BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Siswa (Kelas VIII C dan Kelas VIII G) SMP Negeri 7 Salatiga Berdasarkan Pola Asuh Orangtua

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Effendy (1995:4) penelitian eksplanatori (explanatory research) merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan kausal antara variable-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

  3.2 Variabel Penelitian

  Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel pola asuh orang tua sebagai variabel bebas dan variabel kedisiplinan belajar sebagai variabel terikat. Sebagai variabel terikat maka kedisiplinan belajar siswa ditentukan dari pola asuh orang tuanya.

  3.3 Definisi Operasional

  Definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian dikemukakan berikut ini:

1. Pola asuh orang tua

  Pola asuh orang tua adalah cara yang dipakai oleh orang tua dalam mendidik dan memberi bimbingan dan pengalaman serta memberikan pengawasan kepada anak-anaknya agar kelak menjadi orang yang berguna. Pola asuh dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu pola asuh authoritarian, permissive, dan authoritative. Indikator dalam instrumen pola asuh dibagi berdasarkan ketiga jenis pola asuh tersebut.

2. Kedisiplinan Belajar

  Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan- peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Indikator kedisiplinan belajar terbagi menjadi kedisiplinan belajar saat di rumah, di sekolah, serta saat mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang meliputi 7 kelas (A-G). Adapun kelas VII tidak dipilih karena siswa-siswi di kelas tersebut belum terlihat perilaku yang berkenaan dengan kedisiplinannya dalam belajar. Sementara itu, kelas IX tidak dipilih karena siswa-siswinya sedang mempersiapkan diri untuk ujian sehingga tidak bisa dilibatkan dalam penelitian ini. Penetapan populasi ini berdasarkan rekomendasi dari guru pendamping saat penelitian dilakukan. Adapun jumlah populasinya adalah sebanyak 224 orang.

  Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Sama seperti pada penentuan populasi penelitian, dalam penentuan sampel ini penulis tidak memiliki kewenangan dalam menentukan sampel sehingga pengambilan sampelnya mengikuti rekomendasi dari guru pendamping berdasarkan pertimbangan tertentu. Oleh karena itu maka adapun pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Sampel diambil hanya dari kelas VIII C dan VIII G dengan berdasarkan pertimbangan dari guru pendamping bahwa di kedua kelas tersebut paling tampak terlihat siswa-siswi yang secara prestasi akademik kurang baik yang dikarenakan kurangnya disiplin dalam belajar. Hal tersebut tidak luput dari kurangnya perhatian dari orang tua didalam mengasuh anaknya. Adapun jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 56 orang siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian karena data yang telah terkumpul akan dijadikan dasar untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk mendapatkan data yang sebenarnya dari suatu obyek penelitian, maka harus menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket atau kuesioner. Menurut Arikunto (2006:151) angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.

  Angket yang dibuat berdasarkan skala pola asuh orang tua dan skala kedisiplinan belajar. Skala pola asuh dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu pola asuh

  

authoritarian, permissive , dan authoritative mengacu pada Baumrind (dalam

  Casmini, 2007:48). Indikator dalam instrumen pola asuh dibagi berdasarkan ketiga jenis pola asuh tersebut. Sedangkan untuk skala kedisiplinan belajar menggunakan indikator kedisiplinan belajar meliputi kedisiplinan belajar saat di rumah, di sekolah, serta saat mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah mengacu pada Arnasiwi (2013:45). Pemberian skor untuk masing-masing skala menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Adapun pemberian skor untuk pernyataan yang bersifat positif (favorable): SL diberi skor 4, SR diberi skor 3, JR diberi skor 2, TP diberi skor 1. Sedangkan pemberian skor untuk pernyataan yang bersifat negatif (unfavorable): SL diberi skor 1, SR diberi skor 2, JR diberi skor 3, TP diberi skor 4.

  Adapun kisi-kisi angket pola asuh orang tua dan angket kedisiplinan belajar ditampilkan pada Tabel 3.1. berikut ini.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Pola Asuh Orang Tua dan Angket

  

Kedisiplinan Belajar

No Variabel Sub Variabel Indikator Butir Jumlah

1 Pola asuh orang tua Pola asuh

  Menetapkan peraturan yang kaku dan memaksa 1, 2, 6, 8

  2

c.

Menuruti dan membebaskan kemauan anak

  20 Keterangan: Semua butir pada variabel pola asuh bersifat favorable Butir yang diberi tanda * pada variabel kedisiplinan belajar bersifat unfavorable

  5 Jumlah

  16

  8 Kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah 3, 7, 9*, 11*,

  19

  7 Kegiatan belajar di sekolah 1, 5, 6, 10*, 14, 15, 17*,

  2 Kedisiplinan belajar Kegiatan belajar di rumah 2, 4, 8*, 12*, 13, 18, 20

  30

  4 Jumlah

  30

  22, 24, 25,

  4

b.

Menerima tingkah laku anaka baik ataupun buruk 26, 28

  4

b.

Menghukum perilaku anak yang buruk 7, 10

  29

  Authoritarian

a.

  4 Pola asuh Permissive

a.

  20

  4

c.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan diskusi antara orang tua dan anak 14, 16, 18,

  19

  12, 15, 17,

  2

b.

Memberikan penghargaan untuk perilaku anak yang baik

  Peraturan dikomunikasikan dengan jelas 11, 13

  4 Pola asuh Authoritative

a.

  3, 4, 5, 9

  2

c.

Tidak mendengarkan pendapat dan keinginan anak

  Peraturan tidak dikomunikasikan secara jelas dan tidak dipaksakan 21, 23, 27,

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu angket.

  Suatu angket dikatakan valid jika pernyataan pada angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket. Pengujian validitas menggunakan teknik corrected item-total correlation. Angka pada kolom corrected

  

item-total correlation menunjukkan nilai r hasil. Dasar pengambilan keputusannya

  adalah (Ghozali, 2011:53) : a.

  Jika r hasil positif, serta r hitung > r tabel, maka indikator atau variabel tersebut valid b.

  Jika r hasil tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka indikator atau variabel tersebut tidak valid.

  Hasil pengujian validitas tahap 1 untuk variabel pola asuh orang tua ditampilkan pada Tabel 3.2. berikut ini.

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Tahap 1 Variabel Pola Asuh Orang tua berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan

  

Tipe Pola Asuh Nomor Butir Jumlah Butir Valid

Authoritarian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10*

  9 Authoritative 11, 12, 13, 14, 15, 16*, 17, 18, 19, 20

  9 21, 22, 23, 24*, 25, 26, 27, 28, 29, 30

  9 Permissive Jumlah

  27 Sumber: Data Primer diolah, 2017 Keterangan: * butir tidak valid Berdasarkan hasil uji validitas tahap 1 untuk variabel pola asuh orang tua diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,016 s/d 0,508 dan ternyata terdapat tiga butir pernyataan yang tidak valid karena nilai r hitung-nya < r tabel sebesar 0,222 (df

  = 54 ; α = 0,05). Berhubung ada tiga butir pernyataan yang tidak valid maka ketiga butir pernyataan tersebut dikeluarkan dari proses analisis pada pengujian validitas tahap 2. Hasil pengujian validitas tahap 2 untuk variabel pola asuh orang tua ditampilkan pada Tabel 3.3. berikut ini.

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Tahap 2 Variabel Pola Asuh Orang tua berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan

  

Tipe Pola Asuh Nomor Butir Jumlah Butir Valid

Authoritarian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

  9 Authoritative 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20

  9 Permissive 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30

  9 Jumlah

  27 Sumber: Data Primer diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji validitas tahap 2 untuk variabel pola asuh orang tua diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,236 s/d 0,479 dan ternyata semua butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel sebesar 0,222 (df

  = 54 ; α = 0,05). Hasil pengujian validitas tahap 1 untuk variabel kedisiplinan belajar ditampilkan pada Tabel 3.4. berikut ini.

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Tahap 1 Variabel Kedisiplinan Belajar berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan

  Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Valid

  Kegiatan belajar di rumah 2, 4, 8, 12, 13, 18*, 20

  6 Kegiatan belajar di sekolah 1, 5, 6, 10, 14*, 15, 17, 19

  7 Kegiatan siswa dalam 3, 7, 9, 11, 16

  5 mengerjakan tugas Jumlah

  18 Sumber: Data Primer diolah, 2017 Keterangan: * butir tidak valid Berdasarkan hasil uji validitas tahap 1 untuk variabel kedisiplinan belajar diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,068 s/d 0,570 dan ternyata terdapat dua butir pernyataan yang tidak valid karena nilai r hitung-nya < r tabel sebesar 0,222 (df

  = 54 ; α = 0,05). Berhubung ada dua butir pernyataan yang tidak valid maka kedua butir pernyataan tersebut dikeluarkan dari proses analisis pada pengujian validitas tahap 2.

  Hasil pengujian validitas tahap 2 untuk variabel kedisiplinan belajar ditampilkan pada Tabel 3.5. berikut ini.

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Tahap 2 Variabel Kedisiplinan Belajar berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan

  Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Valid

  Kegiatan belajar di rumah 2, 4, 8, 12, 13, 20

  6 Kegiatan belajar di sekolah 1, 5, 6, 10, 15, 17, 19

  7 Kegiatan siswa dalam 3, 7, 9, 11, 16

  5 mengerjakan tugas Jumlah

  18 Sumber: Data Primer diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji validitas tahap 2 untuk variabel kedisiplinan belajar diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,255 s/d 0,557 dan ternyata semua butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel sebesar 0,222 (df

  = 54 ; α = 0,05). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu angket yang merupakan indikator dari variabel. Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha dengan nilai patokan. Sebuah variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, dalam Ghozali, 2011:48).

  Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel pola asuh orang tua dan variabel kedisiplinan belajar ditampilkan pada Tabel 3.6. berikut ini.

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pola Asuh Orang tua dan Variabel Kedisiplinan Belajar

  Variabel Nilai Cronbach Alpha

  Pola Asuh Orang tua 0,813 Kedisiplinan Belajar 0,795

  Sumber: Data Primer diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan uji validitas seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6 di atas tampak bahwa baik variabel pola asuh orang tua maupun kedisiplinan belajar masing-masing mempunyai nilai

  

Cronbach Alpha > 0,70. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa kedua

variabel penelitian tersebut dinyatakan reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

  Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kedisiplinan belajar siswa SMP Negeri 7 Salatiga berdasarkan pola asuh orangtua maka teknik analisis yang digunakan adalah analysis of varians (ANOVA). Menurut Ghozali (2011:68) bahwa analysis of varians merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel bebas (skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori lebih dari dua). Dasar pengambilan keputusan atas hipotesis penelitian adalah:

  Jika F hitung > F tabel (α = 0,05) maka hipotesis diterima Jika F hitung < F tabel (α = 0,05) maka hipotesis ditolak

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Scientific Siswa Kelas 5 SD Negeri 5 Ngraji Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014 /2015

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Scientific Siswa Kelas 5 SD Negeri 5 Ngraji Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014 /2015

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Scientific Siswa Ke

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Scientific Siswa Kelas 5 SD Negeri 5 Ngraji Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014 /2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Scientific Siswa Kelas 5 SD Negeri 5 Ngraji Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014 /2015

0 0 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Senior High School Students’ Perspectives on Teacher’s Feedback in English Writing Assignments

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Designing A Corpus-Based Dictionaryof K-1 Vocabulary in When English Rings A Bell, English Textbook for Junior High School Students

0 1 140

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Students’ Perceptions Toward The Teacher’s Written Feedback in Academic Writing Class

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Word Frequency of The Vocabulary in Computer Games

0 0 46

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Siswa (Kelas VIII C dan Kelas VIII G) SMP Negeri 7 Salatiga Berdasarkan Pola Asuh Orangtua

0 0 10