Sejarah Peradaban Islam pada pdf

Sejarah Peradaban Islam 2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ada berbagai alasan yang menyebabkan orang-orang Barat kemudian
bersepakat mengangkat salib dan berangkat perang ke tanah suci. Beberapa
pemimpin dari jemaah salib itu, diantaranya Bohemund, turut perang Salib oleh
dorongan nafsu untuk memperkaya diri sendiri. Pedagang-pedagang dari Pisa,
Genoa,

Venesia

naluri

perdagangannya

melihat

adanya


kepentingan-

kepentingan perdagangan dalam peperangan itu. Orang-orang yang berbakat
romantis, orang-orang yang suka berkelana dan suka bertualang yang
menggabungkan diri dengan orang-orang beriman itu mempunyai tujuan
hidup yang baru. Banyak pula orang-orang yang mempunyai dosa besar yang
beranggapan, turut berperang sebagai penebus dosa-dosanya. Sedangkan
mayoritas rakyat Perancis, Ltharingen, Italia dan Sisilia yang perekonomian dan
kehidupan sosialnya jelek turut berperang adalah lebih merupakan hiburan
daripada suatu pengorbanan (Phillip K. Hitti, 1970:210). Sehingga bisa
dikatakan bahwa motivasi keikutsertaan orang-orang Eropa Kristen untuk
perang jihad bukan semata-mata faktor keimanan, melainkan berbagai faktor.
Tetapi yang jelas dalam Perang Salib ini, semangat para musyafir Kristen tampak
sangat menonjol. Ini antara kelihatan pada saat para Biarawan Cluny. Timbul
keinginan untuk berziarah kemana-mana, ke segala arah.

1

Sejarah Peradaban Islam 2012


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perang Salib
Perang Salib berasal dari Bahasa Arab, yaitu ‫ حـر كـة‬yang berarti suatu
gerakan atau barisan, dan ‫صـلـيـبـيـة‬

yang berarti kayu palang, tanda silang (dua

batang kayu yang bersilang).[3] Jadi Perang Salib adalah suatu gerakan (dalam
bentuk barisan) dengan memakai tanda salib untuk menghancurkan umat
Islam.
Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam, Perang Salib ialah gerakan kaum
Kristen di Eropa yang memerangi umat Islam di Palestina secara berulangulang, mulai dari abad XI sampai abad XIII M. untuk membebaskan Bait alMaqdis dari kekuasaan Islam dan bermaksud menyebarkan agama dengan
mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur. Dikatakan salib, karena setiap
orang Eropa yang ikut bertempur mengenakan tanda salib di dada kanan
sebagai bukti kesucian cita-cita mereka.[4]
Terhadap pengertian ini, diperkuat lagi oleh Philip K. Hitti

bahwa


Perang Salib itu adalah perang keagamaan selama hampir dua abad yang
terjadi sebagai reaksi umat Kristen di Eropa terhadap umat Islam di Asia yang
dianggap sebagai pihak penyerang. Perang ini terjadi karena sejak tahun 632 M.
(Nabi saw. wafat) sampai meletusnya Perang Salib, sejumlah kota-kota penting
dan tempat suci umat Kristen telah diduduki umat Islam seperti Suriah, Asia

2

Sejarah Peradaban Islam 2012

Kecil, Spanyol dan Sicilia. Perang tersebut merupakan suatu ekspedisi militer
dan terorganisir untuk merebut kembali tempat suci di Palestina.[5]
Dari beberapa pengertian di atas, dapatlah dipahami bahwa Perang Salib
adalah perang yang dilakukan oleh ummat Kristen Eropa dengan mengerahkan
umatnya secara terorganisir yang bersifat militer, dan menurut mereka, Perang
Salib ini merupakan perang suci untuk merebut kembali Bait al-Maqdis di
Yerussalem dari tangan umat Islam.Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisiekspedisi kecil yang terjadi selama abad ke-16 di wilayah di luar Benua Eropa,
biasanya terhadap kaum pagan dan kaum non-Kristiani untuk alasan
campuran; antara agama, ekonomi, dan politik. Skema penomoran tradisional
atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad ke11 sampai dengan Abad ke-13. “Perang Salib” lainnya yang tidak bernomor

berlanjut hingga Abad ke-16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di
Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaissance. Perang Salib pada
hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut kekuasaan daerah.
Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling bertukar ilmu
pengetahuan.
Perang Salib berpengaruh sangat luas terhadap aspek-aspek politik,
ekonomi dan sosial, yang mana beberapa bahkan masih berpengaruh sampai
masa kini. Karena konfilk internal antara kerajaan-kerajaan Kristen dan
kekuatan-kekuatan politik, beberapa ekspedisi Perang Salib (seperti Perang Salib
Keempat) bergeser dari tujuan semulanya dan berakhir dengan dijarahnya kota-

3

Sejarah Peradaban Islam 2012

kota Kristen, termasuk ibukota Byzantium, Konstantinopel-kota yang paling
maju dan kaya di benua Eropa saat itu. Perang Salib Keenam adalah perang salib
pertama yang bertolak tanpa restu resmi dari gereja Katolik, dan menjadi contoh
preseden yang memperbolehkan penguasa lain untuk secara individu
menyerukan perang salib dalam ekspedisi berikutnya ke Tanah Suci. Konflik

internal antara kerajaan-kerajaan Muslim dan kekuatan-kekuatan politik pun
mengakibatkan persekutuan antara satu faksi melawan faksi lainnya seperti
persekutuan antara kekuatan Tentara Salib dengan Kesultanan Rum yang
Muslim dalam Perang Salib Kelima

2.2 Sejarah Perang Salib
Dari semua perang yang telah dilakukan orang, tak satupun dijalankan
dengan lebih fanatik daripada Perang Salib (perang agama). Dan diantara
perang suci ini Islam di Asia, yang sejak tahun 632 merupakan pihak
penyerang, bukan saja di Syiria dan Asia Kecil, tetapi juga di Spanyol dan Sisilia.
Dilihat dari sudut lain maka faktor yang turut menimbulkan Perang Salib itu
adalah keinginan mengembara dan bakat kemiliteran pihak Teutonia yang telah
mengubah peta Eropa sejak merka memasuki lembaran sejarah. Kemudian
penghancuran gereja suci yaitu sebuah gereja yang didirikan tempat dimana
Yesus pernah dikubur sebelum mengalami masa kebangkitan kembali dari
kuburnya, yang dilakukan oleh seorang khalifah Fatimiah dalam tahun 1009,
padahal gereja itu merupakan tujuan dari beribu-beribu jemaat Kristen dari
Eropa untuk mengadakan ziarah (Philip K. Hitti, 1979:209). Adapun sebab

4


Sejarah Peradaban Islam 2012

utamanya adalah karena orang-orang nomad Turki Seljuk yang berasal dari
Turkestan (Asia Tengah) telah diusir oleh orang-orang Persia yang menduduki
daerah milik orang-orang Turki Seljuk, bahkan Asia Minor termasuk yang
mereka duduki.
Peristiwa itu sangat mengganggu ketentraman para peziarah yang akan
datang ke Yerusalem karena orang-orang Turki Seljuk yang menguasai daerah
itu sangat kasar (Sudarsono, 1978:6). Selain itu juga karena permintaan Kaisar
Alexius Comneus dalam tahun 1095 kepada Paus Urbanus II. Kaisar Byzantium
tersebut meminta bantuan dari Romawi karena daerah-daerahnya yang
terdesak sampai ke pesisir Laut marmora ditindasbinasakan oleh Bani Seljuk.
Bahkan Konstantinopel diancam oleh bani Seljuk (Phillip K. Hitti, 1970:209). Di
lain pihak Paus urbanus II juga ingin mengambil kesempatan. Dia kemudian
mendatangkan dewan Kebangsawanan Perancis dan Alim Ulama di Clermont
dan mengajak mereka dengan suatu pidato yang bersemangat untuk berperang
melawan orang Turki. Ketika ia menyelesaikan pidatonya para hadirin
dilaporkan berteriak bersama ini kehendak Tuhan. (Edward Mc Nall Burn, 1958
:342). Sehingga boleh dikatakan bahwa keiginan kaisar Alexius yang

menghendaki kembalinya daerah kekuasaannya yang telah oleh orang-orang
Islam dengan Paus Urbanus II yang berkeinginan untuk menyatukan kembali
umat Kristen Barat dengan Timur yang sempat mengalami perpecahan,
bagaikanngayung bersambut. Sehingga musim semi berikutnya 150.000 orang,
sebagian besar orang Perancis dan Norman, memenuhi panggilan tersebut dan

5

Sejarah Peradaban Islam 2012

berkumpul di Konstantinopel dan inilah awal Perang Salib.

2.3 Situasi sebelum perang salib
a. Situasi di Eropa

Asal mula ide perang salib adalah perkembangan yang terjadi di Eropa
Barat sebelumnya pada Abad Pertengahan, selain itu juga menurunnya
pengaruh Kekaisaran Byzantium di timur yang disebabkan oleh gelombang baru
serangan Muslim Turki. Pecahnya Kekaisaran Carolingian pada akhir Abad Ke9, dikombinasikan dengan stabilnya perbatasan Eropa sesudah peng-Kristen-an
bangsa-bangsa Viking, Slavia, dan Magyar, telah membuat kelas petarung

bersenjata yang energinya digunakan secara salah untuk bertengkar satu sama
lain dan meneror penduduk setempat. Gereja berusaha untuk menekan
kekerasan yang terjadi melalui gerakan-gerakan Pax Dei dan Treuga Dei. Usaha
ini dinilai berhasil, akan tetapi para ksatria yang berpengalaman selalu mencari
tempat untuk menyalurkan kekuatan mereka dan kesempatan untuk
memperluas daerah kekuasaan pun menjadi semakin tidak menarik.
Pengecualiannya adalah saat terjadi Reconquista di Spanyol dan Portugal,
dimana pada saat itu ksatria-ksatria dari Iberia dan pasukan lain dari beberapa
tempat di Eropa bertempur melawan pasukan Moor Islam, yang sebelumnya
berhasil menyerang dan menaklukan sebagian besar Semenanjung Iberia dalam
kurun waktu 2 abad dan menguasainya selama kurang lebih 7 abad.
Pada tahun 1063, Paus Alexander II memberikan restu kepausan bagi
kaum Kristen Iberia untuk memerangi kaum Muslim. Paus memberikan baik

6

Sejarah Peradaban Islam 2012

restu kepausan standar maupun pengampunan bagi siapa saja yang terbunuh
dalam pertempuran tersebut. Maka, permintaan yang datang dari Kekaisaran

Byzantium yang sedang terancam oleh ekspansi kaum Muslim Seljuk, menjadi
perhatian semua orang di Eropa. Hal ini terjadi pada tahun 1074, dari Kaisar
Michael VII kepada Paus Gregorius VII dan sekali lagi pada tahun 1095, dari
Kaisar Alexius I Comnenus kepada Paus Urbanus II.
Perang Salib adalah sebuah gambaran dari dorongan keagamaan yang
intens yang merebak pada akhir abad ke-11 di masyarakat. Seorang tentara
Salib, sesudah memberikan sumpah sucinya, akan menerima sebuah salib dari
Paus atau wakilnya dan sejak saat itu akan dianggap sebagai “tentara gereja”.
Hal ini sebagian adalah karena adanya Kontroversi Investiture, yang
berlangsung mulai tahun 1075 dan masih berlangsung selama Perang Salib
Pertama. Karena kedua belah pihak yang terlibat dalam Kontroversi Investiture
berusaha untuk menarik pendapat publik, maka masyarakat menjadi terlibat
secara pribadi dalam pertentangan keagamaan yang dramatis. Hasilnya adalah
kebangkitan semangat Kristen dan ketertarikan publik pada masalah-masalah
keagamaan. Hal ini kemudian diperkuat oleh propaganda keagamaan tentang
Perang untuk Keadilan untuk mengambil kembali Tanah Suci – yang termasuk
Yerusalem (dimana kematian, kebangkitan dan pengangkatan Yesus ke Surga
terjadi menurut ajaran Kristen) dan Antiokhia (kota Kristen yang pertama) dari orang Muslim. Selanjutnya, “Penebusan Dosa” adalah faktor penentu dalam
hal ini. Ini menjadi dorongan bagi setiap orang yang merasa pernah berdosa


7

Sejarah Peradaban Islam 2012

untuk mencari cara menghindar dari kutukan abadi di Neraka. Persoalan ini
diperdebatkan dengan hangat oleh para tentara salib tentang apa sebenarnya
arti dari “penebusan dosa” itu. Kebanyakan mereka percaya bahwa dengan
merebut Yerusalem kembali, mereka akan dijamin masuk surga pada saat
mereka meninggal dunia. Akan tetapi, kontroversi yang terjadi adalah apa
sebenarnya yang dijanjikan oleh paus yang berkuasa pada saat itu. Suatu teori
menyatakan bahwa jika seseorang gugur ketika bertempur untuk Yerusalemlah
“penebusan dosa” itu berlaku. Teori ini mendekati kepada apa yang diucapkan
oleh Paus Urbanus II dalam pidato-pidatonya. Ini berarti bahwa jika para
tentara salib berhasil merebut Yerusalem, maka orang-orang yang selamat
dalam pertempuran tidak akan diberikan “penebusan”. Teori yang lain
menyebutkan bahwa jika seseorang telah sampai ke Yerusalem, orang tersebut
akan dibebaskan dari dosa-dosanya sebelum Perang Salib. Oleh karena itu,
orang tersebut akan tetap bisa masuk Neraka jika melakukan dosa sesudah
Perang Salib. Seluruh faktor inilah yang memberikan dukungan masyarakat
kepada Perang Salib Pertama dan kebangkitan keagamaan pada abad ke-12.

b. Situasi di Timur Tengah

Keberadaan Muslim di Tanah Suci harus dilihat sejak penaklukan bangsa
Arab terhadap Palestina dari tangan Kekaisaran Bizantium pada abad ke-7. Hal
ini sebenarnya tidak terlalu memengaruhi penziarahan ke tempat-tempat suci
kaum Kristiani atau keamanan dari biara-biara dan masyarakat Kristen di
Tanah Suci Kristen ini. Sementara itu, bangsa-bangsa di Eropa Barat tidak terlalu
perduli atas dikuasainya Yerusalem–yang berada jauh di Timur–sampai ketika

8

Sejarah Peradaban Islam 2012

mereka sendiri mulai menghadapi invasi dari orang-orang Islam dan bangsabangsa non-Kristen lainnya seperti bangsa Viking dan Magyar. Akan tetapi,
kekuatan bersenjata kaum Muslim Turki Saljuk yang berhasil memberikan
tekanan yang kuat kepada kekuasaan Kekaisaran Byzantium yang beragama
Kristen Ortodoks Timur.
Titik balik lain yang berpengaruh terhadap pandangan Barat kepada Timur
adalah ketika pada tahun 1009, kalifah Bani Fatimiyah, Al-Hakim bi-Amr Allah
memerintahkan penghancuran Gereja Makam Kudus (Church of the Holy
Sepulchre).

Penerusnya

memperbolehkan

Kekaisaran

Byzantium

untuk

membangun gereja itu kembali dan memperbolehkan para peziarah untuk
berziarah di tempat itu lagi. Akan tetapi, banyak laporan yang beredar di Barat
tentang kekejaman kaum Muslim terhadap para peziarah Kristen. Laporan yang
didapat dari para peziarah yang pulang ini kemudian memainkan peranan
penting dalam perkembangan Perang Salib pada akhir abad itu.

2.4 Faktor-faktor Terjadinya Perang Salib
Perang Salib sesungguhnya merupakan reaksi bangsa Barat terhadap
kekuasaan Islam. Kedudukan Islam di semenanjung Iberia, serangan dan
pendudukan Islam atas Sisilia maupun serangan atas semenanjung Balkan dan
lebih-lebih lagi pendudukan daerah Timur Tengah oleh bangsa Turki yang
akhirnya mengakibatkan terganggunya perjalanan para peziarah ke Yerussalem,
sehingga kaum Salib ingin merebut kota suci tersebut. Hal inilah yang memicu

9

Sejarah Peradaban Islam 2012

terjadinya Perang Salib, dan diantara faktor-faktor penyebabnya, [6] antara lain:
a. Faktor Agama

Salah satu peristiwa penting dalam gerakan ekspansi yang dilakukan Alp
Arselan (Penguasa Saljuk) adalah peristiwa Manzikart pada tahun 1071 M. (464
H.). Tentara Alp Arselan yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam
peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara Bizantium (Kristen) yang berjumlah
200.000 orang, yang terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj, al-Hajr,
Perancis dan Armenia. Kekalahan ini menanamkan benih permusuhan dan
kebencian orang-orang Kristen terhadap umat Islam, yang kemudian menjadi
benih dari Perang Salib. Kebencian itu bertambah setelah Dinasti Saljuk merebut
Bait al-Maqdis pada tahun 471 H. dari kekuasaan Dinasti Fatimiyah yang
berkedudukan di Mesir. Penguasa Saljuk menetapkan peraturan bagi umat
Kristen yang ingin berziarah di sana dan aturan tersebut sangat menyulitkan
mereka, akhirnya menghilangkan kemerdekaan umat Kristen untuk beribadah
di Yerussalem.[7]
Pada abad pertengahan, gereja mempunyai peranan dan pengaruh yang
besar terhadap masyarakat di Eropa. Pihak gereja menyatakan bahwa siapa saja
yang melanggar aturan yang ditetapkan oleh gereja, maka akan mendapat
hukuman. Pada hal masyarakat pada waktu itu banyak yang berbuat kesalahan
dan mengerjakan perbuatan yang dilarang oleh gereja. Untuk mensucikan diri
dan bertobat dari kesalahan tersebut, manusia harus banyak berbuat baik dan
berbakti menurut ajaran agama (Kristen), dengan berziarah ke Bait al-Maqdis di

10

Sejarah Peradaban Islam 2012

Yerussalem, berpuasa dan mengerjakan kebaikan lainnya. Mereka yakin bahwa
apabila berziarah ke tanah suci saja mendapat pahala yang besar dan dapat
menebus dosa, maka sudah tentu melepaskan dan memerdekakan Yerussalem
dari kekuasaan Islam, adalah jauh lebih besar pahalanya.[8]
b. Faktor Politik

Kekalahan Bizantium di Manzikart (Armenia) pada tahun 1071 dan
jatuhnya Asia Kecil di bawah kekuasaan Saljuk, telah mendorong Kaisar Alexius
Comnenus I (Kaisar Costantinopel) untuk meminta bantuan kepada Paus
Urbanus II

(menjadi Paus dari 1088-1099) dalam usahanya untuk

mengembalikan kekuasaannya dari pendudukan Dinasti Saljuk. Paus Urbanus II
bersedia membantu Bizantium karena adanya janji Kaisar Alexius untuk tunduk
di bawah kekuasaan Paus di Roma, serta dengan harapan dapat mempersatukan
gereja Yunani dan Roma. Pada waktu itu, Paus memiliki kekuasaan dan
pengaruh yang sangat besar terhadap raja-raja yang berada di bawah
kekuasaannya.[9]
Demikian pula, adanya cita-cita Paus yang bersifat agresif untuk
menguasai dunia Timur dengan berencana mendirikan suatu kerajaan Latin. Hal
ini pulalah yang menyulut peperangan antara Kristen dan Islam, yang secara
periodik dan historis menggunakan waktu yang lama serta pengorbanan
material dan jiwa yang cukup banyak.
c. Faktor Sosial Ekonomi

Para pedagang besar yang berada di kota Venezia, Genoa, dan Pisa,

11

Sejarah Peradaban Islam 2012

berambisi untuk menguasai sejumlah kota-kota dagang di sepanjang pantai
timur dan Selatan Laut Tengah untuk memperluas jaringan perdagangan
mereka. Untuk itu, mereka rela menanggung sebagian dana peperangan dengan
maksud menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat perdagangan, apabila pihak
Kristen Eropa memperoleh kemenangan. Hal itu dimungkinkan karena jalur
Eropa akan bersambung dengan jalur perdagangan di Timur melalui jalur
strategis tersebut. Demikian pula para petualang dari ksatria Kristen, merasa
puas dengan harta rampasan atau upeti dari negeri taklukan.
Di samping itu, stratifikasi sosial masyarakat Eropa ketika itu terdiri dari
tiga kelompok, yaitu : Kaum gereja, bangsawan dan ksatria, serta rakyat
jelata[10]. Mayoritas masyarakat di Eropa adalah rakyat jelata, kehidupan
mereka sangat tertindas, terhina, dan harus tunduk kepada para tuan tanah
yang sering bertindak semena-mena serta mereka dibebani berbagai pajak dan
sejumlah kewajiban lainnya. Oleh karena itu, pihak gereja memobilisasi mereka
untuk turut mengambil bagian dalam Perang Salib dengan janji akan diberikan
kebebasan dan kesejahteraan yang lebih baik, apabila dapat memenangkan
peperangan. Mereka menyambut seruan itu secara spontan dengan bersamasama melibatkan diri dalan perang tersebut.

2.5

Periodisasi Perang Salib

a. Perang Salib 1 (1094-1144 M)

Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang Eropa, sebagian besar
bangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudian ke

12

Sejarah Peradaban Islam 2012

Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, dan Raymond
ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil
menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Di sini mereka
mendirikan County Edessa dengan Baldwin sebagai raja. Pada tahun yang sama
mereka dapat menguasai Antiokhia dan mendirikan Kepangeranan Antiokhia di
Timur, Bohemond dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki
Baitul Maqdis (Yerusalem) pada 15 Juli 1099 M[15] dan mendirikan Kerajaan
Yerusalem dengan rajanya, Godfrey. Setelah penaklukan Baitul Maqdis itu,
tentara Salib melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M),
Tripoli (1109 M) dan kota Tyre (1124 M). Di Tripoli mereka mendirikan County
Tripoli, rajanya adalah Raymond.
Selanjutnya, Syeikh Imaduddin Zengi pada tahun 1144 M, penguasa
Mosul dan Irak, berhasil menaklukkan kembali Aleppo, Hamimah, dan Edessa.
Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Syeikh
Nuruddin Zengi. Syeikh Nuruddin berhasil merebut kembali Antiokhia pada
tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali
b. Perang salib 2 (1144-1193 M)

Kejatuhan County Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen
mengobarkan Perang Salib kedua. Paus Eugenius III menyampaikan perang suci
yang disambut positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman Conrad II.
Keduanya memimpin pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen di Syria.
Akan tetapi, gerak maju mereka dihambat oleh Syeikh Nuruddin Zengi. Mereka

13

Sejarah Peradaban Islam 2012

tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Conrad II sendiri melarikan
diri pulang ke negerinya. Syeikh Nuruddin wafat tahun 1174 M. Pimpinan
perang kemudian dipegang oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil
mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M, setelah berhasil
mencegah pasukan salib untuk menguasai Mesir. Hasil peperangan Shalahuddin
yang terbesar adalah merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187 M, setelah
beberapa bulan sebelumnya dalam Pertempuran Hittin, Shalahuddin berhasil
mengalahkan pasukan gabungan County Tripoli dan Kerajaan Yerusalaem
melalui taktik penguasaan daerah. Dengan demikian berakhirlah Kerajaan Latin
di Yerussalem yang berlangsung selama 88 tahun berakhir. Sehabis Yerusalem,
tinggal Tirus merupakan kota besar Kerajaan Yerusalem yang tersisa. Tirus yang
saat itu dipimpin oleh Conrad dari Montferrat berhasil sukses dari pengepungan
yang dilakukan Shalahuddin sebanyak dua kali. Shalahuddin kemudian mundur
dan menaklukan kota lain, seperti Arsuf dan Jaffa.
c. Perang salib 3 (1193-1291 M)

Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum Muslim sangat memukul perasaan
Tentara Salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Selanjutnya, Tentara
Salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa raja Jerman, Richard si Hati Singa raja
Inggris, dan Philip Augustus raja Perancis memunculkan Perang Salib III.[18]
Pasukan ini bergerak pada tahun 1189 M dengan dua jalur berbeda. Pasukan
Richard dan Philip melalui jalur laut dan pasukan Barbarossa - saat itu
merupakan yang terbanyak di Eropa - melalui jalur darat, melewati
Konstantinopel. Namun, Barbarossa meninggal di daerah Cilicia karena

14

Sejarah Peradaban Islam 2012

tenggelam di sungai, sehingga menyisakan Richard dan Philip. Sebelum menuju
Tanah Suci, Richard dan Philip sempat menguasai Siprus dan mendirikan
Kerajaan Siprus. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin, namun
mereka berhasil merebut Akka yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin.
Philip kemudian balik ke Perancis untuk "menyelesaikan" masalah kekuasaan di
Perancis dan hanya tinggal Richard yang melanjutkan Perang Salib III. Richard
tidak mampu memasuki Palestina lebih jauh, meski bisa beberapa kali
mengalahkan Shalahuddin. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat
perjanjian antara Tentara Salib dengan Shalahuddin yang disebut dengan Shulh
al-Ramlah. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang
pergi berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.
d. Perang salib 4

Pada tahun 1219 M, meletus kembali peperangan yang dikenal dengan
Perang Salib periode keempat, dimana tentara Kristen dipimpin oleh raja
Jerman, Frederik II, mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum ke
Palestina, dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang Kristen Koptik.
Dalam serangan tersebut, mereka berhasil menduduki Dimyath, raja Mesir dari
Dinasti Ayyubiyah waktu itu, al-Malik al-Kamil, membuat penjanjian dengan
Frederick. Isinya antara lain Frederick bersedia melepaskan Dimyath, sementara
al-Malik al-Kamil melepaskan Palestina, Frederick menjamin keamanan kaum
muslimin di sana, dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada Kristen di
Syria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh
kaum muslimin tahun 1247 M, pada masa pemerintahan al-Malik al-Shalih,

15

Sejarah Peradaban Islam 2012

penguasa Mesir selanjutnya.
Ketika Mesir dikuasai oleh Dinasti Mamalik yang menggantikan posisi
Dinasti Ayyubiyyah, pimpinan perang dipegang oleh Baibars, Qalawun, dan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Pada masa merekalah Akka dapat direbut
kembali oleh kaum Muslim tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yang
berkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di Spanyol, sampai umat
Islam terusir dari sana.
e. Perang salib 5 (1217–1221 M)

Belum genap mencapai tiga tahun, Kaisar Innocent III menyatakan
secara tegas berkobarnya perang salib ke lima setelah berhasil rnenyusun
kekuatan miliier. Jenderal Richard di lnggris menolak keras untuk bergabung
dalam pasukan salib ini, sedang mayoritas penguasa Eropa lainnya menyarnbut
gembira seruan perang tersebut. Pada kesempatan ini pasukan salib yang
bergerak menuju Syria tiba-tiba mereka membelokkan geiakannya menuju
Konstantinopel. Begitu tiba di kota ini, mereka membantai ribuan bangsa
romawi baik laki-laki maupun perempuan secara bengis dan kejam. pembantai
ini berlangsung dalam beberapa hari. Jadi pasukan muslim sama sekali tidak
mengalami kerugian karena tidak terlibat dalam peristiwa ini.
f.

Perang salib 6 (1228–1229 M)

Pada tahun 613 H/1216M, Innocent III mengobarkan propaganda
perang salib ke enam. 250.000 pasukan salib, mayoritas Jerman, mendarat di
Syria. Mereka terserang wabah penyakit di wilayah pantai Syria hingga

16

Sejarah Peradaban Islam 2012

kekuatan pasukan tinggal tersisa sebagian. Mereka kemudian bergerak menuju
Mesir dan kemudian mengepung kota Dimyat. Dari 70.000 personil, pasukan
salib berkurang lagi hingga tinggal 3.000 pasukan yang tahan dari serangkaian
wabah penyakit. Bersamaan dengin ini, datang tambahan pasukan yang berasal
dari perancis yang bergerak menuju Kairo. Narnun akibat serangan pasukan
muslim yang terus-menerus, mereka men jadi terdesak dan terpaksa
rnenempuh jalan damai. Antara keduanya tercapai kesepakatan damai dengan
syarat bahwa pasukan salib harus segera meninggalkan kota Dimyat.
g. Perang salib 7 (1248–1254 M)

Untuk mengatasi konflik politik internal, Sultan Kamil mengadakan
perundingan kerja sarna dengan seorang jenderal Jerman yang bernarna
Frederick. Frederick bersedia membantunya rnenghadapi musuh-musuhnya
dari kalangan Bani Ayyub sendiri, sehingga Frederick nyaris menduduki dan
sekaligus berkuasa di yerusalem. Yerusalem berada di bawah kekuasaan tentara
salib sampai dengan tahun 1244 M., setelah itu kekuasaan salib direbut oleh
Malik al-shalih Najamuddi al-Ayyubi atas bantuan pasukan Turki Khawarizmi
yang berhasil meiarikan diri dari kekuasaan Jenghis Khan.
h. Perang salib 8 (1270-1272 M)

Dengan direbutnya kota Yerusalern oleh Malik al- Shalih, pasukan salib
kembali menyusun penyerangan terhadap wilayah lslam. Kali ini Louis IX, kaisar
perancis, yang memimpin pasukan salib kedelapan. Mereka mendarat di Dirnyat
dengan mudah tanpa perlawanan yang beranti. Karena pada saat itu Sultan
Malikal-shalih sedang menderita sakit keras sehingga disiplin tentara muslim

17

Sejarah Peradaban Islam 2012

merosot. Ketika pasukan Louis IX bergerak menuju ke Kairo melalui jalur sungai
Nil, mereka mengalami kesulitan lantaran arus sungai mencapai ketinggiannya,
dan mereka juga terserang oleh wabah penyakit, sehingga kekuatan salib
dengan mudah dapat dihancurkan oleh pasukan Turan Syah, putra Ayyub.
Setelah berakhir perang salib ke delapan ini, pasukan Salib-Kristen berkalikali berusaha mernbalas kekalahannya, namun selalu mengalami kegagalan.

2.6 Kondisi Pasca Perang Salib
Perang Salib Pertama melepaskan gelombang semangat perasaan paling suci
sendiri yang diekspresikan dengan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi
yang menyertai pergerakan tentara Salib melintasi Eropa dan juga perlakuan
kasar terhadap pemeluk Kristen Ortodoks Timur. Kekerasan terhadap Kristen
Ortodoks ini berpuncak pada penjarahan kota Konstantinopel pada tahun 1024,
dimana seluruh kekuatan tentara Salib ikut serta. Selama terjadinya seranganserangan terhadap orang Yahudi, pendeta lokal dan orang Kristen berupaya
melindungi orang Yahudi dari pasukan Salib yang melintas. Orang Yahudi
seringkali diberikan perlindungan di dalam gereja atau bangunan Kristen
lainnya, akan tetapi, massa yang beringas selalu menerobos masuk dan
membunuh mereka tanpa pandang bulu.
Pada abad ke-13, perang salib tidak pernah mencapai tingkat kepopuleran
yang tinggi di masyarakat. Sesudah kota Akka jatuh untuk terakhir kalinya pada
tahun 1291 dan sesudah penghancuran bangsa Ositania (Perancis Selatan) yang

18

Sejarah Peradaban Islam 2012

berpaham Katarisme pada Perang Salib Albigensian, ide perang salib mengalami
kemerosotan nilai yang diakibatkan oleh pembenaran lembaga Kepausan
terhadap agresi politik dan wilayah yang terjadi di Katolik Eropa.
Orde Ksatria Salib mempertahankan wilayah adalah orde Ksatria Hospitaller.
Sesudah kejatuhan Akka yang terakhir, orde ini menguasai Pulau Rhodes dan
pada abad ke-16 dibuang ke Malta. Tentara-tentara Salib yang terakhir ini
akhirnya dibubarkan oleh Napoleon Bonaparte pada tahun 1798.
a. Wilayah Eropa

Perang Salib selalu dikenang oleh bangsa-bangsa di Eropa bagian Barat
dimana pada masa Perang Salib merupakan negara-negara Katolik Roma.
Perang Salib juga menimbulkan kenangan pahit. Banyak pula kritikan pedas
terhadap Perang Salib di negara-negara Eropa Barat pada masa Renaissance.
Politik dan Budaya

Perang Salib amat memengaruhi Eropa pada Abad Pertengahan. Pada
masa itu, sebagian besar benua dipersatukan oleh kekuasaan Kepausan, akan
tetapi pada abad ke-14, perkembangan birokrasi yang terpusat (dasar dari
negara-bangsa modern) sedang pesat di Perancis, Inggris, Burgundi, Portugal,
Castilia dan Aragon. Hal ini sebagian didorong oleh dominasi gereja pada masa
awal perang salib.
Meski benua Eropa telah bersinggungan dengan budaya Islam selama
berabad-abad melalui hubungan antara Semenanjung Iberia dengan Sisilia,
banyak ilmu pengetahuan di bidang-bidang sains, pengobatan dan arsitektur

19

Sejarah Peradaban Islam 2012

diserap dari dunia Islam ke dunia Barat selama masa perang salib.
Pengalaman militer perang salib juga memiliki pengaruh di Eropa,
seperti misalnya, kastil-kastil di Eropa mulai menggunakan bahan dari batubatuan yang tebal dan besar seperti yang dibuat di Timur, tidak lagi
menggunakan bahan kayu seperti sebelumnya. Sebagai tambahan, tentara Salib
dianggap sebagai pembawa budaya Eropa ke dunia, terutama Asia.
Bersama

perdagangan,

penemuan-penemuan

dan

penciptaan-

penciptaan sains baru mencapai timur atau barat. Kemajuan bangsa Arab
termasuk perkembangan aljabar, lensa dan lain lain mencapai barat dan
menambah laju perkembangan di universitas-universitas Eropa yang kemudian
mengarahkan kepada masa Renaissance pada abad-abad berikutnya.
Perdagangan

Kebutuhan untuk memuat, mengirimkan dan menyediakan balatentara
yang besar menumbuhkan perdagangan di seluruh Eropa. Jalan-jalan yang
sebagian besar tidak pernah digunakan sejak masa pendudukan Romawi,
terlihat mengalami peningkatan disebabkan oleh para pedagang yang berniat
mengembangkan usahanya. Ini bukan saja karena Perang Salib mempersiapkan
Eropa untuk bepergian akan tetapi lebih karena banyak orang ingin bepergian
setelah diperkenalkan dengan produk-produk dari timur. Hal ini juga
membantu pada masa-masa awal Renaissance di Itali, karena banyak negarakota di Itali yang sejak awal memiliki hubungan perdagangan yang penting dan
menguntungkan dengan negara-negara Salib, baik di Tanah Suci maupun

20

Sejarah Peradaban Islam 2012

kemudian di daerah-daerah bekas Byzantium.
Pertumbuhan perdagangan membawa banyak barang ke Eropa yang
sebelumnya tidak mereka kenal atau amat jarang ditemukan dan sangat mahal.
Barang-barang ini termasuk berbagai macam rempah-rempah, gading, batubatu mulia, teknik pembuatan barang kaca yang maju, bentuk awal dari mesiu,
jeruk, apel, hasil-hasil tanaman Asia lainnya dan banyak lagi.
Keberhasilan untuk melestarikan Katolik Eropa, bagaimanapun, tidak
dapat mengabaikan kejatuhan Kekaisaran Kristen Byzantium, yang sebagian
besar diakibatkan oleh kekerasan tentara Salib pada Perang Salib Keempat
terhadap Kristen Orthodox Timur, terutama pembersihan yang dilakukan oleh
Enrico Dandolo yang terkenal, penguasa Venesia dan sponsor Perang Salib
Keempat. Tanah Byzantium adalah negara Kristen yang stabil sejak abad ke-4.
Sesudah tentara Salib mengambil alih Konstantinopel pada tahun 1204,
Byzantium tidak pernah lagi menjadi sebesar atau sekuat sebelumnya dan
akhirnya jatuh pada tahun 1453.
Melihat apa yang terjadi terhadap Byzantium, Perang Salib lebih dapat
digambarkan sebagai perlawanan Katolik Roma terhadap ekspansi Islam,
ketimbang perlawanan Kristen secara utuh terhadap ekspansi Islam. Di lain
pihak, Perang Salib Keempat dapat disebut sebuah anomali. Kita juga dapat
mengambil suatu kompromi atas kedua pendapat di atas, khususnya bahwa
Perang Salib adalah cara Katolik Roma utama dalam menyelamatkan
Katolikisme, yaitu tujuan yang utama adalah memerangi Islam dan tujuan yang

21

Sejarah Peradaban Islam 2012

kedua adalah mencoba menyelamatkan ke-Kristen-an, dalam konteks inilah,
Perang Salib Keempat dapat dikatakan mengabaikan tujuan yang kedua untuk
memperoleh bantuan logistik bagi Dandolo untuk mencapai tujuan yang utama.
Meski begitu, Perang Salib Keempat ditentang oleh Paus pada saat itu dan secara
umum dikenang sebagai suatu kesalahan besar.
b. Wilayah Timur Tengah

Perang salib memiliki efek yang buruk tetapi terlokalisir pada dunia
Islam, Dimana persamaan antara “Bangsa Frank” dengan “Tentara Salib”
meninggalkan bekas yang amat dalam. Muslim secara tradisional mengeluelukan Saladin, seorang ksatria Kurdi, sebagai pahlawan Perang Salib. Pada abad
ke-21, sebagian dunia Arab, seperti gerakan kemerdekaan Arab dan gerakan
Pan-Islamisme masih terus menyebut keterlibatan dunia Barat di Timur Tengah
sebagai “perang salib”. Perang Salib dianggap oleh dunia Islam sebagai
pembantaian yang kejam dan keji oleh kaum Kristen Eropa.
Konsekuensi yang secara jangka panjang menghancurkan tentang perang salib,
menurut ahli sejarah Peter Mansfield, adalah pembentukan mental dunia Islam
yang cenderung menarik diri. Menurut Peter Mansfield, “Diserang dari berbagai
arah, dunia Islam berpaling ke dirinya sendiri. Ia menjadi sangat sensitive dan
defensive……sikap yang tumbuh menjadi semakin buruk seiring dengan
perkembangan dunia, suatu proses dimana dunia Islam merasa dikucilkan, terus
berlanjut.”

22

Sejarah Peradaban Islam 2012

Bab 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perang salib merupakan perang pertama antara agama islam dan non
muslim, yang bertujuan untuk memperebutkan salah satunya daerah yang di
anggap suci oleh agama Kristen yaitu palestina (yerusallem) yang pada saat itu
dikuasai oleh kaum muslimin, dan perang ini langsung di restui oleh pemimpin
tertinggi dari agama Kristen yaitu Paus.
Dari keseluruhan perang salib yang terjadi hampir semua kemenangan
berhasil di raih oleh kristen, namun kaum muslimin behasil kembali merebut
daerah palestina. Akibat dari perang salib itu sendiri menyebabkan
perkembangan pesat di daerah eropa bahkan perang salib di sebut sebagai
pembawa kebudayaan eropa ke dunia.

23

Sejarah Peradaban Islam 2012

Daftar Pustaka
1.^ (Indonesia) Kumoro, Bawono. Hamas, Ikon Perlawanan Islam Terhadap
Zionisme Israel. Mizan Pustaka. hlm. 35. ISBN 9794335509.ISBN 978-979433-550-5
2.^ (Indonesia) Lalu, Yosef. Gereja Katolik Memberi Kesaksian Tentang Makna
Hidup. Kanisius. hlm. 25. ISBN 9792126716.ISBN 978-979-21-2671-6
[3] Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab Indonesia (Cet. XIV; Yogyakarta:
Pustaka Progressif, 1997), h. 787. Lihat juga Muhammad Idris Abd, al-Rauf alMarbawiy, Kamus al-Marbawiy, (Mesir: Mustafa Bab al-Halabiy wa Awladuh, t.
th.), h. 131.
[4] Lihat Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jilid IV
(Cet. III; Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), h. 240.
[5] Lihat Philip K. Hitti, The Arabs A Short. diterjemahkan oleh Usuluddin
Hutagalung dengan judul Sejarah Ringkas Dunia Arab (Cet. II; Bandung:
Vorkink Van Hoeve, t. th.), h. 224. Lihat juga A. Latief Oesman, Ringkasan
Sejarah Islam (Jakarta: Wijaya, t. th.), h. 83.
[6] Yang dimaksudkan ialah sebab-sebab terjadinya atau motifasi yang melatar
belakangi terjadinya Perang Salib yang pertama. Adapun penyebab terjadinya
Perang Salib untuk setiap periodenya adalah kelanjutan dari peperangan yang
terjadi sebelumnya, mengingat ada pihak yang kalah dalam perang tersebut.

24

Sejarah Peradaban Islam 2012

Ringkasnya, bahwa sebab terjadinya Perang Salib ada dua, yaitu : sebab tak
langsung dan sebab secara langsung. Penyebab tak langsung ialah sejak
wafatnya Rasulullah saw. di mana daerah-daerah yang dikuasai kaum Nasrani,
telah direbut oleh paukan Islam. Sedangkan penyebab secara langsung ialah 1)
Ditetapkannya pajak yang dirasakan menyulitkan kaum Nasrani untuk berzirah
ke Yerussalem oleh Penguasa Dinasti Saljuk. 2) Paus Urbanus II beserta Raja-raja
Nasrani di Eropa bermaksud membebaskan Konstantinopel dari kekuasaan Islam
serta mempersatukan kekuasaan gereja di Roma dan Yunani. 3) Untuk merebut
Bait al-Maqdis di Yerussalem.
[7] Lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Cet. X; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2000), h. 76.
[8] Lihat M. Yahya Harun, Perang Salib dan Pengaruh Islam di Eropa (Cet. I;
Yogyakarta: Bina Usaha, 1987), h. 4.
[9] Lihat Ahmad Syalabiy, Mawsu’at al-Tarikh al-Islamiy wa al-Hadharat alIslamiyyah, Jilid II (Cet. III; Al-Qahirah: Al-Nahdat al-Misriyyah, 1977), h. 554.
[10] Lihat M.A. Enan,

Decisive Moment in the History of Islam, dialih

bahasakan oleh Mahyuddin Syaf dengan judul Detik-Detik Menentukan dalam
Sejarah Islam (Surabaya, Bina Ilmu, 1983), h. 143.

25

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22