Latar Belakang Berdirinya ASEAN Dan Opec
Latar Belakang Berdirinya ASEAN
ASEAN adalah singkatan dari “Association Of South East Asian
Nations” yang berarti Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN
merupakan organisasi regional (kawasan) yang dibentuk oleh pemerintahan
lima Negara pendiri utama di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand dengan penandatanganan
Deklarasi ASEAN atau sering juga disebut Deklarasi Bangkok oleh kelima
menteri luar negeri masing-masing Negara tersebut pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok ibukota Thailand. Tanggal itu juga diperingati sebagai hari
lahirnya ASEAN.Kelima menteri luar negeri tersebut adalah :
1. Adam Malik dari Indonesia
2. Tun Abdul Razak dari Malaysia
3. S. Rajaratnam dari Singapura
4. Thanat Koman dari Thailand
5. Narcisco Ramos dari Filipina
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke
dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :
1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984
2. Vietnam tangal 28 Juli 1995
3. Myanmar tangal 23 Juli 1997
4. Laos tangal 23 Juli 1997
5. Kamboja tangal 16 Desember 1998
o
Isi Deklarasi Bangkok
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
Meningkatkan kerjasama dan saling membantu kepentingan bersama
dalam bidang ekonomi, social, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
Memelihara kerjasama yang erat di tengah- tengah organisasi regional dan
internasional
Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara
B.
Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip
utama
ASEAN
digariskan
seperti
berikut:
Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional
semua
negara .
Setiap
negara
memiliki
hak
untuk
menyelesaikan
permasalahan nasionalnya tanpa ada campur tangan dari luar .
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman.
Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan . Meningkatkan kerjasama
yang efektif antara anggota
C. Motivasi Para Pendiri ASEAN
Selain
Indonesia
motivasi
juga
yang
berperan
melatarbelakangi,
penting
dalam
ternyata
membentuk
ASEAN. Yaitu sebagai penggagas pentingnya kerjasama
ASEAN,
walaupun
Thailand
adalah
pendorong
utama.
Indonesia menginginkan adanya keseimbangan antara
Negara yang beraliansi dengan Negara adikuasa (ASA)
dengan negara-negara yang tergabung dalam gerakan
non-blok.
2.2 Maksud dan Tujuan ASEAN
Maksud dan tujuan dibentuknya ASEAN seperti yag
tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah :
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini
melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan
persahabatan
untuk
memperkokoh
landasan
sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai
2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di
dalam hubungan antara Negara-negara di kawasan ini
serta
mematuhi
prinsip-prinsip
Piagam
Perserikatan
Bangsa-Bangsa;
3.
Untuk meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling
membantu
dalam
masalah-masalah
yang
menjadi
kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial,
tekhnik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4. Untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk saranasarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang
pendidikan, profesi, tekhnik, dan administrasi;
5.
Untuk
bekerjasama
dengan
lebih
efektif
guna
peningkatan pemanfaatan pertanian dan industri mereka,
perluasan perdagangan dan pengkajian masalah-masalah
komoditi
internasional.
Perbaikan
sarana-sarana
pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf
hidup rakyat-rakyat mereka;
6. Untuk memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
7.
Untuk memelihara kerjasama yang erat dan berguna
dengan organisasi-organisasi internasional dan regional
dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajagi
segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat
di antara mereka sendiri.
D.Struktur Organisasi ASEAN
1. Sebelum KTT I di Bali 1976
Struktur organisasi ASEAN sebelum Konferensi Tingkat
TInggi (KTT) I di Bali tahun 1967 di dasarkan pada
deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 adalah sebagai
berikut :
a. Sidang Tahunan Para Menteri
b. Panitia Tetap ASEAN (Standing Committee).
c. Komite-Komite Tetap dan Komite-Komite Khusus
d. Sekretariat Nasional ASEAN pada ibukota Negara-negara
anggota ASEAN
2. Sesudah KTT I di Bali 1976
Susunan organisasi ASEAN setelah KTT ke I di Bali,
mengalami revisi sebagai berikut :
a. Sidang Kepala-Kepala Pemerintahan (Summit Meeting).
b. Sidang Tahunan Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN
(Annual Ministerial Meeting).
c. Sidang menteri-Menteri Ekonomi.
d. Sidang Menteri-Menteri Lainnya (Non-Ekonomi).
e. Panitia Tetap ASEAN (Standing Committee).
f. Komite-Komite ASEAN.
E. Kerjasama-kerjasama ASEAN
ama di Bidang Ekonomi
Sejak KTT I di Bali tahun 1976, para menteri ekonomi
ASEAN
telah
meningkatkan
kegiatan
mereka.
Dalam
Deklarasi Kesepakatan ASEAN dinyatakan bahwa dalam
rangka kerjasama di bidang ekonomi beberapa program
kegiatan telah disetujui, yaitu antara lain :
1. Komoditi utama, terutama pangan dan energi
2. Kerjasama di bidang industri
3. Kerjasama di bidang perdagangan
4.
Pendekatan
bersama
atas
persoalan
komoditi
internasional dan persoalan ekonomi di luar kawasan
ASEAN
5. Mekanisme kerjasama ekonomi ASEAN
2. Sektor Pangan, Pertanian dan Kehutanan
Sesuai
dengan
kesepakatan
ASEAN,
salah
satu
program kerjasama ASEAN yang sangat penting adalah
dalam bidang pangan. Sebagi kelanjutan kerjasama dalam
bidang pangan tersebut, pada tanggal 4 Oktober 1979
para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menandatangani
ASEAN Security Reserver Agreement. Cadangan tersebut
mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk keperluan
darurat tanpa terlalu mempersoalkan masalah harga.
Jumlah penyangga beras yang telah disepakati dalam
Food Security Reserve tersebut dibagi di antara keenam
Negara ASEAN.
3. Sektor Industri, Pertambangan dan Energi
Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic
Agreement
Persetujuan
ASEAN).
In
ASEAN
Dasar
Kemudian
Industrial
tentang
perjanjian
Projects
(Konsep
Proyek-Proyek
Industri
tersebut
ditandatangani
oleh Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980.
Dalam hubungan ini, pada tahap pertama telah disepakati
pendirian sebuah proyek industry ASEAN di tiap-tiap
Negara anggota yakni :
1. Proyek Pupuk Urea di Indonesia
2. Proyek Pupuk Urea di Malaysia
3. Proyek Super Fosfat di Filipina
4. Proyek Mesin Diesel di Singapura
5. Proyek Abu Soda di Thailand
4. Sektor Keuangan dan Perbankan
Pada tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council
(Dewan Perbankan ASEAN) telah dibentuk ASEAN Finance
Coorporation dengan Modal US $100 juta. Jumlah ini
dibagi rata antara negara-negara ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah
persetujuan yang ditandatangani pada tanggal 5 Agustus
1977. Badan ini memungkinkan salah satu Negara anggota
yang menghadapai masalah likuiditas untuk menukarkan
mata
uangnya
ke
dalam
US
$
100
juta,
kemudian
dinaikkan menjadi US $ 200 juta melalui persetujuan
tambahan
yang
ditandatangani
pada
tanggal
26
September 1978.
5. Bidang Sosial Budaya
Di dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN (Declaration Of
ASEAN Concord) khususnya untuk bidang sosial budaya
ditetapkan kerangka kerjasama sebagai berikut :
Sosial
1. Kerjasama dalam bidang pembangunan sosial, dengan
penekanan pada kesejahteraan golongan berpendapatan
rendah dan penduduk pedesaan, melalui perluasan
kesempatan kerja yang produktif dengan pembayaran
yang wajar.
2. Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua aktor dan
lapisan masyarakat ASEAN, terutama kaum wanita dan
pemuda, dalam usaha pembangunan.
3. Intensifkasi dan perluasan kerjasama yang telah ada
dalam menanggulangi masalah perkembangan penduduk
di dalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin, menyusun
teori strategi baru dalam bekerjasama dengan badanbadan internasional yang bersangkutan.
4.
Intensifkasi
kerjasama
antar
Negara
anggota
sebagaimana juga dengan badan-badan internasional
yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan
narkotika
dan
pengedaran obat bius secara tidak sah.
Kebudayaan dan Penerangan
1. Perkenalan ASEAN dan Negara-negara anggotanya melalui
sekolah-sekolah
dan
lembaga-lembaga
pendidikan
lainnya.
2. Bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil
mass
media
ASEAN
untuk
memungkinkan
mereka
memainkan peranan yang lebih aktif dalam memupuk rasa
kepribadian dan persahabatan regional
3.
Menyebarluaskan
Tenggara
melalui
pengkajian
kerjasama
lembaga-lembaga nasional.
masalah-masalah
yang
lebih
erat
Asia
antara
Pendidikan dan Beasiswa
Beberapa tahun belakangan ini kegiatan ASEAN di
bidang pendidikan sangat besar. Diantara kegiatan yang
sangat menarik adalah di bidang pemberia beasiswa
kepada para siswa dan mahasiswa dari Negara-negara
ASEAN. Institute Tekhnologi Asia di Bangkok setiap tahun
menerima mahasiswa dari Negara-negara ASEAN untuk
mempelajari dan mendalami satu bidang tertentu atas
biaya pemerintah Amerika Serikat.
Dalam
hal
ini
menawarkan
lainnya.
pemerintah
beasiswa
Untuk
Singapura
kepada
periode
setiap
Negara-negara
1981-1982
telah
tahun
ASEAN
ditawarkan
sebanyak 93macam latihan khusus. Diantara latihan yang
dberikan
adalah
penglolaan
jasa
pelabuhan
udara,
kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi
bahari dan lain-lain.
Negara-negara
ASEAN
untuk
tahun
1980-1981
memanfaatkan beasiswa untuk belajar di Universitas di
Negara-negara ASEAN sendiri dan Jepang atas biaya yang
diberikan
oleh
ASEAN-Japan
Beasiswa
ASEAN-Jepang).
Scholarship
Juga
ada
Fund
beasiswa
(Dana
yang
diberikan oleh Negara Belgia.
Bantuan Negara ketiga
Perhatian Negara ketiga terhadap ASEAN makin lama
semakin besar. Perhatian itu antara lain berupa bantuan-
bantuan yang diberikan oleh Jepang, Australia, Amerika
Serikat, dan Masyarakat Eropa
6. Kerjasama dengan Pihak Swasta
Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu
kebijaksanaan untuk meningkatkan peran serta pihak
swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar dagang dn
Industri
ASEAN
(ASEAN
Chamber
Of
Commerce
and
Industri-CCI) adalah suatu badan swasta ASEAN yang
menghimpun dan mengkoordinasikan kerjasama sektor
swasta ASEAN.
Dalam hubungan ini ASEAN-CCI telah mengambil prakarsa
bagi pendirian proyek industri komplementasi ASEAN dan
industri ASEAN, ASEAN Industrial Joint Venture. Kini telah
mulai
pula
diadakan
kontak
dengan
kelompok
kerja
Pangan, Pertanian dan Kehutanan (Working Group On
Food, Agriculture dan Foresty).
F. Tonggak Sejarah
Piagam ASEAN disebut tonggak sejarah baru karena
baru dimiliki ASEAN setelah 40 tahun berdiri. Piagam
ASEAN
merupakan
dokumen
yang
diharapkan
akan
mentransformasikan ASEAN dari sebuah asosiasi menjadi
suatu
organisasi
regional
yang
memiliki
leader
personality, dan mekanisme dan struktur organisasi yang
lebih jelas. Salah satu organ ASEAN yang akan dibentuk
sesuai piagam ini adalah Badan HAM ASEAN.
Piagam itu terdiri dari pembukaan, 13 bab, dan 55
pasal. Pasal-pasalnya menegaskan kembali prinsip-prinsip
yang tertuang dalam seluruh perjanjian, deklarasi, dan
kesepakatan ASEAN.
Dalam
penyusunan
menunjukkan
piagam
kepemimpinannya
itu,
Indonesia
dalam
telah
mendorong
disepakatinya hal-hal penting seperti prinsip demokrasi,
good governance, dan perlindungan HAM.
ASEAN adalah singkatan dari “Association Of South East Asian
Nations” yang berarti Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN
merupakan organisasi regional (kawasan) yang dibentuk oleh pemerintahan
lima Negara pendiri utama di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand dengan penandatanganan
Deklarasi ASEAN atau sering juga disebut Deklarasi Bangkok oleh kelima
menteri luar negeri masing-masing Negara tersebut pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok ibukota Thailand. Tanggal itu juga diperingati sebagai hari
lahirnya ASEAN.Kelima menteri luar negeri tersebut adalah :
1. Adam Malik dari Indonesia
2. Tun Abdul Razak dari Malaysia
3. S. Rajaratnam dari Singapura
4. Thanat Koman dari Thailand
5. Narcisco Ramos dari Filipina
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke
dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :
1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984
2. Vietnam tangal 28 Juli 1995
3. Myanmar tangal 23 Juli 1997
4. Laos tangal 23 Juli 1997
5. Kamboja tangal 16 Desember 1998
o
Isi Deklarasi Bangkok
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
Meningkatkan kerjasama dan saling membantu kepentingan bersama
dalam bidang ekonomi, social, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
Memelihara kerjasama yang erat di tengah- tengah organisasi regional dan
internasional
Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara
B.
Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip
utama
ASEAN
digariskan
seperti
berikut:
Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional
semua
negara .
Setiap
negara
memiliki
hak
untuk
menyelesaikan
permasalahan nasionalnya tanpa ada campur tangan dari luar .
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman.
Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan . Meningkatkan kerjasama
yang efektif antara anggota
C. Motivasi Para Pendiri ASEAN
Selain
Indonesia
motivasi
juga
yang
berperan
melatarbelakangi,
penting
dalam
ternyata
membentuk
ASEAN. Yaitu sebagai penggagas pentingnya kerjasama
ASEAN,
walaupun
Thailand
adalah
pendorong
utama.
Indonesia menginginkan adanya keseimbangan antara
Negara yang beraliansi dengan Negara adikuasa (ASA)
dengan negara-negara yang tergabung dalam gerakan
non-blok.
2.2 Maksud dan Tujuan ASEAN
Maksud dan tujuan dibentuknya ASEAN seperti yag
tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah :
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini
melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan
persahabatan
untuk
memperkokoh
landasan
sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai
2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di
dalam hubungan antara Negara-negara di kawasan ini
serta
mematuhi
prinsip-prinsip
Piagam
Perserikatan
Bangsa-Bangsa;
3.
Untuk meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling
membantu
dalam
masalah-masalah
yang
menjadi
kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial,
tekhnik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4. Untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk saranasarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang
pendidikan, profesi, tekhnik, dan administrasi;
5.
Untuk
bekerjasama
dengan
lebih
efektif
guna
peningkatan pemanfaatan pertanian dan industri mereka,
perluasan perdagangan dan pengkajian masalah-masalah
komoditi
internasional.
Perbaikan
sarana-sarana
pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf
hidup rakyat-rakyat mereka;
6. Untuk memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
7.
Untuk memelihara kerjasama yang erat dan berguna
dengan organisasi-organisasi internasional dan regional
dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajagi
segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat
di antara mereka sendiri.
D.Struktur Organisasi ASEAN
1. Sebelum KTT I di Bali 1976
Struktur organisasi ASEAN sebelum Konferensi Tingkat
TInggi (KTT) I di Bali tahun 1967 di dasarkan pada
deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 adalah sebagai
berikut :
a. Sidang Tahunan Para Menteri
b. Panitia Tetap ASEAN (Standing Committee).
c. Komite-Komite Tetap dan Komite-Komite Khusus
d. Sekretariat Nasional ASEAN pada ibukota Negara-negara
anggota ASEAN
2. Sesudah KTT I di Bali 1976
Susunan organisasi ASEAN setelah KTT ke I di Bali,
mengalami revisi sebagai berikut :
a. Sidang Kepala-Kepala Pemerintahan (Summit Meeting).
b. Sidang Tahunan Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN
(Annual Ministerial Meeting).
c. Sidang menteri-Menteri Ekonomi.
d. Sidang Menteri-Menteri Lainnya (Non-Ekonomi).
e. Panitia Tetap ASEAN (Standing Committee).
f. Komite-Komite ASEAN.
E. Kerjasama-kerjasama ASEAN
ama di Bidang Ekonomi
Sejak KTT I di Bali tahun 1976, para menteri ekonomi
ASEAN
telah
meningkatkan
kegiatan
mereka.
Dalam
Deklarasi Kesepakatan ASEAN dinyatakan bahwa dalam
rangka kerjasama di bidang ekonomi beberapa program
kegiatan telah disetujui, yaitu antara lain :
1. Komoditi utama, terutama pangan dan energi
2. Kerjasama di bidang industri
3. Kerjasama di bidang perdagangan
4.
Pendekatan
bersama
atas
persoalan
komoditi
internasional dan persoalan ekonomi di luar kawasan
ASEAN
5. Mekanisme kerjasama ekonomi ASEAN
2. Sektor Pangan, Pertanian dan Kehutanan
Sesuai
dengan
kesepakatan
ASEAN,
salah
satu
program kerjasama ASEAN yang sangat penting adalah
dalam bidang pangan. Sebagi kelanjutan kerjasama dalam
bidang pangan tersebut, pada tanggal 4 Oktober 1979
para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menandatangani
ASEAN Security Reserver Agreement. Cadangan tersebut
mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk keperluan
darurat tanpa terlalu mempersoalkan masalah harga.
Jumlah penyangga beras yang telah disepakati dalam
Food Security Reserve tersebut dibagi di antara keenam
Negara ASEAN.
3. Sektor Industri, Pertambangan dan Energi
Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic
Agreement
Persetujuan
ASEAN).
In
ASEAN
Dasar
Kemudian
Industrial
tentang
perjanjian
Projects
(Konsep
Proyek-Proyek
Industri
tersebut
ditandatangani
oleh Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980.
Dalam hubungan ini, pada tahap pertama telah disepakati
pendirian sebuah proyek industry ASEAN di tiap-tiap
Negara anggota yakni :
1. Proyek Pupuk Urea di Indonesia
2. Proyek Pupuk Urea di Malaysia
3. Proyek Super Fosfat di Filipina
4. Proyek Mesin Diesel di Singapura
5. Proyek Abu Soda di Thailand
4. Sektor Keuangan dan Perbankan
Pada tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council
(Dewan Perbankan ASEAN) telah dibentuk ASEAN Finance
Coorporation dengan Modal US $100 juta. Jumlah ini
dibagi rata antara negara-negara ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah
persetujuan yang ditandatangani pada tanggal 5 Agustus
1977. Badan ini memungkinkan salah satu Negara anggota
yang menghadapai masalah likuiditas untuk menukarkan
mata
uangnya
ke
dalam
US
$
100
juta,
kemudian
dinaikkan menjadi US $ 200 juta melalui persetujuan
tambahan
yang
ditandatangani
pada
tanggal
26
September 1978.
5. Bidang Sosial Budaya
Di dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN (Declaration Of
ASEAN Concord) khususnya untuk bidang sosial budaya
ditetapkan kerangka kerjasama sebagai berikut :
Sosial
1. Kerjasama dalam bidang pembangunan sosial, dengan
penekanan pada kesejahteraan golongan berpendapatan
rendah dan penduduk pedesaan, melalui perluasan
kesempatan kerja yang produktif dengan pembayaran
yang wajar.
2. Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua aktor dan
lapisan masyarakat ASEAN, terutama kaum wanita dan
pemuda, dalam usaha pembangunan.
3. Intensifkasi dan perluasan kerjasama yang telah ada
dalam menanggulangi masalah perkembangan penduduk
di dalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin, menyusun
teori strategi baru dalam bekerjasama dengan badanbadan internasional yang bersangkutan.
4.
Intensifkasi
kerjasama
antar
Negara
anggota
sebagaimana juga dengan badan-badan internasional
yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan
narkotika
dan
pengedaran obat bius secara tidak sah.
Kebudayaan dan Penerangan
1. Perkenalan ASEAN dan Negara-negara anggotanya melalui
sekolah-sekolah
dan
lembaga-lembaga
pendidikan
lainnya.
2. Bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil
mass
media
ASEAN
untuk
memungkinkan
mereka
memainkan peranan yang lebih aktif dalam memupuk rasa
kepribadian dan persahabatan regional
3.
Menyebarluaskan
Tenggara
melalui
pengkajian
kerjasama
lembaga-lembaga nasional.
masalah-masalah
yang
lebih
erat
Asia
antara
Pendidikan dan Beasiswa
Beberapa tahun belakangan ini kegiatan ASEAN di
bidang pendidikan sangat besar. Diantara kegiatan yang
sangat menarik adalah di bidang pemberia beasiswa
kepada para siswa dan mahasiswa dari Negara-negara
ASEAN. Institute Tekhnologi Asia di Bangkok setiap tahun
menerima mahasiswa dari Negara-negara ASEAN untuk
mempelajari dan mendalami satu bidang tertentu atas
biaya pemerintah Amerika Serikat.
Dalam
hal
ini
menawarkan
lainnya.
pemerintah
beasiswa
Untuk
Singapura
kepada
periode
setiap
Negara-negara
1981-1982
telah
tahun
ASEAN
ditawarkan
sebanyak 93macam latihan khusus. Diantara latihan yang
dberikan
adalah
penglolaan
jasa
pelabuhan
udara,
kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi
bahari dan lain-lain.
Negara-negara
ASEAN
untuk
tahun
1980-1981
memanfaatkan beasiswa untuk belajar di Universitas di
Negara-negara ASEAN sendiri dan Jepang atas biaya yang
diberikan
oleh
ASEAN-Japan
Beasiswa
ASEAN-Jepang).
Scholarship
Juga
ada
Fund
beasiswa
(Dana
yang
diberikan oleh Negara Belgia.
Bantuan Negara ketiga
Perhatian Negara ketiga terhadap ASEAN makin lama
semakin besar. Perhatian itu antara lain berupa bantuan-
bantuan yang diberikan oleh Jepang, Australia, Amerika
Serikat, dan Masyarakat Eropa
6. Kerjasama dengan Pihak Swasta
Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu
kebijaksanaan untuk meningkatkan peran serta pihak
swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar dagang dn
Industri
ASEAN
(ASEAN
Chamber
Of
Commerce
and
Industri-CCI) adalah suatu badan swasta ASEAN yang
menghimpun dan mengkoordinasikan kerjasama sektor
swasta ASEAN.
Dalam hubungan ini ASEAN-CCI telah mengambil prakarsa
bagi pendirian proyek industri komplementasi ASEAN dan
industri ASEAN, ASEAN Industrial Joint Venture. Kini telah
mulai
pula
diadakan
kontak
dengan
kelompok
kerja
Pangan, Pertanian dan Kehutanan (Working Group On
Food, Agriculture dan Foresty).
F. Tonggak Sejarah
Piagam ASEAN disebut tonggak sejarah baru karena
baru dimiliki ASEAN setelah 40 tahun berdiri. Piagam
ASEAN
merupakan
dokumen
yang
diharapkan
akan
mentransformasikan ASEAN dari sebuah asosiasi menjadi
suatu
organisasi
regional
yang
memiliki
leader
personality, dan mekanisme dan struktur organisasi yang
lebih jelas. Salah satu organ ASEAN yang akan dibentuk
sesuai piagam ini adalah Badan HAM ASEAN.
Piagam itu terdiri dari pembukaan, 13 bab, dan 55
pasal. Pasal-pasalnya menegaskan kembali prinsip-prinsip
yang tertuang dalam seluruh perjanjian, deklarasi, dan
kesepakatan ASEAN.
Dalam
penyusunan
menunjukkan
piagam
kepemimpinannya
itu,
Indonesia
dalam
telah
mendorong
disepakatinya hal-hal penting seperti prinsip demokrasi,
good governance, dan perlindungan HAM.