Ruang Lingkup Kajian Ilmu Administrasi

1. Ruang Lingkup Kajian Ilmu Administrasi
Ruang lingkup atau cakupan administrasi negara sangat kompleks tergantung
perkembangan kebutuhan dan dinamika masalah yang dihadapi masyarakat. Dikatakan
Chandler dan Plano (1988:3) bahwa kehidupan manusia menjadi semakin kompleks maka
apa yang akan dikerjakan oleh pemerintahan atau administrasi negara juga semakin
kompleks. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi negara maka bisa dikaji dari tulisantulisan teoritis dan praktisi administrasi negara yang populer dan dapat dijadikan dasar.
Harus diakui bahwa cakupan atau ruang lingkup administrasi negara sangat kompleks
tergantung dari perkembangan kebutuhan atau dinamika masalah yang dihadapi masyarakat.
Salah satu cara untuk melihat cakupan atau ruang lingkup praktis administrasi publik
dari suatu negara adalah dengan mengamati jenis-jenis lembaga-lembaga departemen dan
non departemen yang ada. Menurut Chandler dan Plano (1988:33) bahwa apabila kehidupan
menjadi semakin kompleks permasalahan maka apa yang dikrrja oleh pemerintah atau
administrasi negara juga semakin kompleks.
Buku yang ditulis oleh Nikolaos Henry (1995) memberikan beberapa ruang lingkup
yang dapat dilihat dari topik-topik yang dibahas (selain perkembangan ilmu administrasi
negara itu sendiri) antara lain:
1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaan dengan model-model organisasi dan
perilaku birokrasi.
2. Manajemen publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu manajemen, evaluasi program
dan produktivitas, anggaran publik dan manajemen sumber daya menusia.
3. Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan implementasinya,

privatisasi, administrasi antar pemerintah dan etika birokrasi.
Sedangkan James L. Perry dalam Buku “Handbook Of Public administration”(editor
1989) menguraikan bahwa pokok-pokok bahasan administrasi publik terkait:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tantangan-tantangan administrasi negara dan bagaimana menyesuaikan diri,
Sistem administrasi dan organisasi efektif,
Administrasi negara terkait dengan usaha memperkuat hubungan dengan badan legisllatif,
badan-badan yang diangkat dan dipilih oleh rakyat,
Bagaimana menyusun kebijakan dan program sukses,
Administrasi perpajakan dan anggaran yang efektif,
Manajemen sumber daya manusia,
Bagaimana operasi pelayanan publik yang baik,

Bagaimana praktek administrasi publikyang profesional dan etis (beretika).
Shafritz
dan
Russel
(1997)
dalam
bukunya “Introduction
Administration” menggambarkan bab-bab administrasi negara sebagai berikut:
1.

Lingkungan

politik

dan

Public

budaya,


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Penerapan reiveting
Hubungan
Perkembangan

antara
teori


lembaga
manajemen
Perilaku
Manajerialisme
dan
Manajemen
strategis
di
Kepemimpinan
dan
Manajemen
personia
dan
Keadilan
Manajemen
Auditing,
accounting,
Penghargaan
dan


dan

sektor
hubungan

dan

government,
pemerintahan,
organisasi,
organisasi,
kinerja,
publik,
akuntabilitas
kerja,
sosial,
keuangan,
avaluasi,
etika.


Terakhir pembentukan dan pengembangan ruang lingkup kajian ilmu administrasi
negara juga harus mengikuti tantangan dan masalah yang akan dihadapi administrasi negara
di masa depan, menurut Cooper tantangan administrasi publik abad 21 yang akan berdampak
pada kajian administrasi negara dan mencakup lima arena yakni, Globalization, Diversirty,
the signigficance of limits (environmental, economic, social), the increasing complexity of
intergovernmental and intersectoral relations), the important of the public law and legal
processes.
Ruang lingkup ilmu administrasi negara pula dapat diuraikan sebagai berikut:
Dibidang hubungan, peristiwa dan gejala pemerintahan yang banyak ditulis para pakar
pemerintahan, meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.


Administrasi pemerintahan pusat
Administrasi pemerintahan negara
Administrasi pemerintahan kecamatan
Administrasi pemerintahan kelurahan
Administrasi pemerintahan desa
Administrasi pemerintahan kotamadya
Administrasi pemerintahan administratif
Administrasi departemen
Administrasi non-departemen

1.
2.
3.
4.

Dibidang kekuasaan yang banyak ditulis para pakar ilmu politik, meliputi:
Administrasi politik luar negeri
Administrasi politik dalam negri
Administrasi partai politik, posisi masyarakat LSM
Administrasi kebijakan pemerintahan, policy wisdom, kondisi dan peranan pemerintah


Dibidang peraturan perundang-undangan banyak ditulis para pakar ilmu hukum tata
Negara, meliputi:
1. Landasan idiil

2.
3.

Landasan konstitusional
Landasan operasional

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dibidang kenegaraan banyak ditulis para pakar ilmu Negara, meliputi:
Tugas dan kewajiban Negara

Hak dan kewajiban Negara
Tipe dan bentu Negara
Fungsi dan prisip Negara
Unsur-unsur Negara
Tujuan Negara dan tujuan Nasional

4.

Di bidang pemikiran hakiki yang banyak ditulis oleh para pakar ilmu filsafat, meliputi:
Etika administrasi negara, tata nilai organisasi dan manajemen
Estetika administrasi negara, cinta, rasa, karsa administrator
Logika administrasi negara, disiplin ilmu, sumber daya manusia, hukum administrasi
negara
Hakikat administrasi negara, pembentukan system, kultur, struktur

1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Dibidang ketatalaksanaan yang banyak ditulis para pakar ilmu administrasi publik,
meliputi:
Administrasi pembangunan
Administrasi perkantoran
Administrasi kepegawaian
Administrasi kemiliteran
Administrasi perpajakan
Administrasi pengadilan
Administrasi kepenjaraan

1.
2.
3.

Administrasi perusahaan, meliputi antara lain:
Administrasi penjualan
Administrasi periklanan

Administrasi pemasaran
Administrasi perbankan
Administrasi perhotelan
Administrasi pengangkutan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

2.

Sejarah Perkembangan Administrasi Melalui Paradigma Administrasi

Sejarah adaministrasi publik dimulai dengan Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan
manusia yang semakin meningkat dan kompleks serta sulit dipenuhi secara individual dan
keterbatasan sumberdaya mewarnai perkembangan kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini
mendorong manusia melakukan kerjasama, baik secara individual maupun secara organisasi.
Itu sebabnya dikatakan bahwa dunia modern adalah dunianya kerjasama, sebab tanpa
melakukan kerjasama, tiap individu, organisasi bahkan negara dan pemerintahan tidak akan
dapat survive. Meskipun aktivitas kerjasama sudah ada sejak adanya peradapan manusia
namun pada zaman sekarang ini bentuk kerjasama tersebut semakin menunjukan
kompleksivitas dan menyangkut hampir semua aspek kehidupan dan memerlukan sistem
administrasian yang kompleks .
Ada kecenderungan dalam masyarakat luas di Indonesia, bahwa administrasi
dipersepsikan dalam pengertian yang sempit sebagai aktivitas-aktivitas kantor, urusan suratmenyurat yang sering juga di sebut dengan tata usaha. Tetapi pada kajian ilmiah
menunjukkan bahwa administrasi memiliki cakupan arti yang luas, yaitu sebagai proses,
sebagai fungsi dan sebagai institusi dari tiap kegiatan kerjasama. Secara definitif juga dengan
tegas dinyatakan bahwa administrasi adalah organisasi dan manajemen dari setiap kerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Demikian pula dalam penyelenggaran suatu negara dan pemerintahan tentu saja
diperlukan suatu sistem administrasi yang sangat kompleks yang sering disebut dengan
Administrasi Negara. Sejalan dengan perkembangannya, istilah “Negara” digantikan dengan
“Publik” untuk menekankan bahwa administrasi tersebut bertujuan untuk pelayanan publik
(Public Service).
Sejarah Sistem Administrasi Publik Republik Indonesia (SAPRI) dimulai dengan
diproklamirkannya kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sejak itu berbagai
perubahan Sistem Administrasi Publik telah kita lalui mulai kepemimpinan Ir. Sukarno
selaku Presiden RI Pertama hingga masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono saat ini. Perkembangan Sistem Administrasi Publik yang diterapkan di Indonesia
pada tahun 1950- an dan dikenal dengan nama Sistem Demokrasi Liberal.
Teori dan konsep dari Ilmu Administrasi Publik telah berkembang dari waktu ke
waktu sejalan dengan perkembangan peradaban dan sejarah umat manusia. Perkembangannya
dari Ilmu Filsafat yang objeknya tidak terbatas sampai pada disiplin ilmu eksakta dan sosial
yang mengkhususkan padabidang bahasan tertentu saja seperti Administrasi publik ini.
Adapun perkembangan Ilmu Administrasi Publik dapat disebut sebagai berikut :
Administrasi Ortodok → Administrasi Publik – Administrasi Negara Baru →New Public
Management → Beyond The New Public Administration→Refounding Public administration
Sebelum babak administrasi ortodok telah dikenal adanya praktek-praktek
administrasi yang lebih dikenal sebagai seni seperti pada masa peradapan Mesopatamia,
Babilonia, Mesir dan Cina serta Yunani dan Romawi.

Pada permulaan abad Masehi perkembangan administrasi berkembang lebih maju.
Hal ini tampak dalam praktek-praktek administrasi, manajemen dan organisasi yang
dikembangkan oleh gereja Roma Katolik.
Niccolo Machiavelli merupakan orang yang memberikan konstribusi secara individual
yang sangat besar terhadap pemikiran administrasi dan manajemen dengan membuat analisis
sistematis tentang Prince’s Job dalam bukunya The Prince dan The Discources.
Administrasi sebagai seni semakin berkembang di Eropa dengan menekankan bahwa
perekonomian suatu negara akan bisa kuat apabila kegiatan administrasi dan manajemen
dilaksanakan dengan baik. Pemikiran ini dipelopori oleh tiga kelompok ahli ekonomi di
Eropa, yaitu kaum Kameralis di Jerman, Prusia dan Austria, kelompok Merkantilis dan
Inggris dan kelomok Fisiokratik di Perancis. Mereka percaya bahwa kedudukan negara
mengusahakan maksimasi persedian-persediaan materil.
Seiring dengan terjadinya revolusi industri di Eropa mempunyai dampak dinamik
terhadap pemikiran- pemikiran administrasi dari job centered menjadi human centered atau
orientasi produktivitas menjadi orientasi pengembangan SDM.
Administrasi ditelaah secara ilmiah baru mulai dilakukan pada akhir abad 19 atau
awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W. Taylor dan Henry Fayol dengan memunculkan satu
teori dan pendekatan bagi perkembangan studi administrasi yang disebut administrative
management theory atau yang disebut juga teori administrasi umum.
Nicholas Henry memilah-milah bahwa ada enam kelompok corak berpikir para pakar tentang
keberadaan Ilmu Administrasi Publik, yaitu sebagai berikut :
1. Paradigma dikotomi antara politik dan administrasi publik dengan tokoh-tokohnya
seperti Frank J. Goodnow dan Leonard D White.
Menurut pendapat tokoh diatas, fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan kebijakan
publik. Sedangkan fungsi administrasi berkenaan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
1. Paradigma prinsip-prinsip administrasi dengan tokoh-tokohnya W.F. Willoughby, L.
Gullick dan L. Urwick.
Disini ada dua pandangan tentang administrasi publik yaitu :
ü Administrasi Publik sebagai ilmu murni berlandaskan dalil-dalil sosial.
ü Administrasi Publik yang dikembangkan kearah kebijakan publik berdasarkan aplikasi
ilmu politik, ilmu ekonomi dan ilmu sosiologi.
1. Paradigma kelembagaan dengan tokoh-tokohnya Charles E. Lindblom, James D.
Thomson dan Amitai Etzioni.

Paradigma ini memandang Administrasi Publik bersifat internal, yaitu mempelajari
perumusan dan implementasi kebijakan publik dan sebagai ilmu politik yang bersifat
eksternal yang mempelajari masyarakat dan perubahan-perubahan politik.
1. Paradigma hubungan kemanusiaan dengan tokoh-tokohnya Rensis Likert, Daniel
Katz, dan Robert Kahn.
2. Paradigma pilihan masyarakat umum dengan tokoh-tokohnya Vincent Ostrom, James
Buchanan dan Gordon Tullock.
3. Paradigma administrasi publik baru dengan tokoh-tokohnya Frank Marini dan George
H. Frederickson.
Paradigma ini menganggap administrasi publik sebelumnya kurang perhatian terhadap
perubahan sosial dan kurang memperhatikan tuntutan kebutuhan publik. Pada saat ini telah
berkembang Administrasi Publik yang menekankan pada pendekatan manajemen baru
berorientasi pada pencapaian tujuan (goal governance) untuk memecahkan masalah-masalah
publik dan populer dengan istilah Reinventing Government dan Good Governance.
Paradigma baru ini berusaha menghilangkan praktek birokrasi yang terlalu hierarkis dan
menyebabkan biaya operasional tinggi (high cost economy)
3. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Lainnya
A. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Antropologi
Antropologi berasal dari kata antropo “manusia” dan logos “ilmu”. Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara phisik ataupun budayanya.
Bagaimana kita berperilaku adalah suatu fungsi dalam kebudayaan kita dan hal ini
merupakan sumbangan para ahli antropologi untuk bidang administrasi. Seperti kita ketahui
bersama, perbedaan – perbadaan kebudayaan ada didalam bangsa juga antarbangsa. Ada
perbedaan dalam asas penilaian, sikap-sikap dan norma-norma dalam penerimaan perilaku.
Sistem penilaian yang bersifat individu yang merupakan prioritas terhadap apa yang penting
akan mempengaruhi sikap kita dan juga perilaku kita dalam kerja.
Antropologi, yang sebagaimana diketahui mempelajari tindak-tanduk individu dalam
masyarakat. Telah berulang kali ditekankan bahwa manusia merupakan unsur terpenting
didalam suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Jika demikian halnya secara
logis jelas terlihat adanya persamaan objek kedua ilmu pengetahuan ini, hanya approach dan
metode analisis yang berbeda.
Hubungan administrasi dengan ilmu antropologi:
a. Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan
masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang
dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan metodemetode antropologi.

b. Ilmu antropologi mempelajari budaya yang ada di dalam suatu masyarakat. Dengan
demikian, budaya di dalam masyarakat tersebut akan mempengaruhi sistem administrasi
negara. Misalnya, masyarakat di negara maju, di mana lebih mengutamakan budaya
profesionalisme. Budaya profesional ini akan turut mempengaruhi sistem administrasi negara
sehingga para aparat di dalamnya menganut budaya profesional.
c. Antropologi mempelajari tentang budaya maka, dapat ditarik kesimpulan jika dikaitkan
dengan administrasi yaitu, bagaimana sebuah implementasi dari ilmu administrasi beradaptasi
dengan keadaan kebudayaan sekitar.
C. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Ekonomi
Ekonomi berasal dari kata Yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga"
dan nomos, atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan
rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga". Menurut seorang ahli ekonomi dari
Massachusetts Institute of Technology (MIT), ilmu ekonomi atau ekonomi politik (politicale
conomy) adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan
uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia.
Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak
terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas. Administrasi pun bergerak atas
prinsip yang sama karena tujuan organisasi pada hakikatnya tidak terbatas sedangkan
sumber-sumber yang tersedia atau mungkin tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari segi tujuan
dan alat ini, antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi berbeda hanya ditinjau dari segi
objeknya saja.
Hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi yaitu efisiensi merupakan tujuan
administrasi Negara. Efisiensi dapat dicapai dengan cooperation (kerjasama) dan competition
(kompetisi). Dalam ilmu ekonomi dikemukakan bahwa dalam memenuhi kebutuhannya,
manusia selalu berkompetisi dan membutuhkan kerjasama. Berdasarkan definisi-definisi ilmu
administrasi Negara, bahwa administrasi negara berfungsi melakukan penataan dan
pengaturan sistem ekonomi dalam suatu otoritas/pemerintahan agar terwujud efisiensi dalam
tata kelola perekonomian. Sedangkan keadaan ekonomi suatu negara menunjukkan indikator
keberhasilan penerapan administrasi Negara oleh pemerintah Negara tersebut.
Administrasi Negara juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.
Kesejahteraan umum sangat berkaitan dengan ekonomi. Bagaimana manusia berlomba-lomba
untuk memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya/alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Pada hakekatnya administrasi Negara berarti keterlibatan Negara dalam masyarakat.
Orientasi administrasi Negara adalah non-profit. Di sini terlihat bahwa pelaku administrasi
Negara berusaha menciptakan pengaturan agar suatu lembaga non-profit oriented mampu
menciptakan kemakmuran pada masyarakat tanpa menghasilkan kerugian bagi lembaga itu

sendiri, contohnya Puskesmas dan Kantor Pos. Kesinergian ilmu ekonomi dan ilmu
administrasi
Negara
sangat
berperan
di
sini.
Hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara juga terjadi dalam
penyusunan anggaran belanja suatu Negara. Di Indonesia disebut APBN (Anggaran
Pembiayaan dan Belanja Negara). Administrasi Negara berperan sebagai pengambil
kebijakan dalam rancangan dan persetujuan APBN. Begitu pula sebaliknya, ilmu ekonomi
menentukan para alat administrasi Negara dalam menentukan APBN karena APBN harus
dibuat berdasarkan keadaan ekonomi Negara dan kebutuhan-kebutuhan Negara, mulai skala
prioritas kecil sampai besar.
Antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi juga memperlihatkan hubungan yang
sangat etar, saling melengkapi dan bahkan kadang – kadang sering overloping (tumpang
tindih) antara yang satu dengan yang lain. Administrasi bisa menjadi alat ekonomi untuk
mencapai sasaran yang diinginkan dan sebaliknya, ekonomi dapat digunakan sebagai alat
administrasi sehingga tercapainya tujuan yang direncanakan.seorang pemimpin bisa
memberikan solusi bagi masyarakatnya dalam mengatur management publik dalam hal ini
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, karena peran pemerintah tak lepas dari yang
namanya penstabil perekonomian negara.
D. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum
Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence” yang
berasal dari kata “Jus”, Juris” yang artinya hukum atau hak. “Prudence” berarti melihat
kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari hukum.
Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-norma
dan kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang teratur serta
perkembangan yang dinamis dari administrasi, hanya dapat dijamin apabila ia taat pada
hukum tertulis atau tidak tertulis yang berlaku. Ilmu hukum yang mempelajari normanorma dan kaidah-kaidah hidup di dalammasyarakat memberi input
yang besar dalam
perkembangan studi administrasi. Salah satucabang ilmu hukum yang mempererat hubungan
antara administrasi dengan ilmu hukum ialahdalam disiplin ilmu Hukum administrasi
negara.
Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi negara
dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas
yaitu pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat menggunakan peraturanperaturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum perjanjjian.
kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum khusus
mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh
Hukum Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan
berdasarkan Hukum Administrasi negara sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan

berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.Terjadinya hubungan antara Hukum
Administrasi Negara dengan Hukum Perdata apabila :
1) saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata menjadi
kaidah hukum Administrasi Negara.
2) Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh hukum
perdata .
3) Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara maka kasus itu
diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi Negara.
E. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sejarah
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon.
Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal
ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata
Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu
Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu
masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman,
Moh. Yamin, mengatakan bahwa:
sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa
peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.Sedangkan Administrasi secara luas dan
sempit adalah Proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
bersama dan atau suatu kegiatan catat mencatat,surat menyurat, pembukuan, pengetikan dll.
Jadi, hubungan antara administrasi dengan sejarah begitu erat kaitanya, sebab
administrasi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu,hal ini yang menyebabkan
adanaya perubahan dalam administtrasi dari zaman dahulu sampai sekarang. Dan telah
mebuktikan bahwa perubahan administrasi pada zaman dahulu itulah yang di sebut sejarah
perkembangan administrasi dan sesuai dengan pengertian sejarah sebagai suatu kejadian
yang terjadi pada masa lalu’.Sejarah,yaitu suatu ilmu yang menyelidiki keseluruhan dari
tindakan- tindakan manusia di masa-masa yang lalu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit
perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara
sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para
peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan
usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk
mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum.Karena itu, administrasi negara
tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi
“for the public”.
F.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Agama
Administrasi adalah suatu kegiatan kerja sama antara dua orang atau lebih yang
dilakukan secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu yg positif. Administrasi atau
dikenal sekarang adalah administrasi publik atau public adminstration adalah suatu proses

mengelola kepentingan-kepentingan atau masalah masyarakat/publik. Proses ini mencakup 3
hal mendasar : formulasi (perumusan/pembuatan) kebijakan, implementasi (pelaksanaan)
kebijakan, dan evaluasi (penilaian) terhadap perumusan dan pelaksanaan kebijakan tersebut
dilapangan.
Formulasi menghasilkan norma-norma atau aturan yang harus dilaksanakan atau
diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk juga si pembuat kebijakan. Isi
dari kebijakan yang dibuat ini tentunya akan menuntun kepada kemajuan sosial dan menjaga
tata tertib masyarakat kalau ia merujuk pada kebenaran, keadilan, dan nilai-nilai lainnya.
Karena itu proses administrasi itu sangat erat dengan nilai dimana konsekuensinya proses
administrasi selalu menuntut pertanggungjawaban etis (etika).Etika yang biasanya sangat
mempengaruhi adalah agama. Dalam agama banyak sekali norma-norma dan nilai yg harus
dipatuhi.
Menurut Geertz, agama adalah "sebuah simbol yang berlaku untuk menetapkan
suasana hati dan motivasi-motivasi yg kuat, yang meresap, dan yang tahan lama dalam diri
manusia dengan merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi dan
membungkus. Jadi ada 5 poin penting menurut Geertz yaitu:
(1) Agama itu simbol yg berlaku,
(2) Tujuannya menetapkan suanana hati dan motivasi-motivasi yg kuat,
(3) caranya merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi,
(4) kemudian konsep tersebut dibungkus dengan pancaran faktualitas,
(5) akibatnya suasana hati dan motivasi-motivasi itu tampak khas dan nyata.
Berdasarkan definisi tersebut agama itu bukan sesuatu yang hanya imajinasi yang
tidak nyata, tetapi merupakan suatu aturan kerja yang harus dikerjakan.Dengan demikian
agama itu sesuatu yang harus dipraktekkan bukan untuk kita-kita aja tapi juga kehidupan
bersama, termasuk administrasi publik.
G. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik
Ilmu Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan
dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”. Dengan demikian
administrasi harus meletakkan dirinya kapada politik karena yang satu merupakan kontinuasi
dari yang lain.
Hubungannya ada 4 yaitu :
1.
Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena
secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.
2.
Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi
negarasebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara
dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.

3.

Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi
terhadap buruknya karakter pemerintah
4.
Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara
dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial,
dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis.
Administrasi negara dapat menempati tempat di jantung gerakan demokratisasi politik, asal
memenuhi paling tidak tiga persyaratan :
a. Mampu melakukan perencanaan strategis yang menyeluruhseperti yang dilakukan di Taiwan
seperti yang dikemukakan Sun dan Gargan.
b. Mempunyaistrukturorganisasi yang tidakterlaluhirarkisdanparokialseperti yang dikemukakan
O’Toole.
c. Membebaskan diri dari pendekatan dan kulturmiliteristik dalam melakukan pelayanan publik.
Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai pengalaman dan institusi
perencanaan seperti Bappenas di tingkatpusat, dan Bappeda di tingkat daerah.
Salah satu konsep Ilmu Politik adalah negara, dan negara merupakan objek studi bagi
Ilmu Administrasi Negara yang memandang bahwa negara adalah organisasi modern yang
membutuhkan sistem administrasi (pengorganisasian) secara profesional demi mengatur
kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik. Berbagai solusi cerdas sebaga iupaya
memecahkan persoalan masyarakat di godok agar dapat dirumuskan serangkaian alternatif
kebijakan yang dapat dipilih oleh para policy maker melalui proses politik yang sudah
dijelaskan dalam bagan di atas. Serangkaian alternatif kebijakan tersebutlah yang kitakenal
dengan nama Kebijakan Publik yang dalam teknis pelaksanaannya, Ilmu Administrasi
Negaralah yang berperan sangat penting.
Ahli-ahli ilmu politik memberikan sumbangan dalam pengalokasian kekuasaan dan
wewenang, juga penyusunan konflik. Pandangan mereka yang paling diperhatikan adalah
tentang bagaimana seseorang memanipulasi kekuasaan (to manipulate power) untuk
kepentingan diri sendiri. Semakin banyak kitabelajar tentang politik (politics), kekuasaan
(power) dankonflik (conflict) merupakan realitas dalam aktivitas organisasi. Hubunga nantara
keduanya sangat erat sekali bahkan sangat sulit dibedakan, sebab kebanyakan apa yang
dilakukan administrasi negara dimulai dengan konsep-konsep ilmu Politik. Namun ada
perbedaan administrasi negara yang dapat kita lihat disini adalah Ilmu politik merupakan
teori dan pihak lain sebagai suatu penerapan (praktek).
Ilmu politik memberikan sumbangan objektif dari sisi teori dan prakteknya, salah
satunya bagaimana pengalokasian wewenang, politik dan penyusunan konflik, hal ini lah
yang memberikan sumbangan pemahaman teori dalam ilmu administrasi untuk menelaah
lebih dalam realitas sebuah organisasi. Dalam sisi prakteknya bisa kita lihat pada bagaimana
suatu birokrasi dan metode metode yang diberlakukan pada suatu adminstrasi dalam suatu
pemerintahan, dari kedua hal tersebut ilmu administrasi bisa kita artikan bahwa ilmu
administrasi memiliki essensialdengan ilmu hukum.
H. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Seni

Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat
dirasakan apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil diterapkan untuk meningkatkan
mutu pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan administrasi sebagai
seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya dengan baik yang diperolehnya
dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori administrasi. la berhasil dan
sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan tentang teori-teori dan asasasas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di
dalam bidang administrasi berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Administrasi itu sebagai Ilmu dan juga sebagai Seni.
Administrasi merupakan seni yang memerlukan bakat, dan Administrasi juga merupakan
ilmu yang memerlukan pengetahuan ataupun pengalaman.
I.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Psikologi
Sedemikian sempurnanya manusia diciptakan oleh Allah SWT, sehingga
selain
jasmani di lengkapi pula dengan jiwa. Jiwa inilah yang memiliki emosi dalam berbagai rasa
( taste) .
Jiwa adalah daya hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan
pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior). Karena jiwa tersebut
tidak kelihatan maka yang di pelajari adalah gejala jiwa, yaitu apa yang keligatan dan
dirasakan berupa tingkah laku sehari-hari.
Perbedaan-perbedaan individu yang tidak begitu mudah di ukur tetapi sering
merupakan karakteristik-karateristik, atau sifat-sifat individu yang mudah terlihat yaitu apa
yang mudah terlihat,yaitu apa yang kita namakan watak (character) dan
kepribadian (personality) .
Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang berarti mempelajari berbagai jenis
watak kepribadian manusia yang multikompleks ragamnya. Douglas Mac Gregor dalam teori
X dan Ynya membagi manusia, atau jenis manusia yang perlu di dorong dan jenis manusia
yang berinisiatif.
Dengan kajian ilmu jiwa ( psikologi) seperti ini membuat kemajuan administrasi
Negara semakin mapan karena akan dapat lebih mengetahui bagaimana memotivasi seorang
bawahan. Misalnya seorang yang tidak memiliki kemauan bekerja apabila tidak ada yang
membimbing adalah kelompok yang tidak mempunyai inisiatif. Menurut teori X, mereka
adalah kelompok yang perlu system komando.Oleh karena itu, para admistraror Negara dapat
memotivasinya dengan briefing walaupun akan mealkukanone way traffic. sebaliknya,
mereka yang termasuk kelompok teori Y maka inisiatifnya perlu didukung dengan cara para
administrator Negara memberikan keleluasaan berkarya.

J.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompokkelompok (RouckdanWarren ) merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial
dan hasilnya, yaitu organisasi social ( William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff )
Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan prosesproses kemasyarakatan yang bersifat stabil ( J.A.A. Van Doorndan C.J Lemmers ) . ilmu
kemasyarakatan ini juga ilmu yang mempelajari struktur social dan proses social, termasuk
perubahan-perubahan social ( Selo Soermardjansoermardi ).Tanggapan para ahli sosiologi
terhadap Ilmu Administrasi Negara adalah gejala-gejala yang timbul dalam pelayanan dari
satu kelompok orang yang menyelenggarakan public terhadap berbagai kelompok rakyat
banyak yang diam di layani , di pandang sebagai usaha penataan masyarakat.
Dalam hal ini perlu dilihat bahwa sejauh mana para administrator mampu dalam
menganadaan teknik pendekatan masyarakat. Sebaliknya juga perlu di lihat sejauh mana yang
di perintah ( rakyat ) bersedia di pimpin, di urus, dan di atur dalam perhubungan antar
manusia dalam masyrakat Negara.
Jadi dalam hal ini pemerintah juga di anggap salah satu dari beberapa kelompok
manusia. Hanya bedanya pemerintah merupakan kelompok masyarakat yang memiliki
kekuasaan untuk mengatur dan memerintah.

1.
2.
3.
4.

Kekuasaan ini dapat di jumpai ada interaksi social antar manusia ataupun antar
kelompok, Karena mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu:
Adanya rasa takut,
Adanya pemujaan
Adanya rasa cinta, dan
Adanya kepercayaan