Radio atas semua pesawat (11)

Makalah Dasar-Dasar Komunikasi
Media Massa

“Radio”

Dosen Pembimbing
Luqman Effendi, S.Sos.M.Kes
Di Susun Oleh :
Kelompok VI
Muhammad Abdul Rozak (2013710109)
Muhammad Wiji Utomo (2013710116)
Nur Angraini (2013710080)
Putri Ramandani (2013710060)
Dwi Anggreani (2013710075)
Anis Julianti (2013710070)
Kelas B
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Prodi Kesehatan Masyarakat
2014


Kata Pengantar

Bissmillahirrahmanirahim
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat ridho dan rahmatNya kepada kami sehingga dengan kesabaran, kekuatan dan kemapuan kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Dasar-Dasar Komunikasi. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam Semester II pada mata kuliah Dasar-Dasar
Komunikasi. Tema dalam makalah ini berjudul “Radio”.
Terima kasih banyak kepada bapak Luqman Effendi, S.Sos.M.Kes yang sudah
memberikan pengajaran dan membimbing kami sehingga terwujudnya makalah ini untuk
menyelesaikan tugas akhir selama Semester II.
Kami akui makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna menjadikan pertimbangan kami untuk lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bermanfaat untuk yang membaca.

Tanggerang, 09 Juni 2014

Kelompok VI

i


Daftar Isi
Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------------------

i

Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ii
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang -----------------------------------------------------------------------------

1

B. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------------------

2

C. Tujuan Penulisan --------------------------------------------------------------------------

2

D. Manfaat Penulisan -------------------------------------------------------------------------


2

E. Metode Penulisan -------------------------------------------------------------------------

2

Bab II : Pembahasan
A. Pengertian radio ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3

B. Sejarah Radio ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5

C. Kelebihan dan Kekurangan Radio ------------------------------------------------------- 13
D. Kondisi Radio Saat Ini -------------------------------------------------------------------- 16
E. Kondisi Radio Di Masa Depan ----------------------------------------------------------- 19
Bab III : Penutup

A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------- 21
B. Saran ---------------------------------------------------------------------------------------- 21
Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------------------------------- 23

ii

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Apa yang terbayangkan dan terlintas di benak anda ketika mendengar media
massa?. Sebenarnya, apa yang di maksud dengan media massa?. Media massa adalah
alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat
kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan
jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan
media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak
terbatas (Nurudin, 2007). Pada dasarnya, fungsi utama media massa adalah untuk
memberikan informasi untuk kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan
produk.
Menurut jenisnya media massa saat ini secara garis besar dibagi menjadi tiga:
1. Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.

2. Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video
3. Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosial.
Setiap individu dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari yang namanya
media massa. Karena media massa, salah satu alat bagian dari kehidupan masyarakat
yang dapat mempengaruhi perubahan arah hidup masyarakat baik langsung maupun
tidak langsung.
Salah satu dari contoh media massa adalah “Radio”. Radio merupakan media
massa yang bersifat audio. Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang
banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi dan hiburan. Sebenarnya,

1

apa itu radio dan bagaimana sejarah dan kondisi radio, baik di masa sekarang maupun
di massa yang akan datang?

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari radio?
2) Bagaimana sejarah radio pertama kali muncul?

3) Apa kelebihan dan kekurangan dari radio ?

4) Bagaimana kondisi radio saat ini?
5) Bagaimana kondisi radio di masa depan?

C. Tujuan Penulisan
Mempelajari, mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai media massa
radio.

D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, yang telah membaca makalah ini. Khususnya kepada mahasiswa
kesehatan masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai isu
perkembangan media massa dalam hal ini “Radio”.

E. Metode Penulisan
Dalam proses pembuatan makalah ini menggunakan metode literature.
Dimana kami melakukan proses pencarian dan pengumpulan data sebagai sumbersumber informasi. Metode ini dipilih karena pada hakekatnya sesuai dengan kegiatan
penyusunan dan penulisan yang hendak dilakukan.

2


Bab II
RADIO
Setiap orang memiliki kebutuhan dan akses yang berbeda-beda terhadap suatu media
massa. Radio merupakan salah satu dari media massa yang sangat dekat kaitannya dengan
kehidupan kita sehari-hari. Radio merupkan sebuah teknologi yang digunakan untuk
pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat
lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium
pengangkut (seperti molekul udara).

A. Pengertian Radio
Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang termasuk media audio.
Radio Menurut UU No. 32/2002 tentang penyiaran: ” Penyiaran radio adalah media
komunikasi massa dengar yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara
secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan”.
Jenis-jenis radio berdasarkan fungsi :
1. Radio Komunikasi
Pada radio komunikasi, aliran informasinya lebih terbatas dan informasi yang
disampaikan, ditujukan hanya untu penerima tertentu. Sementara itu, pada radio siaran, aliran
informasinya sangat luas, tidak terbatas, dan bisa diterima oleh siapapun yang memiliki radio

portable.
 Radio panggil

3

Perangkat elektronik yang berukuran saku yang berfungsi sebagai penerima isyarat
panggilan/pemberitahuan

dari

seseorang

yang

disampaikan

lewat

frekuensi


gelombang radio.


Radio dua arah
Perangkat radio yang frekuensi gelombangnya telah diatur agar bisa digunakan oleh
orang-orang tertentu yang memiliki perangkat audio dengan frekuensi yang sama.
– Contoh : radio yang digunakan polisi, yaitu untuk berkomunikasi dengan
markas pusat/radio yang digunakan supir taxi untuk berkomunikasi dengan
kantornya.

2. Radio siaran
Siaran radio yang digunakan untuk menyebarkan informasi kepada banyak orang.
Contoh : radio komunitas dan radio komersial.
 Radio komunitas adalah siaran radio yang didirikan, diperuntukkan, dimiliki, dan
dikelola oleh suatu komunitas. Radio komunitas memiliki tujuan untuk melayani
warga komunitas.
Contohnya: radio komunitas yang ada di Indonesia adalah jaringan radio


komunitas Banten, jaringan radio komunitas Jateng.

 Radio komersial Memiliki tujuan meraih pendengar sebanyak-banyaknya. Pendengar
yang banyak membuat pemasukan dari iklan yang disiarkan radio tersebut. Siaran
radio komersial ini sangat tergantung dari segmen pendengar yang dijadikan sasaran.


Contohnya : radio prambors.

Merujuk pada pengertiannya dalam The Encyplopedia of Americana Internasional
(1983:121a), radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik
yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya.

4

Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan
cahaya dan gelombang panas,tetapi frekuensinya lebih rendah.
Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman
)suara/bunyi melalui udara (1982:791). Sedangkan Jull Swanell dalam The Little Oxford
Dictionary of Current English, mendefinisikan, radio adalah pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan oleh gelombang elektronik tanpa sambungan kabel. Lebih lanjut, Teguh
Meinanda dan Ganjar Nugraha Jiwapraja (1980:80) menyatakan, radio adalah keseluruhan

sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh
berbagai pesawat penerima baik di rumah, di kapal, di mobil dan sebagainya.
Maka, dari berbagai pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan seperti dalam
Moeryanto Ginting, yang dikutip Ritonga (1996:93), radio adalah alat komunikasi massa
yang menggunakan lambang komunikasi berbunyi (Lee, 1965)

B. Sejarah Radio
1. Awal Pembuatan Radio
Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset
baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk
Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari
hasil penelitiannya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang mengatakan
bahwa gelombang elektromagnetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain
dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada
induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk
pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun
demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan
oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya
dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz.
5

Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut
laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia membuat suatu resonator, yang terbuat dari
cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa
milimeter.
2. Penemu Radio
Penemu radio pertama ialah Guklielmo Marconi Dia lahir di Bologna, Italia,
24 april 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia dan ibunya, Annie
Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai
wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan Leghorn. Sejak kecil
Marconi sudah tertarik dengan kerja Maxwell, dan Hertz yaitu tentang gelombang.
Dalam usia 25 tahun yaitu pada tahun 1895, ia membuat laboratorium di rumah
ayahnya di Pontecchio dan mengadakan penelitian tentang gelombang radio yang
pada saat itu disebut “Gelombang Hertzian” untuk mengirim sinyal telegraf. Pada saat
itu, telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2
kilometer.
Namun demikian, Departemen Pos dan Telegraf Italia tidak tertarik akan
temuanya tersebut. Hal tersebut tidak membuat Marconi putus asa. Setahun
kemudian, ia menghubungi Dinas Pos Inggris. William Precee, insinyur kepala pos
Inggris pada saat itu bersedia untuk bertemu dengan Marconi. Pada saat itu, Marconi
memamerkan kemapuan ciptaanya di dataran Salisbury dan Bristol Chanel dan
William tertarik akan temuan Marconi tersebut. Pada akhirnya, Marconi mendirikan
perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada tahun 1987
yang kemudian diubahnya menjadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited.
Pada tahun 1899, Marconi membangun radio antara Perancis dan Inggris yang disusul
kemudian oleh Amerika dan Inggris.

6

Penemuan radio berkembang dan disempurnakan oleh ilmuan Edwin Howard
Amstrong tercatat sebagai penemu radio FM. Ia lahir pada tahun 18 Desember 1890
di kota New York. Ayahnya adalah seorang penerbit buku dan ibunya adalah seorang
guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf karangan Marconi. Ia
sangat kagum kepada Marconi dan ingin menyempurnakan hasil temuan tersebut dan
berniat untuk membuat temuan dengan hasil suara yang lebih jernih. Untuk itu,
Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus sebagai
insinyur listrik dan menjadi guru besar.
Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit
feedback dan mempelajari tabung hampa buatan De Forest yang bernama Trioda
dan Audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung
hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali
lebih jelas.
3. Pemanfaatan Radio Pertama di Dunia
Penggunaan awal radio adalah oleh pihak maritim, untuk mengirimkan pesan
telegraf dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu
pengguna awal adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia
ketika perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan juga untuk menyalurkan
perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua belah
pihak pada perang dunia II. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
menyampaikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang berlangsung.
Setelah perang dunia II selesai dan setiap negara kembali menumpahkan
perhatianya kepada pembangunan di dalam negeri masing-masing, radio siaran pun
mulai mengalami kemajuan yang pesat. Perang dunia tersebut telah menghasilkan
penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi radio, mulai dari mikrofone dan

7

pesawat penerima sampai pemancar tampak pengembangan yang jauh lebih maju dari
pada tahun-tahun sebelum perang. Mikrofon semakin peka, dan pemancar mempunyai
daya jangkau yang lebih jauh.

Sejarah Radio dan Perkembangan Radio di Indonesia
1. Masa Penjajahan Belanda
Radio pertama di Indonesi (pada waktu itu bernama Nederland Hindia
Belanda) ialah Bataviase Radio Vereningin (BRV) di Batavia (Jakarta tempo dulu)
yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di Indonesia selama
penjajahan belanda dahulu mempunyai status swasta. Setelah munculnya BRV, maka
muncul pula stasiun-stasiun radio yang lain yang bersifat ketimuran seperti
Nederlansch Indische Radio Omroeap Mij (Nirom) di Jakarta, Bandung dan Medan,
Solosche Radio Vereniging (SRV) di Surakarta, Mataramse Vereniging Voor
Oosterse Radio Omroep Luisteraars (VOLR) di Bandung, Vereniging Voor Oosterse
Radio Omroep (VORO) di Surakarta, Chieneese en Inheemse Radio Luisteraars
Vereniging Oos Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio Omroep
(EMRO) di Madiun, dan lain-lain. Radi sekian banyak radio itu, yang paling besar
adalah NIROM karena mendapatkan bantuan dari pemerintahan Belanda yang lebih
bersifat mencari keuntungan finasial dan membantu kukuhnya penjajahan Belanda
menghadapi semangat kebangsaan kalangan penduduk pribumi yang berkobar sejak
tahun 1908, lebih-lebih setelah tahun 1928.
Sebagai pelopor lahirnya radio usaha Indonesia adalah Solosche Radio
Vereniging (SRV) yang didirikan pada tanggal 1 april 1933 yang didirikan oleh
Mangkunegoro V11 seorang bangsawan Solo dan seorang insinyur bernama Ir.
Sarsito Mangunkusumo.

8

Banyaknya siaran radio yang munucul membuat NIROM. NIROM yang pada
awalnya adalah radio yang mensubsidi radio yang bersifat ketimuran diatas menarik
dan mengurangi subsidinya. Hal tersebut dilakukan untuk mematikan radio-radio
yang bersifaat ketimuran. Hal tersebut menjadi berita yang sangat mengejutkan bagi
radio-radio yang bersifat ketimuran diatas.
Pada

tanggal

29

maret

1937,

atas

usaha

Volksraad

M.

Sutarjo

Karthohadikusuma dan Ir. Sarsito Mangunkusumo diselenggarakan sebuah pertemuan
diantara radio-radio yang bersifat ketimuran yang bertempat di Bandung dan hasil
dari pertemuan itu melahirkan badan baru bernama Perikatan Perkumpulan Radio
Ketimuran (PPRK) dan yang menjadi ketua adalah Sutardho Kartohadikusumo.
Sejak saat itu, PPRK berusaha agar dapat berjalan sepenuhnya tanpa bantuan
dari NIROM. Pada saat bersamaan, situasi semakin panas karena api perang di Eropa
yang menyebabkan Negeri Belanda berada dalam situasi sulit dan membutuhkan
bantuan dari negara jajahannya. Hal tersebut membuat pemerintahan Belanda menjadi
lunak. Pada tanggal 1 November 1940, tercapailah tujuan PPRK untuk
menyelenggarakan siaran pertama.
2. Zaman Penjajahan Jepang
Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Sejak itu, bekas kawasan
Hindia Belanda beralih ke pemerintahan Jepang. Radio yang tadinya berstatus
perkumpulan swasta dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri
Kyoku yang merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di Jakarta. Cabangcabangnya bernama Hoso Kyoku terdapat di bandung, Purwokerto, Yokya, Surakarta,
Semarang, Surabaya, dan Malang. Di samping stasiun-stasiun tadi, setiap Hoso
Kyoku memiliki cabang disetiap kabupaten-kabupaten. Semua pesawat disegel, agar
masyarakat tidak bisa mendengarkan siaran luar negeri selain radio yang dimiliki

9

pemerintah jepang. Dalam pemerintahan Jepang ini, kebudayaan dan kesenian
mendapat kemajuan yang pesat, jauh sekali dibandingkan ketika pemerintahan
Belanda.
3. Zaman Kemerdekaan dan Zaman Orde Lama
Tanggal 14 Agustus 1945, terdengar berita bahwa Jepang telah menyerah
kalah tanpa syarat kepada tentara sekutu, setelah Jepang mengalami serangan bom
atom yang hebat di Hirosiman dan Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas, rakyat
tidak diperbolehkan mendengarkan siaran luar negeri. Namun, di kalangan pemuda
terdapat orang yang dengan resiko kehilangan nyawa tetap mendengarkan radio siaran
luar negeri dan mengetahui bahwa Jepang telah menyerah.
Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Bung
Karno dan Bung Hatta. Pada awalnya, teks proklamasikan akan disiarkan secara live,
namun karena sejak tanggal 15 Agustus stasiun radio dijaga ketat oleh tentara
Jepang, maka proklamasi itu baru boleh disiarkan pada malam harinya, tepanya pukul
19.00 dan hanya dapat didengar oleh penduduk sekitar Jakarta. Namun, atas usaha
Sachrudin, seorang wartawan kantor berita Domei dan para penyiar Hoso Kanri
Kyoku, Jusuf Ronodipuro dan Bachtiar Lubis serta para petugas teknik Suwardio dan
Ismaun Irsan. Baru pada tanggal 18 Agustus 1945, naskah bersejarah itu dapat
dikumandangkan di luar batas tanah air dengan resiko para petugas nya diberondong
oleh tentara Jepang. Siaran ini mengudara dengan gelombang-gelombang pendek
yaitu 16 meter, 19 meter, 24 meter, 24 meter, dan 45 meter PMH. Namun, walaupun
pemerintah Jepang sudah kalah, mereka tetap memerintahkan kepada orang-orang
radio agar menghentikan siarannya. Bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Sebuah
pemancar gelap telah diusahakan dan tidak lama kemudian berkumandang di udara
radio siaran dengan stasiun call Radio Indonesia Merdeka.

10

Pada tanggal 15 Agustus 1950 jam 08.05, presiden Soekarno menyatakan
bahwa seluruh Indonesia sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama
Republik Indonesia berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945. sejak
itu pula, radio siaran di Indonesia meliputi 22 studio kembali ke call: Di sini Radio
Republik Indonesia.
4. Zaman Orde Baru
Sampai akhir tahun 1966, RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia
yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi banyak perubahan
dalam masyakarat akibat pergolakan politik, yakni beralihnya

pemerintahan

Soekarno ke pemerintahan Soeharto atau yang lebih dikenal dengan sebutan
perubahan orde lama ke orde baru. Situasi peralihan ini merupakan kesempatan baik
bagi mereka yang mempunyai hobi radio amatiran untuk mengadakan radio siaran.
Radio amatiran adalah seperangkat pemancar radio yang dipergunakan oleh
seorang penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya “two
way traffic communication” dalam bentuk percakapan. Radio ini tidak mengadakan
program acara seperti kesenian, sandiwara, warta berita, dan lain sebagainya. Seorang
amatir adalah seorang pemraktek teknik radio yang melakukan komunikasi dengan
rekannya untuk menguji kemampuannya mengenai daya jangakuan kapasitas
pemancar yang dibuatnya.
Meskipun dasar hukumnya berbeda, untuk radio amatir PP no. 21/TH.1967
tentang

amateurisme

dan

untuk

radio

siaran

UU

no.5/TH.1964

tentang

telekomunikasi, namun mengenai frekuensi pemancar diatur dan disesuaikan dengan
daftar pada International Telecommunication Union (ITU).
Berdasarkan UU no. 5/TH.1964 dalam rangka usaha penertiban dan
pengarahan kepada hal-hal yang positif, maka pada tahun 1970, pemerintah

11

mengeluarkan Peraturan Pemerintah no. 55 tahun 1970 tentang radio siaran non
pemerintah yang mengatakan bahwa radio non pemerintah berfungsi sosial sebagai
alat pendidik, alat penerangan dan alat hiburan, dan bukan untuk kegiatan politik.
Dalam peraturan itu ditentukan bahwa radio siaran non pemerintah harus berfungsi
sosial sebagai alat pendidik, alat penerangan, dan alat hiburan; bukan alat untuk
kegiatan politik.
Meskipun bidang radio siaran adalah pendidikan, penerangan dan hiburan,
namun operasinya tidak menutup kemungkinan untuk siaran-siaran yang bersifat
komersial. Namun demikian, dalam pelaksanaannya mengikuti ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yang berlaku mengenai usaha-usaha bersifat komersial, antara
lain dalam bidang perpajakan.
Sampai dengan tahun 1980, jumlah stasiun radio non RRI tercatat 948 buah
yang terdiri dari 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 136 stasiun
radio pemerintah daerah. Badan radio non pemerintahan tersebut terhimpun dalam
satu wadah yaitu Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesi (PRSSNI).
Organisasi yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1974 berkedudukan di ibukota
Republik Indonesia.
RRI sendiri sejak tahun 1975 telah mengembangkan diri terutama dalam
sarana fisik dan mencatac bahwa tahun ini adalah tahun tersibuk yang membentuk
suatu sistem jaringan yang dapat menghubungkan pusat dengan daerah dan daerah
dengan daerah. Pada tahun 1974, RRI memiliki stasiun radio sebanyak 47 buah
dengan jumlah pemancar 118 yang meliputi 1.113,75 KW, pada tahun 1975 ditambah
dengan sebuah stasiun dengan jumlah 130 pemancar dengan kapasitas 1.132,75 KW.
Jumlah pemancar pada tahun 1979-1980 tercatat 174 buah meliputi 2.612,75 KW.

12

Dalam bidang elektronika, pada tanggal 17 Agustus 1976 mempunyai arti
yang sangat penting bagi Indonesia dengan diluntucurkannya satelit Komunikasi
Palapa. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ini merupakan media
yang sangan ampuh bagi siaran (radio, televisi, telepon, teleks dan lain-lain guna
mencapai 147 penduduk Indonesia yang

C. Kelebihan dan Kekurangan Radio
I. Kelebihan Radio


Bersifat langsung
Berarti tanpa melalui proses yang panjang,radio sudah dapat menyampaikan pesan
secara langsung kepada khalayak pendengar.maksudnya adalah tanpa melalui proses
yang rumit dan butuh waktu yang banyak seperti siaran tv atau sajian media cetak
tetapi hanya dengan melalui telefon reporter radio dapat secara langsung
menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada dilapangan .

 Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan (daya tembus)
Radio memiliki daya tembus yang luar biasa ke segala arah tanpa memperhitungkan
tempat, ruang, jarak, dan waktu. Karena diman pun kita berada seperrti bagi ornag
yang tinggal dipedesaan dengan adanya radio mereka bisa mendapat kan informasiinformasi, mendengrkan lagu dan lain-lain.
 Memiliki daya tarik yang kuat
Sebagai media penyampaian pesan, radio juga memiliki fungsi mendidik ,memberi
informasi sekaligus menghibur. Disinilah letak daya tarik radio itu memiliki sifat
yang “hidup”, karena radio melekat tiga unsur,yaitu: musik, kata-kata (siaran kata),
efek suara (soundeffect).
 Memiliki daya pengaruh

13

Radio siaran mempengaruhi khalayak pendengar karena hiburan musiknya, suara
penyiaranya dan acara-acara yang disiarkan oleh radio tersebut berpengaruh untuk
orang sekitarnya.
 Dapat diterima oleh pihak manapun, baik yang berpendidikan tinggi maupun yang
berpendidikan rendah, maksudnya tanpa memandang setatus atau pendidikan
seseorang tetapi radio dapat di dengar oleh orang banyak untuk mendapatkan
informasi dan menghibur.
 Fleksibel
Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa menggangu
aktivitas yang lain, seperti memasak mengemudi belajar membaca koran atau buku,
tentumya orang-orang masih dapat mendengarkan radio walapun sedang melakukan
aktivitas atau hal lain karena pada saat ini radio model radio sudah banyak yang
peraktik dan tidak susah untuk dibawa kemana saja.
 Dekat suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar. pembicaraannya
langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal communications).
 Hangat
Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi
emosi pendengar. pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan
seringkali berfikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka
 Sederhana.tidak rumit, tidak banyak panik, baik bagi pengelola maupun pendengar
 Tanpa batas. siaran radio menembus batas batas geografi, demografis, SARA ( suku,
agama, Ras, antargolongan ), dan kelas sosial. hanya "tunarungu" yang tidak mampu
mengkonsumsi atau menikmati siaran radio.

14

 Murah dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi,
pesawat radio relatif jauh lebih murah mendengar pun tidak dipunggut bayaran
sepeser pun untuk mendengarkan radio.
 Bisa mengulang. radio memiliki kesementraan alami (transient nature ) sehingga
berkemampuan mengulang informasi yang sudah disampaikan secara cepat

II. Kekurangan Radio
 Selintas
Siaran Radio cepat hilang dan mudah dilupakan. Pendengar sangat sulit mengulang
apa yang telah didengarkan oleh penyiar radio. Hal ini dikarenakan karena radio
merupakan media massa berupa audio dan tidak mempunyai gambar ataupun tulisan
yang mudah dibaca atau dilihat sehingga dalam mendengarkan radio, pendengar radio
sering beriringan dengan aktivitas lain seperti saat belajar, memasak , dan kegiatan
lain yang membuat pendengar radio hanya mendengar sekilas. Tidak seperti koran
atau majalah yang bisa dibaca berulang kali sehingga mudah dicerna dan dipahami
oleh pembaca.
 Global
Sajian informasi yang disampaikan oleh penyiar radio bersifat global atau tidak detail.
Untuk mempersingkat dan memudahkan pendengar radio untuk menyampaikan
informasi, seorang penyiar membuat lebih singkat dan lebih mudah dicerna. Seperti
dalam menyebutkan angka, penyiar radio menyatakan angka tersebut dengan angka
kisaran. Contoh dalam kalimat “745 orang diduga melakukan pelanggaran” si penyiar
akan menyebutkan “sekitar 700 orang lebih diduga melakukan pelanggaran”.
 Beralur Linier
Program yang disajikan dalam siaran radio berdasarkan jadwal yang sudah ada,
misalkan acara musik pada pukul 15.00 WIB maka pendengar yang ingin
15

mendengarkan

musik

di

Channel

tersebut

maka

pendengar

hanya

bisa

mendengarkannya pukul 15.00 WIB atau yang sudah dijadwalkan. Tidak seperti
koran atau majalah, apabila kita ingin melihat berita yang kita inginkan kita hanya
tinggal membuka halaman sesuai berita tersebut berada.
 Mengandung Banyak Gangguan
Radio merupakan media massa yang menggunakan sinyal elektromagnetik melalui
udara. Oleh karena itu radio sering banyak mengalami gangguan seperti saat cuaca
buruk maka siaran radio sering terganggu dengan suara yang tidak jelas.
 Butuh Banyak Stasiun
Untuk memperluas jaringan ataupun memperluas jarak jangkau penerima informasi,
maka sebuah stasiun harus mendirikan stasiun lain untuk memperluas informasi.
Misalkan radio OK FM di Jakarta sulit didengar atau diterima informasinya untuk
daerah Bogor, maka OK FM harus mendirikan stasiun di Bogor agar dapat diterima
dan disalurkan.
 Segmentasi Pendengar Sulit
Radio merupakan media massa berupa audio, hanya berupa suara. Oleh karena itu
radio sulit membagi atau mengkhususkan siaran kepada target pendengar, dan
siapapun bisa mendengar semua informasi yang disiarkan di radio tanpa membedabedakan pendengar. Tidak seperti TV, Koran, ataupun Majalah yang dengan mudah
membedakan target penerima informasi. Contoh TV, apabila sebuah program
dikhususkan untuk remaja maka dalam program tersebut akan muncul huruf “R” yang
berarti khusus remaja.

D. Kondisi Radio Saat Ini
Kondisi radio saat ini dapat kita lihat melalui tiga hal dibawah ini yaitu bentuk, saluran
stasiun radio, dan seberapa penting bagi masyarakat.
16

Beragam bentuk
Saat ini radio telah berevolusi menjadi berbagai bentuk dan teknologi. Mulai
dari yang berukuran besar hingga berukuran kecil. Bahkan saat ini radio sedang
berinovasi dan dikembangkan radio streaming. Radio streaming adalah sebuah radio
yang berbentuk digital ini disebut juga dengan Radio Internet karena untuk
mengakses Radio streaming harus menggunakan media Internet. Berbagai bentuk
radio saat ini dapat dilihat dari gambar-gambar dibawah ini.

Saluran Beragam
Menurut jenisnya frekuensi radio dapat di bedakan menjadi 2 frekuensi AM
(Amplitudo modulasi) dan FM (Frekuensi Amplitudo). AM dan FM memiliki

17

perbedaan yakni, Amplitudo Modulasi (AM) memiliki frekuensi 300-3000 KHz, AM
mampu menyampaikan siran yang sangat jauh. Sedangkan, Frekuensi Modulasi (FM)
memiliki frekuensi 30-300 MHz dengan kualitas suara yang bagus saluran ini nyaris
bebas ganguan di udara. Berdasarkan frekuensi ini lah kita dapat menikmati berbagi
saluran radio yang beraneka ragam jenis.
Masih di manfaatkan dan penting
Mungkin beberapa kalangan berpendapat sekarang ini radio agak meredup
“kesaktiannya”. Radio sudah dianggap kuno dan kalah dengan media-media lainnya.
Radio sudah tidak terlalu populer. Alih-alih mendengarkan siaran radio orang zaman
sekarang lebih suka melihat televisi atau membaca koran. Bahkan keberadaan internet
seolah-olah menambah saingan “musuh” lagi bagi radio.
Tetapi, Ada banyak fakta menarik tentang radio diera digital saat ini.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh UNESCO, ada lebih dari 95% populasi di
dunia masih menggunakan radio sebagai medium informasi dan teknologinya. Jumlah
itu menunjukan seberapa penting radio bagi mereka. Radio pun masih menjadi media
pentig di sebagian negara-negara berkembang saat ini. Pada tahun 2010 sekitar 75%
rumah tangga di negara berkembang memiliki akses terhadap radio. Sementara 20,5%
rumah tangga baru mampu mengakses internet. Berdasarkan fakta itulah radio
merupakan medium yang paling tepat digunakan untuk menjangkau komunitaskomunitas yang terisolasi, terlebih bagi para penduduk miskin dimana internet masih
menjadi produk tabu bagi mereka. Bahkan di negara maju seperti Amerika saja,
pemerintah mereka masih mengandalkan radio untuk menjangkau komunitaskomunitas etnis indian yang seakan terisolasi dari negara super power ini.
Bukan hanya bagi negara berkembang, dan sebagian kecil wilayah Amerika
Serikat. Rupanya radio sempat menjadi medium berita satu-satunya yang berkembang

18

di Rusia sejak tahun 2008. Selain masih memiliki pengguna yang berjumlah sangat
besar sinyal radio pun masih dianggap teknologi yang sangat penting saat ini, terlebih
bagi negara-negara yang secara geografis membutuhkan asupan informasi yang cepat.
Sebagai contoh, negar aFilipina, radio telah mampu menjangkau sekitar 85% wilayah
negaranya. Sedangkan sinyal televisi baru hanya menjangkau sekitar 60% saja. Oleh
sebab itu, radio masih menjadi teknologi penting untuk mendistribusikan berita di
sebagian negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Jadi bisa dikatakan bahwa bagaimana kedudukan suatu media massa dalam hal
ini radio dalam masyarakat itu bergantung pada bagaimana tiap-tiap personal
memaknai radio dalam kehidupan mereka, entah itu sebagai sebuah media hiburan
ataukah sebuah media mancari berita. Semua itu kembali lagi kepada kebutuhan
individu masing –masing serta bagaimana cara mengakses media massa tersebut.

E. Kondisi Radio di Masa Depan
Pada saat ini minat mendengarkan radio secara kasat mata mungkin mengalami
penurun, namun menakjubkan dari data UNESCO ternyata 90% didunia masih
mendengarkan radio hal yang sangat menakjubkan. Data ini mengungkapkan bahwa
radio masih dapat mempertahankan eksistensinya didunia komunikasi maupun hiburan.
Walapun radio memiliki pesaing-pesaing yang lebih dapat memikat masyarakat seperti
televisi yang tidak hanya menyajikan audiovisual dapat juga menyajikan secara visual,
hal ini dapat mengancaam eksistensinya radio dimasyarakat.
Radio dapat bertahan jika industry radio atau orang-orang yang bersangkutan dengan
radio tersebut memiliki sikap kreatif,inovatif,dan produktif yang dapat mempertahankan
eksistensi radio di masyarakat. Saat ini masyarakat menginginkan hal yang beda dan

19

tidak monoton yang dapat menjenuhkan, hal ini membutuhkan ide-ide kreatif yang dapat
membangun.
Selain kreatif harus mengikuti perkembangan zaman, misalnya saat ini anak remaja
menyenangi k-pop beberapa saluran dapat membahas tentang perkembangan k-pop atau
kehidupan artis-artis yang disenangi pada saat itu. Masyarakat membutuhkan informasi
yang terbaru dan dikemas secara ringkas, karena para masyarakat atau pendengar tidak
suka hal yang bertele-tele.
Dimassa depan radio akan menjadi radio yang diakses melalui internet, lebih modern
sehingga para pendengar radio lebih muda untuk mendengarkannya. Selian itu radioradio yang telah terdapat ditelpone genggam yang mudah untuk dibawa kemana-mana.
Menurut hasil diskusi radio akan tetap bertahan eksistensinya karena radio itu sendiri
sudah sampai kepelosok-pelosok desa yang belum dapat mengakses media komunikasi
lainnya.

20

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Radio adalah sebuah alat komunikasi yang digunakan sudah bertahun-tahun lamanya,
diawali dengan penemuan tentang gelombang yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah
radio. Radio sejak pertama telah digunakan untuk berkomunikasi dari satu tempat ke tempat
yang lain seperti pada situasi perang, pada zaman kemerdekaan Indonesia dan disempurnakan
pada tahun-tahun berikutnya sampai pada keadaan dimana radio sudah terlihat sempurna baik
sempurna berupa gelombang yang terdengar jernih, bentuk radio yang bisa digengam dengan
tangan yang semakin nyaman untuk digunakan para pendengar radio, dan begitu mudahnya
untuk mendengar radio dimana saja dan kapanpun bisa mendengarkan radio. Maka radio
akan tetap eksis di bumi ini walaupun media-media lain saling bermunculan yang dapat
mengalihkan para pendengar radio untuk tidak mendengarkan radio lagi. Walaupun seperti
itu radio akan tetap mengikuti perkembangan zaman yang dapat memadukan radio yang
sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Radio memiliki kekurangan dan kelebihan
tidak menjadikan penghalang untuk melakukan perbaikan-perbaikan kedepannya. Karena
radio pada saat ini dan masa mendatang optimis akan tetap banyak yang mendengarkan radio.

B. Saran
Radio siaran dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, editorial
udara, reportase langsung, talk show dan lain-lain. Sehingga radio membutuhkan lebih
banyak referensi tambahan seputar program acara dan hal-hal lain seputar teknis penyiaran.
Seharusnya radio bisa dimanfaatkan lebih optimal lagi bagaimanapun juga radio pernah

21

berjasa dalam dunia informasi atau mungkin ada pembagian segmen sehingga para pendengar
tidak lari beralih kepada media yang lain.
Komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus
dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran
radio yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh
komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator berjalan efektif dan effesien. Radio seharusnya dapat menjalankan fungsi
informasional dan hiburan yang seimbang. Materi sesuai pendengar aktual

selain itu,

kemasan harus secara acara interaktif memikat dan harus memperhatikan penempatan waktu
siaran pada jam siar utama.

22

Daftar Pustaka
Internet
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060385-pengertian-media-massa/
wikipedia/sejarahradio.com
sejarahradio/chapter11/.com
roeewhatsupsoe.wordpress.com/2012/10/17/keunggulan-radio-kekurangan-radio/
scriptradio.blogspot.com/2011/01/kelebihan-dan-kekuranganradio.html?m=1
www.ekotrisna.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-media-radio.html?m=1
file:///J:/radio/Perkembangan%20&%20Sejarah%20Teknologi%20Radio%20di%20Dunia
%20Digital%20Saat%20Ini.htm
http://www.bimbingan.org/pengertian-radio-komunikasi.htm
thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00506-MC%20Bab%202.pdf
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2203974-kelebihan-dan
-kelemahan-radio/#ixzz33eYejUMI

23