Macam Macam Zat Adiktif Bagi Makanan

Macam-Macam Zat Adiktif Bagi Makanan

Zat adiktif dibedakan menjadi 2 macam yaitu zat adiktif alami
dan zat adiktif sintesis atau buatan. Zat adiktif alami memiliki jenisjenis zat adiktif alami atau macam-macam zat adiktif alami yang biasa
disebut contoh zat adiktif alami, dan begitu juga dengan zat adiktif
buatan atau sintesis memiliki jenis-jenis zat adiktif buatan atau macammacam zat adiktif buatan atau sintesis yang biasa disebut contoh-contoh
zat adiktif sinstesis atau buatan.
Zat adiktif bagi makanan memiliki tujuan yang baik bagi
makanan jadi, Sebelum kita beranjak ke Macam-macam zat adiktif alami
dan macam-macam zat adiktif buatan atau sintesis mari kita mengartikan
dulu zat adiktif alami dan zat adiktif buatan, Zat adiktif alami adalah
merupakan zat tambahan yang diperoleh dari alam, tanpa disintesis atau
dibuat terlebih dulu,
Sedangkan zat adiktif buatan atau sintesis adalah zat tambahan
makanan yang diperoleh melalui sintesis (pembuatan), baik di
laboratorium maupun industri, dari bahan-bahan kimia yang sifatnya
hampir sama dengan bahan alami yang sejenis, keunggulan zat adiktif
sintesis adlah dapat diproduksi dalam jumlah besar, lebih stabil, takaran
penggunaannya lebih sedikit, dan biasanya tahan lebih lama, sedangkan
kelemahan zat adiktif sintesis adalah dapat menimbulkan risiko penyakit
kanker atau bersifat karsiogenetik.

Macam-Macam Zat Adiktif Pada Makanan dan Kegunaannya
A. ZAT ADIKTIF ALAMI
Macam-Macam zat aditif alami, Contoh dan kegunaannya.
a. Pewarna
Contoh Pewarna
1.Wortel
Kegunaannya adalah sebagai zat pemberi warna oranye pada makanan.
Wortel sering digunakan pada pembuatan selai nanas. Selain sebagai

pemberi warna oranye, wortel juga baik dimakan langsung atau diperas
airnya dan diminum karena mengandung provitamin A, yaitu B karote.
B - karoten inilah yang memberikan warna oranye pada bahan
makanan.
2.Kunyit
Kegunaannya adalah memberi warna kuning agak gelap pada pembuatan
makanan. Biasanya, kunyit digunakan pada pembuatan nasi kuning.
Kunyit juga sering ditambahkan pada pengolahan daging ayam atau itik
karena dapat menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang khas.
3.Daun
suji

Kegunaannya adalah sebagai pemberi. warna hijau pada bahan makanan.
Daun suji bisa juga digunakan sebagi zat warna pada minuman.
b. Pemanis
Contoh Pemanis

(Sifat Higroskopis gula juga dimanfaatkan pada pembuatan sirup.
Sirup awer karena kandungan gulanya pekat)
1.Gula
tebu
atau
gula
pasir
Gula pasir dibuat dan tanaman tebu. Selain sebagai pemanis, gula pasir
juga digunakan sebagai pengawet, karena gula dapat menyerap
kandungan air (bersifat higroskopis). Dengan tidak adanya air, maka
mikroorganisme di dalam makanan tidak dapat berkembang dan mati.
2.Gula
aren
Gula aren dihasilkan dan nira bunga aren. Penggunaannya hampir sama


dengan gula jawa. Hanya saja, gula aren lebih manis, sehingga lebih
sering digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.
3.Gula
jawa
(gula
kelapa)
Gula kelapa dihasilkan dan buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan
sebagai pemanis minuman (seperti dawet, es kelapa muda, sirup, dan
lain-lain). Gula kelapa juga sering dipakai sebagai pemanis pada saat
memasak sayur
4.Madu
Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena mengandung zat-zat
gizi yang alami. Jadi, selain sebagai pemanis, penggunaan madu juga
menambah kandungan gizi di dalam makanan.
c. Pengawet
Contoh Pengawet
1. Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat
menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri dalam makanan. Hal
itu disebabkan karena garam dapur bersifat higroskopis (menyerap

kandungan airdalam makanan) seperti halnya gula pasir.
2. Bawang putih

(Acar mengandung asam cuka yang membuatnya awet s
ekaligus dapat menghilangkan rasa enek
Bawang putih yang diiris akan mengeluarkan aiicin, yaitu suatu zat yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bawang putih dapat
dipakai sebagai bahan pengawet.
3.Asam
Cuka
Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yang
asam, asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan
asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang. sering digunakan
sebagai bahan pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.

d. Penyedap
Contoh Pemberi Penyedap Rasa
1. Garam dapurGaram dapur merupakan penyedap yang paling sering
ditambahkan ke dalam makanan. Rasa asin dalam garam dapur berasal
dan natrium klorida (NaC1). Garam dapur diperoleh dan airlaut yang

diuapkan. Akan tetapi, garam di dalam air laut tidak hanya natrium
klorida saja, ada pula garam dan magnesium dan kalsium yang
mempunyai rasa pahit. Dengan demikian, garam air laut perlu diolah
terlebih dahulu melalui proses industri untuk menghilangkan pengotorpengotor tersebut. Karena itu, garam yang biasa kamu temui di dapur
sudah terkemas dengan apik dan tampak seperti buatan pabrik. Dalam
pemrosesan tersebut, ada pula bahan tambahan lain yang dimasukkan ke
dalam garam yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti iodin. Garam
beriodin bagus untuk mengurangi risiko penyakit gondok.
2.Bawang
putih
Selain sebagai pengawet, bawang sebagai bahan penyedap. Selain
bawang putih ,juga mengandung tinggi.
3.Cabai
merah
Cabai merah digunakan sebagai perangsang selera makan. Selain

mempunyai kandungan vitamin C hijau mengandung kedua vitamin
yang lebih kecil.
e. PemberiAroma
Contoh Pemberi Warna

1.Daun jeruk
Daun jenik memberikan aroma yang membangkitkan selera
makan. Daun menghilangkan bau amis pada ikan.
2.Vanili
Vanili memberi rasa dan aroma yang harum. Vanili banyak
digunakan pada pembuatan roti atau pada pembuatan kolak.
3.Serai
Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma pada
pembuatan minuman penghangat tubuh (minuman serai). Selain
itu, serai juga digunakan untuk menambah aroma segar pada
makanan-makanan bersantan.
4.Daun
pandan
Daun pandan biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi
berbau harum dan tidak cepat basi. Selain itu, aroma harum dan
daun pandan juga dimanfaatkan pada pembuatan kue, bubur, atau
es.
f. Bahan Pengasam
Bahan pengasam bertuj uan untuk menghilangkan rasa enek (mual)
pada saat mengonsumsi makanan. Bahan pengasam alami di antaranya

adalah jeruk nipis pada soto dan minuman.
B. ZAT ADIKTIF SINTESIS ATAU BUATAN
Macam-Macam Sintesis atau buatan, Contoh dan kegunaannya.

a. Pewarna

(Pewarna Buatan banyak dipakai pada makanan dan
minuman produk industri)
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil
menarik, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan
mengonsumsinya.

(Tabel Pewarna Sintesis dan Kegunaannya )
Walaupun peredaran zat pewarna tersebut sudah diberi ijin oleh
pemerintah, kita harus tetap berhati-hati dalam memilih makanan yang
akan kita konsumsi. Zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya
adalah rhodaminB (pewarna merah) , methanil yellow (pewarna kuning),
dan amaranth (pewarna merah).
b. Pemanis


Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula tebu atau
sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai pada pembuatan sirup, sari
buah, minuman ringan, dan macam-macam kue. Pemanis sintetis yang
sering digunakan di antaranya sebagai berikut.
 Sakarin, mempunyai tingkat kemanistn 300 kali lebih manis
daripada gula.
 Aspartam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis
daripada gula.
 Asesulfam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis
daripada gula.
 Siklamat (natrium sikiamat atau kalsium sikiamat), mernpunyai
tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.
 Sorbitol.
 Dulsin.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/1X11988
tentang Bahan Makanan Tambahan, dulsin kini sudah dilarang
penggunaannya karena pemanis ini dapat menjadi karsmnogen (pemicu
kanker).
c. Pengawet


(Daging Kemaan dan daging olahan biasanya memakai
pengawet natriun nitrin )
Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama dan tidak cepat
busuk bila disimpan. Bahan pengawet menghambat atau mematikan
pertumbuhan mikroba atau mikroorganisme yang dap at merusak dan
membusukkan makanan.
Pengawet sintetis di antaranya sebagai berikut.
 Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet
minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah
kalengan.
 Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan
warna daging dan ikan.
 Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin,
dan mentega.
 Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium
dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi,
serta mengawetkan keju, roti, sari buah, dan acar.
Beberapa zat pengawet yang sudah dilarang penggunaannya tetapi masih
sering dipakai oleh pihak pihak tak bertanggung jawab adalah formalin
(sebagai pengawet ), boraks (sebagai pengawet bakso), dan terusi

(sebagai pengawet ayam potong).
d. Penyedap
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap atau
bumbu masak, karena memang zat tersebut menambah sedap dan
menimbulkan selera makan. Penyedap yang paling kita kenal adalah
vetsin atau MSG (monosodium glutamat) yang dikenal dengan merck
dagang seperti Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa, Maggie, dan lainl ain.

Dibalik kelezatannya, MSG pernah diduga menjadi penyebab dan suatu
penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Gejalagejala penyakit ini antara lain pusing kepala, wajah berkeringat, sesak
dada bagian bawah, kesemutan pada punggung leher, rahang bawah
serta leher bagian bawah yang kemudian terasa panas. Namun, peranan
MSG sebagai penyebab penyakit tersebut tidak dapat dibuktikan oleh
para ahli, sehingga dugaan tersebut masih banyak diperdebatkan. Akan
tetapi, mengonsumsi sesuatu dengan berlebihan adalah tidak baik.
Karena itulah, sebaiknya menghindari konsumsi MSG terlalu banyak.
Penyedap sintetis selain MSG antara lain adalah nukleotida seperti
guanosin monofosfat (GMP) dan
jonosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih pada
makanan.

e. Antioksidan
Antioksidan berfungsi melindungi makanan yang mengandung lemak
atau minyak dan ketengikan. Ketengikan terjadi karena minyak atau
lemak yang terkandung dalam makanan rusak oleh suatu proses
oksidasi. Secara sederhana, oksidasi dapat dikatakan merupakan suatu
proses peruraian minyak atau lemak. Antioksidan yang ditambahkan
akan menghambat terjadinya proses oksidasi tersebut.
Termasuk antioksidan adalah:
 Butil hidroksi anisol (BRA) dan butil hidroksi toluena (BHT)
ditambahkan pada makanan yang mengandung lemak dan minyak
goreng agar tidak cepat basi (tengik).
 Asam askorbat (serta garam kaliumnya, garam kalsiumnya, dan
garam natriumnya) ditambahkan ke dalam daging olahan, makanan
bayi, dan kaldu.
f. Sekuestran (ZatPengikat logam)

Sekuestran merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
makanan olahan. Sekuestran mengikat logam dalam . bahan makanan,
sehingga menjaga kestabilan bahan. Sekuestran yang paling sering
digunakan adalah asam sitrat dan turunannya, fosfat, dan garam
etilendiamintetraasetat (EDTA)

g. Penambab Aroma (Essens/Flavour)
Zat aditif mi digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan pada
makanan.

 Etil butirat : rasa buah nanas
 Amil valerat : rasa buah apel
 Oktil asetat : rasa buah jeruk
 Amil asetat : rasa buah pisang
 Butil asetat : rasa buah murbei
 Isobutil propionat : rasa buah rum
 Benzaldehida : rasa buah lobi-lobi
h. Pengatur Keasaman
Zat aditif ini berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan, dan
mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh pengatur
keasaman sintetis antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam
tartrat, natrium bikarbonat, dan amonium bikarbonat.