35 Cabang Cabang Psikologi Pengertian da

35 Cabang Cabang Psikologi – Pengertian
dan Contohnya
Sponsors Link

Cabang Cabang Psikologi sangatlah banyak, ada berbagai bidang ilmu psikologi yang dipelajari
di masyarakat. Psikologi merupakan salah satu kajian ilmu yang mempelajari manusia. Bahasan
psikologi sebenarnya sangat luas karena memang manusia memiliki banyak aspek. Psikologi
dapat digolongkan menjadi psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum merupakan
keilmuan yang mempelajari gejala jiwa secara umum. Psikologi umum mengarah ke pemahaman
psikologi dan aspeknya secara umum dan tidak mengklasifikasikannya pada bidang yang khusus.
ads

Pengertian Psikologi menurut Para Ahli
Banyak ahli yang mengemukakan definisi psikologi. Berikut pendapat ahli mengenai pengertian
psikologi:


Wilhelm Wundt menganggap bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari
kesadaran manusia.




Gardner Murphy mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari respon yang
diberikan makhluk hidup terhadap lingkungannya.



Clifford T Morgan mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku manusia dan hewan.



Carl Gustav Jung pernah menyelidiki arti kata psikologi dan ia menemukan arti
psikologi sebagai ilmu mengenai sesuatu yang bernyawa.



James, W mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari mental yang berupa
fenomena-fenomenanya dan berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi.




Menurut Richard Mayer, psikologi adalah analisa tentang proses mental serta struktur
daya ingat dalam memahami perilaku manusia.



Bruno menjelaskan bahwa psikologi terbagi menjadi tiga bagian yaitu studi penyelidikan
tentang ruh, studi mengenai kehidupan mental, dan studi mengenai tingkah laku
organisme.



Menurut Sartain, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dari organisme
hidup yang perhatiannya dikhususkan pada tingkah laku manusia.



Plato dan Aristoteles mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai
hakekat jiwa dan prosesnya hingga akhir.




Woodworth dan Marwuis mengasumsikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari
aktivitas individu mulai dari individu dalam masa kandungan hingga meninggal juga
hubungan individu dengan alam sekitarnya.

Istilah psikologi sendiri berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Psyche” dan “Logos”.
“Psyche” memiliki banyak arti dalam bahasa inggris. Berdasarkan kamus, kata “psyche” dapat
berarti “soul”, “mind” dan “spirit”. Dalam bahasa Indonesia orang lebih banyak mengartikannya
sebagao jiwa. Kata “Logos” berarti nalar, ilmu dan logika.
Berdasarkan hal ini psikologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai jiwa, namun jiwa manusia
tidak bisa dipelajari. Psikologi mempelajari hal-hal yang nampak dari jiwa seperti perilaku
sehingga psikologi lebih mempelajari mengenai tingkah laku manusia baik sebagai individu
maupun kelompok.
Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi umum merupakan suatu keilmuan mengenai tingkah laku individu secara umum. Hal
ini mencakup semua fase perkembangan psikologis manusia serta mencakup segala tingkatan
usia dan jenis kelamin. Dengan kata lain, psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia
secara luas. Emmanuel Kant berpendapat bahwa lingkup psikologi terbagi menjadi tiga bagian
yaitu kognisi, emosi dan konasi.

1. Kognisi : Kognisi berkaitan dengan pemahaman dan pemikiran individu
2. Emosi : Emosi adalah gejala jiwa yang menonjol dan dapat menimbulkan gejolak jiwa
3. Konasi : Konasi berkaitan dengan kemauan, kehendak atau keinginan individu.
Psikologi khusus adalah psikologi yang digunakan untuk kepentingan lapangan atau praktis.
Psikologi khusus terdiri dari cabang dari ilmu psikologi yang dikhususkan pada bidang tertentu.
Psikologi khusus terdiri dari beberapa cabang antara lain:

1. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mempelajari perkembangan manusia mulai dari prenatal atau sebelum
kelahiran hingga kematian. Terdapat tiga spesifikasi khusus dalam psikologi perkembangan yaitu
psikologi anak, psikologi dewasa dan psikologi lanjut. Psikologi anak secara spesifik
mempelajari perkembangan mulai dari prenatal hingga remaja.
Hal-hal yang dipelajari secara lebih terperinci pada psikologi anak antara lain dampak pada masa
prenatal, perkembangan fisik, motorik dan persepsi, perkembangan bahasa dan inteligensi anak.
Dan juga terdapat perkembangan emosi anak, perkembangan sosial, kognitif dan moral anak,
perkembangan remaja serta proses biologis, perkembangan fisik, seksualitas remaja, moral,

sosial dan kognitif remaja. Pada perkembangan anak, terutama dalam ranah remaja, juga
dipelajari mengenai perkembangan dan identitas diri serta gender remaja.
Sedangkan, psikologi dewasa mempelajari mengenai tugas perkembangan individu dan

bagaimana dampak jika individu tidak dapat menyelesaikan tugas perkembangannya. Psikologi
dewasa dan psikologi lanjut juga membahas mengenai hubungan individu dengan
lingkungannya, perkembangan inteligensi, kepribadian, kemampuan kognitif .

2. Psikologi Sosial
Psikologi sosial mempelajari tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan. Studi
dalam psikologi sosial terdiri dari pengaruh sosial, proses bersama individu, serta interaksi
kelompok. Dampak dan pengaruh sosial terhadap tingkah laku individu juga dipelajari dalam
studi psikologi sosial. kemudian, psikologi sosial memiliki cakupan yang sangat luas
dalam berbagai disiplin ilmu.
Bahkan, psikologi sosial juga diaplikasikan dalam industri dan berbagai disiplin. Sering kali
orang tidak sadar telah menggunakan prinsip psikologi sosial dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mengendalikan kelompok dan bagaimana pendapat seseorang berpengaruh terhadap
oranglain. Psikologi sosial juga membahas mengenai pengaruh budaya terhadap manusia.

3. Psikologi Kepribadian
Cabang psikologi yang ketiga adalah mengenai kepribadian. Psikologi kepribadian, sesuai
dengan namanya mempelajari yaitu mengenai kepribadian manusia. Lebih jelasnya, psikologi
kepribadian mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan lingkungannya. Psikologi
kepribadian telah lama diuraikan oleh beberapa pakar namun kurang memiliki nilai ilmiah. Hal

yang dipelajari mencakup astrologi, chirologi, grafologi, phisiognomi, phrenologi dan
onychologi.
Psikologi kepribadian, kemudian berkembang dan teori mengenai kepribadian berbeda dari tiap
ahli. Beberapa ahli yang populer mengenai teori yang digunakan dalam penyelidikan kepribadian
antara lain teori kepribadian Ludwig Klages, Teori Psiko-analisa Sigmund Freud, teori Adler,
teori Individu Allport, teori psikologi medan Kurt Lewin dan teori psikologi self Carl Rogers.

4. Psikologi Tipologi
Psikologi tipologi sangat berkaitan dengan psikologi kepribadian. Hampir sama dengan psikologi
kepribadian, psikologi tipologi menjelaskan berbagai kepribadian manusia berdasarkan tipologi
atau tipe tertentu tertentu. Tipologi ini awalnya digagas oleh Hipocrates dan disempurnakan oleh
Galenus. Ilmu yang digagas tersebut didasarkan pada cairan badaniah manusia.
Kemudian, berbagai tipologi selanjutnya muncul dengan berbagai dasar seperti tipologi berdasar
konstitusi (tipologi mahzab italia, mahzab perancis, tipologi Kretschmer dan teori W.H.
Sheldon), tipologi berdasarkan temperamen (tipologi kant, tipoloi J. Bahsen, teori E. Meumann,

tipologi heymans dan teori kepribadian G. Ewald) dan tipologi berdasarkan nilai kebudayaan
berdasarkan teori Edward Spranger.

5. Psikologi Psikopatologi

Psikologi psikopatologi merupakan cabang dari ilmu psikologi yang berfokus menyelidiki
berbagai gangguan mental serta gejala abnormal lainnya. Psikologi psikopatologi sangat
berkaitan erat dengan psikologi abnormal bahkan bisa dikatakan psikopatologi merupakan
bagian dari psikologi abnormal. Patologi sendiri diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
gangguan.

6. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan berfokus pada tingkah laku individu dalam dunia pendidikan. Psikologi
pendidikan juga mempelajari mengenai sistem pendidikan dan pengaruhnya bagi individu.
Proses individu belajar dan berkembang dan efektivitas intervensi pendidikan juga dibahas
dalam psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan juga membahas mengenai sub kelompok anak tertentu seperti anak
berbakat dan anak dengan kebutuhan khusus. Psikologi pendidikan mempelajari proses, faktor
yang berhubungan dengan pendidikan manusia dimana psikologi pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan efisiensi dalam dunia pendidikan.

7. Psikologi Perusahaan
ads

Psikologi perusahaan cabang ilmu psikologi yang aplikasinya digunakan di perusahaan atau

tempat kerja. Psikologi perusahaan meliputi hubungan antara karyawan, perilaku manajemen
dan kinerja perusahaan yang dibahas dalam perspektif psikologi. Psikologi perusahaan seringkali
dissebut juga sebagai psikologi industri dan organisasi.

8. Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri mempelajari tingkah laku manusia dalam bidang industri. Industri merupakan
istilah yang digunakan untuk suatu badan usaha dan memiliki kegiatan dalam mengolah bahan
menjadi barang atau jasa. Psikologi industri biasanya digabung dengan psikologi organisasi.
Kedua istilah ini tidak didefinisikan secara terpisah namun menjadi satu bagian di psikologi
industri dan organisasi.
Psikologi industri dan organisasi didefinisikan sebagai salah satu cabang psikologi yang berfokus
dalam tingkah laku individu dalam aturan kerja. Prinsip psikologi diterapkan dalam
aturan perilaku kerja dan digunakan untuk mengubah perilaku jika diperlukan. Kemudian,
Psikologi industri dan organisasi meliputi perilaku individu saat bekerja, perilaku yang nampak
dan tidak nampak.

Dan juga, praktek dalam psikologi industri dan organisasi bukan hanya dimanfaatkan untuk
individu, namun juga untuk organisasinya. Psikologi industri dan organisasi menangani beberapa
hal antara lain hubungan antara individu dengan individu, masalah pribadi individu misalkan
stres kerja, hubungan individu dengan kelompok dan hubungan individu dengan obyek misalkan

alat atau fasilitas.
Baca juga:


Pola Asuh Anak Usia Dini



Peran Ayah dalam Keluarga



Peran Ibu dalam Keluarga

9. Psikologi Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai.
Tujuan ini biasanya tidak dapat dicapai oleh individu perorangan. Psikologi organisasi melihat
tingkah laku dan hubungan individu dalam organisasinya terutama dalam dunia kerja.
Ada banyak prospek kerja psikologi organisasi seperti menjadi konsultan psikologi organisasi,
bekerja sebagai bagian hrd perusahaan. Namun, pada umumnya perusahaan perusahaan

menengah ke atas / besar yang membutuhkan bagian ini. Di samping itu psikologi organisasi ini
juga tidak hanya diperusahaan, di pemerintahaan pun sebenarnya sangat di butuhkan.

10. Psikologi Kriminal
Psikologi kriminal berfokus untuk mempelajari masalah yang berhubungan dengan kejahatan.
Psikologi kriminal lebih populer disebut sebagai psikologi forensik. Menurut Wrightsman,
psikologi forensik merupakan salah satu bidang kajian psikologi yang bertujuan dalam
membantu proses peradilan hukum.
Psikologi forensik bukan hanya menyangkut tindak kejahatan namun juga sistem peradilan.
Psikologi forensik bertugas mulai dari mengumpulkan data dan mengolah data sesuai dengan
pengetahuan psikologi untuk kepentingan peradilan. Psikologi forensik di Indonesia lebih
banyak dikenal dalam pelayanan advesorial dalam proses investigasi dan peradilan. Pada
prakteknya, psikolog forensik memiliki banyak peran mulai dari konsultan, mediator, konsultasi
di persidangan, psikolog lembaga masyarakat dan peneliti kajian intervensi.
Baca juga:


Trauma Psikologis




Fobia Sosial

11. Psikologi Komunikasi dan Media
Psikologi komunikasi dan media merupakan salah satu cabang psikologi yang mempelajari
mengenai proses penyampaian energi dari alat indera ke otak, proses menerima dan mengolah
informasi dan bagaiman pengaruhnya dalam diri individu.
Psikologi komunikasi bertujuan untuk menghasilkan proses komunikasi yang efektif dimana
komunikasi yang efektif penting dalam memunculkan pengertian, kesenangan, hubungan sosial,
tindakan serta perubahan sikap. Prospek kerja psikologi komunikasi dan media ini umumnya
banyak berhubungan dengan politikus dan public figure.

12. Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal berfokus pada pemahaman terhadap konsep abnormalitas psikologi.
Psikologi abnormal juga mempelajari klasifikasi dan kategori gangguan mental serta penyusunan
diagnosa klinis. Perilaku individu dikatakan abnormal jika menyimpang dari standar
perkembangan secara umum, menyimpang dan norma budaya individu terkait serta berbahaya
bagi oranglain maupun bagi diri sendiri.
Pada umumnya banyak profesi yang dapat berhubungan dengan salah satu cabang ilmu psikologi
ini, seperti psikiater dan profesi lainnya. Psikologi abnormal biasanya diperlukan untuk
memahami dan mempelajari berbagai kelainan, terutama dari sisi psikologis individu. Termasuk
beberapa diantaranya adalah sangat dibutuhkan di dunia penegakan hukum.

13. Psikologi Keluarga
Psikologi keluarga merupakan cabang ilmu psikologi yang diaplikasikan dalam kehidupan
keluarga. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari minimal dua orang dan
dihubungkan dengan ikatan pernikahan. Keluarga memiliki berbagai fungsi antara lain fungsi
pengatur keturunan, pemeliharaan, pelindung, pendidikan, afeksi, sosialisasi, ekonomi dan
penentu status.
Psikologi keluarga adalah suatu pemahaman terhadap interaksi ataupun pola sosial yang terjadi
dalam ruang lingkup keluarga. Sedangkan, Keluarga merupakan suatu kelompok yang di
dalamnya terdapat beberapa individu saling memiliki keterkaitan darah satu sama lain. Turun –
temurun mulai dari dua, tiga, hingga lebih generasi. Jumlah individu dalam suatu keluarga sangat
memberi pengaruh terhadap kualitas berinteraksi satu sama lain. baik antar pribadi, maupun
kelompok.

14. Psikologi Konseling
Menurut Division of Counseling Psychology, konseling merupakan suatu proses dalam
membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan mencapai
perkembangan kemampuan pribadi yang dimilikinya secara optimal, dimana proses ini dapat

terjadi setiap waktu. Proses konseling melibatkan interaksi dua arah dari konselor dan klien.
Konseling dengan kata lain merupakan proses interaksi untuk membantu individu yang
mengalami masalah dengan pendekatan psikologi.
Pada mulanya, konseling hanya dipandang sebagai informasi atau saran, pencetusnya mayoritas
berasal dari guru dan advokat sosial. Pada tahun 1900 hingga 1909, muncullah pemimpin dalam
perkembangan konseling. Mereka adalah Jesse B Davis, Cliffor Beers dan Frank Parsons. Karya
mereka secara khusus memberi pengaruh pada bidang psikiatri dan psikologi klinis. Kemudian,
di Indonesia sendiri konseling mulai berkembang didunia pendidikan khususnya sekolah SMA.
Namun, saat ini konseling telah banyak diaplikasikan di bidang lain seperti industri hingga
keluarga.

15. Psikologi Klinis dan Kesehatan
Menurut American Psychological Association, psikologi klinis merupakan salah satu psikologi
terapan. Tujuannya untuk menentukan kapasitas serta karakteristik tingkah laku individu.
Kemudian, terdapat metode pengukuran seperti asesmen, analisa dan observasi. Pada umumnya
ada beberapa dari profesi yang menekuni bidang ini bekerja atau membuka praktek di rumah
sakit.
Uji fisik dan riwayat social juga diperhatikan untuk mendapatkan saran dan rekomendasi dalam
membantu individu menyesuaikan diri dengan tepat. Secara luas, psikologi klinis mempelajari
kesulitan dan rintangan emosional manusia baik individu yang bersangkutan abnormal maupun
subnormal dan menggunakan tes sebagai bagian integral dari pemeriksaan klinis. Baca
juga: Antropologi
Lalu ada pula studi ilmu psikologi lainnya, antara lain:

16 – 35 Cabang Psikologi Lainnya


Psikologi Komparatif – Psikologi komparatif berfokus pada analisa mengenai
perbandingan tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang.



Psikologi Differensial – Psikologi differensial berfokus mempelajari perbedaan bentuk
tingkah laku dalam berbagai macam aspek.



Psikologi Pastoral – Psikologi pastoral berfokus dalam mempelajari cara pengikut suatu
agama dan bagaimana pengikut meyakini ajaran agamanya.



Psikologi Forensik – Psikologi forensik fokus terhadap kegiatan menyelidiki kematian
dan peristiwa kriminal lainnya.



Psikologi Cinta – Fokus terhadap bagaimana cinta bekerja pada makhluk hidup di dunia.



Psikologi Agama – Fokus terhadap bagaimana agama mempengaruhi lahiriyah dan
batiniyah makhluk hidup.



Psikologi Holistik – Mempelajari tentang manusia secara utuh.



Psikologi Eksperimen – Fokus terhadap berbagai percobaan di bidang psikologi.



Psikologi Kognitif – Fokus terhadap bagaimana seseorang merespon lingkungannya.



Psikologi Diagnostik – Fokus terhadap bagaimana karakter individu. Baik di lihat dari
kelebihan dan kekurangannya.



Psikologi Remaja – Membahas semua tentang apa yang terjadi dengan remaja dari sisi
psikologi.



Psikologi Anak – Fokus terhadap tumbuh kembang anak baik fisik maupun psikis.



Psikologi Faal – Mempelajari tentang cara kerja sistem syaraf dalam otak.



Psikologi Keperawatan – Psikologi yang mempelajari tentang keilmuan medis dari sisi
kesehatan.



Psikologi Olahraga – Fokus tentang seluk beluk olahraga mulai dari psikologi atlit dan
pelatih.



Psikologi Warna – Mempelajari tentang berbagai warna dan auranya.



Psikologi Sastra – Fokus tentang emosi baik sang penulis atau pembaca tertuang dalam
kata – kata.



Psikologi Lansia – Mempelajari tentang bagaimana kondisi psikis dan fisik di masa tua.



Psikologi Kepemimpinan – Fokus terhadap gaya perilaku kepemimpinan.



Psikologi Lingkungan– Mempelajari bagaimana kognisi, afeksi, dan konasi
mempengaruhi lingkungan.



Psikologi Kerekayasaan – Fokus terhadap hubungan antar manusia dengan teknologi.
Sponsors Link

Metode dalam Psikologi

Setelah membahas berbagai cabang cabang psikologi dan pengertiannya serta contohnya, pada
bagian ini kita akan membahas mengenai metodenya. Metode filosofis kerap digunakan dalam
ilmu pengetahuan pada abad ke-17 tepatnya sebelum metode empiris datang. Seorang filsafat
Perancis bernama Rene Descartes menggunakan pendekatan filsafat untuk mempelajari
psikologi.
Menurut Rene Descartes, psikis adalah dunia mental sedangkan badan adalah dunia material,
dimana kedua hal tersebut memiliki sifat yang berbeda. Metode filosofis dibagi menjadi tiga
kategori yaitu intuitif, religious dan kontemplatif.
Metode intuitif merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi
dengan berinteraksi secara langsung dengan obyek atau subyek. Baik itu secara sengaja maupun
tidak sengaja. Penilaian dilakukan dengan melihat kesan kita terhadap obyek atau subyek
tersebut. Metode ini perlu dikombinasikan dengan metode lain agar menghasilkan kesimpulan
yang valid.
Baca juga: Cara Mendidik Anak Hiperaktif
Baca juga: Cara Mengenali Potensi Diri
Pendekatan Psikologi
Psikologi merupakan keilmuan dengan cakupan yang sangat luas sehingga dalam mempelajari
psikologi digunakan berbagai pendekatan untuk lebih memudahkan. Pendekatan-pendekatan
tersebut antara lain neurobiologi, perilaku, kognitif, psikoanalitik dan fenomenologi.(Baca juga:
Kode etik psikologi)
1.Pendekatan Neurobiologis
Pendekatan neurobiologis merupakan pendekatan psikologi dengan pemahaman bahwa tingkah
laku manusia didasarkan pada system syaraf dan aktivitas otak. Menggunakan pendekatan
neurobiologis berarti menghubungkan perilaku yang Nampak dengan reaksi kimia dan impuls
listrik yang terjadi didalam tubuh. Proses neurobiologi mendasari timbulnya perilaku dan proses
mental.
Baca juga: Fakta Kepribadian Anak Bungsu
2.Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku bedasarkan pemahaman bahwan tingkah laku merupakan suatu respon dari
stimulus yang datang. Pendekatan perilaku dapat digambarkan dengan model S-R atau kaitan
antara Stimulus – Respon. Pendekatan ini menunjukkan bahwa tingkah laku merupakan reflek
dan proses mental tidak mempengaruhi perilaku. Pendekatan perilaku dipelopori oleh J.B
Watson, yang kemudian banyak dikembangkan oleh ahli seperti B.F.Skinner. Pendekatan
perilaku kemudian menghasilkan banyak sub-aliran psikologi.

Baca juga: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
3.Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa perilaku adalah hasil dari proses mental. Pendekatan
kognitif menjelaskan bahwa individu aktif dalam menangkap, menilai dan menanggapi stimulus.
Hal ini dilakukan individu sebelum memunculkan reaksi. Secara singkat, pendekatan kognitif
memahami bahwa setelah menerima stimulus, individu melakukan suatu proses mental dan tahap
terakhir adalah memberi reaksi atas stimulus yang datang.
4.Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli bernama Sigmund Freud.
Freud meyakini bahwa segala hal tentang kehidupan individu didasarkan dan dikuasai oleh alam
bawah sadar. Perilaku individu sebagian besar dipengaruhi oleh hal yang tidak disadari individu
seperti impuls, kehendak dan dorongan. Keingin dan dorongan ditekan dan tetap berada dalam
alam bawah sadar dan dapat menuntut kepuasan sewaktu-waktu. Perilaku yang dimunculkan
memang didasarkan alam bawah sadar, namun individu juga melihat norma yang berlaku.
5.Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi menekankan pengalaman subyektif individu. Tingkah laku individu
dipengaruhi berbagai pandangannya mengenai diri dan dunia atau fenomena mengenai dirinya.
Konsep mengenai diri dan aktualisasi diri sangat mempengaruhi perilaku individu berdasarkan
pendekatan ini.
Baca juga:


Teori Belajar Kognitif



Big Five Personality



Teori Psikologi Kepribadian



Teori Psikososial Erikson



Teori Cinta Sternberg

Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lain
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia maka psikologi akan sangat berhubungan
dengan keilmuan lain yang juga mempelajari manusia. Hubungan ilmu psikologi dengan filsafat
mengenai obyek dan tujuan keilmuan. Manusia sebagai obyek ilmu psikologi juga merupakan
obyek dari filsafat. Filsafat mempelajari mengenai tujuan hidup manusia, kodrat manusia dan
lainnya. Psikologi dan filsafat memiliki hubungan walaupun keduanya merupakan keilmuan
yang terpisah.

Keilmuan lain yang mempelajari manusia adalah sosiologi dan biologi. Sosiologi lebih
mempelajari kelompok sosial dan komunitas yang berkaitan dengan psikologi sosial dan
hubungan antara individu dengan lingkungannya. Biologi lebih mengarah ke proses biologis
manusia dan sangat dekat hubungannya dengan psikologi klinis serta psikologi perkembangan.
Psikologi juga memiliki hubungan dengan Pedagogik. Kedua keilmuan ini memiliki hubungan
timbal balik. Pedagogik memiliki tujuan dalam membimbing manusia dari lahir hingga
meninggal dan psikologi bertugas dalam menunjukkan perkembangan hidup manusia termasuk
ciri dan wataknya.
Baca juga:


Ciri – ciri Pubertas



Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

Manfaat Mempelajari Psikologi
Psikologi dapat digunakan untuk menjadikan hidup manusia lebih baik dan lebih bahagia.
Manusia dapat memahami mengenai tingkah laku sesamanya dengan mempelajari psikologi.
Psikologi juga menjadi sarana dalam mengenal tingkah laku manusia sebagai upaya dari
penyesuaian diri dana bagaimana manusia berhubungan dengan orang lain. Mempelajari
prikologi juga bermanfaat untuk menyelenggarakan pendidikan dengan baik, khususnya
psikologi pendidikan. Psikologi juga dapat digunakan untuk memaksimalkan diri dan mencapai
kualitas hidup yang lebih baik.
https://articara.net/6605/cabang-cabang-psikologi/