KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN PEMETAAN DAERAH RAWAN KONFLIK ORANGUTAN (Pongo abelii) DENGAN MANUSIA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI
KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN
PEMETAAN DAERAH RAWAN KONFLIK ORANGUTAN (Pongo abelii)
DENGAN MANUSIA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI
Nama Peneliti : Diyanti Isnani Siregar Instansi : Mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara No. Kuesioner :
Waktu : Koordinat Lokasi :
1. Identitas Responden
a. : Nama b. : Desa c.
Jenis Kelamin : L / P
d. : Pekerjaan e. : Ha Luas Lahan f. : Jenis Lahan
2. Sejak kapan orangutan masuk ke desa ini? 3.
Menurut anda apakah seharusnya orangutan liar itu dilindungi dan dipelihara? Alasannya…
4. Bagaimana intensitas konflik manusia dengan orangutan di daerah anda? a.
Tidak ada b. Jarang e.
Kekurangan makanan di hutan f. Lain-lain (sebutkan) 7.
Menurut anda apa cara yang terbaik untuk mengatasi dan mengurangi gangguan orangutan? a.
Pagar listrik atau elektrik b. Penangkapan orangutan dan pemindahan c. Membunuh orangutan secara selektif d. Perangkap e. Tembok batu atau reruntuhan f. Lain-lain (sebutkan) 8.
Apa yang biasa dilakukan masyarakat disini untuk menanggulangi masalah manusia dengan orangutan?
9. Pada saat kapan orangutan sering atau pernah masuk ke ladang Bapak/Ibu? a.
Pada saat musim buah b. Setiap saat c. Lain-lain (sebutkan) 10.
Biasanya orangutan masuk pada: a.
Malam hari b. Pagi hari c. Kapan saja d. Tidak pernah 11.
Apa yang telah berubah dalam penggunaan lahan dan hutan/vegetasi selama bertahun-tahun? Lampiran 2. Data Hasil Pengamatan Faktor-Faktor Fisik yang Mempengaruhi Terjadinya Konflik Orangutan dengan Manusia
No Koordinat Jlh Ketinggian Kelerengan Jarak Jarak Jarak Tipe Tutupan Lahan Nilai NDVI Desa Lokasi HOC Keru- (m dpl) (%) dari dari dari
(Human-Orangutan sakan Jalan Sungai Hutan
Conflict )
(m) (m) (m)
1 N 05 22’97.3” 35 894 25-40 200 200 250 Semak belukar 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 01 71’89.4”
2 N 01 32’32.5” 50 900 15-25 600 1600 Semak belukar 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 99 12’33.9”
3 N 05 22’15.7” 21 826 15-25 400 500 1200 Semak belukar 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 01 72’21.6”
4 N 01 32’36.3” 25 774 15-25 500 1400 100 Semak belukar 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 99 12’24.2”
5 N 01 32’36.7” 20 823 8-15 400 1400
50 Semak belukar 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 99 12’27.2”
6 N 05 22’ 23.6” 30 848 8-15 600 600 1150 Semak belukar 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 01 72’35.5”
7 N 01 33’ 11.5” 27 744 0-8 200 300 1550 Semak belukar 0,24- <0,35 Batu Satail E 99 11’41.7”
8 N 01 33’52.7” 20 742 15-25 800 600 4250 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Batu Satail E 99 10’20.3”
9 N 01 34’15.0” 14 781 8-15 1100 200 3350 Hutan lahan kering sekunder 0,48-0,60 Batu Satail E 99 10’56.3”
10 N 01 34’09.7” 30 844 0-8 700 300 2850 Hutan lahan kering sekunder 0,35- <0,43 Batu Satail E 99 11’13.4”
11 N 01 33’42.5” 33 789 0-8 500 600 3200 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Batu Satail E 99 10’52.9”
12 N 01 33’54.0” 15 899 8-15 100 300 2450 Pertanian lahan kering <0,24 Batu Satail E 99 11’20.9”
13 N 01 33’08.6” 27 731 15-25 300 400 1700 Semak belukar 0,43 - <0,48 Batu Satail E 99 11’41.6”
14 N 01 34’29.9” 36 1049 8-15 200 600 950 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Bulu Mario E 99 12’30.1”
15 N 01 35’08.4” 25 1000 8-15 100 300 1250 Hutan lahan kering sekunder 0,35- <0,43 Bulu Mario E 99 12’37.8”
16 N 01 34’344.9” 45 1015 8-15 100 400 1200 Hutan lahan kering sekunder 0,48-0,60 Bulu Mario E 99 12’24.5”
17 N 01 34’13.7” 4 1040 8-15 100 1100 700 Semak belukar <0,24 Bulu Mario E 99 12’28.6”
18 N 01 35’14,1” 17 952 15-25 700 300 1800 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Bulu Mario E 99 12’35.6”
19 N 01 35’16.2” 20 970 0-8 800 300 1900 Hutan lahan kering sekunder 0,48-0,60 Bulu Mario E 99 12’33.7”
20 N 01 34’31.8” 23 1051 0-8 300 600 900 Semak belukar 0,43 - <0,48 Bulu Mario E 99 12’32.2”
21 N 01 35’07.2” 55 903 0-8 1100 300 2250 Hutan lahan kering sekunder 0,48-0,60 Sitandiang E 99 12’05.6”
22 N 01 35’21.9” 35 900 0-8 1200 200 2400 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’13.4”
23 N 01 35’26.2” 30 872 8-15 1500 200 2650 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’06.0”
24 N 01 35’17.4” 35 892 8-15 1100 100 2350 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’11.4”
25 N 01 35’20.4” 31 891 8-15 1300 200 2500 Hutan lahan kering sekunder 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’07.7” Sumber: Data Lapangan (2014). Lampiran 3. Skor Data Hasil Pengamatan Faktor-Faktor Fisik yang Mempengaruhi Terjadinya Konflik Orangutan dengan Manusia
No Koordinat Jlh Ketinggian Kelerengan Jarak Jarak Jarak Tipe Tutupan Lahan Nilai NDVI Desa Lokasi HOC Keru- (m dpl) (%) dari dari dari
(Human-Orangutan sakan Jalan Sungai Hutan
Conflict )
(m) (m) (m)
1 N 05 22’97.3”
35
2
4
5
5
5 5 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 01 71’89.4”
2 N 01 32’32.5”
50
2
3
4
1
5 5 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 99 12’33.9”
3 N 05 22’15.7”
21
2
3
4
4
2 5 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 01 72’21.6”
4 N 01 32’36.3”
25
2
3
4
1
5 5 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 99 12’24.2”
5 N 01 32’36.7”
20
2
2
4
1
5 5 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 99 12’27.2”
6 N 05 22’ 23.6”
30
2
2
4
4
2 5 0,43 - <0,48 Aek Nabara E 01 72’35.5”
7 N 01 33’ 11.5”
27
2
1
5
5
1 5 0,24- <0,35 Batu Satail E 99 11’41.7”
8 N 01 33’52.7”
20
2
3
3
4
1 1 0,43 - <0,48 Batu Satail E 99 10’20.3”
9 N 01 34’15.0”
14
2
2
2
5
1 1 0,48-0,60 Batu Satail E 99 10’56.3”
10 N 01 34’09.7”
30
2
1
3
5
1 1 0,35- <0,43 Batu Satail E 99 11’13.4”
11 N 01 33’42.5”
33
2
1
4
4
1 1 0,43 - <0,48 Batu Satail E 99 10’52.9”
12 N 01 33’54.0”
15
2
2
5
5
1 2 <0,24 Batu Satail E 99 11’20.9”
13 N 01 33’08.6”
27
2
3
5
4
1 5 0,43 - <0,48 Batu Satail E 99 11’41.6”
14 N 01 34’29.9”
36
3
2
5
4
2 1 0,43 - <0,48 Bulu Mario E 99 12’30.1”
15 N 01 35’08.4”
25
3
2
5
5
1 1 0,35- <0,43 Bulu Mario E 99 12’37.8”
16 N 01 34’344.9”
45
3
2
5
4
2 1 0,48-0,60 Bulu Mario E 99 12’24.5”
17 N 01 34’13.7”
4
3
2
5
2
3 5 <0,24 Bulu Mario E 99 12’28.6”
18 N 01 35’14,1”
17
3
3
3
5
1 1 0,43 - <0,48 Bulu Mario E 99 12’35.6”
19 N 01 35’16.2”
20
3
1
3
5
1 1 0,48-0,60 Bulu Mario E 99 12’33.7”
20 N 01 34’31.8”
23
3
1
5
4
3 5 0,43 - <0,48 Bulu Mario E 99 12’32.2”
21 N 01 35’07.2”
55
3
1
2
5
1 1 0,48-0,60 Sitandiang E 99 12’05.6”
22 N 01 35’21.9”
35
2
1
2
5
1 1 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’13.4”
23 N 01 35’26.2”
30
2
2
1
5
1 1 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’06.0”
24 N 01 35’17.4”
35
2
2
2
5
1 1 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’11.4”
25 N 01 35’20.4”
31
2
2
1
5
1 1 0,43 - <0,48 Sitandiang E 99 12’07.7” Sumber: Data Lapangan (2014).
Keterangan Rentang Skor: Ketinggian (m) : 1 (300-600); 2 (600-900); 3 (900-1200); 4 (1200-1500); dan 5 (>1500). Kelerengan (%) : 1 (0-8); 2 (8-15); 3 (15-25); 4 (25-40); dan 5 (>40). Jarak dari sungai, jalan, dan hutan (m) : 1 (>1200); 2 (901-1200); 3 (601-900); 4 (301-600), dan 5 (0-300) Tipe tutupan lahan : 1 (hutan lahan kering sekunder); 2 (pertanian lahan kering); 3 (pertanian lahan kering campur semak);
4 (sawah); dan 5 (semak belukar). Lampiran 4. Rekapitulasi Kuesioner Penelitian
Orangutan Kerugian Jenis Masuk ke Intensitas Akibat Cara Mengatasi
No Nama Kelamin Pekerjaan Desa Konflik Orangutan Penyebab Konflik Orangutan Gangguan Orangutan Lokasi
1 Harun Hutagalung L Tani >20 tahun Sering Tetap Kekurangan makanan di hutan Dibiarkan saja Aek Nabara
2 Basarudin Harahap L Tani >40 tahun Jarang Menurun Lokasi lahan berdekatan Penangkapan dan Aek Nabara dengan habitat orangutan pemindahan orangutan
3 Marasilo L Tani >40 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Dibiarkan saja Aek Nabara
4 Sakti L Tani >40 tahun Jarang Tetap Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan Aek Nabara pemindahan orangutan
5 Sibaratakwa L Tani >60 tahun Sering Tetap Kekurangan makanan di hutan Dibiarkan saja Aek Nabara
6 Sudin Pasaribu L Tani >40 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan Aek Nabara pemindahan orangutan
7 Sampit Simanjuntak L Tani >40 tahun Sering Tetap Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan Batu Satail pemindahan orangutan
8 Ardes Simanjuntak L Tani >40 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan Batu Satail pemindahan orangutan
9 Koster Harahap L Tani >40 tahun Sering Meningkat Musim buah Penangkapan dan Batu Satail pemindahan orangutan
10 Gatti Simbolon L Tani >40 tahun Sering Meningkat Musim buah Tidak tahu Batu Satail
11 Muktar Simanjuntak L Tani <5 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Pengawasan negara Batu Satail
12 Maringan L Tani <5 tahun Jarang Tetap Kekurangan makanan di hutan buffer Batu Satail
13 Amsar Harianja L Tani >5 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan buffer Batu Satail
14 Arip L Tani >20 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan Bulu Mario pemindahan orangutan
15 Samsul Rizal L Tani >10 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan Bulu Mario pemindahan orangutan
16 Martunas L Tani >40 tahun Sering Tetap Kekurangan makanan di hutan buffer Bulu Mario Dalimunthe
17 Parlagutan L Tani >20 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Membuat bunyi- Bulu Mario Simanjuntak bunyian
18 Mahran L Tani >10 tahun Jarang Tetap Kekurangan makanan di hutan Ditakut-takuti Bulu Mario menggunakan ketapel
19 Piyan L Tani >40 tahun Jarang Tetap Kekurangan makanan di hutan Dibiarkan saja Bulu Mario
9 Koster Harahap
5 Sibaratakwa
1 Tidak Tidak ada Musim buah Tidak berubah Meningkat Aek Nabara
6 Sudin Pasaribu
1 Dilindungi buffer Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Aek Nabara
7 Sampit Simanjuntak 0,5 Dilindungi buffer Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Batu Satail
8 Ardes Simanjuntak 1,5 Dilindungi buffer Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Batu Satail
3 Dilindungi buffer Musim buah Meningkat Meningkat Batu Satail
4 Sakti
10 Gatti Simbolon 1,5 Tidak Diusir dengan diketapel Musim buah Meningkat Meningkat Batu Satail
11 Muktar Simanjuntak
2 Dilindungi Diusir dengan diketapel Musim buah Tidak berubah Tidak tahu Batu Satail
12 Maringan
6 Dilindungi Dilempar menggunakan kayu Musim buah Meningkat Tidak berubah Batu Satail
13 Amsar Harianja
1 Dilindungi buffer Musim buah Tidak berubah Tidak tahu Batu Satail
1 Tidak buffer Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Aek Nabara
3 Marasilo 0,5 Dilindungi buffer Setiap saat Tidak berubah Tidak berubah Aek Nabara
20 Hamdan L Tani >20 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan Penangkapan dan pemindahan orangutan Bulu Mario
Lahan (Ha)
21 Basaruddin Harahap L Tani <5 tahun Jarang Meningkat Kekurangan makanan di hutan Ditakut-takuti menggunakan ketapel Sitandiang
22 Basanuddin L Tani >40 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan buffer Sitandiang
23 Samia P Tani >40 tahun Sering Meningkat Kekurangan makanan di hutan buffer Sitandiang
24 Muhammad Yunus L Tani >40 tahun Jarang Tetap Kekurangan makanan di hutan Ladang dipelihara kebersihannya Sitandiang
25 Rostina Siregar P Tani >40 tahun Jarang Tetap Kekurangan makanan di hutan Buffer Sitandiang
Lampiran 5. Rekapitulasi Kuesioner Penelitian
No Nama Luas
Orangutan Dilindungi/
1 Dilindungi Tidak ada Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Aek Nabara
Dipelihara Upaya Menanggulangi
Serangan Orangutan Pergerakan Orangutan Perubahan
Penggunaan Lahan
Perubahan Hutan/Vegetasi Lokasi
1 Harun Hutagalung
1 Dilindungi Ditakut-takuti dengan dilempar Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Aek Nabara
2 Basarudin Harahap
14 Arip 3,5 Dilindungi Mengusir dengan mercon Musim buah Tidak berubah Tidak tahu Bulu Mario
15 Samsul Rizal
2 Dilindungi Diusir dengan diketapel Setiap saat Tidak berubah Meningkat Bulu Mario
24 Muhammad Yunus 1,25 Dilindungi Diusir dengan diketapel Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Sitandiang
23 Samia 0,5 Dilindungi buffer Musim buah Tidak berubah Tidak tahu Sitandiang
3 Dilindungi buffer Musim buah Tidak berubah Tidak berubah Sitandiang
22 Basanuddin
21 Basaruddin Harahap 2,5 Tidak Diusir dengan diketapel Setiap saat Tidak berubah Meningkat Sitandiang
20 Hamdan 1,2 Dilindungi Mengusir dengan mercon Musim buah Meningkat Meningkat Bulu Mario
19 Piyan
1 Dilindungi Mengusir dengan bunyi- bunyian Musim buah Tidak berubah Meningkat Bulu Mario
5 Dilindungi Diusir dengan diketapel Musim buah Meningkat Meningkat Bulu Mario
18 Mahran
3 Dilindungi Mengusir dengan bunyi- bunyian Musim buah Tidak berubah Meningkat Bulu Mario
17 Parlagutan Simanjuntak
3,5 Dilindungi Mengusir dengan bunyi- bunyian Musim buah Tidak berubah Tidak tahu Bulu Mario
16 Martunas Dalimunthe
25 Rostina Siregar 1,5 Tidak tahu buffer Musim buah Tidak berubah Menurun Sitandiang