Efektivitas Pengolahan Air Limbah Batik
i.;j
| \?tt?'
ffi
J
Effi.
{-
*il€w
:.:]:.:..|::
:l'
;il
,,,.i
:i. -'
.'.:'
?:,.1* -11i j
:.::iifiittil: rri
:r,, :r,
,'-*, .-i'.'l'.
_.i
:
.'
l,,iir.inji
;:]*.:
.li{r,
:
:);.:..:
:Et,
:l
l
.
'
i&,
:'t E 49it$r,.,H E{fl1H,&J{i\iAi.e EBA.q B},rilEf{'
XirAi-tAgFJ F!irr',ill t-,,T'trrr,l"'.,1 Elz+ F,{ i}F,rr1,g.l$tr.e4frlA},id.,,1.i.1. i;1ilt}.i''r
ffiA;
i::.{1't.t
r'r1i
,n::i'1
il
:..:l
l'
:.
.
i".ii
,r'
Majalah Ilmiah
DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK
Volume 22 Nomor 1, Desember 2005
SUSUNAN REDAKSI
PENANGUNG JAWAB
Dra. Edith Ratna Soerjosoejarso
REDAKSI PELAKSANA
Dra. Evi Yuliati Rufaida, M.Si.
Riyanto, BA.
Masiswo, S.Sn.
KETU.A. REDAKSI
Drs. Albiker Gultom
TATA USAHA
MITRA BESTARI
DR. Ir., Soetjipto A.H.
DR. Ir., Indah Molektuz, M.Sc
Drs. Wisnu Pamungkas, MM.
Dyah Ekowati Sulistyarini, SH.
ANGGOTA REDAKSI
Sulaeman, S.Teks.
Ir. Kun Lestari WF.
Ir. Endang Pristiwati, MM
Ir. Retno Widiastuti, MM
Alamat redaksi/penerbit
:
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK
Jl. Kusumanegara No. 7 telp. (0274) 546111,546222,546333 Fax. 543582
http ://www.batik. go. id. E-mail bbkb@Indo.net.id
:
YOGYAKARTA
iii
L-
Majalah llmiah
DTNAMIKA KERAJINAN DAN BATIK
Volunne 22 Nomor 1, Desember 2005
DAFTAR ISI
Halaman
PENGAI\TAR REDAKSI
KAJIAI\ PENGOLAHAII ECENG GoNDo K
(E ich o rn
ia
crass ip es solMs)
UNTUK INDUSTRI BAIIAIY BAKU KERA.JINAN AIIYAMAN
Oleh: Evi Yuliati Rufaida, Endang Pristiwati..
..............1
PENGARUH PENGGUNAAN KOSENTRASI AMONIUM SI LPHIDE PADA
PEWARNAAFI KERAJINAN LOGAM PERAK
Oleh:Dwi Suheryanto
.........10
EFEKIVITAS PENGOLAHAI\ AIR LIMBAI{ BATIK DENGAI\ CARA KIMIA
DAI\ BIOLOGI
TEKNOLOGI PROSES BATIK KOMBINASI SASIRANGAN
PADA KAIN FOALISIMA, PRIMISIMA DAN SUTERA
Oleh: E. Sri Murwati
.28
KAJIAN PRODUKSI BERSIH PROSES ELEKT:TOPLATING EMAS
PADA PERIIIASAII IMITASI
Oleh: Surti lndriastuti dan Kusreni
Hastuti
..............39
lv
CARA
EFEKIVITAS PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK DENGAN
KIMIA DAN BIOLOGI
Istihanah Nurul Eskani, Ivone De Carlo, Sulaeman
INTISARI
tanga diolah terlebih
Kebanyakan industri batik membuang air limbahnya ke lingkungan
Beberapa cara
penguasaan
teknologi'
dahulu dengan alasan keterbatasan tempat, dana dan
lingkungan akibat
pengolahan air limbatr telah dilakukan untuk mengatasi penurunan mutu
pembuangan limbah tersebut.
biologi aerob
Telah dilakukan penelitian proses pengolahan air limbah batik secara kimia,
tawas dan kapur
dan biologi anaerob. proses kimia dilaksanakan dengan menambatrkan koagulan
selarna 5 hari,
proses
terbuka
reactor
biologi aerob dijalankan dalam
ke dalam air limbah batik.
proses
sedang proses biologi anaerob dijalankan dalam reactor tertutup selama 12 hari. Hasil
kemudian diukur parameter waxna, COD dan alkalinitasnya.
Hasil penilitian pengolahan air limbah batik secara kimia dapat menurunkan parameter
sebesar 83,157o, COD sebesar 28,81o/o dan pH hasil
warna yang
-7. blrasal dai. zatwarna Naphtol
proses
Froses biologi anaerob menurunkan parameter wama sebesar 94,950 , COD sebesar
5g,89o( dan pH hasil proses 5. Proses biologi aerob dapat menurunkan parameter warnayang
o/o dan pH hasil proses 6,5.
berasal dair zat warna Naphtol sebesar 97,82 0A, COD sebesar 72,88
Sehingga dapat disirnpulkan bahwa pengolahan limbah cair batik secara biologi aerob lebih
efektif daripada pengolahan secara biologi anaerob maupun secara kimia.
Kata
Kunci
: Pengolahan air limbah batik, proses
kimia, proses biologi
pemerintah, tidak dimanfaatkan fungsinya
I. PENDAIIUI-UAN
Pada umunrnya induski batik skala
kecil mempunyai keterbatasan
karena dianggap membebani.
tempat,
Beberapa peraj in telah menggunakan
penguasaim teknologi dan manajemen yang
bak air dalam tanah, namun ditinjau dari segi
kurang bagus dan terutama kurangnya
konstruksinya
kepedulian terhadap lingkungan.
Air limbah
kenyataan
di
belum sempurna.
Dari
atas, kegiatan maupun hasil
yang dihasilkan dibuang ke tempat yang
sampingnya yang berupa limbah sering
tiilak selayaknya seperti assenering, saluran
mengganggu masyarakat sekitar, terutama
air hujan, dan selokan. Sementara, perajin
dalam hal penurunan air terhadap kualitas
yang sudah memiliki IPAL
lingkungan hidup.
Pengolahan
Air
Limbah)
(Instalasi
bantuan
Penelitian
ini
dilalnrkan
menemukan cara yang paling
untuk
efeltif untuk
t6
mengolah limbah
penelitian
I
cair batik. Dalam
ini dilakukan
pengolatran limbah
batik secara kimia, biologi aerob dan biologi
tidak pemah menginventarisir jumlah timbah
cair
maupun Padat Yang dihasilkan
industrinya.
anaerob. Dengan membandingkan ketiga
cair
Karakteristik limbah
daPat
cara tersebut maka dapat diketahui cara yang
digolongkan dalam sifat fisika, kimia dan
paling efektif dalam mengolah fimbatr cair
biologi, namun untuk industri kecil batik
biasanya hanya terdiri atas karakter fisika
batik.
a.
Limbah Industri Kecil Batik
dan kimia. Parameter yang digunakan untuk
Potensi limbah batik ditentukan oleh
menunjukkan karakter fisika dalam limbah
volume air limbah (pekat) yang dihasilkan
cair adalah zat padat, suhu, warna dan bau,
dalam proses pembuatan batik. Namun air
sedangkan untuk karakter
limbah sisa proses tidak tergantung pada
zat kimia organik dan anorganik.
kimia adalatr zat-
jumlah produksi. Sebagai contoh air limbah
Kekeruhan disebabkan oleh sifat
sisa pencelupan 1 potong batik sama dengan
menyerap dan membaurkan sinar oleh
10
potong batik. Hal ini karenapencelupan
dalam proses batik menglku;ti system aanzet
(permulaan) dan nazet (tambahan)
atalu jog-
jogan (Jawa). Prinsip pencelupan
system
jog-jogan adalah dengan volume dan kadar
zat wama yang sama, pencelupan
beberapa
partikellartikel koloidal.
tersuspensi dapat mengendap sendiri tanpa
bantuan koagulan, dan endapan merupakan
sejumlah lumpur yang diperoleh dari proses
sedimentasi. Padatan
total tercliri
atas
padatan terlarut, koloidal dan tersuspensi.
potong kain batik (yang dikerjakan potong
per potong) hasilnya
Padatan
Dalam industri batik beberapa zat
seragam, karena
warna dan zat kimia merupakan padatan
variable pencelupannya selalu dibuat sama
terlarut misalnya : larutan zat warna reaktif,
(tetap). Untuk industri batik skala kecil
kostik sod4 asam zat pembasah. Sedang
dengan kapasitas produksi
2
potong
diperhitungkan mempunyai potensi air
limbah sebanyak +- 60
I
yang bersumber
dari limbah sisa proses antara
lain
pengetelan, pencelupan dan pencucian [5].
Pada umumnya para perajin batik hampir
yarg
merupakan padatan
tersuspensi misalnya
:
koloid
dan
gabungan zat wama
Naphtol dan garam Diazo, zat warna
Indigosol, Rapid, tapioca dan lilin batik.
Suhu air limbah
merupakan
parameter penting untuk kehidupan makhluk
t7
t
air, reaksi kimia, kecepatan reaksi
dan
BOD (Biologltcal Oxygen Demand)
kegunaan dari air tersebut. Suhu limbatr cair
merupakan salah satu paramenter penentu
batik sama dengan suhu kamar.
keberhasilan pengolahan. Zat-zat organik
air lirnbah industri
batik
dalam limbah cair terutama tersusun dari
terutama ditimbulkan oleh sisa-sisa zat
unsur-unsur: C, H, O dan sedikit unsur S, N
warna yang masih ada ddlam bekas Larutan
yang berpotensi menyerap oksigen. Oksigen
proses pencelupan. Selain
tersebut
Warna
mengganggu
digunakan
untuk
zat warna diduga
bersifat racun. Warna pada air limbah
Dengan demikian kadar oksigen dalam air
industri batik umumnya sukar dihilangkan.
limbah lama kelamaan berkurang, dan air
Genangan air berwama banyak menyerap
limbah bertambah keruh serta berbau.
keindahan, beberapa
oksigen terlarut, sehingga lama kelamaan
menguraikan/membongkar senyawa organik.
v
Paremeter kedua berupa COD
rnembuat air berwama hitam dan berbau.
(Chemical Oxygen Demand). Ada beberapa
Bau dari air limbah
merupakan
jenis zat organik dalam air limbah yang
indikasi adanya pelepasan gas yang berbau.
tahan terhadap oksidasi secara biologis,
Beberapa zat trmia yang digunakan dalam
tetapi dapat dibongkar dengan pereaksi yang
batik juga memberikan bau seperti
bersifat oksidator kuat dalam suasana asam
:
hidrosulfit, asam cuk4 asam klorida, kanji
yang membusuk.
seperti : kalium bikromat atau permanganat.
COD dapat dipakai sebagai ukuran
Parameter kimia yang menentukan
derajat pencemaran yang ditimbulkan oleh
keberhasilan proses meliputi BOD, COD,
senyawa-senyawa yang sukar diuraikan oleh
PH, dan komposisi logam berat.
mikroorganisme.
Senyawa organik maupun anorganik
pH
merupakan parameter penting
yang banyak terdapat dalam limbah yang
untuk kehidupan biota air, tanaman
banyak terdapat dalam air limbah industri
industri.
batik berupa : karbohidrat, protein, lemak,
pencelupan batik ada yang bersifat asam dan
minyak, surfaktan, zat organik aromatik
ada pula yang bersifat basa.
seperti zat warn1 zat pembantu pencelupan,
alkali, asam dangaram.
Air
limbah hasil dari
dan
proses
Logam Berat merupakan parameter
yang sangat penting dalam
pengolahan
limbah cair. Zat warna merupakan senyawa
l8
umumnya
aromatik kompieks yang pada
sukar diurai dan biasanya mengandung
atau Cu'
logam-logam berat seperti: Cr
zat
DisamPing zat watna' beberaPa
unsurpembantu pencelupan mengandung
unsur logam berat seperti : senyawakalium
senyawa krom diasetat, cupri sulfat'
warna
bikromat, kalium permanganat' Zat
Ergan soga dan zat-zat pembantu seperti
tersebut di atas sudah tidak dipakai lagi
zat vtatna dan zat kimia yang
sehingga
merupakan padatan terlarut'
saja tidak
pengolahan dengan cara fisika
kimia
Pengolahan limbatr secaxa
dilakukan dengan menambatrkan
jika harga bahan kimia yang digunakan
cukup murah dan tidak sukar dalam
mengoperasikannya serta tenaga ahlinya
mempunyai kelemahan
akibat reaksi yang terjadi, sebagai contoh
pengendaPan
Batik
Pengolahan limbah adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk menghilangkan
s
ini
yaitu bagaimana mengambil unsur baru
Pengolahan Limbah Industri Kecil
atau m engurangi
bahan
zat
kimia untuk mengurangi konsentrasi
ini dipilih
pencemar dalam air limbah' Cara
tersedia. Proses
dalam pembatikan.
enyawa- s enyawa kimia
atau nonkimia yang berbahaya dan beracun'
[1]. Pengolahan
g
cukup.
misainYa zatwama ergan soga
b.
mengandun
ini dapat dilakukan
dengan
dengan kaPur
akan
menimbulkan lumpur yang harus dipikirkan
puia sarana pembuangannya' Kegiatan yang
termasuk dalam Proses ini adalah :
koagulasi, netralisasi, kfilorinasi, oksidasi
dan reduksi
Pengolahan limbah secara fisika
Bahan Pencemar Yang daPat
dihilangkan oleh bahan kimia berupa:
dilakukan secara mekanis tanpa penambahan
material tersuspensi, baik organik maupun
beberapa cara.
meliPuti
anorganik, phosphat terlarut Capat direduksi
penyaringan, penghancuran, pengapungan
bila kadar kurang dari 1 mgll dengan bahan
bahan kimia. Proses ini
dan penapisan. Biasanya caru
ini dilakukan
untuk menghilangkan partikel
berukuran
besar yang terikut dalam air, seperti pasir,
lumpur dan padatan terapung atau melayang'
Limbah cair industri batik
banYak
pengendap alum,
feri sulfat, beberapa logam
berat dapat dihilangkan dengan kapur,
beberapa calsium, magnesium, silica,dapat
dihilangkan dengan CaOH' Untuk calsium
dan magnesium bfisiensi lebih tinggi bila
L9
kapur dalam air buangan terdiri atas carbonat
yang tinggi.
Bahan koagulan Yang biasa diPakai
adalah: aluminium sulfat, ferisulfat, soda
abu, soda api dan lain-lain' Berdasarkan
karakteristik limbah
balik yang telah
disebutkan diatas, maka pengolahan limbah
bentuk larutan, koloidal, padatan tersuspensi'
serta padatan terlarut' Berdasarkan
karakteristik limbah batik yalg telah
disebutkan dimuka, maka limbatr cair batik
pun dapat diolah secara biologi
terlebih dahulu dilakukan perlakuan awal
seperti netralisasi dan penjemihan'
Ada 3 macarn Pengolahan air limbah
batik dapat dilakukan dengan carakimia'
Pengolahan air limbah secara biologi
umumnya digunakan untuk
dengan
menangani
limbah organikyang berasal dari tumbuhan
secara biologi: system aerob, anaerob dan
fakultatif. Pemilihan pengolahan tergantung
pada karakteristik air limbah, kondisi dan
ini dapat
diterapkan Pula Pada limbah Yang
rnaksud serta tujuan pengolahan. Pilihan satu
metrgandung zat pencemar lain yang mudah
pada jenis limbah [3].
atau hewan, akan tetapi proses
atau bersama-sama sekaligus
terserang kegiatan mikrobiologis [6].
Pengolahan cara aerob dilakukan
Buangan kimia Yang mengandung
asam karbol (fenol),
tergantung
senyawa-senyawa
pada kondisi ada oksigen, prosesnya sebagai
berikut : Bahan organik + mikroorganisme
*
amino dan zat-zat kimia organik lain seperti
Oz
+
biomassa + COz + H2O' Pada
sulfida, sianida dan formaldehid
proses
ini terdapat sebuah kolam (reaktor)
telah
berhasil ditangani pada filter-filter biologis
berbentuk segi empat dan agak dangkal agar
setelah dilakukan perlakuan awal seperti
sinar matahari sampai ke dasar kolam
sehingga tenaga matahari dipergunakan
netlalisasi dan penjernihan (klarifikasi).
Industri-industri seperti pencelupan dan
tekstil, farmasi
algae untuk fotosintesa. Jenis pengolahan
dan
secara aerob dapat berupa: kolam lumpur
makanan umumnya merupakan industri yang
aktif, trickling filter, Rotary Biological
menghasilkan air limbah yang mengandung
Contactor @BC), lluidized bed reactor'
penyempurnaan
bahan-bahan organik.
Di
dalam air limbah
tersebut terkandung partikel-partikel dengan
ukuran bervariasi baik cemaran organik
maupun anorganik, dapat berada dalam
Pengolahan cara aerob Yang biasa
digunakan adalah metoda lumpur aktif
(activated sludge). Lumpur
aktif
adalah
20
I
air limbah dimana
suatu system pengolahan
aerobik yang
bermacam-macam mikroba
alami di
berguna dalam pemumian
sangat
secara positif
sungai-sungai, dimanfaatkan
kondisi carnpuan agar
pada pembiakan
zatdapat menguraikan dan menghilangkan
pencemar'
zat organik yang merupakan
Pengolahan cara
yang
menggunakan bakteri
adaptasi
falrultatif
memiliki
tinggi' Bakteri dapat berfungsi
bila ada oksigen
sebagai organisme aerob
anaerob
berfungsi sebagai organisme
dan
karena itu
bila tidak ada oksigen' oleh
disebut fakultatif'
II. METODOLOGI PENELITIAN
Alat Yang digunakan
dalam
yang
penelitian ini: Termometer, Pengaduk'
motor filter aquarium' Kertas
berupa
bioreaktor'
indicator pH, Bak plastik sebagai
Bak plastik sebagai tangki pengendapan
dan
Bahan dan zat'zat kimia
PuPuk
digunakan beruPa: Tawas, CaCO:'
NPK, Air limbah batik yang mengandung
Lumpur Yang digunakan kembali
Gambar
l.
Yang
Skema Pengolahan Air Limbah
cara LumPur aklif
dengan
berasal dari
Naphtol, Mikroorganisme yang
dicampur
selokan pembuangan limbah batik
Pengolahan cara anaerob' Pada
prinsipnya sama dengan aerob tapi dalam
dengan air dan lumPur sungai'
kondisi tanpa oksigen' Dengan mekanisme
+
reaksi sebagai berikut: bahan organik
biomassa + CH+ +
mikroorganisme
dari larutan
mengandung Naphtol diambil
kemudian
bekas pencelupan batik di BBKB'
dan
dianalisa parameter warna, alkalinitas
->
COz. Keuntungan dari proses: memerlukan
yang dapat
energi sedikit, memproduksi gas
dimanfaatkan, lumpur yang
dihasilkan
sedikit, dan mampu menguraikan susunan
pada
bahan organik yang lebih kompleks
SamPel
air
limbah batik
Yang
COD.
Sampel dikoagulasi dan dinetralkan
menggunakan tawas dan kapur
dengan
pengolahan
sampai pHnya mencapai 7' Hasil
konsentrasi tinggi [1]'
21
alkalinitas dan
ini kemudian dianalisa wailIa'
air
limbah Yang
sudah
alkalinitas dan
dianalisa paramster warna'
dan dinetralkan
COD kemudian dikoagulasi
dan kapur'
dengan menggunakan tawas
Proses
ini
di atas selama 2 x
24 iarn.
ini
Hasil seeding dan aklimasi
COD nYa.
SamPel
mengaerasi campuran
dilalarkan untuk mendapatkan
pertumbuhan
lingkungan yang baik bagi
mikroorganisme.
kultur aktif yang
selanjutnya disebut dengan
Naphtol'
untuk mendegradasi limbah
siap
secara
Proses Pengolahan biologi
cara
anaerob dilakukan dengan
dimasukkan
lirnbah yang sudah dikoagulasi
sampel
dengan
dalam reactor anaerob, dicampur
80%
kultur aktif dengan perbandingan
dari
dalam
limbah dan 209o kultur aktif' Ke
batik yang
selokan pembuangan air limbah
lumPur dan aimYa' kemudian
secukupnya
reactor dimasukkan pupuk NPK
Bibit mikroorganisme diambil
berupa
sungai'
dicampur dengan air dan lumpur
agar
Mikroorganisme ini harus disiapkan
limbah
mampu melakukan proses degradasi
Naphtol' Proses penyiapan ini terdiri
batik
30o C,
pH 6 - 8 dan pengadukan dilakukan
terus menerus (kontinYu)'
sama
Proses pengolahan secara aerob
reaktor
seperti pada proses anaerob' tapi
dan proses
dibiarkan terbuka (tanpa tutup)
atas dua tahaP [2].
a. Seeding
Mencampur 2,5
L air + LumPur
selokan
pembuangan limbah b atik dengan
air +
Proses
sebagai makanan mikroorganisme'
suhu
dilakukan selama 12 hari pada kondisi
LumPur sungai'
mengaerasi campuran
di
dijalankan selama 5 hari'
7'5 L
Kemudian
atas selama 3 x
III. HASIL DATA DAN PEMBAIIASAN
Hasil analisa air limbah sebelum
proses disajikan pada tabel berikut
24 jarn.
b. Aklimasi
Mencampur hasil seeding dengan air
limbah yang sudatr dikoagulasi dengan
perbandingan 1 bagian hasil seeding dan
40
bagtan
air
timbah'
Kemudian
22
PtCo. Jika dibandingkan dengan sebelum
Tabel 1. Hasil Analisa Air Limbah Batik
proses
pengolahan (3720 PtCo), maka
sebelum Pengolahan'
pengolatran
ini
berhasil
menurunkan
Hasil
oA' Hal ini
parameter wama sebesar 83,15
Analisa
3720
dimungkinkan karena zat wama sebagai
menjadi
padatan terlarut diikat oleh tawas
PtCo
partikel yang lebih besar
COD
531 rngA
mengendaP.
pH
11
menunjukkan hasil 378 mgA, menurunkan
Parameter
Warna
sehingga
Untuk Parameter
COD sebesar 28,81
COD'
% dari sebelum
proses
pengolahan (531 mg/l). Angka 378 mg/l ini
disajikan Pada tabel Lerikut:
Tabel2.Hasil Analisa Air Limbah Batik setelah
masih di atas baku mutu limbah cair untuk
industri tekstil yang sudah beroperasi (250
Pengolahan
mg/l), dan masuk kriteria sedaug untuk
Hasil analisa air limbatr setelah
pH
Jenis
Warna
COD
Pengolahan
(PtCo)
(mg/l)
Kimia
627
378
7
Riologi
i88
213
5
81
t44
air
limbah'
Untuk
parameter pH, menunjukkan angka 7, telah
Anaerob
Biologi
standard kualitas
6,5
sesuai baku mutu limbah cair industri tekstil
t6-el.
KonseP Yang digunakan dalam
proses pengolahan limbah secara biologi
adalah eksploitasi kemampuan mikroba
(pada umumnya yang sudah tersedia di
Aerob
Pengolahan
air limbah batik
secara
alam) dalam
mendegradasi
cara
kimia dilakukan dengan menambahkan
mengkonsumsi dengan
koagulan tawas yang dikedakan
senyawa-senyawa polutan dalam
dapat
(atau
absorbsi)
air t4]'
mengikat partikel-partikel teriarut/
tersuspensi dalam air limbah sehingga
Pada proses degradasi, senyawa-senyawa
tersebut dapat diuba*r menjadi senyawa lain
menjadi padatan yang lebih besar dan mudah
yang lebih sederhana dan tidak berbahaya
mengendap. Setelah dilakukan proses kimia
bagi lingkungan, misalnya CO2 dan HzO
(pada proses aerob). Hasil aldrir perubahan
inr, parameter warna menunjukkan hasil 627
23
isi
tangki
tersebut sangat bergantung pada kondisi
mengurangi methan. Seluruh
lingkungan pada saat berlangsungnya proses
diupayakan dapat bercampur secara merata
pengolahan limbah.
Oleh karena
itu,
dan kontinYr, oleh sebab itu
tangki
eksploitasi kemampuan mikroba untuk
dilengkapi dengan pengaduk yang sekaligus
mengubah senyawa-senyawa polutan
biasanya dilakukan . dengan cara
berfrtngsi memecah partikel organik kasar
mengoptimumkan kondisi lingkungan untuk
memelihara
pertumbuhan mikroba sehingga tercapai
efisiensi yang maksimum.
Pada Pengolahan limbah
biologi anaerob terjadi reaksi
secara
menjadi halus, mencegatr terbentuknya
lapisan kotoran serta
keseragaman temperatur. Pengaturan
keasaman sangat perlu sebab zat methan
pH
:
diusahakan berkisar antara
6-8
bahan organik + mikroorganisme
-----+ biomassa + CHa + COz. Pada
perkembangan mikroorganisma
prinsipnya proses yang terjadi
pesat
dapat
Nilai
sangat sensitif terhadap perubahan pH'
agar
cepat'
Kecepatan fermentasi meningkat dengan
bila temperatur mendekati 30'
C'
mengubah bahan organik dalam air limbah
Semakin lama proses dijalankan, semakin
menjadi methan dan karbondioksida tanpa
baik. Berdasarkan hasil pengamatan,
adanya oksigen. Perubahan
ini
dilaksanakan
batas
10-15 hari dapat diperoleh hasil yang sangat
nilnun harus diakui
bahwa
dalam dua tahap dengan dua kelompok
memuaskan,
bakteri yang berbeda. Pertama, zat organik
variabel lain juga harus memadai, seperti
diubah menjadi asam organik dan alcohol
suhu, temperatur dan pencampuran yang
yang mudah menguap. Kedua, melanjutkan
merata.
perombakan senyawa menjadi methan- Zat
Hasil yang daPat diPeroleh
Pada
methan tidak dapat menarik oksigen, agar
pengolahan secara biologi anaerob ini, untuk
proses pembusukan anaerobic
berfi'rngsi
parameter warna, menunjukkan hasil 188
ditarnbahkan
PtCo. Jika dibandingkan dengan sebelum
nitrogen dan fosfor yang juga merupakan
pengolatran (3720 PtCo), maka proses
makanan bagr mikroba. Selama
pengolatran
memuaskan
maka perlu
proses
ini berhasil menurunkan
operasi, udara tidak boleh masuk. Masuknya
parameter warna sebesar 94,95 %- Untuk
udara dapat mempercepat produksi
parameter COD, menunjukkan hasil 213
asam
organik, dan menambah karbondioksida tapi
mg/I, menurunkan COD sebesar 59,89
oh
24
dari sebelum pengolahan (531 mg/l). Angka
ini
di bawah baku
kemudian
terjadi
pemisahan
dan
mutu
sedimentasi. Dengan cara inilah air limbah
limbah cair untuk industri tekstil yang sudah
dibersihkan. Kondisi lingkungan yang
beroperasi (250 mgll), dan masuk kriteria
diperlukan dalam pengolahan cara aerob ini,
air limbah.
pH 6 - 8, suhu berkisar antara 25o C -32o C
Untuk parameter pH, menunjukkan angka 5,
dan waktu yang diperlukan lebih pendek dari
belum sesuai baku mutu limbah cair industri
pada pengolahan dengan cara anaerob (1-10
tekstil (6-9).
hari).
213 mgfl
sudah
sedang untuk standard kualitas
Pada pengolahan secara biologi
+
biomassa
mikroorganisme
+ COz +
+
Oz
HzO. Untuk
dengan
menggunakan lumpur aktif antara lain tidak
menimbulkan bau dan
aerob, terjadi reaksi:
Bahan organik
Keuntungan proses
air olahan
cukup
jernih, lumpur dapat digunakan berulangulang dengan lokasi yang tidak luas.
metode yang menggunakan lumpur aktif,
Hasil yang diperoleh pada
air limbah yang sudah diatur
pengolahan cara aerob ini, unfuk parameter
kondisinya (dinetralkan), dimasukkan ke
warna, menunjukkan hasil 81 PtCo. Jika
mula-mula
harus
dibandingkan dengan sebelum pengolahan
terbuka agar oksigen bisa masuk. Dalam
(3720 PtCo), maka proses pengolahan ini
dalam bioreaktor. Bioreaktor
ini
bermacam-macam mikroba
berhasil menurunkan parameter warna
melakukan hidrolisa terhadap zat organik
%. Angka 8l PtCo ini
mendekati angka maksimum yang
bioreaktor
ini
yang terdapat dalam
air limbah dengan
sebesar 97,82
air minum (50
menggunakan enzim hidrolitik. Kemudian
dibolehkan untuk
dengan reaksi oksidasi enzim yang berturut-
Untuk parameter COD, menunjukkan hasil
turut, zat organik tersebut diuraikan melalui
144 mg4, menurunkan COD sebesar 72,88
oksidasi sehingga teruraikan
% dari sebelum
menjadi
pengolahan (531
ini
PtCo).
m/l).
di bawah baku
karbondioksida dan air. Pada saat yang
Arrgka 144 mgll
sama, mikroba tersebut berkembang biak
mutu limbah cair untuk industri tekstil yang
berkat adanya energi sewaktu penguraian. Di
sudah beroperasi (250
dalam tangki pengendapan, zat padat yang
kriteria sedang untuk standard kualitas air
air limbah bercampur
flock dari lumpur aktif yang
limbah. Untuk parameter pH, menunjukkan
tersuspensi dalam
dengan
sudah
m$I), dan
masuk
25
angka 6,5
Industri",
; telah sesuai dengan baku mutu
HaraPan, Jakarta'
limbah cair industri tekstil (6-9)'
Dari ketiga
Pengolahan limbah
2. Sadono, Winarti,
"Penelitian
hasil
sebagaimana dijelaskan diatas, maka
paling bagus adalah pengolahan
t999,
Hastuti,
Penanganan
Limbah MinYak El
| \?tt?'
ffi
J
Effi.
{-
*il€w
:.:]:.:..|::
:l'
;il
,,,.i
:i. -'
.'.:'
?:,.1* -11i j
:.::iifiittil: rri
:r,, :r,
,'-*, .-i'.'l'.
_.i
:
.'
l,,iir.inji
;:]*.:
.li{r,
:
:);.:..:
:Et,
:l
l
.
'
i&,
:'t E 49it$r,.,H E{fl1H,&J{i\iAi.e EBA.q B},rilEf{'
XirAi-tAgFJ F!irr',ill t-,,T'trrr,l"'.,1 Elz+ F,{ i}F,rr1,g.l$tr.e4frlA},id.,,1.i.1. i;1ilt}.i''r
ffiA;
i::.{1't.t
r'r1i
,n::i'1
il
:..:l
l'
:.
.
i".ii
,r'
Majalah Ilmiah
DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK
Volume 22 Nomor 1, Desember 2005
SUSUNAN REDAKSI
PENANGUNG JAWAB
Dra. Edith Ratna Soerjosoejarso
REDAKSI PELAKSANA
Dra. Evi Yuliati Rufaida, M.Si.
Riyanto, BA.
Masiswo, S.Sn.
KETU.A. REDAKSI
Drs. Albiker Gultom
TATA USAHA
MITRA BESTARI
DR. Ir., Soetjipto A.H.
DR. Ir., Indah Molektuz, M.Sc
Drs. Wisnu Pamungkas, MM.
Dyah Ekowati Sulistyarini, SH.
ANGGOTA REDAKSI
Sulaeman, S.Teks.
Ir. Kun Lestari WF.
Ir. Endang Pristiwati, MM
Ir. Retno Widiastuti, MM
Alamat redaksi/penerbit
:
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK
Jl. Kusumanegara No. 7 telp. (0274) 546111,546222,546333 Fax. 543582
http ://www.batik. go. id. E-mail bbkb@Indo.net.id
:
YOGYAKARTA
iii
L-
Majalah llmiah
DTNAMIKA KERAJINAN DAN BATIK
Volunne 22 Nomor 1, Desember 2005
DAFTAR ISI
Halaman
PENGAI\TAR REDAKSI
KAJIAI\ PENGOLAHAII ECENG GoNDo K
(E ich o rn
ia
crass ip es solMs)
UNTUK INDUSTRI BAIIAIY BAKU KERA.JINAN AIIYAMAN
Oleh: Evi Yuliati Rufaida, Endang Pristiwati..
..............1
PENGARUH PENGGUNAAN KOSENTRASI AMONIUM SI LPHIDE PADA
PEWARNAAFI KERAJINAN LOGAM PERAK
Oleh:Dwi Suheryanto
.........10
EFEKIVITAS PENGOLAHAI\ AIR LIMBAI{ BATIK DENGAI\ CARA KIMIA
DAI\ BIOLOGI
TEKNOLOGI PROSES BATIK KOMBINASI SASIRANGAN
PADA KAIN FOALISIMA, PRIMISIMA DAN SUTERA
Oleh: E. Sri Murwati
.28
KAJIAN PRODUKSI BERSIH PROSES ELEKT:TOPLATING EMAS
PADA PERIIIASAII IMITASI
Oleh: Surti lndriastuti dan Kusreni
Hastuti
..............39
lv
CARA
EFEKIVITAS PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK DENGAN
KIMIA DAN BIOLOGI
Istihanah Nurul Eskani, Ivone De Carlo, Sulaeman
INTISARI
tanga diolah terlebih
Kebanyakan industri batik membuang air limbahnya ke lingkungan
Beberapa cara
penguasaan
teknologi'
dahulu dengan alasan keterbatasan tempat, dana dan
lingkungan akibat
pengolahan air limbatr telah dilakukan untuk mengatasi penurunan mutu
pembuangan limbah tersebut.
biologi aerob
Telah dilakukan penelitian proses pengolahan air limbah batik secara kimia,
tawas dan kapur
dan biologi anaerob. proses kimia dilaksanakan dengan menambatrkan koagulan
selarna 5 hari,
proses
terbuka
reactor
biologi aerob dijalankan dalam
ke dalam air limbah batik.
proses
sedang proses biologi anaerob dijalankan dalam reactor tertutup selama 12 hari. Hasil
kemudian diukur parameter waxna, COD dan alkalinitasnya.
Hasil penilitian pengolahan air limbah batik secara kimia dapat menurunkan parameter
sebesar 83,157o, COD sebesar 28,81o/o dan pH hasil
warna yang
-7. blrasal dai. zatwarna Naphtol
proses
Froses biologi anaerob menurunkan parameter wama sebesar 94,950 , COD sebesar
5g,89o( dan pH hasil proses 5. Proses biologi aerob dapat menurunkan parameter warnayang
o/o dan pH hasil proses 6,5.
berasal dair zat warna Naphtol sebesar 97,82 0A, COD sebesar 72,88
Sehingga dapat disirnpulkan bahwa pengolahan limbah cair batik secara biologi aerob lebih
efektif daripada pengolahan secara biologi anaerob maupun secara kimia.
Kata
Kunci
: Pengolahan air limbah batik, proses
kimia, proses biologi
pemerintah, tidak dimanfaatkan fungsinya
I. PENDAIIUI-UAN
Pada umunrnya induski batik skala
kecil mempunyai keterbatasan
karena dianggap membebani.
tempat,
Beberapa peraj in telah menggunakan
penguasaim teknologi dan manajemen yang
bak air dalam tanah, namun ditinjau dari segi
kurang bagus dan terutama kurangnya
konstruksinya
kepedulian terhadap lingkungan.
Air limbah
kenyataan
di
belum sempurna.
Dari
atas, kegiatan maupun hasil
yang dihasilkan dibuang ke tempat yang
sampingnya yang berupa limbah sering
tiilak selayaknya seperti assenering, saluran
mengganggu masyarakat sekitar, terutama
air hujan, dan selokan. Sementara, perajin
dalam hal penurunan air terhadap kualitas
yang sudah memiliki IPAL
lingkungan hidup.
Pengolahan
Air
Limbah)
(Instalasi
bantuan
Penelitian
ini
dilalnrkan
menemukan cara yang paling
untuk
efeltif untuk
t6
mengolah limbah
penelitian
I
cair batik. Dalam
ini dilakukan
pengolatran limbah
batik secara kimia, biologi aerob dan biologi
tidak pemah menginventarisir jumlah timbah
cair
maupun Padat Yang dihasilkan
industrinya.
anaerob. Dengan membandingkan ketiga
cair
Karakteristik limbah
daPat
cara tersebut maka dapat diketahui cara yang
digolongkan dalam sifat fisika, kimia dan
paling efektif dalam mengolah fimbatr cair
biologi, namun untuk industri kecil batik
biasanya hanya terdiri atas karakter fisika
batik.
a.
Limbah Industri Kecil Batik
dan kimia. Parameter yang digunakan untuk
Potensi limbah batik ditentukan oleh
menunjukkan karakter fisika dalam limbah
volume air limbah (pekat) yang dihasilkan
cair adalah zat padat, suhu, warna dan bau,
dalam proses pembuatan batik. Namun air
sedangkan untuk karakter
limbah sisa proses tidak tergantung pada
zat kimia organik dan anorganik.
kimia adalatr zat-
jumlah produksi. Sebagai contoh air limbah
Kekeruhan disebabkan oleh sifat
sisa pencelupan 1 potong batik sama dengan
menyerap dan membaurkan sinar oleh
10
potong batik. Hal ini karenapencelupan
dalam proses batik menglku;ti system aanzet
(permulaan) dan nazet (tambahan)
atalu jog-
jogan (Jawa). Prinsip pencelupan
system
jog-jogan adalah dengan volume dan kadar
zat wama yang sama, pencelupan
beberapa
partikellartikel koloidal.
tersuspensi dapat mengendap sendiri tanpa
bantuan koagulan, dan endapan merupakan
sejumlah lumpur yang diperoleh dari proses
sedimentasi. Padatan
total tercliri
atas
padatan terlarut, koloidal dan tersuspensi.
potong kain batik (yang dikerjakan potong
per potong) hasilnya
Padatan
Dalam industri batik beberapa zat
seragam, karena
warna dan zat kimia merupakan padatan
variable pencelupannya selalu dibuat sama
terlarut misalnya : larutan zat warna reaktif,
(tetap). Untuk industri batik skala kecil
kostik sod4 asam zat pembasah. Sedang
dengan kapasitas produksi
2
potong
diperhitungkan mempunyai potensi air
limbah sebanyak +- 60
I
yang bersumber
dari limbah sisa proses antara
lain
pengetelan, pencelupan dan pencucian [5].
Pada umumnya para perajin batik hampir
yarg
merupakan padatan
tersuspensi misalnya
:
koloid
dan
gabungan zat wama
Naphtol dan garam Diazo, zat warna
Indigosol, Rapid, tapioca dan lilin batik.
Suhu air limbah
merupakan
parameter penting untuk kehidupan makhluk
t7
t
air, reaksi kimia, kecepatan reaksi
dan
BOD (Biologltcal Oxygen Demand)
kegunaan dari air tersebut. Suhu limbatr cair
merupakan salah satu paramenter penentu
batik sama dengan suhu kamar.
keberhasilan pengolahan. Zat-zat organik
air lirnbah industri
batik
dalam limbah cair terutama tersusun dari
terutama ditimbulkan oleh sisa-sisa zat
unsur-unsur: C, H, O dan sedikit unsur S, N
warna yang masih ada ddlam bekas Larutan
yang berpotensi menyerap oksigen. Oksigen
proses pencelupan. Selain
tersebut
Warna
mengganggu
digunakan
untuk
zat warna diduga
bersifat racun. Warna pada air limbah
Dengan demikian kadar oksigen dalam air
industri batik umumnya sukar dihilangkan.
limbah lama kelamaan berkurang, dan air
Genangan air berwama banyak menyerap
limbah bertambah keruh serta berbau.
keindahan, beberapa
oksigen terlarut, sehingga lama kelamaan
menguraikan/membongkar senyawa organik.
v
Paremeter kedua berupa COD
rnembuat air berwama hitam dan berbau.
(Chemical Oxygen Demand). Ada beberapa
Bau dari air limbah
merupakan
jenis zat organik dalam air limbah yang
indikasi adanya pelepasan gas yang berbau.
tahan terhadap oksidasi secara biologis,
Beberapa zat trmia yang digunakan dalam
tetapi dapat dibongkar dengan pereaksi yang
batik juga memberikan bau seperti
bersifat oksidator kuat dalam suasana asam
:
hidrosulfit, asam cuk4 asam klorida, kanji
yang membusuk.
seperti : kalium bikromat atau permanganat.
COD dapat dipakai sebagai ukuran
Parameter kimia yang menentukan
derajat pencemaran yang ditimbulkan oleh
keberhasilan proses meliputi BOD, COD,
senyawa-senyawa yang sukar diuraikan oleh
PH, dan komposisi logam berat.
mikroorganisme.
Senyawa organik maupun anorganik
pH
merupakan parameter penting
yang banyak terdapat dalam limbah yang
untuk kehidupan biota air, tanaman
banyak terdapat dalam air limbah industri
industri.
batik berupa : karbohidrat, protein, lemak,
pencelupan batik ada yang bersifat asam dan
minyak, surfaktan, zat organik aromatik
ada pula yang bersifat basa.
seperti zat warn1 zat pembantu pencelupan,
alkali, asam dangaram.
Air
limbah hasil dari
dan
proses
Logam Berat merupakan parameter
yang sangat penting dalam
pengolahan
limbah cair. Zat warna merupakan senyawa
l8
umumnya
aromatik kompieks yang pada
sukar diurai dan biasanya mengandung
atau Cu'
logam-logam berat seperti: Cr
zat
DisamPing zat watna' beberaPa
unsurpembantu pencelupan mengandung
unsur logam berat seperti : senyawakalium
senyawa krom diasetat, cupri sulfat'
warna
bikromat, kalium permanganat' Zat
Ergan soga dan zat-zat pembantu seperti
tersebut di atas sudah tidak dipakai lagi
zat vtatna dan zat kimia yang
sehingga
merupakan padatan terlarut'
saja tidak
pengolahan dengan cara fisika
kimia
Pengolahan limbatr secaxa
dilakukan dengan menambatrkan
jika harga bahan kimia yang digunakan
cukup murah dan tidak sukar dalam
mengoperasikannya serta tenaga ahlinya
mempunyai kelemahan
akibat reaksi yang terjadi, sebagai contoh
pengendaPan
Batik
Pengolahan limbah adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk menghilangkan
s
ini
yaitu bagaimana mengambil unsur baru
Pengolahan Limbah Industri Kecil
atau m engurangi
bahan
zat
kimia untuk mengurangi konsentrasi
ini dipilih
pencemar dalam air limbah' Cara
tersedia. Proses
dalam pembatikan.
enyawa- s enyawa kimia
atau nonkimia yang berbahaya dan beracun'
[1]. Pengolahan
g
cukup.
misainYa zatwama ergan soga
b.
mengandun
ini dapat dilakukan
dengan
dengan kaPur
akan
menimbulkan lumpur yang harus dipikirkan
puia sarana pembuangannya' Kegiatan yang
termasuk dalam Proses ini adalah :
koagulasi, netralisasi, kfilorinasi, oksidasi
dan reduksi
Pengolahan limbah secara fisika
Bahan Pencemar Yang daPat
dihilangkan oleh bahan kimia berupa:
dilakukan secara mekanis tanpa penambahan
material tersuspensi, baik organik maupun
beberapa cara.
meliPuti
anorganik, phosphat terlarut Capat direduksi
penyaringan, penghancuran, pengapungan
bila kadar kurang dari 1 mgll dengan bahan
bahan kimia. Proses ini
dan penapisan. Biasanya caru
ini dilakukan
untuk menghilangkan partikel
berukuran
besar yang terikut dalam air, seperti pasir,
lumpur dan padatan terapung atau melayang'
Limbah cair industri batik
banYak
pengendap alum,
feri sulfat, beberapa logam
berat dapat dihilangkan dengan kapur,
beberapa calsium, magnesium, silica,dapat
dihilangkan dengan CaOH' Untuk calsium
dan magnesium bfisiensi lebih tinggi bila
L9
kapur dalam air buangan terdiri atas carbonat
yang tinggi.
Bahan koagulan Yang biasa diPakai
adalah: aluminium sulfat, ferisulfat, soda
abu, soda api dan lain-lain' Berdasarkan
karakteristik limbah
balik yang telah
disebutkan diatas, maka pengolahan limbah
bentuk larutan, koloidal, padatan tersuspensi'
serta padatan terlarut' Berdasarkan
karakteristik limbah batik yalg telah
disebutkan dimuka, maka limbatr cair batik
pun dapat diolah secara biologi
terlebih dahulu dilakukan perlakuan awal
seperti netralisasi dan penjemihan'
Ada 3 macarn Pengolahan air limbah
batik dapat dilakukan dengan carakimia'
Pengolahan air limbah secara biologi
umumnya digunakan untuk
dengan
menangani
limbah organikyang berasal dari tumbuhan
secara biologi: system aerob, anaerob dan
fakultatif. Pemilihan pengolahan tergantung
pada karakteristik air limbah, kondisi dan
ini dapat
diterapkan Pula Pada limbah Yang
rnaksud serta tujuan pengolahan. Pilihan satu
metrgandung zat pencemar lain yang mudah
pada jenis limbah [3].
atau hewan, akan tetapi proses
atau bersama-sama sekaligus
terserang kegiatan mikrobiologis [6].
Pengolahan cara aerob dilakukan
Buangan kimia Yang mengandung
asam karbol (fenol),
tergantung
senyawa-senyawa
pada kondisi ada oksigen, prosesnya sebagai
berikut : Bahan organik + mikroorganisme
*
amino dan zat-zat kimia organik lain seperti
Oz
+
biomassa + COz + H2O' Pada
sulfida, sianida dan formaldehid
proses
ini terdapat sebuah kolam (reaktor)
telah
berhasil ditangani pada filter-filter biologis
berbentuk segi empat dan agak dangkal agar
setelah dilakukan perlakuan awal seperti
sinar matahari sampai ke dasar kolam
sehingga tenaga matahari dipergunakan
netlalisasi dan penjernihan (klarifikasi).
Industri-industri seperti pencelupan dan
tekstil, farmasi
algae untuk fotosintesa. Jenis pengolahan
dan
secara aerob dapat berupa: kolam lumpur
makanan umumnya merupakan industri yang
aktif, trickling filter, Rotary Biological
menghasilkan air limbah yang mengandung
Contactor @BC), lluidized bed reactor'
penyempurnaan
bahan-bahan organik.
Di
dalam air limbah
tersebut terkandung partikel-partikel dengan
ukuran bervariasi baik cemaran organik
maupun anorganik, dapat berada dalam
Pengolahan cara aerob Yang biasa
digunakan adalah metoda lumpur aktif
(activated sludge). Lumpur
aktif
adalah
20
I
air limbah dimana
suatu system pengolahan
aerobik yang
bermacam-macam mikroba
alami di
berguna dalam pemumian
sangat
secara positif
sungai-sungai, dimanfaatkan
kondisi carnpuan agar
pada pembiakan
zatdapat menguraikan dan menghilangkan
pencemar'
zat organik yang merupakan
Pengolahan cara
yang
menggunakan bakteri
adaptasi
falrultatif
memiliki
tinggi' Bakteri dapat berfungsi
bila ada oksigen
sebagai organisme aerob
anaerob
berfungsi sebagai organisme
dan
karena itu
bila tidak ada oksigen' oleh
disebut fakultatif'
II. METODOLOGI PENELITIAN
Alat Yang digunakan
dalam
yang
penelitian ini: Termometer, Pengaduk'
motor filter aquarium' Kertas
berupa
bioreaktor'
indicator pH, Bak plastik sebagai
Bak plastik sebagai tangki pengendapan
dan
Bahan dan zat'zat kimia
PuPuk
digunakan beruPa: Tawas, CaCO:'
NPK, Air limbah batik yang mengandung
Lumpur Yang digunakan kembali
Gambar
l.
Yang
Skema Pengolahan Air Limbah
cara LumPur aklif
dengan
berasal dari
Naphtol, Mikroorganisme yang
dicampur
selokan pembuangan limbah batik
Pengolahan cara anaerob' Pada
prinsipnya sama dengan aerob tapi dalam
dengan air dan lumPur sungai'
kondisi tanpa oksigen' Dengan mekanisme
+
reaksi sebagai berikut: bahan organik
biomassa + CH+ +
mikroorganisme
dari larutan
mengandung Naphtol diambil
kemudian
bekas pencelupan batik di BBKB'
dan
dianalisa parameter warna, alkalinitas
->
COz. Keuntungan dari proses: memerlukan
yang dapat
energi sedikit, memproduksi gas
dimanfaatkan, lumpur yang
dihasilkan
sedikit, dan mampu menguraikan susunan
pada
bahan organik yang lebih kompleks
SamPel
air
limbah batik
Yang
COD.
Sampel dikoagulasi dan dinetralkan
menggunakan tawas dan kapur
dengan
pengolahan
sampai pHnya mencapai 7' Hasil
konsentrasi tinggi [1]'
21
alkalinitas dan
ini kemudian dianalisa wailIa'
air
limbah Yang
sudah
alkalinitas dan
dianalisa paramster warna'
dan dinetralkan
COD kemudian dikoagulasi
dan kapur'
dengan menggunakan tawas
Proses
ini
di atas selama 2 x
24 iarn.
ini
Hasil seeding dan aklimasi
COD nYa.
SamPel
mengaerasi campuran
dilalarkan untuk mendapatkan
pertumbuhan
lingkungan yang baik bagi
mikroorganisme.
kultur aktif yang
selanjutnya disebut dengan
Naphtol'
untuk mendegradasi limbah
siap
secara
Proses Pengolahan biologi
cara
anaerob dilakukan dengan
dimasukkan
lirnbah yang sudah dikoagulasi
sampel
dengan
dalam reactor anaerob, dicampur
80%
kultur aktif dengan perbandingan
dari
dalam
limbah dan 209o kultur aktif' Ke
batik yang
selokan pembuangan air limbah
lumPur dan aimYa' kemudian
secukupnya
reactor dimasukkan pupuk NPK
Bibit mikroorganisme diambil
berupa
sungai'
dicampur dengan air dan lumpur
agar
Mikroorganisme ini harus disiapkan
limbah
mampu melakukan proses degradasi
Naphtol' Proses penyiapan ini terdiri
batik
30o C,
pH 6 - 8 dan pengadukan dilakukan
terus menerus (kontinYu)'
sama
Proses pengolahan secara aerob
reaktor
seperti pada proses anaerob' tapi
dan proses
dibiarkan terbuka (tanpa tutup)
atas dua tahaP [2].
a. Seeding
Mencampur 2,5
L air + LumPur
selokan
pembuangan limbah b atik dengan
air +
Proses
sebagai makanan mikroorganisme'
suhu
dilakukan selama 12 hari pada kondisi
LumPur sungai'
mengaerasi campuran
di
dijalankan selama 5 hari'
7'5 L
Kemudian
atas selama 3 x
III. HASIL DATA DAN PEMBAIIASAN
Hasil analisa air limbah sebelum
proses disajikan pada tabel berikut
24 jarn.
b. Aklimasi
Mencampur hasil seeding dengan air
limbah yang sudatr dikoagulasi dengan
perbandingan 1 bagian hasil seeding dan
40
bagtan
air
timbah'
Kemudian
22
PtCo. Jika dibandingkan dengan sebelum
Tabel 1. Hasil Analisa Air Limbah Batik
proses
pengolahan (3720 PtCo), maka
sebelum Pengolahan'
pengolatran
ini
berhasil
menurunkan
Hasil
oA' Hal ini
parameter wama sebesar 83,15
Analisa
3720
dimungkinkan karena zat wama sebagai
menjadi
padatan terlarut diikat oleh tawas
PtCo
partikel yang lebih besar
COD
531 rngA
mengendaP.
pH
11
menunjukkan hasil 378 mgA, menurunkan
Parameter
Warna
sehingga
Untuk Parameter
COD sebesar 28,81
COD'
% dari sebelum
proses
pengolahan (531 mg/l). Angka 378 mg/l ini
disajikan Pada tabel Lerikut:
Tabel2.Hasil Analisa Air Limbah Batik setelah
masih di atas baku mutu limbah cair untuk
industri tekstil yang sudah beroperasi (250
Pengolahan
mg/l), dan masuk kriteria sedaug untuk
Hasil analisa air limbatr setelah
pH
Jenis
Warna
COD
Pengolahan
(PtCo)
(mg/l)
Kimia
627
378
7
Riologi
i88
213
5
81
t44
air
limbah'
Untuk
parameter pH, menunjukkan angka 7, telah
Anaerob
Biologi
standard kualitas
6,5
sesuai baku mutu limbah cair industri tekstil
t6-el.
KonseP Yang digunakan dalam
proses pengolahan limbah secara biologi
adalah eksploitasi kemampuan mikroba
(pada umumnya yang sudah tersedia di
Aerob
Pengolahan
air limbah batik
secara
alam) dalam
mendegradasi
cara
kimia dilakukan dengan menambahkan
mengkonsumsi dengan
koagulan tawas yang dikedakan
senyawa-senyawa polutan dalam
dapat
(atau
absorbsi)
air t4]'
mengikat partikel-partikel teriarut/
tersuspensi dalam air limbah sehingga
Pada proses degradasi, senyawa-senyawa
tersebut dapat diuba*r menjadi senyawa lain
menjadi padatan yang lebih besar dan mudah
yang lebih sederhana dan tidak berbahaya
mengendap. Setelah dilakukan proses kimia
bagi lingkungan, misalnya CO2 dan HzO
(pada proses aerob). Hasil aldrir perubahan
inr, parameter warna menunjukkan hasil 627
23
isi
tangki
tersebut sangat bergantung pada kondisi
mengurangi methan. Seluruh
lingkungan pada saat berlangsungnya proses
diupayakan dapat bercampur secara merata
pengolahan limbah.
Oleh karena
itu,
dan kontinYr, oleh sebab itu
tangki
eksploitasi kemampuan mikroba untuk
dilengkapi dengan pengaduk yang sekaligus
mengubah senyawa-senyawa polutan
biasanya dilakukan . dengan cara
berfrtngsi memecah partikel organik kasar
mengoptimumkan kondisi lingkungan untuk
memelihara
pertumbuhan mikroba sehingga tercapai
efisiensi yang maksimum.
Pada Pengolahan limbah
biologi anaerob terjadi reaksi
secara
menjadi halus, mencegatr terbentuknya
lapisan kotoran serta
keseragaman temperatur. Pengaturan
keasaman sangat perlu sebab zat methan
pH
:
diusahakan berkisar antara
6-8
bahan organik + mikroorganisme
-----+ biomassa + CHa + COz. Pada
perkembangan mikroorganisma
prinsipnya proses yang terjadi
pesat
dapat
Nilai
sangat sensitif terhadap perubahan pH'
agar
cepat'
Kecepatan fermentasi meningkat dengan
bila temperatur mendekati 30'
C'
mengubah bahan organik dalam air limbah
Semakin lama proses dijalankan, semakin
menjadi methan dan karbondioksida tanpa
baik. Berdasarkan hasil pengamatan,
adanya oksigen. Perubahan
ini
dilaksanakan
batas
10-15 hari dapat diperoleh hasil yang sangat
nilnun harus diakui
bahwa
dalam dua tahap dengan dua kelompok
memuaskan,
bakteri yang berbeda. Pertama, zat organik
variabel lain juga harus memadai, seperti
diubah menjadi asam organik dan alcohol
suhu, temperatur dan pencampuran yang
yang mudah menguap. Kedua, melanjutkan
merata.
perombakan senyawa menjadi methan- Zat
Hasil yang daPat diPeroleh
Pada
methan tidak dapat menarik oksigen, agar
pengolahan secara biologi anaerob ini, untuk
proses pembusukan anaerobic
berfi'rngsi
parameter warna, menunjukkan hasil 188
ditarnbahkan
PtCo. Jika dibandingkan dengan sebelum
nitrogen dan fosfor yang juga merupakan
pengolatran (3720 PtCo), maka proses
makanan bagr mikroba. Selama
pengolatran
memuaskan
maka perlu
proses
ini berhasil menurunkan
operasi, udara tidak boleh masuk. Masuknya
parameter warna sebesar 94,95 %- Untuk
udara dapat mempercepat produksi
parameter COD, menunjukkan hasil 213
asam
organik, dan menambah karbondioksida tapi
mg/I, menurunkan COD sebesar 59,89
oh
24
dari sebelum pengolahan (531 mg/l). Angka
ini
di bawah baku
kemudian
terjadi
pemisahan
dan
mutu
sedimentasi. Dengan cara inilah air limbah
limbah cair untuk industri tekstil yang sudah
dibersihkan. Kondisi lingkungan yang
beroperasi (250 mgll), dan masuk kriteria
diperlukan dalam pengolahan cara aerob ini,
air limbah.
pH 6 - 8, suhu berkisar antara 25o C -32o C
Untuk parameter pH, menunjukkan angka 5,
dan waktu yang diperlukan lebih pendek dari
belum sesuai baku mutu limbah cair industri
pada pengolahan dengan cara anaerob (1-10
tekstil (6-9).
hari).
213 mgfl
sudah
sedang untuk standard kualitas
Pada pengolahan secara biologi
+
biomassa
mikroorganisme
+ COz +
+
Oz
HzO. Untuk
dengan
menggunakan lumpur aktif antara lain tidak
menimbulkan bau dan
aerob, terjadi reaksi:
Bahan organik
Keuntungan proses
air olahan
cukup
jernih, lumpur dapat digunakan berulangulang dengan lokasi yang tidak luas.
metode yang menggunakan lumpur aktif,
Hasil yang diperoleh pada
air limbah yang sudah diatur
pengolahan cara aerob ini, unfuk parameter
kondisinya (dinetralkan), dimasukkan ke
warna, menunjukkan hasil 81 PtCo. Jika
mula-mula
harus
dibandingkan dengan sebelum pengolahan
terbuka agar oksigen bisa masuk. Dalam
(3720 PtCo), maka proses pengolahan ini
dalam bioreaktor. Bioreaktor
ini
bermacam-macam mikroba
berhasil menurunkan parameter warna
melakukan hidrolisa terhadap zat organik
%. Angka 8l PtCo ini
mendekati angka maksimum yang
bioreaktor
ini
yang terdapat dalam
air limbah dengan
sebesar 97,82
air minum (50
menggunakan enzim hidrolitik. Kemudian
dibolehkan untuk
dengan reaksi oksidasi enzim yang berturut-
Untuk parameter COD, menunjukkan hasil
turut, zat organik tersebut diuraikan melalui
144 mg4, menurunkan COD sebesar 72,88
oksidasi sehingga teruraikan
% dari sebelum
menjadi
pengolahan (531
ini
PtCo).
m/l).
di bawah baku
karbondioksida dan air. Pada saat yang
Arrgka 144 mgll
sama, mikroba tersebut berkembang biak
mutu limbah cair untuk industri tekstil yang
berkat adanya energi sewaktu penguraian. Di
sudah beroperasi (250
dalam tangki pengendapan, zat padat yang
kriteria sedang untuk standard kualitas air
air limbah bercampur
flock dari lumpur aktif yang
limbah. Untuk parameter pH, menunjukkan
tersuspensi dalam
dengan
sudah
m$I), dan
masuk
25
angka 6,5
Industri",
; telah sesuai dengan baku mutu
HaraPan, Jakarta'
limbah cair industri tekstil (6-9)'
Dari ketiga
Pengolahan limbah
2. Sadono, Winarti,
"Penelitian
hasil
sebagaimana dijelaskan diatas, maka
paling bagus adalah pengolahan
t999,
Hastuti,
Penanganan
Limbah MinYak El