Bnak asi bank sperma status anak zina da

1
Tugas Kelompok: 3

BANK ASI DAN BANK SPERMA
HUKUM AL-QUR’AN DI HP DAN ANAK ZINA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: Fiqih Kontemporer
Dosen: Norwilly S.Hi, M.Hi,.

Disusun oleh:
NOORHIDAYAH
NIM: 1402110438
M NAJIH AL-HASIBI
NIM: 1402110440

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA
FAKULTAS SYARI’AH
PRODI AL AHWAL AS-SYAKHSIYAH
TAHUN 1437 H / 2015 M

2


KATA PENGANTAR

3

DAFTAR ISI

BANK ASI DAN BANK SPERMA..........................................................................................1
HUKUM AL-QUR’AN DI HP DAN ANAK ZINA.................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A.

Latar belakang.............................................................................................................4

B.

Rumusan masalah........................................................................................................4


C.

Tujuan penulisan.........................................................................................................4

D.

Metode penulisan.........................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A.

Bank ASI.....................................................................................................................5

B.

Bank sperma................................................................................................................9

C.


Anak Zina..................................................................................................................11

D.

Aplikasi al-qur’an di HP............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
A.

Buku..........................................................................................................................17

E.

Internet.......................................................................................................................17

4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Teknologi merupakan salah satu dari sekian banyak alasan yang menyebabkan
setiap sektor pengetahuan berkembang begitu pesat tanpa terkecuali terhadap ilmu
pengetahuan agama yang akhirnya menimbulkan persoalan-persoalan baru yang tidak
pernah ditemui sebelumnya. Perkembangan teknologi manufacturing di bidang sains
misalnya mampu membuat sperma tetap hidup dalam waktu yang lama dan dapat
digunakan kapan pun yakni berupa sperma yang tersimpan di dalam bank sperma
sehingga juga melahirkan persepsi apakah anak yang terlahir dari bank sperma adalah
anak zina, adapula keistimewaan dari perkembangan teknologi ia mempertahankan
kualitas ASI yang dapat di sumbangkan dan digunakan kapanpun oleh bayi-bayi yang
memerlukan.
Tidak hanya itu, teknologi juga mampu mempermudah untuk setiap muslim
melaksanakan ibadah membaca Al-Qur’an dimana saja dan kapan saja. Namun,
dibalik hebatnya perkembangan ini justru memberikan pengaruh hukum yang hebat
dalam hukum agama (Islam) karena, sejatinya agama mengontrol semua aspek
kehidupan tanpa melanggar norma agama itu sendiri yakni dengan cara memikirkan
akibat hukumnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, permasalahan kontemporer dalam
hukum Islam ini akan penulis bahas lebih dalam, di dalam makalah yang sederhana
ini.
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana persoalan seputar bank ASI di masyarakat modern ?
2. Bagaimana persoalan seputar bank sperma di masyarakat modern?
3. Bagaimana persoalan seputar anak zina di zaman modern?
4. Bagaimana persoalan seputar aplikasi Al-Qur’an di handphone?
C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami seputar persoalan bank ASI di masyarakat
modern.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami seputar persoalan bank sperma di masyarakat
modern.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami seputar persoalan anak zina di masyarakat
modern.

5
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami seputar persoalan aplikasi Al-Qur’an di
masyarakat modern.
D. Metode penulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan adalah dengan telaah kepustakaan dan
searching data dari internet.

6


BAB II
PEMBAHASAN
A. Persoalan Bank ASI Di Masyarakat Sekarang
Istilah Bank ASI (Human Milk Bank) mengacu kepada sistem penyediaan ASI
bagi bayi yang prematur maupun tidak prematur yang ibunya tidak memiliki ASI cukup
atau tidak bisa menyusui karena satu alasan. Bank ASI

yang berjalan selama ini

umumnya menerima ASI donor, atau ASI yang dihibahkan oleh pemiliknya, yaitu
ibu atau perempuan yang kelebihan ASI. 1 Kehalalan Air Susu Ibu (ASI) tidak ada
seorangpun yang meragukannya. Baik dari ASI Ibu kandung sang bayi atau dari
wanita lain.
Namun, sekarang yang menjadi persoalan ialah ASI yang disimpan di bank
ASI

apakah anak yang memperoleh ASI dari bank ASI

sama dengan anak


sepersusuan.2 Persoalan bank ASI belum ditemukan pembahasannya pada zaman
klasik. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan bank ASI tidak diatur secara langsung
oleh nash. Persoalan-persoalan yang terkait dengan bank ASI dapat ditemukan dalam
hukum-hukum lain. Persoalan-persoalan tersebut adalah persoalan radha’ah. Status ibu
yang menyusui bayinya sama halnya dengan wanita yang menyusukan bayi orang lain
yakni mahram baginya.
Namun timbul lagi permasalahan sangat sulitnya untuk menentukan siapa
pendonor ASI itu, sebagaimana dicontohkan siapa identitas si pendonor darah.
Dengan demikian baik Ibu “susuan” maupun “anak susuan” tidak saling mengenal.
Maka, permasalahan pemanfaatan air susu dari bank ASI

tidak dapat disamakan

dengan ar-Radha’ah3. Pemanfaatan air susu dari bank ASI digunakan dalam keadaan
terpaksa sebab, selagi Ibu sang bayi masih mungkin menyusui sang anak maka, itulah
sebenarnya yang terbaik.
a. Perdebatan disekitar Radha’ah dalam konteks bank ASI
Radha'ah, radha', irdha' penyusuan/menyusui (bahasa Arab, ‫ )رضاعة‬adalah
1


Ahwan Fanani, Bank Air Susu Ibu dalam tinjauan Hukum Islam, Jurnal IAIN Walisongo
Semarang, pdf, hal 85.
2
M. Ali Hasan, Masail FIQHIYAH AL-HADIST dalam masalah-masalah kontemporer hukum
Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo, Cet,. IV, 2000, h. 162-163.
3
Maknanya penyusuan.

7
sampainya, masuknya air susu manusia (perempuan) selain ibu kandung ke
dalam perut seorang anak yang belum berusia dua tahun, atau 24 bulan. Secara
etimologis, radha'ah adalah sebuah istilah bagi isapan susu, baik isapan susu
manusia maupun susu binatang. Penyusuan memiliki konsekuensi hukum
mahram antara anak dan perempuan yang menyusui begitu pula anak-anaknya di
mana antara saudara sesusuan tidak boleh menikah begitu juga dengan ibu
susuannya. Seluruh madzhab sepakat tentang sahihnya hadits yang berbunyi :

‫يحرم من الر ضا ع ما يحرم من النسب‬
Apa yang diharamkan karena susuan sama dengan apa yang diharamkan

karena nasab.4
Ulama berbeda pendapat dalam perkara ini, yakni:
1. Jumhur fuqaha termasuk imam Hanafi, Syafi’i dan Maliki menyatakan
radha’ah adalah segala sesuatu yang sampai kepada perut bayi melalui
kerongkongan atau dengan cara menghisap dan lainnya seperti al-wajur5
dan as-sauth’.6 Dalam konteks ini disamakan dengan meminum air susu
melalui

bejana bahkan ada yang berlebihan

disamakan dengan

menyuntikkannya sehingga tidak berbeda dengan memperoleh ASI dari
bank ASI .
2. Ibnu Qudamah menyebutkan dua riwayat dari dari imam Ahmad mengenai
al-wajur dan as-sauth’:
2.1 riwayat

imam Ahmad yang sesuai dengan jumhur ulama bahwa


pengharaman ini melalui keduanya, adapun yang melalui al-wajur hal
ini karena dapat menumbuhkan daging dan membentuk tulang.
Sedangkan as-sauth’ merupakan jalur yang dapat membatalkan puasa
maka,

sama

saja

mengharamkan

perkawinan

sepersusuan.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Dawud:

ْ ‫ضا َع إإلّ َما أَ ْن َش َز ال َع‬
َ ‫ظ َم أَنُب‬
‫ْت ْاللَحْ َم‬

َ ‫لَ َر‬
Tidak ada penyusuan kecuali yang membesarkan tulang dan
menumbuhkan daging
4

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah terj. Moh Talib, Bandung: Al Ma’arif, 1990, h. 99.
Maknanya menuangkan air susu ke mulut sampai ke kerongkongan
6
Maknanya menuangkan air sus ke hidung sampai ke kerongkongan
5

8

2.2 Hal tersebut tidak mengaharamkan perkawinan karena hal ini bukan
karena penyusuan dan penghisapan secara langsung.
3. Disebutkan di dalam kitab Al-Mughni dipilih pendapat Abu bakar, Mazhab
Abu Dawud dan Atha’ mengenai al-wajur dan as-sauth’ bukan merupakan
penyusuan sedangkan Allah Swt dan Rasulullah hanya mengharamkan
perkawinan karena penyusuan. Sebagaimana firma Allah Swt:

    
 
ibu-ibumu yang menyusui kamu dan saudara perempuan sepersusuan (Qs.
An.Nisa (4): 23)

4. Dr. Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa kalau illat’nya adalah karena
mengembangkan daging dan membentuk tulang maka, sama halnya
mahram atas perempuan yang mendonorkan darahnya kepada seeorang
anak yang bukan anaknya karena mentransfusikan darah lebih kuat dan
lebih cepat dalam menumbuhkan daging dan membentuk tulang
dibandingkan susu. Menurutnya bagi pembuat Syari’at makna keibuan
dalam surah an-nisa adalah karena menghisap air susunya dan dan selalu
dekat kepadanya sehingga menumbuhkan rasa kASIh sayang dan
ketergantungan kepadanya. Dari keibuan inilah muncul persaudaraan
sepersusuan. Sebagaimana pendapat Ibnu Hazm: adapun sifat penyusuan
yang mengaharamkan perkawinan adalah menyusu dengan menghisap
tetek wanita yang menyusui deengan mulutnya. Sedangkan orang yang
diberi air susu dari seorang wanita dengan menggunakan bejana
dituangkan dengan mulut dan dicampur dengan obat atau diminum
bersamaan dengan memakan roti atau suntuikan sama sekali bukan alasan
mengharamkan perkaiwinan. 7
5. Ulama kontemporer menyatakan bahwa bank ASI membawa manfaat bagi
manusia yaitu tercukupinya gizi bagi bayi karena kita melihat bahwa
banyak bayi yang tidak memperoleh ASI yang cukup baik karena
kesibukan sang ibu ataupun karena penyakit yang diderita ibu tersebut.
Tetapi pendapat tersebut dapat ditolak karena kemudaratan yang
7

Ahsin W. Ahafidz, FIKIH KESEHATAN, Jakarta:amzah, Cet,. II 2010, h. 271-274.

9
ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya yaitu terjadinya percampuran
nasab. Padahal Islam menganjurkan kepada manusia untuk selalu menjaga
nasabnya. Kaidah ushul juga menyebutkan bahwa:

‫ح‬
َ ‫ب ْال َم‬
‫ار اَ ْولَى إم ْن َج ْل إ‬
‫َد ْف ُع الض َّر إ‬
‫صالإ إ‬
Menolak kemadharatan lebih utama dari pada menarik kemaslahatan.
Ibnu Sayuti di dalam kitab Asybah Wa Nadhaair menyebutkan bahwa di
dalam kaidah disebutkan bahwa diantara prinsip dasar Islam adalah :

ّ ‫اَلض َّرا ُر لَ يُ َزا ُل بإال‬
‫ار‬
‫ض َر إ‬
Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dengan kemudaratan lagi.
Hal ini jelas, karena akan menambah masalah. Berhubungan dengan
pembahasan ini yaitu, ketiadaan ASI bagi seorang bayi adalah suatu
kemudaratan, maka memberi bayi dengan ASI yang dijual di bank ASI
adalah kemudaratan pula. Maka apa yang tersisa dari bertemunya
kemudaratan kecuali kemudaratan.8
6. Dijauhinya bank ASI karena adanya sikap kehati-hatian dan ingin keluar
dari perbedaan pendapat ulama, agar lebih terpelihara dari perkara syubhat.
Namun, adapula bantahan terhadap pernyataan ini , karena pemberian ASI
yang diambil dari bank ASI sangat berkaitan dengan masyarakat umum,
maka yang lebih utama bagi ahli fatwa untuk memberikan kemudahan
untuk ummat tanpa melampaui batas nash yang teguh dan kaidah yang
mantap.Namun, jika hanya seorang yang melakukan hal ini bagi dirinya
sendiri maka tidak mengapalah ia mengambil yang mana yang lebih hatihati dan wara’ menjauhi sesuatu yang diperbolehkan karena takut kepada
yang terlarang.9

M. Syamsul Fuad dkk, Makalah Bank ASI dan Bank Sperma Studi Kasus
Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2014, h. 8.
8

9
Yusuf Qardhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer 2, terj,. As’ad Yasin, Jakarta: Gema Insani,
2008, h. 791.

10
B. Persoalan Seputar Bank Sperma di Masyarakat Modern
Bank Sperma didirkan oleh Dr. Robert Graham, jutawan California yang
menyediakan sperma-sperma unggul dari peraih “Nobel” di dunia sehingga anak yang
dihasilkan dari seorang wanita dapat kecerdasan di atas rata-rata, dengan demikian
seorang wanita tidak perlu menikah guna mendapatkan anak yang mempunyai
kecerdasan di atas rata-rata dan dengan bebas menggunakan jasa Bank Sperma.10
Bank sperma adalah pengambilan sperma dari donor sperma lalu di bekukan
dan disimpan ke dalam larutan nitrogen cair untuk mempertahankan fertilitas sperma.
Dalam bahasa medis bisa disebut juga Cryiobanking. cryiobanking adalah suatu
teknik penyimpanan sel cryopreserved untuk digunakan di kemudian hari. Pada
dasarnya, semua sel dalam tubuh manusia dapat disimpan dengan menggunakan
teknik dan alat tertentu sehingga dapat bertahan hidup untuk jangka waktu tertentu.11
Contoh penggunaan bank sperma: Nona Afton Blake memiliki IQ 130+ belum
menikah namun, melahirkan anak bernama Doron Blake, disebut bayi ajaib. Sebelum
berumur dua tahun, ia sudah lancar berbicara. Ketika pas berusia dua tahun, majalah
Newsweek memuat gambarnya sedang bermain piano. Bahkan dia juga sudah
menguasai satu alat musik modern kegemarannya, Electronic Music Synthesizer. Dia
lahir berkat jasa "Bank Sperma Nobel" -nama populer sebuah badan yang sebenarnya
bernama Repository for Germinal Choise. Ayahnya adalah sperma dengan kode
nomor 28, berasal dari seorang jenius di bidang komputer dan musik klasik.
Bank sperma didirikan dengan tujuan untuk memenuhi keperluan orang yang
menginginkan anak, tetapi dengan berbagai sebab salah satunya karena sperma suami
yang tidak mungkin dibuahkan dengan sel telur si isteri. Maka, atas kesepakatan
suami dan isteri dicarikan donor sperma. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
identitas si pendonor sperma tetap dirahasiakan dan tidak boleh diberitahukan kepada
resipien (penerima). Dengan demikian anak hasil inseminasi hasil yang diperoleh dari
bank sperma tetap kabur

statusnya dibandingkan anak hasil zina yang masih

diketahui bapaknya.
Kalau kita kaitkan dengan perwalian dan pembagian warisan maka statusnya
sama dengan anak zina yakni harus dengan wali hakim dan hanya mewarisi harta dari
10

. Jurnal Al-Insan Nomor 3 Volume 2, Wanita dan Keluarga Citra Sebuah Peradaban,
Jakarta: Lembaga Kajian dan Pengembangan Al Isnan, 2006, h. 12.
11
Makmun
Anshory,
Bank
sperma
menurut
hukum
Islam,
http://makmum-anshory.blogspot.co.id/2008/10/hukum-bank-sperma-menurut-hukum-islam.html

11
ibunya. Persoalan lain yakni jika sperma suami dari seorang isteri disimpan di bank
sperma dan setelah sang suami meninggal isterinya ingin mempunyai anak kembali,
maka sperma cadangan itu disuntikkan ke rahim sang isteri. Kalau dilihat sepintas
tidak ada larangan di sana karena sperma tersebut adalah milik suaminya, namun,
pemanfaatan sperma itu akan mengundang fitnah bagi wanita yang ditinggal mati,
misalnya dengan tuduhan berbuat serong terhadap laki-laki yang bukan suaminya.
Demikian pula akan dijadikan alasan bagi janda-janda yang hamil diluar nikah. Hal
ini tidak diperbolehkan berdasarkan kaidah ushul tentang saddu zari’ah
a. Perdebatan seputar bank sperma
a.a Pandangan Majelis Ulama Indonesia
1. Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa praktek jual beli sperma haram
hukumnya.
2. Majelis Ulama Indonesia menyatkan yang diperbolehkan hanyalah
percampuran sperma suami ke pada sel telur isteri.
a.b Tidak halal (haram) bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
menumpahkan air (spermanya) ketempat persemaian (rahim)wanita lain. ( hadis
riwayat Abu Daud dan Turmudji, di anggap shahih oleh Ibnu Hibban dan di
anggap hasan oleh Al-Bazzar).12
a.c Syekh Ahmad Abdu Daim Anggota fatwa Al-Azhar University berpendapat:
nasab anak inseminasi buatan dengan sperma donor sama dengan nasab anak
hasil perzinaan. “tetapi apabila diambil dari istri lain atau suami lain hukumnya
haram, karena janin bayi itu samalah dengan hasil perzinaan dan dia tidak
mempunyai keturunan dari pihak bapak dan tidak dari pihak ibu”.13
C.

Persoalan Seputar Anak Zina di Masyarakat Modern
Telah kita ketahui bahwa, yang di maksud dengan anak zina ialah anak yang
lahir dari hasil hubungan seorang laki-laki dan seorang perempuan tanpa adanya
pernikahan yang sah menurut Agama Islam. Ketika seorang perempuannya nanti
melahirkan seorang anak, maka anaknya itu bisa di katakan anak hasil perzinaan atau
anak haram. 14 Adapun menurut pandangan Islam bahwa suci dari segala dosa, karena

12

Wawan, Jurnal Hukum Bank ASI dan Bank Sperma, http://wawanridwan0314.blogspot.co.id/2014/08/hukumbank-asi-bank-sperma.html di unggah pada tanggal 17 Oktober pukul 18.07 WIB.
13
Za'im Ghufran, Makalah Bank Sperma, http://kangmasaim.blogspot.co.id/2011/04/bank-sperma.html di
unggah pada tanggal 17 Oktober pukul 18.07 WIB.
14
Huzaimah Tahido, Masail Fiqhiyah, Kajian Islam Kontemporer, Cetakan Pertama Januari 2005,
Bandung: Angkasa Bandung, hal. 178.

12
hukum tersebut tidak bisa di tujukan kepada anak tersebut, akan tetapi kedua orang
tuanya sudah melakukan perbuatan(yang tidak sah menurut hukum).15 Oleh sebab itu,
anak zina pun harus diperlakukan secara manusiawi, pengajaran dan keterampilan
yang berguna untuk bekal hidupnya di masa depan. 16 Sebagaimana dijelaskan dalam
sebuah hadits sebagai berikut:

‫س أه ْي ٍل عأنْ أأبِي ِه عأنْ أأبِي‬
ُ ْ‫أح ّدثأنأا أخلأفُ ْبنُ ا ْل أولِي ِد أح ّدثأنأا أخالِ ٌد عأن‬
‫ه أُر ْي أرةأ قأا أل‬
ّ ‫صلّى‬
ّ ‫سو ُل‬
ّ ‫سلّ أم أولأ ُد‬
‫الزنأا أأش ّأر الثّ ألثأ ِة‬
ُ ‫قأا أل أر‬
‫اُ أعلأ ْي ِه أو أ‬
‫اِ أ‬
Telah menceritakan kepada kami Khalaf Ibnul Walid telah menceritakan kepada
kami Khalid dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: "Anak zina adalah yang paling jelek di antara
tiga" (Yaitu; dia, wanita dan laki-laki yang menghasilkannya dari zina, maksudnya
yang palik jelek di antara ibu dan laki-laki yang mezinahinya adalah anak yang
dihasilkannya secara unsur, nasab dan penciptaan). (H.R Ahmad).17
2. Beberapa akibat negatif dari zina
Sayid Sabiq dalam fiqih sunnah dengan tegas mengatakan bahwa zina itu
termasuk tindak pidana, antara lain dengan alasan-alasan tertentu:
a. Zina dapat menghilangkan nasab keturunan.
b. Zina dapat menyebabkan penularan penyakit berbahaya, seperti penyakit pada
kelamin dan sebagainya.
c. Zina dapat meruntuhkan keutuhan dalam berumah tangga.
d. Zina dapat berupa pembunuhan dikarenakan atas kecemburuan.
e. Zina adalah suatu perbuatan yang sementara, akan tetapi berupa sifat binatang.
3. Akibat hukum dari zina
a. Tidak ada hubungan nasab kepada laki-laki yang mencampuri ibunya(tidak sah).
b. Tidak ada waris antara si anak dengan laki-laki tersebut, hanya ada sama ibunya
saja.
15

M.Ali Hasan, Masail fiqhiyah al-hadits, masalah-masalah kontemporer hukum islam, cet pertama
januari 1996, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, hal. 80.
16
Ibid.,hal. 81.
17
H.R. Ahmad, sumber kitab Balligu Anni Walau A’yah.

13
c. Tidak bisa jadi wali untuk anak perempuan, karena dia dilahirkan secara
hubungan yang tidak sah (zina).18
D. Persoalan Seputar Aplikasi Al-Qur’an di HP
Al-Qur’an adalah Kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat bagi Nabi
Muhammad SAW, ditulis dalam mushhaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta
membacanya adalah ibadah. Sebagai kitab suci, terdapat beberapa aturan untuk
menyimpan dan memegangnya. Di antaranya, harus dalam keadaan suci dari hadats
jika hendak memegang Al-Qur’an. Kemudian, Al-Qur’an harus diletakkan di tempat
yang layak sebagai bentuk pemuliaan terhadapnya. Oleh karena itu Ulama melarang
membawa Al-Qur’an dibawa ke dalam toilet. Dalam literatur yang sama Ibn Hajar
Al-Haitami dalam kitab Mughnil Muhtaj hal. 155 mengutip pendapat Imam AlAdzra’i ;

‫ف َونَحْ إو إه ْال َخ َل َء إم ْن َغي إْر‬
‫ال ْال ُمصْ َح إ‬
‫ َو ْال ُمتّ إجهُ تَحْ إري ُم إ ْد َخ إ‬:‫قَا َل ْالَ ْذ َر إع ّي‬
‫ُور ٍة إجْ َل ًل لَهُ َوتَ ْك إري ًما‬
َ ‫ضر‬
َ
Artinya : Imam Al-Adzra’i berkata : pendapat yang tepat adalah haram
membawa Mushhaf dan semisalnya ke dalam toilet tanpa dhorurot. Ini dilakukan
sebagai wujud pengagungan dan pemuliaan terhadap Mushhaf
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat banyak aplikasi Al-Qur’an
yang memberikan kemudahan bagi pembacanya membaca Al-Qur’an dimana saja dan
kapan saja. Namun, yang menjadi permasalahan sekarang timbul kekhawatiran di
masyarakat mengenai hukum yang berkaitan dengan aplikasi ini. Diantaranya:
1.

Menyentuh HP yang berisikan aplikasi Al-Qur’an dalam keadaan berhadast.
Syaikh Prof. Dr. Kholid Al Musyaiqih 19 menjelaskan, “Handphone yang
memiliki aplikasi Al Qur’an atau berupa softfile, tidak dihukumi seperti hukum
18

M.Ali Hasan, Masail fiqhiyah al-hadits, masalah-masalah kontemporer hukum islam, cet
pertama januari 1996, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, hal. 82.
19
Syaikh Kholid Al Musyaiqih hafizhohullah adalah di antara murid Syaikh Muhammad bin Sholih Al
‘Utsaimin rahimahullah, yaitu ulama terkemuka dan fakih di masa silam dari Unaizah, Qosim KSA. Syaikh Al
Musyaiqih saat ini adalah Professor dan Pengajar Pasca Sarjana di Jurusan Fikih, Fakultas Syari’ah, Universitas
Qoshim, Kerajaan Saudi Arabia.

14
mushaf Al Qur’an (di mana harus dalam keadaan bersuci ketika ingin
menyentuhnya,). Handphone seperti ini boleh disentuh meskipun tidak dalam
keadaan thoharoh (bersuci). Begitu pula HP ini bisa dibawa masuk ke dalam
kamar mandi karena aplikasi Al Qur’an di dalamnya tidaklah seperti mushaf. Ia
hanya berupa aplikasi yang ketika dibuka barulah nampak huruf-hurufnya,
ditambah dengan suara jika di-play.
Aplikasi Qur’an tersebut akan tampak, namun jika beralih ke aplikasi
lainnya, ia akan tertutup. Yang jelas aplikasi tersebut tidak terus ON (ada atau
nyala). Bahkan dalam HP tersebut bukan hanya ada aplikasi Qur’an saja, namun
juga aplikasi lainnya. HP tersebut dihukumi seperti mushaf ketika aplikasinya
dibuka dan ayat-ayat Qur’an terlihat. Namun lebih hati-hatinya, aplikasi Qur’an
dalam HP tersebut tidak disentuh dalam keadaan tidak suci, cukup menyentuh
bagian pinggir HP-nya saja.20
2.

Membaca ayat Al-Qur’an yang berada di HP tanpa berwudhu terlebih dahulu.
Dari literatur yang berbeda, imam Nawawi menyatakan dalam kitab Majmu' :

‫أجحع الحسلحون على جواز قراءة القرآن للحدد وافاضل أنه يتطهههر‬
‫لها‬
Telah sepakat ulama dalam kebolehan membaca Qur'an bagi yang
berhadast, dan yang lebih utama hendaknya bersuci ( berwudhu ).
3.

Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari HP atau sejenisnya.
Allah Swt memerintahkan kepada orang mukmin untuk mendengarkan AlQur’an dan memperhatikan dengan tenang, sebagaimana Allah Swt berfirman:

      
 
Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.(QS.Al-A’raf: 204).

20

Muhammad Abduh Tuasikal, http://rumaysho.com/3065-menyentuh-handphone-yang-terdapat-aplikasi-alquran.html

15
Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan
memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar
sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al
Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran.
Adapun tentang mendengarkan bacaan Al-Qur’an diluar shalat baik itu
pengajian di dalam majelis yang mengandung unsur tilawah, mp3, radio, dan
sebagainya. Bahwa pendapat di kalangan ulama tentang mendengarkan bacaan
Al-Qur’an ada yang menghukumi wajib dan ada yang sunnah. Akan tetapi, di
dalam kitab Al-Fatawi Asy-Syariyah karangan Hasanain Makhluf. Yang
mengatakan bahwa bacaan Al-qur’an itu boleh tidak mendengarkannya. Karena
bacaan Al-Qur’an yang di perdengarkan itu bersumber dari radio dan mp3/bisa
juga disebut jamadat (benda-benda mati).21
4. Membawa HP yang berisikan aplikasi Al-Qur’an ke toilet.
Dalam literatur yang berbeda dan yang merujuk kepada fatwa-fatwa
kontemporer yang dikompilasikan dalam kitab Mauqi’ul Islam, Sual wa jawab
hal. 53
Handphone atau Smartphone yang di dalamnya terdapat Al-Qur’an
baik yang tampak sebagai tulisan atau berupa audio tidak dihukumi
sebagai mushhaf. Oleh karena itu boleh memegangnya dalam keadaan
hadats dan juga boleh membawanya ke dalam toilet. Ini disebabkan
tulisan Al-Qur’an yang tampak di HP/Smartphone tidak seperti
tulisan dalam Mushhaf, tulisan tersebut adalah getaran listrik atau
pancaran sinar yang bisa nampak dan bisa hilang serta bukan
merupakan huruf yang tetap. Lebih dari itu, dalam HP/Smartphone
terdapat banyak program atau data selain Al-Qur’an.22
Dari literatur berbeda penulis mengutip perkataan yang dimuat perihal
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ketika ditanya tentang membawa
kaset murattal ke dalam kamar kecil:
21

Maftuhan, http://m.nu.or.id,menyimak al-qur’an ids. Diakses pada tanggal 14 oktober 2015
pukul: 13:40.
22
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,59-id,56821-lang,id-c,bahtsul+masailt,Bolehkah+Membawa+HP+Berisi+Aplikasi+Al+Qur%E2%80%99an+ke+Toilet+-.phpx

16

‫ل ببأ أنأ ييخل الحمام ومعه ريط سجل عليه يء من القرآنأ؛ وذلك لنأ الحروف ل‬
‫تظهر على اذا الشريطو ول يبين إل الصوت إذا مر الشريط على الجهاز الذي يظهر به‬
‫الصوتو فل حرج أنأ يكونأ مع اننسانأ أ رطة فيها قرآنأو أو حييثو أو غيره؛ وييخل بها‬
‫الخلء‬
“Tidak mengapa masuk ke dalam kamar kecil dengan membawa kaset yang
terekam sebagian Al-Quran di dalamnya, yang demikian karena huruf-hurufnya
tidak nampak di kaset, demikian pula suaranya tidak muncul kecuali kalau
memakai alat yang memunculkan suara. Maka tidak mengapa seseorang
membawa kaset yang di dalamnya ada Al-Quran, atau hadist, atau selainnya, ke
dalam kamar kecil.”23
Namun, Pendapat berbeda dikemukakan oleh Syekh Ahmad Asy-Syatiri dalam
kitab beliau "Syarah Al-Yaqutun Nafis", dalam pembahasan hukum membawa
kaset yang berisi rekaman bacaan al qur'an beliau menyatakanbahwa kaset
tersebut dihukumi seperti mushaf al qur'an, alasannya meskipun itu hanya berisi
suara yang tujuannya untuk didengar, bukan untuk dibaca tapi intinya sama
dengan al qur'an, dan menurut beliau pendapat ini adalah pendapat yang ahwath
(lebih berhgati-hati) Pemahaman yang diambil dari keterangan beliau, jika kaset
yang hanya berisi bacaan al qur'an saja dihukumi mushaf apalagi software atau
aplikasi yang ada tulisannya dan memang ditujukan untuk dibaca.24
5. Ayat Al-Qur’an sebagai nada dering.
Dari literatur yang penulis peroleh satu fatwa yang penulis kutip seputar
nada dering ayat Al-Qur’an oleh Syeikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan mengenai
larangan menggunakan ayat Al-Quran sebagai nada dering. Berkata Syeikh
Shalih bin Fauzan:

‫ل يجوز استعمال الذكببار ول سببيما القببرآنأ الكببريم في الجببوالت بببيلً عن المنبّه‬
‫الذي يتحرّك عني المكالمة و فيضع منبّهًا ليس فيه نغمببة موسببيقى و وإنمببا اببو منبّه‬
23

Abdullah Roy, http://www.konsultasisyariah.com/apa-hukum-al-quran-di-hp/

24

Pustaka sunni salafiyah, Software Al-Qur'an Digital HP, Apakah Termasuk Mushaf ? http://www.piss-

ktb.com/2012/03/060-tulisan-quran-dalam-hp-apakah.html

17

‫عادي و كمنبّه السبباعة مثلً و أو الجببرأ الخفيببف و وأمببا وضببع الذكببار والقببرآنأ‬
‫والذانأ مح ّل ذلك و فهذا إمن التنطّع و و إمن الستهانة بالقرآنأ وبهذه الذكار‬
Tidak boleh menggunakan dzikir-dzikir, khususnya Al-Quran Al-Karim di
dalam handphone sebagai ganti dari nada dering yang muncul ketika ada
yang mau berbicara. Hendaknya memasang nada dering biasa, yang tidak
ada musiknya, seperti nada dering jam, atau suara lonceng yang ringan.
Adapun menggunakan dzikir , Al-Quran, dan adzan maka ini termasuk
berlebih-lebihan dan termasuk penghinaan terhadap Al-Quran dan dzikirdzikir tersebut.

18

BAB III
PENUTUP
E. Kesimpulan
F. Saran

19

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
E. Internet