Komponen E Commerce e-commerce e-commerce e-commerce
MAKALAH E-COMMERCE
“KOMPONEN E-COMMERCE DAN ASPEK HUKUM E-COMMERCE”
Diajukan sebagai tugas pada matakuliah E-Commerce
Jurusan
: Teknik Informatika
Tahun Akademik 2014/2015
Disusun Oleh :
Dhimas Wicaksana Adrian
Dendi Kurniawan
Fadil Chaeruna
Puspita Syarafina
Nur Arif Fadlillah
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CIPTA KARYA INFORMATIKA
(STIKOMCKI) JAKARTA
2015
“KOMPONEN E-COMMERCE DAN ASPEK HUKUM E-COMMERCE”
Ditulis Oleh :
Kelompok 4
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CKI
Jakarta Timur, Indonesia
2015-2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................iv
1.3 Tujuan dan Manfaat....................................................................................iv
BAB II ISI
2.1 Komponen E-Commerce............................................................................1
2.2 Kerangka Kerja E-Commerce ...................................................................2
2.3 Dampak Positif Dan Negatif......................................................................4
2.3.1 Dampak Positif Terhadap Individu.....................................................4
2.3.2 Dampak Negatif Terhadap Individu...................................................4
2.3.3 Dampak Positif Terhadap Masyarakat................................................5
2.3.4 Dampak Negatif Terhadap Masyarakat..............................................6
2.3.5 Dampak Positif Terhadap Negara.......................................................7
2.3.6 Dampak Negatif Terhadap Negara.....................................................7
2.4 Aspek Hukum E-Commerce.......................................................................7
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................................13
3.3 Daftar Pustaka............................................................................................14
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Komponen E-commerce Dan Aspek Hukum E-Commerce” ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen E-Commerce Pak Kiky.
Penyusunan laporan ini tidak lain dengan adanya bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kiky, selaku dosen E-Commerce.
2. Orang tua, yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan kepada
kami.
3. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini ditulis dari hasil pengumpulan data yang penulis peroleh dari internet
yang berkaitan dengan Komponen E-commerce Dan Aspek Hukum E-Commerce,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan E-commerce, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah E-Commerce atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Komponen ECommerce dan Aspek Hukum E-Commerce, khususnya bagi mahasiswa. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 06 April 2016
Penyusun
2
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan
jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi
bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan
mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli.
Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam
segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi,
berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru
dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu
merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai
mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media
ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media
promosi suatu produk. Suatu produk yang di onlinekan melalui internet dapat
membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh
dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi
yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah
mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya
oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal
dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik
melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak
transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media
internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.
3
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini di buat untuk menggali lebih dalam tentang:
1. Komponen E-Commerce.
2. Kerangka Kerja E-Commerce.
3. Dampak Postitf Dan Negatif E-Commerce.
4. Aspek Hukum E-Commerce.
1.3 Tujuan
Agar para mahasiswa dapat mengetahui apa saja Komponen E-commerce,
Kerangka Kerja yang dimiliki E-Commerce, Dampak Positif dan Negative apa
saja yang ditimbulkan E-Commerce dan Aspek Hukum E-Commerce.
1.4 Manfaat
1. Hasil makalah ini diajukan sebagai tugas pada mata kuliah E-Commerce.
2. Makalah ini dapat diguakan lebih lanjut sebagai bahan kajian pustaka dan
dokumentasi penulisan maupun penelitian mengenai topic sejenis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Komponen E-Commerce
Pada E-Commerce terdapat mekanisme – mekanisme tertentu yang unik
dan berbeda, dibandingkan dengan mekanisme – mekanisme yang terdapat pada
traditional commerce. Dalam mekanisme pasar E-Commerce, terdapat beberapa
komponen yang terlibat, yakni
Customer
Customer merupakan para pengguna Internet yang dapat dijadikan sebagai
target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk,
jasa, atau informasi oleh para penjual.
Penjual
Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi
kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualan
dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh
penjual tersebut atau melalui marketplace.
Produk
Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce
terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual
produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung
melalui Internet.
Infrastruktur
Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi
perangkat keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya.
Front end
Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan
pengguna secara langsung. Beberapa proses bisnis pada front end ini
antara lain: portal penjual, katalog elektronik, shopping cart, mesin pencari
dan payment gateway.
1
Back end
Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung
aplikasi front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan
barang, manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan
pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end.
Intermediary
Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani antara produsen
dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan
pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual
dan pembeli dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak
hanya perusahaan atau organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh
intermediary misalnya broker dan distributor.
Partner bisnis lain
Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan
kolaborasi dengan produsen.
Support services
Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai
dari sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada
knowledge provider.
2.2
Kerangka Kerja E-Commerce
Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang
sudah ada, yaitu kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software
komunikasi sehingga menjadi Information Superhighway. Aplikasi e-commerce
tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat dalam infrastruktur berikut, yaitu :
Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian & penjualan.
Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan
pengambilan informasi.
Isi Multimedia dan Publikasi Jaringan, untuk pembuatan produk dan
sarana mengkomunikasikannya.
2
Information Superhighway, sebagai landasan utama untuk penyediaan
sistem highway (jalan utama) dimana seluruh aktivitas e-commerce akan
menggunakan jalan utama.
Kerangka kerja (framework) dari E-Commerce memiliki beberapa komponen,
antaralain:
1. Naional Inormation Technology Committee (on eCommerce).
Komite ini bertanggung jawab untuk memformulasikan Information
Technology, speciically eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat
membuat working group untuk meneliti penggunaan teknologi
informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat dalam bidang
commerce dan electronic commerce sebaiknya terwakili dalam komite
ini, misalnya adanya wakil dari Perbankan.
2. Communication Infrastructure.
3. EC/EDI standards / infrastructure.
Menentukan standar yang dapat diterima oleh semua pihak
merupakan salah satu kunci utama.
4. Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.
Aspek hukum yang ruang lingkupnya berhubungan dengan orang
perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online.
5. Customers & related organizations
3
2.3
Dampak Postif dan Negative E-Commerce
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis. Dalam hal ini E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan
negativenya, berikut adalah contoh beberapa dampak E-Commerce terhadap
Individu, Masyarakat, dan Negara.:
2.3.1 Dampak Postif E-Commerce Terhadap Individu
1. Memungkinkan seseorang untuk berbelanja atau melakukan
transaksi 24 jam. Bagi seseorang yang tidak mempunyai waktu
atau terlalu sibuk bekerja, tentunya berbelanja online adalah hal
yang sangat tepat.
2. Dapat memilih produk yang tepat dari berbagai penjual. Kita
dapat memilih produk keinginan kita yang sesuai baik itu dari
segi kualitas maupun harganya.
3. Kita dapat dengan mudah berbelanja kemanapun, baik itu luar
kota maupun luar negeri hanya dengan menggunakan koneksi
internet.
2.3.2 Dampak Negatif E-Commerce Terhadap Individu
1. Perlunya keahlian komputer. Keahlian komputer menjadi hal
yang sangat penting jika ingin menggunakan e-commerce
terutama pengetahuan tentang internet dan web.
2. Menjadikan seseorang konsumtif, karena proses yang gampang
dan cepat, tidak jarang orang menjadi ketagihan untuk
berbelanja online.
3. Resiko bocornya privasi dan data pribadi. Segala hal terjadi
saat mengakses internet, termasuk resiko bocornya data pribadi
oleh orang-orang yang ingin berbuat jahat.
4
4. Memerlukan biaya tambahan untuk mengakses internet. Karena
dibutuhkan internet untuk mengakses e-commerce, maka dari
itu seseorang harus membeli paket internet terlebih dahulu.
5. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung
dengan orang lain. Akibat dari transaksi e-commerce yang
berlangsung secara online telah mengurangi waktu konsumen
untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini
tidak baik karena bisa mengurangi rasa kepedulian terhadap
lingkungan sekitarnya.
6. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi
hanya dengan computer. Konsumen akan mengalami mulai
kehilangan kepercayaan ketika berinteraksi dengan orang-orang
disekitarnya.
2.3.3 Dampak Positif E-Commerce Terhadap Masyarakat
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional(operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
2.3.4 Dampak Negative E-Commerce Terhadap Masyarakat
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke
5
rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial
yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang
timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut
kepada
pihak-pihak
yang
tidak
berhak
dan
dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah
sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena
berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan
sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang
tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.
2.3.5 Dampak Positif E-Commerce Terhadap Negara
1. Menambah sumber devisa suatu negara, dengan menjual
produk keluar negeri tentunya mendapatkan income bagi
negara tersebut.
6
2. Pengangguran akan berkurang, lapangan pekerjaan akan
bertambah. Hal tersebut menguntungkan suatu negara untuk
menjadi negara yang lebih baik.
3. Memperat kerja sama antar negara dalam bidang bisnis.
2.3.6. Dampak Negatif E-Commerce Terhadap Negara
1. Karena mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk menjual
produk keluar negeri, banyak penjual lebih memilih untuk
menjual produknya keluar negeri, hal tersebut tentunya
merugikan negara.
2. Karena jual beli dilakukan secara lintas negara, tentu saja sulit
untuk memastikan keamanan dalam setiap transaksi.
2.4
Aspek Hukum E-Commerce
Hukum e-commerce di Indonesia secara signifikan, tidak mencover aspek
transaksi yang dilakukan secara online (internet). Akan tetapi ada beberapa hukum
yang bisa menjadi pegangan untuk melakukan transaksi secara online atau
kegiatan E-Commerce. Yaitu :
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (UU
Dokumen Perusahaan) telah menjangkau ke arah pembuktian data
elektronik. Dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 2 tentang
dokumen perusahaan yg isinya:
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan atau keterangan
yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka
pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana
lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat
dilihat, dibaca, atau didengar.
Dan pada BAB III tentang Pengalihan Bentuk Dokumen dan Legalisasi
Pasal 12 ayat 1 dan Pasal 15 ayat 1 dan 2 yang isinya berturut-turut
7
Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau
media lainnya.
Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau
media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan
atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.
Apabila dianggap perlu dalam hal tertentu dan untuk keperluan
tertentu dapat dilakukan legalisasi terhadap hasil cetak dokumen
perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya.
2. Pasal 1233 KUHP, yang isinya sebagai berikut:
Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undangundang.
Berarti dengan pasal ini perjanjian dalam bentuk apapun
diperbolehkan dalam hukum perdata Indonesia. Dapat sering kita jumpai
ketika kita menggunakan fasilitas gratisan seperti email ada Term of Usenya terus ada Privacy Policy-nya dan lain sebagainya.
3. Pasal 1338 KUHP, yang isinya mengarah kepada hukum di Indonesia
menganut asas kebebasan berkontrak. Asas ini memberikan kebebasan
kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjuan untuk
menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. jadi pelaku kegiatan
e-commerce dapat menentukan sendiri hubungan hukum di antara mereka.
Beberapa pasal dalam Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UUITE) yang berperan dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
Pasal 2
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan
perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik
yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum
Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia
8
dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan
Indonesia.
Pasal 9
Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus
menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat
kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan.
Pasal 10
Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat
disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan.
Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 18
Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik
mengikat para pihak.
Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi
Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya
Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi
Elektronik internasional, hukum yang
berlaku
didasarkan pada asa
Hukum Perdata Internasional.
Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan,
arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang
berwenang menangani sengketa yang mungkin tmbul dari Transaksi
Elektronik internasional yang dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga
penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani
sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada
asas Hukum Perdata Internasional.
9
Pasal 20
Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada
saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan
disetujui Penerima.
Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara
elektronik.
Pasal 22
Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada
Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya
melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 21
Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri,
melalui pihak yang dikuasakan olehnya , atau melalui Agen Elektronik.
Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam
pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur sebagai berikut:
jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi
Elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang berinteraksi , jika
dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat dalam pelaksanaan
Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa.
jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam
pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara
Agen Elektronik.
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen
Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem
10
Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara
Agen Elektronik.
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen
Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat
hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal
dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau
kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik.
Pasal 23
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apapun.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan / atau
Dokumen Elektronik .
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
Pasal 46
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00( enam ratus juta rupiah).
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00( tujuh ratus juta rupiah).
11
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah).
Selain mengacu kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet
dan Transaksi Elektronika di atas, ada beberapa peraturan atau perundangan yang
mengikat dan dapat dijadikan sebagai payung hukum dalam kegiatan bisnis ECommerce, diantaranya adalah :
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 1998 Tentang Pendirian
Perusahaan Perseroan dibidang Perbankan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran internet membuat sector perdagangan di dalam dan di luar
negeri semakin maju pesat. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran transaksi e-
12
commmerce dan akan memperlancar system produktivitas dan pendistribusian
barang / jasa dalam memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Dalam transaksi e-commerce ini banyak permasalahan hukum yang
berkembang, sehingga pengaturan hukum yang jelas dan tegas terhadap masalah
transaksi E-Commerce sangat dibutuhkan sebagai jaminan perlindungan hukum
bagi para pihak. Harapan yang dikehendaki, dengan pengaturan hukum maka
pemanfaatan Tehnik Informatika akan semakin optimal, terutama untuk kebutuhan
transakasi E-Commerce itu sendiri.
B. Saran
Pemerintah dalam hal ini diharapkan cepat tanggap dalam pengambilan
keputusan hukum mengenai transaksi E-Commerce sehingga perkembangan
Tehnik Informatika ini akan dapat memproduksi hasil – hasil yang optimal.
Palaku – pelaku E-Commerce khususnya jangan merusak kepercayaan
yang diberikan oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Sutono. 2002.Apa Dan Bagaimana E-Commerce . Jakarta: Gramedia
13
http://anaramanda.blogspot.co.id/2013/07/makalah-sekilas-aspek-hukum-dalame.html
https://yurindra.wordpress.com/cyber-crime-law/sekilas-aspek-hukum-padatransaksi-electronic-commerce/
http://karinarhma.blogspot.co.id/2015/06/dampak-e-commerce-terhadapindividu.html
http://epul12.blogspot.co.id/2013/05/hukum-e-commerce-di-indonesia.html
14
“KOMPONEN E-COMMERCE DAN ASPEK HUKUM E-COMMERCE”
Diajukan sebagai tugas pada matakuliah E-Commerce
Jurusan
: Teknik Informatika
Tahun Akademik 2014/2015
Disusun Oleh :
Dhimas Wicaksana Adrian
Dendi Kurniawan
Fadil Chaeruna
Puspita Syarafina
Nur Arif Fadlillah
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CIPTA KARYA INFORMATIKA
(STIKOMCKI) JAKARTA
2015
“KOMPONEN E-COMMERCE DAN ASPEK HUKUM E-COMMERCE”
Ditulis Oleh :
Kelompok 4
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CKI
Jakarta Timur, Indonesia
2015-2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................iv
1.3 Tujuan dan Manfaat....................................................................................iv
BAB II ISI
2.1 Komponen E-Commerce............................................................................1
2.2 Kerangka Kerja E-Commerce ...................................................................2
2.3 Dampak Positif Dan Negatif......................................................................4
2.3.1 Dampak Positif Terhadap Individu.....................................................4
2.3.2 Dampak Negatif Terhadap Individu...................................................4
2.3.3 Dampak Positif Terhadap Masyarakat................................................5
2.3.4 Dampak Negatif Terhadap Masyarakat..............................................6
2.3.5 Dampak Positif Terhadap Negara.......................................................7
2.3.6 Dampak Negatif Terhadap Negara.....................................................7
2.4 Aspek Hukum E-Commerce.......................................................................7
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................................13
3.3 Daftar Pustaka............................................................................................14
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Komponen E-commerce Dan Aspek Hukum E-Commerce” ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen E-Commerce Pak Kiky.
Penyusunan laporan ini tidak lain dengan adanya bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kiky, selaku dosen E-Commerce.
2. Orang tua, yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan kepada
kami.
3. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini ditulis dari hasil pengumpulan data yang penulis peroleh dari internet
yang berkaitan dengan Komponen E-commerce Dan Aspek Hukum E-Commerce,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan E-commerce, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah E-Commerce atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Komponen ECommerce dan Aspek Hukum E-Commerce, khususnya bagi mahasiswa. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 06 April 2016
Penyusun
2
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan
jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi
bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan
mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli.
Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam
segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi,
berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru
dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu
merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai
mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media
ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media
promosi suatu produk. Suatu produk yang di onlinekan melalui internet dapat
membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh
dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi
yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah
mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya
oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal
dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik
melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak
transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media
internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.
3
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini di buat untuk menggali lebih dalam tentang:
1. Komponen E-Commerce.
2. Kerangka Kerja E-Commerce.
3. Dampak Postitf Dan Negatif E-Commerce.
4. Aspek Hukum E-Commerce.
1.3 Tujuan
Agar para mahasiswa dapat mengetahui apa saja Komponen E-commerce,
Kerangka Kerja yang dimiliki E-Commerce, Dampak Positif dan Negative apa
saja yang ditimbulkan E-Commerce dan Aspek Hukum E-Commerce.
1.4 Manfaat
1. Hasil makalah ini diajukan sebagai tugas pada mata kuliah E-Commerce.
2. Makalah ini dapat diguakan lebih lanjut sebagai bahan kajian pustaka dan
dokumentasi penulisan maupun penelitian mengenai topic sejenis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Komponen E-Commerce
Pada E-Commerce terdapat mekanisme – mekanisme tertentu yang unik
dan berbeda, dibandingkan dengan mekanisme – mekanisme yang terdapat pada
traditional commerce. Dalam mekanisme pasar E-Commerce, terdapat beberapa
komponen yang terlibat, yakni
Customer
Customer merupakan para pengguna Internet yang dapat dijadikan sebagai
target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk,
jasa, atau informasi oleh para penjual.
Penjual
Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi
kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualan
dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh
penjual tersebut atau melalui marketplace.
Produk
Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce
terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual
produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung
melalui Internet.
Infrastruktur
Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi
perangkat keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya.
Front end
Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan
pengguna secara langsung. Beberapa proses bisnis pada front end ini
antara lain: portal penjual, katalog elektronik, shopping cart, mesin pencari
dan payment gateway.
1
Back end
Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung
aplikasi front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan
barang, manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan
pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end.
Intermediary
Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani antara produsen
dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan
pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual
dan pembeli dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak
hanya perusahaan atau organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh
intermediary misalnya broker dan distributor.
Partner bisnis lain
Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan
kolaborasi dengan produsen.
Support services
Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai
dari sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada
knowledge provider.
2.2
Kerangka Kerja E-Commerce
Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang
sudah ada, yaitu kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software
komunikasi sehingga menjadi Information Superhighway. Aplikasi e-commerce
tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat dalam infrastruktur berikut, yaitu :
Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian & penjualan.
Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan
pengambilan informasi.
Isi Multimedia dan Publikasi Jaringan, untuk pembuatan produk dan
sarana mengkomunikasikannya.
2
Information Superhighway, sebagai landasan utama untuk penyediaan
sistem highway (jalan utama) dimana seluruh aktivitas e-commerce akan
menggunakan jalan utama.
Kerangka kerja (framework) dari E-Commerce memiliki beberapa komponen,
antaralain:
1. Naional Inormation Technology Committee (on eCommerce).
Komite ini bertanggung jawab untuk memformulasikan Information
Technology, speciically eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat
membuat working group untuk meneliti penggunaan teknologi
informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat dalam bidang
commerce dan electronic commerce sebaiknya terwakili dalam komite
ini, misalnya adanya wakil dari Perbankan.
2. Communication Infrastructure.
3. EC/EDI standards / infrastructure.
Menentukan standar yang dapat diterima oleh semua pihak
merupakan salah satu kunci utama.
4. Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.
Aspek hukum yang ruang lingkupnya berhubungan dengan orang
perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online.
5. Customers & related organizations
3
2.3
Dampak Postif dan Negative E-Commerce
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis. Dalam hal ini E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan
negativenya, berikut adalah contoh beberapa dampak E-Commerce terhadap
Individu, Masyarakat, dan Negara.:
2.3.1 Dampak Postif E-Commerce Terhadap Individu
1. Memungkinkan seseorang untuk berbelanja atau melakukan
transaksi 24 jam. Bagi seseorang yang tidak mempunyai waktu
atau terlalu sibuk bekerja, tentunya berbelanja online adalah hal
yang sangat tepat.
2. Dapat memilih produk yang tepat dari berbagai penjual. Kita
dapat memilih produk keinginan kita yang sesuai baik itu dari
segi kualitas maupun harganya.
3. Kita dapat dengan mudah berbelanja kemanapun, baik itu luar
kota maupun luar negeri hanya dengan menggunakan koneksi
internet.
2.3.2 Dampak Negatif E-Commerce Terhadap Individu
1. Perlunya keahlian komputer. Keahlian komputer menjadi hal
yang sangat penting jika ingin menggunakan e-commerce
terutama pengetahuan tentang internet dan web.
2. Menjadikan seseorang konsumtif, karena proses yang gampang
dan cepat, tidak jarang orang menjadi ketagihan untuk
berbelanja online.
3. Resiko bocornya privasi dan data pribadi. Segala hal terjadi
saat mengakses internet, termasuk resiko bocornya data pribadi
oleh orang-orang yang ingin berbuat jahat.
4
4. Memerlukan biaya tambahan untuk mengakses internet. Karena
dibutuhkan internet untuk mengakses e-commerce, maka dari
itu seseorang harus membeli paket internet terlebih dahulu.
5. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung
dengan orang lain. Akibat dari transaksi e-commerce yang
berlangsung secara online telah mengurangi waktu konsumen
untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini
tidak baik karena bisa mengurangi rasa kepedulian terhadap
lingkungan sekitarnya.
6. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi
hanya dengan computer. Konsumen akan mengalami mulai
kehilangan kepercayaan ketika berinteraksi dengan orang-orang
disekitarnya.
2.3.3 Dampak Positif E-Commerce Terhadap Masyarakat
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional(operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
2.3.4 Dampak Negative E-Commerce Terhadap Masyarakat
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke
5
rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial
yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang
timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut
kepada
pihak-pihak
yang
tidak
berhak
dan
dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah
sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena
berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan
sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang
tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.
2.3.5 Dampak Positif E-Commerce Terhadap Negara
1. Menambah sumber devisa suatu negara, dengan menjual
produk keluar negeri tentunya mendapatkan income bagi
negara tersebut.
6
2. Pengangguran akan berkurang, lapangan pekerjaan akan
bertambah. Hal tersebut menguntungkan suatu negara untuk
menjadi negara yang lebih baik.
3. Memperat kerja sama antar negara dalam bidang bisnis.
2.3.6. Dampak Negatif E-Commerce Terhadap Negara
1. Karena mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk menjual
produk keluar negeri, banyak penjual lebih memilih untuk
menjual produknya keluar negeri, hal tersebut tentunya
merugikan negara.
2. Karena jual beli dilakukan secara lintas negara, tentu saja sulit
untuk memastikan keamanan dalam setiap transaksi.
2.4
Aspek Hukum E-Commerce
Hukum e-commerce di Indonesia secara signifikan, tidak mencover aspek
transaksi yang dilakukan secara online (internet). Akan tetapi ada beberapa hukum
yang bisa menjadi pegangan untuk melakukan transaksi secara online atau
kegiatan E-Commerce. Yaitu :
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (UU
Dokumen Perusahaan) telah menjangkau ke arah pembuktian data
elektronik. Dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 2 tentang
dokumen perusahaan yg isinya:
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan atau keterangan
yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka
pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana
lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat
dilihat, dibaca, atau didengar.
Dan pada BAB III tentang Pengalihan Bentuk Dokumen dan Legalisasi
Pasal 12 ayat 1 dan Pasal 15 ayat 1 dan 2 yang isinya berturut-turut
7
Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau
media lainnya.
Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau
media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan
atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.
Apabila dianggap perlu dalam hal tertentu dan untuk keperluan
tertentu dapat dilakukan legalisasi terhadap hasil cetak dokumen
perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya.
2. Pasal 1233 KUHP, yang isinya sebagai berikut:
Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undangundang.
Berarti dengan pasal ini perjanjian dalam bentuk apapun
diperbolehkan dalam hukum perdata Indonesia. Dapat sering kita jumpai
ketika kita menggunakan fasilitas gratisan seperti email ada Term of Usenya terus ada Privacy Policy-nya dan lain sebagainya.
3. Pasal 1338 KUHP, yang isinya mengarah kepada hukum di Indonesia
menganut asas kebebasan berkontrak. Asas ini memberikan kebebasan
kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjuan untuk
menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. jadi pelaku kegiatan
e-commerce dapat menentukan sendiri hubungan hukum di antara mereka.
Beberapa pasal dalam Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UUITE) yang berperan dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
Pasal 2
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan
perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik
yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum
Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia
8
dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan
Indonesia.
Pasal 9
Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus
menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat
kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan.
Pasal 10
Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat
disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan.
Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 18
Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik
mengikat para pihak.
Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi
Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya
Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi
Elektronik internasional, hukum yang
berlaku
didasarkan pada asa
Hukum Perdata Internasional.
Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan,
arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang
berwenang menangani sengketa yang mungkin tmbul dari Transaksi
Elektronik internasional yang dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga
penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani
sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada
asas Hukum Perdata Internasional.
9
Pasal 20
Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada
saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan
disetujui Penerima.
Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara
elektronik.
Pasal 22
Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada
Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya
melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 21
Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri,
melalui pihak yang dikuasakan olehnya , atau melalui Agen Elektronik.
Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam
pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur sebagai berikut:
jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi
Elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang berinteraksi , jika
dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat dalam pelaksanaan
Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa.
jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam
pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara
Agen Elektronik.
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen
Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem
10
Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara
Agen Elektronik.
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen
Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat
hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal
dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau
kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik.
Pasal 23
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apapun.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan / atau
Dokumen Elektronik .
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
Pasal 46
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00( enam ratus juta rupiah).
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00( tujuh ratus juta rupiah).
11
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah).
Selain mengacu kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet
dan Transaksi Elektronika di atas, ada beberapa peraturan atau perundangan yang
mengikat dan dapat dijadikan sebagai payung hukum dalam kegiatan bisnis ECommerce, diantaranya adalah :
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 1998 Tentang Pendirian
Perusahaan Perseroan dibidang Perbankan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran internet membuat sector perdagangan di dalam dan di luar
negeri semakin maju pesat. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran transaksi e-
12
commmerce dan akan memperlancar system produktivitas dan pendistribusian
barang / jasa dalam memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Dalam transaksi e-commerce ini banyak permasalahan hukum yang
berkembang, sehingga pengaturan hukum yang jelas dan tegas terhadap masalah
transaksi E-Commerce sangat dibutuhkan sebagai jaminan perlindungan hukum
bagi para pihak. Harapan yang dikehendaki, dengan pengaturan hukum maka
pemanfaatan Tehnik Informatika akan semakin optimal, terutama untuk kebutuhan
transakasi E-Commerce itu sendiri.
B. Saran
Pemerintah dalam hal ini diharapkan cepat tanggap dalam pengambilan
keputusan hukum mengenai transaksi E-Commerce sehingga perkembangan
Tehnik Informatika ini akan dapat memproduksi hasil – hasil yang optimal.
Palaku – pelaku E-Commerce khususnya jangan merusak kepercayaan
yang diberikan oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Sutono. 2002.Apa Dan Bagaimana E-Commerce . Jakarta: Gramedia
13
http://anaramanda.blogspot.co.id/2013/07/makalah-sekilas-aspek-hukum-dalame.html
https://yurindra.wordpress.com/cyber-crime-law/sekilas-aspek-hukum-padatransaksi-electronic-commerce/
http://karinarhma.blogspot.co.id/2015/06/dampak-e-commerce-terhadapindividu.html
http://epul12.blogspot.co.id/2013/05/hukum-e-commerce-di-indonesia.html
14