Pembangunan Aplikasi Pendaftaran Operasi Penderita Katarak (Studi Kasus: Rumah Sakit Larasati Pamekasan)

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 7251-7261 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Aplikasi Pendaftaran Operasi Penderita Katarak

(Studi Kasus: Rumah Sakit Larasati Pamekasan)

1 2 3 Nawfal Alim Fardana , Denny Sagita Rusdianto , Lutfi Fanani

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: [email protected], [email protected], [email protected]

  

Abstrak

  Proses administrasi atau pendaftaran dalam bidang kesehatan sangatlah penting. Karena proses pendaftaran yang terlalu lama dan antrian yang Panjang akan meresahkan dan membuat calon pasien merasa tidak aman. Katarak merupakan salah satu penyakit yang selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Walaupun proses operasi katarak cepat, dan biaya sudah ditanggung oleh pemerintah, permasalahan yang ada sekarang adalah proses pendaftaran di fasilitas kesehatan yang berbeda-beda. Selain itu, data penderita katarak yang ada disetiap daerah tentunya harus dicatat agar lebih mudah dalam memberikan bantuan kepada penderita katarak, khususnya orang-orang yang tidak mampu dan belum mempunyai asuransi. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk membuat sistem pendaftaran atau pendataan data yang bisa dilakukan secara portable (dimana saja dan kapan saja) yang akan membantu pasien dalam urusan administrasi, sehingga ketika pasien datang ke fasilitas kesehatan dapat langsung menjalani operasi dan pengobatan. Sistem yang akan dibangun ini akan memanfaatkan relawan sebagai pengguna dari sistem, yang dimana relawan tersebut akan membantu proses pendataan penderita katarak dengan berkeliling ke daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan. Sistem ini akan terdiri dari website untuk admin dan dokter dan aplikasi mobile untuk relawan. Seluruh kebutuhan yang ada dalam sistem merupakan hasil elisitasi dengan dokter yang sehari-hari mengoperasi penderita katarak. Sistem ini telah diuji dengan pengujian unit dengan metode whitebox, pengujian integrasi dengan metode blackbox, dan pengujian validasi dengan metode blackbox.

  Kata kunci: katarak, administrasi, mobile, basis data, rekayasa kebutuhan

Abstract

  

The administration or registration process in the health facilities is very important. Because the

registration process that too long and has a long queue will be unsettling and make prospective patients

feel unsafe. Cataract is one disease that always increases every year in Indonesia. Although the process

of cataract surgery is quick, and the cost has been borne by the government, the current problem is the

registration process at different health facilities. In addition, data of patients with cataracts in each

area must be noted for easier in aiding patients with cataracts, especially people who can not afford

and have no insurance. Therefore, this research is intended to make the registration system or data

collection can be done portable (anywhere and anytime) that will help the patient in administrative

matters, so that when patients come to health facilities can directly undergo surgery and treatment. The

system to be built will take advantage of volunteers as users of the system, the volunteers will help the

process of cataract data collection by traveling to areas far from health facilities. This system will

consist of websites for admins and doctors and mobile apps for volunteers. All the needs that exist in

the system is the result of elicitation with doctors who daily operate on cataract patients. This system

has been tested by unit testing with whitebox method, integration testing with blackbox method, and

validation testing with blackbox method.

  Keywords: cataract, administration, mobile, database, requirement engineering

  utama gangguan penglihatan yang dapat 1.

   PENDAHULUAN menyebabkan kebutaan. Di Indonesia, 50% penyebab kebutaan disebabkan oleh katarak.

  Katarak merupakan salah satu penyebab

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

7251

  Sedangkan jumlah kasus katarak di Indonesia adalah 2% dari jumlah penduduk. Salah satu rumah sakit yang ada di provinsi Jawa Timur di Kota Pamekasan adalah RS Larasati Pamekasan. Rumah Sakit Larasati telah beroperasi sejak tanggal 2 September 2002 sebagai rumah sakit swasta. Rumah sakit larasati pamekasan didirikan dibawah Yayasan Anggoro Kasih.

  Direktur RS Larasati Pamekasan dr. Indri Widayanti, M. Mkes (2018) menyatakan bahwa saat ini rumah sakit larasati sedang mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan khusus untuk menanggulangi permasalahan katarak yang ada di Kota Pamekasan. Penyediaan sarana dan prasarana dilakukan untuk melakukan pemeriksaan & operasi khusus katarak yang akan dibatasi kuota setiap harinya, hal ini dilakukan untuk mengurangi masalah antrean. Masyarakat dapat melakukan operasi di RS Larasati tanpa harus melalui rujukan dari Puskesmas. Selain itu, untuk masyarakat yang tidak memiliki uang ataupun asuransi, akan tetap didaftarkan ke Rumah Sakit dan ditandai koordinat rumahnya agar dapat dilakukan tindakan ketika diperlukan. Selain itu agar mempermudah proses pendaftaran dan pendataan, maka pendaftaran akan dilakukan secara online Dokter-dokter mata yang ada di Pamekasan dan pihak Rumah Sakit Larasati juga mengajak masyarakat untuk turut membantu dalam mendata orang yang memiliki indikasi katarak dengan imbalan yang diberikan langsung oleh dokter berdasarkan pendaftaran pasien yang dilakukan.

  Oleh karena itu agar fasilitas ini dapat digunakan di daerah-daerah yang jauh dari Lembaga kesehatan, maka dibuatlah suatu sistem untuk melakukan pendataan dan pendaftaran terhadap penderita di daerah tersebut. Yang pada pelaksanaanya nanti, sistem ini akan bersifat portable melibatkan masyarakat umum dan petugas kesehatan dalam membantu penderita katarak yang berada di sekitarnya.

  Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan tertutupnya lensa mata oleh suatu bagian yang keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya ke mata. Kebanyakan katarak disebabkan oleh kondisi tertentu, cedera pada mata, ataupun penyakit. Faktor yang menyebabkan katarak meliputi diabetes, paparan sinar ultraviolet yang terus-menerus, penggunaan tembakau atau merokok, dan alcohol. Penglihatan pada penderita katarak dapat dipulihkan dengan melakukan operasi katarak untuk mengangkat bagian lensa yang rusak tersebut (WHO, 2018).

  Dalam penelitian yang berjudul “Native

  Apps vs. Mobile Web Apps

  ” oleh (Jobe, William., 2013) diperoleh bahwa native apps lebih cepat dalam memproses lokasi dari pengguna dibandingkan mobile web apps. Selain itu native apps lebih cepat dalam pemrosesan data karena tidak melakukan load user interface, sedangkan mobile web apps harus mengambil tampilan dari server terlebih dahulu. Selain itu

  native apps lebih cepat dan mudah

  diimplementasikan ketika suatu aplikasi membutuhkan kinerja dari perangkat keras

  .

  3. METODOLOGI PENELITIAN

  Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. Peneliti menggunakan metode SDLC ini dikarenakan seluruh kebutuhan telah jelas dan fix di awal. Adapun tahap-tahap dari metodologi penelitian yang dilakukan adalah studi literature, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan pengambilan kesimpulan dan saran.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

  Penjelasan dari flowchart metodologi penelitian diatas ialah sebagai berikut: Studi literature menjelaskan kajian atau dasar teori yang didapatkan berdasarkan penelitian sebelumnnya yang bisa didapatkan dari buku, ebook, jurnal, dan beberapa literature di internet sebagai penunjang dalam penulisan tugas akhir.

  Analisis kebutuhan menjelaskan tahap ketika menganalisis sistem yang akan dibangun dengan tujuan memahami domain permasalahan dan menentukan kebutuhan sistem agar sesuai dengan kesepakatan antara pengembang dengan pemangku kepentingan. Hasil dari tahap ini adalah spesifikasi kebutuhan, use case diagram, dan use case scenario.

  Perancangan adalah tahap yang dilakukan dengan berlandaskan kepada tahap analisis kebutuhan yang telah dilakukan. Dalam perancangan kebutuhan-kebutuhan yang telah dispesifikasikan akan dimodelkan kedalam model UML.

  Implementasi menjelaskan mengenai algoritma dan penerapan dari tahap perancangan. Dalam tahap ini seluruh perancangan yang sudah dibuat diimplementasikan kedalam Bahasa pemrograman sehingga menjadi suatu sistem yang utuh.

  Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem atau aplikasi yang sudah dibangun telah berjalan dan sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnnya. Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian unit, integrasi, validasi, dan pengujian non fungsional compatibility.

  Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan yang merupakan hasil atau jawaban dari rumusan masalah yang ada, sedangkan selanjutnya adalah pemberian saran agar pembangunan sistem dapat dikembangkan diwaktu yang akan datang.

  Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan menentukan kebutuhan umum yang didapatkan ketika elisitasi kebutuhan. Penggalian atau elisitasi kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara dan observasi di rumah sakit Larasati Pamekasan. Wawancara dilakukan terhadap dokter mata dr. Raden Budi Santoso, Sp.M yang ada di rumah sakit Larasati sebagai pemangku kepentingan dari sistem solusi katarak. Rumah sakit larasati dalam hal ini, ingin menyiapkan atau menyediakan tempat bagi dokter mata yang ada di Pamekasan untuk melakukan operasi katarak di rumah sakit Larasati dengan infrastruktur yang sudah disediakan. Dari hasil wawancara yang dilakukan, masalah utama yang dihadapi terletak dari prosedur pendaftaran yang selalu mengakibatkan antrian Panjang dikarenakan proses pendaftaran masih dilakukan secara konvensional.

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Berdasarkan Kebutuhan

  Berdasarkan permasalahan tersebut, maka didapatkan kebutuhan untuk membangun sistem yang bernama Solusi Katarak. Seperti yang terlihat pada gambar 4.1 sistem ini akan menjadi prosedur pendaftaran calon pasien katarak yang berfungsi terpisah dengan prosedur yang sudah ada di rumah sakit Larasati. Alur pendaftaran akan dilakukan secara online dan calon pasien tidak perlu melengkapi berkas-berkas pendaftaran karena prosedur pendaftaran akan dilakukan oleh Relawan selaku pengguna sistem. Sehingga penderita katarak yang tidak mengerti alur pendaftaran dapat melakukan operasi dengan bantuan dari Relawan tersebut.

  4.2 Identifikasi Aktor

4. ANALISIS KEBUTUHAN

  Aktor merupakan seseorang atau sistem yang dapat berinteraksi dengan sistem. Adapun aktor dalam aplikasi ini ditujukkan pada tabel

4.1 Elisitasi Kebutuhan

  4.1. Sedangkan Use case Diagram ditunjukkan pada gambar 4.2 dan gambar 4.3

Tabel 4.1 Tabel Identifikasi Aktor Aktor Deskripsi

  Admin Pihak dari Rumah Sakit yang dapat mengecek data calon pasien dan jadwal layanan atau fungsionalitas dari sebuah sistem yang harus tersedia, bagaimana sistem yang dokter. merespon dan melakukan tugasnya dalam situasi

  Tim Dokter Aktor yang tertentu. Kebutuhan fungsional juga harus menginputkan diberikan suatu identitas untuk mempermudah jadwal dan melihat proses identifikasi kebutuhan juga untuk daftar pasien yang menjaga konsistensi yang terkait dengan didaftarkan. kebutuhan suatu sistem, mulai dari proses perancangan hingga pengujian sistem selesai

  Relawan Aktor yang mencari dilakukan. Adapun kebutuhan fungsional sistem calon-calon pasien serta spesifikasinya ditunjukkan pada Tabel 4.2. dan menginputkan

  Setiap Kebutuhan akan diberikan kode SK-F-X datanya kedalam sistem. untuk kebutuhan fungsional website, SK-F-A-X untuk kebutuhan fungsional android, dan SK- Aktor yang sudah

  User

  NF-X untuk kebutuhan non fungsional. SK melakukan merupakan Solusi Katarak, F untuk kebutuhan registrasi, namun fungsional, A untuk android, NF untuk belum melakukan kebutuhan non fungsional dan X menunjukkan verifikasi terhadap nomor dari definisi kebutuhan utama. admin. Hanya dapat melihat data, tidak diijinkan mengatur data.

  Guest Aktor yang

  menggunakan sistem namun belum masuk kedalam sistem.

Gambar 4.2 Use Case Diagram Aplikasi Android

4.3 Kebutuhan Fungsional Sistem

  Kebutuhan fungsional sistem merupakan

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem WebTabel 4.2 Tabel Spesifikasi Kebutuhan Sistem

  15 SK-F-15 Sistem harus mampu menampilkan rekam medis pasien

  27 SK-F-27 Sistem harus mampu menghapus merk lensa katarak

  26 SK-F-26 Sistem harus mampu mengubah merk lensa katarak

  25 SK-F-25 Sistem harus mampu menambahkan merk lensa untuk katarak

  24 SK-F-24 Sistem harus mampu menampilkan data merk lensa untuk katarak

  23 SK-F-23 Sistem harus mampu menghapus data lensa katarak

  22 SK-F-22 Sistem harus mampu mengubah data lensa katarak

  21 SK-F-21 Sistem harus mampu menambahkan data lensa untuk katarak

  20 SK-F-20 Sistem harus mampu menampilkan data lensa untuk katarak

  19 SK-F-19 Sistem harus mampu menghapus user yang terdaftar

  18 SK-F-18 Sistem harus mampu menghapus rekam medis pasien penderita katarak.

  17 SK-F-17 Sistem harus mampu mengubah rekam medis pasien penderita katarak.

  16 SK-F-16 Sistem harus mampu menambahkan rekam medis pasien penderita katarak.

  14 SK-F-14 Sistem harus mampu menampilkan daftar user yang terdaftar.

  Website No. Kode Deskripsi Kebutuhan

  13 SK-F-13 Sistem harus mampu menghapus jadwal praktik dokter

  12 SK-F-12 Sistem harus mampu mengubah jadwal praktik dokter

  11 SK-F-11 Sistem harus mampu menambahkan jadwal praktik dokter

  10 SK-10 Sistem harus mampu melihat jadwal praktik dokter katarak.

  9 SK-F-9 Sistem harus mampu menampilkan daftar status operasi pasien penderita katarak.

  8 SK-F-8 Sistem harus mampu menandai lokasi tempat tinggal pasien penderita katarak

  7 SK-F-7 Sistem harus mampu menghapus data pasien penderita katarak

  6 SK-F-6 Sistem harus mampu mengubah data pasien penderita katarak

  5 SK-F-5 Sistem harus mampu menambahkan data pasien penderita katarak

  4 SK-F-4 Sistem harus mampu melakukan verifikasi terhadap user baru

  3 SK-F-3 Sistem harus mampu menambahkan user baru.

  2 SK-F-2 Sistem harus mampu melakukan logout agar pengguna dapat keluar dari sistem.

  1 SK-F-1 Sistem harus mampu membedakan hak akses berdasarkan jenis usernya.

  28 SK-F-28 Sistem harus mampu menampilkan jenis lensa untuk katarak

  29 SK-F-29 Sistem harus mampu menambahkan jenis lensa untuk katarak

Tabel 4.4 Kebutuhan Non Fungsional No. Kode Kebutuhan Sistem Deskripsi Kabutuhan

  12 SK-F-A-

  12 Sistem harus mampu menampilkan daftar dokter katarak.

  13 SK-F-A-

  13 Sistem harus mampu menampilkan jadwal berdasarkan dokter yang dipilih.

  14 SK-F-A-

  14 Sistem harus mampu menampilkan profile Relawan

  1 SK-NF-1

  11 SK-F-A-

  Compability, Perangkat

  Lunak dapat berjalan pada browser yang berbeda,

  2 SK-NF-2

  Performance ,

  perangkat lunak menampilkan halaman tidak lebih dari 5 detik.

  5. PERANCANGAN

  5.1 Perancangan Arsitektur

  11 Sistem harus mampu menampilkan jumlah saldo relawan

  10 Sistem harus mampu menampilkan daftar status operasi pasien penderita katarak

  30 SK-F-30 Sistem harus mampu mengubah jenis lensa katarak

  1 SK-F-A-1 Sistem harus mampu membedakan hak akses berdasarkan jenis usernya.

  31 SK-F-31 Sistem harus mampu menghapus jenis lensa katarak

  32 SK-F-32 Sistem harus mampu menampilkan power lensa untuk katarak

  33 SK-F-33 Sistem harus mampu menambahkan power lensa untuk katarak

  34 SK-F-34 Sistem harus mampu mengubah power lensa katarak

  35 SK-F-35 Sistem harus mampu menghapus power lensa katarak

Tabel 4.3 Spesifikasi Kebutuhan Aplikasi Android No. Kode Deskripsi Kebutuhan

  2 SK-F-A-2 Sistem harus mampu melakukan logout agar pengguna dapat keluar dari sistem.

  10 SK-F-A-

  3 SK-F-A-3 Sistem harus mampu menambahkan user baru.

  4 SK-F-A-4 Sistem harus mampu melihat daftar pasien penderita katarak.

  5 SK-F-A-5 Sistem harus mampu menampilkan detail data pasien penderita katarak.

  6 SK-F-A-6 Sistem harus mampu menambahkan data pasien penderita katarak.

  7 SK-F-A-7 Sistem harus mampu mengubah data pasien penderita katarak

  8 SK-F-A-8 Sistem harus mampu menghapus data pasien penderita katarak

  9 SK-F-A-9 Sistem harus mampu menandai lokasi tempat tinggal pasien penderita katarak

  Perancangan arsitektur ini akan menjelaskan alur pesan antar objek dalam sistem dengan membuat sequence diagram dari tiga fungsi utama. Sequence diagram ini akan mengacu berdasarkan use case scenario yang telah didefinisikan sebelumnnya. Tiga fungsi utama tersebut adalah menginputkan data pasien katarak, menambah rekam medis, dan menginputkan jadwal. Kemudian akan dijelaskan class diagram dari class-class yang menyusun sistem pendaftaran operasi katarak.

  5.2 Perancangan Komponen

  Perancangan komponen menjelaskan secara rinci bagian-bagian dari sub sistem suatu komponen dari perangkat lunak, penjelasan itu berupa rincian algoritma yang ada dalam operasi suatu komponen.

Gambar 5.2 Perancanga Antarmuka Dashboard Android

  5.3 Perancangan Basis Data

  Sistem akan menggunakan basis data agar 6.

   IMPLEMENTASI

  mampu menyimpan berbagai data yang Implementasi sistem merupakan tahap yang berkaitan dengan sistem. Pada gambar 5.1 dilakukan setelah melakukan perancangan merupakan diagram Conceptual Data Model sistem. Implementasi ini didasarkan dengan

  (CDM). Pada perancangan basis data akan analisis kebutuhan dan perancangan yang sudah dilakukakan menggunakan Conceptual Data dilakukan sebelumnnya. Kebutuhan-kebutuhan

  Model (CDM).

  yang sudah dispesifikasikan dan dirancang sebelumnnya diimplementasikan kedalam sistem dalam bentuk Bahasa pemrograman. Implementasi harus menyesuaikan dengan struktur class-class dari fase perancangan. Pada tahap implementasi ini akan menjelaskan mengenai spesifikasi sistem, batasan implementasi, implementasi database, dan implementasi antarmuka.

  6.1 Implementasi Basis Data

  Implementasi data mengacu kepada perancangan Conceptual Data Model (CDM) pada gambar 5.1 dengan Physical Data Model yang ada pada gambar 6.1.

Gambar 5.1 Perancangan Conceptual Data Model

  5.4 Perancangan Antarmuka

  Pembangunan aplikasi pendaftaran operasi penderita katarak menggunakan antarmuka berbasis web dan mobile. Untuk antarmuka berbasis web pengguna menggunakan perangkat keras berupa computer dan mengoperasikan aplikasi dengan menggunakan keyboard dan

  mouse. Sedangkan antarmuka berbasis mobile

  pengguna mengoperasikannya dengan melalui layer touchscreen. Berikut pada gambar 5.2 merupakan rancangan antarmuka aplikasi pendaftaran operasi penderita katarak.

  1. Pembuatan diagram alir dari algoritma yang telah dibuat.

  2. Menentukan cyclomatic complexity dari diagram alir tersebut.

  3. Menentukan independent path. Pada pengujian unit method yang di uji adalah method storeWeb dari class PasienController,

  method store RekamMedisController, dan method store JadwalController.

  7.2 Pengujian Integrasi

  Pengujian ini berfokus kepada desain dan konstruksi dari arsitektur perangkat lunak. Pengujian integrasi yang dilakukan

Gambar 6.1 Implementasi Physical Data Model

  menggunakan metode blackbox testing. Berikut merupakan pengujian integrasi untuk

6.2 Implementasi Antarmuka

  menginputkan data pasien yang terdiri dari 2

  class yaitu PasienController dan Pasien dengan method store dan save.

Tabel 7.1 Pengujian Integrasi Nomor Uji

  1 Input Pertama “nama” : “tes”, “nik” : 31383838383, “nomorhp” : “+628138283738”, “jalan” : “cengger ayam”,

Gambar 6.2 Implementasi Antarmuka Dashboard

  “provinsi” : “Jawa Timur”,

  Implementasi pada Gambar 6.2 merupakan “kabupaten” : “Malang”,

  activity dashboard aplikasi pendaftaran operasi

  penderita katarak yang didalamnnya terdapat “kecamatan” : menu-menu utama dan memperlihatkan jumlah “lowokwaru”, perbandingan data pasien, relawan, dan user.

  “desa” : “jatimulyo”, 7.

PENGUJIAN SISTEM

  “jeniskelamin” : “pria”, “ttl” : “Bontang, 3

7.1 Pengujian Unit

  Desember 1995”, Pengujian unit merupakan pengujian yang

  “fotoktp :”foto ktp”, dilakukan dalam unit tertentu dari perangkat lunak yang diimplementasikan. Unit dalam hal

  “fotobpjs:”foto bpjs”, ini bisa berupa komponen, klas, atau objek. “tanggaloperasi”:”Kami

  Pengujian unit ini dilakukan dengan metode s 13:00- 14:00”,

  whitebox testing dengan jenis pengujian basis path testing. Adapun langkah-langkah dalam

  “id_relawan”:33, melakukan basis path testing adalah sebagai “id_dokter”:5, berikut:

  8.1 Kesimpulan

  “latitude”:- 7.944343433434, 1.

  Berdasarkan kepada analisis kebutuhan yang “longitude”: telah dilakukan, pembangunan aplikasi 112.343434343400, pendaftaran operasi penderita katarak miliki

  49 kebutuhan fungsional dan 2 kebutuhan

  Method dari klas store(request)

  non fungsional. Kebutuhan fungsional

  PasienControlle

  tersebut dibagi menjadi 35 kebutuhan

  r

  fungsional untuk sistem website dan 14

  Output Pertama {

  kebutuhan fungsional untuk aplikasi

  / Input Kedua android.

  "code": "Success", "message": "Registrasi 2.

  Berdasarkan perancangan yang telah Pasien berhasil" dilakukan, didapatkan hasil berupa } perancangan arsitektur, perancangan komponen, perancangan basis data, dan

  Method dari klas

  save() perancangan antarmuka yang didasarkan

  Pasien

  dari tahap analisis kebutuhan. Dalam perancangan arsitektur dihasilkan sequence

  Expected Result Pasien baru tercatat diagram dan class diagram. Perancangan

  kedalam database sesuai komponen menghasilkan algoritma utama dengan data yang telah dalam sistem. Perancangan basis data dimasukkan. menghasilkan CDM Conceptual Data

  Result Pasien baru tercatat Model . Dan perancangan antarmuka

  kedalam database sesuai didapatkan rancangan layout berupa dengan data yang telah wireframe dari sistem yang akan dibangun. dimasukkan.

  Status Valid

  3. Berdasarkan implementasi yang telah

  dilakukan, dihasilkan spesifikasi sistem, implementasi basis data dan implementasi antarmuka. Pada bagian spesifikasi sistem

7.3 Pengujian Validasi

  terdapat spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, dan spesifikasi Pengujian validasi dilakukan untuk sistem operasi. Implementasi basis data mengetahui apakah seluruh kebutuhan yang menghasilkan diagram PDM Physical Data telah dispesifikasikan telah diimplementasikan

  Model dan basis data dengan Bahasa

  kedalam sistem dan telah sesuai dengan scenario pemrograman MySQL. Pada implementasi yang dibuat. Pengujian validasi dilakukan antarmuka dihasilkan antarmuka untuk dengan memeriksa apakah sistem sudah berjalan sistem website dan aplikasi android. dengan baik dan tidak ada kesalahan yang terjadi. Metode yang digunakan dalam pengujian

  4. Berdasarkan hasil pengujian yang telah ini adalah metode pengujian blackbox testing. dilakukan, sistem ini dapat melakukan

  Dengan blackbox testing ini memungkinkan manajemen terhadap data penderita katarak. perangkat dapat merespon atau memperoleh

  Selain itu sistem ini juga dapat suatu kondisi yang akan terjadi untuk suatu menginputkan data penderita katarak secara masukan yang akan menjalankan kebutuhan.

  portable yaitu dimana saja dan kapan saja.

  Dari tiga jenis pengujian yang dilakukan 8.

KESIMPULAN DAN SARAN

  yaitu, pengujian unit, pengujian integrase, Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dan pengujian validasi semuanya perancangan, implementasi, dan pengujian yang menghasilkan status valid. Pengujian unit telah dilakukan, maka dapat disimpulkan terdiri dari tiga algoritma utama yang sebagai berikut: memiliki total kasus uji delapan. Pengujian integrase terdiri dari tiga pasang class yang menghasilkan tiga kasus uji. Sedangkan pengujian validasi menghasilkan 56 kasus uji untuk sistem website dan 21 kasus uji 100400003/katarak-penyebab utama- untuk kebutaan-di-indonesia.html> [Diakses 12 Januari 2018]

8.2 Saran

  Kompas 2017. “Jumlah Pasien Buta Karena Katarak di Jawa Timur Tertinggi di

  Saran yang diberikan untuk pengembangan Ind onesia”. Tersedia di: aplikasi pendaftaran operasi pendaftaran katarak

   antara lain: 1.

  Sistem dapat ditambahkan fitur untuk

  [Diakses 12 Januari 2018]

  menyimpan input ketika koneksi internet

  Kurniawan, Tri A., 2018. PEMODELAN USE

  lemah atau offline. Dilatar belakangi dari CASE (UML): EVALUASI TERHADAP

  dikembangkannya aplikasi ini yaitu untuk

BEBERAPA KESALAHAN DALAM

  mendata penderita katarak yang lokasinya

  PRAKTIK. [e-book] JTIIK. Tersedia

  berada jauh dari fasilitas kesehatan, yang Melalui: JTIIK tentunya terdapat kemungkinan lemahnya <http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/articl koneksi dilokasi tersebut. e/view/610>[Diakses 5 Juli 2018]

  Sistem dapat ditambahkan fitur pembayaran 2.

  Laravel 2018. About Laravel. Tersedia di otomatis dengan payment gateway antara Laravel: dokter dengan relawan. Dikarenakan, jika

   pembayaran masih harus mempertemukan April 2018] antara dokter dan relawan secara langsung

  Pressman, R.S. 2010. Software Engineering : a ada kemungkinan terjadinya masalah yang practitioner

  ’s approach. McGraw-Hill, sama seperti pendaftaran pasien yaitu New York. antrean.

  Putri. 2011. “Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Katarak Terhadap Intensi Untuk Melakukan Operasi Katarak

DAFTAR PUSTAKA

  Pada Klien Katarak Di Wilayah Kerja Puskesmas Semboro Kabupaten Jember”. Android 2018. About the Platform. Tersedia

  Skripsi . Program Studi Ilmu Keperawatan melalui: Developer Android.

  , Universitas Jember.

  Satria Fadil Persada, Mohammad Razif, Shu Diakses 5 Mei 2018] Chiang Lin, Reny Nadlifatin, 2014. Android. Mengenal Android Studio. [program

  Toward Paperless Public Announcement komputer] Android Studio. Tersedia di: on Environmental Impact Assessment

  <https://developer.android.com/studio/int (EIA) through SMS Gateway in Indonesia. ro/index.html?hl=id> [Diakses 12 Januari

  Tersedia di: 2018]

   Elias, et al., 2017. The Long-Standing Privacy Diakses

  Debate: Mobile Websites vs Mobile Apps.

  23 Maret 2018] Greece: University of Crete. International

  Sommerville, 2009, Software Engineering Ninth World Web Conference Commite.

  Edition, Pearson Education, Boston. Jobe, William. 2013. Native Apps vs. Mobile

  Web Apps . Stockholm: Stockholm

  Tutorialspoint, 2018. SDLC – Waterfall Model.

  Tersedia di: University iJIM Volume 7, Issue 4. <https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_wate

  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rfall_model.htm>[5 Mei 2018].

  2013. Katarak Sebabkan 50% Kebutaan.

  Saxena & Upadhyay 2016. Waterfall vs. Tersedia Prototype: Comparative Study of SDLC. di:<http://www.depkes.go.id/article/view/

  Imperial Journal of Interdisciplinary 16011100003/katarak-sebabkan-50- Research (IJIR) Vol-2, Issue-6, 2016. kebutaan.html> [Diakses 12 Januari 2018]

  WHO. 2018. “Cataract”. Tersedia di WHO: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

   2013. Katarak Penyebab Utama Kebutaan

  Diakses 15 Januari 2018]

  di Indonesia. Tersedia di:

  <http://www.depkes.go.id/article/view/17