KOPI di warung kopi cafe (8)
KOPI
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji
tanaman kopi yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk.
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوةqahwah yang berarti kekuatan, karena
pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali
mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah
lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi
pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang
lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling
populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah
mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya
yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu
empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Bermula di Afrika
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM, pendapat lain mengatakan 850 M.
Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, mengonsumsi biji kopi
yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan
energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja, ketika penggembala bernama
Khalid—seorang Abyssinia, mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga
bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak
dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara
di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunakan metode konvensional. Barulah
beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab
dengan metode penyajian yang lebih maju.
Penyebaran kopi di Arab
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu,
tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad ke-13, umat
Muslim banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam
hari. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat
itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab
selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan
mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak
memungkinkan.[butuh rujukan] Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba
Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai
daerah di luar Arab.
Kopi mencapai pasar Eropa
Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang
saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah
mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa
Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun
1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besarbesaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
Mencapai ke Martinik, Perancis
Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi
dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des
Plantes. Pada saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin
membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut
ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk
menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan
suatu pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup
baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan
varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi
di dunia.
Bunga kopi untuk Brasil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di
daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati
oleh kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel
Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa
bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal
tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri
gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak biji kopi
yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa
Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi
oleh semua orang.
Biji kopi arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar
kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan
sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika
Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara
beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600–2000 m di atas
permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik.
Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan
berwarna hijau hingga merah gelap.
Biji kopi robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat
dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung
kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta
lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta
dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini
lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih
murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan
Amerika Selatan.
Kopi luwak
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta.
Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan
menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi
luwak asli Indonesia.
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya
dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada
dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau
sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini.
Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di
dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri
alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Jenis-jenis minuman kopi
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi
yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah beberapa
contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan
tanpa penambahan perisa apapun.
Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap
panas pada tekanan tinggi.
Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio
antara susu dan kopi 3:1.
Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara
kopi dan susu 4:1.
Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.
Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan
gula.
Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
s
Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini
kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang
keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi
biasanya dilakukan secara manual dengan tangan. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah
dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya. Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu
dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya
digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari. Setelah kering maka cangkang
biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar
air tersisa hanya 30-35% Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling,
biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami
fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari
pada metode pengeringan langsung
Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas
permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih
efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang
baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak
terjadi perubahan cita rasa kopi.
Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.
Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan
dengan baik dan sempurna. Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain
komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu
perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa.
Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu
pahit. Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.
Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari
keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar
kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan
untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering
dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam
tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen
klorida dan etil asetat.
Kafein
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa
hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.
Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.
Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh
tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya
baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat
ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Kandungan kafein dalam berbagai sumber
minuman
Sumber
Kandungan Kafein
Secangkir kopi
85 mg
Secangkir teh
35 mg
Minuman berkarbonasi
35 mg
Minuman berenergi
50 mg
Jenis Kopi
Kadar
Kopi instan
2,8 - 5,0%
Kopi moka
1,00%
Kopi robusta
1,48%
Kopi arabika
1.10 %
atas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100–150 mg. Dengan
jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya tetap
terjaga.
Selama proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut
dalam air perebusan. Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru
dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari
kopi.Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss Water Process. Prinsip kerjanya
adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji
kopi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan
implementasi bioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein. Cara ini dilakukan dengan
menggunakan senyawa theophylline yang dilekatkan pada bakteri untuk menghancurkan struktur
kafein.
Peranan dalam tubuh
Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia.
Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak
merasakannya sama sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing
individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein. Metabolisme
kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom P450 1A2 (CYP1A2). Terdapat 2 tipe enzim, yaitu
CYP1A2-1 dan CYP1A2-2. Orang yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme
kafein dengan cepat dan efisien sehingga efek dari kafein dapat dirasakan secara nyata. Enzim
CYP1A2-2 memiliki laju metabolisme kafein yang lambat sehingga kebanyakan orang dengan
tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan cenderung menimbulkan efek
yang negatif.
Kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti
meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung, dan
kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. Kandungan
kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara
bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dengan
cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin. Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu
mencegah penyakit serangan jantung. Pada beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat
tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan. Di bidang olahraga,
kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi
mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk memecahkan glikogen (gula
cadangan dalam tubuh).
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup
banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh
senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh
senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin,
kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat
ditingkatkan.
Produksi kopi di Indonesia
Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil
produksi. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi
pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak
geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi. Letak Indonesia
sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
Asal-usul
Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) masa penjajahan Belanda di
Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah perkebunan komersial pada koloninya di
Hindia Belanda, khususnya di pulau Jawa, pulau Sumatera dan sebahagian Indonesia Timur.
Jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabika yang didatangkan
langsung dari Yaman. Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar
Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor, Mandailing dan Sidikalang. Kopi juga ditanam di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi, Timor dan Flores. Pada permulaan abad ke20 perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh
tanaman kopi. Akhirnya pemerintah penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba
menggantinya denga jenis Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi Liberika
dan Ekselsa. Namun didaerah Timor dan Flores yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan
bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi yang dibudidayakan disana juga kopi
Arabica.
Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika untuk menanggulangi hama
tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih
dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi
Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan
kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi
menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada
umumnya.
Hari Kopi
Hari Kopi adalah perayaan tahunan yang dirayakan pada tanggal yang berbeda-beda
setiap negara untuk merayakan kenikmatan minuman kopi sekaligus meningkatkan kepedulian
terhadap petani kopi. 29 September dirayakan sebagai Hari Kopi di berbagai negara seperti
Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Ethiopia, dan Swedia. Saat ini, berbagai bisnis di
seluruh dunia menawarkan kopi secara gratis ataupun harga yang murah terutama kepada
pelanggan loyal, hingga tawaran menarik mengenai kopi melalui jejaring sosial.
Tanggal
Awal April
17 Agustus
12
September
1 Oktober
Negara
Cina
Indonesia
Kosta
Rika
Jepang
21 Oktober
7 November
17 November
Filipina
Taiwan
Nepal
5 Kopi Termahal Di Dunia
Kopi dianggap sebagai salah satu minuman terenak di dunia. Minuman yang mampu
memberi tambahan energi bagi tubuh ini kian diminati oleh setiap orang dari berbagai kalangan
sosial maupun tingkatan usia. Kopi juga merupakan salah satu tanaman yang paling umum di
budidayakan di seluruh dunia. Saat ini ada banyak ragam varietas kopi dan keragaman tersebut
dibedakan berdasarkan kualitas, rasa, dan aroma kopi tersebut. Dan dari perbedaan tersebut,
munculah perbedaan pada harga setiap kopi. Nah jika anda adalah seorang penikmat atau bahkan
pecinta kopi, kami menuliskan daftar 5 Kopi Termahal di dunia yang menarik untuk diketahui.
Berikut 5 Kopi Termahal di Dunia :
5. Fazenda Santa Inez (Brazil) – $100/kg
Kopi Fazenda Santa Inez berasal dari dataran tinggi sebuah negara bagian di Brazil,
Minas Gerais. Disana, proses pengolahan biji kopi di olah secara tradisional. Setiap tahap
dilakukan tanpa melibatkan mesin otomatis. Dari proses pengolahan tersebut, kopi yang
dihasilkan memiliki citarasa buah dan karamel.
4. El Injerto (Guatemala) – $105/kg
Pada tahun 2006, kopi El Injerto berhasil membawa pulang Excellence Cup sebagai kopi
dengan citarasa terbaik. Semenjak itu, harga kopi yang dibudidayakan di daerah Huehuetenango
kian meroket seiring dengan jumlah permintaan yang kian meningkat setiap tahunnya.
3. Saint Helena Coffee Company Island (Saint Helena) – $154/kg
St. Helena Island adalah sebuah pulau yang terletak 2.800 km disebelah barat
pesisir Angola. Kepopuleran kopi ini datang dari rumor yang menyebutkan bahwa tanaman kopi
di St. Helena berasal dari tanaman kopi yang ditaburkan oleh Napoleon Bonaparte ketika dia
diasingkan ke St. Helena. Dan semua orang tahu bahwa Napoleon adalah seorang penjelajah
yang juga pecinta kopi.
2. Hacienda La Esmeralda (Panama) – $208/kg
Hacienda La Esmeralda dihasilkan dari tanaman kopi yang tumbuh di daerah khusus di
Boquete. Tanaman kopi tumbuh di bawah pohon-pohon jambu tua yang banyak terdapat di
kawasan tersebut. Hal ini membuat kopi memiliki citarasa yang beragam. Namun sayang,
keterbatasan lahan membuat kopi ini langka di pasaran.
1. Kopi Luwak (Indonesia) – $250-$1500/kg
Diurutan pertama ada Kopi Luwak yang berasal dari Indonesia. Kopi Luwak adalah kopi
yang dihasilkan dari kotoran hewan luwak/musang. Harga kopi luwak yang fantastis disebakan
oleh proses pengolahannya yang unik. Biji kopi luwak yang masih berbentuk cery akan dimakan
ole hewan luwak. Setelah mengalami fermentasi, biji kopi akan dikeluarkan melalui kotoran
luwak. Ada beberapa daerah yang menghasilkan kopi luwak, diantaranya Aceh, Sumatera Utara,
Bengkulu, Lampung dan beberapa daerah penghasil kopi lainnya. Harga kopi luwak yang mahal
membuat orang-orang berduyun-duyun bergabung dalam bisnis kopi luwak. Alhasil kopi luwak
kini terbagi atas 2 jenis, yaitu Kopi Luwak Liar dan Kopi Luwak Penangkaran. Harga yang
dipatok pun beragam, mulai dari $250 hingga $1500/kg.
Tips Sehat Minum Kopi
Kenikmatan pada kopi sejatinya telah menjadikan tradisi minum kopi
sebagai tren masyarakat dunia selama ratusan tahun. Bahkan tradisi minum kopi sudah menjadi
kultur budaya bagi sebagian daerah di Indonesia. Meskipun begitu, bukan berarti minum kopi
tanpa resiko. Perlu anda ketahui, ada banyak jenis penyakit berbahaya yang disebabkan oleh
konsumsi kopi. Tapi anda tidak perlu takut karena bahaya kopi hanya terjadi bila kopi
dikonsumsi tidak pada cara yang benar. Jika kopi dikonsumsi dengan cara yang tepat, maka kopi
akan berubah menjadi seduhan nikmat yang bermanfaat serta menyehatkan. Untuk mewujudkan
hal tersebut, anda bisa mengikuti tips sehat minum kopi berikut ini.
Konsumsi Kopi Organik
Beberapa tahun terakhir, petani kopi umumnya menggunakan petisida untuk menghindari
tanaman kopi dari serangan hama. Hal itu menyebabkan kandungan zat kimia dalam kopi
menjadi semakin berbahaya. Namun jangan takut, masih banyak perusahaan diluar sana yang
menjual kopi yang minim akan zat kimia atau yang lebih dikenal dengan nama Kopi Organik.
Tapi sayang, saya hanya menemukan kopi organik Indonesia brand luar negeri saja. Berikut
daftar kopi organik Indonesia rekomendasi dari ICO dan NCAUSA :
Sumatra Decaf Organic
Lola Savannah Coffee
Kicking Horse Coffee
The Organic Coffee Co. Java Love
Hindari Gula
Mentiadakan gula dalam secangkir kopi mungkin adalah hal yang sulit bagi mayoritas
masyarakat indonesia yang umumnya menikmati kopi dalam sajian Kopi Tubruk. Bacalah
artikel-artikel kesehatan tentang bahaya gula bagi kesehatan tubuh. Mungkin itu bisa sedikit
membantu anda dalam hal menghindari gula. Atau anda juga mencari alternatif pengganti gula
seperti krimer alami, susu rendah lemak atau madu.
Kenali Kondisi Tubuh
Setiap tubuh manusia memiliki perbedaan dalam hal merespon kafein. Sebagian orang
mungkin bisa minum 5-6 gelas sehari tanpa terjadi apa-apa, namun sebagian lagi bisa merasakan
efek buruk walau hanya meminum secangkir kopi. Untuk itu anda harus mengetahui bagaimana
kondisi tubuh anda terhadap kafein. Apabila anda adalah penikmat kopi aktif, batasi konsumsi
hingga ke tahap yang wajar.
Minum Kopi Pada Kondisi Yang Baik
Jangan meminum kopi pada saat perut sedang kosong karena pada saat itu kadar gula
pada darah cenderung berada di titik terendah. Selain itu, minum kopi pada saat perut kosong
juga akan menyebabkan kafein pada kopi mengendap dalam tubuh yang biasanya akan
menimbulkan beberapa jenis penyakit. Selain itu jangan mengkonsumsi kopi pada saat sedang
sakit karena obat yang anda minum akan berdampak buruk bila tercampur dengan kafein.
Batasi Konsumsi Kopi
Menurut penelitian dari beberapa ahli kesehatan, maksimal konsumsi kopi yang
sehat adalah 600 ml/hari. Namun anda harus mengetahui pula bahwa tiap jenis kopi memiliki
kadar kafein yang berbeda-beda. Anda bisa mengkonsumsi 4 cangkir kopi arabika atau 2 cangkir
kopi robusta dalam volume cangkir 180 ml setiap harinya(seduhan original).
Tambahkan Cinnamon
Cinnamon atau Kayu Manis adalah ramuan yang akan menambah kenikmatan kopi anda.
Studi menunjukan bahwa kayu manis memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan tubuh,
khususnya kolesterol dan diabetes melitus. Intinya, kayu manis bisa jadi campuran yang nikmat
sekaligus menjadi benteng bagi tubuh anda.
Seduh Kopi Dengan Teknik Yang Pas
Kopi tubruk bisa dikategorikan sebagai jenis penyajian yang tidak sehat. Ampas yang
terdapat pada kopi tubruk tanpa disadari akan masuk kedalam tubuh dan bisa saja mengendap
kemudian dapat menjadi penyebab beberapa penyakit. Sedari kini, ubahlah metode penyeduhan
anda, gunakan metode-metode yang minim ampas seperti French Press, Vietnam Drip, Pour
Over dll. Jika anda ingin sesuatu yang instant, belilah mesin kopi semi otomatis.
10 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan
Minum kopi secara rutin baik bagi kesehatan. Minum kopi memang dapat meningkatkan
kadar hormon stres dalam tubuh dan memicu efek ketergantungan pada kafein. Akan tetapi
berikut ini adalah beberapa manfaat kopi bagi kesehatan, dengan catatan anda membatasi
penggunaan kream dan gula.
1. Kopi mencegah penyakit batu empedu
Para peneliti Harvard pada tahun 2002 menemukan bahwa wanita yang minum
setidaknya empat cangkir kopi sehari berada pada risiko 25 persen lebih rendah dari batu
empedu. Sebuah studi sebelumnya menemukan hasil yang serupa untuk pria.
2. Kopi dapat mencegah depresi
Perempuan yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari 15 persen lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami depresi, dan mereka yang minum empat cangkir
memiliki resiko 20 persen lebih rendah, menurut laporan 2011 dalam “Archives of
Internal Medicine.”
3. Kopi dapat meningkatan memori
Kopi dapat membantu meningkatkan memori, baik itu memori jangka panjang maupun
pendek. Dalam sebuah studi tahun 2005 yang dipresentasikan pada Radiological Society
of North America, para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi dua cangkir kopi
berkafein meningkatkan memori jangka pendek dan kecepatan reaksi.
Yang lebih menarik lagi, sebuah penelitian di tahun 2007 menemukan bahwa wanita
berusia 65 atau lebih yang rutin minum 3 gelas kopi atau lebih dalam sehari memiliki
performa lebih baik dalam tes memori dan kurang mungkin untuk menunjukkan
penurunan memori dibanding mereka yang minum hanya satu cangkir sehari.
4. Kopi mengurangi resiko diabetes
Studi menunjukkan bahwa peminum kopi lebih kecil kemungkinannya untuk
mengembangkan diabetes tipe 2. Sebuah laporan pada Januari 2012 dalam ‘Journal of
Agricultural & Food Chemistry’ kemudian menjelaskan alasannya. Yaitu karena efek
senyawa yang terkandung dalam kopi akan menghalangi hIAPP, polipeptida yang dapat
menghasilkan serat protein abnormal, yang ditemukan pada orang dengan diabetes tipe 2.
5. Kopi menurunkan resiko kanker
Konsumsi kopi telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara, endometrium,
prostat dan kanker hati, dan mereka yang terkait dengan obesitas, estrogen dan insulin.
Sebuah studi tahun 2008 di Swedia menemukan bahwa minum setidaknya dua sampai
tiga cangkir sehari dapat mengurangi risiko atau menunda timbulnya kanker payudara.
Namun tidak hanya wanita yang mendapatkan keuntungan. Sebuah studi yang baru-baru
ini keluar dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa kopi –baik yang biasa
ataupun tanpa kafein– mengakibatkan penurunan risiko kanker prostat.
6. Kopi meningkatkan metabolisme tubuh
Kopi dapat membantu Anda mempertahankan – atau bahkan menurunkan- berat badan.
Sebuah studi lama di tahun 1980 menemukan bahwa kafein yang ditemukan dalam kopi
merangsang metabolisme tubuh, dan itu hanya pada orang “normal,” sedangkan pada
orang yang mengalami obesitas, mereka mengalami oksidasi lemak yang lebih besar.
7. Kopi menurunkan resiko penyakit Parkinson
“Journal of American Medical Association” pada tahun 2000 menemukan bahwa
konsumsi kafein dan kopi akan menghasilkan risiko lebih rendah menderita Parkinson.
Sebuah studi 2010 juga menemukan bahwa minum dua sampai tiga cangkir kopi setiap
hari menjadikan seseorang memiliki peluang 25 persen lebih kecil untuk mengalami
penyakit tersebut.
8. Kopi mengandung antioksidan tinggi
Seorang peneliti Harvard, Edward Giovannucci, dalam penelitian yang diterbitkan dalam
“Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention,” mencatat bahwa kopi memiliki lebih
banyak antioksidan daripada kebanyakan sayuran dan buah-buahan. Bahkan, sebuah studi
tahun 2005 menemukan bahwa kopi berada dalam unrutan pertama sebagai sumber untuk
antioksidan dalam pola makan orang Amerika.
9. Kopi meningkatkan kinerja dan performa
Kopi – dan kafein di dalamnya – telah ditunjukkan dalam beberapa studi dapat
meningkatkan daya tahan dan kinerja jangka pendek. Sebuah penelitian di tahun 2008
menyimpulkan bahwa manfaat kafein sebelum latihan tampak dalam endurance
(ketahanan), momen stop-and-go dan pada aktivitas intensitas tinggi jangka panjang. Hal
ini juga dapat membantu atlet tampil baik selama latihan kekuatan – bahkan ketika
kurang tidur – jika dikonsumsi satu jam sebelum latihan pada dosis 4 mg untuk setiap kg
berat badan.
10. Kopi dapat mencegah encok
Sebuah studi tahun 2007 pada pria yang berusia lebih dari 40 tahun menghubungkan
konsumsi kopi jangka panjang dengan rendahnya risiko encok, kondisi peradangan yang
disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat. Baik kopi reguler atau yang tanpa kafein
akan memberikan dampak positif, dan mereka yang minum enam cangkir sehari memiliki
risiko 60 persen lebih rendah terhindar dari kondisi encok.
Bahaya Kopi
Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah satunya
adalah efek ketergantungan.
Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang
dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan
bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan
pada dinding pembuluh darah.
Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa
tegang dan cepat marah.
Pada wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang
mengandung kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat
menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa
menyebabkan keguguran.
Dasar-dasar Penyeduhan Kopi
Dasar-dasar penyeduhan kopi sangat perlu diperhatikan jika kita ingin menyeduh kopi
semaksimal mungkin. Menyeduh kopi dengan hasil maksimal bisa dibilang merupakan hal yang
sulit. Beberapa hal kunci yang menjadi parameter teknik penyeduhan terkadang terlewati begitu
saja jika kita tidak memerhatikan detail prosesnya dengan baik. Kadang kita menyeduh kopi
yang sama dengan alat yang sama hasilnya bisa berbeda. Jika kita mau bersusah payah sedikit,
setiap hasil seduhan kita, meski berbeda, bisa kita jadikan pegangan dasar rujukan agar ke
depannya kita mampu menyeduh kopi sekonsisten mungkin. Berikut 8 hal dasar-dasar
penyeduhan kopi yang perlu diperhatikan untuk membantu meningkatkan kualitas seduhan kopi.
1. Pengetahuan tentang Alat Seduh
Metode seduh kopi bisa kita kategorikan ke dalam 4 garis besar:
1) boiling atau rebus, seperti turkish coffee pot
2) immersing/steeping atau perendaman dalam jangka waktu tertentu, seperti
french press, tubruk
3) pourover/drip atau kopi saring menggunakan alat khusus, seperti Hario V60,
Kalita Wave, Chemex, vietnamese drip, cold drip
4) pressuring atau mengekstrak kopi dengan tekanan air khusus dari sumbersumber yang bisa menghasilkan tekanan air, seperti mesin espresso, moka pot,
percolator, siphon.
Dengan mengenal 4 besar metode seduh tersebut, kita bisa dengan mudah
mengetahui cara kerja masing-masing alat seduh kopi. Jika kita kurang mengerti
bagaimana seharusnya cara kerja alat tersebut, maka kita akan melakukan kekeliruan
dalam penyeduhan kopi. Misalnya, pada saat kita tidak mengetahui cara kerja french
press mungkin kita tidak akan menekannya, melainkan menyaringnya.
2. Kebersihan Alat Seduh
Kita jangan terburu-buru membicarakan rasio kopi dan air, cara seduh, atau
lainnya jika kita belum bisa dan mau membersihkan alat seduh kopi kita. Kebersihan alatalat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap hasil seduhan kopi kita. Jika kita
menyeduh kopi dan tidak membersihkan alat seduh setelah digunakan, maka sisa-sisa
seduhan akan menempel sehingga bisa menjadi kotoran. Jika itu terjadi, maka kotoran itu
akan memengaruhi aroma dan rasa. Contohnya, mesh filter pada french press jika tidak
dibersihkan, maka akan meninggalkan minyak dan ampas kecil yang menempel dan
memengaruhi aroma dan rasa seduhan. Karena minyak dan ampas kecil akan
menimbulkan bau dan rasa hambar di kopi.
3. Kesegaran Biji Kopi
Masalah kesegaran biji kopi adalah persoalan yang sangat krusial dalam
penyeduhan kopi. Bahkan tidak hanya biji kopi yang sudah disangrai itu harus dalam
keadaan segar ketika digunakan, green bean pun jika tidak segar akan menimbulkan rasa
yang kurang nikmat. Tidak peduli meski green bean tersebut merupakan hasil kompetisi
Cup of Excellence.
Green bean yang kurang segar, yaitu yang disimpan lebih dari satu tahun atau
dengan penyimpanan yang kurang baik, akan menimbulkan rasa apek. Kualitas rasa dan
aroma menjadi menurun pada saat dikonsumsi saya biasa menyebutnya flat walaupun
baru disangrai 1 minggu yang lalu.
Sementara itu, roasted bean yang sudah berusia 2 bulan dari tanggal
penyangraian, ketidaksegarannya akan lebih terlihat pada saat diseduh. Dari segi visual,
kopi yang tidak segar saat diseduh biasanya tidak atau kurang blooming jika
dibandingkan freshly roasted bean.
Kita bisa menilai kesegaran kopi, baik itu green bean atau roasted bean, dengan
cara mencium aromanya dan melihat warnanya. Aroma apek jamaknya mudah dikenali,
jadi besar kemungkinan kita akan mengetahui apa kopi tersebut bau apek atau tidak.
Lalu, jika kita lihat green bean yang kurang segar biasanya dari segi warna berubah
menjadi pucat.
Baik roasted bean atau green bean sangat rentan dengan bau dari udara sekitar,
cahaya, kelembaban, dan panas. Oleh karena itu, cafe atau coffeeshop yang tidak menjaga
roasted bean atau green bean-nya dari faktor-faktor tersebut, maka dapat dipastikan
mereka menyajikan kualitas kopi yang kurang maksimal. Kadang ada saja coffeeshop
yang menyimpan green bean-nya dalam keadaan karung terbuka di dalam cafe yang
smoking area.
4. Skala Giling Bubuk Kopi
Ada anjuran yang sangat bijaksana dari penjual coffee grinder kepada calon
pembelinya:“Gilinglah kopi Anda sesaat sebelum menyeduhnya.” Buat saya ungkapan
tersebut bukan diperuntukkan agar jualannya lebih laku, tetapi itu memang anjuran yang
sangat baik untuk kita ikuti. Biji kopi yang telah digiling membuka rongga permukaan,
atau biasa disebut surface area, menjadi partikel lebih kecil dari biji kopi sebelumnya.
Hal tersebut membuat aroma kopi menjadi lebih cepat hilang.
Sejak dari menit pertama kopi itu digiling, senyawa kopi yang berbentuk gas
mulai menguap. Itulah alasan mengapa ketika kita menyeduh kopi yang sudah jadi bubuk
dalam waktu lama, aroma dan rasanya akan berkurang. Namun demikian, untuk
penyeduhan maksimal bukan hanya menggiling kopi sesaat sebelum diseduh yang harus
kita cermati, kita juga harus menyesuaikan hasil gilingan kopi kita dengan waktu seduh
yang kita inginkan. Kenapa? Karena semakin halus kita menggiling kopi maka akan lebih
cepat larut dengan air. Sementara itu, kopi seharusnya kita larutkan sekitar 1,5 – 2% saja
dari kuantitas kopi yang kita siapkan, selebihnya adalah air yang akan memadukan rasa
kopi yang kita inginkan.
Ketika kita melarutkan kopi kurang atau lebih dari waktu yang semestinya,
hasilnya boleh jadi jauh dari yang kita inginkan. Misalnya, kopi terlalu cair atau pekat.
Saya merekomendasikan waktu ekstraksi lebih cepat untuk skala giling halus dan waktu
lebih lambat untuk skala giling kasar. Contohnya, french press membutuhkan hasil giling
yang kasar karena waktu seduh french press rata-rata 4 menit, sedangkan mesin espresso
membutuhkan hasil giling yang jauh lebih halus dari french press lantaran diseduh hanya
sekitar 20-35 detik. Yang perlu diperhatikan, semua grinder walaupun dengan merk dan
tipe yang sama bukan tidak mungkin menghasilkan grind size yang berbeda. Karena itu
setting grinder penting sekali dilakukan setiap saat dan kita wajib mengtahui seberapa
kasar atau halus bubuk kopi yang kita butuhkan untuk penyeduhan.
5. Waktu Seduh
Waktu seduh atau biasa disebut contact time akan sangat berpengaruh dengan
kepekatan kopi yang kita seduh: ada yang rasanya jadi cair atau lemah, ada pula yang
rasanya jadi pekat dan kuat. Alat seduh kopi jelas akan memengaruhi bagaimana kita
menyesuaikan waktu seduhnya. Karena beda metode akan membutuhkan hasil giling
berbeda yang menentukan waktu seduh. Waktu seduh tercepat pada proses menyeduh
kopi adalah espresso, sedangkan yang terlama untuk kopi panas adalah french press.
Waktu seduh ini kita bisa teliti kembali untuk mengorelasikan kepada hasil
seduhnya. Meski hanya berbeda beberapa detik, hasil seduh kopi akan berbeda, walaupun
dibuat dengan alat yang sama. Karena alasan sepeti itu kita butuh konsistensi untuk
menentukan waktu seduh dengan alat yang sama. Contoh, waktu seduh espresso 20 sd.
35 detik, waktu seduh pourover/drip 2:30 sd. 3:30 menit, waktu seduh full immerse 3 sd.
5 menit, dst.
6. Air dan Temperatur
Air adalah hal yang paling penting di dalam secangkir kopi, 98-99% pada
secangkir kopi adalah air. Nah, jika kita tidak teliti dalam penggunaan air maka yang
akan terjadi adalah rusaknya rasa kopi yang telah kita seduh. Air jelas tidak boleh berbau
dan tidak boleh keruh warnanya. Di dalam protokol yang dikeluarkan badan-badan kopi
dunia air diurai dengan berbagai parameter: hardness dan total dissolve solid, kadar pH,
alkalinity, sodium, chlorine, dll. Parameter-parameter tersebut memang sulit dilihat
dengan kasat mata atau dirasakan dengan lidah. Jika kita ingin mendapatkan hasil secara
detail, maka kita harus melakukan uji lab atau menggunakan alat ukur yang dapat
mengurai parameter tersebut.
Tetapi kita pastinya ingin tahu parameter tersebut secara manual atau sekadar
pengetahuan awam saja. Jika masih sebatas pengetahuan awam kita bisa menggunakan
indera penglihatan dan perasa, paling tidak cukup untuk mengetahui bau dan keruh air.
Kita bisa melakukan percobaan, misalnya, mendiamkan air dalam satu gelas bening
selama satu gelas. Jika air itu tidak kotor, maka tidak akan ada sedimen di bawah gelas,
dan jika air itu tidak berbau biasanya setelah mendidih air masih tetap beraroma fresh.
Atau kita juga bisa mencoba air tersebut digunakan untuk penyeduhan. Jika air yang kita
gunakan itu bagus, maka air tersebut dapat mengeluarkan rasa dan aroma secara optimal.
Sebaliknya, jika kurang baik akan menyebabkan rasa pahit atau rasa payau di cangkir
kopi kita.
Mengenai suhu air, temperatur yang secara umum direkomendasikan berkisar
antara 85°-96°C. Tetapi, perlu diingat bahwa kita juga harus melihat roast profile kopi
tersebut. Jika semakin gelap roast profile-nya, maka akan semakin rentan terhadap panas
air yang akan menyebabkan rasa pahit. Sebaliknya, jika temperatur air kurang panas,
maka akan menyebabkan rasa kopi yang tidak optimal.
7. Rasio Kopi dan Air
Rasio antara air dan kopi merupakan hal terpenting untuk dibahas. Menurut saya,
rasio yang baik adalah 15-18 ml air per 1 gram bubuk kopi. Jika kopi terlalu pekat,
maka akan menyebabkan rasa yang sangat pahit dan menghilangkan sebagian rasa yang
ada. Jika kopi terlalu encer, maka akan membuat rasa dan aroma kopi tidak maksimal dan
cenderung sangat ringan.
8. Atribut Rasa
Ada baiknya sebelum menentukan parameter di atas, kita melakukan uji cita rasa
atau biasa disebut cupping. Pada proses ini kita akan bisa mengetahui lebih jelas semua
atribut rasa kopi yang ada di kopi tersebut. Sehingga pada saat kita menyeduh kopi, kita
sudah memiliki parameter rasa yang hendak kita dapatkan. Tanpa mengetahui tujuan rasa
yang kita ingin cari, mustahil kita akan mencapai rasa yang maksimal.
Metode dan Alat Penyeduh Kopi - Mesin Pembuat Kopi
1. Drip Coffee Maker
Ini merupakan metode yang sangat akrab dengan para penikmat kopi, hampir setiap rumah di
USA mempunyai sebuah alat basic pembuat kopi ini. Bubuk kopi ditempatkan di sebuah
kantung filter di dalam mesin, dan penampung internal diisi dengan air. Mesin ini kemudian
memanaskan air dan air panas menetes melalui bubuk kopi ke dalam sebuah pot penampung
untuk menghasilkan air kopi. Metode ini adalah cara yang sederhana, cepat dan harga
mesinnya murah. Metode ini lebih disukai oleh banyak orang karena keseluruhan prosesnya
otomatis dan tidak memerlukan ketrampilan khusus.
2. French Press
French Press, juga dikenal sebagai “pot tekan”, dan merupakan cara lain yang sangat populer
untuk menyeduh kopi. Bubuk kopi diletakkan langsung ke dalam pot berisi air panas, dan
setelah cukup, tekan kebawah sebuah alat yang akan menekan bubuk kopi sampai dasar teko
untuk menghasilkan air kopi.
Metode ini adalah cara lain yang sederhana untuk membuat kopi, dan merupakan metode yang
lebih disukai bagi mereka yang tidak benar-benar ingin membuat banyak kopi.
3. Percolator
Meskipun Percolator bisa mengurangi rasa kopi, alat ini masih digunakan dari tahun ke tahun
(sebagian besar oleh peminum kopi yang lebih tua dan sudah lama menggunakannya). Secara
terus terang, kita tidak akan mendapatkan kopi dengan mutu paling tinggi jika dibuat dengan
alat Percolator. Sekantung kopi bubuk ditempatkan dalam sebuah ketel, dan air kemudian
dididihkan. Air mendidih meluap melalui bubuk kopi, dimana anda dapat melihatnya dari
bagian yang tembus pandang di puncak Percolator. Ketika air kopi telah mencapai derajat
warna hitam yang sesuai selera, kopi itu sudah siap disajikan.
4. Balancing Siphon
Sekarang kita masuk pada metode eksotis untuk menyeduh kopi. Alat ini sungguh indah untuk
dipandang, tetapi tidak akan mudah ditemukan di dapur orang kebanyakan. Alat ini
mempunyai dua tabung, yang dihubungkan satu sama lain dengan posisi yang rumit, dan
berdiri seimbang. Bubuk kopi masuk ke sebuah tabung, dan air di tabung yang lain. Air itu
dipanaskan dan kemudian mengalir ke tabung yang berisi bubuk kopi. Ketika terus
dididihkan, tabung air pada akhirnya akan kosong dan selanjutnya mekanisme alat ini akan
mengalirkan air yang sudah bercampur kopi kembali ke tabung sebelumnya itu. Memang
terlihat aneh dan rumit, tapi itulah yang mnyebabkan alat ini menjadi elegan.
5. Ibrik
Seperti Balancing Siphon di atas, anda tidak mungkin akan menemukan sebuah ibrik di dalam
kebanyakan dapur di Eropa atau Amerika. Ibrik merupakan sebuah teko logam yang kecil
dengan gagang yang panjang, merupakan alat orang Turki untuk membuat kopi. Teko itu
berbentuk lebih sempit di bagian atas dibanding bagian bawahnya, bentuk ini merupakan
suatu hal yang penting dalam memasak kopi Turki. Teko itu kemudian diisi dengan air dan
satu sendok kopi bubuk yang telah digiling halus. Kopi bubuk akan “mengapung” di atas air,
dan kemudian gelembung-gelembung air mendidih akan bergerak bercampur bubuk kopi.
Setelah air berbusa lebih dari 3 kali, itu tandanya kopi siap disajikan.
6. Vacum Pot
Sebuah Vacum Pot mempunyai dua ruang, yang lebih rendah dan yang lebih atas, yang saling
terhubung dengan sebuah filter. Air dimasukkan ke ruang bagian bawah, dan bubuk kopi di
ruang bagian atas. Kemudian alat ini diletakkan ke sumber kalor, dan ketika air panas, air
dengan sendirinya naik ke bagian atas untuk bercampur dengan bubuk kopi. Ketika poci ini
dijauhkan dari sumber panas, ruang bawah yang menjadi dingin menghisap kembali semua
kopi melewati filter (yang menjaga agar bubuk kopi tetap berada di bagian atas). Dan
menghasilkan kopi segar di bagian bawah Vacum Pot.
7. Moka Pot
Alat ini sebenarnya bukan untuk membuat kopi, tetapi lebih pada espresso. Teko logam kecil
ini mempunyai bagian bawah dan atas, dengan sebuah cangkir berada diantara mereka untuk
meletakkan bubuk kopi. Air ditempatkan di bagian bawah, lalu cangkir filter dan bagian atas
disatukan. Ketika diletakkan ke sumber kalor, air mendidih dan ditekan ke atas melewati
bubuk kopi dan espresso yang dihasilkan terkumpul di bagian atas. Sebuah pilihan yang baik
jika anda tidak ingin membeli mesin espresso otomatis yang lebih mahal.
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji
tanaman kopi yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk.
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوةqahwah yang berarti kekuatan, karena
pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali
mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah
lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi
pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang
lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling
populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah
mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya
yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu
empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Bermula di Afrika
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM, pendapat lain mengatakan 850 M.
Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, mengonsumsi biji kopi
yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan
energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja, ketika penggembala bernama
Khalid—seorang Abyssinia, mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga
bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak
dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara
di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunakan metode konvensional. Barulah
beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab
dengan metode penyajian yang lebih maju.
Penyebaran kopi di Arab
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu,
tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad ke-13, umat
Muslim banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam
hari. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat
itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab
selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan
mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak
memungkinkan.[butuh rujukan] Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba
Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai
daerah di luar Arab.
Kopi mencapai pasar Eropa
Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang
saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah
mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa
Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun
1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besarbesaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
Mencapai ke Martinik, Perancis
Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi
dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des
Plantes. Pada saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin
membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut
ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk
menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan
suatu pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup
baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan
varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi
di dunia.
Bunga kopi untuk Brasil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di
daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati
oleh kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel
Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa
bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal
tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri
gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak biji kopi
yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa
Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi
oleh semua orang.
Biji kopi arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar
kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan
sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika
Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara
beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600–2000 m di atas
permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik.
Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan
berwarna hijau hingga merah gelap.
Biji kopi robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat
dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung
kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta
lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta
dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini
lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih
murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan
Amerika Selatan.
Kopi luwak
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta.
Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan
menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi
luwak asli Indonesia.
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya
dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada
dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau
sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini.
Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di
dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri
alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Jenis-jenis minuman kopi
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi
yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah beberapa
contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan
tanpa penambahan perisa apapun.
Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap
panas pada tekanan tinggi.
Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio
antara susu dan kopi 3:1.
Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara
kopi dan susu 4:1.
Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.
Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan
gula.
Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
s
Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini
kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang
keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi
biasanya dilakukan secara manual dengan tangan. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah
dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya. Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu
dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya
digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari. Setelah kering maka cangkang
biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar
air tersisa hanya 30-35% Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling,
biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami
fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari
pada metode pengeringan langsung
Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas
permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih
efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang
baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak
terjadi perubahan cita rasa kopi.
Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.
Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan
dengan baik dan sempurna. Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain
komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu
perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa.
Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu
pahit. Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.
Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari
keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar
kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan
untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering
dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam
tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen
klorida dan etil asetat.
Kafein
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa
hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.
Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.
Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh
tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya
baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat
ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Kandungan kafein dalam berbagai sumber
minuman
Sumber
Kandungan Kafein
Secangkir kopi
85 mg
Secangkir teh
35 mg
Minuman berkarbonasi
35 mg
Minuman berenergi
50 mg
Jenis Kopi
Kadar
Kopi instan
2,8 - 5,0%
Kopi moka
1,00%
Kopi robusta
1,48%
Kopi arabika
1.10 %
atas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100–150 mg. Dengan
jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya tetap
terjaga.
Selama proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut
dalam air perebusan. Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru
dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari
kopi.Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss Water Process. Prinsip kerjanya
adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji
kopi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan
implementasi bioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein. Cara ini dilakukan dengan
menggunakan senyawa theophylline yang dilekatkan pada bakteri untuk menghancurkan struktur
kafein.
Peranan dalam tubuh
Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia.
Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak
merasakannya sama sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing
individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein. Metabolisme
kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom P450 1A2 (CYP1A2). Terdapat 2 tipe enzim, yaitu
CYP1A2-1 dan CYP1A2-2. Orang yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme
kafein dengan cepat dan efisien sehingga efek dari kafein dapat dirasakan secara nyata. Enzim
CYP1A2-2 memiliki laju metabolisme kafein yang lambat sehingga kebanyakan orang dengan
tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan cenderung menimbulkan efek
yang negatif.
Kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti
meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung, dan
kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. Kandungan
kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara
bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dengan
cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin. Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu
mencegah penyakit serangan jantung. Pada beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat
tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan. Di bidang olahraga,
kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi
mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk memecahkan glikogen (gula
cadangan dalam tubuh).
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup
banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh
senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh
senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin,
kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat
ditingkatkan.
Produksi kopi di Indonesia
Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil
produksi. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi
pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak
geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi. Letak Indonesia
sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
Asal-usul
Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) masa penjajahan Belanda di
Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah perkebunan komersial pada koloninya di
Hindia Belanda, khususnya di pulau Jawa, pulau Sumatera dan sebahagian Indonesia Timur.
Jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabika yang didatangkan
langsung dari Yaman. Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar
Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor, Mandailing dan Sidikalang. Kopi juga ditanam di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi, Timor dan Flores. Pada permulaan abad ke20 perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh
tanaman kopi. Akhirnya pemerintah penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba
menggantinya denga jenis Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi Liberika
dan Ekselsa. Namun didaerah Timor dan Flores yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan
bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi yang dibudidayakan disana juga kopi
Arabica.
Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika untuk menanggulangi hama
tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih
dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi
Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan
kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi
menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada
umumnya.
Hari Kopi
Hari Kopi adalah perayaan tahunan yang dirayakan pada tanggal yang berbeda-beda
setiap negara untuk merayakan kenikmatan minuman kopi sekaligus meningkatkan kepedulian
terhadap petani kopi. 29 September dirayakan sebagai Hari Kopi di berbagai negara seperti
Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Ethiopia, dan Swedia. Saat ini, berbagai bisnis di
seluruh dunia menawarkan kopi secara gratis ataupun harga yang murah terutama kepada
pelanggan loyal, hingga tawaran menarik mengenai kopi melalui jejaring sosial.
Tanggal
Awal April
17 Agustus
12
September
1 Oktober
Negara
Cina
Indonesia
Kosta
Rika
Jepang
21 Oktober
7 November
17 November
Filipina
Taiwan
Nepal
5 Kopi Termahal Di Dunia
Kopi dianggap sebagai salah satu minuman terenak di dunia. Minuman yang mampu
memberi tambahan energi bagi tubuh ini kian diminati oleh setiap orang dari berbagai kalangan
sosial maupun tingkatan usia. Kopi juga merupakan salah satu tanaman yang paling umum di
budidayakan di seluruh dunia. Saat ini ada banyak ragam varietas kopi dan keragaman tersebut
dibedakan berdasarkan kualitas, rasa, dan aroma kopi tersebut. Dan dari perbedaan tersebut,
munculah perbedaan pada harga setiap kopi. Nah jika anda adalah seorang penikmat atau bahkan
pecinta kopi, kami menuliskan daftar 5 Kopi Termahal di dunia yang menarik untuk diketahui.
Berikut 5 Kopi Termahal di Dunia :
5. Fazenda Santa Inez (Brazil) – $100/kg
Kopi Fazenda Santa Inez berasal dari dataran tinggi sebuah negara bagian di Brazil,
Minas Gerais. Disana, proses pengolahan biji kopi di olah secara tradisional. Setiap tahap
dilakukan tanpa melibatkan mesin otomatis. Dari proses pengolahan tersebut, kopi yang
dihasilkan memiliki citarasa buah dan karamel.
4. El Injerto (Guatemala) – $105/kg
Pada tahun 2006, kopi El Injerto berhasil membawa pulang Excellence Cup sebagai kopi
dengan citarasa terbaik. Semenjak itu, harga kopi yang dibudidayakan di daerah Huehuetenango
kian meroket seiring dengan jumlah permintaan yang kian meningkat setiap tahunnya.
3. Saint Helena Coffee Company Island (Saint Helena) – $154/kg
St. Helena Island adalah sebuah pulau yang terletak 2.800 km disebelah barat
pesisir Angola. Kepopuleran kopi ini datang dari rumor yang menyebutkan bahwa tanaman kopi
di St. Helena berasal dari tanaman kopi yang ditaburkan oleh Napoleon Bonaparte ketika dia
diasingkan ke St. Helena. Dan semua orang tahu bahwa Napoleon adalah seorang penjelajah
yang juga pecinta kopi.
2. Hacienda La Esmeralda (Panama) – $208/kg
Hacienda La Esmeralda dihasilkan dari tanaman kopi yang tumbuh di daerah khusus di
Boquete. Tanaman kopi tumbuh di bawah pohon-pohon jambu tua yang banyak terdapat di
kawasan tersebut. Hal ini membuat kopi memiliki citarasa yang beragam. Namun sayang,
keterbatasan lahan membuat kopi ini langka di pasaran.
1. Kopi Luwak (Indonesia) – $250-$1500/kg
Diurutan pertama ada Kopi Luwak yang berasal dari Indonesia. Kopi Luwak adalah kopi
yang dihasilkan dari kotoran hewan luwak/musang. Harga kopi luwak yang fantastis disebakan
oleh proses pengolahannya yang unik. Biji kopi luwak yang masih berbentuk cery akan dimakan
ole hewan luwak. Setelah mengalami fermentasi, biji kopi akan dikeluarkan melalui kotoran
luwak. Ada beberapa daerah yang menghasilkan kopi luwak, diantaranya Aceh, Sumatera Utara,
Bengkulu, Lampung dan beberapa daerah penghasil kopi lainnya. Harga kopi luwak yang mahal
membuat orang-orang berduyun-duyun bergabung dalam bisnis kopi luwak. Alhasil kopi luwak
kini terbagi atas 2 jenis, yaitu Kopi Luwak Liar dan Kopi Luwak Penangkaran. Harga yang
dipatok pun beragam, mulai dari $250 hingga $1500/kg.
Tips Sehat Minum Kopi
Kenikmatan pada kopi sejatinya telah menjadikan tradisi minum kopi
sebagai tren masyarakat dunia selama ratusan tahun. Bahkan tradisi minum kopi sudah menjadi
kultur budaya bagi sebagian daerah di Indonesia. Meskipun begitu, bukan berarti minum kopi
tanpa resiko. Perlu anda ketahui, ada banyak jenis penyakit berbahaya yang disebabkan oleh
konsumsi kopi. Tapi anda tidak perlu takut karena bahaya kopi hanya terjadi bila kopi
dikonsumsi tidak pada cara yang benar. Jika kopi dikonsumsi dengan cara yang tepat, maka kopi
akan berubah menjadi seduhan nikmat yang bermanfaat serta menyehatkan. Untuk mewujudkan
hal tersebut, anda bisa mengikuti tips sehat minum kopi berikut ini.
Konsumsi Kopi Organik
Beberapa tahun terakhir, petani kopi umumnya menggunakan petisida untuk menghindari
tanaman kopi dari serangan hama. Hal itu menyebabkan kandungan zat kimia dalam kopi
menjadi semakin berbahaya. Namun jangan takut, masih banyak perusahaan diluar sana yang
menjual kopi yang minim akan zat kimia atau yang lebih dikenal dengan nama Kopi Organik.
Tapi sayang, saya hanya menemukan kopi organik Indonesia brand luar negeri saja. Berikut
daftar kopi organik Indonesia rekomendasi dari ICO dan NCAUSA :
Sumatra Decaf Organic
Lola Savannah Coffee
Kicking Horse Coffee
The Organic Coffee Co. Java Love
Hindari Gula
Mentiadakan gula dalam secangkir kopi mungkin adalah hal yang sulit bagi mayoritas
masyarakat indonesia yang umumnya menikmati kopi dalam sajian Kopi Tubruk. Bacalah
artikel-artikel kesehatan tentang bahaya gula bagi kesehatan tubuh. Mungkin itu bisa sedikit
membantu anda dalam hal menghindari gula. Atau anda juga mencari alternatif pengganti gula
seperti krimer alami, susu rendah lemak atau madu.
Kenali Kondisi Tubuh
Setiap tubuh manusia memiliki perbedaan dalam hal merespon kafein. Sebagian orang
mungkin bisa minum 5-6 gelas sehari tanpa terjadi apa-apa, namun sebagian lagi bisa merasakan
efek buruk walau hanya meminum secangkir kopi. Untuk itu anda harus mengetahui bagaimana
kondisi tubuh anda terhadap kafein. Apabila anda adalah penikmat kopi aktif, batasi konsumsi
hingga ke tahap yang wajar.
Minum Kopi Pada Kondisi Yang Baik
Jangan meminum kopi pada saat perut sedang kosong karena pada saat itu kadar gula
pada darah cenderung berada di titik terendah. Selain itu, minum kopi pada saat perut kosong
juga akan menyebabkan kafein pada kopi mengendap dalam tubuh yang biasanya akan
menimbulkan beberapa jenis penyakit. Selain itu jangan mengkonsumsi kopi pada saat sedang
sakit karena obat yang anda minum akan berdampak buruk bila tercampur dengan kafein.
Batasi Konsumsi Kopi
Menurut penelitian dari beberapa ahli kesehatan, maksimal konsumsi kopi yang
sehat adalah 600 ml/hari. Namun anda harus mengetahui pula bahwa tiap jenis kopi memiliki
kadar kafein yang berbeda-beda. Anda bisa mengkonsumsi 4 cangkir kopi arabika atau 2 cangkir
kopi robusta dalam volume cangkir 180 ml setiap harinya(seduhan original).
Tambahkan Cinnamon
Cinnamon atau Kayu Manis adalah ramuan yang akan menambah kenikmatan kopi anda.
Studi menunjukan bahwa kayu manis memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan tubuh,
khususnya kolesterol dan diabetes melitus. Intinya, kayu manis bisa jadi campuran yang nikmat
sekaligus menjadi benteng bagi tubuh anda.
Seduh Kopi Dengan Teknik Yang Pas
Kopi tubruk bisa dikategorikan sebagai jenis penyajian yang tidak sehat. Ampas yang
terdapat pada kopi tubruk tanpa disadari akan masuk kedalam tubuh dan bisa saja mengendap
kemudian dapat menjadi penyebab beberapa penyakit. Sedari kini, ubahlah metode penyeduhan
anda, gunakan metode-metode yang minim ampas seperti French Press, Vietnam Drip, Pour
Over dll. Jika anda ingin sesuatu yang instant, belilah mesin kopi semi otomatis.
10 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan
Minum kopi secara rutin baik bagi kesehatan. Minum kopi memang dapat meningkatkan
kadar hormon stres dalam tubuh dan memicu efek ketergantungan pada kafein. Akan tetapi
berikut ini adalah beberapa manfaat kopi bagi kesehatan, dengan catatan anda membatasi
penggunaan kream dan gula.
1. Kopi mencegah penyakit batu empedu
Para peneliti Harvard pada tahun 2002 menemukan bahwa wanita yang minum
setidaknya empat cangkir kopi sehari berada pada risiko 25 persen lebih rendah dari batu
empedu. Sebuah studi sebelumnya menemukan hasil yang serupa untuk pria.
2. Kopi dapat mencegah depresi
Perempuan yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari 15 persen lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami depresi, dan mereka yang minum empat cangkir
memiliki resiko 20 persen lebih rendah, menurut laporan 2011 dalam “Archives of
Internal Medicine.”
3. Kopi dapat meningkatan memori
Kopi dapat membantu meningkatkan memori, baik itu memori jangka panjang maupun
pendek. Dalam sebuah studi tahun 2005 yang dipresentasikan pada Radiological Society
of North America, para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi dua cangkir kopi
berkafein meningkatkan memori jangka pendek dan kecepatan reaksi.
Yang lebih menarik lagi, sebuah penelitian di tahun 2007 menemukan bahwa wanita
berusia 65 atau lebih yang rutin minum 3 gelas kopi atau lebih dalam sehari memiliki
performa lebih baik dalam tes memori dan kurang mungkin untuk menunjukkan
penurunan memori dibanding mereka yang minum hanya satu cangkir sehari.
4. Kopi mengurangi resiko diabetes
Studi menunjukkan bahwa peminum kopi lebih kecil kemungkinannya untuk
mengembangkan diabetes tipe 2. Sebuah laporan pada Januari 2012 dalam ‘Journal of
Agricultural & Food Chemistry’ kemudian menjelaskan alasannya. Yaitu karena efek
senyawa yang terkandung dalam kopi akan menghalangi hIAPP, polipeptida yang dapat
menghasilkan serat protein abnormal, yang ditemukan pada orang dengan diabetes tipe 2.
5. Kopi menurunkan resiko kanker
Konsumsi kopi telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara, endometrium,
prostat dan kanker hati, dan mereka yang terkait dengan obesitas, estrogen dan insulin.
Sebuah studi tahun 2008 di Swedia menemukan bahwa minum setidaknya dua sampai
tiga cangkir sehari dapat mengurangi risiko atau menunda timbulnya kanker payudara.
Namun tidak hanya wanita yang mendapatkan keuntungan. Sebuah studi yang baru-baru
ini keluar dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa kopi –baik yang biasa
ataupun tanpa kafein– mengakibatkan penurunan risiko kanker prostat.
6. Kopi meningkatkan metabolisme tubuh
Kopi dapat membantu Anda mempertahankan – atau bahkan menurunkan- berat badan.
Sebuah studi lama di tahun 1980 menemukan bahwa kafein yang ditemukan dalam kopi
merangsang metabolisme tubuh, dan itu hanya pada orang “normal,” sedangkan pada
orang yang mengalami obesitas, mereka mengalami oksidasi lemak yang lebih besar.
7. Kopi menurunkan resiko penyakit Parkinson
“Journal of American Medical Association” pada tahun 2000 menemukan bahwa
konsumsi kafein dan kopi akan menghasilkan risiko lebih rendah menderita Parkinson.
Sebuah studi 2010 juga menemukan bahwa minum dua sampai tiga cangkir kopi setiap
hari menjadikan seseorang memiliki peluang 25 persen lebih kecil untuk mengalami
penyakit tersebut.
8. Kopi mengandung antioksidan tinggi
Seorang peneliti Harvard, Edward Giovannucci, dalam penelitian yang diterbitkan dalam
“Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention,” mencatat bahwa kopi memiliki lebih
banyak antioksidan daripada kebanyakan sayuran dan buah-buahan. Bahkan, sebuah studi
tahun 2005 menemukan bahwa kopi berada dalam unrutan pertama sebagai sumber untuk
antioksidan dalam pola makan orang Amerika.
9. Kopi meningkatkan kinerja dan performa
Kopi – dan kafein di dalamnya – telah ditunjukkan dalam beberapa studi dapat
meningkatkan daya tahan dan kinerja jangka pendek. Sebuah penelitian di tahun 2008
menyimpulkan bahwa manfaat kafein sebelum latihan tampak dalam endurance
(ketahanan), momen stop-and-go dan pada aktivitas intensitas tinggi jangka panjang. Hal
ini juga dapat membantu atlet tampil baik selama latihan kekuatan – bahkan ketika
kurang tidur – jika dikonsumsi satu jam sebelum latihan pada dosis 4 mg untuk setiap kg
berat badan.
10. Kopi dapat mencegah encok
Sebuah studi tahun 2007 pada pria yang berusia lebih dari 40 tahun menghubungkan
konsumsi kopi jangka panjang dengan rendahnya risiko encok, kondisi peradangan yang
disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat. Baik kopi reguler atau yang tanpa kafein
akan memberikan dampak positif, dan mereka yang minum enam cangkir sehari memiliki
risiko 60 persen lebih rendah terhindar dari kondisi encok.
Bahaya Kopi
Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah satunya
adalah efek ketergantungan.
Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang
dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan
bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan
pada dinding pembuluh darah.
Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa
tegang dan cepat marah.
Pada wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang
mengandung kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat
menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa
menyebabkan keguguran.
Dasar-dasar Penyeduhan Kopi
Dasar-dasar penyeduhan kopi sangat perlu diperhatikan jika kita ingin menyeduh kopi
semaksimal mungkin. Menyeduh kopi dengan hasil maksimal bisa dibilang merupakan hal yang
sulit. Beberapa hal kunci yang menjadi parameter teknik penyeduhan terkadang terlewati begitu
saja jika kita tidak memerhatikan detail prosesnya dengan baik. Kadang kita menyeduh kopi
yang sama dengan alat yang sama hasilnya bisa berbeda. Jika kita mau bersusah payah sedikit,
setiap hasil seduhan kita, meski berbeda, bisa kita jadikan pegangan dasar rujukan agar ke
depannya kita mampu menyeduh kopi sekonsisten mungkin. Berikut 8 hal dasar-dasar
penyeduhan kopi yang perlu diperhatikan untuk membantu meningkatkan kualitas seduhan kopi.
1. Pengetahuan tentang Alat Seduh
Metode seduh kopi bisa kita kategorikan ke dalam 4 garis besar:
1) boiling atau rebus, seperti turkish coffee pot
2) immersing/steeping atau perendaman dalam jangka waktu tertentu, seperti
french press, tubruk
3) pourover/drip atau kopi saring menggunakan alat khusus, seperti Hario V60,
Kalita Wave, Chemex, vietnamese drip, cold drip
4) pressuring atau mengekstrak kopi dengan tekanan air khusus dari sumbersumber yang bisa menghasilkan tekanan air, seperti mesin espresso, moka pot,
percolator, siphon.
Dengan mengenal 4 besar metode seduh tersebut, kita bisa dengan mudah
mengetahui cara kerja masing-masing alat seduh kopi. Jika kita kurang mengerti
bagaimana seharusnya cara kerja alat tersebut, maka kita akan melakukan kekeliruan
dalam penyeduhan kopi. Misalnya, pada saat kita tidak mengetahui cara kerja french
press mungkin kita tidak akan menekannya, melainkan menyaringnya.
2. Kebersihan Alat Seduh
Kita jangan terburu-buru membicarakan rasio kopi dan air, cara seduh, atau
lainnya jika kita belum bisa dan mau membersihkan alat seduh kopi kita. Kebersihan alatalat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap hasil seduhan kopi kita. Jika kita
menyeduh kopi dan tidak membersihkan alat seduh setelah digunakan, maka sisa-sisa
seduhan akan menempel sehingga bisa menjadi kotoran. Jika itu terjadi, maka kotoran itu
akan memengaruhi aroma dan rasa. Contohnya, mesh filter pada french press jika tidak
dibersihkan, maka akan meninggalkan minyak dan ampas kecil yang menempel dan
memengaruhi aroma dan rasa seduhan. Karena minyak dan ampas kecil akan
menimbulkan bau dan rasa hambar di kopi.
3. Kesegaran Biji Kopi
Masalah kesegaran biji kopi adalah persoalan yang sangat krusial dalam
penyeduhan kopi. Bahkan tidak hanya biji kopi yang sudah disangrai itu harus dalam
keadaan segar ketika digunakan, green bean pun jika tidak segar akan menimbulkan rasa
yang kurang nikmat. Tidak peduli meski green bean tersebut merupakan hasil kompetisi
Cup of Excellence.
Green bean yang kurang segar, yaitu yang disimpan lebih dari satu tahun atau
dengan penyimpanan yang kurang baik, akan menimbulkan rasa apek. Kualitas rasa dan
aroma menjadi menurun pada saat dikonsumsi saya biasa menyebutnya flat walaupun
baru disangrai 1 minggu yang lalu.
Sementara itu, roasted bean yang sudah berusia 2 bulan dari tanggal
penyangraian, ketidaksegarannya akan lebih terlihat pada saat diseduh. Dari segi visual,
kopi yang tidak segar saat diseduh biasanya tidak atau kurang blooming jika
dibandingkan freshly roasted bean.
Kita bisa menilai kesegaran kopi, baik itu green bean atau roasted bean, dengan
cara mencium aromanya dan melihat warnanya. Aroma apek jamaknya mudah dikenali,
jadi besar kemungkinan kita akan mengetahui apa kopi tersebut bau apek atau tidak.
Lalu, jika kita lihat green bean yang kurang segar biasanya dari segi warna berubah
menjadi pucat.
Baik roasted bean atau green bean sangat rentan dengan bau dari udara sekitar,
cahaya, kelembaban, dan panas. Oleh karena itu, cafe atau coffeeshop yang tidak menjaga
roasted bean atau green bean-nya dari faktor-faktor tersebut, maka dapat dipastikan
mereka menyajikan kualitas kopi yang kurang maksimal. Kadang ada saja coffeeshop
yang menyimpan green bean-nya dalam keadaan karung terbuka di dalam cafe yang
smoking area.
4. Skala Giling Bubuk Kopi
Ada anjuran yang sangat bijaksana dari penjual coffee grinder kepada calon
pembelinya:“Gilinglah kopi Anda sesaat sebelum menyeduhnya.” Buat saya ungkapan
tersebut bukan diperuntukkan agar jualannya lebih laku, tetapi itu memang anjuran yang
sangat baik untuk kita ikuti. Biji kopi yang telah digiling membuka rongga permukaan,
atau biasa disebut surface area, menjadi partikel lebih kecil dari biji kopi sebelumnya.
Hal tersebut membuat aroma kopi menjadi lebih cepat hilang.
Sejak dari menit pertama kopi itu digiling, senyawa kopi yang berbentuk gas
mulai menguap. Itulah alasan mengapa ketika kita menyeduh kopi yang sudah jadi bubuk
dalam waktu lama, aroma dan rasanya akan berkurang. Namun demikian, untuk
penyeduhan maksimal bukan hanya menggiling kopi sesaat sebelum diseduh yang harus
kita cermati, kita juga harus menyesuaikan hasil gilingan kopi kita dengan waktu seduh
yang kita inginkan. Kenapa? Karena semakin halus kita menggiling kopi maka akan lebih
cepat larut dengan air. Sementara itu, kopi seharusnya kita larutkan sekitar 1,5 – 2% saja
dari kuantitas kopi yang kita siapkan, selebihnya adalah air yang akan memadukan rasa
kopi yang kita inginkan.
Ketika kita melarutkan kopi kurang atau lebih dari waktu yang semestinya,
hasilnya boleh jadi jauh dari yang kita inginkan. Misalnya, kopi terlalu cair atau pekat.
Saya merekomendasikan waktu ekstraksi lebih cepat untuk skala giling halus dan waktu
lebih lambat untuk skala giling kasar. Contohnya, french press membutuhkan hasil giling
yang kasar karena waktu seduh french press rata-rata 4 menit, sedangkan mesin espresso
membutuhkan hasil giling yang jauh lebih halus dari french press lantaran diseduh hanya
sekitar 20-35 detik. Yang perlu diperhatikan, semua grinder walaupun dengan merk dan
tipe yang sama bukan tidak mungkin menghasilkan grind size yang berbeda. Karena itu
setting grinder penting sekali dilakukan setiap saat dan kita wajib mengtahui seberapa
kasar atau halus bubuk kopi yang kita butuhkan untuk penyeduhan.
5. Waktu Seduh
Waktu seduh atau biasa disebut contact time akan sangat berpengaruh dengan
kepekatan kopi yang kita seduh: ada yang rasanya jadi cair atau lemah, ada pula yang
rasanya jadi pekat dan kuat. Alat seduh kopi jelas akan memengaruhi bagaimana kita
menyesuaikan waktu seduhnya. Karena beda metode akan membutuhkan hasil giling
berbeda yang menentukan waktu seduh. Waktu seduh tercepat pada proses menyeduh
kopi adalah espresso, sedangkan yang terlama untuk kopi panas adalah french press.
Waktu seduh ini kita bisa teliti kembali untuk mengorelasikan kepada hasil
seduhnya. Meski hanya berbeda beberapa detik, hasil seduh kopi akan berbeda, walaupun
dibuat dengan alat yang sama. Karena alasan sepeti itu kita butuh konsistensi untuk
menentukan waktu seduh dengan alat yang sama. Contoh, waktu seduh espresso 20 sd.
35 detik, waktu seduh pourover/drip 2:30 sd. 3:30 menit, waktu seduh full immerse 3 sd.
5 menit, dst.
6. Air dan Temperatur
Air adalah hal yang paling penting di dalam secangkir kopi, 98-99% pada
secangkir kopi adalah air. Nah, jika kita tidak teliti dalam penggunaan air maka yang
akan terjadi adalah rusaknya rasa kopi yang telah kita seduh. Air jelas tidak boleh berbau
dan tidak boleh keruh warnanya. Di dalam protokol yang dikeluarkan badan-badan kopi
dunia air diurai dengan berbagai parameter: hardness dan total dissolve solid, kadar pH,
alkalinity, sodium, chlorine, dll. Parameter-parameter tersebut memang sulit dilihat
dengan kasat mata atau dirasakan dengan lidah. Jika kita ingin mendapatkan hasil secara
detail, maka kita harus melakukan uji lab atau menggunakan alat ukur yang dapat
mengurai parameter tersebut.
Tetapi kita pastinya ingin tahu parameter tersebut secara manual atau sekadar
pengetahuan awam saja. Jika masih sebatas pengetahuan awam kita bisa menggunakan
indera penglihatan dan perasa, paling tidak cukup untuk mengetahui bau dan keruh air.
Kita bisa melakukan percobaan, misalnya, mendiamkan air dalam satu gelas bening
selama satu gelas. Jika air itu tidak kotor, maka tidak akan ada sedimen di bawah gelas,
dan jika air itu tidak berbau biasanya setelah mendidih air masih tetap beraroma fresh.
Atau kita juga bisa mencoba air tersebut digunakan untuk penyeduhan. Jika air yang kita
gunakan itu bagus, maka air tersebut dapat mengeluarkan rasa dan aroma secara optimal.
Sebaliknya, jika kurang baik akan menyebabkan rasa pahit atau rasa payau di cangkir
kopi kita.
Mengenai suhu air, temperatur yang secara umum direkomendasikan berkisar
antara 85°-96°C. Tetapi, perlu diingat bahwa kita juga harus melihat roast profile kopi
tersebut. Jika semakin gelap roast profile-nya, maka akan semakin rentan terhadap panas
air yang akan menyebabkan rasa pahit. Sebaliknya, jika temperatur air kurang panas,
maka akan menyebabkan rasa kopi yang tidak optimal.
7. Rasio Kopi dan Air
Rasio antara air dan kopi merupakan hal terpenting untuk dibahas. Menurut saya,
rasio yang baik adalah 15-18 ml air per 1 gram bubuk kopi. Jika kopi terlalu pekat,
maka akan menyebabkan rasa yang sangat pahit dan menghilangkan sebagian rasa yang
ada. Jika kopi terlalu encer, maka akan membuat rasa dan aroma kopi tidak maksimal dan
cenderung sangat ringan.
8. Atribut Rasa
Ada baiknya sebelum menentukan parameter di atas, kita melakukan uji cita rasa
atau biasa disebut cupping. Pada proses ini kita akan bisa mengetahui lebih jelas semua
atribut rasa kopi yang ada di kopi tersebut. Sehingga pada saat kita menyeduh kopi, kita
sudah memiliki parameter rasa yang hendak kita dapatkan. Tanpa mengetahui tujuan rasa
yang kita ingin cari, mustahil kita akan mencapai rasa yang maksimal.
Metode dan Alat Penyeduh Kopi - Mesin Pembuat Kopi
1. Drip Coffee Maker
Ini merupakan metode yang sangat akrab dengan para penikmat kopi, hampir setiap rumah di
USA mempunyai sebuah alat basic pembuat kopi ini. Bubuk kopi ditempatkan di sebuah
kantung filter di dalam mesin, dan penampung internal diisi dengan air. Mesin ini kemudian
memanaskan air dan air panas menetes melalui bubuk kopi ke dalam sebuah pot penampung
untuk menghasilkan air kopi. Metode ini adalah cara yang sederhana, cepat dan harga
mesinnya murah. Metode ini lebih disukai oleh banyak orang karena keseluruhan prosesnya
otomatis dan tidak memerlukan ketrampilan khusus.
2. French Press
French Press, juga dikenal sebagai “pot tekan”, dan merupakan cara lain yang sangat populer
untuk menyeduh kopi. Bubuk kopi diletakkan langsung ke dalam pot berisi air panas, dan
setelah cukup, tekan kebawah sebuah alat yang akan menekan bubuk kopi sampai dasar teko
untuk menghasilkan air kopi.
Metode ini adalah cara lain yang sederhana untuk membuat kopi, dan merupakan metode yang
lebih disukai bagi mereka yang tidak benar-benar ingin membuat banyak kopi.
3. Percolator
Meskipun Percolator bisa mengurangi rasa kopi, alat ini masih digunakan dari tahun ke tahun
(sebagian besar oleh peminum kopi yang lebih tua dan sudah lama menggunakannya). Secara
terus terang, kita tidak akan mendapatkan kopi dengan mutu paling tinggi jika dibuat dengan
alat Percolator. Sekantung kopi bubuk ditempatkan dalam sebuah ketel, dan air kemudian
dididihkan. Air mendidih meluap melalui bubuk kopi, dimana anda dapat melihatnya dari
bagian yang tembus pandang di puncak Percolator. Ketika air kopi telah mencapai derajat
warna hitam yang sesuai selera, kopi itu sudah siap disajikan.
4. Balancing Siphon
Sekarang kita masuk pada metode eksotis untuk menyeduh kopi. Alat ini sungguh indah untuk
dipandang, tetapi tidak akan mudah ditemukan di dapur orang kebanyakan. Alat ini
mempunyai dua tabung, yang dihubungkan satu sama lain dengan posisi yang rumit, dan
berdiri seimbang. Bubuk kopi masuk ke sebuah tabung, dan air di tabung yang lain. Air itu
dipanaskan dan kemudian mengalir ke tabung yang berisi bubuk kopi. Ketika terus
dididihkan, tabung air pada akhirnya akan kosong dan selanjutnya mekanisme alat ini akan
mengalirkan air yang sudah bercampur kopi kembali ke tabung sebelumnya itu. Memang
terlihat aneh dan rumit, tapi itulah yang mnyebabkan alat ini menjadi elegan.
5. Ibrik
Seperti Balancing Siphon di atas, anda tidak mungkin akan menemukan sebuah ibrik di dalam
kebanyakan dapur di Eropa atau Amerika. Ibrik merupakan sebuah teko logam yang kecil
dengan gagang yang panjang, merupakan alat orang Turki untuk membuat kopi. Teko itu
berbentuk lebih sempit di bagian atas dibanding bagian bawahnya, bentuk ini merupakan
suatu hal yang penting dalam memasak kopi Turki. Teko itu kemudian diisi dengan air dan
satu sendok kopi bubuk yang telah digiling halus. Kopi bubuk akan “mengapung” di atas air,
dan kemudian gelembung-gelembung air mendidih akan bergerak bercampur bubuk kopi.
Setelah air berbusa lebih dari 3 kali, itu tandanya kopi siap disajikan.
6. Vacum Pot
Sebuah Vacum Pot mempunyai dua ruang, yang lebih rendah dan yang lebih atas, yang saling
terhubung dengan sebuah filter. Air dimasukkan ke ruang bagian bawah, dan bubuk kopi di
ruang bagian atas. Kemudian alat ini diletakkan ke sumber kalor, dan ketika air panas, air
dengan sendirinya naik ke bagian atas untuk bercampur dengan bubuk kopi. Ketika poci ini
dijauhkan dari sumber panas, ruang bawah yang menjadi dingin menghisap kembali semua
kopi melewati filter (yang menjaga agar bubuk kopi tetap berada di bagian atas). Dan
menghasilkan kopi segar di bagian bawah Vacum Pot.
7. Moka Pot
Alat ini sebenarnya bukan untuk membuat kopi, tetapi lebih pada espresso. Teko logam kecil
ini mempunyai bagian bawah dan atas, dengan sebuah cangkir berada diantara mereka untuk
meletakkan bubuk kopi. Air ditempatkan di bagian bawah, lalu cangkir filter dan bagian atas
disatukan. Ketika diletakkan ke sumber kalor, air mendidih dan ditekan ke atas melewati
bubuk kopi dan espresso yang dihasilkan terkumpul di bagian atas. Sebuah pilihan yang baik
jika anda tidak ingin membeli mesin espresso otomatis yang lebih mahal.