kawasan konservasi laut daerah Lombok Ti

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perairan Indonesia, adalah salah satu pusat keragaman hayati bawah laut dunia.
Kawasan yang masuk ke dalam Segitiga Terumbu Karang Dunia atau Coral Triangle Center
ini merupakan rumah bagi sekitar 76% spesies terumbu karang dunia.
Salah satunya adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Lombok yang termasuk
kedalam Provinsi NTB merupakan pintu gerbang ke kawasan Wallacea yang memiliki
keragaman spesies yang tinggi dengan tingkat endemisitas yang tinggi dan dilewati oleh arus
lintas Indonesia yang membawa massa air, plankton, dan larva dari Samudera Pasifik menuju
Samudera Hindia.
Namun pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut membawa potensi masalah pada
sebagian wilayah pada masing-masing kabupaten di wilayah Lombok seperti aktivitas sosial
ekonomi pada daerah hulu akan menimbulkan berbagai dampak terhadap ekosistem pada
daerah tengah maupun hilir, antara lain sedimentasi perairan, tingkat kekeruhan air, erosi, dan
pencemaran.
Selain itu kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan racun masih
banyak ditemukan. Permasalahan tersebut belum tertanggulangi karena lemahnya penegakan
hukum dan minimnya informasi terkini terkait kondisi dan keragaman ekosistem pesisir dan
laut di wilayah ini, khususnya yang berkaitan dengan data ekosistem terumbu karang.
Hasil kajian Wildlife Conservation Society (WCS) pada tahun 2012 menemukan

bahwa kekayaan ekosistem terumbu karang di pulau Lombok, terdiri dari 66 genera karang
keras yang berasal dari 17 famili karang keras. Secara umum kondisi ekosistem terumbu
karang di perairan pulau Lombok mengalami kerusakan, hasil observasi menemukan bahwa
tutupan substrat terumbu karang di Pulau Lombok didominasi oleh karang mati beralga
sebesar 42,62%, sedangkan tutupan karang keras hanya sebesar 29,52%. Lokasi dengan

tutupan karang keras tertinggi ditemukan di Kabupaten Lombok Barat sebesar 35.52%,
sedangkan yang terendah ditemukan di Kabupaten Lombok Utara sebesar 22,78%.
Selain itu tim peneliti juga menemukan salah satu jenis karang endemik Indonesia
tepatnya tersebar di wilayah Lesser Sunda yaitu Acropora suharsonoi. Sampai saat ini
the International Union for Conservation of Nature (IUCN) merilis bahwa jenis karang
tersebut baru ditemukan di wilayah Bali bagian barat, Bali bagian timur, dan Gili Matra
Lombok. Dengan temuan tersebut mudah-mudahan misteri keanekaragaman hayati laut di
Lombok terus terungkap.
Selanjutnya, tim peneliti WCS menemukan bahwa biomassa ikan karang di Pulau
Lombok sebesar 541,85 kg per hektare. Lokasi dengan biomassa ikan karang tertinggi
ditemukan di Kabupaten Lombok Barat sebesar 818,43 kg per hektare, hal ini menunjukkan
bahwa Pulau Lombok memiliki potensi perikanan karang yang tinggi dibandingkan beberapa
wilayah di Indonesia.
Peneliti juga mencatat sebanyak 578 spesies yang berasal dari 162 genera dan 49

famili ikan karang yang ditemukan selama survei. Berdasarkan kelompok trofik, hampir 80%
ikan karang di perairan Lombok didominasi oleh planktivora dan omnivora, yaitu kelompok
ikan yang mayoritas dari famili Caesionidae (ekor kuning dan pisang-pisang), Pomacentridae
(betok laut) dan Labridae (keling-kelingan), kecuali di Kabupaten Lombok Tengah.
Pulau Lombok memiliki potensi perikanan karang yang tinggi, disisi lain terdapat
ancaman terhadap degradasi ekosistem terumbu karang. Hal ini terlihat dari kerusakan
habitat terumbu karang yang cukup besar, meninggalkan hamparan padang pecahan karang
yang luas di hampir 40% luasan terumbu karangnya. Kondisi ini merata hampir di semua
kabupaten di Pulau Lombok. Praktek penangkapan ikan dengan bom dan racun, diduga
merupakan salah satu faktor utama penyebab kerusakan ini.
Efektivitas pengelolaan TWP Gili Matra sebagai kawasan konservasi perairan
nasional dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan telah berada pada tahap dikelola

minimum. Demikian pula dengan Kabupaten Lombok Timur dengan adanya KKPD Gili
Lawang dan Gili Sulat, KKPD Gili Petagon, serta lokasi Suaka Perikanan di Sapakoko, Gili
Rango, Taked Pedamekan, Gusoh Sandak, dan Taked Belanting.
Sebagai bagian dari jejaring kawasan konservasi perairan di ekoregion laut Sunda
Kecil dan Segitiga terumbu karang, usaha pelestarian terumbu karang di Lombok harus terus
dikembangkan, baik dalam hal meningkatkan kesadartahuan masyarakat, menjembatani
kepentingan setiap pengguna sumberdaya, juga dalam hal monitoring, pengawasan, dan

penegakan hukum.
B. Tujuan
1. Mengetahui letak geografis dan batas wilayah Lombok Timur
2. Mengetahui iklim wilayah Lombok Timur
3. Mengetahui kondisi fisik perairan Lombok Timur
4. Mengetahui kondisi biologi perairan Lombok Timur
5. Mengetahui kondisi sosial, ekonomi dan budaya wilayah Lombok Timur
6. Mengetahui potensi perikanan wilayah Lombok Timur
7. Mengetahui spesies endemik perairan Lombok Timur
8. Mengetahui aksesibilitas Lombok Timur
9. Mengetahui potensi wisata Lombok Timur

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian konservasi
Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan
servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita
punya (keep/save what you have).

Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi

kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang.
Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi
ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari
segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang
akan datang.
Apabila meruju pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa
batasan, sebagai berikut :
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia
dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).
2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara
sosial (Randall, 1982).
3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup
termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat
termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi,
pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).
4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat
memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk
generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).
Dalam UU 5/1990 tentang Konservasi Sumbr Daya Alam dan Ekosistemnya, telah
ditetapkan adanya pengelolaan kawasan koservasi laut, yaitu suatu wilayah perairan lait,

termasuk pesisir dan pulau-pulau kecil yang mencakup tumbuhan dan hewan didalamnya,
serta termasuk bukti peningglan sejarah dan sosial-budaya di bawahnya, yang dilindungi
secara hukum atu cara lain yang efektif, baik dengan melindungi seluruh atau sebagian
wilayah tersebut.
B. Kawasan konservasi daerah laut
Kawasan konservasi dalam arti yang luas, yaitu kawasan dimana konservasi sumber
daya alam hayati dilakukan. Di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia yang ada,
tidak memuat definisi mengenai kawasan konservasi secara jelas. Adapun pengertian
kawasan konservasi yang ditemukan dan digunakan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan

Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Departemen Kehutanan adalah “kawasan yang
ditetapkan sebagai kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru dan hutan
lindung”. Sementara itu istilah-istilah yang lebih dikenal adalah “kawasan lindung“.
Kawasan konservasi merupakan salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk
melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya dari kepunahan. Pengelolaan dan
pengembangan kawasan konservasi ditujukan untuk mengusahakan kelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Oleh karenanya keberadaan fungsifungsi keanekaragaman hayati tersebut sangatlah penting.
Sampai saat ini, sejumlah kawasan konservasi telah ditetapkan yang jumlahnya
mencapai 28,166,580.30 ha (mencakup 237 Cagar Alam, 77 Suaka Marga Satwa, 50Taman

Nasional, 119 Taman Wisata Alam, 21 Taman Hutan Raya, 15 Taman Buru) di seluruh
Indonesia.
Pengelolaan taman nasional laut, taman wisata laut, cagar alam laut maupun suaka
margasatwa laut dilakukan oleh pemerintah pusat, dan penentuan pengelolaan ditetapkan
berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan. Selain dilakukan oleh pusat, pengelolaan
kawasan laut juga dilakukan oleh Kabupaten /Kota, dalam bentuk kawasan konservasi laut
daerah (KKLD)
Tujuan ditetapkannya KKLD adalah untuk membangun keseragaman persepsi dan
tindakan para pengambil Keputusan, dalam menilai dan menetapkan areal yang dicadangkan
sebagai kawasan konservasi laut daerah maupun lintas desa. Hal itu untuk mencapai tujuan
yang lebih luas, yaitu agar kawasan laut yang dilindungi aman dari kerusakan dan
masyarakat masih dapat memanfaatkan sumber daya laut di sekitarnya. Karena itu areal yang
dipilih untuk dijadikan lokasi KKLD adalah areal yang memiliki daya dukung potensi sektor
kelautan dan perikanan
Seperti halnya taman nasional di dalam KKLD juga dibuat zonasi. Perbedaan utama
antara KKLD dengan taman nasional adalah jika penentuan taman nasional ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan, maka KKLD ditetapkan melalui Peraturan
Daerah.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Letak geografis dan batas wilayah
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten diantara sembilan
Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, berada di sebelah timur Pulau Lombok,

dengan letak geografis antara 116° - 117° Bujur Timur dan 8° - 9° Lintang Selatan. Luas
wilayahnya tercatat 2.679,88 km2 , terdiri atas daratan seluas 1.605,55 km2 atau (59,91%)
dan lautan seluas 1.074,33 km2 (40,09 %).
Secara administratif Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 20 Kecamatan, 13
kelurahan, 106 Desa, 772 lingkungan/dusun dengan batas administrasi sebagai berikut :
1. Sebelah Utara

: Laut Jawa

2. Sebelah Selatan

: Samudra Indonesia

3. Sebelah Barat


: Kabupaten Lombok Tengah

4. Sebelah Timur

: Selat Alas

Dengan luas wilayah tersebut, Kabupaten Lombok Timur memiliki sumberdaya alam
(kelautan dan perikanan) yang cukup besar sehingga kedepan menjadi harapan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Laut Lombok Timur memiliki potensi sumberdaya ikan lestari (MSY) sebesar
18.242,0 ton/tahun yang terdiri dari potensi sumberdaya ikan pelagis 7.752,8 ton/tahun dan
potensi sumberdaya ikan demersal
10.489,2

ton/tahun.

Sedangkan

panjang pantai Lombok Timur adalah

220 km.
Berdasarkan
wilayahnya,

Kabupaten

topografi
Lombok

Timur terletak pada ketinggian antara
0 – 3.726 meter diatas permukaan laut
dengan kemiringan lereng bervariasi
mulai dari klas kemiringan lereng
antara 0 – 2 % sampai klas kemiringan
lereng lebih dari 40 %.

Hasil perhitungan BPN Kabupaten Lombok Timur menetapkan bahwa:
1. Kelas kemeringan lereng antara 0-2 % adalah berupa daerah dataran yang tersebar di
Kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Pringgabaya dengan luas keseluruhan
mencapai 25.760 Ha.

2. Kelas kelerengan antara 2-15% tersebar di Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur,
Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Sambalia dengan luas wilayah
keseluruhan mencapai 96,763 Ha;
3. Kelas kelerengan antara 15-40% mencakup Kecamatan Suela dan sebagian wilayah
Kecamatan Sembalun;
4. Kelas kelerengan lebih dari 40% meliputi daerah Pegunungan rinjani dengan luas
wilayah mencapai 13.810 Ha.
B. Klimatologi
Seperti daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Lombok Timur juga beriklim tropis
yang ditandai dengan dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Curah hujan
rata-rata sebesar 1882 mm/tahun dengan jumlah hari hujan perbulan 15 hari. Adapun
Kecamatan yang basah pada musim penghujan adalah Kecamatan Aikmel, Suela, Sembalun,
Masbagik Pringgasela, Montong Gading. Sedangkan daerah kering adalah Kecamatan
Keruak dan Jerowaru dengan curah hujan rata-rata 1.080 mm/tahun.
Temperatur tertinggi berkisar 33ºC dan temperatur terendah berkisar 20 - 25ºC.
Beberapa tahun terakhir ini pengaruh perubahan iklim global (global climate change) sebagai
akibat pemanasan global (global warming) telah pula dirasakan sebagaimana daerah-daerah
lainnya di Indonesia. Hal ini terlihat dari fluktuasi curah hujan dan hari hujan yang terjadi.
Pada tahun 2003 curah hujan yang ada tercatat 1.258,9 mm dengan hari hujan sebanyak 99,4
hari dan pada kemudian tahun 2007 curah hujan tersebut berubah menjadi 1.427,1 mm

dengan hari hujan sebanyak 91,3 hari.

C. Kondisi fisik perairan

Wilayah Kabupaten Lombok Timur dilalui oleh banyak aliran sungai dan anak
sungai, akan tetapi tidak semua sungai berair sepanjang tahun. Danau hanya satu di daerah
ini, yaitu danau Segara Anak yang berada diperbatasan antara Kabupaten Lombok Barat
dengan Kabupaten Lombok Timur, yang luasnya kira-kira 30 Km2 dengan kedalaman
tertinggi 200 meter.
Berdasarkan perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air di Kabupaten
Lombok Timur, maka tingkat potensi air untuk keperluan irigasi dan air minum dan untuk
pusat-pusat kegiatan dapat digambarkan dalam Daerah Aliran Sungai sebagai berikut:
1. Sungai Bendung
Air hanya mampu melayani irigasi seluas 1331 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam padi, pertengahan bulan November sampai dengan pertengahan
bulan Maret. Air bagi tanaman palawiija hanya cukup sampai 120 Ha, yaitu tersedia pada
pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni. Air minum untuk kecamatan
Keruak, besarnya 32 l/dt dan hanya bisa tersedia antara bulan Oktober sampai
pertengahan Mei, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya perlu mendapatkan tambahan
dari sumber-sumber lain, seperti Air tanah.
2. Sungai Kermit (Kecamatan Sakra)
Debit air hanya mampu melayani irigasi seluas 648 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam pada bulan Desember sampai April. Ketersediaan air bagi tanaman
palawija hanya cukup untuk mengairi 185 Ha. Air minum untuk Kecamatan Sakra,
besarnya 35 l/dt dan hanya tersedia dari sungai Kermit .
3. Sungai Aik Kampat (Kecamatan Sikur)
Air hanya mampu melayani irigasi maksimum 130 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai tanam padi antara Bulan Oktober sampai Juni, sedangkan untuk palawija hanya
cukup untuk mengairi sawah seluas 130 Ha. Air minum untuk kecamatan Sikur besarnya
17 l/dt dan hanya bisa tersedia dari sungai Aik Kampat. Antara bulan November sampai
dengan bulan Juni, sedangkan pada bulan lain perlu dicari tambahan sumber air.

4. Sungai Belimbing
Air hanya mampu melayani irigasi seluas 597 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam padi, pertengahan bulan November sampai dengan pertengahan
bulan Maret. Air bagi tanaman palawija hanya cukup sampai 120 Ha, yaitu tersedia pada
pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni. Air minum untuk kecamatan
Selong dan Masbagik besarnya 63 l/dt dan hanya bisa tersedia antara bulan November
sampai pertengahan Juni, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya perlu mendapatkan
tambahan dari sumber-sumber lain, seperti Air tanah atau dari sungai lainnya.
5. Sungai Korleko
Air hanya mampu melayani irigasi seluas 199 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam padi, pertengahan bulan Desember sampai dengan pertengahan
bulan Maret. Air bagi tanaman palawija hanya cukup sampai 120 Ha, yaitu tersedia pada
pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni. Air minum untuk kecamatan
Selong dan Masbagik besarnya 14l/dt dan hanya bisa tersedia antara bulan November
sampai pertengahan Juni, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya perlu mendapatkan
tambahan dari sumber-sumber lain, seperti Air tanah atau dari sungai lainnya.
6. Sungai Tibulisung
Air hanya mampu melayani irigasi seluas 2.319 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam padi, pertengahan bulan Desember sampai dengan pertengahan
bulan April. Air bagi tanaman palawija hanya cukup sampai 1.168 Ha, yaitu tersedia pada
pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni. Air minum untuk kecamatan
Aikmel besarnya 53l/dt dan bisa tersedia sepanjang tahun.
7. Sungai Segara (Kec. Pringgabaya)

Air hanya mampu mengairi irigasi seluas 55 Ha, dengan pola tanam padi-palawija. Mulai
musim tanam padi, pertengahan bulan Januari sampai dengan pertengahan bulan Mei Air
bagi tanaman palawija hanya cukup sampai 55 Ha, yaitu tersedia pada pertengahan bulan
Maret sampai pertengahan bulan Juni. Air minum untuk kecamatan Pringgabaya
besarnya 30 l/dt dan hanya bisa tersedia dari sungai Dodokan antara bulan Januari sampai
pertengahan Juli, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya perlu mendapatkan tambahan dari
sumber-sumber lain, seperti Air tanah atau dari sungai lainnya.

8. Sungai Sambelia
Air hanya mampu melayani irigasi seluas 354 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam padi, pertengahan bulan Desember sampai dengan pertengahan
bulan April. Air bagi tanaman palawija hanya cukup sampai 185 Ha, yaitu tersedia pada
pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni. Air minum untuk kecamatan
Sambelia besarnya 46l/dt dan hanya bisa tersedia dari sungai Dodokan antara bulan
Desember sampai pertengahan Juli, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya perlu
mendapatkan tambahan dari sumber-sumber lain, seperti Air tanah atau dari sungai
lainnya.
9. Sungai Beburung (Kecamatan Sambelia)
Air hanya mampu melayani irigasi seluas 1.000 Ha, dengan pola tanam padi-palawija.
Mulai musim tanam padi, pertengahan bulan Desember sampai dengan pertengahan
bulan April. Air bagi tanaman palawija hanya cukup sampai 1.000 Ha, yaitu tersedia pada
pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni.

D. Kondisi biologi perairan
Tinggi gelombang di pesisir pantai Lombok Timur sepanjang musim sekitar 1 meter.
Kecepatan arus sekitar 0,25 m/detik, dengan arah arus setiap bulannya berselang-seling. Tipe

pasang surut di Perairan Kabupaten Lombok Timur adalah tipe campuran dengan dominasi
pasang surut ganda, yaitu terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut pada satu hari.
Suhu permukaan laut berkisar antara 28,00 - 29,330C, dengan suhu maksimum terjadi pada
bulan Mei dan Desember, dan suhu minimum pada bulan Februari dan Agustus. Salinitas
Selat Alas di bagian Utara berkisar antara 31,9 – 34,3‰, sedangkan nilai pH tergolong netral,
yaitu berkisar antara 6,5 - 7,0.
E. Kondisi sosial, ekonomi dan budaya
1. Kondisi sosial
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur berdasarkan hasil Sensus Penduduk
tahun 2010 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 1.105.671 jiwa,
yang terdiri dari pria 514.327 jiwa dan wanita 591.344 jiwa. Sehingga seks ratio-nya
sebesar 87 per 100, artinya tiap 100 wanita terdapat 87 pria. Hal ini menggambarkan
bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding jumlah penduduk laki-laki.
Tingkat kepadatan eksisting selama 5 tahun terakhir kabupaten Lombok Timur
rata-rata 213 jiwa/KM berdasarkan analisa tingkat kepadatan penduduk pada tahun
proyeksi menunjukkan angka peningkatan sebesar 1%. Tingkat kepadatan penduduk
kabupaten Lombok Timur hingga tahun 2009 diperkirakan sebesar 240 jiwa/KM.
Dilihat dari kepadatan penduduk, kecamatan dikelompokkan kedalam tiga
kategori kepadatan,yaitu:
a. Tinggi (> 2.000 jiwa per km2) meliputi Sakra, Masbagik,Sukamulia dan Selong
b. Sedang (1000 – 2000 jiwa per km2) meliputi Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur,
Terara, Montong Gading, Suralaga,Labuhan Haji dan Wanasaba
c. Rendah (< 1000 jiwa per Km2) meliputi Jerowaru, Sikur,Pringgasela, Pringgabaya,
Suela,Aikmel, Sembalun dan Sambelia.
Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lombok Timur
rata-rata berkembang sebesar 16.8% pertahun. Dengan kepadatan rata-ratanya mencapai
689 0rang per kilo meter persegi untuk tahun 2010.

Di lihat dari umur penduduk, Lombok Timur termasuk kategori struktur
intermediate (peralihan umur muda ke umur tua). Dimana lebih dari 30 persen penduduk
berusia di bawah umur 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 10
persen. Sehingga rasio ketergantungan juga cukup tinggi sekitar 57. Di mana 100 orang
usia produktif menanggung beban hidup 57 orang usia tidak dan belum produktif. Jika
dilihat dari bentuk piramida penduduknya, dapat dikatakan tingkat kematian bayi di
Lombok Timur masih tinggi dan juga masih tingginya resiko kematian.
Potensi sumber daya manusia dikabupaten Lombok Timur didasarkan atas
ketersedian tenaga kerja serta keahlian yang dimiliki oleh rata-rata tenaga kerja yang
belum tersalurkan dari masing-masing kecamatan yang ada sekitar 5-10% dengan ratarata pendidikan terakhir SD-SMP dan banyak yang putus atau tidak sekolah.
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur (Sakernas 2009),
persentase penduduk untuk 15 th ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha seperti
bidang pertanian (48,80%), di bidang industri pengolahan (13,46%), untuk usaha
perdagangan sebesar 17,15%, untuk bidang jasa-jasa (8,71%), bidang kontruksi (2,80%),
angkatan dan komunikasi (6,05%) dan lain-lainnya sebesar 3,03%.
Keahlian yang dimiliki adalah bidang pertanian, perdagangan dan jasa kerajinan.
Dengan demikian untuk potensi SDM dikabupaten Lombok Timur mayoritas mempunyai
keahlian dibidang pertanian dan perdagangan serta ada yang memiliki keterampilan alami
membuat kerajinan patung.
Dengan demikian dapat dikatakan masyarakat cendrung melakukan kegiatan
bertani atau berusaha membuka suatu usaha kecil seperti pengrajin patung,anyaman
bambu, tenun timbul dan upaya keahlian alami masyarakat; terutama di wilayah
terisolasi/terpencil meskipun demikian dapat memberikan keuntungan bagi wilayah
Lombok Timur.
Kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Lombok Timur masih tergolong
rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang
dicapai dalam periode 2005-2007. IPM Kabupaten Lombok Timur mencapai 59,60 pada
tahun 2005 kemudian sebesar 60,30 pada tahun 2006 dan sebesar 60,91 pada tahun 2007
(BPS NTB, 2007). Berdasarkan data BPS NTB (2007) dalam periode 2005-2007; IPM

Kabupaten Lombok Timur berada urutan kedua dari bawah (peringkat 7) dari 9
(sembilan) kabupaten/kota di Provinsi NTB. Pada tahun 2004 posisi IPM Kabupaten
Lombok Timur berada pada peringkat 428 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Pada
tahun 2005; IPM Kabupaten Lombok Timur turun peringkat menjadi 429 dan peringkat
IPM Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2006 justru lebih terpuruk lagi; yaitu turun
menjadi 441. Disisi lain, IPM rata-rata yang dicapai Kabupaten Lombok Timur dalam
periode 2004-2006 sebesar 60,27 berada dibawah IPM rata-rata Provinsi NTB sebesar
63,11 dalam periode yang sama.
Derajat kesehatan dan status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur
tergolong masih rendah, hal ini antara lain tercermin dari masih rendahnya angka harapan
hidup, masih tingginya Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu Melahirkan dan
Kurang Gizi pada Balita serta pola penyakit yang diderita masyarakat umumnya sebagian
besar berupa penyakit menular. Pada tahun 2006 Angka Kematian Bayi 77 per 1000
kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu 63,7 per 100.000 persalinan, angka gizi buruk 3,51
persen, dan angka kesakitan 23,17 persen.
Pada sisi lain jumlah tenaga kesehatan dan Fasilitas kesehatan cukup tersedia,
pada tahun 2007 tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis 84 orang, dokter spesialis 7
orang, dokter umum 58 orang, dokter gigi 19 orang, tenaga kesehatan lainnya (gizi,
sanitarian, kesehatan masyarakat dan teknis medis) 354 orang, perawat 478 orang dan
bidan 219 orang. Dari data tersebut diatas di ketahui bahwa dalam seratu

s ribu

penduduk tersedia Tenaga medis 8 orang , dokter spesialis 1 orang, dokter umum 5 orang,
dokter gigi 2 orang, tenaga kesehatan lainnya 33 orang, perawat 45 orang dan bidan 20
orang. Pada saat yang sama jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten
Lombok Timur tercatat 1.792 buah yang terdiri atas rumah sakit umum 1 unit, rumah
sakit lainnya (RS Kusta) 1 unit, puskesmas 29 unit, puskesmas pembantu 80 unit, BKIA 1
Unit, apotik 18 unit, posyandu 1.385 unit, Posyandu ASTA 28 unit, polindes 109 unit, pos
obat desa 63 unit, poskestren 51 unit dan pusat informasi kesehatan 26 unit.
Dalam upaya terus menekan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan
kualitas kehidupan keluarga maka program keluarga berencana akan terus ditingkatkan.
Pada tahun 2003 jumlah akseptor KB tercatat 184.007 orang atau 83,67 % dari 220.534
orang PUS yang ada kemudian meningkat menjadi 207.506 orang atau 88,14 % dari

235.435 PUS pada tahun 2007. Dengan demikian selama lima tahun terakhir ini jumlah
peserta KB meningkat rata-rata 2,43 % pertahun.
Penduduk asli pulau Lombok adalah suku Sasak. Suku Sasak menganut agama
Islam (pulau Lombok juga dikenal dengan sebutan pulau seribu masjid). Agama kedua
terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk
keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut
Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para
pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.
Terdapat juga sebuah kumpulan kecil orang sasak yang disebut Bodha (jumlah: ±
8000 orang) yang menduduki kampung Bentek dan di curam Gunung Rinjani. Agama
mereka tidak mempunyai pengaruh Islam dan amalan utama mereka adalah memuja
dewa-dewa animisme. Ajaran agama Hindu dan Buddha juga dimasukkan di dalam
upacara agama mereka.
Agama Bodha mempercayai adanya lima tuhan yang besar, yang paling tinggi
dikenali sebagai Batara Guru. Tuhan yang lain adalah Batara Sakti dan Batara Jeneng
bersama isteri mereka Idadari Sakti dan Idadari Jeneng. Namun kini, penganut agama
Bodha sedang diajarkan mengenai agama Buddha yang ortodoks oleh sami-sami yang
dihantar oleh persatuan besar Buddha terbesar negara Indonesia.
Bahasa yang digunakan disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,
penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak (bahasa
asli) sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri
bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek
Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara.
2.

Kondisi ekonomi
Melihat posisi geografisnya Lombok Timur yang memiliki potensi begitu besar,
tidak salah bila menyebut Lombok Timur merupakan salah satu sentra budidaya di Nusa
Tenggara Barat terutama di Pulau Lombok. Lombok timur merupakan penghasil nomor
satu di Pulau Lombok untuk budidaya laut dengan komoditas rumput laut dan kerapu,
budidaya tambak dengan komoditas udang vaname, windu dan bandeng serta budidaya
air tawar dengan komoditas unggulannya ikan mas dan nila. Dari semua komoditas

tersebut kecuali bandeng merupakan penyumbang produksi terbesar untuk Nusa Tenggara
Barat khusus Pulau Lombok.
Dengan panjang pantainya sebesar 220 km, Lombok Timur memiliki potensi yang
sangat besar untuk pengembangan budidaya tambak. Potensi budidaya tambak Lombok
Timur seluas 3.500,00 ha. Sedangkan pemanfaatannya baru mencapai 269,50 ha yang
didominasi oleh perusahaan-perusahaan dengan melakukan system budidaya tambak
secara intensif.
Dalam laman resminya potensi budidaya laut Lombok timur, Potensi budidaya
mutiara 3.433,65 ha; ikan kerapu 509,40 ha; udang lobster 525,68 ha; rumput laut
2.000,00 ha; teripang 194,00 ha; dan kekerangan 179,50 ha. Potensi budidaya mutiara di
Lombok Timur mencapai 3.433,65 ha dan telah dimanfaatkan seluas 1.805,5 ha.
3. Kondisi budaya
a. Adat-Istiadat
Adat istiadat suku sasak dapat di saksikan pada saat resepsi perkawinan,
dimana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang
perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang
dikenal dengan sebutan "Merarik" atau "Selarian". Sehari setelah dilarikan maka akan
diutus salah seorang untuk memberitahukan kepada pihak keluarga perempuan bahwa
anaknya akan dinikahkan oleh seseorang, ini yang disebut dengan "Mesejati" atau
semacam pemberitahuan kepada keluarga perempuan. Setalah selesai makan akan
diadakan yang disebut dengan "Nyelabar" atau kesepakatan mengenai biaya resepsi.
b. Presean Simbol Kejantanan Taruna (Pemuda) Sasak
Budaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal
masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu
berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari
pemainnya.
Presean adalah salah salah satu kekayaan budaya bumi gogo rancah (lombok).
Acara ini berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan (penjalin)
serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras (ende). Petarung biasa disebut pepadu.
Presean bermula dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan taun jebot (dahulu
kala) sehabis mengalahkan lawan di medan perang. Acara tarung presean ini juga

diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan dan heroik
saat itu.
Uniknya dari pertarungan presean, pesertanya tidak pernah dipersiapkan
secara khusus. Pepadu atau petarung dicomot (diambil) dari penonton yang mau adu
nyali dan ketangguhan mempermainkan tongkat rotan dan perisai yang disediakan.
Penonton/calon peserta bisa mengajukan diri atau dipilih oleh wasit pinggir
(pakembar sedi). Setelah mendapat lawan, pertarungan akan dimulai dan dimpimpin
oleh wasit tengah (pekembar).
Duel dua pepadu diadakan dalam lima ronde, pemenangnya ditentukan oleh
hasil nilai yang diperoleh atau salah satu pepadu bocor kepala, bedarah-darah, atau
kibar bendera putih.
Uniknya, di sela-sela pertarungan para pepadu plus para wasit harus menari
jika musik dimainkan. Mungkin maksudnya untuk melepas ketegangan selama
jalannya pertandingan. Asik juga ngeliatnya, sesaat para petarung saling baku hantam,
beberapa detik kemudian mereka menari sembari tertawa dan mencari-cari celah
kelemahan lawan, sedetik kemudian rotan keras menghantam perisai, lalu mereka
menari lagi.
Tarian rotan dari Lombok ini sudah dikenal masyarakat Sasak secara turun
temurun. Awalnya merupakan sebuah bagian dari upacara adat yang menjadi ritual
untuk memohon hujan ketika kemarau panjang. Sebuah tradisi-yang dalam
perkembangan kemudian-sekaligus berfungsi sebagai hiburan yang banyak diminati.
Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya daerah, Presean Lombok pun mulai
sering dilombakan. Pertandingan diakhir dengan salam dan pelukan persahabatan
antar petarung. Tanda tiada dendam dan semua hanyalah permainan.
Adegan seperti ini sering di lakukan masyarakat pulau lombok apa bila ada
acara adat, tidak heran masyarakat sangat antusias untuk menonton acara seperti
ini,selain dapat menarik wisatawan mancanegara wisatawan lokal pun berbondongbondong menyaksikan acara ini. Dalam adengan presean tidak jarang salah satu dari
orang yang presean mengalami luka yang cukup parah tapi mereka tetap senang dan
bergembira

F. Potensi perikanan
Kabupaten Lombok Timur memeiliki luas wilayah laut mencapai 1.0743,33 km2 ,
yang merupakan 40,09% dari luas wilayahnya. Bentangan pantai mencapai 220 km dari
selatan ke utara. Potensi pengembangan wilayah pesisir dan pulau–pulau kecil itu memcakup
6 kecamatan serta 22 desda/ kelurahan pantai, dengan jumlah nelayan perikanan tangkap
sebanyak 16.434 jiwa.
Produksi Ikan di Kabupaten Lombok Timur Dirinci Menurut Sektor Tahun 2003 - 2009 (Ton)
TAHUN

LAUT

PENANGKAPAN
PERAIRAN
TAMBAK
UMUM

KOLAM

BUDIDAYA
SAWAH/
JUMLAH
KERAMBA

2003

15.636,2

181,8

881,8

131,1

26,6

16.857,5

2004

15.636,5

0,00

882,1

179,5

4,2

16.702,3

2005

12.591,6

0,0

874,3

187,2

1,3

13.654,4

2006

12.691,5

-

964,1

189,8

0,0

13.845,4

2007

14.761,3

-

1.012,2

204,3

18,0

15.995,8

2008

15.074,8

0,0

1.114,6

605,0

12,5

16.806,9

2009
12.941,7
0,0
1.435,1
851,0
5,0
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur

15.232,8

1. Potensi perikanan tangkap
Potensi perikanan tangkap di Lombok Timur mencapai 12.691,5 ton. Tahun 2009
nilaimproduksi perikanan tangkap sebesar Rp.150.709.100.000. untuk jumlah perikanan
tangkap terdiri dari perahu tanpa motor 461 unit,motor temple 3123 unit, dan kapal motor
345 unit. Daerah penangkapan dari nelayan di Lombok Timur menyebar di Selat Alas,
Samudra Hindia dan Laut Jawa Jenis ikan yang ditangkap mencakup lebih dari 50 jenis
ikan laut. Berdasarkan data tahun 2009, ada 3 jenis ikan yang tangkapanya diatas 1000
ton yaitu, ikan Tongkol 2000 ton,ikan Cakalang 1.666,5 ton, dan ikan Tuna 1.163 ton.
Ikan lainnya termasuk tinggi hasil tangkapanya adalah Cumi-cumi,ikan ekor
Kunging,Lemuru,ikan Teri,ikan Cucut dan lain-lainnya. Sedangkan pelabuhan pendaratan
ikan yang paling ramai bahkan untuk pulau Lombok adalah Tanjung Luar. Dengan ikan
yang disandarkan tahun 2009 mencapai 5.610 ton,baru kemudian Labuhan Lombok 5.205

ton,Batu Nampar 1.025 ton,Sugian 478,4 ton, Labuhan Haji 3,62,7 ton,dan Sakra Timur
259,2 ton.
Potensi Areal, Pemanfaatan, dan Produksi Budidaya Laut di Kabupaten Lombok
Timur 2009
JENIS BUDIDAYA

POTENSI

PEMANFAATAN PRODUKSI

Mutiara

3.433,65

1.805,50

0,22

Kerapu

509,40

6,50

5,40

Lobster

525,68

11,07

82,90

2.000,00

232,58

60.471,00

194,00

-

-

Rumput Laut
Teripang

Kerang-kerangan
179,50
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur
2. Potensi perikanan budidaya
a. Budidaya air laut
Selain potensi perikanan tangkap, laut Lombok Timur juga potensial untuk
kegiatan budidaya laut yaitu mutiara, ikan kerapu, udang lobster, rumput laut,
teripang dan kekerangan. Potensi budidaya mutiara 3.433,65 ha; ikan kerapu 509,40
ha; udang lobster 525,68 ha; rumput laut 2.000,00 ha; teripang 194,00 ha; dan
kekerangan 179,50 ha.
Pemanfaatan potensi budidaya laut sampai dengan saat ini adalah budidaya
mutiara 1.805,50 ha; budidaya ikan kerapu 6,50 ha; budidaya udang lobster 12,37 ha;
budidaya rumput laut 232,58 ha; sedangkan potensi budidaya teripang dan
kekerangan belum termanfaatkan.
Produksi budidaya laut dalam tahun 2009 yaitu mutiara 0,22 ton; kerapu 5,40
ton; udang lobster 82,90 ton; dan rumput laut 60.471,00 ton.
1)

Lobster
Peluang infestasi pada budidaya Lobster terbuka luas, bukan saja karena
permintaan

dan

harganya

tinggi

,tetapi

juga

karena

potensi

areal

pengembanganya yang sangat luas yaitu mencapai 526,86 Ha dan baru di
mamfaatkan sebagian kecil saja yaitu 3,50 Ha.

2)

Mutiara
Potensi pengembangan budidaya Mutiara cukup luas yaitu 2.394,50 ton Ha dan
baru di mamfaatkan 1.962,50 Ha dengan tingkatan produksi mencapai 0,20 ton.
Permintaan Mutiara produksi Lombok sangat di minati baik oleh pembeli dalam
Negeri maupaun manca Negara karena mutiaranya memiliki keunikan tersendiri
yang membedakannya dengan produksi daerah lain. Selain perairan tangkap dan
bididaya perairan pantai Lombok Timur juga memiliki peluang cukup besar
untuk pengembangan perikanan air tawar. Dari data yang ada tahun 2008 potensi
produksi perikanan sekitar 21.497 ton,dimana potensi terbesar ada di kecamatan
Aikmel, Pringgasela, Masbagik, Selong dan lainnya.

3)

Kerapu
Kerapu termasuk komoditas laut yang juga diunggulkan di Lombok
Timur walaupun produksi masih sedikit bila dibandingkan dengan komoditas
lainnya. Budidaya kerapu menggunakan metode karamba jarring apung. Potensi
pengembangan budidaya ikan kerapu sebesar 509,4 ha dan telah dimanfaatkan
oleh para pembudidaya sebesar 1,28 persen dari total lahan yang potensial
tersebut.
Budidaya kerapu di Lombok sangat menjanjikan. Hal ini tergambar dari
potensi yang dimiliki kabupaten ini yang sangat luas namun baru dimanfaatkan
tidak lebih dari 2 persen. Selain itu, harga komoditi kerapu yang sangat mahal
membuat kerapu memiliki prospek yang sangat cerah ditambah lagi permintaan
akan ekspor ikan kerapu setiap tahunnya cenderung meningkat.
Harga ikan kerapu ditingkat pembudidaya berada di kisaran 350.000.
potensi pengembangan ikan kerapu dapat dilakukan di Lombok Timur. Selain
perairannya yang masih terjaga kualitasnya juga sumber benih akan ikan kerapu
mudah didapatkan di Lombok. Balai Budidaya Laut Lombok adalah salah satu
penyedia benih kerapu.

4)

Ikan kakap
Ikan kakap pada dasarnya dapat dikembangkan di perairan Lombok
Timur. Potensi pengembangan budidaya ikan kakap mencapai 125 ton namun

sampai dengan saat ini belum dimanfaatkan dan dikembangkan sama sekali.
Kakap dapat dikembangkan dengan metode budidaya menggunakan karamba
jarring apung. Para pembudidaya lebih tertarik membudidayakan ikan kerapu
dibandingkan dengan ikan kakap dikarenakan nilai jual kerapu yang sangat
tinggi dan kemudahan dalam memelihara, pakan dan benih yang tersedia dalam
jumlah yang cukup.
5)

Rumput laut
Rumput laut termasuk salah satu komoditi unggulan Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Dengan potensi yang dimiliki provinsi ini, tidak salah bila
provinsi ini menetapkan rumput laut sebagai salah komoditi yang akan digenjot
produksinya dari tahun ke tahun. Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan
target produksi rumput laut pada tahun 2014 sebesar 1 juta ton. Hampir semua
kabupaten di provinsi ini memproduksi rumput laut kecuali Kota Mataram.
Lombok Timur termasuk sentranya budidaya rumput laut. Pada tahun lalu
produksi rumput laut kabupaten ini sebesar 93.069 ton. Dengan tonasenya
sebesar tersebut menempatkan Lombok Timur sebagai sentranya budidaya
rumput laut terutama jenis E. cottonii. Total luas lahan potensi kabupaten ini
yakni sebesar 2.433 ha. Dari total luas tersebut baru dimanfaatkan seluas 732,58
ha.
Dengan potensi pengembangan budidaya rumput yang besar tersebut
maka tidak salah jika Lombok Timur ditetapkan sebagai salah satu kawasan
minapolitan khusus Rumput laut. Potensi pengembangan budidaya terletak di
dua kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan rumput laut
yakni di teluk Ekas dan Serewe. Budidaya rumput di kedua daerah ini dikembang
dengan metode longline dan metode rakit. Para pembudidaya di teluk Ekas dan
Serewe lebih banyak menggunakan metode rakit dibandingkan longline dan
patok dasar.

6)

Teripang
Teripang juga termasuk komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Perairan Lombok Timur sangat cocok untuk budidaya Teripang yang memiliki
banyak manfaat ini. Potensi pengembangan budidaya Teripang sebesar 194 ha.

Namun sampai dengan saat ini belum terdapat hasil produksi. Dari total potensi
budidaya tersebut belum ada yang dimanfaatkan untuk budidaya teripang. Begitu
pula dengan budidaya kekerangan sampai dengan saat ini belum dimanfaatkan.
Kekerangan memiliki potensi sebesar 179,5 ha. Budidaya kekerangan di
kabupaten ini belum digarap kecuali budidaya tiram mutiara.
b. Budidaya air payau
Kabupaten Lombok Timur memiliki panjang pantai 220 km, dimana potensi
untuk kegiatan budidaya air payau cukup luas yaitu 3.500,00 ha. Sedangkan
pemanfaatannya baru mencapai 269,50 ha yang didominasi oleh perusahaanperusahaan dengan melakukan system budidaya tambak secara intensif.
Komoditi yang sudah berkembang yaitu udang windu, udang vanamme dan
banding, dengan produksi tahun 2009 adalah sebesar 1.074,50 ton udang vanamme;
352,70 ton udang windu dan 7,9 ton banding.
c. Potensi budidaya air tawar
Potensi budidaya ikan air tawar Lombok Timur 4.918,20 ha dengan jenis
kegiatan budidaya ikan air tawar yang dapat dilakukan adalah budidaya ikan di
kolam, minapadi dan karamba. Pemanfaatan potensi budidaya ikan air tawar yaitu
805,57 ha untuk kolam; 366,25 ha untuk minapadi dan 0,08 ha untuk karamba dengan
komoditi ikan yang sudah dikembangkan meliputi ikan mas, nila, guramy, lele, bawal,
patin, tawes. Sedangkan produksi budidaya air tawar berdasarkan jenis kegiatan
dalam tahun 2009 adalah kolam 851,00 ton; minapadi 3,60 ton dan karamba 1,40 ton.
d. Potensi lain
1) Hutan Bakau (mangrove)
Ekositem Hutan Bakau (Mangrove) merupakan hutan rawa yang terdapat
pada kawasan pesisir atau muara yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas

hutan bakau (mangrove) mencapai 1.589,81 ha yang tersebar pada wilayah
Kecamatan Jerowaru, Keruak, Pringgabaya dan Sambelia.
2) Terumbu Karang (coral reefs)
Terumbu Karang (Coral reefs) merupakan salah satu ekosistem yang subur
(produktifitas primer tinggi) yang berfungsi sebagai tempat berkembangbiak dan
berlindungnya sumberdaya ikan.
Potensi terumbu karang penyebarannya hamper merata pada perairan laut
Lombok Timur yang berada pada kedalaman 8,0 – 34,0 m dengan perkiraan luas
mencapai 321,04 km². Khusus untuk kawasan Gili Sulat dan Gili Lawang
pengelolaan mangrove dan terumbu karang serta sumberdaya ikan telah dilakukan
proteksi dari kegiatan yang dapat merusak sumberdaya yaitu dengan menetapkan
kawasan tersebut sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) sesuai Perda
Nomor 10 Tahun 2006.
G. Spesies endemik
Hampir seluruh pulau tertutup oleh vegetasi mangrove. Di Lombok Timur, wisata
hutan mangrove sudah lama dipasarkan. Di sini terdapat jembatan setapak dari kayu yang
panjangnya sekitar 2,5 km. sebagai tempat jalan masuk ke dalam hutan mangrove, dimana di
dalamnya terdapat aneka jenis burung laut, monyet, dan kelelawar. Jenis-jenis mangrove
yang terdapat di wilayah Lombok Timur tepatnya di Gili Sulat dan Gili Lawang
meliputi Rhizophora apiculata,. R. stylosa, R.mucronata, Bruguiera gemnorrhyza, Sonneratia
alba, Ceriops tagal, Luminitzera recemosa, dan Avicenia marina.
Ekosistem terumbu karang seluas 3.210 ha membentang hampir separuh dari garis
pantai Lombok Timur, dengan sebaran terluas di Gili Lawang. Ekosistem mangrove di
Lombok Timur mencapai 1.494 ha, di mana Gili Sulat dan Gili Lawang merupakan kawasan
hutan mangrove alami dan terbaik di Pulau Lombok, sehingga sangat cocok untuk
ekoturisme.

Vegetasi lamun cukup padat, persentase tutupannya berkisar antara 70 s/d 100 %
dengan luasan sekitar 100 hektar. Ditemukan 7 species lamun sesuai dengan urutan
dominansinya yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata,
Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia dan Halophila ovalis.
Ikan karang yang ditemukan di kawasan perairan Gili Sulat dan Gili Lawang terdiri
dari ikan karang konsumsi dan ikan karang hias. Ikan karang konsumsi didominasi oleh jenis
ikan karang ekor kuning dan ikan kerapu (Epinephelus polyhekadion). Kelimpahan ikan di
perairan Pulau Gili Lawang dan Pulau Gili Sulat sekitar 300 ekor/100 m 2. Spesies ikan yang
ditemui di Lombok Timur diantaranya adalah: Kakatua (Leptoscopus vagientis), Kepe-kepe
totol (Caetodon citrenellus), Baronang (Siganus argentus), Badut (Amphiprion ocellaris),
Ekor kuning (Caesio cuning), Kerapu (Epinephelus polyphekadion), Bibir manis
(Pecthorhincus orientalis), Lobster (Enooplometopus daumi), Maming (Bulbomethopen
bicolor), Bulu babi (Diadema sitosum), Kima (Tridacna gigas), Timun Laut (Holothuria
leucospilata) dan Buntal (Asthias sp).
H. Aksesibilitas
Beberapa alternative mudah yang dapat di lakukan untuk mencapai pulau eksotis ini antara
lain yang pertama melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat dan menggunakan kapal
atau fastboat dari bali menuju pelabuhan di Lombok, selanjutnya dari pelabuhan
menggunakan mobil menuju penginapan.
1. Bali ke Lombok (Jalur Udara)
Berikut beberapa informasi pilihan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Penerbangan dari Bali – Lombok hanya memerlukan waktu sekitar 25 menit dengan
beberapa Airline berikut ini.
1) Merpati Airlines : Penerbangan langsung lansung 4 kali sehari. Lombok, ph: 0370
621111. Airport: 0370 633637. Bali, ph:0361 235358. www.merpati.co.id
2) Trans Nusa Air : Penerbangan langsung 3 kali sehari. Lombok, ph: 0370 6162428,
616433. Bali, ph: 0361 760218. www.transnusa.co.id
3) Wings Air : Penerbangan langsung dengan 2 penerbangan sehari. Lombok, ph:

0370 6627444. Bali, ph: 0361 765183. www.lionair.co.id
b) Penerbangan domestic

Tersedia penerbangan langsung dari Jakarta – Lombok setiap hari, biasanya
terhubung dengan penerbangan European. Lombok sangat mudah diakses dari
Jakarta, Bali, Jogakarta, dan Surabaya.
1) Garuda Indonesia Airlines : Penerbangan langsung dari Jakarta ke Lombok 3 kali
setiap hari. Call Center: 080 418 07807. Airport: 0370 646846. www.garudaindonesia.com
2) Merpati Airlines: Menawarkan penerbangan Lombok, Bali, Jakarta, Surabaya,
Bandung, Sumbawa, Flores, Kupang dan beberapa destinasi lainnya. Ph: 0370
621111. www.merpati.co.id
3) Trans Nusa Air : Melayani penerbangan Lombok dan Sumbawa setiap 2 hari, dan
Bima setiap hari. Lombok, ph: 0370 616428, 616433. www.transnusa.com
4) Batavia Air: Menyediakan penerbangan Lombok, Surabaya dan Jakarta, ph: 0370

648998. www.batavia-air.co.id
5) Lion Air: menyediakan penerbangan Lombok, Jakarta, Surabaya. Ph: 0370

6627444 / 642180. www.lionair.co.id
c) Penerbangan internasional
Bandara Selaparang melayani kedatangan Internasional dan sudah mempunyai visa
dengan fasilitas lengkap, efisien dan proses visa cepat.
1) Silk Air: perusahaan dari maskapai penerbangan Singapura, menyediakan
penerbangan langsung antara Lombok dan Singapura 3 kali seminggu. Lombok,
ph: 0370 62825 / 628254 / 628256. www.silkair.com
2) Merpati Airlines: Mempunyai penerbangan setiap hari antara Lombok dan Kuala

Lumpur, Malaysia (via Surabaya). Lombok, ph: 0370 621111. www.merpati.co.id
2. Bali ke Lombok (Jalur Laut)
Pelabuhan Padang Bai (Bali) menyediakan perhubungan laut menuju pulau Lombok. Dari
Padang Bai menuju pelabuhan Lembar (Lombok) menghabiskan waktu sekitar 5 jam
dengan menggunakan ferry. Apabila anda ingin mencapai Lombok dengan cepat anda bisa
menggunakan Fast Boat. Berikut beberapa informasi alternative mengenai transfortasi laut
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Publik Ferry, berangkat setiap 2 jam setiap hari dari Padang Bai (Bali) – Lembar.
Dengan harga Rp. 35.000/orang. Perama Tours, menyediakan paket transfer lengkap.
Termasuk penjemputan dari destinasi melalui Bali dan Lombok.
b) Gili Cat, berangkat setiap hari dari Padang Bai (Bali) jam 09.00 ke Gili Trawangan &

Lomok (Teluk Kodek). Dan kembali dari Gili Trawangan jam 11.00, menghabiskan
waktu sekitar 1 jam. Ph: 0370 693741. www.gilicat.com

c) Blue Water Express, menyediakan penyebrangan antara Bali dan Gili Trawangan.

BWS ini mengoperasikan 2 boat, dengan kapasitas 15 dan 25 penumpang. Berangkat
dari pelabuhan Benoa (Bali) jam 08.00 setiap hari. Ph: 0361 723479.
www.bwsbali.com
d) Wahana Gili Ocean, melayani penyebrangan dari Padang Bai (Bali) menuju Gili

Trawangan dan Lombok. Berangkat dari Padang Bai jam 09.00/02.00 dan berangkat
dari Gili Trawangan jam 11.00 / 03.30. Bali Ph: 0366 559 6044 / 532 2603. Gili
Ph:087863197055. www.wahanagiliocean.com
e) Marina Srikandi Fast Boat, Marina srikandi menyediakan pelayaran yang nyaman dan
menyenangkan dengan destinasi dari Bali ke Lombok dan beberapa gili seperti gili
(air, meno dan trawangan). Dari Pelabuhan Padang Bali ke Gili Trawangan
menghabiskan waktu sekitar 1 jam.
Penting untuk diketahui
Jika mempunyai rencana untuk menelusuri kampung – kampung kecil di sekitar Lombok,
sebaiknya menggunakan pakaian yang sopan, dan jika anda kebetulan datang ke Lombok
pada bulan Ramadhan, janganlah makan, minum, atau merokok sembarangan khususnya di
daerah perkampungan, lain halnya jika di daerah pariwisata seperti Senggigi, Kuta Lombok,
Gilis atau tempat umum yang mana orang biasa makan atau minum seperti di restoran.
1. Pelayanan Taxi di Lombok
Taxi beroperasi di bandara dan semua hotel - hotel besar dengan tarif yang beragam
tergantung

dari

jarak

tempuh.

Perusahaan

Taxi

di

Lombok

adalah Lombok

Taxi (627000), Lendang Express (634444) dan Taxi Bandara.
2. Angkutan Umum (BEMO)
Bemo di Lombok bukanlah kendaraan beroda 3 seperti yang terdapat di daerah lain.
Bemo di sini sebutan untuk angkot. Bemo beroperasi melayani penumpang antar kota
seperti Mataram, Ampenan, Cakranegara dan Senggigi dengan bayaran yang relatif
murah.
Bemo yang lebih besar di sebut engkel yang berukuran lebih besar dan dengan rute untuk
jarak yang lebih jauh dan antar wilayah.
Trayek & Tarif Angkutan

NO

JURUSAN TRAYEK

1

2

JARAK
(Km)
3

HARGA TARIF PEMBU/ KM
(Rp)
4

BARU LATAN
(Rp)
5

(Rp)
6

KET.
7

A Angkutan Kota
I Pancor – Selong – Labuhan Haji
1 Penumpang Umum
2 Mahasiswa
3 Pelajar

9
9
9

4.000
3.000
2.000

B Angkutan Perdesaan
I Pancor – Masbagik – Lb. Lombok
– Sambelia – Sembalun
1 Pancor – Masbagik
Pancor – Masbagik –
2
Rempung
3 Pancor – Masbagik – Lenek
4 Pancor – Masbagik – Aikmel
Pancor – Masbagik –
5
Wanasaba
6 Pancor – Masbagik – Apitaik
Pancor – Masbagik –
7
Pringgabaya
Pancor – Masbagik – Labuhan
8
Lombok
Pancor – Masbagik – Labuhan
9
Kayangan
10Pancor – Masbagik – Sambelia
11 Pancor – Masbagik – Belanting
Pancor – Masbagik – Lb.
12
Lombok - Sembalun
Pancor–Masbagik–Aikmel–
13
Suela–Pesugulan–Sembalun
II Pancor – Keruak - Kaliantan
1 Pancor – Sakra
2 Pancor – Keruak
Pancor – Keruak –
3
Pemongkong – Ekas
Pancor – Keruak – Serewe –
4
Kaliantan
Pancor – Keruak – Pengoros –
5
Tj. Ringgit
6 Pancor – Keruak – Tanjung

7

336

2.352

2.500

9,5

336

3.192

3.500

14
16,5

336
336

4.704
5.544

5.000
6.000

21,5

336

7.224

7.500

25,5

336

8.568

9.000

28

336

9.408

9.500

36,5

336

12.264

12.500

40,2

336

13.507

14.000

56,5
75

336
336

18.984
25.200

19.000
25.500

117

336

39.312

39.500

45

336

15.120

15.500

8
21,5

336
336

2.688
7.224

3.000
7.500

33,5

336

11.256

11.500

42,5

336

14.280

14.500

46,5

336

15.624

16.000

26,5

336

8.904

9.000

Untuk
Pelajar
dikenakan
50% dari
tarif yang
berlaku

Luar
IIIPancor – Masbagik – Kotaraja –
Praubanyar
Pancor – Masbagik –
1
Paokmotong – Kotaraja
Pancor – Masbagik –
2 Paokmotong – Kotaraja –

3
4

Praubanyar
Pancor – Masbagik – Kotaraja
– Tetebatu
Pancor – Masbagik – Kotaraja
– Joben

14

336

4.704

5.000

23

336

7.728

8.000

19

336

6.384

6.500

23,8

336

7.997

8.000

30

336

10.080

10.500

20

336

6.720

7.000

IVPancor – Masbagik – Aikmel Pesugulan
Pancor – Masbagik – Aikmel –
1 Karang Baru – Suela –
Pesugulan
Pancor – Masbagik – Dasan
2

3

Lekong – Sukamulia –
Kerongkong – Bagik Payung –
Tanjung
Tanjung–Korleko–Pohgading–

25
336
8.400
8.500
Pringgabaya–Lb.