BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Definisi Strategi - Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Definisi Strategi

  Strategi di definisikan sebagai pola atau tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah di rumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan (Fandy Tjiptono,2008:3).

  Sementara itu Steiner dan Miner dalam Rangkuti (2013:4) mengatakan bahwa strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptatif terhadap peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.

  Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Strategi di definisikan sebagai pola atau tanggapan atau respon organisasi terhadap peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.

2.2 Definisi Pemasaran

  Menurut Kotler dan Amstrong (2001:6) definisi dari pemasaran adalah : “A social and managerial process whereby which individuals and groups obtain

  

what they need and want throught creating and exchanging products and value

with others”. Yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa pemasaran adalah suatu

  proses sosial dan manajerial, dimana melalui proses tersebut individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan dan pertukaran produk serta nilai dengan individu yang lainnya.

  Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:6) dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, Bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi untuk melayani pasar sasaran.

  Dari pengertian para ahli di atas dapat dilihat bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial dari individu atau kelompok dalam usahanya untuk mencapai kesesuaian dengan lingkungannya melalui penciptaan atau pertukaran produk.

   2.2.1 Konsep pemasaran

  Menurut Kotler dan keller (2009:12) konsep inti dari pemasaran antara lain ialah Kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan Mercedes, tetapi hanya sedikit yang mau dan mampu untuk membayar. Perusahaan harus mengukur tidak hanya seberapa banyak orang yang menginkan produk mereka, namun juga berapa banyak orang yang mau dan mampu membelinya.

   2.2.2 Unsur-unsur utama pemasaran

  Unsur utama dalam pemasaran modern menurut fandy tjiptono ( 2008:69) dapat klasifikasikan ke dalam 3 unsur:

1. Segmenting (segmentasi pasar)

  Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogeny dalam segala aspek, ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar, namun agar dapat bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik berikut a.

  Dapat diukur (measureable) Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur. Variable segmentasi tertentu memang terlalu sulit untuk diukur.

  b.

  Besar (substantial) Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan nilai kelompok homogeny terbesar yang memungkinkan, yang dicari oleh program pemasaran yang dibuat khusus untuk mereka c.

  Dapat dijangkau (accessible) Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Misalnya perusahaan parfum menemukan bahwa pengguna berat mereknya adalah wanita lajang yang bekerja sampai larut malam dan sering ke bar. Jika wanita-wanita ini tidak tinggal atau berbelanja pada tempat-tempat tertentu dan tidak dosorot oleh media tertentu, maka mereka sulit dijangkau.

  d.

  Dapat dibedakan (differentiable) Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan program- program bauran pemasaran yang berlainan. e.

  Dapat diambil tindakan (actionable) Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Misalnya sebuah perusahaan penerbangan mengidentifikasi delapan segmen pasar, maka sebagai konsekuensinya, perusahaan harus dapat menyediakan sumber daya yang memadai agar sanggup mengembangkan program pemasaran yang terpisah untuk setiap segmen tersebut.

2. Targeting (Penentuan pasar)

  Targeting atau penentuan pasar adalah tinakan memilih satu atau lebih

  segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini tentu saja program pemasaran yang dilakukan harus sesuai dengan karakteristik pasar sasaran yang akan di masuki 3. Positioning

  Positioning berkenaan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan

  komunikasi berkeunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan produk dan jasabpara pesaing dalam benak pasar sasaran.

  Dalam melakukan positioningM.Taufiq Amir (2005:126) mengemukakan ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendapat keunggulan bersaing, yang antara lain: 1.

  Produk

  Aspek-aspek yang bisa membuat produk kita berbeda cukup banyak. Mulai dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, hingga daya tahan, dan lain- lain. Misalkan pada bisnis restoran, kita meilhat banyak produk yang sama, tetapi dengan keunggulan berbeda-beda.

  2. Pelayanan Perusahaan bisa berbeda dalam hal kemudahan pemesanan, penyerahan barang. Mungkin bentuk pelayanan bisa memalui jasa instalasi, seperti perusahaan yang memasang jaringan computer di sebuah kantor.

  3. Saluran Ada pula perusahaan yang menonjolkan perbedaan lewat saluran, milanya, saluran yang peliputnya (coverage) sangat luas. Kita bisa temukan dari pojok gang-gang sempit hingga took-toko modern. Untuk itu perusahaan harus memiliki armada-armada distribusi yang banyak dan kuat.

  4. Citra (image) Perbedaan melalui citra mungkin bisa dianggap unsur penting dalam

  positioning karena aspek citra mempunyai peran penting dalam

  mendukung konsep positioning. Semakin sesuai citra yang dibangun dengan positioningyang ditetapkan, semakin mudah konsumen melihat perbedaan yang diharapkan pelanggan.

5. Karyawan

  Perusahaan-perusahaan tertentu menganggap karyawan sebagai variable yang sangat penting sebagai pembeda. Misalkan di sebuah perusahaan menetapkan karyawan harus memiliki kualifikasi minimal tingkat SMA, atau dengan kriteria tertentu seperti memiliki soft skill tertentu.

2.2.3 Lingkungan Pemasaran

  Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar (eksternal) maupun di dalam (internal) perusahaan,M.Taufiq Amir (2005:29) membaginya kedalam dua kelompok, yaitu lingkungan makro dan mikro.

  A.

  Lingkungan Makro Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang memengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Biasanya, ia memengaruhi lingkungan mikro terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro sendiri terdapat faktor-faktor yans sebagai berikut:

  1. Demografis Aspek ini merupakan segala sesuatu yang terkait dengan populasi manusia, mulai dari jumlah, kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia, gender, ras ,pekerjaan, dan berbagai ukuran lainnya.

  2. Perekonomian Faktor ini memiliki pengaruh penting pada aktivitas pemasaran, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah Negara, yang pada akhirnya memengaruhi pendapatan masyarakat. Di sisni, pendapatan menjadi factor kunci. Jika orang tidak mempunyai pendapatan yang cukup, ia tidak akan memiliki daya beli. Dan artinya produk yang kita tawarkan tidak akan dibeli.

  3. Lingkungan Alam Lingkungan alam juga menjadi penting. Citra perusahaan dan produk, bisa terpengaruh oleh sikap dan perhatian kita pada lingkungan alam. Selain itu, perhatian pemasar pada sumber daya alam, juga dapat terkait dengan jaminan pengadaan bahan baku.

  4. Teknologi Pemahaman terhadap pengaruh teknologi, baik terhadap prilaku konsumen, maupun terhadap proses bisnis yang kita jalani sangat menentukan. Dengan teknologi, kita dapat mengembangkan produk- produk baru, dan meraih peluang baru

  5. Politik Kondisi politik dapat memberikan pengaruh meski sering kali tidak begitu nyata dirasakan. Dengan kata lain, jika suasana pengelolaan Negara tidak penuh gejolak, perusahaan bisa memasarkan produknya dengan aman. Bentuk hukum, perundang-undangan, hingga badan-badan/instansi pemerintah lainnya yang mempengaruhi kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang diperhatikan pemasar karena kurang lebih akan memberikan pengaruh pada aktivitas pemasaran.

  6. Sosial Budaya Budaya berkaitan dengan intuisi dan kekuatan yang mempengaruhi nilai- nilai dasar masyarakat, persepsi, preferensi, dan prilaku. Dengan demikian pengaruh yang diberikan pada kita sebagai pemasar sngat kuat dan luas. Pada prinsipnya, ada dua nilai budaya yang menjadi perhatian, yaitu nilai inti (core values). Nilai inti biasanya tidak terlalu banyak mengalami pergeseran. Kalaupun berubah biasanya tak terlalu banyak pergeseran. Selanjutnya adalah Secondary values, nilai ini relative sering berubah. Misalkan, kadang-kdang gaya hidup ada yang mendadak berubah. Bagi pemasar yang penciumannya kuat, perubahan ini selalu diantisipasi

  7. Tren Ini satu lagi yang dapat memengaruhi secara tidak langsung, tetapi dapat menentukan kelangsungan pemasaranperusahaan. Ada kecenderungan yangharus “dibaca” oleh orang pemasaran. Untuk itu, cara melihat yang kreatif dibutuhkan di sini. Kecenderungan-kecenderungan baru adalah tren yang anda lihat dalam kehidupan sehari-hari.

  B.

  Lingkungan Mikro Berbeda dengan elemen lingkungan makro, elemen lingkungan mikro memberikan pengaruh langsung pada aktivitas pemasaran perusahaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi lingkungan mikro antara lain: 1.

Bagian Internal Perusahaan

  Dalam hal pemasaran, bagian lain seperti bagian keuangan, produksi, SDM, harus mendukung usaha pemasaran. Jika pemasaran produk tidak berhasil, artinya semua bagian-bagian tersebut tidak berkerja dengan baik. Setiap bagian harus saling mendukung pemasaran.

  2. Pemasok Pemasok mempunya peran tersendiri. Adakalanya kelangsungan hidup bagian pemasaran, bahkan perusaan kita, tergantung dari pemasok. Pemasok memegang peranan penting dalam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan barang akan member dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.

  3. Perantara Pemasaran Perantara pemasaran adalah rekanan kita yang membantu dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir.

  4. Pelanggan Pelanggan (konsumen) sangat berpengaruh dalam pemasaran produk perusahaan, konsumen dapat membuat perusahaan “sekarat”, atau bangkut maupun berkembang karena pengaruhnya terhadap perusahaan.

  5. Pesaing Dunia bisnis adalah dunia yang keras. Salah satu yang membuat dunia ini penuh intrik adalah karena persaingan. Jika kita memasarkan sesuatu, dan sukses, jangan berharap kita bisa melenggang dalam waktu yang lama.

  6. Publik Publik adalah khalayak ramai secara umum. Ada public yang terkait dengan urusan keuangan, media masa, dan masyarakat sekitar tempat produksi, masyarakat yang menjadi sasaran kita.

2.2.4 Proses Pemasaran

  Menurut suharno dan yudi sutarso (2010:4) Proses pemasaran terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Memahami kebutuhan dan keinginan pasar Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah memahami pasar dan mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Aspek ini penting dilakukan untuk menentukan penawaran produk apakah yang tepat dan memberikan nilai kepada pasar.

  b.

  Merancang strategi pemasaran yang berorientasi pelanggan Strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka panjang yang memandu seluruh aktivitas teknis dalam pemasaran dimana didasarkan kepada semangat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. c.

  Mempersiapkan rencana dan program pemasaran terintegrasi Program pemasaran terintegrasi merupakan seluruh aktivitas yang disusun dan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang biasanya adalah terdiri dari empat elemen yaitu kegiatan terkait dengan produk, menentukan harga, distribusi dan promosi.

  d.

  Membangun hubungan dengan pelanggan.

  Membangun relasi dengan pelanggan adalah langkah paling penting dalam kegiatan pemasaran. Model kerelasian pelanggan telah popular dikembangkan yaitu hubungan pelanggan (Customer Relationship Management ) atau CRM.

  e.

  Mendapat nilai dari pelanggan Tahap terkahir dalam kegiatan pemasaran adalah mengambil manfaat dari pelanggan, dalam bentuk penjualan saat ini dan yang akan dating, bagian pasar dan laba. Keluaran dari itu semua adalah loyalitas dan retensi pelanggan, bagian pasar dan pelanggan, dan ekuitas pelanggan.

Gambar 2.1 Proses Pemasaran

  Memahimi Kebutuhan Merancan Menciptakan g Strategi

  Nilai Pemasara n Menyusu n

  Membangu Program n Hubungan Pemasar an

  Sumber:Kotler dalam Suharno dan yudi Sutarso (2010:4)

2.3 Bauran Pemasaran

  Menurut Kotler (1997:46) bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan. Produk, harga, distribusi dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran

  Menurut Sunarto (2004: 42) bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

  Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “Empat P”. Product, price, place, dan promotion (produk, harga, distribusi, dan promosi): 1.

   Product

  Pemasaran tentu saja dimulai dengan suatu produk. Produk adalah suatu barang,jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang konsumen. Menurut Sunarto (2004: 42) produk artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

  2. Price Suatu produk memilih harga yang paling sesuai untuk dijual, kadang- kadang adalah suatu tindakan penyeimbang. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya. Di sisi lain harga tidak dapat terlalu tinggi karena konsumen dapat berpaling kepada produk-produk lain. Menurut Widiana (2010: 75) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Peranan harga dalam keadaan persaingan yang makin ketat sangatlah penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.

  3. Place Dalam bauran pemasaran, penempatan berkaitan eengan distribusi.

  Distribusi adalah kajian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Menurut Fuad dkk. (2001: 129) saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.

4. Promotion

  Komponen yang paling nyata dalam bauran pemasaran adalah promosi yang berkaitan dengan tekhnik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Menurut Widiana (2010: 70-71) Promotion adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.4 Strategi Pemasaran

  Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha untuk menggunakan pendekatan-pendekatan (strategi) yang tepat dalam memasarkan produk agar dapat menjamin kelangsungan ataupun dapat mengembangkan usaha yang di jalaninya. Pelaksanaan strategi pemasaran membutuhkan adanya suatu formulasi strategi pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat terfokus. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran tidak hanya ditujukan bagi perusahaan besar, pada usaha berskala kecil ataupun mikro juga membutuhkannya agar dapat bersaing.

  Menurut bennet dalam buku strategi pemasaran Fandy Tjiptono (2008:6) strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

  Definisi strategi pemasaran yang dikemukakan oleh oleh Kotler dan Amstrong (2001:71) : “A marketing strategy is the marketing logic whereby the

  

the company hopes to achieve its marketing objectives. it consists of specific

strategies for target markets, positioning, the marketing mix, and marketing

expenditure levels”. Yang dapat diartikan bahwa strategi pemasaran adalah logika

  pemasaran dimana perusahaan berharap untuk mencapai tujuan pemasaran. terdiri dari strategi spesifik untuk pasar sasaran, positioning, bauran pemasaran, dan biaya pemasaran yang diperlukan.

  Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa strategi pemasaran ialah pendekatan-pendekatan yang di lakukan oleh perusahaan baik secara eksplisit maupun implisit untuk mencapai tujuan pemasaran dan bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

  Tujuan strategi pemasaran menurut Orville C.Walker,jr dan kawan-kawan ( 1995:12) tujuan dari strategi pemasaran adalah : “The primary purpose of

  

marketing is to effectively allocate and coordinate marketing resource and

activities to accomplish the firm's objectives within a specific produck market”.

  Yang kurang lebih dapat diartikan bahwa tujuan utama pemasaran adalah untuk secara efektif mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya pemasaran dan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam pasar produk tertentu.

  Dalam merumuskan strategi pemasaran di butuhkan pendekatan- pendekatan analitis. Menurut Fandy Tjiptono (2008:7) kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut: a.

  Faktor lingkungan Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada bisnis perusahaan. Selain itu faktor-faktor seperti perkembangan tekhnologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan factor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

  b.

  Faktor pasar Perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam system distribusi, pola prilaku konsumen, permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini atau yang dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi.

  c.

  Persaingan Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.

  d.

  Analisis kemampuan internal

  Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat di dasarkan pada faktor-faktor seperti tekhnologi,sumber daya financial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

  e.

  Prilaku konsumen Prilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, dan penentuan strategi promosi. Analisis prilaku konsumen dapat dilakukan dengan riset pasar. Baik melalui observasi maupun metode Survai.

  f.

  Analisis Ekonomi Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan mendapat laba.

  Analisis ekonomi terdiri atas analisis terhadap komitmen yang diperlukan, analisis BEP (break event point), penilaian resiko/laba, dan analisis ekonomi pesaing.

2.5 Jenis-jenis strategi pemasaran

  Menurut fandy tjiptono (2008:65) setiap perusahaan memiliki tiga kemungkinan pandangan terhadap strategi pemasaran dalam melayani pasarnya, yaitu 1.

  Mass Marketing (undifferentiated Marketing)

  Strategi ini sering disebut pula stretegi agregasi pasar atau pemasaran tidak terdiferensiasi. Strategi ini didasarkan pada filosofi mass market, yang menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual.

  2. Product-variety (Differentiated Marketing) Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya kualitas, ukuran, model, warna, atau cirri-cirinya.

  3. Target Marketing Dalam target marketing, perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen tersebut.

2.6 Analisis Swot

  Menurut rangkuti (2013: 19) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Menurut Kotler &keller (2009: 51) keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Elemn-elemen dalam analisis SWOT antara lain ialah: a.

  Kekuatan Menurut situmorang (2009:240) kekuatan adalah segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting.

  b.

  Kelemahan Menurut Situmorang (2009:240) kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan.

  c.

  Peluang Menurut Kotler &keller (2009:52) Peluang pemasaran (marketing

  opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mana

  perusahaan mempunyai protabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan.

  d.

  Ancaman Menurut Kotler &keller (2009:55) Ancaman lingkungan (environmental

  threat) adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan

  yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba.

2.7 Matrik IFAS (Internal factor Analisis Summary)

  Menurut rangkuti (2013:26) setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (internal strategic factor analisis

  

summary) di susun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut

  dalam kernagka Strength and weakness perusahaan. Tahapnya adalah: a.

  Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

  b.

  Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posos strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

  c.

  Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk dalam kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya denganrata-rata industri, nilainya 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

  d.

  Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

  e.

  Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

  f.

  Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2.1 IFAS

  Faktor-faktor Bobot Rating Bobot x Komentar Strategi internal Rating Kekutan: 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Kelemahan: 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Total 1,00 Sumber: Rangkuti (2013:27)

2.8 Matrik EFAS (External Factor Analysis Summary)

  Menurut rangkuti (2013:24) berikut cara menyusun Matrik EFAS: a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

  b.

  Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

  c.

  Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1. Pemberian rating nilai ancaman adalah sebaliknya.

  Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar,ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.

  d.

  Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e.

  Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

  f.

  Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2.2 EFAS

  Faktor-faktor Bobot Rating Bobot x Komentar Strategi eksternal Rating Kekutan: 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Kelemahan: 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Total 1,00

  Sumber: Rangkuti (2013:26

2.9 Matriks SWOT

  Menurut Rangkuti (2013:83) Alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 set alternatif strategi.

Tabel 2.3 Matriks SWOT

  IFAS EFAS

STRENGH (S)

WEAKNESS (W)

  Tentukan faktor-faktor kekuatan internal

  Tentukan faktor-faktor kelemahan internal

OPPORTUNIES (O)

  Tentukan faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memenfaatkan peluang

  STRATEGI WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

  Tentukan faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan untuk mengatasi ancaman kelemahan dan menghilangkan ancaman

  Sumber: Rangkuti (2013:83) a.

  Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

  b.

  Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman c.

  Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  d.

  Strategi WT Strategi ini diterapkan berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada.

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Antropometri - Studi Indeks Sefalik Vertikal, Transversal, Dan Horizontal Usia 7-18 Tahun Pada Deutro-Melayu

0 0 16

Studi Indeks Sefalik Vertikal, Transversal, Dan Horizontal Usia 7-18 Tahun Pada Deutro-Melayu

0 0 12

Uji Berbagai Jenis Komoditi Pada Alat Pencetak Keripik Biji-Bijian

0 0 52

Uji Berbagai Jenis Komoditi Pada Alat Pencetak Keripik Biji-Bijian

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

1 2 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Teori Agency - Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

KESANTUNAN DENGAN DAYA SEMIOTIKA BAHASA BERKAMPANYE CALON LEGISLATIF PARTAI GOLONGAN KARYA DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Awaluddin Sitorus awaluddinsitorusyahoo.com Nurlela, Masdiana Lubis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Abstrak - Kesant

0 0 20

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf - Implementasi Algoritma Ant Colony Dalam Pencarian Lokasi Rumah Sakit Berbasis Mobile Gis Pada Platform Android

0 0 26

PERUBAHAN FUNGSI SOSIOEKOLOGIS LEKSIKON FLORA BAHASA PAKPAK DAIRI Dairi Sapta Rindu Simanjuntak dairisaptajuntakyahoo.com Dwi Widayati, Nurlela Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Abstract - Perubahan Fungsi Sosioekologis Leksikon Flora Bahasa

0 0 19

Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop

0 15 9