Penyusunan Peralatan Pabrik di Pt.Syam S
PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK DI
PT. SYAM SURYA MANDIRI
SAMARINDA – KALIMANTAN TIMUR
TUGAS
MATA KULIAH MANAJAMEN INDUSTRI PERIKANAN
Oleh :
KHOIRUNNISAH
NIM 125080400111046
KELAS A04
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
APRIL 2015
1
PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK DI
PT. SYAM SURYA MANDIRI
SAMARINDA – KALIMANTAN TIMUR
TUGAS
MATA KULIAH MANAJAMEN INDUSTRI PERIKANAN
Oleh :
KHOIRUNNISAH
NIM 125080400111046
KELAS A04
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
APRIL 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan paper tentang Penyusunan Peralatan Pabrik di PT. Syam Surya
Mandiri dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Dr. Ir. Anthon Efani, MP dan Ibu Tiwi Nurjannati
Utama, S. Pi, MM selaku Dosen mata kuliah Manajemen Industri Perikanan yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyusunan peralatan pabrik. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam paper ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan paper yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Malang, April 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3
Kegunaan .................................................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................ 3
2.1
Sejarah dan Keadaan Umum Perusahaan ................................................. 3
2.2
Lokasi Perusahaan .................................................................................... 4
2.3
Bentuk Usaha ........................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
3.1
Pengertian Tata Letak Pabrik ................................................................... 6
3.2
Macam atau Tipe Tata Letak Pabrik ........................................................ 7
3.3
Pola Aliran Bahan untuk Proses Produksi ................................................ 7
3.4
Peta Proses untuk Menganalisa Aliran Bahan .......................................... 9
3.5
Layout PT. Syam Surya Mandiri ............................................................ 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
4.1
Kesimpulan ............................................................................................. 11
4.2
Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................... 13
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Simbol dan Arti dalam Aliran Bahan ..................................................... 9
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pola Aliran Bahan Straight Line ................................................ 7
Gambar 3.2 Pola Aliran Bahan Zig – zag ...................................................... 8
Gambar 3.3 Pola Aliran Bahan U – Shape .................................................... 8
Gambar 3.4 Pola Aliran Bahan Circular ........................................................ 8
Gambar 3.5 Pola Aliran Bahan Odd Angel ................................................... 9
Gambar 3.6 Layout PT. Syam Surya Mandiri .............................................. 10
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata
letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layot) merupakan tata
cara pengaturan fasilitas – fasilitas pabrik seperti gedung sebagai fasilitas utama
maupun fasilitas produksi lainnya, guna menunjang kelancaran proses produksi.
Dalam kasus ini, kami mengambil studi kasus di PT. Syam Surya Mandiri,
Samarinda. PT. Syam Surya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksport
udang beku dan juga produsen makanan udang olahan dengan produk merk BORNEO
DELIGHT diantaranya : shrimp terpedo, shrimp butterfly, shrimp nugget, shrimp
ball, dragon leg, shiomai, burger ekkado, money bag, stick udang, bon - bon, samosa,
popcorn, shrimo, dll.
Dalam manajemen industri perikanan, salah satu hal penting yang harus
dilakukan agar pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan lancar adalah
penyediaan dan pemeliharaan bangunan serta pelayanan yang dibutuhkan untuk
menempatkan, menyimpan, melindungi dan melayani orang / karyawan maupun
mesin-mesin yang digunakan untuk berproduksi. Dalam pembuatan disain dan
konstruksi sangat memerlukan perhatian pihak manajerial. Setelah usaha berjalan,
pihak manajerial tetap berfungsi untuk menjaga agar bangunan
dan fasilitas
lainnya beroperasi secara lancar dan efektif.
Pada umumnya, aktifitas produksi suatu industri secara manualnya akan
berlangsung lama dengan tata letak yang tetap, maka setiap kekeliruan yang
dibuat dalam perencanaa tata letak ini akan menyebabkan beberapa kerugian,
misal saja besarnya jarak dan biaya dalam proses pemindahan bahan.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat dalam
sistem produksi, antara lain : 1. Menaikkan output produksi, 2. Mengurangi waktu
tunggu, 3. Mengurangi prosespemindahan bahan, 4. Penghematan penggunaan
area (produksi, gudang, service,dsb), 5. Peningkatan pendayagunaan pemakaian
mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi, 6. Mengurangi kemacetan dan
1
2
kesimpangsiuran, 7. Memperbaiki moraldan kepuasaan kerja yang pada dasarnya
dari kesemuanya itu akan bisa meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi
biaya operasi, dan dapat diperoleh harga produk yang rendah, sehinga mampu
bersaing di pasar bebas.
1.2
Tujuan
Tujuan pembuatan paper ini adalah untuk mengamati diagram aliran bahan
baku beserta desain di dalam pabrik pembekuan berdasarkan kaitannya dengan
aktivitas kerja dan juga termasuk gambar layout dari PT. SYAM SURYA
MANDIRI.
1.3
Kegunaan
Kegunaan dari penulisan paper Manajemen Industri Perikanan ini adalah
untuk menambah pemahaman mahasiswa tentang pentingnya perencanaan
penyusunan
peralatan
pabrik
(layout)
untuk
sebuah
perusahaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah dan Keadaan Umum Perusahaan
Sejarah mengenani PT. Syam Surya Mandiri yang beralamatkan di Jalan
Propinsi No. 1 Kampung Kajang, Anggana, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
Samarinda 75381, Kalimantan Timur Indonesia adalah dari mulanya pemilik dari
seorang penambak kemudian dengan modal yang cukup hingga beranimembuat
pabrik sendiri dan awal mula usaha menjalin patner kerja denganorang Taiwan
hingga pada saat kemudian tahun 2002 melakukan usaha sendiri dengan manajemen
yang baru hingga sampai sekarang.
PT. Syam Surya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksport udang
beku dan juga produsen makanan udang olahan dengan produk merk BORNEO DELIGHT
diantaranya : shrimp terpedo, shrimp butterfly, shrimp nugget, shrimp ball, dragon leg,
shiomai, burger ekkado, money bag, stick udang, bon - bon, samosa, popcorn, shrimo,
dll.
Borneo Delight adalah brand dari produk udang olahan PT. Syam Surya
Mandiri, produknya antara lain: udang terpedo, bakso udang, nugget udang, lumpia
udang kaki naga, udang balut lumpia, burger udang, kantong udang, stuck udang, tempura,
dll. Dan sekarang membuka pasar di dalam negeri dan juga masih mencari agen
dan distributor di seluruh Indonesia dengan tujuan bisnis dengan produk pasar
bertahap nasioanal.
PT. Syam Surya Mandiri mempunyai alasan mendirikan pabrik di daerah
Anggana, yaitu pertama selain harga tanah dahulu murah, kedua dekat dengan para
petambak, dan yang terakhir para tenaga kerjanya baik – baik dengan alasan tidak
menuntut upah yang banyak sebelum bekerja yang giat dan tekun. Tenaga kerjanya yang
lebih dominan dari masyarakat sekitar atau masyarakat Anggana, karena itu
merupakan tujuan dari pabrik dan juga sudah dipikirkan sebagai alternatif untuk
memperkejakan masyarakat sekitar agar diperuntukkan untuk menghasilkan suatu produk
dan kemudian bisa dijual dengan baik yang terjamin dan bisa menghidupi masyarakat
dilingkungan pabrik tentunya.
3
4
2.2
Lokasi Perusahaan
Lokasi industri pembekuan udang oleh PT. Syam Surya Mandiri
merupakan pabrik yang berdiri ditanah yang kokoh dan jauh dari pemukiman dan
dekat dengan transportasi sungai, di tempat ini juga dekat dengan tambak-tambak
milik masyarakat dan juga tambak milik PT. Syam Surya Mandiri sendiri yang
memudahkan para petambak mengantarkan hasil panennya untuk dijual, dan
kemudian pula tersedianya faktor yang mendukung seperti sarana PDAM dan listrik.
Adapun hal lain seperti bebas bencana alam misalkan, daerah bebas banjir
dan tanah longsor kemudian pada penanganan limbahnya juga mudah dilakukan.
Lingkungan bersih dan memliki halaman yang luas kemudian bebas polusi kendaraan
dikarenakan lokasi pabrik agak jauh dari jalan dan didukung pula rindangnya pepohonan sebagai
penyaring udara dan juga bersihnya halaman pabrik tanpa sampah yang berserakan, di
dalam kompleks pabrik juga memiliki bangunan - bangunan lainnya yang diperlukan
untuk prasarana lainnya. Skema lokasi dari letak menentukan arah bangunan dimana
didalamnya akan ada fasilitas lainnya misalkan ruang industri yang berada di
belakang
kantor
manajemen,
kemudian
letak
dari PAM yang bersampingan dengan pabrik pengolahan, tempat pembuangan limbah
yang mengarah langsung ke sungai.
Kapasitas dari aliran bahan dalam setiap harinya memadai untuk
menghasilkan produk karena dilihat dari lancarnya proses masuk dan keluarnya
produk udang. Penggunaan tenaga kerja dan alat dalam setiap bidang pengolahan
dilihat dari kondisi ruangan sepertinya memadai, bahan baku yang masuk
sepertinya tidak memiliki kendala apapun karena dilihat dari petani tambak yang
datang dengan bahan baku kemudian pulang dengan bersih terjual, kemudian tata
letak dari setiap alat prosesnya sesuai dengan diagram alir, kondisi mesin bagus.
2.3
Bentuk Usaha
PT. Syam Surya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksport udang
beku dan juga produsen makanan udang olahan dengan produk merk BORNEO DELIGHT
diantaranya : shrimp terpedo, shrimp butterfly, shrimp nugget, shrimp ball, dragon leg,
5
shiomai, burger ekkado, money bag, stick udang, bon - bon, samosa, popcorn, shrimo,
dll. Borneo Delight adalah brand dari produk udang olahan PT. Syam Surya
Mandiri, produknya antara lain: udang terpedo, bakso udang, nugget udang, lumpia
udang kaki naga, udang balut lumpia, burger udang, kantong udang, stuck udang, tempura,
dll. Dan sekarang membuka pasar di dalam negeri dan juga masih mencari agen
dan distributor di seluruh Indonesia dengan tujuan bisnis dengan produk pasar
bertahap nasional.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Tata Letak Pabrik
Pabrik atau dalam pengertian luas disebut industri adalah suatu tempat
berbagai faktor seperti manusia, mesin dan peralatan produksi, material, energi,
uang (modal/kapital), informasi dan sumber daya alam berinteraksi dan dikelola
bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau
jasa secara efektif, efisien dan aman. Istilah pabrik ini sering diartikan sama
dengan industri, meskipun industri sebenarnya memiliki pengertian yang lebih
luas.
Tata letak pabrik atau disebut juga tata letak fasilitas adalah tata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik untuk menunjang kelancaran proses
produksi, dengan mencoba memanfaatkan luas area/ space untuk penempatan
mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan-gerakan
material, penyimpanan baik yang bersifat temporer maupun permanen, personil
pekerja dan sebagainya. Tata letak yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan kelancaran dan kesuksesan kerja pabrik itu sendiri (Sritomo, 1996).
Susunan tata letak yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya
kesimpangsiuran aliran material dan informasi. Akibatnya biaya angkut material
menjadi sangat besar. Sebaliknya tata letak yang efektif dapat memberikan iklim
kerja yang baik dan meningkatkan efisiensi proses produksi.
Tata letak atau pengaturan dari fasilitas-fasilitas produksi, baik mesin
maupun departemen yang ada adalah suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian
dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang dirancang secara baik maka akan
menghasilkan keefektifan dan keefisienan dari perpindahan moment atau material
handling, dengan perpindahan moment yang kecil maka akan menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan karena akan meminimalkan resiko kerusakaan
barang, biaya penyimpanan, dan lain sebagainya. Dengan tata letak yang
terencana dengan baik akan ikut menentukan kelancaran dan kesuksesan kerja
pabrik itu sendiri (Sritomo, 1996).
6
7
3.2
Macam atau Tipe Tata Letak Pabrik
Untuk menetapkar prosedur atau metode pengaluran tata letak dari
fasilitas-fasilitas produksi tersebut, ada empat macam tipe tata letak yarg umum
diaplikasikan dalam desain layout, yaitu :
a.
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Production line product atau
Product lalout).
b.
Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed malerial location
product lay oul atav fxed position layout). Untuk tata letak pabrik yang
berdasarkan proses telap, material atau komponen produk yang utama akan
tinggal letap pada posisi/lokasinya.
c.
Tata Ietak fasilitas berdasarkan kelompok proflft fam1ly (Product family,
product layout atau group technology). Tata letak tipe ini didasarkan pada
pengelompokar produk atau komponen yang akan dibuat. Produk-produk
yang dikelompokkan langkah – langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau
peralatan yang dipakai dan sebagainya.
d.
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Fungtional atau
process layout). Tata letak tipe ini didasarkan pada pengatwar dan
penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki
tipe/jenis sama ke dalam satu departemen.
3.3
a.
Pola Aliran Bahan untuk Proses Produksi
Straight Line
Gambar 3.1 Pola Aliran Bahan Straight Line
Pola aliran berdasarkan garis lurus atau straighl line umum dipakai bilamana
proses produksi berlangsung singkat, relatif sederhana, dan umumnya terdiri dari
beberapa komponen-komponen atau beberapa macam prodaclion equipment.
8
b. Serpentine atau Zig – zag (S-Shape)
Gambar 3.2 Pola Aliran Bahan Zig - zag
Pola aliran berdasarkan garis patah – patah ini sangan baik diyterapkan
bilamana proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luasan yang
tersedia.
c.
U – Shape
Gambar 3.3 Pola Aliran Bahan U - Shape
Pola aliran menurut U – Shape akan dipakai bilamana dikehendaki akhir dari
proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses
produksinya.
d. Circular
Gambar 3.4 Pola Aliran Bahan Circular
Pola ini sangat baik digunakan bila dikehendaki untuk mengembalikan
material atau produksi pada titik awal aliran produksi berlangsung.
9
e.
Odd Angel
Gambar 3.5 Pola Aliran Bahan Odd Angel
3.4
Peta Proses untuk Menganalisa Aliran Bahan
Tabel 3.1 Simbol dan Arti dalam Aliran Bahan
SIMBOLISME
NAMA KEGIATAN
DEFINISI KEGIATAN
Kegiatan ini terjadi
bilamana sebuah obyek
OPERASI
mengalami perubahan
bentuk, baik secara fisik
atau kimiawi.
Kegiatan ini terjadi bila
sebuah obyek mengalami
pengujian ataupun
INSPEKSI
pengecekan dari segi
kuantitas atau kualitas.
Kegiatan ini terjadi bila
sebuah obyek dipindahkan
TRANSPORTASI
dari satu lokasi ke lokasi
lain.
Kegiatan ini terjadi bila
adabenda kerja, operator,
MENUNGGU
atau fasilitas kerja dalam
(DELAY)
keadaan berhenti / tidak ada
kegiatan.
Kegiatan ini terjadi bila ada
MENYIMPAN
obyek yang disimpan dalam
(STORAGE)
jangka waktu yang cukup
lama.
Bilamana dikehendaki,
untuk menunjukkan
AKTIVITAS
kegiatan yang secara
GANDA
bersamaan dilakukan pada
stasiun kerja yang sama.
10
3.5
Layout PT. Syam Surya Mandiri
Ruang Tampung
Ruang
Penerimaan
Penyusunan pada
pan
Pencucian
dengan air
mengalir
Chlorine 150 ppm
Pemotongan kepala /
genjer (cutting,
hugging, meat)
Sortir :
Grade
Size
Suhu tetap dijaga kurang
dari 5°C
Pembekuan
Pemisahan Warna
Pelepasan pan
Timbang Produk
Check dengan
Metal Detector
Packing
(sesuai permintaan
buyer)
Pencucian
dengan air dingin
-5°C
Cold Storage dengan
Suhu -18°C sampai -20°C
Export
Gambar 3.6 Layout PT. Syam Surya Mandiri
Dari gambar layot PT. Syam Surya Mandiri di atas dapat diketahui bahwa
tata letak untuk bagian produksinya sangatlah efektif dan efisien, karena letaknya
yang berdekatan, sehingga perpindahan momentnya kecil. Perpindahan moment
atau bahan baku yang kecil dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
karena akan meminimalkan resiko kerusakaan barang, biaya penyimpanan, dan
lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
4.2
PT. Syam Surya Mandiri sangat baik dalam penempatan tata ruang
pabriknya, sehingga tidak ada barang recall.
Pemberdayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produk dapat lebih besar.
Dengan tata letak yang baik dapat mengurangi waktu tunggu dan
mengurangi kemacetan.
Dengan tata letak yang baik dapat memberikan jaminan keamanan,
keselamatan, dan keamanan pada pekerja.
Saran
Dari hasil pembahasan paper di atas, maka dapat disarankan :
Perlu ditinjau kembali tata letak dan pengaturan dalam bidang
produksinya agar lebih efisien dan efektif pada penempatan tata letak
fasilitas produksinya. Apalagi PT. Syam Surya Mandiri tidak hanya
memproduksi satu jenis olahan udang, tapi banyak olahan udang.
Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan perlu dilakukan dalam
pelaksanaan proyek, karena dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pekerjaan dan lebih mengoptimalkan hasil pekerjaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://himathrik2.tripod.com/tataletakpabrik.htm
Jantan,
Biawak.
2012.
Laporan
Tata
Letak
Industri
Perikanan.
https://www.scribd.com/doc/103561773/Laporan-Tata-Letak-IndustriPerikanan. Diakses pada tanggal 01 April 2015, pukul 16.30.
Jantan,
Biawak.
2012.
Management
Industri
Hasil
Perikanan.
https://www.scribd.com/doc/103561781/Management-Indutstri-HasilPerikanan. Diakses pada tanggal 01 April 2015, pukul 19.26.
Kristinawati Eti. 2000. Perancangan Tata Letak Mesin Dengan Menggunakan
Konsep Group Technology Sebagai Upaya Minimisasi Jarak Dan Biaya
Material Handling. Optimum Vo. 1 No. 1. Jurusan Teknik Industri.
Fakultas Teknis. Universitas Muhammadiyah Malang.
Purwaningsih, Ir Sri. 1994. Teknologi Pembekuan Udang. Bogor : Penebar
Swadaya.
Retno Dian, Prianto A. Yohanes, Mulyono Julius. 2012. Perbaikan Tata Letak
Pabrik dengan Metode Clustering (Studi Kasus PT. SBS). Teknik Industri.
Universitas Widya Mandala Surabaya
Sritomo Wignjosoebroto. 1996. Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan. Edisi
ketiga. PT. Guna Widya : Jakarta
12
LAMPIRAN
13
14
PT. SYAM SURYA MANDIRI
SAMARINDA – KALIMANTAN TIMUR
TUGAS
MATA KULIAH MANAJAMEN INDUSTRI PERIKANAN
Oleh :
KHOIRUNNISAH
NIM 125080400111046
KELAS A04
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
APRIL 2015
1
PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK DI
PT. SYAM SURYA MANDIRI
SAMARINDA – KALIMANTAN TIMUR
TUGAS
MATA KULIAH MANAJAMEN INDUSTRI PERIKANAN
Oleh :
KHOIRUNNISAH
NIM 125080400111046
KELAS A04
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
APRIL 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan paper tentang Penyusunan Peralatan Pabrik di PT. Syam Surya
Mandiri dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Dr. Ir. Anthon Efani, MP dan Ibu Tiwi Nurjannati
Utama, S. Pi, MM selaku Dosen mata kuliah Manajemen Industri Perikanan yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyusunan peralatan pabrik. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam paper ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan paper yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Malang, April 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3
Kegunaan .................................................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................ 3
2.1
Sejarah dan Keadaan Umum Perusahaan ................................................. 3
2.2
Lokasi Perusahaan .................................................................................... 4
2.3
Bentuk Usaha ........................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
3.1
Pengertian Tata Letak Pabrik ................................................................... 6
3.2
Macam atau Tipe Tata Letak Pabrik ........................................................ 7
3.3
Pola Aliran Bahan untuk Proses Produksi ................................................ 7
3.4
Peta Proses untuk Menganalisa Aliran Bahan .......................................... 9
3.5
Layout PT. Syam Surya Mandiri ............................................................ 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
4.1
Kesimpulan ............................................................................................. 11
4.2
Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................... 13
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Simbol dan Arti dalam Aliran Bahan ..................................................... 9
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pola Aliran Bahan Straight Line ................................................ 7
Gambar 3.2 Pola Aliran Bahan Zig – zag ...................................................... 8
Gambar 3.3 Pola Aliran Bahan U – Shape .................................................... 8
Gambar 3.4 Pola Aliran Bahan Circular ........................................................ 8
Gambar 3.5 Pola Aliran Bahan Odd Angel ................................................... 9
Gambar 3.6 Layout PT. Syam Surya Mandiri .............................................. 10
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata
letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layot) merupakan tata
cara pengaturan fasilitas – fasilitas pabrik seperti gedung sebagai fasilitas utama
maupun fasilitas produksi lainnya, guna menunjang kelancaran proses produksi.
Dalam kasus ini, kami mengambil studi kasus di PT. Syam Surya Mandiri,
Samarinda. PT. Syam Surya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksport
udang beku dan juga produsen makanan udang olahan dengan produk merk BORNEO
DELIGHT diantaranya : shrimp terpedo, shrimp butterfly, shrimp nugget, shrimp
ball, dragon leg, shiomai, burger ekkado, money bag, stick udang, bon - bon, samosa,
popcorn, shrimo, dll.
Dalam manajemen industri perikanan, salah satu hal penting yang harus
dilakukan agar pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan lancar adalah
penyediaan dan pemeliharaan bangunan serta pelayanan yang dibutuhkan untuk
menempatkan, menyimpan, melindungi dan melayani orang / karyawan maupun
mesin-mesin yang digunakan untuk berproduksi. Dalam pembuatan disain dan
konstruksi sangat memerlukan perhatian pihak manajerial. Setelah usaha berjalan,
pihak manajerial tetap berfungsi untuk menjaga agar bangunan
dan fasilitas
lainnya beroperasi secara lancar dan efektif.
Pada umumnya, aktifitas produksi suatu industri secara manualnya akan
berlangsung lama dengan tata letak yang tetap, maka setiap kekeliruan yang
dibuat dalam perencanaa tata letak ini akan menyebabkan beberapa kerugian,
misal saja besarnya jarak dan biaya dalam proses pemindahan bahan.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat dalam
sistem produksi, antara lain : 1. Menaikkan output produksi, 2. Mengurangi waktu
tunggu, 3. Mengurangi prosespemindahan bahan, 4. Penghematan penggunaan
area (produksi, gudang, service,dsb), 5. Peningkatan pendayagunaan pemakaian
mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi, 6. Mengurangi kemacetan dan
1
2
kesimpangsiuran, 7. Memperbaiki moraldan kepuasaan kerja yang pada dasarnya
dari kesemuanya itu akan bisa meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi
biaya operasi, dan dapat diperoleh harga produk yang rendah, sehinga mampu
bersaing di pasar bebas.
1.2
Tujuan
Tujuan pembuatan paper ini adalah untuk mengamati diagram aliran bahan
baku beserta desain di dalam pabrik pembekuan berdasarkan kaitannya dengan
aktivitas kerja dan juga termasuk gambar layout dari PT. SYAM SURYA
MANDIRI.
1.3
Kegunaan
Kegunaan dari penulisan paper Manajemen Industri Perikanan ini adalah
untuk menambah pemahaman mahasiswa tentang pentingnya perencanaan
penyusunan
peralatan
pabrik
(layout)
untuk
sebuah
perusahaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah dan Keadaan Umum Perusahaan
Sejarah mengenani PT. Syam Surya Mandiri yang beralamatkan di Jalan
Propinsi No. 1 Kampung Kajang, Anggana, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
Samarinda 75381, Kalimantan Timur Indonesia adalah dari mulanya pemilik dari
seorang penambak kemudian dengan modal yang cukup hingga beranimembuat
pabrik sendiri dan awal mula usaha menjalin patner kerja denganorang Taiwan
hingga pada saat kemudian tahun 2002 melakukan usaha sendiri dengan manajemen
yang baru hingga sampai sekarang.
PT. Syam Surya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksport udang
beku dan juga produsen makanan udang olahan dengan produk merk BORNEO DELIGHT
diantaranya : shrimp terpedo, shrimp butterfly, shrimp nugget, shrimp ball, dragon leg,
shiomai, burger ekkado, money bag, stick udang, bon - bon, samosa, popcorn, shrimo,
dll.
Borneo Delight adalah brand dari produk udang olahan PT. Syam Surya
Mandiri, produknya antara lain: udang terpedo, bakso udang, nugget udang, lumpia
udang kaki naga, udang balut lumpia, burger udang, kantong udang, stuck udang, tempura,
dll. Dan sekarang membuka pasar di dalam negeri dan juga masih mencari agen
dan distributor di seluruh Indonesia dengan tujuan bisnis dengan produk pasar
bertahap nasioanal.
PT. Syam Surya Mandiri mempunyai alasan mendirikan pabrik di daerah
Anggana, yaitu pertama selain harga tanah dahulu murah, kedua dekat dengan para
petambak, dan yang terakhir para tenaga kerjanya baik – baik dengan alasan tidak
menuntut upah yang banyak sebelum bekerja yang giat dan tekun. Tenaga kerjanya yang
lebih dominan dari masyarakat sekitar atau masyarakat Anggana, karena itu
merupakan tujuan dari pabrik dan juga sudah dipikirkan sebagai alternatif untuk
memperkejakan masyarakat sekitar agar diperuntukkan untuk menghasilkan suatu produk
dan kemudian bisa dijual dengan baik yang terjamin dan bisa menghidupi masyarakat
dilingkungan pabrik tentunya.
3
4
2.2
Lokasi Perusahaan
Lokasi industri pembekuan udang oleh PT. Syam Surya Mandiri
merupakan pabrik yang berdiri ditanah yang kokoh dan jauh dari pemukiman dan
dekat dengan transportasi sungai, di tempat ini juga dekat dengan tambak-tambak
milik masyarakat dan juga tambak milik PT. Syam Surya Mandiri sendiri yang
memudahkan para petambak mengantarkan hasil panennya untuk dijual, dan
kemudian pula tersedianya faktor yang mendukung seperti sarana PDAM dan listrik.
Adapun hal lain seperti bebas bencana alam misalkan, daerah bebas banjir
dan tanah longsor kemudian pada penanganan limbahnya juga mudah dilakukan.
Lingkungan bersih dan memliki halaman yang luas kemudian bebas polusi kendaraan
dikarenakan lokasi pabrik agak jauh dari jalan dan didukung pula rindangnya pepohonan sebagai
penyaring udara dan juga bersihnya halaman pabrik tanpa sampah yang berserakan, di
dalam kompleks pabrik juga memiliki bangunan - bangunan lainnya yang diperlukan
untuk prasarana lainnya. Skema lokasi dari letak menentukan arah bangunan dimana
didalamnya akan ada fasilitas lainnya misalkan ruang industri yang berada di
belakang
kantor
manajemen,
kemudian
letak
dari PAM yang bersampingan dengan pabrik pengolahan, tempat pembuangan limbah
yang mengarah langsung ke sungai.
Kapasitas dari aliran bahan dalam setiap harinya memadai untuk
menghasilkan produk karena dilihat dari lancarnya proses masuk dan keluarnya
produk udang. Penggunaan tenaga kerja dan alat dalam setiap bidang pengolahan
dilihat dari kondisi ruangan sepertinya memadai, bahan baku yang masuk
sepertinya tidak memiliki kendala apapun karena dilihat dari petani tambak yang
datang dengan bahan baku kemudian pulang dengan bersih terjual, kemudian tata
letak dari setiap alat prosesnya sesuai dengan diagram alir, kondisi mesin bagus.
2.3
Bentuk Usaha
PT. Syam Surya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksport udang
beku dan juga produsen makanan udang olahan dengan produk merk BORNEO DELIGHT
diantaranya : shrimp terpedo, shrimp butterfly, shrimp nugget, shrimp ball, dragon leg,
5
shiomai, burger ekkado, money bag, stick udang, bon - bon, samosa, popcorn, shrimo,
dll. Borneo Delight adalah brand dari produk udang olahan PT. Syam Surya
Mandiri, produknya antara lain: udang terpedo, bakso udang, nugget udang, lumpia
udang kaki naga, udang balut lumpia, burger udang, kantong udang, stuck udang, tempura,
dll. Dan sekarang membuka pasar di dalam negeri dan juga masih mencari agen
dan distributor di seluruh Indonesia dengan tujuan bisnis dengan produk pasar
bertahap nasional.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Tata Letak Pabrik
Pabrik atau dalam pengertian luas disebut industri adalah suatu tempat
berbagai faktor seperti manusia, mesin dan peralatan produksi, material, energi,
uang (modal/kapital), informasi dan sumber daya alam berinteraksi dan dikelola
bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau
jasa secara efektif, efisien dan aman. Istilah pabrik ini sering diartikan sama
dengan industri, meskipun industri sebenarnya memiliki pengertian yang lebih
luas.
Tata letak pabrik atau disebut juga tata letak fasilitas adalah tata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik untuk menunjang kelancaran proses
produksi, dengan mencoba memanfaatkan luas area/ space untuk penempatan
mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan-gerakan
material, penyimpanan baik yang bersifat temporer maupun permanen, personil
pekerja dan sebagainya. Tata letak yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan kelancaran dan kesuksesan kerja pabrik itu sendiri (Sritomo, 1996).
Susunan tata letak yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya
kesimpangsiuran aliran material dan informasi. Akibatnya biaya angkut material
menjadi sangat besar. Sebaliknya tata letak yang efektif dapat memberikan iklim
kerja yang baik dan meningkatkan efisiensi proses produksi.
Tata letak atau pengaturan dari fasilitas-fasilitas produksi, baik mesin
maupun departemen yang ada adalah suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian
dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang dirancang secara baik maka akan
menghasilkan keefektifan dan keefisienan dari perpindahan moment atau material
handling, dengan perpindahan moment yang kecil maka akan menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan karena akan meminimalkan resiko kerusakaan
barang, biaya penyimpanan, dan lain sebagainya. Dengan tata letak yang
terencana dengan baik akan ikut menentukan kelancaran dan kesuksesan kerja
pabrik itu sendiri (Sritomo, 1996).
6
7
3.2
Macam atau Tipe Tata Letak Pabrik
Untuk menetapkar prosedur atau metode pengaluran tata letak dari
fasilitas-fasilitas produksi tersebut, ada empat macam tipe tata letak yarg umum
diaplikasikan dalam desain layout, yaitu :
a.
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Production line product atau
Product lalout).
b.
Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed malerial location
product lay oul atav fxed position layout). Untuk tata letak pabrik yang
berdasarkan proses telap, material atau komponen produk yang utama akan
tinggal letap pada posisi/lokasinya.
c.
Tata Ietak fasilitas berdasarkan kelompok proflft fam1ly (Product family,
product layout atau group technology). Tata letak tipe ini didasarkan pada
pengelompokar produk atau komponen yang akan dibuat. Produk-produk
yang dikelompokkan langkah – langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau
peralatan yang dipakai dan sebagainya.
d.
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Fungtional atau
process layout). Tata letak tipe ini didasarkan pada pengatwar dan
penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki
tipe/jenis sama ke dalam satu departemen.
3.3
a.
Pola Aliran Bahan untuk Proses Produksi
Straight Line
Gambar 3.1 Pola Aliran Bahan Straight Line
Pola aliran berdasarkan garis lurus atau straighl line umum dipakai bilamana
proses produksi berlangsung singkat, relatif sederhana, dan umumnya terdiri dari
beberapa komponen-komponen atau beberapa macam prodaclion equipment.
8
b. Serpentine atau Zig – zag (S-Shape)
Gambar 3.2 Pola Aliran Bahan Zig - zag
Pola aliran berdasarkan garis patah – patah ini sangan baik diyterapkan
bilamana proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luasan yang
tersedia.
c.
U – Shape
Gambar 3.3 Pola Aliran Bahan U - Shape
Pola aliran menurut U – Shape akan dipakai bilamana dikehendaki akhir dari
proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses
produksinya.
d. Circular
Gambar 3.4 Pola Aliran Bahan Circular
Pola ini sangat baik digunakan bila dikehendaki untuk mengembalikan
material atau produksi pada titik awal aliran produksi berlangsung.
9
e.
Odd Angel
Gambar 3.5 Pola Aliran Bahan Odd Angel
3.4
Peta Proses untuk Menganalisa Aliran Bahan
Tabel 3.1 Simbol dan Arti dalam Aliran Bahan
SIMBOLISME
NAMA KEGIATAN
DEFINISI KEGIATAN
Kegiatan ini terjadi
bilamana sebuah obyek
OPERASI
mengalami perubahan
bentuk, baik secara fisik
atau kimiawi.
Kegiatan ini terjadi bila
sebuah obyek mengalami
pengujian ataupun
INSPEKSI
pengecekan dari segi
kuantitas atau kualitas.
Kegiatan ini terjadi bila
sebuah obyek dipindahkan
TRANSPORTASI
dari satu lokasi ke lokasi
lain.
Kegiatan ini terjadi bila
adabenda kerja, operator,
MENUNGGU
atau fasilitas kerja dalam
(DELAY)
keadaan berhenti / tidak ada
kegiatan.
Kegiatan ini terjadi bila ada
MENYIMPAN
obyek yang disimpan dalam
(STORAGE)
jangka waktu yang cukup
lama.
Bilamana dikehendaki,
untuk menunjukkan
AKTIVITAS
kegiatan yang secara
GANDA
bersamaan dilakukan pada
stasiun kerja yang sama.
10
3.5
Layout PT. Syam Surya Mandiri
Ruang Tampung
Ruang
Penerimaan
Penyusunan pada
pan
Pencucian
dengan air
mengalir
Chlorine 150 ppm
Pemotongan kepala /
genjer (cutting,
hugging, meat)
Sortir :
Grade
Size
Suhu tetap dijaga kurang
dari 5°C
Pembekuan
Pemisahan Warna
Pelepasan pan
Timbang Produk
Check dengan
Metal Detector
Packing
(sesuai permintaan
buyer)
Pencucian
dengan air dingin
-5°C
Cold Storage dengan
Suhu -18°C sampai -20°C
Export
Gambar 3.6 Layout PT. Syam Surya Mandiri
Dari gambar layot PT. Syam Surya Mandiri di atas dapat diketahui bahwa
tata letak untuk bagian produksinya sangatlah efektif dan efisien, karena letaknya
yang berdekatan, sehingga perpindahan momentnya kecil. Perpindahan moment
atau bahan baku yang kecil dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
karena akan meminimalkan resiko kerusakaan barang, biaya penyimpanan, dan
lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
4.2
PT. Syam Surya Mandiri sangat baik dalam penempatan tata ruang
pabriknya, sehingga tidak ada barang recall.
Pemberdayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produk dapat lebih besar.
Dengan tata letak yang baik dapat mengurangi waktu tunggu dan
mengurangi kemacetan.
Dengan tata letak yang baik dapat memberikan jaminan keamanan,
keselamatan, dan keamanan pada pekerja.
Saran
Dari hasil pembahasan paper di atas, maka dapat disarankan :
Perlu ditinjau kembali tata letak dan pengaturan dalam bidang
produksinya agar lebih efisien dan efektif pada penempatan tata letak
fasilitas produksinya. Apalagi PT. Syam Surya Mandiri tidak hanya
memproduksi satu jenis olahan udang, tapi banyak olahan udang.
Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan perlu dilakukan dalam
pelaksanaan proyek, karena dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pekerjaan dan lebih mengoptimalkan hasil pekerjaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://himathrik2.tripod.com/tataletakpabrik.htm
Jantan,
Biawak.
2012.
Laporan
Tata
Letak
Industri
Perikanan.
https://www.scribd.com/doc/103561773/Laporan-Tata-Letak-IndustriPerikanan. Diakses pada tanggal 01 April 2015, pukul 16.30.
Jantan,
Biawak.
2012.
Management
Industri
Hasil
Perikanan.
https://www.scribd.com/doc/103561781/Management-Indutstri-HasilPerikanan. Diakses pada tanggal 01 April 2015, pukul 19.26.
Kristinawati Eti. 2000. Perancangan Tata Letak Mesin Dengan Menggunakan
Konsep Group Technology Sebagai Upaya Minimisasi Jarak Dan Biaya
Material Handling. Optimum Vo. 1 No. 1. Jurusan Teknik Industri.
Fakultas Teknis. Universitas Muhammadiyah Malang.
Purwaningsih, Ir Sri. 1994. Teknologi Pembekuan Udang. Bogor : Penebar
Swadaya.
Retno Dian, Prianto A. Yohanes, Mulyono Julius. 2012. Perbaikan Tata Letak
Pabrik dengan Metode Clustering (Studi Kasus PT. SBS). Teknik Industri.
Universitas Widya Mandala Surabaya
Sritomo Wignjosoebroto. 1996. Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan. Edisi
ketiga. PT. Guna Widya : Jakarta
12
LAMPIRAN
13
14