View of STRATEGI PROMOSI PERPUSTAKAAN KELILING BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA

8
STRATEGI PROMOSI PERPUSTAKAAN KELILING BADAN
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI
DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA
Musaddad Al-Basry *
* Dosen Tetap Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAI Muara Bulian
musaddadalbasry@gmail.com
Abstract
Bookmobile is one attempt to increase interest in
reading and a penchant for reading or studying
Indonesian society in general and in particular in
rural communities far from the library where in the
framework of lifelong education. This effort can
provide equitable opportunity to acquire information
and knowledge for the development of remote rural
communities. With the presence of a library we could
obtain information and knowledge that is useful for
our future. At the present time a lot of people assume
that the mobile library is simply a collection-that are
found there, and not interesting at all, and the book
collection is very minimal because most contain old

books that the paper has been yellow , From the
above assessment, then very desirable introduction of
these libraries to the users, especially the mobile
library in Library and Regional Archives (BPAD)
Jambi, because maybe they just collect the condition
without knowing the further meaning of the existence
of a mobile library, to it is necessary once the
introduction of a mobile library.
Perpustakaan keliling merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan minat baca dan kegemaran untuk
membaca atau belajar masyarakat Indonesia pada
umumnya dan khususnya di masyarakat pedesaan
jauh dari perpustakaan di mana dalam rangka
pendidikan seumur hidup. Upaya ini dapat
memberikan kesempatan yang adil untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan untuk pengembangan

103

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119


masyarakat pedesaan terpencil. Dengan hadirnya
perpustakaan kita bisa memperoleh informasi dan
pengetahuan yang berguna untuk masa depan kita.
Pada saat ini banyak orang beranggapan bahwa
perpustakaan keliling hanya koleksi-yang ditemukan
di sana, dan tidak menarik sama sekali, dan koleksi
buku sangat minim karena sebagian besar
mengandung buku-buku lama bahwa kertas telah
kuning, Dari atas penilaian, pengenalan maka sangat
diinginkan perpustakaan tersebut kepada pengguna,
terutama perpustakaan keliling di Perpustakaan dan
Arsip Daerah (BPAD) Jambi, karena mungkin mereka
hanya mengumpulkan kondisi tanpa mengetahui
makna lebih lanjut dari keberadaan perpustakaan
keliling, untuk itu perlu sekali pengenalan
perpustakaan keliling.
Keywords : Strategi Promosi Perpustakaan Keliling,
Badan Perpustakaan dan Arsip, Minat Baca


Pendahuluan
Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan
menunjang sarana belajar, perlu ada perpustakaan yang dapat
memberikan pelayanan informasi yang tepat dan merata ke seluruh
golongan dan lapisan masyarakat. Kemudian diharapkan pula agar
masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang seluas-luasnya untuk
menggali potensi mereka melalui berbagai macam bahan bacaan
yang tersedia di perpustakaan. Manfaat perpustakaan yang digunakan
secara maksimal mengakibatkan masyarakat secara utuh terlepas dari
buta aksara, sehingga mendukung program pemerintah yang pernah
dicanangkan dalam meningkatkan kwalitas sumber daya manusia
melalui “Wajib Belajar Sembilan Tahun”. Oleh sebab itu, dengan
berfungsinya perpustakaan sebagai sarana belajar mandiri, maka
kepada masyarakat diharapkan bisa berdampak pada peningkatan
taraf hidupnya yang lebih baik.1
Berkaitan dengan hal tersebut, bahwa perpustakaan dapat
melaksanakan fungsi sebagai tempat belajar di luar sekolah “non
formal education” dapat kita lihat sebagaimana penjelasan peraturan
pemerintah RI Nomor 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar
sekolah, terdapat pada pasal 2 tentang tujuan pendidikan luar

sekolah, disebutkan:
1

Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta: Ikatan
Pustakawan Indonesia. 2006, hlm. 142.

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 104

1. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan
berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna
meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.
2. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk
mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat
dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.2
Perpustakaan keliling merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan minat baca dan kegemaran membaca atau belajar
masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat di pedesaan

pada khususnya yang jauh dari perpustakaan yang mana dalam
rangka pendidikan seumur hidup. Usaha ini dapat memberikan
kesempatan pemerataan untuk memperoleh informasi dan
pengembangan pengetahuan bagi masyarakat desa terpencil. Dengan
adanya sebuah perpustakaan kita bisa memperoleh informasi dan
ilmu yang berguna bagi masa depan kita. Pada masa sekarang ini
banyak sekali orang beranggapan bahwa perpustakaan keliling
hanyalah suatu koleksi-koleksi yang itu-itu saja yang terdapat di
sana, dan tidak menarik sama sekali, dan koleksi bukunya yang
sangat minim karena kebanyakan berisi buku-buku lama yang
kertasnya sudah berwarna kuning. Dari penilaian di atas tersebut,
maka sangat diperlukan sekali pengenalan perpustakaan tersebut
kepada para pengguna khususnya perpustakaan keliling pada Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Jambi, karena
mungkin mereka hanya mengumpulkan keadaan tersebut tanpa
mengenal lebih jauh arti keberadaan sebuah perpustakaan keliling
tersebut, untuk itu sangat diperlukan sekali pengenalan terhadap
sebuah perpustakaan keliling.
Bagaimana mungkin sebuah perpustakaan akan didatangi
banyak pengguna jika perpustakaan itu sendiri tidak dikenal oleh

para pengguna. Untuk bisa memanfaatkan sebuah perpustakaan itu
kita perlu mengenal perpustakaan keliling tersebut, terlebih pada
apresiasi masyarakat di beberapa kelurahan kurang memanfaatkan
fasilitas yang terdapat pada perpustakaan keliling tersebut. Itu terlihat
jelas pada grafik pengguna perpustakaan keliling posyandu/tbm 2010
berikut ini

2

Sudjana, (2000). hlm. 348.

105

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

Gambar. 1.1
Grafik Pengguna Perpustakaan Keliling Posyandu/Tbm 2010
581

600


500
400

300

328

200

100

245

0
Posyandu
Posyandu
Pinang
Penyengat
Posyandu

Merah
Posyandu
Lavenda
Rendah Perumahan
Aurduri
Posyandu
Kenali Besar
Ekajaya
Bougenvile
Selincah

160
95

Terlihat jelas pada grafik pengunjung di atas, bahwa
posyandu Pinang Merah hanya 95%, posyandu Penyengat Rendah
Aurduri 245%, posyandu perumahan Bougenvile 328%, posyandu
Ekajaya Selincah 160%. Dari empat kelurahan tersebut masyarakat
di sana kurang memanfaatkannya. Dan terlihat jelas hanya posyandu
Lavenda Kenali Besar yang animo masyarakatnya yang tinggi dalam

pemanfaatan perpustakaan keliling. Untuk itu, perpustakaan keliling
sangat penting untuk kita kenalkan kepada masyarakat Provinsi
Jambi dalam menunjang pendidikan mereka dan memberikan
informasi yang mereka butuhkan tersebut. Seperti perpustakaan
keliling pada BPAD Provinsi Jambi, perpustakaan keliling tersebut
harus kita kenalkan kepada masyarakat umum maupun staf yang
berhubungan dengan perpustakaan tersebut, supaya semua sivitas
akademik maupun masyarakat bisa memanfaatkan segala fasilitas
yang ada di perpustakaan. Oleh karena itu, tugas perpustakaan
keliling untuk mendatangi ke tempat yang dituju. Untuk itu kita
sangat perlu untuk mengadakan promosi tentang perpustakaan
keliling tersebut kepada masyarakat. Promosi ini sangat penting
untuk memperkenalkan perpustakaan keliling tersebut, bagaimana
sebuah perpustakaan keliling itu bisa berdiri, apa saja layanan yang
ada di perpustakaan keliling, dimana saja lokasi-lokasi yang akan
dikunjungi, apa manfaat dari perpustakaan keliling, hal tersebut biasa
kita terapkan dalam mempromosikan perpustakaan. Dalam UUD
Perpustakaan RI No.43 Tahun 2007 dalam pasal 8 menyebutkan
bahwa: “Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota


Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 106

berkewajiban menggalakkan promosi gemar membaca dengan
memanfaatkan perpustakaan”.3
Untuk mencapai target pengunjung, dan kepuasan mereka
dengan fasilitas yang ada di perpustakaan keliling sangat diperlukan
suatu strategi promosi. Strategi promosi ini sangat berguna dalam
meningkatkan kualitas pengunjung juga kualitas dari perpustakaan
keliling yang terdapat pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
(BPAD) Provinsi Jambi tersebut.
Sebagaimana dinyatakan oleh Sulistyo-Basuki bahwa, untuk
mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan, perpustakaan
tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan
masyarakat akan memenuhi perpustakaan. Memang selalu ada orang
yang ingin tahu namun jumlahnya hanya sedikit. Sebagai ketentuan
umum, masyarakat perlu selalu diingatkan secara terus menerus dan
efektif akan eksistensi jasa perpustakaan serta apa saja yang dapat
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena pustakawan tidak dapat
meramalkan kapan keperluan mereka akan informasi segera timbul.
Karena itu pustakawan perlu mengusahakan agar publisitas dapat

diperoleh melalui berbagai bentuk serta keluaran sesuai dengan
kemampuan keuangan.4
Disini penulis mengangkat suatu penelitian dengan fokus
menggunakan mobil keliling, karena hanya mobil keliling yang
mengunjungi dan melayani masyarakat pada enam kelurahan
tersebut. Berdasarkan dokumentasi yang penulis dapatkan, bahwa
mobil keliling pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Jambi mengunjungi ada enam titik di kelurahan seprovinsi Jambi.
Lokasi tersebut yaitu:
Tabel. 1.1
Jadwal Pelayanan Mobil Keliling Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah Provinsi Jambi 5

NO

TGL

LOKASI

1.

10

TBM Posyandu Lavenda Kelurahan
Kenali Besar

3

IPI, Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaaan,
Jakarta: Cv.Tamita utama, 2009, hlm. 10.
4
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama, 1991,
hlm. 286.
5
Dokumentasi BPAD Provinsi Jambi, tanggal 22 Februari 2011

107

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

2.

18

TBM Perum.Pinang Merah Kelurahan
Bagan Pete

3.

11

TBM Perum.Aurduri Kelurahan
Penyengat Rendah

4.

05

TBM Kelurahan Eka Jaya Jambi Selatan

5.

17

TBM Perum.Bougenville Lestari
Kelurahan Kenali Besar

6.

19

TBM Tunas Putri Kumpeh

Dalam hal ini, dari enam kelurahan tersebut masing-masing
hanya satu bulan sekali mengunjungi masyarakat setempat. Maka
untuk itu animo masyarakatnya dalam pemanfaatan perpustakaan
keliling sangatlah minim, dan juga kurangnya perhatian masyarakat
terhadap perpustakaan keliling ketika berkunjung ke sana. Upaya dan
strategi telah dilakukan, namun hasil yang diinginkan dan diperoleh
tidaklah adanya suatu perubahan. Untuk fasilitas yang diberikan
masyarakat terhadap pustakawan tersebut juga tidaklah optimal, baik
dari itu dari segi sarananya seperti: tempat duduk, meja, sehingga
pustakawan yang beroperasi ke sana hanya duduk seadanya saja
untuk menunggu masyarakat yang mau memanfaatkan perpustakaan
keliling itu.6
Pada dasarnya perpustakaan keliling itu sangat banyak
hambatannya, karena sebagian besar masyarakat umum maupun
pelajar di daerah Provinsi Jambi tidak tertarik dengan perpustakaan
keliling, karena kebanyakan dari masyarakat beranggapan bahwa
perpustakaan identik dengan buku yang lama yang sudah pernah
dilihat masyarakat dan tidak menarik lagi untuk dibaca juga pelajar
provinsi jambi lebih tertarik terhadap warnet (warung internet)
dibandingkan dengan perpustakaan keliling. Dan salah satu
hambatan lain adalah masalah dana, karena perpustakaan keliling
harus memerlukan bensin untuk pergi, kendaraan yang selalu siap
untuk dibawa pergi. Maka dari itu sangat perlu sekali bagi petugas
untuk merubah kesan yang ada pada pikiran mereka sebelumnya dan
mempersiapkan fasilitas yang ada pada perpustakaan keliling dengan
baik.

6

Observasi BPAD Provinsi Jambi, tanggal 18 Maret 2011

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 108

Layanan perpustakaan keliling yang dilayankan untuk
masyarakat ternyata tidak sesuai dengan harapan pustakawan. Di sini
perpustakaan keliling berupaya beroperasi di madrasah, namun
apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan keliling tidaklah optimal.
Tetapi walau begitu, pustakawan perpustakaan keliling mencoba
untuk merubah starategi operasinya di posyandu, namun tidak ada
perkembangan juga untuk membuat minat baca masyarakat lebih
maju. Itu berarti starategi implementasi yang dilakukan para
pustakawan belumlah optimal. Mengapa hal tersebut terjadi?.
Pengertian Perpustakaan Keliling
Perpustkaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak
(mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku,
majalah, koran dan bahan pustaka lainnya untuk melayani
masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau
oleh layanan perpustakaan umum kota madya yang menetap.7 Dapat
dikatakan perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan
layanan Perpustakaan Umum Kota Madya yang mempunyai fungsi :
1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan
perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum
terdapat gedung perpustakaan.
2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu
tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap,
misalnya karena dirawat di rumah sakit, menjalani hukuman
di lembaga permasyarakatan dan sebagainya.
3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada
masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan.
4. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di
tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum
menetap.
5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang
tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau
perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun.
6. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila situasi
tertentu memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di
tempat tersebut.
7. Melakukan tugas-tugas kepustakawanan, seperti: mendata
atau membuat koleksi secara berkala, satu sampai dua bulan
sekali, agar pengunjung tidak bosan dan membuat laporan
kegiatan baik bulanan, tribulanan dan tahunan.8
Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan keliling yaitu bagian
perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan menggunakan
7
8

Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan... hlm.108.
Ibid., hlm. 109.

109

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

kendaraan (darat maupun air). Biasanya tugas ini merupakan bagian
perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan
penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat
memanfaatkan jasa perpustakaan. Secara umum perpustakaan
keliling berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani
masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan
umum.9
Tjiptono dalam Kurnia Utami, 1995 menyebutkan bahwa:
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang diwujudkan
dalam bentuk mobil unit sehingga dapat dipindah-pindahkan ke
tempat tertentu agar pemakaian perpustakaan ini menjadi luas. Oleh
sebab itu sasarannya adalah masyarakat yang tidak terjangkau oleh
pelayanan di daerah tersebut.10
Dengan demikian, dari beberapa ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa perpustakaaan keliling ini mendatangi
masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari perpustakaan umum
yang biasanya berada di pusat kota kabupaten atau kotamadya.
Dengan adanya perpustakaan keliling ini memungkinkan penduduk
yang tinggal jauh dari perpustakaan umum dapat memanfaatkan jasa
yang diberikan oleh perpustakaan umum.
a. Koleksi
Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama
yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan.
Oleh sebab itu dari sumber informasi perpustakaan akan
dimulai kebijakan pembentukannya. Secara khusus
pembinaan koleksi dikaitkan dengan masing-masing jenis
perpustakaan.11 Koleksi perpustakaan juga harus selalu dibina
dan dikembangkan agar selalu diminati oleh masyarakat
pemakai. Pembinaan dan pengembangan koleksi diarahkan
pada kegiatan memperbaharui koleksi yang ada. Penambahan
koleksi dilakukan untuk menggantikan koleksi lama yang
sudah rusak, termasuk edisi lama atau koleksi yang sudah
habis dibaca pemakai di suatu pos layanan. Oleh karena itu
dibutuhkan kesiapan petugas perpustakaan keliling setiap saat
untuk mengadakan evaluasi terhadap koleksi secara berkala,
sehingga akan diketahui dengan pasti koleksi mana yang
sudah mencapai taraf membosankan bagi pemakai pada suatu
pos layanan. Koleksi akan membosankan apabila setiap kali

9

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan... hlm. 48.
Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset, 1995, hlm. 200.
11
Sutarno NS, Menejemen Perpustakaan: Suatu pendekatan praktik,
Jakarta: Segung Seto, 2006,
hal. 84.
10

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 110

kunjungan, koleksi yang dibawa tidak berganti-ganti dan
kemungkinan koleksi tersebut sudah dibaca semua.
Penambahan jumlah eksemplar tidak diperlukan, karena
hanya akan memenuhi tempat yang sudah terbatas, dan tidak
memberikan variasi terhadap koleksi perpustakaan. Oleh
sebab itu apabila ingin mengembangkan koleksi perpustakaan
keliling, harus diarahkan untuk menambah judul-judul baru
agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan terarah oleh
masyarakat pemakai.12
Penambahan koleksi akan terasa bermanfaat apabila
pemilihan atau seleksi
bahan pustaka/bahan bacaan
dilakukan berdasarkan kebutuhan pemakai. Dalam seleksi
harus dipertimbangkan kegunaan koleksi, prioritas
kebutuhan, dan prioritas tempat layanan yang dipilih.13
Dari beberapa ahli tersebut, dapat penulis analisis bahwa
pustakawan haruslah mengetahui koleksi apa yang diinginkan
oleh masyarakat, dan juga sebaiknya dapatlah perpustakaan
keliling menambah judul-judul baru yang sesuai dengan
permintaan masyarakat, agar masyarakat terpuaskan terhadap
koleksi-koleksi yang mereka inginkan. Oleh sebab itu,
apabila perpustakaan keliling ingin berjalan secara efektif,
haruslah memberikan koleksi-koleksi yang terbaru, yang
diinginkan masyarakat dan menyajikan koleksi-koleksi yang
membuat daya tarik masyarakat agar lebih bisa
memanfaatkan perpustakaan keliling.
b. Layanan
Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama
di setiap perpustakaan. Layanan tersebut merupakan kegiatan
yang langsung berhubungan dengan masyarakat, dan
sekaligus
merupakan
barometer
keberhasilan
penyelenggaraan perpustakaan. Oleh karena itu dari meja
layanan akan dikembangkan gambaran dan citra
perpustakaan, sehingga seluruh kegiatan perpustakaan akan
diarahkan dan terfokus kepada bagaimana memberikan
layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat
pemakai. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan
rasa senang dan puas kepada pemakai.14

12

http://staff.ui.ac.id/internal/132288240./publikasi/PenelitianKelilingDKIb.
doc. Diakses pada tanggal 15 januari 2011
13
Ibid.,http://staff.ui.ac.id/internal/132288240/publikasi/PenelitianKeliling
DKIb.doc. Diakses pada tanggal 15 januari 2011.
14
Sutarno NS, Menejemen Perpustakaan: Suatu pendekatan praktik hlm.
90.

111

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

Jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan keliling untuk
masyarakat pemakai antara lain:
1. Layanan sirkulasi, berupa layanan pemberian kesempatan
bagi anggota perpustakaan keliling untuk meminjam bahan
pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan
yang ada. Peminjaman hanya diberikan kepada pengunjung
yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan keliling
2. Layanan membaca di perpustakaan, berupa layanan bagi
pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, namun
hanya membaca saja maka disediakan tempat (pos) layanan.
Agar layanan ini dapat berjalan dengan baik seyogyanya
disediakan tempat membaca seperti kursi, karpet yang
ditempatkan di luar mobil seperti di bawah pohon yang
rindang yang dapat diawasi secara langsung oleh petugas
3. Pembacaan cerita (story telling), berupa layanan yang
bertujuan untuk menarik minat anak-anak untuk membaca,
terutama anak-anak sekolah.
4. Layanan jasa informasi, berupa layanan yang menggunakan
sumber-sumber yang ada di perpustakaan keliling maupun
yang ada di luar. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
terbaru bagi masyarakat, perpustakaan keliling perlu
menyediakan bahan bacaan seperti surat kabar dan majalah.
Perpustakaan perlu memberikan layanan kepada pemakai
dengan cepat dan tepat.15
Dalam melakukan kegiatan layanan, perpustakaan keliling
menerapkan sistem layanan terbuka. Dalam sistem layanan terbuka
ini pemakai dapat secara langsung mencari sendiri bahan pustaka
yang tersedia di rak di dalam mobil perpustakaan keliling. Dengan
sistem ini diharapkan pemakai bebas memilih bahan pustaka sesuai
dengan kebutuhannya.16
Pada dasarnya layanan perpustakaan keliling dapat
terselenggara dengan baik apabila kondisi kendaraan baik, sikap
petugas yang selalu siap membantu dan menentukan pos dan waktu
layanan yang tepat.
Penentuan pos dan waktu layanan yang tepat akan
mempengaruhi tingkat penggunaan koleksi, karena pada waktu
tersebut masyarakat memiliki waktu luang dan tidak perlu
menempuh jarak yang terlalu jauh untuk mencapai layanan
perpustakaan keliling.17
15

Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan... hlm. 124.
http://staff.ui.ac.id/internal/132288240/publikasi/PenelitianKelilingDKIb.
doc. Diakses pada tanggal 15 januari 2011, op.cit., h. 9
17
Ibid.,http://staff.ui.ac.id/internal/132288240/publikasi/PenelitianKeliling
DKIb.doc. Diakses pada tanggal 15 januari 2011.
16

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 112

Dari beberapa ahli tersebut, dapat penulis analisis bahwa
sasaran pelayanan perpustakaan keliling pada intinya adalah
mengupayakan adanya kepuasan sikap pelayanan dan waktu yang
diberikan kepada pengguna perpustakaan keliling dalam
meningkatkan minat baca masyarakat. Untuk itu perpustakaan
keliling memberikan sistem layanan terbuka, agar pengguna bisa
langsung mencari informasi yang dibutuhkannya. Dalam hal ini,
peran seorang pustakawan sangat diutamakan dalam suatu pelayanan
yang memuaskan pengguna (masyarakat).
Pengertian Promosi
Promosi dan publikasi perpustakaan merupakan kelanjutan
kegiatan lebih lanjut setelah semuanya sudah siap, baik perangkat
lunak, perangkat keras, maupun perangkat manusia. Dan untuk
mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan, perpustakaan
tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan
masyarakat akan memenuhi perpustakaan. Memang selalu ada orang
yang ingin tahu namun jumlahnya sedikit. Sebagai ketentuan umum,
masyarakat perlu selalu diingatkan secara terus menerus dan efektif
akan eksistensi jasa perpustakaan serta apa saja yang dapat
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena pustakawan tidak dapat
meramalkan kapan keperluan mereka akan informasi segera timbul.
Karena itu pustakawan perlu mengusahakan agar publisitas dapat
diperoleh melalui berbagai bentuk serta keluaran sesuai dengan
kemampuan keuangan.18
1. Mempromosikan, mempublikasikan atau memasyarakatkan
dan sosialisasi perpustakaan mempunyai beberapa sasaran,
yaitu:
2. Menginformasikan,
atau
memberitahukan
supaya
masyarakat tahu dan kenal.
3. Mengingatkan, agar masyarakat selalu ingat.
Menarik perhatian, agar masyarakat tertarik kepada
perpustakaan. Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,
yakni aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, memberi dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 19
Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran
dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi
juga merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan
konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang
18

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan... hlm. 286.
http://riah.staff.uns.ac.id/2009/02/11/promosi-perpustakaan-why-not/.
Diakses pada tanggal 13 Januari 2011
19

113

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi sekaligus
membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan.20
Dari ahli tersebut, penulis dapat menganalisis dari promosi
perpustakaan adalah usaha-usaha untuk menyebarluaskan jasa
layanan perpustakaan kepada masyarakat dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan serta memuaskan pemustaka.
Strategi Promosi
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai
tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan
tersebut dapat berbeda. Jadi, strategi ini dibuat berdasarkan suatu
tujuan.21
Ada beberapa strategi dalam hal promosi jasa perpustakaan,
yaitu:
1. Membangun komunikasi dengan pemustaka, merupakan
pemanfaatan ilmu komunikasi dalam segala kegiatan
promosi, oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam
berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan, fasilitas dan
bahan pustaka yang ada. Beberapa sikap dalam
berkomunikasi dapat ditunjukkan dengan kemampuan
memiliki wawasan yang luas, tingginya integritas dan
kemampuan dalam berkomunikasi.
2. Membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Pada dasarnya
tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan
layanan berupa pemenuhan semua kebutuhan pemustaka,
oleh karena itu perlu dibangun kerjasama terutama dalam
layanan promosi. Kerjasama dapat dilakukan dalam
kegiatan sehari-hari atau secara insidentil. Kerjasama dapat
dilakukan dengan: instansi terkait (pendidikan, perpustakaan
nasional/provinsi/kabupaten/kota, pemerintah, penerbit, toko
buku) atau dengan lembaga/orang yang berkompeten
dengan perpustakaan (LSM, tokoh masyarakat).
3. Membuat program promosi yang meliputi : penetapan
sasaran/prioritas; menentukan prosedur /tindakan serta
menyusun rencana kerja. Adapun dalam pembuatan
program promosi ini perlu menetapkan pendekatan yang
dipakai yaitu : melalui iklan, melalui kontak pribadi atau

20

Darmono, Perpustakaan Sekolah (pendekatan aspek manajemen dan tata
kerja), Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007, hlm. 207.
21
Bayu Swastha, Menejemen Pemasaran Modern,Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2008, hlm. 67.

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 114

melalui penciptaan “suasana” (atmosphere),
publikasi atau pemberian reward.22

melalui

Bentuk-Bentuk dan Sarana Promosi
Media promosi merupakan alat yang dapat digunakan sebagai
sarana promosi perpustakaan. Ada berbagai media dan bentuk-bentuk
promosi perpustakaan antara lain:
Media cetak, seperti brosur, poster, pamflet, arteikel, press
release.
Media elektronik, seperti berita, film, slide.
a. Media non massa, seperti baliho, spanduk, poster, balon.
b. Media pertemuan, seperti pameran, seminar, talk show,
penyuluhan.
c. Adanya berbagai jenis media tersebut dapat dipilih
sebagai sarana promosi sesuai daya dukung perpustakaan
umum, menyangkut kebijakan, dana, sarana dan prasarana
serta sumber daya manusia yang ada.23
Sarana promosi berupa bentuk-bentuk kegiatan yang dapat
dilakukan baik di lingkungan perpustakaan maupun di luar
perpustakaan dalam rangka promosi perpustakaan. Serta peranan dan
kesiapan sumber daya manusia, dalam hal ini terutama petugas
perpustakaan atau pustakawan, dalam meningkatkan sosok
perpustakaan sebagai pusat informasi yang seharusnya selalu
dikunjungi orang.24
Dan juga menurut Tanri Abeng dalam buku promosi jasa
perpustakaan, disebutkan bahwa: “seorang petugas itu harus
mempunyai wawasan yang luas dan bisa memberikan layanan yang
bermutu kepada pengguna”.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam hal promosi
perpustakaan adalah:
1. Lomba, bercerita/dongeng,
2. Penelusuran informasi,
3. Menulis artikel dan abstrak,
4. Membuat resensi buku,
5. Melukis,
6. Mengarang,
22

http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layananperpustakaan/. Diakses tanggal 23 Maret 2011
23
http://perpustakaan.jogjakota.go.id/detail_artikel.php?artikel=11&view=
Promos/Perpustakaan/
Media/Peningkatan/Peran/Perpustakaan/Umum/Di/Masyarakat/Yang/Terlupakan.
Diakses pada tanggal 13 Januari 2011.
24
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2009), Cet.
Ke-2, hlm. 31.

115

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

7. Wisata perpustakaan,
8. Bazaar,
9. Pameran,
10. Pemutaran film, dll.25
Di samping media promosi, perpustakaan juga memperhatikan
bagian-bagian promosi yang ada antara lain:
1. Advertising atau iklan, yaitu berita yang dipasang di media
cetak ataupun media elektronik. Tujuannya untuk
mendorong masyarakat agar tahu serta pada akhirnya ada
ketertarikan
2. Personal selling, adalah penjualan/promosi perorangan
dengan saling bertemu muka, antara pustakawan dengan
pemustaka (peminjam/pengguna) perpustakaan. Kegiatan ini
sangat penting untuk dilakukan oleh seorang pustakawan
yang berhadapan langsung dengan pemustaka.
3. Promosi penjualan, dalam promosi perpustakaan dapat
berupa promosi pemustaka (pengguna) dan promosi
khalayak. Promosi pemustaka lebih cenderung memberikan
sesuatu penghargaan atas peran serta pemustaka seperti
pemberian merchandise berupa stiker, gantungan kunci,
penyekat buku sebagai sarana promosi. Sedangkan promosi
khalayak lebih bersifat promosi kepada masyarakat umum
yang belum begitu mengenal perpustakaan seperti bazzar,
pameran, berbagai jenis lomba.
4. Publicity adalah pengumuman, pemberitahuan, reklame
perihal
aktifitas
perpustakaan
misalkan
tentang
perpustakaan, layanan, koleksi baru dan sebagainya.
Pengumuman ini paling efektif dilakukan oleh perpustakaan
umum dengan berbagai media yang ada. Pengumuman
perpustakaan dapat juga cukup dipasang di tempat-tempat
strategis perpustakaan dengan design yang artistik sehingga
menarik pemustaka untuk membacanya.
Cara-cara Promosi Perpustakaan
Pemakai perpustakaan terdiri dari berbagai individu yang
berbeda. Bentuk promosi juga harus disesuaikan karena adanya
perbedaan itu. Mereka juga terdiri dari berbagai latar belakang
budaya dan pendidikan. Hal ini akan mempengaruhi penerimaan dan
reaksi dari promosi yang disampaikan.
Berbagai cara promosi telah dilakukan orang. Secara umum
cara-cara promosi yang selama ini dilakukan di perpustakaan adalah:
25

http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layananperpustakaan/. Diakses tanggal 23 Maret 2011.

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 116

1.
2.
3.
4.
5.

Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya
Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik
Mendengarkan lagu-lagu kaset
Memutar film atau bahan pandang dengar
Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai
bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya
6. Memberi pengarahan dan penjelasan tentang cara
menggunakan perpustakaan, fasilitas dan alat peraga yang
ada
7. Memberi penerangan dan pengumuman tentang koleksi
yang terdapat dalam perpustakaan
8. Menciptakan
suasana
dan
lingkungan
yang
26
menyenangkan.
Kendala-kendala yang Dihadapi Promosi Perpustakaan
Menurut pendapat para ahli, seperti Singh dalam buku
promosi jasa perpustakaan, beliau mengatakan bahwa: “hampir
sebagian besar masyarakat di negara telah mendengar tentang
perpustakaan nasional dan cabang-cabangnya, tetapi mereka tidak
mengerti apa yang dapat diberikan oleh perpustakaan”.27
Berikut ini adalah sejumlah kendala dan keterbatasan yang
umumnya dihadapi oleh perpustakaan-perpustakaan di Indonesia,
baik kendala dari dalam maupun dari luar.
a. Kendala dari dalam:
1. Sarana dan prasarana;
2. Perabot dan perlengkapan;
3. Sosialisasi;
4. Sumber pembiayaan;
5. Jumlah dan mutu sumber daya manusia;
6. Jumlah, jenis dan mutu koleksi bahan pustaka;
7. Perhatian dari instansi induk atau atasan.
b. Kendala dari luar:
1. Kesadaran tentang perlunya perpustakaan belum tumbuh
dan berkembang baik;
2. Perhatian, respon, dan tanggapan masyarakat yang masih
terbatas;
3. Minat dan budaya baca masyarakat yang umumnya
masih relatif rendah;
4. Informasi dan akses ke perpustakaan masih terbatas;
5. Kondisi sosial budaya dan ekonomi belum sepenuhnya
menunjang;
26
27

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan... hlm. 131.
Ibid., hlm. 225.

117

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

6. Ada jarak yang memisahkan antara perpustakaan dan
masyarakat.28
Penutup
Berdasarkan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka untuk mempermudah bagi para pembaca dalam memahami
bacaan dengan jelas tentang pembahasan yang tertera dalam skripsi
ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai
berikut:
1. Sarana dan prasarana yang dilakukan oleh BPAD Provinsi
Jambi dalam hal promosi secara umum tersebut adalah
brosur, poster, spanduk, mengadakan kegiatan perlombaan,
banner kegiatan, pameran dan lain-lainnya. Sedangkan sarana
yang terfokus dalam bentuk promosi perpustakaan keliling
yaitu dengan sosialisasi langsung ke tempat-tempat yang akan
dikunjungi tersebut dengan mengajak lurah dan para
perangkatnya, ketua RT setiap kelurahan, alim ulama, karang
tarunanya dan masyrakat setempat dan memberikan brosur,
memasang spanduk, melalui media elektronik. guna bertujuan
untuk mendekatkan masyarakat dengan budaya membaca.
2. Strategi yang digunakan BPAD Provinsi Jambi dalam hal
promosi ini pertama kali perpustakaan keliling beroperasi di
madrasah dengan mobil keliling, namun hal itu gagal dalam
menarik minat masyarakat. Selanjutnya pustakawan mencoba
dengan pindahnya tempat beroperasi, yaitu ke posyandu.
Namun upaya yang di lakukan juga gagal dalam menarik
minat baca masyarakat. Dan juga dalam hal membangun
komunikasi dengan pemustaka tidaklah optimal.
3. Beberapa bagian kendala-kendala yang dihadapi dalam
promosi perpustakaan keliling tersebut, yaitu:
a. Kendala Dari Dalam.
Sarana dan prasarana perpustakaan itu ditandai dengan
rendahnya perhatian kepala BPAD Provinsi Jambi
terhadap perpustakaan keliling. BPAD Provinsi Jambi
memiliki 4 mobil yang menjadi sarana utamanya, tetapi
dalam hal ini hanya 2 mobil yang itu-itu saja di gunakan
dalam beroperasi. Dan prasarana yang menunjang untuk
membaca juga tidak ada, seperti: meja dan kursi. Kendala
itu tidak terlepas dari sarana dan prasarana saja, dana juga
menjadi kendala dari dalam. Dan dalam hal ini juga,
lemahnya daya kreativitas pustakawan dalam mencari
28

30.

Sutarno NS, Menejemen Perpustakaan: Suatu pendekatan praktik... hlm.

Strategi Promosi Perpustakaan Keliling Badan... – Musaddad Al-Basry 118

celah untuk menarik minat baca masyarakat dalam
pemanfaatan perpustakaan keliling.
b. Kendala Dari Luar.
Kendala-kendala itu semua tidak hanya dari dalam saja,
bahkan ada juga yang dari luar, seperti pandangan
masyarakat terhadap perpustakaan keliling. Mereka
memandang perpustakaan keliling hanya memperamai di
tempat posyandu saja, tetapi mereka tidak melihat
seberapa besar pentingnya perpustakaan keliling bagi
mereka. Masyarakat juga memandang terhadap
pustakawannya. Di sini pustakawan hanya sekedar
menjalankan tugasnya saja tetapi tidak berusaha dalam
mencuri minat baca masyarakat. Itu di karenakan
pustakawan tidak memiliki latar belakang perpustakaan.
Bibliografi
----------------. 2010. Prosudur Penelitian: Suatu Pendekat Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Adrianus Chatib. 2006. Acuan Penulisan Skripsi/Tesis Untuk
Mahasiswa Fakultas ADAB-Sastra & Kebudayaan IAIN STS
Jambi. Jambi: Fakultas Adab.
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 1996. Jakarta: Bumirestu.
Badollahi Mustafa. 2009. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Bayu Swastha. 2008. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta.
Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek
Manajemen Dan Tata Kerja. Jakarta: PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Http://Kangbudhi.Wordpress.Com/2007/10/18/ Pemasaran- DanPromosi-Perpustakaankaan/. Diakses pada tanggal 08 Januari
2011.
Http://Perpustakaan.Jogjakota.Go.Id/Detail_Artikel.Php?Artikel=11
&View=Promos/Perpustakaan/Media/Peningkatan/Peran/Perpu
stakaan/Umum/Di/Masyarakat/Yang/Terlupakan.
Diakses
tanggal 13 Januari 2011.

119

At-Tasyrih, Volume 2, Nomor 1, September 2016: 102-119

Http://Riah.Staff.Uns.Ac.Id/2009/02/11/ Promosi- PerpustakaanWhy- Not/. Diakses pada tanggal 13 Januari 2011.
Http://Staff.Ui.Ac.Id/Internal/132288240/Publikasi/Penelitiankeliling
dkib.DocDiakses pada tanggal 15 januari 2011.
Http://Yuni_Yuven.Blog.Undip.Ac.Id/2009/12/14/Strategi-PromosiLayanan-Perpustakaan/. Diakses tanggal 23 Maret 2011.
Moleong Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Mukhtar. 2007. Bimbingan Skripsi, Tesis Dan Artikel Ilmiah. Jambi:
Sulthan Thaha Pres IAIN Jambi.
Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan
Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i. 2010. Perpustakaan dan Arsip: Media Informasi dan
Kearsipan. Jambi: BPAD Provinsi Jambi.
Sanafiah Faisal. 2007. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suherman. 2009. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung:
MQS Publishing.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Supriyanto. 2006. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan.
Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia.
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Sagung seto.
Tjiptono. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaaan.
Jakarta: Cv.Tamita utama, 2009

Dokumen yang terkait

Encyclopedia of Nineteenth-Century Thought

0 0 791

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM STUDI

0 0 16

View of Ta’lîm al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Badawiyyah li Taṭawwur al-Taqaddum ‘al al-Daulah al-Umawiyyah; al-Dirâsah al-Taḥlîliyyah Hîlâl al-Manhaj wa al-Ṭarîqah

0 1 28

TUGAS 1 LOGIKA INFORMATIKA Chapter 10 Equal Opportunities: Putting Equivalence Rules To Work Terjemaahan dari salah satu bab dari buku Logic for dummies Kelompok 6 Acep Ahmad Fitriadin Asep Muhammad INFORMATIKA A FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS I

0 0 23

View of PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA

0 1 14

6 ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Abdul Mutalib Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian abdulmutalibmpdigmail.com Abstract - View of ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

0 0 21

5 PERAN PENGAJIAN ANTARA MAGHRIB ISYA (PAMI) DALAM MENGATASI BUTA AKSARA AL-QUR’AN DI DESA OLAK KECATAMAN MUARA BULIAN-BATANG HARI JAMBI Ansori Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian ansori1183yahoo.co.id Abstract - View of PERAN PENGA

0 0 14

View of KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM SURAT LUQMAN AYAT 12-19

0 0 16

3 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI Dodi Harianto Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PERAN GURU DALAM MENANAMK

0 1 9

2 PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI MITRA SEJAJAR LAKI-LAKI Amiruddin Dosen Tetap Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Muara Bulian infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI MITRA SEJAJAR LAKI

0 0 23