, serta di kawasan instansi pemerintahan
sudah tertata dengan baik. Mulai dari jenis tempat sampah yang terpisah dari jenisnya
(sampah basah, sampah kering). Hanya saja, penempatan tempat sampah yang di sepanjang
perdagangan jasa terlalu kecil dan menimbulkan penumpukan di pedestrian jalan koridor.
Persampahan dibagi menjadi dua yaitu sampah kering dan sampah basah. Pengolahan
sampah kering terdapat di daerah Keputih dan sampah basahnya di daerah Benowo. Dan
pengangkutannya sudah terbagi di Koridor Jalan Walikota Mustajab ini.
a. Sistem dan Sirkulasi Pengangkutan Sampah
Sistem pengangkutan sampah di Koridor Jalan Walikota Mustajab terbagi menjadi dua
penanggung jawab yaitu ketika pagi hari dilakukan oleh suatu CV yang turut menangani
aspek persampahan di Koridor Jalan Walikota Mustajab.Dan jika sore hari dilakukan oleh
DKP Surabya.
b. Arah Pengangkutan Persampahan
Arah pengangkutannya di mulai dari daerah Legundi dan Simpang Dukuh. Begitu seterusnya,
dan perlu ditekankan lagi di Koridor Jalan Walikota Surabaya ini setiap harinya dilakukan
pembersihan jalan oleh petugas sapu jalan yang bergantian antar pagi dan sore hari.
Jumlah anggota dibagi per tiap kelompok. Dan samapah-sampah dedaunan
dikumpulkan untuk dibawa dan diolah menjadi pupuk kompos.

15

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

Gambar 17. Fasilitas Tempat Sampah di
Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

2014

Gambar18. Fasilitas Tempat Sampah di
Koridor Jalan Walikota Mustajab,
Survei Primer

Gambar 19. Visualisasi Eksisting Lokasi Fasilitas Tempat Sampah di
Koridor Jalan Walikota Mustajab, Survei Primer

16

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

Gambar20. Lokasi Tempat Sampah di
depan Balai Kota Surabaya, Survei Primer

2014

Gambar 21. Salah satu Fasilitas Tempat
Sampah (Basah dan Kering),
Survei Primer

Gambar22. Visualisasi Fasilitas Tempat Sampah di
depan Balai Kota Surabaya, Survei Primer

17

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

Gambar23. Fasilitas Tempat Sampah di
Kawasan Perdagangan Jasa,
Survei Primer

2014

Gambar24. Fasilitas Tempat Sampah
di Kawasan Perdagangan Jasa,
Survei Primer

Gambar25. Visualisasi Lokasi Tempat Sampah di
Kawasan Perdagangan dan Jasa,
Survei Primer

18

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Gambar 27. Kondisi Fasilitas Tempat
Sampah,
Survei Primer

Gambar26. Kondisi Fasilitas Tempat
Sampah, Survei Primer

Gambar 28. Kondisi Fasilitas Tempat
Sampah di Depan Sate Kelapa
Ondomohon,
Survei Primer

19

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

3.6 Sarana Penanggulangan Kebakaran
Penanggulangan kebakaran pada suatu kawasan dinilai sangat perlu dalam hal
perencanaan wilayah. Pasalnya, kebakaran dapat sewaktu-waktu terjadi dalam waktu yang
tidak bisa ditentukan.Pada setiap kawasan sudah semstinya dipasang alat untuk
mengantisipasi kebakaran, seperti pada Koridor Jalan Walikota Mustajab. Pada koridor ini
terdapat beberapa segmen dengan bangunan yang cukup padat yang rawan terjadinya
musibah kebakaran. Walaupun selama ini menurut penduduk yang sudah lama tinggal di
daerah tersebut belum pernah terjadi kebakaran, namun tetap saja perlu dipasang
beberapa titik untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga.Pada koridor ini tersebar enam
titik letak pipa pemadam kebakaran. Dan lokasi tersebut meliputi:
1) Timur Taman Balai Kota Surabaya
2) Utara Gereja (Depan Pertigaaan)
3) Pertigaan Natasha Skin Care
4) Di depan Sate Kelapa Ondomohon, dan sisanya akan dijelaskan di peta.

Gambar 29.Hydrant umum di Depan
Kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Survei Primer

Gambar 30.PMK di Timur Taman
Balai Kota Surabaya, Survei Primer

20

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

3.7 Jaringan Air Limbah Domestik
Dalam pengertiannya, limbah merupakan buangan yang tidak diinginkan karena
tidak menghasilkan nilai ekonomis dari suatu proses produksi baik itu industri maupun dari
rumah tangga. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut memberikan dampak negatif
seperti timbulnya pencemaran pada air sehingga berpengaruh pula terhadap kesehatan
lingkungan. Sedangkan limbah domestik adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat
termasuk di dalamnya limbah kota dan aktifitas industri. Pada umumnya limbah domestik
mengandung limbah padat yang berupa tinja dan limbah cair dari sampah rumah tangga.
Menurut Gesamp(1976) limbah domestik mempunyai sifat utama antara lain:
a. Mengandung bakteri, parasit dan kemungkinan virus dalam jumlah banyak yang sering
terkontaminasi dalam kerang-kerangan dan area mandi di pesisir laut,
b. Mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi sehingga BOD (Biological Oxygen
Demand) biasanya tinggi,
c. Padatan organik dan anorganik yang mengendap di dasar perairan. Komponen organik
akan terurai secara biologis sehingga kandungan oksigen menjadi kurang,
d. Kandungan unsure hara terutama komponen fosfor dan nitrogen tinggi sehingga sering
menyebabkan terjadinya eutrofikasi,
e. Mengandung bahan-bahan terapung berupa bahan-bahan organik dan anorganik
dipermukaan air atau berada dalam bentuk suspense. Kondisi sepert ini sering
mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotosntesis serta mempengaruhi proses
pemurnian alami (self purification).
Permasalahan hingga saat ini terletak pada laju perkembangan pembangunan
sarana pengelolaan air limbah (sewerage system) secara terpusat yang sangat lambat
sebagai contoh di Jakarta Pusat yaitu hanya sekitar 3,5 % dari total daerah pelayanan saja.
Lalu teknologi pengolahan air limbah rumah tangga invidual (On Site treatment) ataupun
semi komunal yang sudah ada tidak memadai atau sangat kurang sekali, sehingga
pelaksanaan pengelolaan limbah untuk wilayah lainnya yang belum terlayani oleh jaringan
pengolahan air limbah tidak berlanjut. Kelambanan ini juga dikarenakan biaya teknologi
yang sangat tinggi, masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah
sebelum dialirkan ke saluran pembuangan yang bermuara ke laut.

21

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Sistem penbuangan air limbah yang umum digunakan masyarakat yakni air limbah
yang berasal dari toilet (black water)dialirkan ke dalam tangki septic, kemudian air limpasan
dari tangki septik diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum (dalam hal ini
saluran drainase). Sedangkan air limbah non toilet yakni yang berasal dari mandi, cuci serta
buangan dapur (grey water)dibuang langsung ke saluran umum.

Gambar 31. Instalasi pengolahan air limbah terpusat (off site treatment)
Sumber: Dokumen Teknik Lingkungan ITB

Gambar 3.7.2 Instalasi pengolahan air limbah setempat (on site treatment)
Sumber: Dokumen Teknik Lingkungan ITB

Gambar 32.Instalasi pengolahan air limbah setempat (on site treatment)
Sumber: Dokumen Teknik Lingkungan ITB
Di sepanjang koridor Walikota Mustajab tidak ditemukan jaringan pengelolaan
(sewerage system) maupun saluran penampung limbah domestik. Saluran limpahan grey
water cukup susah ditemukan karena saluran umum (saluran drainase) yang tertutup.
Namun di segmen 2 berhasil ditemukan pipa saluran yang keluar dari rumah tangga
sebagaimana terlihat pada gambar 33.

22

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Gambar 33.Saluran pembuangan limbah domestik permukiman ke saluran drainase di
segmen 2 koridor Walikota Mustajab, Survei Primer
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di koridor Walikota Mustajab,
penggunaan saluran umum atau drainase sebagai penampung limpahan limbah domestik
grey water menjadi permasalahan utama, sebab akibatnya yaitu pada kebersihan dan
kesehatan lingkungan di mana saluran drainase di lokasi menghasilkan bau tidak sedap dan
alirannya yang tidak lancar.Untuk pengolahan limbah on-site berdasarkan hasil wawancara
beberapa pengusaha toko, pedagang dan pemilik rumah yaitu menggunakan tangki septik
yang berada di bawah permukaan tanah/bangunan.

23

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah utilitas yang ada di Koridor
Jalan Walikota Mustajab sudah terlengkapi dengan baik, baikitujaringan air bersih, listrik,
telepon, drainase, sarana persampahan, sarana penanggulangan kebakaran, hingga jaringan
air limbah domestik. Penempatan dan pengadaan utilitas yang sangat baik merupakan kunci
berhasilnya pengembangan suatu wilayah. Jaringan air bersih yang terintegrasi dengan baik,
distribusi telepon yang berjalan dengan sebagai mestinya dinilai sudah sangat baik.

24

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

A. Jobdesk Anggota Kelompok:
1) Mohamad Rio Rahmanto (3613100058)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek jaringan listrik meliputi
deskripsi dan peta jaringan listrik serta peta jaringan telepon.
2) Inas Yaumi Aisharya (3613100060)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek sarana penanggulangan
kebakaran meliputi deskripsi dan peta sarana penanggulangan kebakaran.
3) Elok Wuri Safitri (3613100061)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek deskripsi jaringan limbah
domestik.
4) Bella Shintya Putri Ariyani (3613100074)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, membuat cover laporan, mengerjakan aspek
jaringan drainase meliputi deskripsi dan peta jaringan drainase.
5) Wihelwina Annisa Putri (3613100502)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek jaringan air bersih meliputi
deskripsi dan peta jaringan air bersih.
6) Ika Anggraini (3613100510)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, Pembuat dan Penyatu makalah, mengerjakan
deskripsi aspek persampahan.
7) Ridha Nurhuda (3613100512)
Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, membuat visualisasi dengan Sketch Up dan
mengerjakan deskripsi jaringan telepon.

25

2014

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

INAS

RIO

BELLA

WIHEL

IKA

26

ELOK

RIDHA

Identifikasi Utilitas-Koridor Jalan Walikota Mustajab

2014

Daftar Pustaka
Survei Primer 2014
Wawancara:
Bapak Solihin 13 Oktober 2014 salah satu petugas kebersihan.
Sugiharto. 1987.Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI Press
Buku Air Limbah Domestik.
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BAB10SEMI%20KOMU
NAL.pdf. Diakses pada tanggal 4 November 2014 pukul 18.00.

27