PRAKTIS TEKNIK Gambaran CT Scan Non Kont

PRAKTIS
TEKNIK

Gambaran CT Scan Non-Kontras
pada Stroke Iskemik
Risalina Myrtha*, Shabrina Hanifah**
*Dokter, RS Anak Astrini, Kaliancar, Selogiri, Wonogiri,
** Dokter muda, RS Dokter Muwardi, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

ABSTRAK
Stroke merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada kasus stroke iskemik hiperakut (0-6 jam), CT scan biasanya tidak sensitif
dalam mengidentiikasi infark serebri; namun, cukup sensitif dalam mengidentiikasi berbagai bentuk perdarahan intrakranial akut dan lesi makroskopik lain yang menjadi kontraindikasi penggunaan terapi trombolitik. Gambaran infark hiperakut pada CT scan berupa pendangkalan sulkus
disertai menghilangnya batas substansia alba dan grisea pada infark kortikal superisial (mis., tanda insular ribbon), hipodensitas ganglia basalia
(mis., hipodensitas nuklei lentiformes), tanda hiperdensitas arteri serebri media (middle cerebral artery, MCA), dan tanda Sylvian dot. Dalam periode akut (6-24 jam), perubahan gambaran CT scan non-kontras akibat iskemia menjadi makin jelas. Distribusi pembuluh darah yang mengalami
infark juga makin jelas pada fase ini. Pada periode subakut (1-7 hari), terjadi perluasan edema dan efek massa yang menyebabkan pergeseran
jaringan infark ke lateral dan vertikal (pada kasus infark yang mengenai daerah pembuluh darah besar). Infark kronis ditandai dengan hipodensitas yang mencolok dan berkurangnya efek massa pada gambaran CT scan; densitas daerah infark sama dengan cairan serebrospinal.
Kata kunci: stroke iskemik, infark hiperakut, infark akut, infark subakut, infark kronis

ABSTRACT
Stroke is the main cause of death worldwide. In cases of hyperacute stroke (0-6 hours), CT scan is usually not sensitive in the identiication of
cerebral infarction; but, it is quite sensitive in identifying various forms of acute intracranial hemorrhage and other gross lesions that would

preclude the use of thrombolytic therapy. CT signs of hyperacute infarction are sulcal efacement with loss of gray-white diferentiation in
supericial cortical infarction (e.g. insular ribbon sign), hypodensity of the basal ganglia (e.g. hypodensity of lentiform nuclei), hyperdensity of
middle cerebral arteri (MCA) sign, and sylvian dot sign. In the acute period (6-24 hours), the changes of ischemia become more prominent on
the noncontrast CT scan. The vascular distribution of the infarct becomes increasingly clear during this stage. During the subacute period (1-7
days), there is increasing edema and mass efect with lateral and vertical shift of infarcted tissue in cases of infarction involving large vessel territories. Chronic infarctions are characterized by marked hypodensity and lack of mass efect on CT scans; the density is similar to cerebrospinal
luid. Risalina Myrtha, Shabrina Hanifah. Noncontrast CT Scan Image of Ischemic Stroke.
Key words: ischemic stroke, hyperacute infarct, acute infarct, subacute, chronic infarct

PENDAHULUAN
Survei Departemen Kesehatan RI pada
987.205 subjek dari 258.366 rumah tangga di
33 provinsi menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia
di atas 45 tahun (15,4% dari seluruh kematian). Penelitian prospektif tahun 1996/1997
mendapatkan 2.065 pasien stroke di 28 rumah
sakit di Indonesia. Di Yogyakarta, dari 1.053 kasus stroke di 5 rumah sakit, tercatat angka kematian sebesar 28,3%. Mortalitas pasien stroke
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menduduki
peringkat ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker.
Pada tahun 1995, National Institute of Neurologic

CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012


CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 777

Disorders and Stroke (NINDS) melaporkan
penggunaan aktivator plasminogen jaringan
rekombinan (recombinant tissue plasminogen
activator, rt-PA) dalam 3 jam sejak onset
gejala dapat memperbaiki hasil akhir terapi.
Hal ini menyebabkan pentingnya dilakukan
CT scan dini untuk menyingkirkan adanya
perdarahan intrakranial dan penyebab non
vaskular, misalnya tumor serebri (karena
t-PA meningkatkan risiko perdarahan
intrakranial).1-3
DEFINISI
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal
maupun global akut, lebih dari 24 jam, berasal
dari gangguan aliran darah otak dan bukan

disebabkan oleh gangguan peredaran darah

otak sepintas, tumor otak, dan stroke sekunder
karena trauma maupun infeksi.
Stroke dengan deisit neurologik yang terjadi
tiba-tiba dapat disebabkan oleh iskemia atau
perdarahan otak. Stroke iskemik disebabkan
oleh oklusi fokal pembuluh darah otak yang
menyebabkan berkurangnya suplai oksigen
dan glukosa ke bagian otak tertentu. Oklusi
dapat berupa trombus, embolus, atau
tromboembolus, menyebabkan hipoksia
sampai anoksia salah satu daerah pendarahan
otak tersebut. Stroke hemoragik dapat berupa
perdarahan intraserebral atau perdarahan
subarakhnoid.4,5

777

10/25/2012 11:12:48 AM

PRAKTIS

PERUBAHAN GAMBARAN CT SCAN
PADA STROKE ISKEMIK
Infark Hiperakut
Pada kasus stroke iskemik hiperakut (0-6 jam
setelah onset), CT scan biasanya tidak sensitif
mengidentiikasi infark serebri karena terlihat
normal pada >50% pasien; tetapi cukup
sensitif untuk mengidentiikasi perdarahan
intrakranial akut dan/atau lesi lain yang
merupakan kriteria eksklusi terapi trombolitik.
Gambaran CT scan yang khas untuk iskemia
serebri hiperakut adalah sebagai berikut2,3,5-7:
• Gambaran pendangkalan sulcus serebri
(sulcal efacement)
Gambaran ini tampak akibat adanya edema
difus di hemisfer serebri. Infark serebral
akut menyebabkan hipoperfusi dan edema
sitotoksik. Berkurangnya kadar oksigen dan
glukosa seluler dengan cepat menyebabkan
kegagalan pompa natrium-kalium, yang

menyebabkan berpindahnya cairan dari
ekstraseluler ke intraseluler dan edema
sitotoksik yang lebih lanjut. Edema serebri
dapat dideteksi dalam 1-2 jam setelah gejala
muncul. Pada CT scan terdeteksi sebagai
pembengkakan girus dan pendangkalan
sulcus serebri.5,7

oleh inluks edema pada substansia grisea.
Gambaran ini bisa didapatkan dalam 6 jam
setelah gejala muncul pada 82% pasien
dengan iskemia area arteri serebri media.3,7,8
• Tanda insular ribbon
Gambaran hipodensitas insula serebri
cepat tampak pada oklusi arteri serebri
media karena posisinya pada daerah
perbatasan yang jauh dari suplai kolateral
arteri serebri anterior maupun posterior.3

• Tanda hiperdensitas arteri serebri media

Gambaran ekstraparenkimal dapat ditemukan paling cepat 90 menit setelah
gejala timbul, yaitu gambaran hiperdensitas
pada pembuluh darah besar, yang biasanya
terlihat pada cabang proksimal (segmen M1)
arteri serebri media, walaupun sebenarnya
bisa didapatkan pada semua arteri. Arteri
serebri media merupakan pembuluh darah
yang paling banyak mensuplai darah ke
otak. Karena itu, oklusi arteri serebri media
merupakan penyebab terbanyak stroke yang
berat. Peningkatan densitas ini diduga akibat
melambatnya aliran pembuluh darah lokal
karena adanya trombus intravaskular atau
menggambarkan secara langsung trombus
yang menyumbat itu sendiri. Gambaran ini
disebut sebagai tanda hiperdensitas arteri
serebri media (Gambar 4).1-3,5,6

Gambar 2 Hipodensitas insula serebri kiri pada infark arteri
serebri media kiri (panah putih)5


• Hipodensitas nukleus lentiformis
Hipodensitas nukleus lentiformis akibat
edema sitotoksik dapat terlihat dalam 2 jam
setelah onset. Nukleus lentiformis cenderung
mudah mengalami kerusakan ireversibel yang
cepat pada oklusi bagian proksimal arteri
serebri media karena cabang lentikulostriata
arteri serebri media yang memvaskularisasi
nukleus lentiformis merupakan end vessel.3

Gambar 4 Tanda hiperdensitas arteri serebri media,
hiperdensitas linear pada segmen proksimal arteri serebri
media (tanda panah)5

• Tanda Sylvian dot menggambarkan adanya
oklusi distal arteri serebri media (cabang M2
atau M3) yang tampak sebagai titik hiperdens
pada isura Sylvii (Gambar 5).5,7


Gambar 1 Infark luas pada area arteri serebri media kanan
dengan gambaran edema difus hemisfer serebri kanan
yang bermanifestasi sebagai pendangkalan sulcus serebri
dan obliterasi issura Sylvii kanan (panah hitam)5

• Menghilangnya batas substansia alba dan
substansia grisea serebri
Substansia grisea merupakan area yang lebih
mudah mengalami iskemia dibandingkan
substansia alba, karena metabolismenya lebih
aktif. Karena itu, menghilangnya diferensiasi
substansia alba dan substansia grisea
merupakan gambaran CT scan yang paling
awal didapatkan. Gambaran ini disebabkan

778

CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 778

Gambar 3 Hipodensitas nukleus lentiformis (panah

putih panjang), hipodensitas kaput nukleus kaudatus
(kepala panah putih), hipodensitas insula serebri (panah
putih pendek), dan pendangkalan sulkus serebri regio

Gambar 5 Tanda Sylvian dot, tampak titik hiperdens pada

temporoparietal (panah hitam)3

isura Sylvii (tanda panah)5

CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012

10/25/2012 11:12:51 AM

PRAKTIS
Infark Akut
Pada periode akut (6-24 jam), perubahan
gambaran CT scan non-kontras akibat iskemia
makin jelas. Hilangnya batas substansia alba
dan substansia grisea serebri, pendangkalan

sulkus serebri, hipodensitas ganglia basalis,
dan hipodensitas insula serebri makin jelas.
Distribusi pembuluh darah yang tersumbat
makin jelas pada fase ini.1
Infark Subakut dan Kronis
Selama periode subakut (1-7 hari), edema
meluas dan didapatkan efek massa yang
menyebabkan pergeseran jaringan infark ke
lateral dan vertikal. Hal ini terjadi pada infark
yang melibatkan pembuluh darah besar.
Edema dan efek massa memuncak pada hari
ke-1 sampai ke-2, kemudian berkurang.
Infark kronis ditandai dengan gambaran
hipodensitas dan berkurangnya efek massa.
Densitas daerah infark sama dengan cairan
serebrospinal (Gambar 6).
RINGKASAN
Pada pasien dengan gejala klinis stroke,
pemeriksaan CT scan perlu dilakukan untuk
menyingkirkan perdarahan intrakranial dan

penyebab nonvaskular lain, karena terapi
aktivator plasminogen jaringan rekombinan
untuk stroke iskemik dapat meningkatkan
risiko perdarahan intrakranial.

Gambar 6 Gambaran hipodensitas masing-masing lesi. Densitasnya sama dengan cairan serebrospinal dan bentuknya sesuai
distribusi vaskular arteri serebri media (untuk infark di sulkus sentralis) dan arteri serebri posterior (untuk infark oksipital)1

Pada kasus stroke iskemik hiperakut (0-6
jam setelah onset), CT scan terlihat normal
pada >50% pasien. Gambaran CT scan
yang khas untuk iskemia serebri antara lain
pendangkalan sulkus serebri, menghilangnya
batas substansia alba dan substansia grisea,
misalnya tanda insular ribbon; hipodensitas
nukleus lentiformis, hiperdensitas arteri
serebri media, dan tanda Sylvian dot. Pada

infark akut (6-24 jam), gambaran-gambaran
tersebut dapat terlihat makin jelas. Selama
periode subakut (1-7 hari), edema meluas dan
didapatkan efek massa yang menyebabkan
pergeseran jaringan yang mengalami infark
ke lateral dan vertikal. Infark kronis ditandai
dengan gambaran hipodensitas dan
berkurangnya efek massa; densitas daerah
infark sama dengan cairan serebrospinal.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Xavier AR, Qureshi AI, Kirmani JF, Yahia AM, Bakshi R. Neuroimaging of Stroke: A Review. South Med J. 2003;96(4). http://www.medscape.com/viewarticle/452843

2.

Choksi V, Quint DJ, Maly-Sundgren P, Hoefner E. Imaging of Acute Stroke. Applied Radiology. 2005;34 (2):10-19. Available at: http://www.medscape.com/viewarticle/500443_print

3.

Tomandl BF, Klotz E Handschu R Stemper B, Reinhardt F, Huk WJ, Eberhardt KE, Fateh-Moghadam S. Comprehensive Imaging of Ischemic Stroke with Multisection CT. RadioGraphics 2003;
23:565–592. Available at: http://radiographics.rsna.com/content/23/3/565.full.pdf+html

4.

Setyopranoto I. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. CDK 2011; 38 (4).

5.

Warren DJ, Musson R, Connoly DJA, Griiths PD, Hoggard N. Imaging in Acute Ischaemic Stroke: Essential For Modern Stroke Care. Postgrad Med J. 2010;86:409-18. Available at: http://pmj.

6.

Hakimelahi R, Gonzales RG. Neuroimaging of Ischemic Stroke with CT and MRI: Advancing Towards Physiology-Based Diagnosis and Therapy. Expert Rev Cardiovasc Ther. 2009;7(1):29-48.

7.

Harrigan MR, Deveikis JP. Trombolysis for Acute Ischemic Stroke. In: Handbook of Cerebrovascular Disease and Neurointerventional Techniques. New York: Humana Press, 2009. p. 326-

bmj.com/content/86/1017/409.full.pdf
Available at: http://www.medscape.com/viewarticle/587073
30.
8.

Foundation for Education and Research in Neurological Emergencies (FERNE). Neuroimaging in Stroke. 2003. Available at: http://www.ferne.org/Lectures/neuroimaging%200501.htm

CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012

CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 779

779

10/25/2012 11:12:53 AM