Contoh proposal perkom 1 1

Proposal Kampanye Sosial
Peningkatan Kualitas Bus Kota di Yogyakarta
1. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya yang cukup pesat di Kota Yogyakarta
menuntut mobilitas yang semakin tinggi. Kebutuhan fasilitas transportasi yang cepat,
aman, nyaman, dan handal menjadi sangat penting. Saat ini di Yogyakarta terdapat
beberapa armada angkutan umum yaitu Kopata, Damri, Kobutri, Puskopkar, dan Aspada
dengan jumlah total kendaraan sebanyak 591 unit. Jumlah bus sebanyak ini sudah sangat
mencukupi untuk melayani kebutuhan mobilitas masyarakat Yogyakarta sehari-hari.
Tetapi pada kenyataannya masyarakat hanya menggunakan kurang dari 60% dari jumlah
seluruh angkutan umum. Selebihnya masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan
pribadi yang menyebabkan banyak bis kota pada jalur-jalur tertentu dan pada waktu
tertentu menjadi sepi penumpang. Keadaan ini menimbulkan lalu lintas yang tidak efisien
karena banyaknya kendaraan yang beroperasi di jalan raya secara bersamaan yaitu
kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Pada akhirnya menimbulkan kemacetan lalu
lintas, rebutan penumpang, meningkatkan polusi, dan pemborosan bahan bakar.
Pertumbuhan kendaraan bermotor di Yogyakarta termasuk tinggi terutama
kendaraan pribadi yang disebabkan oleh peningkatan ekonomi masyarakat. Di Kota
Yogyakarta, kendaraan sepeda motor sangat diminati karena leluasa bergerak sepanjang
jalan dan mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan mobil atau bis kota. Mengendarai
sepeda motor juga lebih dipandang lebih cepat, aman, dan nyaman daripada naik bus kota

yang kadang menjadi tempat operasi para copet ataupun sesekali harus di oper karena
penumpang sedikit.
Di samping kepemilikan kendaraan pribadi dan pertimbangan waktu perjalanan,
kondisi bus kota yang buruk semakin mengurangi minat masyarakat Kota Yogyakarta
untuk menggunakan angkutan umum untuk bepergian di dalam kota. Tampilan yang
terlihat tua, kumuh, kursi yang rusak dan penuh coretan, jendela kotor, mesin yang
berisik, asap tebal, adalah cermin kebanyakan angkutan umum Kota Yogyakarta saat ini
walaupun sebagian kecil sudah terlihat bercat baru dan bersih. Selain itu, sebanyak lebih

dari 63% bus kota telah berumur lebih dari 15 tahun yang menandakan kendaraan sudah
mulai rewel dan tidak dapat beroperasi secara optimal. Hal ini ditunjukkan dengan
tingginya tingkat polusi angkutan umum yang sudah cukup berumur ini.
5-

10-15

15-20

20-25


Total

10

Sumber: Data Angkutan Perkotaan Dishub Propinsi DIY 2002
Upaya mempertahankan kinerja bis kota dilakukan untuk menjaga keterandalannya
sebagai fasilitas pelayanan kepada penumpang. Keterandalan bis kota ditunjukkan dengan
jumlah hari operasi dalam satu bulan atau satu tahun. Hari operasi bis kota dapat dicapai
secara maksimal jika perawatan (keep, overhaul, dan renew) dilakukan dengan baik.
Namun, pertambahan umur kendaraan dan perawatan yang dilakukan secara terus
menerus menyebabkan biaya operasi dan perawatan cenderung meningkat, sedangkan
keuntungan pemilik cenderung menurun bahkan negatif. Berdasarkan Perda no.10/Tahun
2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diantaranya mengatur pembatasan umur
kendaraan maksimum 15 tahun, maka bus perkotaan di Kota Yogyakarta saat ini sudah
harus diremajakan.
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan Jangka Pendek:
1. Mengajak masyarakat Kota Yogyakarta untuk merawat bus kota sebagai
sarana angkutan milik umum sehingga terbentuk angkutan umum yang bersih,

terawat, dan enak dipandang agar tercipta angkutan yang nyaman bagi
masyarakat.
2. Mendorong armada angkutan Kota Yogyakarta untuk melakukan peremajaan
kendaraan hingga berumur di bawah 15 tahun untuk meningkatkan efisiensi,
menurunkan biaya operasional, dan mengurangi polusi.

3. Mengoptimalkan fungsi angkutan umum sebagai sarana transportasi dalam
Kota Yogyakarta dengan meningkatkan pelayanan dan kinerja operasional
angkutan umum.

Tujuan Jangka Panjang:
1. Mengajak masyarakat Kota Yogyakarta untuk menggunakan fasilitas angkutan umum
sehingga meningkatkan efisiensi angkutan umum, dan penghematan bahan bakar.
2. Mengurangi kemacetan lalu lintas dan menekan polusi dari kendaraan pribadi dengan
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat bepergian di dalam kota.
3. Menciptakan angkutan umum yang cepat, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
4. Membangun kebiasaan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum saat
bepergian di dalam kota.
5. Menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan program sejenis dalam rangka
pengembangan angkutan umum yang efektif dan efisien.

1. Sasaran/Khalayak/Target Audiens
Target audiens kampanye ini adalah:
 Target Primer:
o Pemilik bus kota (termasuk pengemudi, kondektur, dan awak bus)
Aspek demografi:
 Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
 Bekerja di wilayah Kota Yogyakarta
 Sosial ekonomi semua lapisan
Aspek psikografi:
 Berorientasi pada keuntungan (profit oriented)
 Kurang memperhatikan kelayakan operasional bus kota.

 Target Sekunder:
1. Armada Angkutan Umum (Koperasi angkutan umum)
2. Pengguna angkutan umum:


Pelajar SD-SMA




Mahasiswa



Masyarakat Umum

Aspek demografi:
 Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
 Sosial ekonomi semua lapisan
 Beraktifitas atau tinggal di Kota Yogyakarta
Aspek psikografi:
 Kurangnya kesadaran akan kondisi bis
 Kurangnya kepedulian untuk merawat bis
1. Skala Kegiatan
Program Kampanye Bus Milik Kita akan diberlakukan di lingkup Kota Yogyakarta
sebagai proyek untuk mewujudkan angkutan kota yang sesuai dengan karakteristik kota
Yogyakarta dan sebagai proyek percontohan bagi daerah-daerah lain dalam menciptakan
angkutan umum yang aman, nyaman, dan bersih.
1. Media yang Digunakan

Dalam pelaksanaan kampanye ini digunakan strategi ‘media mix’, yaitu
menggabungkan beberapa bentuk media dalam menyebarluaskan program kampanye agar
terjadi efek kesinambungan dan menyeluruh hingga pada akhirnya tercipta penguatan
terhadap penyerapan pesan oleh target audiens.
1. Media Above the Line
1. Iklan di media audio visual
2. Iklan di media audio

3. Iklan di media cetak
2. Media Below the Line
1. Billboard
2. Baliho
3. Badan Bus
4. Poster
5. T-Shirt
6. Stiker
7. Pin
3. Alasan Penggunaan Media
I. Media Above The Line
 Media televisi

o televisi dengan kemampuan audio-visualnya mampu menyajikan pesan
dengan efektif,menarik, dan lebih hidup sehingga dapat dipahami dan diingat
oleh target audiens
o daya jangkaunya yang dapat mencakup target audiens di Jogjakarta
o difokuskan untuk beriklan di Jogja TV, TVRI Jogja, dan RBTV karena
sifatnya yang melokal, serta biaya iklannya yang lebih murah dari TV nasional
o mudah diakses dan banyak dikonsumsi target audiens
 Media radio
o radio dapat dijangkau seluruh audiens karena sebagian besar target memiliki
radio dan intens dalam penggunaannya
o biaya iklan yang murah
o mudah diakses, sifatnya melokal
o beriklan di radio MBS, Swaragama, RRI, Geronimo, Pop
 Media cetak
o informasi dapat disampaikan secara detail dan dapat dilihat atau dibaca
berulang-ulang

o difokuskan beriklan di koran KR, Bernas, Merapi, dan Meteor karena
menjangkau seluruh audiens, sifatnya melokal, dan banyak dikonsumsi
audiens

o dapat dikliping sebagai contoh program kampanye untuk daerah lain

II. Media Below The Line
o Dengan ukuran, bentuk, dan macam yang beragam dan bervariasi diharapkan
terjadi efek penguatan terhadap penyerapan pesan
o Bentuk-bentuk media ini akan secara intensif disebarkan di ruang-ruang
strategis sesuai target audiens maupun tempat-tempat umum, misalnya :
terminal, halte, pinggit jalan, dsb
o Sebagai pengingat eksistensi program
III. Sales Promotion
o membagikan hadiah untuk pemenang lomba
 piagam dan piala bergilir adalah hadiah yang paling tepat bagi pemenang
lomba karena bisa dibanggakan, tahan lama, dan monumental
o membagikan merchandise (T-shirt dan pin) kepada target audiens dan
masyarakat
 t-shirt dan pin adalah pemberian berkala khusus perserta lomba dan target
audiens yang dibagikan secara random dan pada waktu yang tidak tertentu
 alasan pemilihan merchandise adalah murah, menarik, dan berkualitas
IV. Personal selling
o penyuluhan kepada pemilik bus (termasuk supir, kondektur, dan awak bus)

 pemilik bus merupakan orang yang bertanggung-jawab secara langsung
terhadap kondisi bus

 penyuluhan merupakan komunikasi dua arah antara penyelenggara
kampanye dengan pemilik bus
o pendekatan langsung kepada pihak armada angkutan kota untuk mendukung
program
 koperasi angkutan kota merupakan tempat bernaung para pengusaha
angkutan kota.
V. Public relations
 Lomba Melukis badan Bus
o Mengembangkan kreativitas masyarakat
o Membuat badan bus lebih menarik.
o memupuk kepedulian masyarakat kota akan mutu fasiltas umum dan
memanfaatkan angkutan kota.
 Celebrtity endoser (sheila on 7)
1. Band yang berasal dari Kota Yogyakarta.
2. Public figure.
 Pemberian Bus Award 1 tahun sekali.
1. sebagai motivator bagi pemilik bus kota untuk meningkatkan kualitas bus.

2. penghargaan kepada pemilik bus atas usaha peningkatan kualitas dan pelayanan bus
kota.
1. Pengembangan Pesan
Dalam kampanye program peningkatan kualitas bus kota ini, tema kegiatan yang akan
dijadikan sebagai landasan dalam perumusan pesan yaitu:
1. Bersifat ajakan kepada target audiens agar merawat fasilitas umum khususnya
bus kota.
2. Menunjukkan kepada target audiens bahwa menjaga dan memanfaatkan
angkutan umum adalah hal yang mudah, nyaman, dan tidak merepotkan.

3. Pemberdayaan masyarakat untuk ikut merasa peduli dan bertanggung jawab
serta peningkatan kesadaran terhadap pembangunan daerah.
4. Pesan disesuaikan untuk masing-masing target audiens, bersifat universal,
mudah dimengerti.
Berdasarkan konsep di atas, maka ditetapkan sebuah slogan, yaitu Bus Milik Kita.
Alasan pemilihan slogan tersebut adalah dengan menggunakan pesan yang singkat kita
mengajak target audiens untuk merasa ikut memiliki bus kota dan dengan penuh
kesadaran meningkatkan dan menjaga kualitas angkutan umum khususnya bus kota.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Kampanye ini akan dilaksanakan selama tiga tahun dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut :
1. Tahap Lontaran Utama
Target audiens belum tahu tentang substansi program secara komprehensif,
untuk itu perlu diperkenalkan tentang ide dasar Program. Dalam tahap ini ada
beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan :
 Pengadaan dua hari gratis naik bis
 Iklan TV, radio, media cetak
 Penyuluhan terhadap target audiens
 Poster
 Stiker
 Baliho
 Pendekatan langsung terhadap koperasi
1. Tahap Lontaran Lanjut
o Iklan TV, radio, media cetak
o Badan bus
o Pembagian merchandise (pin dan T-shirt)
o Poster
o Spanduk

o Baliho
o Servis gratis (servis ringan) semua bis
o Lomba melukis badan bis
2. Tahap Kontinuitas dan Pemeliharaan Bus Kota
 Penghargaan bagi bis yang paling terawat, & koperasi yang memiliki bis yang paling
terawat
 Media Cetak
 Baliho, badan bus

LAMPIRAN MEDIA
Tahap Lontaran Utama
1.Media : Televisi
Judul : Sebuah Kenyataan
Durasi : 30 detik
Setting : di tepi jalan padat lalu lintas
Script :
 sebuah bus dengan kondisi buruk, banyak cat mengelupas, beberapa kaca pecah,
bagian dalam banyak yang berkarat, coretan, penumpang berdesakan, merasa tidak
nyaman, berkeringat.
 Sopir bus menginjak pedal gas, bus tidak berjalan. Bus “amblek”, empat rodanya
lepas dan menggelinding, bagian knalpot meleduk dan mengeluarkan asap tebal.
 Muncul tulisan “Sampai Kapan Akan Kita Biarkan? Mari Rawat Bus Kota.”
 Muncul Slogan “ Bus Milik Kita” dan Logo Buskot.
2. Radio
Judul : Ke Toko Buku

Durasi : 20 Detik
Script :
Situasi bising jalan raya. Terdapat suara dua orang yang sedang bercakap-cakap.
A :“Pren,temenin aku ke toko buku yuk,..tapi kita naik bus aja ya, gak punya duit buat
naik taksi nih…!”
B : “Ogah ah..!!”
A : “Lhoh, knapa?”
B : “Abis busnya kotor buanget, pengap, bau, pokoknya bikin males naik bus deh!”
Tiba-tiba ada sebuah bus yang sangat kotor dan jelek lewat, bis itu mengeluarkan asap
tebal persis di hadapan mereka,sehingga mereka pun terbatuk-batuk.
A dan B : “uhhuk….uhhuk…uhhuk….”
A : “Wah,parah banget nih bus…!”
B : “Iya neh…mukamu jadi jelek banget,item!!!!!!!”
A : “Masa sih? Hehehehe…mukamu juga!!”
B :” Ini pasti gara-gara asap bus yang tadi.”
“Mari Rawat Bus Kota”
3. Media : cetak
Ukuran : 1/2 halaman Horizontal
Pewarnaan : Full Colour
Head Line : Sudah Saatnya Kita Peduli …!
Preview : Lihat Halaman Lampiran Iklan

4. Media : Billboard & Baliho
Ukuran : 2X3 meter
Pewarnaan : Full Colour
Headline : Sudah Saatnya Kita Peduli …!
Preview : Lihat halaman Lampiran Iklan

Tahap Lontaran Lanjutan
1. Media : Audio Visual.
Durasi : 30 detik
Setting : tepi jalan dekat halte Bus
Judul : “Bersama Kita Bisa”
Script :
 Sebuah bus dengan kondisi buruk : berjalan tersendat-sendat, bagian luar banyak cat
mengelupas, berkarat, beberapa kaca retak dan diplester, penumpang, merasa tidak
nyaman.
 Bus akhirnya berhenti, terdengar letupan dan knalpot mengeluarkan asap tebal.
Penumpang, dengan mimik kecewa bergegas turun, kemudian menunggu bus lain.
 Sopir dan kernet bus memperbaiki bus, terlihat berkeringat dan kelelahan.
 Seorang anak lewat, kemudian berhenti, memandang sopir dan kernet kemudian
membantu.
 Orang-orang di sekitar tempat itu yang tadinya tampak tidak peduli dan sibuk dengan
kegiatannya masing-masing, ikut bangkit dan membantu, termasuk penumpang yang

menunggu bus lain. Bus dikerubuti banyak orang, setiap orang ikut membantu
memperbaiki mesin, membersihkan bagian dalam bus, mengecat.
 Bus berubah menjadi bus yang bagus, mimik semua orang menjadi puas, senang.
 Semua orang masuk ke dalam bus, bus melaju dengan lancar.
 Kernet bus mengejar bus, ternyata ia masih ketinggalan.
2. Media : Radio
Durasi : 20 detik
Setting : di pinggir jalan yang padat lalu lintas
Judul : Kasihan Bus Kita
SFX : suara kendaraan yang lalu lalang
Script : Kasihan Busku
Sebuah Bus melintas di dekat seorang anak kecil bersama ibunya. Kemudian si anak
bertanya:
Anak : “Bu, kok busnya jelek banget sich? Udah gitu mogok lagi! ‘Kan kasian
penumpang-penumpangnya?”
Ibu : “Iya, itu akibat busnya tidak dirawat…jadinya kita juga kan yang susah… Makanya,
kita harus ikut bertanggung jawab untuk merawat bus itu. Karena, itu adalah tanggung
jawab kita semua,nak…”
Anak : “Ohhh…gitu tho, Bu. Jadi, kita juga harus ikut merawat Bus kota, ya.”
3. Media : Cetak
Ukuran : ½ halaman horizontal
Pewarnaan : Full Colour
Headline : Jadikan Bagian yang Indah Bukan hanya Di Sini

Preview : Lihat Halaman Lampiran Iklan
4. Media : Baliho & Billboard
Ukuran : 1.5×4 meter Horizontal
Pewarnaan : Full Colour
Headline : Ada Keindahan di Sini
Preview : Lihat Halaman Lampiran Iklan

Tahap Kontinuitas
1. Media : Baliho & BillBoard
Ukuran : 2×3 meter Horizontal
Pewarnaan : Full Colour
Headline : Jagalah Yang Indah Agar Tetap Indah
Preview : Lihat Halaman Lampiran Iklan
2. Media : Cetak
Ukuran : ½ halaman horizontal
Pewarnaan : Full Colour
Headline : Jangan Biarkan Keindahan Ini Hilang
Preview : Lihat Halaman Lampiran Iklan