T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Inventori Kematangan Karier Untuk Siswa SMK Negeri 1 Sayung Di Kabupaten Demak T2 BAB III

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian

ini,

adalah

metode

penelitian

pengembangan. Sugiyono (2006:333) mengatakan

bahwa penelitian pengembangan adalah metode


penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu. Penelitian dilakukan untuk

mengembangkan alat ukur Inventori kematangan
karier.

3.2 Tahap Penelitian
Sugiyono

(2006:335),

menyebutkan

langkah-langkah penelitian pengembangan terdiri
dari : penentuan masalah, pengumpulan data,
desain

produk,

validitas


desain,

revisi,

uji

produk, revisi produk, uji coba pemakaian, dan
produksi massal.
Dari

langkah-langkah

dimodifikasikan

dengan

tersebut

kontruksi


tes

akan
yang

menurut Anastasi & Urbina, 1997(kaplan &

Saccuzzo,2012) : pendefinisian tes, pemilihan
metode penskalaan, pengkonstruksian butir soal,
pengujian validitas dan reliabilitas, revisi tes,
publikasi tes.

Pengujian

mengikuti

Validitas

panduan


dari

dan

APA

reliabilitas

(America

Pschological Assosiation), tahun 1985 berkaitan
dengan: validitas isi, validitas kriteria (validitas
konkuren
konstruk

dan

validitas


(validitas

diskriminatif),

prediktif),

konvergen

Internal

validitas

dan

validitas

konsistensi

dan


reliabilitas, hubungan nomologis.

Tahapan dalam pengembangan Inventori

kematangan karier ini terdiri dari lima tahap:
1. Studi literatur

Tahap ini meliputi : merumuskan tujuan

alat

ukur

yang

menentukan

teori

akan


yang

dikembangkan,

dijadikan

dasar

menyusun Inventori kematangan karier sesuai
dengan tujuan.Mengenali subyek yang akan
dikenai instrumen sesuai dengan tujuan alat
ukur. Teori yang digunakan dalam penelitian
pengembangan

ini

adalah

konsep


teori

kematangan karier dari Donald Super 1995
yang

menyebutkan

seseorang

dipengaruhi

perencanaan

karier,

kematangan

karier


Eksplorasi

karier,

lima

pengambilan

keputusan,

sub

menentukan

faktor

Informasi

:


karier,

Orientasi nyata. Ke-lima faktor ini menjadi
konsep

indikator

selanjutnya dituangkan dalam butir item.

yang

2. Penulisan butir item

Butir item dikembangkan mengacu pada

skala

model

likert,


dengan

lima

pilihan

jawaban, yaitu: sangat sesuai, sesuai, kurang

sesuai, tidak sesuai. Pernyataan sikap terdiri
2

dari dua arah, yaitu favorable (pernyataan

positif)

dengan

unfavorable

bobot

dengan

(pernyataan negatif.)

skor,

bobot

4,3,2,1

skor

dan

1,2,3,4

Penulisan butir soal dalam draf inventori

kematangan karier terdiri dari 301 butir
item.jumlah
jumlahnya

item

lebih

yang

banyak

dikembangkan

dari

item

yang

digunakan dalam hasil akhir, sampai tiga kali
lipat

dari

jumlah

digunakan.(Azwar,

item

2010,

yang

hal:170),

nanti

hal

ini

dimaksudkan agar peneliti tidak kehabisan

item disebabkan gugurnya item yang tidak
memenuhi syarat. Jumlah item pada inventori

kematangan karier yang akan dikembangkan
adalah 100 item .

Sebaran butir item yang disusun sebagai

draft inventori kematangan karier terlihat
pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Kisi-kisi Uji Coba Validitas Isi oleh Pakar/Ahli
Inventori Kematangan Karir
Sub
Konsep

Indikator

Perencanaan 1. Wawasan
karier/
karier
Career
Planning
2. Perencanaan
program

3. Antisipasi

Nomor Sebaran Item

Favorable

1,2,3,4,6,7,8,
9,10,11,12,15,
16,19,20,21,
22
23,24,25,27,
29,30,31,32,
34,36,37,38,
39,43,46,47,
48,49,51,52,
53,54,56,57,
61,63,
65,66,67,68,

Unfavorable

5,13,14,17,
18,58,59,60,
61,

Jumlah
Item

22

26,28,35,40,
41,42,44,45

41

64,71,72

15

3

Sub
Konsep

Indikator

Eksplorasi
1.
karier/
Career
Eksploration

2.

Pengambilan 1.
Keputusan /
Decision
Making
2.

3.

Informasi /
Information

4

1.

Nomor Sebaran Item

Favorable

69,70,73,74,
75,76,77,78
Penggunaan
79,80,81,82,
sumber dan
83,84,85,86,
sarana
87,88,89,90,
Informasi
91,92,95,96,
97,98,100,
101,102,103,
104,105,106,
108,109,110,
111,112,113,
114,115,116,
117, 118,119
Konsultasi
124,127,128,
129,130,131,
132,133,134,
135,136,137,
138,139,140
Perencanaan
141,142,143,
dalam mem144, 145,146,
buat keputusan 147
Kemandirian
148,150,151,
dalam
152,153,154,
membuat
155,156,157,
keputusan
158,159,161,
162,163,164,
165,
Pertimbangan
166,167,168,
dalam
169,170,171,
173,174,175,
membuat
178
keputusan
Informasi
179,180,181,
tentang dunia
182,183,184,
kerja
185,186,187,
188,189,190,
191,192,193,
196,197,199,
200,201,202,
203,204,206,
208,209,210,
211,212,213,
214,215,216,
217,218,219,
220,221,223,
225,226,227,
228,229,230

Unfavorable

Jumlah
Item

93,94,99,
107,120,121,
122,123,

45

125,126

17

7
149,160

18

172,176,177

13

194,195,198,
205,207,222,
224

52

Sub
Konsep

Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

Nomor Sebaran Item

Indikator

Favorable

2. Informasi
tentang
kemampuan
diri

Unfavorable

231,232,233,
234,234,235,
236,237,240,
241,242,243,
244,245,246,
247,248,249,
252,253,254,
255,256,260,
263,264,265,
266,267,268,
271
1. Pilihan nyata
272,273,275,
dalam karier
276,277,278,
279,280,281,
282,284,285,
287
2. Pengalaman
290,292,293,
karier
295,296,297,
298,299,300,
301
Jumlah

238,239,250,
251,257,258,
259,261,262,
269,270

Jumlah
Item

41

274,283,286,
288,289

18

291,294

12

301

Yang selanjutnya dari kisi-kisi ini disusun

konstruk Inventori kematangan karier yang akan
diuji pakar atau ahli untuk mendapakt validitas

isi. Konstruk Inventori Kematangan karier dapat
dilihat pada lampiran. 1.

3. Uji Pakar atau ahli
orang

Penilaian pakar atau ahli, melibatkan dua
yang

ahli

atau

pakar

dalam

bidang

bidangnya, dan dosen pembimbing. Pakar atau
ahli yang ditunjuk melakukan penilaian dan

validasi draf Inventori kematangan karier yang
dikembangkan,

dengan

penilaian

kelayakan, expert judgment.
Uji

pakar

atau

ahli

melalui

melalui

uji

analisis

diadakan revisi, atau membuang butir yang tidak

5

relevan,

kemudian

memvalidasi

menentukan

indeks validitas isi ( content validity ). Validasi isi
yang dilakukan pakar atau ahli berkaitan dengan

: kesesuaian konsep ke subkonsep ke indikator
ke

item

pernyataan,

penilaian

terhadap

redaksional dan bahasa, relevansi butir item dan
penulisan pernyataan.

Instrumen penilaian dari uji pakar atau

ahli dapat dilihat pada lampiran 2

4. Uji Empiris
Uji

coba

lapangan

bertujuan

untuk

mendapatkan data kuantitatif yang selanjutnya

hasil data uji empirik akan dianalisis meliputi uji
validitas dan reliabilitas.
Instrumen

yang

digunakan

untuk

mendapatkan data kuantitatif adalah inventori

kematangan karier yang dikembangkan peneliti
dan

untuk

keperluan

uji

validitas

peneliti

memakai instrumen kematangan karier lain yang
mempunyai konstruk yang berbeda yaitu dari
teori Crites dan Savicas

5. Administrasi Inventori kematangan akhir dan
Interpretasi hasil sebagai produk akhir.

Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah
Seleksi dan perakitan Inventori kematangan
karier. Melalui analisis hasil uji coba, akan ada
beberapa butir yang tidak memenuhi syarat dari
kaidah-kaidah psikometri statistik. Butir item
yang tidak memenuhi syarat harus dibuang, dan
dilakukan perakitan kembali terhadap butir item
yang memenuhi syarat.
6

Tahap
selanjutnya,
adalah
tahap
Interpretasi skor subyek, berdasarkan skor total
rata-rata hasil rekapitulasi tanggapan subyek
untuk
inventori
kematangan
karir.Azwar
(2010:106) berikut ini : Skor mentah yang
dihasilkan
suatu
skala
merupakan
penjumlahan dari skor item-item dalam skala itu.
Penjumlahan
itu
dilakukan
dengan
memperhitungkan bobot relatif masing-masing
komponen skala. Berdiri sendiri, skor mentah
belum dapat bercerita banyak mengenai individu
yang diukur. Untuk memberikan makna yang
memiliki nilai diagnostik, skor mentah perlu
diderivasi dan diacukan pada suatu norma
kategorisasi.
Data interval yang diperoleh dari skala
diferensial semantik yang digunakan dalam
penelitian ini perlu kelompokkan kedalam skala
ordinal agar mudah diinterpretasikan. Salah satu
cara kategorisasi subjek secara normatif dengan
memanfaatkan statistik deskriptif guna memberi
interpretasi terhadap skor skala adalah melalui
kategorisasi
berdasarkan
model
distribusi
normal. Cara
ini
didasarkan
pada
satu
asumsi
bahwa
skor
subjek dalam
kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor
subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek
dalam populasinya terdistribusi secara normal.
Pada inventori kematangan karir ini,
penggolongan subjek dikategorikan ke dalam tiga
kategori diagnosis. Skor yang diperoleh dari
rekapitulasi tanggapan responden selanjutnya
7

dikategorisasikan apakah termasuk ke dalam
kategori rendah, sedang, atau tinggi. Untuk
perhitungannya
kategorisasi
penelitian
ini
berpedoman
kepada
kategorisasi
menurut
Saifuddin Azwar (2010) dengan rumus:
No.
1.
2.
3.

Pedoman
(µ+1 )
X
(µ-1 ) X < (µ+1 )
X < (µ-1 )

Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah

Keterangan :
Jumlah item pertanyaan = ....
Rentang minimum = Jumlah item pertanyaan x
skor terendah
Rentang Maksimum = Jumlah item pertanyaan x
skor tertinggi
Luas jarak sebaran = Rentang maksimum
Rentang minimum
Mean teoritis pada skala (µ) = jumlah item
pertanyaan x mean
Standar deviasi () = Luas jarak sebaran

3.3. Subyek dan Tempat Penelitian

Subyek pada uji pakar atau ahli terdiri dari

dua pakar atau ahli dan dosen pembimbing

adalah Prof. Sutriyono, Drs, MSc, Ph.D, Prof.
Slameto dan dosen pembimbing sendiri yaitu,
Prof. J.T. Looby Loekmono, Drs, Ph.D.

Subyek uji empirik terdiri dari 30 siswa

SMK Negeri 1 Sayung. Jumlah subyek ini diambil

berdasarkan jumlah minimum pada penelitian
yang
8

menggunakan

(Gay&Diehl,1992).

analisis

korelasional.

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1

Sayung Kabupaten Demak, pada tanggal 9 Maret
2015.

3.4 Jenis Data Penelitian
Jenis

data

dalam

penelitian

pengembangan

Inventori kematangan karier , berupa data kualitatif
yang berbentuk kalimat, kata yang diperoleh dari uji

pakar atau ahli. Dan data kuantitatif, data ini diperoleh
berupa angka-angka dari hasil uji Empirik, yang
nantinya akan diuji statistik untuk
koefisien validitas, koefisien reliabilitas.

3.5 Teknik Analisis Data
Dalam

Kematangan
dihasilkan

penelitian

karir

ini

pengembangan

ada

Data

mengetahui

Inventori

kuantitatif

yang

dianalisis dengan menggunakan rumus-

rumus statistik untuk mendapatkan nilai

9

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72