KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

  

MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Penyusun :

Niken Andalasari, S.Kep., Ns.

  

Akademi Keperawatan Al Ikhlas Cisarua

Yayasan Raudhatul Muta’alimin

2018

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER A. DASAR TEORI

  Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem peredaran darah merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Stetoskop 2. Spignomanometer 3. Alat tulis 4. Penggaris 5. Jam tangan 6. Sarung tangan C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan pasien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Inspeksi : Periksa warna kulit dalam tubuh, anggota tubuh,

  9 membrane mukosa, konjungtiva, CRT, dan ujung jari Tentukan tekanan vena jugularis (JVP), ukur tinggi antara

  10 sudut sternum dan tempat palpasi yang tertinggi pada vena jugularis internal dengan menggunakan penggaris Inspeksi adanya edema pada area tubuh (wajah, ekstremitas

  11 atas, ekstremitas bawah, anasarka) Palpasi nadi : Bandingkan satu sisi dengan yang lainnya,

  12 perhatikan palpasi pada area carotid, radialis, femoralis, politeal, tibialis posterior dan dorsalis pedis Palpasi:

  • perkusi dari sisi lateral kiri ke medial

  Menentukan batas kiri jantung dengan melakukan

13 Menentukan batas kanan jantung dengan melakukan

  • perkusi dari sisi kanan ke kiri
  • perkusi dari atas (fossa supraklavikula) ke bawah

  Menentukan batas atas jantung dengan melakukan

  Auskultasi: Melakukan auskultasi jantung pada sela iga II kanan

  14 Melakukan auskultasi jantung pada sela iga III-IV sepanjang garis parasternal kanan Melakukan auskultasi jantung pada sela iga III-IV

  • sepanjang garis parasternal kanan

  15 Rapikan pasien

  16 Bereskan alat-alat

  Evaluasi

  17 Evaluasi tindakan

  18 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  19 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  20 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PEREKAMAN EKG A. DASAR TEORI

  Elektrokardiogram (EKG) adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Alat monitor EKG dan eletroda 2. Kapas alkohol 3. Kassa 4. Jelly EKG 5. Tissue 6. Sarung tangan C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan pasien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

  Kerja

  Atur posisi pasien berbaring, membuka dan melonggarkan

  9 pakaian bagian atas, bila pasien memakai jam tangan, kalung dan logam lainnya dilepas Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas alkohol

  10 pada daerah dada, kedua pergelangan dan kedua tungkai dilokasi pemasangan manset elektroda

  12 Menghidupkan monitor EKG Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien untuk rekam ektremitas lead (I, II, II, AVR, AVF) dengan cara sebagai berikut:

13 Warna merah pada tangan kiri

  • Warna hijau pada kaki kiri
  • Warna hitam pada kaki kanan
  • Warna kuning pada tangan kiri
  • Pasang elektrode pada daerah dada sebagai berikut :

  V1 : sela iga ke 4 pada garis sternal kanan

  • V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
  • 14

  V3 : diantara V2 dan V4

  • V4 : sela iga ke 5 pada midclavicula kiri
  • V5 : garis axila anterior (diantara V4 dan V6)
  • V6 : mid axila sejajar dengan V4
  • Melakukan kalibrasi 10 mm dengan kecepatan 25 mm

  15 volt/detik Memuat rekam secara berurutan sesuai dengan lead yang

  16 terdapat pada mesin EKG dan Melakukan kalibrasi kembali setelah perekam selesai Memberi identitas pasien pada hasil rekaman: Nama, Umur,

  17 Tanggal dan jam rekaman serta nomor lead dan nomor rekam medik.

  18 Lepas sarung tangan

  19 Rapikan pasien

  20 Bereskan alat-alat

  Evaluasi

  21 Evaluasi tindakan

  22 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  23 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  24 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN A. DASAR TEORI

  Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan data objektif yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk nmemeperoleh data yang sistematis dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Sarung tangan 2. Stetoskop C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Kerja

  Atur posisi klien berbaring, lalu membuka dan melonggarkan

  9 pakaian bagian atas Inspeksi kesimetrisan dada dari sudut pandang posterior dan

  10 lateral

  12 Amati pola pernapasan (frekuensi dan irama pernapasan) Palpasi dada:

  • 13 jari disepanjang sisi lateral, ibu jari pada kosta

  Letakkan kedua tangan pada thorax bawah pasien, jari-

  • kesimetrisan kedua tangan

  Minta pasien untuk menarik napas dalam, amati

  Palpasi dada untuk mengetahui taktil fremitus (getaran halus pada dinding dada saat berbicara): Letakkan kedua tangan pada dada posterior pasien

  • 14
  • dua, tiga

  Minta pasien mengucapkan beberapa kata, misal: satu,

  • paru

  Ulangi 2 langkah diatas dan bandingkan fremitus kedua

  Lakukan perkusi secara sistematis dimulai dari klavikula

  15 hingga bagian bawah paru Auskultasi dada dimulai dari bronki diantara sternum dan

  16 klavikula hingga bagian bawah paru

  17 Rapikan pasien

  18 Bereskan alat-alat

  Evaluasi

  19 Evaluasi tindakan

  20 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  21 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  22 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

POSTURAL DRAINAGE A. DASAR TEORI

  Merupakan tindakan perawatan dengan melakukan drainage postural, clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan. Tindakan postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan drainage postural diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi. Posisi untuk postural drainage: B.

PERSIAPAN ALAT 1.

  Pot sputum 2. Tisu 3. Bantal 4. Stetoskop

C. LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

  Kerja

  Atur posisi pasien yang sesuai dengan area yang akan dilakukan fisioterapi: a.

  Semi fowler bersandar kekanan, kekiri, lalu kedepan apabila daerah yang akan didrainase pada lobus atas bronkus apikal

  b. membungkuk ke depan pada Tegak dengan sudut 45 bantal dengan sudut 45 ke kiri dsan ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkus posterior c.

  Berbaring dengan bantal di bawah lutut apabila yang akan di drainase bronkus anterior d. atau dengan

  Posisi trendelenburg dengan sudut 30 menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring kekiri apabila yang akan di drainase pada lobus tengah

  9 (Bronkhus lateral dan medial)

  e. atau dengan Posisi trendelenburg dengan sudut 30 menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkhus superior dan inferior f.

  Condong dengan bantal di bawah panggul apabila yang di drainase bronkus apikal g. atau dengan

  Posisi trendelenburg dengan sudut 45 menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm ke samping kanan, apabila yang akan di drainase bronkhus medial

  h. atau dengan Posisi trendelenburg dengan sudut 45 i. dengan

  Posisi trendelenburg condong dengan sudut 45 bantal di bawah panggul, apabila yang akan di drainase bronkhus posterior

  Lama pengaturan posisi pertama kali adalah 10 menit,

  10 kemudian periode selanjutnya kurang lebih 15 - 30 menit

  11 Lakukan observasi tanda vital selama prosedur Setelah pelaksanaan drainase postural lakukan clapping,

  12 vibrasi dan pengisapan (suction)

  13 Lepas sarung tangan

  14 Rapikan kembali pasien pada posisi semula

  15 Membereskan alat-alat dan cuci tangan

  Evaluasi

  16 Evaluasi tindakan

  17 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  18 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  19 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

INHALASI A. DASAR TEORI

  Terapi inhalasi dalah sistem pemberian obat dengan cara menghirup obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer. Nebulizer adalah suatu jenis cara inhalasi dengan menggunakan alat pemecah obat untuk menjadi bagian-bagian seperti uap untuk dihisap.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Alat nebulizer 2. Masker nebu 3. Tissue 4. Sarung tangan 5. Stetoskop 6. Obat inhalasi 7. Kapas alkohol 8. Bengkok 9. Kasa lembab 10.

  NaCl 0,9 % C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

  Kerja

  Atur posisi pasien berbaring, auskultasi suara napas dengan

  9 stetoskop Ambil tempat obat kemudian masukkan obat kedalam tempat

  10 obat pada mesin nebulizer Memasang tutup adaptor, kemudian menyalakan dengan

  11 menekan tombol ON

  12 Atur posisi pasien semi fowler Pasang masker nebu pada pasien dan anjurkan pasien untuk

  13 bernapas melalui hidung dan menghisap uap, lakukan selama 10 menit Matikan mesin nebulizer dan lepaskan masker nebu dari wajah

  14 pasien dan bersihkan mulut dan hidung pasien menggunakan tisu

  15 Lepas sarung tangan

  16 Rapikan pasien dan atur posisi nyaman

  17 Membereskan alat-alat dan cuci tangan

  Evaluasi

  18 Evaluasi tindakan

  19 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  20 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  21 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION) A. DASAR TEORI

  Suction merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan

  napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri. Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan. menggunakan alat via mulut, nasofaring atau trakeal

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Alat penghisap lendir (suction) dengan botol berisi larutan desinfektan 2. Kateter penghisap lendir steril 3. Pinset steril 4. Sarung tangan steril 5. Dua kom berisi larutan aquabides / nacl 0.9% dan larutan desinfektan 6. Kassa steril 7. Kertas tissue 8. Stetoskop C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

  Atur posisi pasien terlentang, lakukan auskultasi paru untuk

  9 mengetahui suara napas pasien Hubungkan kateter pengisap dengan selang alat penghisap,

  10 lalu hidupkan mesin pengisap Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter

  11 penghisap ke dalam kom berisi aquabides atau naCl 0.9% untuk mempertahankan tingkat keseterilan (aseptic) Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110-150mmHg untuk

  12 dewasa, 95-110 untuk anak-anak dan 50-95 untuk bayi Masukkan selang penghisap dalam keadaan tidak menghisap

  13 ke mulut atau saluran pernapasan pasien dan lakukan penghisapan dengan gerakan memutar tidak lebih dari 15 detik Minta pasien untuk bernafas dalam dan batuk, apabila pasien

  14 mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan pengisapan berikutnya Setelah selesai, kaji jumlah konsistensi, warna, bau secret, dan

  15 respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan

  16 Lepas sarung tangan

  17 Rapikan pasien dan atur posisi nyaman

  18 Membereskan alat-alat dan cuci tangan

  Evaluasi

  19 Evaluasi tindakan

  20 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  21 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  22 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PEMASANGAN INFUS A. DASAR TEORI

  Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang memerlukan masukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set B.

PERSIAPAN ALAT 1.

  Sarung tangan 1 pasang 2. Infus set (makro drip atau mikro drip) 3. Cairan parenteral sesuai program 4.

  IV catheter 5. Kapas alkohol 6. Torniquet 7. Perlak dan pengalas 8. Bengkok 1 buah 9. Plester / hypafix 10.

  Kassa steril C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

  9 Siapkan cairan infus dan sambungkan dengan infus set Gantung botol cairan pada standar infus, isi tabung reservoir

  10 dan alirkan cairan sampai tidak ada gelembung udara di selang infus Atur posisi pasien dan pilih vena yang akan dilakukan

  11 penusukan IV catheter

  12 Pasang perlak dan pengalas Pasang torniquet dengan jarak 5 cm proksimal dari lokasi

  13 penusukan

  14 Desinfeksi lokasi penusukan dengan kapas alkohol Mempertahankan vena pada posisi stabil dan memegang IV

  15 catheter dengan sudut 45 dan menusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas Memastikan IV catheter masuk intra vena kemudian menarik

  16 Mandrin dan masukkan IV catheter secara perlahan Lepas torniquet dan sambungkan IV catheter dengan selang

  17 infus Alirkan cairan infus dan fiksasi IV catheter menggunakan

  18 plester lalu ditutup kassa

  19 Atur tetesan infus sesuai program terapi

  20 Lepas sarung tangan

  21 Rapikan pasien dan atur posisi nyaman

  22 Membereskan alat-alat dan cuci tangan

  Evaluasi

  23 Evaluasi tindakan

  24 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  25 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  26 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PENGAMBILAN DARAH VENA A. DASAR TEORI

  Pengambilan darah vena dilakukan dengan cara menusuk area pembuluh darah vena menggunakan spuit untuk mendapatkan sampel darah yang diperlukan untuk pemeriksaan diagnostik.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml 2. Torniquet 3. Kapas alkohol 4. Plester 5. Vacum tube C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

  Kerja

  9 Atur posisi pasien berbaring

  10 Pilih vena yang akan dilakukan penusukan

  11 Minta pasien untuk mengepalkan tangan dan pasang torniquet

  12

  Lakukan injeksi dengan sudut 45 dengan posisi lubang jarum

  13 menghadap keatas Lakukan aspirasi, jika ada darah masuk kedalam pangkal

  14 jarum maka bisa dipastikan bahwa jarum masuk ke vena, lalu lepas torniquet dan kepalan tangan

  15 Ambil darah sesuai jumlah yang dibutukan

  16 Letakkan kapas alkohol diatas lokasi injeksi dan tarik jarum Tahan kapas beberapa saat lalu fiksasi dengan menggunakan

  17 plester

  18 Lepas sarung tangan

  19 Rapikan pasien dan atur posisi nyaman

  20 Membereskan alat-alat dan cuci tangan

  Evaluasi

  21 Evaluasi tindakan

  22 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  23 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  24 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PEMASANGAN KATETER URINE A. PENGERTIAN

  Pemasangan kateter urine adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Sarung tangan steril 2. Urin bag dan selang kateter 3. 1 set balutan steril (2 pinset anatomis, 2 pinset cirurgis, 2 kom) 4. Kassa steril 5. Korentang 6. NaCl 0,9% 7. Betadine 8. Jelly 9. Spuit 10 cc 10.

  Perlak 11. Bengkok C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  9 Atur posisi pasien berbaring, buka pakaian bagian bawah pasien

  19 Fiksasi kateter menggunakan plester

  23 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  22 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  23 Evaluasi tindakan

  Evaluasi

  22 Bereskan alat-alat dan cuci tangan

  21 Pakaikan kembali pakaian pasien dan atur posisi nyaman

  20 Lepas sarung tangan

  18 Tarik kateter untuk mengecek kepatetan balon kateter

  10 Menyambungkan urin bag dengan kateter

  17 Mengisi balon kateter menggunakan spuit

  16 Masukkan jelly selanjutnya memasukkan kateter dengan teknik steril sampai urin keluar ditambah 2-3 cm

  15 Menutup area genital dengan duk bolong

  14 Melakukan penis/vulva hygiene

  13 Memakai sarung tangan steril

  12 Memberikan perlak dibawah bokong

  11 Cek balon kateter

  24 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

BLADDER TRAINING A. PENGERTIAN

  Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal (Potter & Perry, 2005).

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Klem 2. Air minum 3. Jam C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Kerja

  Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc (1 gelas sedang), setiap kali habis diberi minum kateter di klem dan 1 9 jam kemudian klem kateter dibuka agar kandung kemih kosong atau sampai klien ada rangsangan untuk berkemih

  10 Prosedur tersebut diulang terus sampai pukul 20.00 Setelah pukul 20.00 klem kateter dibuka dan klien boleh

  11 minum tanpa ketentuan sampai pukul 07.00 keesokan harinya

  Evaluasi

  13 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  14 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  15 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) A. PENGERTIAN

  Melaksanakan pemasangan selang dari rongga hidung ke lambung yang bertujuan untuk memasukkan makanan cair/obat-obatan cair, mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yg terdapat didalam lambung, dan bilas lambung.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Selang NGT sesuai ukuran yang dipakai 2. Handscoon bersih 3. Jelly 4. Near baken/bengkok 5. Plester 6. Gunting plester 7. Kapas alkohol 8. Stetoskop 9. Spuit 50 cc 10.

  Penlight 11. Handuk/pengalas C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  Kerja

  9 Atur posisi pasien terlentang

  10 Pasang pengalas dan pakai handscoon Bersihkan area sekitar hidung dan lubang hidung dengan kapas

  11 alkohol Lihat kebersihan lubang hidung menggunakan penlight, dan

  12 tentukan lubang hidung sebelah kanan/kiri yang akan dimasukkan selang NGT Siapkan selang NGT lalu ukur terlebih dahulu dari ubun-ubun

  13 sampai menuju lambung atau bisa diukur dari telinga Oleskan jelly pada selang NGT, lalu masukkan NGT perlahan- lahan sambil menginstruksikan klien untuk menelan agar

  14 membantu masuknya selang menuju kerongkongan atau esofagus terus menuju lambung sesuai dengan yang kita ukur sebelumnya divalidasi apakah benar selang NGT sudah masuk ke lambung dengan cara menggunakan stetoskop dan spuit. Pakai stetoskop

  15 lalu tempelkan ke daerah perut sedangkan spuit dimasukkan ke selang NGT sambil disemprotkan udara yang ada di spuit lalu dengarkan dengan stetoskop.

  Selanjutnya fiksasi selang NGT dengan plester di bagian hidung

  16 agar selang NGT tidak keluar

  17 Tutup ujung selang NGT

  18 Atur posisi nyaman pasien

  19 Rapikan alat-alat, lepas sarung tangan

  20 Cuci tangan

  Evaluasi

  21 Evaluasi tindakan

  22 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  23 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  24 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PEMBERIAN MAKAN MELALUI NGT A. PENGERTIAN

  Memasukkan makanan cair/obat melalui selang NGT B.

PERSIAPAN ALAT 1.

  Makanan cair dalam keadaan hangat 2. Air putih matang 3. Spuit 50 cc 4. Tissue 5. Perlak dan pengalas 6. Bengkok 7. Obat yang sudah di haluskan C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Kerja

  9 Atur posisi pasien terlentang

  10 Pasang pengalas dan pakai handscoon

  11 Sambungkan selang NGT dengan spuit 50 cc

  Lepaskan pendorong spuit lalu sambungkan lagi spuit ke

  13 selang NGT, lalu klem selang NGT agar tidak ada udara yang masuk ke lambung Masukkan makanan cair kedalam spuit, lalu lepas klem dan

  14 tinggikan posisi selang dan biarkan makanan mengalir, sebelum makanan habis klem kembali selang NGT Ulangi langkah diatas sampai makanan cair masuk sesuai

  15 dengan jumlah yang ditentukan Masukkan air matang, lakukaan langkahnya seperti

  16 memasukkaan makanan cair

  17 Lepaskan spuit dari selang dan tutup ujung selang NGT

  18 Bersihkan sisa makanan cair menggunakan tisu

  19 Atur posisi nyaman pasien

  20 Rapikan alat-alat, lepas sarung tangan

  21 Cuci tangan

  Evaluasi

  22 Evaluasi tindakan

  23 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  24 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  25 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PERAWATAN KOLOSTOMI A. PENGERTIAN

  Suatu tindakan membersihkan stoma, kulit sekitar stoma, & mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan untuk mempertahankan kenyamanan kulit sekitar stoma dan mencegah infeksi.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Kantong kolostomi 2. Kapas 3. Kasa steril 4. Larutan NaCl 5. Zink salep/ zink oil 6. Plester 7. Satu set ganti balutan (pinset anatomi, pinset cirrugis, kom kecil & gunting) 8. Betadin 9. Bengkok 10.

  Sepasang sarung tangan 11. Kantong plastik 12. Perlak & pengalas 13. Tempat sampah C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Kerja

  9 Atur posisi pasien terlentang Meletakkan perlak atau pengalas di bagian kanan/ kiri pasien

  10 sesuai letak/lokasi stoma Meletakkan bengkok tepat di atas perlak didekatkan ketbuh

  11 klien

  12 Pakai handscoon Mengobservasi product stoma (seperti warna, konsistensi,serta

  13 bau dll) Membuka kantong kolostomi secara hati- hati dengan

  14 menggunakan pinset & tangan kiri digunakan untuk menekan area kulit klien

  15 Observasi stoma & kulit area sekitar stoma Membersihkan kulit sekitar stoma dengan menggunakan NaCl

  16 atau air hangat dengan perlahan-lahan, hindari terjadinya perdarahan. Mengeringkan area kulit disekitar lokasi stoma dengan

  17 menggunakan kasa steril Memberikan zink salep/ zink oil (tipis- tipis) apabila terdapat

  18 adanya iritasi pada kulit sekitar stoma Mengukur stoma & membuat lubang kantong kolostomi sesuai

  19 dengan ukuran stoma, selanjutnya lmembuka salah satu sisi dari sebagian perekat kantong kolostomi Menempelkan kantong kolostomi bisa secara posisi vertikal /

  20 horizontal sesuai dengan kebutuhan Menggunakan pinset untuk membantu memasukkan stoma

  21 melalui lubang kantong kolostomi Lalu membuka sisa perekat dan hindari adanya udara yang

  22 masuk ke dalam kantong kolostomi

  23 Atur posisi nyaman pasien

  24 Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

  25 Bereskan alat-alat

  Evaluasi

  27 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  28 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  29 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

MANUAL FEKAL A. PENGERTIAN

  Merupakan tindakan memasukkan jari ke dalam rektum pasien. Tindakan ini digunakan untuk mengambil atau menghancurkan massa feses sekaligus mengeluarkannya. Indikasi tindakan ini adalah bila massa feses terlalu besar dan pemberian enema tidak berhasil, konstipasi pada lansia.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Sarung tangan bersih 2. Masker 3. Handuk 4. Tissue 5. Baskom berisi air hangat 6. Pelumas/vaselin 7. Waslap 8. Perlak 9. Bengkok C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  9 Pasang selimut mandi

  19 Ulangi kembali tindakan jika masih ada feses yang tersisa

  24 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  23 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  22 Evaluasi tindakan

  Evaluasi

  21 Bereskan alat-alat

  20 Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

  18 Menarik feses ke anus dan membuangnya ke pispot

  10 Buka pakaian bawah klien

  17 Melepaskan feses dari dinding rektum dengan membuat gerakan melingkar disekitarnya

  16 Gerakkan jari untuk menghancurkan feses

  15 Masukkan jari telunjuk ke lubang anus sampai rektum

  14 Beri pelumas pada jari telunjuk dan jari tengah

  13 Letakkan pispot sampai terletak dibawah bokong pasien

  12 Alas pispot dipasang

  11 Atur posisi miring ke kiri dengan lutut fleksi

  25 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PENYUNTIKAN INSULIN A. PENGERTIAN

  Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan yang mengatur tingkat glukosa gula sederhana yang memberikan energi dalam darah. Tubuh manusia memerlukan jumlah mantap glukosa sepanjang hari, dan glukosa yang berasal dari makanan yang orang makan. Pada penderita diabetes mellitus, hormon insulin tidak dapat diproduksi secara normal seperti pada umumnya sehingga diperlukan injeksi insulin untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal. Tiap bagian tubuh yang ditutupi kulit yang longgar dapat dipakai sebagai tempat injeksi insulin termasuk abdomen, paha, lengan atas, pinggang dan kuadran atas luar dari bokong. Secara umum insulin akan lebih cepat diabsorpsi dari bagian atas tubuh seperti bagian deltoid dan abdomen dibanding dari paha dan bokong.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Sarung tangan bersih 2. Bak instrumen 3. Pen insulin 4. Kapas desinfektan 5. Perlak 6. Bengkok

C. LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Kerja

  Menyiapkan jumlah insulin yang akan diberikan sesuai dengan

  9 dosis yang diresepkan dalam unit

  10 Menentukan area penyuntikan

  11 Desinfeksi area penyuntikan

  12 Menyuntikkan insulin secara subcutan

  13 Merapikan alat-alat

  14 Melepas sarung tangan

  15 Cuci tangan

  Evaluasi

  16 Evaluasi tindakan

  17 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  18 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  19 Dokumentasikan tindakan Jumlah:

PERAWATAN LUKA GANGREN A. PENGERTIAN

  Perawatan luka gangren adalah perawatan luka yang dilakukan di bagian tubuh yang terdapat gangren. Luka gangren adalah luka yang sudah membusuk dan bisa menyebar. Gangren ditandai dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman dan berbau busuk karena adanya pembusukan oleh bakteri. Apabila bagian yang terkena gangren dipegang akan terasa dingin dan baal (mati rasa). Gangren biasanya sering dijumpai pada pasien diabetes mellitus.

B. PERSIAPAN ALAT 1.

  Sarung tangan steril 2. Masker 3. Barak skort 4. Perlak 5. 1 set balutan steril (2 kom, 2 pinset anatomis, 2 pinset cirurgis, gunting jaringan) 6. Kassa steril 7. Verban gulung 8. Bengkok berisi cairan desinfektan 9. Larutan NaCl 0,9% 10.

  Korentang 11. Plester C.

LANGKAH KERJA

  Dilakukan No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Pre Interaksi

  1 Cek catatan medik

  2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan

  Orientasi

  3 Ucapkan salam

  5 Menjaga privacy Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk

  6 bertanya

  7 Dekatkan alat

  8 Cuci tangan

  Kerja

  9 Memasang pengalas dibawah area luka

  10 Membuka set balutan dengan memperhatikan teknik aseptic

  11 Pakai sarung tangan steril

  12 Membuka balutan dengan pinset Mengobservasi kondisi luka (drainase, integritas jahitan,

  13 tanda-tanda infeksi)

  14 Membuang balutan kotor ke bengkok Membersihkan luka dengan kassa lembab, gunakan satu kassa

  15 untuk sekali usapan

  16 Buang bagian-bagian yang kotor atau jaringan nekrotik

  17 Bersihkan dari area paling bersih ke area paling kotor

  18 Keringkan luka menggunakan kassa kering

  19 Tutup luka dengan kassa steril dan balut luka dengan perban

  20 Bereskan alat-alat

  21 Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

  Evaluasi

  22 Evaluasi tindakan

  23 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya

  24 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam

  25 Dokumentasikan tindakan Jumlah: