PERUBAHAN SOSIAL dan perubahan sosial (1)
TUGAS PAPER RESUME SOSIOLOGI
PERUBAHAN SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah
Sebagai syarat Penilaian Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Khairunnisa
201210360311006
Sabenna Oka. F
201210360311011
Fathila Jannah
201210360311019
Abdul Azis
20121036031100
Nurilah
20121036031100
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012/2013
PERUBAHAN SOSIAL
Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Adapun perubahan itu
berbentuk sesuatu hal yang mencolok dan kurang mencolok, perubahan yang terbatas maupun
luas, dan ada juga perubahan yang berjalan dengan lambat maupun cepat. Perubahan-perubahan
tersebut biasanya berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, lembaga
kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat , kekuasaan dan wewenang, dan sebagainya. Oleh
karena itu seorang peneliti sosial harus menentukan bidang perubahan yang berkaitan dengan
tegas.
Masyarakat terbagi atas 2 jenis, yaiitu masyarakat yang statis dan dinamis.
Masyarakat statis pada umumnya mereka hanya mengalami sedikit perubahan, dan perubahan
tersebut berjalan dengan lambat. Sedangkan masyarakat dinamis adalah masyarakat yang
mengalami perubahan secara cepat. Perubahan-perubahan yang dilakukan bukan semata-mata
hanya untuk menghasilkan suatu kemajuan (progress), namun dapat berarti menjadi sebuah
kemunduran dalam bidang-bidang tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi dipengaruhi
karena adanya komunikasi modern yang semakin berkembang, terutama di bidang teknologi.
Perubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempunyai pengaruh dalam sistem sosialnya. Termasuk nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Akan tetapi dalam pembahasan perubahan sosiologi harus ada pembatasan agar tidak
keluar dari konteks. Para pakar sosiolog menyampaikan beberapa perspektif tentang batasanbatasan dalam konteks pembahasan perubahan sosial.
1. Willian Ogburn menyatakan batasan ruang lingkup perubahan sosial, mencakup
unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat immaterial.
Dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil
terhadap unsur-unsur immaterial.
2. Selo Semardjan menyatakan perubahan sosial adalah, segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasryarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai yang terkandung didalamnya, sikap-sikap dan
pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari caracara hidup yang telah diterima baik karenakondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun adanya difusiatau penemuan baru di
masyarakat.Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
perubahan sosial adalahperubahan yang berkenaan dengan masyarakat. Perubahan
tersebut berkenaan dengankehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya perubahan
sistem nilai, norma-norma sosial,sistem lapisan masyarakat, struktur sosial, prosesproses sosial, fungsi sosial, sikap, polaperilaku dan lembaga-lembaga sosial.
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Para ahli berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial cenderung meruapakn gejala
wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Tetapi ada pendapat lain yang berpendapat
bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang
mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti unsur geografis, biologis, ekonomis, atau
kebudayaan, dan perubahan sosial tersebut bersifat periodik dan dan non periodik.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, harus dilakukan penelitian yang objektif
terhadap hubungan antara kondisi dan faktor-faktor perubahan sosial, dengan perhatian terhadap
waktu serta tempat berlangsungnya perubahan-perubahan tersebut. Karena penelitian yang
objektif akan memberikan hukum-hukum perubahan sosial dan kebudayaan. Berikut adalah
teori-teori yang berkaitan dengan arah perubahan sosial yang telah diringkas Moore:
1. Evolusi rektilinier yang sederhana (Peradaban)
2. Evolusi melalui tahap-tahap (Tahap Peradaban)
3. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelanjutan yang tidak serasi (Peradaban)
4. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran-kemunduran jangka pendek
(Tahap Peradaban)
5. Evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebhinekaan (Pertumbuhan
6.
7.
8.
9.
Kebudayaan)
Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecendrungan-kecendrungan (Tipe-tipe Peradaban)
Pertumbuhan logistik yang digambarkan oleh populasi (Peradaban)
Pertumbuhan logistik terbalik yang tergambar dari angka kematian (Angka Kematian)
Pertumbuhan eksponensial yang tergambar penemuan-penemuan baru (Penemuan-
Penemuan)
10. Primitivisme (Peradaban)
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
a. Perubahan sosial berdasarkan cepat-lambatnya perubahan sosial
Perubahan Evolusi (lambat).Perubahan sosial ini berlangsung sangat lambat dan
lama. Biasanya perubahan ini meliputirentetan perubahan yang relatif kecil yang terus
menerus. Di samping itu perubahan sosialinitidak direncanakan. Proses perubahan
sosial yang demikian sering disebut evolusi.
Perubahan Revolusi (cepat).Perubahan sosial ini berlangsung sangat cepat dan
mencakup dasar atau pokok-pokok kehidupan dalam masyarakat. Perubahan ini
sering disebut revolusi. Perubahan ini biasanyadirencanakan lebih dahulu. Untuk
mewujudkan perubahan dapat dilakukan dengan kekerasanmaupun tanpa kekerasan.
b. Perubahan sosial berdasarkan pengaruh
a. Pengaruh kecil. Perubahan sosial ini membawa pengaruh yang kurang berarti bagi
kehidupan masyarakat. Atau hanya mempengaruhi sebagian kecil anggota masyarakat
saja.
b. Pengaruh besar. Perubahan sosial ini membawa penagruh kepada struktur dan aspek
kehidupan masyarakat. Perubahan sosial ini menyebabkan masyarakat menerima
dampak yang ditimbulkan.
c. Perubahan berdasarkan perencanaan
a. Perubahan yang direncanakan (planned change). Perubahan sosial ini
direncanakan dengan tujuan yang jelas, sehingga membutuhkan agen perubahan
(agent of change), yaitu orang atau kelompok orang yang dipercaya mampu
memimpin perubahan.
b. Perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change). Perubahan yang terjadi
dengan tidak adanya perkiraan atau perencanaa sebelumnya, sehingga terjadi suatu
perubahan yang tidak dikehendaki.
d. Perubahan struktur dan perubahan proses. Perubahan struktur meliputi seluruh
komponen yang mendasar sehingga menimbulkanreorganisasi dalam masyarakat.
Sedangkan perubahan proses adalah perubahan yang tidak mendasar, hanya berupa
penyempurnaan atau pembaharuan.
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Faktor Internal. Dalam faktor internal, perubahan sosial disebabkan oleh
perubahan-perubahan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Adapun faktor
tersebut antara lain :
1) Faktor kependudukan
2) Penemuan baru. Bentuk pengaruhpenemuan perubahan sosial dapat berupa efek
menyebar, efek karambol dan efek memusat.
a. Efek menyebar, efek ini berawal di temukan sesuatu yang baru
menyebabkanperubahan dalam beberapa aspek.
b. Efek menjalar, yaitu penemuan baru menyebakan perubahan-perubahan
yangmenjalar dari lembaga kemasyarakatan satu ke lembaga kemasyarakatan
lainnya.
c. Efek memusat, yaitu adanya bermaacam-macam penemuan baru
menyebabkan satu bentuk perubahan.
d. Asimilasi, percampuran 2 budaya atau lebih yang menghasilkan kebudayaan
baru yang berbeda dengan budaya lama.
b. Faktor Eksternal.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a. Masyarakat yang relatif tertutup
b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat
c. Rasa primordialisme yang tinggi
d. Adanya rasa ketakutan terhadap budaya lain
e. Adat istiadat sukar berubah
f. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interest)
KONSEKUENSI PERUBAHAN SOSIAL
a. Integrasi Sosial
Adanya perubahan sosial, tidak selamanya membawa pengaruh yang negatif.
Apabila perubahan sosial mampu menguatkan rasa identitas dan solidaritas masyarakat
bukan tidak mungkin membawa rasa kebersamaan yang tinggi. Dengan demikian akam
timbul suatu kehidupan yang harmonis karena adanya keselarasan dalam hidup
bermasyarakat. Integrasi masyarakat melalui beberapa tahap, yang diawali dengan proses
akomodasi (mengurangi terjadinya konflik).
b. Disintegrasi Sosial
Perubahan sosial, apabila tidak diskapi secara arif dan bijaksana dapat
menimbulkan ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan dalam masyarakat. Keadaan yang
demikian akan mengakibatkan disorganisasi sosial yang merupakan cikal bakal
disintegrasi sosial. Apabilahal ini dibiarkahan akan menimbulkan keadaan masyarakat
tanpa aturan (anomie) yang menjadi pegangan hidup masyarakat. Oleh karena itu setiap
terjadinya perubahan sosial yangmengarah kepada disintegrasi sosial harus segera
mendapat perhatian.Selain proses di atas, munculnya perubahan sosial yang tidak diikuti
oleh sebagianmasyarakat juga mengakibatkan disintegrasi sosial. Perbedaan
perkembangan kebudayaanyang berbeda-beda akan menimbulkan benturan-benturan. Hal
ini sering disebut Cultural lag (kesenjangan kebudayaan). Dengan adanya tingkat
perubahan yang cepat, kadang menimbulkan percampuran budaya (mestizo culture).
Secara umum gejala disintegrasi sosial ditandai oleh hal-hal berikut ini :
a. sebagian masyarakat tidak mematuhi aturan dan norma yang ada
b. muncul silang pendapat di antara anggota masyarakat tentang tujuan yang akan
dicapai
c. wibawa dan karisma para pemimpin semakin pudar
d. sanksi dan hukuman yang tidak dilaksanakan secara benar dan konsekuen
Bentuk-bentuk Disintegrasi Sosial
a. Pemberontakan atau pergolakan daerah.
b. Aksi protes dan demontrasi
c. Kriminalitas
PERUBAHAN SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah
Sebagai syarat Penilaian Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Khairunnisa
201210360311006
Sabenna Oka. F
201210360311011
Fathila Jannah
201210360311019
Abdul Azis
20121036031100
Nurilah
20121036031100
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012/2013
PERUBAHAN SOSIAL
Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Adapun perubahan itu
berbentuk sesuatu hal yang mencolok dan kurang mencolok, perubahan yang terbatas maupun
luas, dan ada juga perubahan yang berjalan dengan lambat maupun cepat. Perubahan-perubahan
tersebut biasanya berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, lembaga
kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat , kekuasaan dan wewenang, dan sebagainya. Oleh
karena itu seorang peneliti sosial harus menentukan bidang perubahan yang berkaitan dengan
tegas.
Masyarakat terbagi atas 2 jenis, yaiitu masyarakat yang statis dan dinamis.
Masyarakat statis pada umumnya mereka hanya mengalami sedikit perubahan, dan perubahan
tersebut berjalan dengan lambat. Sedangkan masyarakat dinamis adalah masyarakat yang
mengalami perubahan secara cepat. Perubahan-perubahan yang dilakukan bukan semata-mata
hanya untuk menghasilkan suatu kemajuan (progress), namun dapat berarti menjadi sebuah
kemunduran dalam bidang-bidang tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi dipengaruhi
karena adanya komunikasi modern yang semakin berkembang, terutama di bidang teknologi.
Perubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempunyai pengaruh dalam sistem sosialnya. Termasuk nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Akan tetapi dalam pembahasan perubahan sosiologi harus ada pembatasan agar tidak
keluar dari konteks. Para pakar sosiolog menyampaikan beberapa perspektif tentang batasanbatasan dalam konteks pembahasan perubahan sosial.
1. Willian Ogburn menyatakan batasan ruang lingkup perubahan sosial, mencakup
unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat immaterial.
Dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil
terhadap unsur-unsur immaterial.
2. Selo Semardjan menyatakan perubahan sosial adalah, segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasryarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai yang terkandung didalamnya, sikap-sikap dan
pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari caracara hidup yang telah diterima baik karenakondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun adanya difusiatau penemuan baru di
masyarakat.Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
perubahan sosial adalahperubahan yang berkenaan dengan masyarakat. Perubahan
tersebut berkenaan dengankehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya perubahan
sistem nilai, norma-norma sosial,sistem lapisan masyarakat, struktur sosial, prosesproses sosial, fungsi sosial, sikap, polaperilaku dan lembaga-lembaga sosial.
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Para ahli berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial cenderung meruapakn gejala
wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Tetapi ada pendapat lain yang berpendapat
bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang
mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti unsur geografis, biologis, ekonomis, atau
kebudayaan, dan perubahan sosial tersebut bersifat periodik dan dan non periodik.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, harus dilakukan penelitian yang objektif
terhadap hubungan antara kondisi dan faktor-faktor perubahan sosial, dengan perhatian terhadap
waktu serta tempat berlangsungnya perubahan-perubahan tersebut. Karena penelitian yang
objektif akan memberikan hukum-hukum perubahan sosial dan kebudayaan. Berikut adalah
teori-teori yang berkaitan dengan arah perubahan sosial yang telah diringkas Moore:
1. Evolusi rektilinier yang sederhana (Peradaban)
2. Evolusi melalui tahap-tahap (Tahap Peradaban)
3. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelanjutan yang tidak serasi (Peradaban)
4. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran-kemunduran jangka pendek
(Tahap Peradaban)
5. Evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebhinekaan (Pertumbuhan
6.
7.
8.
9.
Kebudayaan)
Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecendrungan-kecendrungan (Tipe-tipe Peradaban)
Pertumbuhan logistik yang digambarkan oleh populasi (Peradaban)
Pertumbuhan logistik terbalik yang tergambar dari angka kematian (Angka Kematian)
Pertumbuhan eksponensial yang tergambar penemuan-penemuan baru (Penemuan-
Penemuan)
10. Primitivisme (Peradaban)
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
a. Perubahan sosial berdasarkan cepat-lambatnya perubahan sosial
Perubahan Evolusi (lambat).Perubahan sosial ini berlangsung sangat lambat dan
lama. Biasanya perubahan ini meliputirentetan perubahan yang relatif kecil yang terus
menerus. Di samping itu perubahan sosialinitidak direncanakan. Proses perubahan
sosial yang demikian sering disebut evolusi.
Perubahan Revolusi (cepat).Perubahan sosial ini berlangsung sangat cepat dan
mencakup dasar atau pokok-pokok kehidupan dalam masyarakat. Perubahan ini
sering disebut revolusi. Perubahan ini biasanyadirencanakan lebih dahulu. Untuk
mewujudkan perubahan dapat dilakukan dengan kekerasanmaupun tanpa kekerasan.
b. Perubahan sosial berdasarkan pengaruh
a. Pengaruh kecil. Perubahan sosial ini membawa pengaruh yang kurang berarti bagi
kehidupan masyarakat. Atau hanya mempengaruhi sebagian kecil anggota masyarakat
saja.
b. Pengaruh besar. Perubahan sosial ini membawa penagruh kepada struktur dan aspek
kehidupan masyarakat. Perubahan sosial ini menyebabkan masyarakat menerima
dampak yang ditimbulkan.
c. Perubahan berdasarkan perencanaan
a. Perubahan yang direncanakan (planned change). Perubahan sosial ini
direncanakan dengan tujuan yang jelas, sehingga membutuhkan agen perubahan
(agent of change), yaitu orang atau kelompok orang yang dipercaya mampu
memimpin perubahan.
b. Perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change). Perubahan yang terjadi
dengan tidak adanya perkiraan atau perencanaa sebelumnya, sehingga terjadi suatu
perubahan yang tidak dikehendaki.
d. Perubahan struktur dan perubahan proses. Perubahan struktur meliputi seluruh
komponen yang mendasar sehingga menimbulkanreorganisasi dalam masyarakat.
Sedangkan perubahan proses adalah perubahan yang tidak mendasar, hanya berupa
penyempurnaan atau pembaharuan.
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Faktor Internal. Dalam faktor internal, perubahan sosial disebabkan oleh
perubahan-perubahan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Adapun faktor
tersebut antara lain :
1) Faktor kependudukan
2) Penemuan baru. Bentuk pengaruhpenemuan perubahan sosial dapat berupa efek
menyebar, efek karambol dan efek memusat.
a. Efek menyebar, efek ini berawal di temukan sesuatu yang baru
menyebabkanperubahan dalam beberapa aspek.
b. Efek menjalar, yaitu penemuan baru menyebakan perubahan-perubahan
yangmenjalar dari lembaga kemasyarakatan satu ke lembaga kemasyarakatan
lainnya.
c. Efek memusat, yaitu adanya bermaacam-macam penemuan baru
menyebabkan satu bentuk perubahan.
d. Asimilasi, percampuran 2 budaya atau lebih yang menghasilkan kebudayaan
baru yang berbeda dengan budaya lama.
b. Faktor Eksternal.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a. Masyarakat yang relatif tertutup
b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat
c. Rasa primordialisme yang tinggi
d. Adanya rasa ketakutan terhadap budaya lain
e. Adat istiadat sukar berubah
f. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interest)
KONSEKUENSI PERUBAHAN SOSIAL
a. Integrasi Sosial
Adanya perubahan sosial, tidak selamanya membawa pengaruh yang negatif.
Apabila perubahan sosial mampu menguatkan rasa identitas dan solidaritas masyarakat
bukan tidak mungkin membawa rasa kebersamaan yang tinggi. Dengan demikian akam
timbul suatu kehidupan yang harmonis karena adanya keselarasan dalam hidup
bermasyarakat. Integrasi masyarakat melalui beberapa tahap, yang diawali dengan proses
akomodasi (mengurangi terjadinya konflik).
b. Disintegrasi Sosial
Perubahan sosial, apabila tidak diskapi secara arif dan bijaksana dapat
menimbulkan ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan dalam masyarakat. Keadaan yang
demikian akan mengakibatkan disorganisasi sosial yang merupakan cikal bakal
disintegrasi sosial. Apabilahal ini dibiarkahan akan menimbulkan keadaan masyarakat
tanpa aturan (anomie) yang menjadi pegangan hidup masyarakat. Oleh karena itu setiap
terjadinya perubahan sosial yangmengarah kepada disintegrasi sosial harus segera
mendapat perhatian.Selain proses di atas, munculnya perubahan sosial yang tidak diikuti
oleh sebagianmasyarakat juga mengakibatkan disintegrasi sosial. Perbedaan
perkembangan kebudayaanyang berbeda-beda akan menimbulkan benturan-benturan. Hal
ini sering disebut Cultural lag (kesenjangan kebudayaan). Dengan adanya tingkat
perubahan yang cepat, kadang menimbulkan percampuran budaya (mestizo culture).
Secara umum gejala disintegrasi sosial ditandai oleh hal-hal berikut ini :
a. sebagian masyarakat tidak mematuhi aturan dan norma yang ada
b. muncul silang pendapat di antara anggota masyarakat tentang tujuan yang akan
dicapai
c. wibawa dan karisma para pemimpin semakin pudar
d. sanksi dan hukuman yang tidak dilaksanakan secara benar dan konsekuen
Bentuk-bentuk Disintegrasi Sosial
a. Pemberontakan atau pergolakan daerah.
b. Aksi protes dan demontrasi
c. Kriminalitas