T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Inventori Kematangan Karier Untuk Siswa SMK Negeri 1 Sayung Di Kabupaten Demak T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian
ini,
adalah
metode
penelitian
pengembangan. Sugiyono (2006:333) mengatakan
bahwa penelitian pengembangan adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan alat ukur Inventori kematangan
karier.
3.2 Tahap Penelitian
Sugiyono
(2006:335),
menyebutkan
langkah-langkah penelitian pengembangan terdiri
dari : penentuan masalah, pengumpulan data,
desain
produk,
validitas
desain,
revisi,
uji
produk, revisi produk, uji coba pemakaian, dan
produksi massal.
Dari
langkah-langkah
dimodifikasikan
dengan
tersebut
kontruksi
tes
akan
yang
menurut Anastasi & Urbina, 1997(kaplan &
Saccuzzo,2012) : pendefinisian tes, pemilihan
metode penskalaan, pengkonstruksian butir soal,
pengujian validitas dan reliabilitas, revisi tes,
publikasi tes.
Pengujian
mengikuti
Validitas
panduan
dari
dan
APA
reliabilitas
(America
Pschological Assosiation), tahun 1985 berkaitan
dengan: validitas isi, validitas kriteria (validitas
konkuren
konstruk
dan
validitas
(validitas
diskriminatif),
prediktif),
konvergen
Internal
validitas
dan
validitas
konsistensi
dan
reliabilitas, hubungan nomologis.
Tahapan dalam pengembangan Inventori
kematangan karier ini terdiri dari lima tahap:
1. Studi literatur
Tahap ini meliputi : merumuskan tujuan
alat
ukur
yang
menentukan
teori
akan
yang
dikembangkan,
dijadikan
dasar
menyusun Inventori kematangan karier sesuai
dengan tujuan.Mengenali subyek yang akan
dikenai instrumen sesuai dengan tujuan alat
ukur. Teori yang digunakan dalam penelitian
pengembangan
ini
adalah
konsep
teori
kematangan karier dari Donald Super 1995
yang
menyebutkan
seseorang
dipengaruhi
perencanaan
karier,
kematangan
karier
Eksplorasi
karier,
lima
pengambilan
keputusan,
sub
menentukan
faktor
Informasi
:
karier,
Orientasi nyata. Ke-lima faktor ini menjadi
konsep
indikator
selanjutnya dituangkan dalam butir item.
yang
2. Penulisan butir item
Butir item dikembangkan mengacu pada
skala
model
likert,
dengan
lima
pilihan
jawaban, yaitu: sangat sesuai, sesuai, kurang
sesuai, tidak sesuai. Pernyataan sikap terdiri
2
dari dua arah, yaitu favorable (pernyataan
positif)
dengan
unfavorable
bobot
dengan
(pernyataan negatif.)
skor,
bobot
4,3,2,1
skor
dan
1,2,3,4
Penulisan butir soal dalam draf inventori
kematangan karier terdiri dari 301 butir
item.jumlah
jumlahnya
item
lebih
yang
banyak
dikembangkan
dari
item
yang
digunakan dalam hasil akhir, sampai tiga kali
lipat
dari
jumlah
digunakan.(Azwar,
item
2010,
yang
hal:170),
nanti
hal
ini
dimaksudkan agar peneliti tidak kehabisan
item disebabkan gugurnya item yang tidak
memenuhi syarat. Jumlah item pada inventori
kematangan karier yang akan dikembangkan
adalah 100 item .
Sebaran butir item yang disusun sebagai
draft inventori kematangan karier terlihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Kisi-kisi Uji Coba Validitas Isi oleh Pakar/Ahli
Inventori Kematangan Karir
Sub
Konsep
Indikator
Perencanaan 1. Wawasan
karier/
karier
Career
Planning
2. Perencanaan
program
3. Antisipasi
Nomor Sebaran Item
Favorable
1,2,3,4,6,7,8,
9,10,11,12,15,
16,19,20,21,
22
23,24,25,27,
29,30,31,32,
34,36,37,38,
39,43,46,47,
48,49,51,52,
53,54,56,57,
61,63,
65,66,67,68,
Unfavorable
5,13,14,17,
18,58,59,60,
61,
Jumlah
Item
22
26,28,35,40,
41,42,44,45
41
64,71,72
15
3
Sub
Konsep
Indikator
Eksplorasi
1.
karier/
Career
Eksploration
2.
Pengambilan 1.
Keputusan /
Decision
Making
2.
3.
Informasi /
Information
4
1.
Nomor Sebaran Item
Favorable
69,70,73,74,
75,76,77,78
Penggunaan
79,80,81,82,
sumber dan
83,84,85,86,
sarana
87,88,89,90,
Informasi
91,92,95,96,
97,98,100,
101,102,103,
104,105,106,
108,109,110,
111,112,113,
114,115,116,
117, 118,119
Konsultasi
124,127,128,
129,130,131,
132,133,134,
135,136,137,
138,139,140
Perencanaan
141,142,143,
dalam mem144, 145,146,
buat keputusan 147
Kemandirian
148,150,151,
dalam
152,153,154,
membuat
155,156,157,
keputusan
158,159,161,
162,163,164,
165,
Pertimbangan
166,167,168,
dalam
169,170,171,
173,174,175,
membuat
178
keputusan
Informasi
179,180,181,
tentang dunia
182,183,184,
kerja
185,186,187,
188,189,190,
191,192,193,
196,197,199,
200,201,202,
203,204,206,
208,209,210,
211,212,213,
214,215,216,
217,218,219,
220,221,223,
225,226,227,
228,229,230
Unfavorable
Jumlah
Item
93,94,99,
107,120,121,
122,123,
45
125,126
17
7
149,160
18
172,176,177
13
194,195,198,
205,207,222,
224
52
Sub
Konsep
Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation
Nomor Sebaran Item
Indikator
Favorable
2. Informasi
tentang
kemampuan
diri
Unfavorable
231,232,233,
234,234,235,
236,237,240,
241,242,243,
244,245,246,
247,248,249,
252,253,254,
255,256,260,
263,264,265,
266,267,268,
271
1. Pilihan nyata
272,273,275,
dalam karier
276,277,278,
279,280,281,
282,284,285,
287
2. Pengalaman
290,292,293,
karier
295,296,297,
298,299,300,
301
Jumlah
238,239,250,
251,257,258,
259,261,262,
269,270
Jumlah
Item
41
274,283,286,
288,289
18
291,294
12
301
Yang selanjutnya dari kisi-kisi ini disusun
konstruk Inventori kematangan karier yang akan
diuji pakar atau ahli untuk mendapakt validitas
isi. Konstruk Inventori Kematangan karier dapat
dilihat pada lampiran. 1.
3. Uji Pakar atau ahli
orang
Penilaian pakar atau ahli, melibatkan dua
yang
ahli
atau
pakar
dalam
bidang
bidangnya, dan dosen pembimbing. Pakar atau
ahli yang ditunjuk melakukan penilaian dan
validasi draf Inventori kematangan karier yang
dikembangkan,
dengan
penilaian
kelayakan, expert judgment.
Uji
pakar
atau
ahli
melalui
melalui
uji
analisis
diadakan revisi, atau membuang butir yang tidak
5
relevan,
kemudian
memvalidasi
menentukan
indeks validitas isi ( content validity ). Validasi isi
yang dilakukan pakar atau ahli berkaitan dengan
: kesesuaian konsep ke subkonsep ke indikator
ke
item
pernyataan,
penilaian
terhadap
redaksional dan bahasa, relevansi butir item dan
penulisan pernyataan.
Instrumen penilaian dari uji pakar atau
ahli dapat dilihat pada lampiran 2
4. Uji Empiris
Uji
coba
lapangan
bertujuan
untuk
mendapatkan data kuantitatif yang selanjutnya
hasil data uji empirik akan dianalisis meliputi uji
validitas dan reliabilitas.
Instrumen
yang
digunakan
untuk
mendapatkan data kuantitatif adalah inventori
kematangan karier yang dikembangkan peneliti
dan
untuk
keperluan
uji
validitas
peneliti
memakai instrumen kematangan karier lain yang
mempunyai konstruk yang berbeda yaitu dari
teori Crites dan Savicas
5. Administrasi Inventori kematangan akhir dan
Interpretasi hasil sebagai produk akhir.
Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah
Seleksi dan perakitan Inventori kematangan
karier. Melalui analisis hasil uji coba, akan ada
beberapa butir yang tidak memenuhi syarat dari
kaidah-kaidah psikometri statistik. Butir item
yang tidak memenuhi syarat harus dibuang, dan
dilakukan perakitan kembali terhadap butir item
yang memenuhi syarat.
6
Tahap
selanjutnya,
adalah
tahap
Interpretasi skor subyek, berdasarkan skor total
rata-rata hasil rekapitulasi tanggapan subyek
untuk
inventori
kematangan
karir.Azwar
(2010:106) berikut ini : Skor mentah yang
dihasilkan
suatu
skala
merupakan
penjumlahan dari skor item-item dalam skala itu.
Penjumlahan
itu
dilakukan
dengan
memperhitungkan bobot relatif masing-masing
komponen skala. Berdiri sendiri, skor mentah
belum dapat bercerita banyak mengenai individu
yang diukur. Untuk memberikan makna yang
memiliki nilai diagnostik, skor mentah perlu
diderivasi dan diacukan pada suatu norma
kategorisasi.
Data interval yang diperoleh dari skala
diferensial semantik yang digunakan dalam
penelitian ini perlu kelompokkan kedalam skala
ordinal agar mudah diinterpretasikan. Salah satu
cara kategorisasi subjek secara normatif dengan
memanfaatkan statistik deskriptif guna memberi
interpretasi terhadap skor skala adalah melalui
kategorisasi
berdasarkan
model
distribusi
normal. Cara
ini
didasarkan
pada
satu
asumsi
bahwa
skor
subjek dalam
kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor
subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek
dalam populasinya terdistribusi secara normal.
Pada inventori kematangan karir ini,
penggolongan subjek dikategorikan ke dalam tiga
kategori diagnosis. Skor yang diperoleh dari
rekapitulasi tanggapan responden selanjutnya
7
dikategorisasikan apakah termasuk ke dalam
kategori rendah, sedang, atau tinggi. Untuk
perhitungannya
kategorisasi
penelitian
ini
berpedoman
kepada
kategorisasi
menurut
Saifuddin Azwar (2010) dengan rumus:
No.
1.
2.
3.
Pedoman
(µ+1 )
X
(µ-1 ) X < (µ+1 )
X < (µ-1 )
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Keterangan :
Jumlah item pertanyaan = ....
Rentang minimum = Jumlah item pertanyaan x
skor terendah
Rentang Maksimum = Jumlah item pertanyaan x
skor tertinggi
Luas jarak sebaran = Rentang maksimum
Rentang minimum
Mean teoritis pada skala (µ) = jumlah item
pertanyaan x mean
Standar deviasi () = Luas jarak sebaran
3.3. Subyek dan Tempat Penelitian
Subyek pada uji pakar atau ahli terdiri dari
dua pakar atau ahli dan dosen pembimbing
adalah Prof. Sutriyono, Drs, MSc, Ph.D, Prof.
Slameto dan dosen pembimbing sendiri yaitu,
Prof. J.T. Looby Loekmono, Drs, Ph.D.
Subyek uji empirik terdiri dari 30 siswa
SMK Negeri 1 Sayung. Jumlah subyek ini diambil
berdasarkan jumlah minimum pada penelitian
yang
8
menggunakan
(Gay&Diehl,1992).
analisis
korelasional.
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1
Sayung Kabupaten Demak, pada tanggal 9 Maret
2015.
3.4 Jenis Data Penelitian
Jenis
data
dalam
penelitian
pengembangan
Inventori kematangan karier , berupa data kualitatif
yang berbentuk kalimat, kata yang diperoleh dari uji
pakar atau ahli. Dan data kuantitatif, data ini diperoleh
berupa angka-angka dari hasil uji Empirik, yang
nantinya akan diuji statistik untuk
koefisien validitas, koefisien reliabilitas.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam
Kematangan
dihasilkan
penelitian
karir
ini
pengembangan
ada
Data
mengetahui
Inventori
kuantitatif
yang
dianalisis dengan menggunakan rumus-
rumus statistik untuk mendapatkan nilai
9
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian
ini,
adalah
metode
penelitian
pengembangan. Sugiyono (2006:333) mengatakan
bahwa penelitian pengembangan adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan alat ukur Inventori kematangan
karier.
3.2 Tahap Penelitian
Sugiyono
(2006:335),
menyebutkan
langkah-langkah penelitian pengembangan terdiri
dari : penentuan masalah, pengumpulan data,
desain
produk,
validitas
desain,
revisi,
uji
produk, revisi produk, uji coba pemakaian, dan
produksi massal.
Dari
langkah-langkah
dimodifikasikan
dengan
tersebut
kontruksi
tes
akan
yang
menurut Anastasi & Urbina, 1997(kaplan &
Saccuzzo,2012) : pendefinisian tes, pemilihan
metode penskalaan, pengkonstruksian butir soal,
pengujian validitas dan reliabilitas, revisi tes,
publikasi tes.
Pengujian
mengikuti
Validitas
panduan
dari
dan
APA
reliabilitas
(America
Pschological Assosiation), tahun 1985 berkaitan
dengan: validitas isi, validitas kriteria (validitas
konkuren
konstruk
dan
validitas
(validitas
diskriminatif),
prediktif),
konvergen
Internal
validitas
dan
validitas
konsistensi
dan
reliabilitas, hubungan nomologis.
Tahapan dalam pengembangan Inventori
kematangan karier ini terdiri dari lima tahap:
1. Studi literatur
Tahap ini meliputi : merumuskan tujuan
alat
ukur
yang
menentukan
teori
akan
yang
dikembangkan,
dijadikan
dasar
menyusun Inventori kematangan karier sesuai
dengan tujuan.Mengenali subyek yang akan
dikenai instrumen sesuai dengan tujuan alat
ukur. Teori yang digunakan dalam penelitian
pengembangan
ini
adalah
konsep
teori
kematangan karier dari Donald Super 1995
yang
menyebutkan
seseorang
dipengaruhi
perencanaan
karier,
kematangan
karier
Eksplorasi
karier,
lima
pengambilan
keputusan,
sub
menentukan
faktor
Informasi
:
karier,
Orientasi nyata. Ke-lima faktor ini menjadi
konsep
indikator
selanjutnya dituangkan dalam butir item.
yang
2. Penulisan butir item
Butir item dikembangkan mengacu pada
skala
model
likert,
dengan
lima
pilihan
jawaban, yaitu: sangat sesuai, sesuai, kurang
sesuai, tidak sesuai. Pernyataan sikap terdiri
2
dari dua arah, yaitu favorable (pernyataan
positif)
dengan
unfavorable
bobot
dengan
(pernyataan negatif.)
skor,
bobot
4,3,2,1
skor
dan
1,2,3,4
Penulisan butir soal dalam draf inventori
kematangan karier terdiri dari 301 butir
item.jumlah
jumlahnya
item
lebih
yang
banyak
dikembangkan
dari
item
yang
digunakan dalam hasil akhir, sampai tiga kali
lipat
dari
jumlah
digunakan.(Azwar,
item
2010,
yang
hal:170),
nanti
hal
ini
dimaksudkan agar peneliti tidak kehabisan
item disebabkan gugurnya item yang tidak
memenuhi syarat. Jumlah item pada inventori
kematangan karier yang akan dikembangkan
adalah 100 item .
Sebaran butir item yang disusun sebagai
draft inventori kematangan karier terlihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Kisi-kisi Uji Coba Validitas Isi oleh Pakar/Ahli
Inventori Kematangan Karir
Sub
Konsep
Indikator
Perencanaan 1. Wawasan
karier/
karier
Career
Planning
2. Perencanaan
program
3. Antisipasi
Nomor Sebaran Item
Favorable
1,2,3,4,6,7,8,
9,10,11,12,15,
16,19,20,21,
22
23,24,25,27,
29,30,31,32,
34,36,37,38,
39,43,46,47,
48,49,51,52,
53,54,56,57,
61,63,
65,66,67,68,
Unfavorable
5,13,14,17,
18,58,59,60,
61,
Jumlah
Item
22
26,28,35,40,
41,42,44,45
41
64,71,72
15
3
Sub
Konsep
Indikator
Eksplorasi
1.
karier/
Career
Eksploration
2.
Pengambilan 1.
Keputusan /
Decision
Making
2.
3.
Informasi /
Information
4
1.
Nomor Sebaran Item
Favorable
69,70,73,74,
75,76,77,78
Penggunaan
79,80,81,82,
sumber dan
83,84,85,86,
sarana
87,88,89,90,
Informasi
91,92,95,96,
97,98,100,
101,102,103,
104,105,106,
108,109,110,
111,112,113,
114,115,116,
117, 118,119
Konsultasi
124,127,128,
129,130,131,
132,133,134,
135,136,137,
138,139,140
Perencanaan
141,142,143,
dalam mem144, 145,146,
buat keputusan 147
Kemandirian
148,150,151,
dalam
152,153,154,
membuat
155,156,157,
keputusan
158,159,161,
162,163,164,
165,
Pertimbangan
166,167,168,
dalam
169,170,171,
173,174,175,
membuat
178
keputusan
Informasi
179,180,181,
tentang dunia
182,183,184,
kerja
185,186,187,
188,189,190,
191,192,193,
196,197,199,
200,201,202,
203,204,206,
208,209,210,
211,212,213,
214,215,216,
217,218,219,
220,221,223,
225,226,227,
228,229,230
Unfavorable
Jumlah
Item
93,94,99,
107,120,121,
122,123,
45
125,126
17
7
149,160
18
172,176,177
13
194,195,198,
205,207,222,
224
52
Sub
Konsep
Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation
Nomor Sebaran Item
Indikator
Favorable
2. Informasi
tentang
kemampuan
diri
Unfavorable
231,232,233,
234,234,235,
236,237,240,
241,242,243,
244,245,246,
247,248,249,
252,253,254,
255,256,260,
263,264,265,
266,267,268,
271
1. Pilihan nyata
272,273,275,
dalam karier
276,277,278,
279,280,281,
282,284,285,
287
2. Pengalaman
290,292,293,
karier
295,296,297,
298,299,300,
301
Jumlah
238,239,250,
251,257,258,
259,261,262,
269,270
Jumlah
Item
41
274,283,286,
288,289
18
291,294
12
301
Yang selanjutnya dari kisi-kisi ini disusun
konstruk Inventori kematangan karier yang akan
diuji pakar atau ahli untuk mendapakt validitas
isi. Konstruk Inventori Kematangan karier dapat
dilihat pada lampiran. 1.
3. Uji Pakar atau ahli
orang
Penilaian pakar atau ahli, melibatkan dua
yang
ahli
atau
pakar
dalam
bidang
bidangnya, dan dosen pembimbing. Pakar atau
ahli yang ditunjuk melakukan penilaian dan
validasi draf Inventori kematangan karier yang
dikembangkan,
dengan
penilaian
kelayakan, expert judgment.
Uji
pakar
atau
ahli
melalui
melalui
uji
analisis
diadakan revisi, atau membuang butir yang tidak
5
relevan,
kemudian
memvalidasi
menentukan
indeks validitas isi ( content validity ). Validasi isi
yang dilakukan pakar atau ahli berkaitan dengan
: kesesuaian konsep ke subkonsep ke indikator
ke
item
pernyataan,
penilaian
terhadap
redaksional dan bahasa, relevansi butir item dan
penulisan pernyataan.
Instrumen penilaian dari uji pakar atau
ahli dapat dilihat pada lampiran 2
4. Uji Empiris
Uji
coba
lapangan
bertujuan
untuk
mendapatkan data kuantitatif yang selanjutnya
hasil data uji empirik akan dianalisis meliputi uji
validitas dan reliabilitas.
Instrumen
yang
digunakan
untuk
mendapatkan data kuantitatif adalah inventori
kematangan karier yang dikembangkan peneliti
dan
untuk
keperluan
uji
validitas
peneliti
memakai instrumen kematangan karier lain yang
mempunyai konstruk yang berbeda yaitu dari
teori Crites dan Savicas
5. Administrasi Inventori kematangan akhir dan
Interpretasi hasil sebagai produk akhir.
Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah
Seleksi dan perakitan Inventori kematangan
karier. Melalui analisis hasil uji coba, akan ada
beberapa butir yang tidak memenuhi syarat dari
kaidah-kaidah psikometri statistik. Butir item
yang tidak memenuhi syarat harus dibuang, dan
dilakukan perakitan kembali terhadap butir item
yang memenuhi syarat.
6
Tahap
selanjutnya,
adalah
tahap
Interpretasi skor subyek, berdasarkan skor total
rata-rata hasil rekapitulasi tanggapan subyek
untuk
inventori
kematangan
karir.Azwar
(2010:106) berikut ini : Skor mentah yang
dihasilkan
suatu
skala
merupakan
penjumlahan dari skor item-item dalam skala itu.
Penjumlahan
itu
dilakukan
dengan
memperhitungkan bobot relatif masing-masing
komponen skala. Berdiri sendiri, skor mentah
belum dapat bercerita banyak mengenai individu
yang diukur. Untuk memberikan makna yang
memiliki nilai diagnostik, skor mentah perlu
diderivasi dan diacukan pada suatu norma
kategorisasi.
Data interval yang diperoleh dari skala
diferensial semantik yang digunakan dalam
penelitian ini perlu kelompokkan kedalam skala
ordinal agar mudah diinterpretasikan. Salah satu
cara kategorisasi subjek secara normatif dengan
memanfaatkan statistik deskriptif guna memberi
interpretasi terhadap skor skala adalah melalui
kategorisasi
berdasarkan
model
distribusi
normal. Cara
ini
didasarkan
pada
satu
asumsi
bahwa
skor
subjek dalam
kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor
subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek
dalam populasinya terdistribusi secara normal.
Pada inventori kematangan karir ini,
penggolongan subjek dikategorikan ke dalam tiga
kategori diagnosis. Skor yang diperoleh dari
rekapitulasi tanggapan responden selanjutnya
7
dikategorisasikan apakah termasuk ke dalam
kategori rendah, sedang, atau tinggi. Untuk
perhitungannya
kategorisasi
penelitian
ini
berpedoman
kepada
kategorisasi
menurut
Saifuddin Azwar (2010) dengan rumus:
No.
1.
2.
3.
Pedoman
(µ+1 )
X
(µ-1 ) X < (µ+1 )
X < (µ-1 )
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Keterangan :
Jumlah item pertanyaan = ....
Rentang minimum = Jumlah item pertanyaan x
skor terendah
Rentang Maksimum = Jumlah item pertanyaan x
skor tertinggi
Luas jarak sebaran = Rentang maksimum
Rentang minimum
Mean teoritis pada skala (µ) = jumlah item
pertanyaan x mean
Standar deviasi () = Luas jarak sebaran
3.3. Subyek dan Tempat Penelitian
Subyek pada uji pakar atau ahli terdiri dari
dua pakar atau ahli dan dosen pembimbing
adalah Prof. Sutriyono, Drs, MSc, Ph.D, Prof.
Slameto dan dosen pembimbing sendiri yaitu,
Prof. J.T. Looby Loekmono, Drs, Ph.D.
Subyek uji empirik terdiri dari 30 siswa
SMK Negeri 1 Sayung. Jumlah subyek ini diambil
berdasarkan jumlah minimum pada penelitian
yang
8
menggunakan
(Gay&Diehl,1992).
analisis
korelasional.
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1
Sayung Kabupaten Demak, pada tanggal 9 Maret
2015.
3.4 Jenis Data Penelitian
Jenis
data
dalam
penelitian
pengembangan
Inventori kematangan karier , berupa data kualitatif
yang berbentuk kalimat, kata yang diperoleh dari uji
pakar atau ahli. Dan data kuantitatif, data ini diperoleh
berupa angka-angka dari hasil uji Empirik, yang
nantinya akan diuji statistik untuk
koefisien validitas, koefisien reliabilitas.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam
Kematangan
dihasilkan
penelitian
karir
ini
pengembangan
ada
Data
mengetahui
Inventori
kuantitatif
yang
dianalisis dengan menggunakan rumus-
rumus statistik untuk mendapatkan nilai
9