MAKALAH TENTANG BOLA BASKET DAN FUTSAL

TUGAS
MAKALAH TENTANG BOLA BASKET DAN FUTSAL

Disusun Oleh

:Daniel Parotua Simanullang

NPM

:16312207

STMIK-AMIK-STBA TEKNOKRAT

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah
dapat membuat Makalah Tentang Olahraga Bola Basket dan futsal walaupun banyak sekali
hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah
ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan
kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua

pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah
makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi temanteman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga basket.

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I ( PENDAHULUAN )
1.1Latar Belakang
1.2 Identifikasi masalah
1.3 Tujuan
BAB II (BASKET )
A. Sejarah
B. Lapangan, Waktu, Ukuran Bola dan Jumlah Pemain Bola Basket
C. Peraturan Permainan Bola Basket
D. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
BAB III (FUTSAL )
A. Sejarah
B. SARANA DAN PRASARANA
C. TEKNIK BERMAIN FUTSAL

D. PERATURAN BERMAIN FUTSAL
BAB IV(PENUTUP)
A.

Kesimpulan

B.

Saran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Olah raga mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh maupun organ tubuh manusia
lainnya. Dengan berolah raga maka kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Oleh sebab itu makalah
ini akan memahas tentang olahraga basket dan futsal.
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis merumuskan identifikasi
masalah olah raga basket dan futsal
1.4 Rumusan masalah

Adapun rumusan Masalah yang saya ajukan dalam makalah ini adalah ;
a) Agar pembaca mengetahui segala sesuatu tentang futsal
b) Agar pembaca mengetahui segala sesuatu tentang futsal
1.4 Tujuan
Dengan adanya pembahasan makalah ini diharapkan pembaca tertarik untuk berolah raga
futsal dan basket dengan bentuk-bentuk permainan yang telah dituliskan. Sehingga membantu
tubuh untuk tetap sehat.

BAB II
BASKET
A.

Sejarah

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru
olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang
mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah
pemuda umat Kristen) di Springfield,Massachusetts, beliau membuat suatu permainan di ruang
tertutup untuk mengisi waktu para siswanya pada masa liburan musim dingin di New England.
Karena terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Dr. James

Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada tanggal 15
Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang
cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan
dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para
siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di
tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang
muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar
fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun
segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

B.

Lapangan, Waktu, Ukuran Bola dan Jumlah Pemain Bola Basket
1. Lapangan yang digunakan untuk permainan bola basket adalah persegi panjang dengan
ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah
lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80
meter.
2. Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan

cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang.
Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
3. Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu
istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus
diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan
terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
4. Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm.
5. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80
meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40
meter.
6. Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian
luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter
sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
7. Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak
papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket
memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis
akhir adalah 1 meter.
8. Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran
lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter.
Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.


9. Ada tiga jenis ukuran bola basket, 5, 6, atau 7. Bola yang biasa dipakai adalah bola
ukuran Bola 5 biasa dipakai pada pertandingan resmi tingkat SD, bola 6 biasa dipakai
pada pertandingan resmi tingkat SMP ukuran bola basket standar adalah 29,5 Inci.

C.

Peraturan Permainan Bola Basket

Aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pemain dalam permainan Bola Basket adalah sebagai
berikut :
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.

5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini
akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa
diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan
apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka
pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang
pertandingan. Dan pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.

6. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
7. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
8. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
9. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.

Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum diatas.
10. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya.
Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan
berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,
maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap
telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang
terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenan
D.

Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di
antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari
terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang
menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di

depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput
telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk
di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau
mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara
yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over
head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada
dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce
pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu
dengan memantulkan bola beberapa kali ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas
telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik
tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan
pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua
cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah
bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk
mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Crossover
Crissover merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan

kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan
bola di antara celah kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta
Hawks)

Lay-up
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan
meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah
satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk
meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
BAB III
FUTSAL
A. Sejarah Futsal
Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika
digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.

Futsal adalah permainan

bola yang

dimainkan

oleh

dua

regu,

yang

masing-masing

beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal
dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah
“futsal”

adalah

istilah

internasionalnya,

berasal

dari

kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan
futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang
dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan

pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal
Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat
futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale
de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika
Utara sertaAfrika, Asia, dan Oseania.http://www.warnetgadis.com/
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai. Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan
hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya
dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada
perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggotaanggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir
dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya diKejuaraan Dunia kedua
tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga
tahun 1988 di Australia. Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada
Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California. Futsal The Rule of
The Game.

B.

Sarana dan prasarana Futsal
Sebenarnya futsal sendiri merupakan bentuk mini dari olah raga sepak bola namun

dimainkan dengan lapangan yg lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit tentunya. Untuk
lebih mengenal olah raga futsal ini, berikut perlengkapan futsal dalam acara resmi :
A.

Pakaian atau Kostum

1.

Kaos
Untuk bahan kaos dalam perlengkapan futsal ini, tidak ada aturan spesifik. Asalkan dapat

menjadi tanda yang membedakan dengan klub lain, kaos dianggap sah, dianjurkan memakai
bahan dari katun agar mudah menyerap keringat. FIFAmembuat aturan khusus bagi penomoran.

Kaos harus diberi nomor dari 1 sampai 15, posisi nomor terletak dibelakang kaos. Warna nomor
harus berbeda jelas dengan warna dasar kaos.
2.

Celana Pendek
Pemain diwajibkan memakai celana pendek. Pemilihan bahan celana tidak diberlakukan

aturan khusus. Jika memakai bicycle pants, warna diharuskan sama dengan warna celana pendek.
Pengecualian baru diberikan kepada penjaga gawang karena diperbolehkan memakai celana
panjang. Warna kostum penjaga gawang harus dibedakan dengan warna kostum pemain lain
serta kostum wasit.

3.

Kaos Kaki
Kaos kaki wajib dipakai oleh pemain futsal dalam sebuah pertandingan karena dapat

melindungi kaki dan mempermudah pemakaian pelindung tulang kering. Tidak ada peraturan
spesifik mengenai warna dan bahannya.
4.

Pelindung Tulang Kering
Bahan alat pelindung ini diharapkan terbuat dari karet dan sejenisnya. Bahan lain yang cocok

juga diizinkan, asalkan memberikan perlindungan yang sesuai.
B.

BOLA
Hampir tidak ada perbedaan antara bola futsal dengan bola di sepak bola kecuali dalam

hal ukuran, karena ukuran bola futsal lebih kecil dibanding dengan ukuran bola dalam sepak
bola. Berikut berbagai aturan untuk bola futsal.
·

Terbuat dari bahan kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Dalam pertandingan internasional,

bola futsal yang terbuat dari kulit laken (felt ball) tidak diperbolehkan.
·

Keliling bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm.

·

Berat bola futsal tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada permulaan

pertandingan.

·

Tekanan bola yaitu 0,4 sampai 0,6 atmosfer (atm) atau 400 – 600 g/cm3 pada permukaan

laut.
·

Saat bola pertama kali dipantulkan oleh wasit dari ketinggian 2 meter, tinggi pantulan tidak

boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama.

C.

Sepatu
Bagi pemain futsal profesional, pemilihan sepatu futsal yang tepat merupakan hal yang

utama. Sebab, baik buruk performa di atas lapangan banyak dipengaruhi kenyamanan ketika
bermain. Karena itu, sebelum memilih hendaknya lebih dulu memahami karakter sepatu yang
akan dibeli.
Pemahaman mengenai bahan dasar jadi hal yang mutlak. Sebaiknya pilih sepatu yang
materialnya terbuat dari kulit sintetis. Sebab material tersebut cenderung menyesuaikan bentuk
kaki kita.
Lain dari itu, faktor yang juga harus diperhatikan adalah kekuatan. Ini terkait dengan
status sebagai pemain profesional yang membuat intensitas bermain sangat padat. Otomatis,
frekuensi penggunaan sepatu pun jadi tinggi. Kalau tidak kuat, sepatu bisa cepat rusak. Jadi
faktor utama dalam pemilihan sepatu futsal adalah kenyamanan dan kekuatan.
Soal kenyamanan, agaknya hal ini juga jadi perhatian pemain Mutiara Hitam, Rudolf.
Selama bertanding, dia tidak mengenakan sepatu futsal. Melainkan sepatu kulit yang bisa
digunakan untuk bekerja.Sementara itu, kapten timnas Vennard Hutabarat punya kriteria sepatu
yang berbeda. Dia lebih menyukai sepatu yang materialnya terbuat dari synthetic perlize (kulit
sintetis yang licin). Selain itu, desain juga menjadi pertimbangan dalam memilih sepatu. “Sepatu
dengan bahan ini tidak mudah berubah bentuk seperti yang terbuat dari kulit sintetis. Aku suka
menggunakan sepatu yang warnanya eye-catching
C.

Teknik Bermain Futsal

Permainan futsal sangat mengandalkan kemampuan teknik yang tinggi dari masing-masing
pemain tanpa terkecuali.Teknik individu digabungkan secara kolektif untuk menjalankan sebuah
taktik dan strategi yang terlatih dan terkonsep. Bentuk implementasi taktik dan strategi di

lapangan merupakan serangkaian serangkaian skenario permainan yang dikenal sebagai formasi
permainan futsal
Setiap pelatih memiliki prinsip dan pedoman yang dipegang teguh didalam timnya ketika
menerapkan futsal formation. Seorang pelatih dapat menyusun skema permainan berdasarkan
kondisi dan kekuatan tim yang dimilikinya tanpa banyak mempertimbangkan calon lawan yang
akan dihadapi. Tingkat kebugaran dan kesiapan mental bertanding menjadi kunci utama
menghadapi sebuah pertandingan.
Namun di pihak lain terdapat pelatih yang sangat fokus mempersiapkan timnya berdasarkan
calon lawan yang akan dihadapinya. Komposisi pemain disusun berdasarkan kecocokan gaya
bermain dengan calon lawan. Hal ini akan membentuk sistem rotasi pemain yang diturunkan
dalam pertandingan.
Dua prinsip tersebut dapat juga dikombinasikan menurut karakter pelatih yang menangani tim.
Hal yang pasti adalah pola permainan dapat berganti apabila taktik tidak berjalan secara efektif.
Pemain mengalami cedera atau memperoleh sangsi dikeluarkan dari lapangan juga menjadi
faktor dalam pertimbangan pelatih merubah taktik.
Formasi Permainan Futsal
Secara teknis, pola permainan sebuah tim futsal berubah-ubah dalam hitungan detik, mengikuti
transisi dari bertahan menjadi menyerang atau sebaliknya. Pemain tidak boleh terpaku pada satu
posisi statis agar terhindar dari permainan monoton. Setiap pemain diharuskan menguasai
kemampuan bertahan dan menyerang secara berimbang. Beberapa contoh formasi futsal yang
sering dipakai diantaranya sebagai berikut :
·

Formasi Futsal 2-2

Strategi Futsal ini digunakan sejak decade 1950-an dan memiliki karakter dengan dua pemain di
area pertahanan dan dua pemain di area penyerangan. Formasi Futsal ini sangat sederhana dan
pemain tidak perlu banyak bergerak. Dua pemain dibelakang bertugas mengamankan area
pertahanan, sementara dua pemain di depan bertugas menyerang. Jarang terjadi perubahan posisi.
Strategi Futsal ini lebih statis dibandingkan dengan yang lain dan lebih banyak digunakan untuk
permainan dalam tempo sedang. Namun, tim yang berpengalaman sering menggunakannya
dalam pertandingan krusial.
Tips:

-

Dua pemain depan akan saling menopang sementara dua pemain belakang tidak hanya

mengamankan pertahanan, tapi juga ikut membantu memutar permainan.
-

Cukup efektif melawan tim dengan pertahnan yang lemah. Karenanya perlu melakukan

penyerangan secara konstan. Tapi juga perlu melakukan penguasaan bola (ball possession) ketika
tidak melakukan penyerangan.
-

Formasi 2-2 memang menggunakan dua pemain depan dan dua pemain belakang. Namun,

dalam praktiknya sebuah tim seharusnya menyerang dan bertahan secara bersama. Dengan
begitu akan lebih mudang meraih hasil yang diharapkan.
·

Formasi Futsal 4-0

Formasi futsal ini diciptakan oleh tim-tim Eropa, terutama Spanyol. Terlihat hamper sama
dengan system 3-1 atau modifikasi 1-2-1. Namun yang membedakannya adalah penyerang
tengah atau lebih dikenal dengan nama pivot bisal masuk ke area caster atau sebagai penjelajah
di posisi sayap kiri, kanan, tengah, dan belakang. Artinya ia bersama tiga rekan pemain seecara
konstan melakukan serangan atau bertahan. Permainan akan menjadi sangat rapat dan ketat
sehingga sulit bagi lawan untuk bergerak dengan leluasa saat menyerang atau bertahan.
Tips:
-

Setiap pemain akan mengawal pemain lawan (man to man marking)

-

Sangat efektif ketika menghadapi lawan yang tangguh.

-

Memudahkan untuk menutupi pergerakan lawan dalam mendistribuusikan bola atau

membuka ruang permainan.
-

Bisa memperlambat tempo permainan lawan, lalu memulai penyerangan.

-

Terkadang, permainan menjadi monoton karena bola mungkin dikuasi, sementara rekan

lain hanya melakukan penjagaan terhadap pemain lawan.
·

Formasi Futsal 3-1

Formasi Futsal 3-1 memudahkan melakukan serangan dengan lebih variatif. Di depan kipper ada
seorang pemain bertahan, dua pemain tengah yang menempati posisi sayap, dan penyerang
tengah atau pivot.
Strategi futsal ini menentut banyak pergerakan dari pemain dalam penguasaan bola terutama saat
melakukan variasi serangan. Pivot lebih banyak mengoperkan kepada rekan saat menyerang.

Kedua pemain sayap dan satu pemain belakang akan mengimbangi arah pergerakan pivot untuk
menciptakan ruang permainan dan peluang untuk mencetak gol. Pivot dan kedua pemain sayap
akan melakukan beberapa gerakan untuk mencari celah dan momen yang tepat guna
memasukkan bola ke gawang lawan.
Berikut ini adalah fungsi masing-masing posisi pemain.
-

Pemain Bertahan

Orang terakhir di barisan belakang, bertanggung jawab untuk membantu kipper mengamankan
gawang, menetralisasi serangan lawan, dan mengawali penyerangan.
-

Pemain Sayap

Penghubung antara pertahanan dan penyerang
Membantu pemain belakang dalam memulai serangan serta menyokong pivot untuk melakukan
penyelesaian akhir atau mencetak gol.
-

Pivot

Mengontrol permainan saat dalam posisi menyerang
Berperan sebagai penyuplai bola, pencetak gol, dan menjadi orang pertama yang meredam
serangan lawan.
Tips
ü Peran pemain depan paling menonjol karena harus mengendalikan bola, mengumpan kepada
rekannya, dan mencari celah untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Ini yang dinamakan
pivot atau target man.
ü Pengendalian bola tidak boleh lama karena ruang permainan yang sempit
ü Lawan bisa dengan mudah membangun pertahanan guna meredam serangan
ü Pemain belakang juga memiliki peran penting terutama dalam mempertahankan penguasaan
bola selama permainan.
1.

Passing,

Dalam mengoper bola kepada teman, diusahakan dengan kaki bagian dalam dan diusahakan
mengoper bola harus cukup kencang. Karena lapangan rumput futsal relatif kecil, apabila passing
terlalu lambat akan sangat mudah dipotong oleh lawan.karena bola futsal bentuknya lebih kecil
(pantulan tidak terlalu besar dibanding bola lapangan besar), sehingga sekencang apapun passing
dari teman, masih memungkinkan untuk dikontrol.

2.

Menendang bola dengan ujung kaki

Menendang bola dengan ujung kaki adalah menendang bola namun menggunakan ujung
kaki/sepatu. Biasanya bila kita sudah berhadapan dengan kiper, saat posisi kita kurang bagus
untuk melakukan shoot (karena posisi bola sudah terlalu ke depan), maka menendang bola
dengan ujung kaki akan mencari salah satu cara efektif untuk menghasilkan gol.Karena dengan
teknik ini, bola akan melesat cukup kencang (seperti di shooting), dan bola juga akan tetap
bergerak lurus. Beda dengan bola lapangan besar, apabila di tendang dengan ujung kaki maka
larinya bola akan tidak terkontrol.
3.

Dribling / Menggiring

Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal harus
memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa teknik dalam menggiring bola yang
harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam menggiring bola pada
permainan futsal:
-

Dribbling menggunakan kaki bagian luar

Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke sebelah kiri
lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila
menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
-

Dribbling menggunakan kaki bagian dalam

Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila
menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke
sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
-

Dribbling menggunakan bagian punggung kaki

Dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus
apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan tetapi teknik ini kurang efektif untuk mengecoh
lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.
4.

Menendang Keras ( Shooting )

Teknik menendang keras yang efektif dalam permainan futsal adalah menendang bola dengan
menggunakan ujung kaki / sepatu, karena dengan teknik ini bola akan melesat cukup kencang
dan bola juga akan tetap bergerak lurus. permainan futsal memerlukan skill/teknik dasar yang
baik, tidak hanya sekedar menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam menguasai atau
mengontrol bola. Pemain harus merasakan bahwa bola adalah bagian dari dirinya. Pemain yang
memiliki skill/teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula. Ada
beberapa macam skill/teknik dasar yang harus dimiliki oleh futsalovers.
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan futsal yang paling dominan.
Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan dapat bermain secara efisien. Tujuan
menendang bola adalah untuk mengoper (passing), menembak ke gawang (shooting), dan
menyapu bola untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).
5.

Kecepatan

Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal dituntut cepat dalam
mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena dengan
pergerakan yang cepat, seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan dalam melakukan
penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika melakukan
penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh karena itu kecepatan harus mutlak dikuasai sebagai
salah satu teknik dasar futsal.
6.

Fisik

Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan kecepatan, maka
dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain futsal
menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.
Teknik, Tips Cara Menendang Bola dengan Keras :
1.

Kicking

Prinsip dasar
Cara efektif dalam melakukan tendangan adalah :
- Posisi Kepala

- Posisi kaki
- Bagian dari bola yang akan ditendang
- Kekuatan kaki
- Bagian kaki untuk menendang
2.

Posisi Kepala

Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers haruslah
merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada, agar futsal lovers dapat
menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah terekam semua, kepala kemudian
mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan ditendang.

3.

Posisi Kaki

Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan mendatar di tanah.
Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu kencang larinya. Sedangkan jika
posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya bola akan melambung tinggi.
-

Bagian dari bola yang akan ditendang

Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap jalannya
bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika
menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika
menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung ke kiri. Sedangkan jika
menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak kemana-mana. Dan
jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke
depan.
-

Kekuatan Kaki

Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum menendang
atau melakukan ancang-ancang.
-

Bagian kaki untuk menendanng

Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal. Dikarenakan tingkat
keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau umpan.

-

Teknik Menendang

Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita lakukan, namun
beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh teknik tersebut :
- Menendang dengan sisi dalam kaki
- Menendang dengan sisi luar kaki
- Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)
- Menendang dengan punggung bagian dalam kaki
- Menendang dengan tumit
- Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu
- Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu

A.

Menendang dengan sisi dalam kaki (Inside of the foot)

Teknik menendang ini digunakan dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengoper jarak
pendek (short passing). Teknik menendang ini adalah yang paling sering dilakukan dengan cukup
akurat untuk memberikan umpan, tendangan jarak dekat dan biasa dilakukan untuk melakukan
tendangan penalti.
Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan menghadap sasaran di belakang bola

-

Kaki tumpuan berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk

-

Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.

-

Tempatkan kaki tepat di area tengah bola.

-

Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola

B.

Menendang dengan sisi luar kaki

Teknik menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya dilakukan untuk
memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah berlawan dengan kita atau untuk
memberikan umpan-umpan terobosan menipu lawan.
Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan berada di samping bola ke arah bola akan diumpan

-

Kaki tumpuan berada dibelakang atau sejajar dengan bola

-

Kaki untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke samping sehingga mengenai

bola
-

Tempatkan kaki tepat di sisi kanan/kiri bola

-

Setelah menendang kaki tetap mengayun ke samping mengikuti arah bola

C.

Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)

Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
(shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan

-

Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut

sedikit ditekuk.
-

Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap

sasaran, kemudian ayunkan kedepan
D.

Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.
Menendang dengan punggung bagian dalam kaki

Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak jauh
(long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang dengan cara ini jarang
dipergunakan. Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.

-

Kaki tumpuan diletakkan di samping bola

-

Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan

-

Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki

mengenai bola, pergelangan kaki ditengangkan
E.

Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.
Menendang dengan tumit

Teknik menendang dengan tumit biasanya digunakan pada saat kondisi terjepit untuk
menghindari hadangan lawan atau dalam posisi membelakangi gawang. Bola yang dialirkan
tidak terlalu kencang dan pastikan teman anda berada di belakang posisi anda.
Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan berada di depan bola

-

Kaki tumpuan berada di samping bola

-

Tempatkan tumit kaki di depan bola

-

Ayunkan kaki kedepan dan tarik kebelakang

-

Tempatkan tumit di tengah-tengah bola

-

Setelah menendang kaki mengayun ke belakang sedikit mengikuti arah bola

F.

Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu

Teknik menendang dengan ujung jari kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan istilah
”concong” yaitu menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang digunakan, biasanya
dilakukan dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga gawang. Atau juga pada
saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan berada di belakang bola

-

Kaki tumpuan berada di belakang bola

-

Tempatkan ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola

-

Tendang dengan mendorong bola dengan ujung jari kaki/sepatu

-

Setelah menendang kaki sedikit ditarik kembali kebelakang

G.

Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu

Teknik menendang dengan mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan keahlian
dan latihan terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi terjepit dan tidak
memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola akan diangkat melewati lawan
ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang atau sejajar. Dilakukan dengan cara :
-

Posisi badan berada di belakang bola

-

Kaki tumpuan berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk

-

Tempatkan ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola

-

Angkat bola dan ayunkan kaki kedepan

-

Setelah bola diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola

D. Peraturan Bermain Futsal
Peraturan Permainan Futsal Menurut FIFA:
1.

Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung

2.

Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan.

3.

Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus dan pemain yang ingin memasuki

lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah
pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.

4.

Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu

pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan
berhenti menjadi pemain aktif.
5.

Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.

6.

Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan

sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
permainan dihentikan, pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan, pemain
pengganti tersebut diperingatkan, permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan
bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan
dihentikan, permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung
dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
7.

Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak,

8.

Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim

tersebut memegang bola (menguasai bola)
9.

Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut

hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
10. Bola diluar permainan, jika : bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah
menggelinding atau melayang, permainan telah dihentikan sementara oleh wasit, bola menyentuh
langit-langit (Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan
secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan
tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan
kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola
menyentuhnya).
11. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan
salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu
merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
Menendang atau mencoba menendang lawan, mengganjal atau mencoba mengganjal lawan,
menerjang lawan, Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya, memukul atau mencoba
memukul lawan, mendorong lawan.
12. Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain
melakukan pelanggaran sebagai berikut : memegang lawan, meludah pada lawan, melakukan

sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh
lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak
bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan, menyentuh lawan
sebelumya, ketika berusaha menguasai bola, memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan
oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
13. Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
14. Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang
diakumulasikan
15. .Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi diantara
garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas
dilakukan dari titik pinalti kedua.
16. Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya
sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat
memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran
terjadi
17. .Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah
18. .Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah
pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola
hidup.
19. Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang
telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini : Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia
menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau
sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan, menyentuh atau menguasai bola
dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass),
menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari
tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim, menyentuh atau menguasai bola dengan
tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.
20. Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya
pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain: bermain dengan cara yang
membahayakan, dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola

padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan), mencegah penjaga gawang
melepaskan bola dari tangannya, melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan
sebelumnya yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan
seorang pemain.
21. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
22. Untuk Tendangan Bebas Tidak Langsung, gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah,
apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.
23. Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan
pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut : bersalah karena melakukan tindakan yang tidak
sportif, memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang
tidak baik, tetap melanggar Peraturan Permainan, memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada
saat memulai kembali permainan, tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan
ketika dilakukan tendangan sudut-tendangan kedalam-tendangan bebas atau tendangan gawang,
masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain,
Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
24. Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak
langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini
terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah
pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada
pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
25. Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika
ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut : pemain bermain sangat kasar, pemain
melakukan tindakan kasar, meludah pada lawan atau orang lain, menghalangi lawan untuk
mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang
tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam
daerah pinaltinya sendiri), mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata cacimaki, menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
26. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali
kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus

meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah
rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya
berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh wasit atau pencatat waktu.
27. Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola
dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah
(lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
28. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi
sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
29. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan
sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
30. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan
peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).
31. Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah
32. Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat
disahkan langsung dari tendangan kedalam.
33. Bola harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping), pada saat
menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar
garis pembatas lapangan, pemain/penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik
dari saat menempatkan bola.
34. Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak
langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan, tendangan sudut
dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan
menempatkan bola.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga basket dan futsal baik itu di sekolah maupun di tingkat
Nasional telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga basket dan futsal ini arif
dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan
layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini
merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui
olahraga basket dan futsal.
B.

Saran

Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga basket dan futsal berjalan dengan normal,
maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum
(masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya
keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih
optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.