BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian - Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pada Hotel Hermes One Kota Subulussalam Aceh Dengan Pendekatan Analisis Swot

BAB II METODE PENELITIAN

  2.1 Bentuk Penelitian

  Menurut Moleong (2006: 34) agar mencapai tujuan penelitian maka dipergunakan satu metode. Maka dari itu, agar penulis dapat mencapai tujuan itu maka metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan demikian, penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang di teliti dan diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.

  2.2 Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Hotel Hermes One jl. Teuku Umar Penanggalan Kota Subulussalam, Aceh.

  2.3 Informan Penelitian

  Hendarso dalam Usman (2009:56) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan informan yang terdiri dari: 1.

  Informan Kunci Direktur Hotel Hermes One Kota Subulussalam 2. Informan Utama

  Kepala Bagian Pemasaran Hotel 3. Informan Tambahan

  Pelanggan Hotel Hermes One Kota Subulussalam

2.4 Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen sebagai berikut: a.

  Wawancara Mendalam, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau sejumlah pihak yang terkait dan berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam.

  b.

  Observasi atau pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

  2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer.

  Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut : a.Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang di peroleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang di teliti ataupun .

  b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang di peroleh dengan menggunakan catatan-catatan atau dalam bentuk dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. Data yang dimaksud bisa merupakan undang-undang, peraturan, hasil studi/riset, pernyataan, teori yang relevan, serta bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.5 Teknik Analisis Data

  Sesuai dengan metode penelitian, analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT. SWOT adalah perangkat umum yang di desain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan, termasuk permasalahan yang dihadapi. Jadi, Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahn (Weakness) dan ancaman (Threats).

1. Tahap Pengumpulan Data

  Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan, pemasok, pasar, dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui matriks Internal Factors

  Analysis Summary (IFAS) dan matriks External Factors Analysis Summary (EFAS).

  a. Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS).

  Tahapannya adalah: 1.

  Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1

  2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

  3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk katagori kekuatan) diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4.

  4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor) 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

  6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.

Tabel 3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

  

Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot x Rating

Strategi Internal (2) (3) (4) (1) Kekuatan 1……………….. 2……………….. 3……………….. Kelemahan 1……………….. 2……………….. 3……………….. Total

  Sumber : Rangkuti (2009)

  b. Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS) Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan matriks Exterrnal Factors Analysis Summary (EFAS). Tahapannya adalah sebagai berikut: 1.

  Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan dalam kolom 1

  2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

  3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit ratingnya 4.

  4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor) 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

  6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

Tabel 3.2 Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)

  Faktor – faktor Strategi Eksternal (1) Bobot (2) Rating (3) Bobot x Rating (4) Peluang 1……………….. 2……………….. 3……………….. Ancaman 1……………….. 2……………….. 3……………….. Total

  Sumber : Rangkuti (2009)

2. Tahapan Analisis

  Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengarih terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternative bahwa analisis atau diagnose ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi. Penggabungan IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Analisis SWOT (IFAS+EFAS)

  Strength Weakness Variabel Bobot Bobot (Kekuatan) (Kelemahan) Sub Total Sub Total (A) (B)

  Opportunity Threat Variabel Bobot Bobot (Peluang) (Ancaman) Sub Total Sub Total (C) (D) Total S+O Total W + T Atau Atau (A) + (C) (B) + (D)

  Sumber : Rangkuti (2009) Hasil yang akan diperoleh adalah: 1.

  Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan 2. Bila S (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok masalah adalah kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar di samping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mencari alternatif lain untuk memperkuat varibel pengamatan atau strategi lainnya.

  Secara lebih rinci, sub total dari masing-masing akan dimasukkan ke dalam Diagram SWOT untuk mengetahui posisi dan strategi apa yang akan diterapkan pada Hermes One Hotel. Adapun Diagram SWOT seperti terlihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram SWOT

  3. Mendukung Strategi Trun

  Around

  1. Mendukung Strategi Agresif

  4. Mendukung Strategi Defensif

  2. Mendukung Strategi

  Diversifikasi Sumber : Rangkuti 2009 Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan bauk dari penjualan, asset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan

  Peluang Kelemahan

  Kekuatan Ancaman harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.

  Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

  Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehinga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

  Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

  Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada diagram SWOT.

Tabel 3.4 Matriks SWOT

  IFAS STRENGTH (S) WEAKNESSES (W) a.

  b. Tentukan Tentukan faktor- faktor-faktor faktor kelemahan kekuatan internal

  EFAS internal Sumber : Rangkuti (2009) a.

  Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

  b.

  Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

  c.

  Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  d.

  Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

  OPPORTUNITIES (O) c.

  Tentukan Faktor peluang eksternal

  STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

  STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

  THREATS (T) d.

  Tentukan Faktor ancaman eksternal

  STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

  STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman