PDKT13 Pendidikan Dasar Karakter Terbaru

PDKT13 (Pendidikan Dasar Karakter Terbaru sesuai Kurikulum 2013)
Solusi Bebas “Free Sex” untuk Membentuk Generasi Bermoral 2025
* Lyntar Ghendis Larasati *Nina Agustina *M. Naim Kurniawan
Abstrak
Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemudian pemerintah pada tahun 2006
melalui Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006 telah menetapkan kurikulum
nasional. Kurikulum yang disusun oleh pemerintah yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Berjalannya waktu, KTSP
dianggap kurang efektif. Dalam rangka menindaklanjuti dan menjabarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pemerintah melalui Kemendikbud telah menerbitkan sejumlah peraturan baru
yang berkaitan dengan kebijakan Kurikulum 2013, diantaranya tentang: (1)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL); (2) Standar Proses; (3) Standar Penilaian; (4)
Struktur Kurikulum SD-MI, SMP-MTs, SMA-MA, dan SMK-MAK; dan (5)

Buku Teks Pelajaran. Tujuan kurikulum 2013 sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia, sehingga pembentukan karakter generasi muda di Indonesia bisa
tercapai secara maksimal.
Pembentukan karakter sebagai proses konsolidasi individu sehingga
menghasilkan karakter kepribadian yang stabil. Pendidikan bukan sekedar proses
transfer pengetahuan belaka, atau semata mengembangkan aspek intelektual, tapi
juga merupakan proses transformasi nilai dan pembentukan karakter atau
kepribadian dengan segala aspeknya. Juga, dalam bahasa lain, pendidikan adalah
membangun budaya,membangun peradaban, membangun masa depan bangsa.
Setiap praktis pendidikan mengadaikan sebuah konsep tentang manusia dan dunia
yang nanti akan terbentuknya sebuah karakter. Pada hakikatnya pendidikan
karakter tingkat dasar di Indonesia menitikberatkan pada sikap maupun
keterampilan lainnya. Pendidikan dasar ini harapannya bisa menjadikan pribadi
yang lebih baik dalam menjalankan hidup hingga ke tahapan pendidikan
selanjutnya. Pendidikan karakter tingkat dasar haruslah membentuk suatu fondasi
yang kuat demi keutuhan rangkaian pendidikan tersebut, jika semakin tinggi

tingkat pendidikan maka semakin luas pula ragam ilmu yang didapat dari
seseorang, maka hasil yang akan didapatkannya semakin besar pula. Namun, bila
tanpa ada landasan pengertian pendidikan karakter yang diterapkan sejak usia dini

maka akan mengakibatkan rusaknya moral generasi muda. Contoh yang nyata
dari rusaknya moral dan karakter generasi muda adalah free sex di usia sekolah.
Seks bebas semakin memarak dikalangan pelajar. Hal ini, diakibatkan karena
kurangnya pemahaman mereka mengenai perilaku seksual pada usia remaja yang
sangat merugikan bagi dirinya sendiri termasuk keluarga, sebab pada masa ini
remaja mengalami perkembangan kognitif, emosi, sosial dan seksual. Kenakalan
remaja akhir-akhir ini sudah meluas, banyak remaja yang melakukan hubungan
seks secara bebas. Kondisi ini mengakibatkan masa depan generasi muda semakin
terpuruk. Perkembangan era globalisasi ini juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan gaya hidup remaja, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya
asing yang kebanyakan memperlihatkan hal-hal yang tidak pantas untuk dilihat
anak pada usianya sehingga sangat mempengaruhi seksualitas remaja berkembang
lebih cepat daripada aslinya. Pembentukan kepribadian anak-anak dan remaja
sangatlah mudah untuk terpengaruh dengan lingkungannya terutama teman sebaya
sehingga mereka sukar dalam memilah-milah hal yang baik dan buruk.
Pemerintah bekerjasama dengan Komnas Perlindungan Anak sering kali

memberikan peringatan kepada orang tua agar senantiasa mengawasi anaknya
dalam melakukan setiap aktifitas. Seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin pesat, Komnas Perlindungan Anak dan Kepolisian setempat juga sering
melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah tingkat menengah di kota besar untuk
memberikan berbagai informasi mengenai kenakalan remaja dan dampak seks
bebas dalam masa depan mereka. Namun, hal itu bersifat sementara, selanjutnya
remaja dan pelajar kembali terjerumus seks bebas. Permasalahan tersebut bukan
lagi merupakan hal yang sepele melainkan sudah menjadi tanggung jawab
bersama. Mengingat tahun 2020-2025 Indonesia akan mengalami masa kejayaan.
Disaat Negara lain mayoritas adalah usia yang matang, penduduk Indonesia
mengalami usia produktif. Usia diamana para generasi muda waktunya untuk
membangun dan meningkatkan masa depan negeri ini. Namun, apa gunanya
generasi muda jika tidak bermoral, tidak memilki pemahaman tentang bagaimana
berperilaku, serta melanggar norma-norma dan aturan yang berlaku. Banyaknya
pelajar yang melakukan Seks Bebas adalah sebagai bukti kurangnya pemahaman
serta pendidikan tentang seksual. Kurangnya pula pemahaman tentang bagaimana
menghargai tubuh kita ini.
Dibutuhkan suatu inovasi yang dapat yang merubah karakter pelajar
kepribadian anak bangsa melalui PDKT13. PDKT13 (Pendidikan Dasar Karakter
Terbaru sesuai Kurikulum 2013) adalah sebuah program yang memberikan

pembelajaran untuk memperkuat konsep diri berkarakter individu sejak dini, agar
nantinya bisa menjadi insan-insan yang berwawasan unggul dalam pembentukan
konsep diri dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berkarakter di tahun
2025. PDKT13 (Pendidikan Dasar Karakter Terbaru sesuai Kurikulum 2013)
adalah suatu program pendidikan yang akan diberikan kepada pelajar baik
SD,SMP,SMA. Didalamnya nanti kita akan mempelajari bagaimana peran kita
terhadap maraknya seks bebas, serta kesadaran akan pentingnya memahami
masalah seksualitas, sehingga pelajar dapat melakukan hal-hal yang positif dalam
pergaulan. Pendidikan ini pada dasarnya adalah mencegah terjadi Seks Bebas
yang hampir membudaya di Indonesia. Tak jarang kita mendengar bahwa siswi
SMP maupun SMA gagal mengikuti UNAS dikarenakan terlanjur hamil.

Dengan PDKT13 (Pendidikan Dasar Karakter Terbaru sesuai Kurikulum
2013) pelajar diberikan pemahaman dan pendidikan agar mereka tidak mudah
terjerumus seks bebas. Pendidikan ini dapat diberikan sesuai dengan tingkatannya.
Pada murid SD akan diberikan suatu pemahaman bagaimana cara menghargai
tubuh kita sebagai bentuk mensyukuri anugrah Tuhan YME. Di kalangan Sekolah
Dasar hanya diberikan pengenalan saja terhadap apa makna dari menjaga tubuh
secara umum, memupuk sikap positif terhadap lingkungan serta menghargai peran
kita sebagai individualisme dan sosialisme.

Siswa SMP diberikan pemahaman yang lebih dari siswi SD. Pemahaman
tentang pelajar yang bermoral dan beretika yang terhindar dari seks bebas,
pentingnya generasi muda yang jauh dari seks bebas, bagaimana menghadapi
masalah yang kompleks tentang seks pada teman sebaya. Selanjutnya
mengenalkan bahaya seks bebas serta cara-cara menghindari seks bebas yang
dalam pergaulan sehari-hari.
Tingkat menengah atau SMA adalah masa kritis dalam pembelajaran PKD.
PKD akan tetap diberikan sebagai pelajaran wajib. Namun, lebih ditekankan
mengingat bahwa pergaulan siswi SMA ternyata sudah jauh dari yang diharapkan.
Menambahkan unsur religious, agar mereka lebih takut dan jera terhadap bahaya
seks bebas. Tingkat waspada dengan pemantaun super ketat juga dilakukan
mengingat usia remaja adalah usia yang sangat rawan. Cepatnya arus globalisasi
membuat mereka tak dapat memilah mana yang baik dan buruk. Sehinnga dengan
adanya pendidikan ini pelajar dapat mengontrol tingkah laku mereka dalam
pergaulan sehari-hari.
Seperti hal pelajaran pada umumnya, PDKT13 (Pendidikan Dasar Karakter
Terbaru sesuai Kurikulum 2013) juga akan diikutsertakan dalam UTS (Ujian
Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester). Sebagai bentuk evaluasi
pelajar sejauh mana memahami pelajaran PKD.
Kata kunci : Kurikulum 2013, pendidikan karakter, seks bebas