BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka R

34

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang
menjajaki sesuatu informasi sementara atau kasus yang belum dikenal atau hanya
sedikit diketahui yang berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan
gambaran

atau

penegasan

suatu

konsep

atau

gejala.38Tujuannya


untuk

mendeskripsikan cemaran bakteri Coliform dalam sampel minuman olahan yang
dijual di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Pahandut Palangka
Raya berdasarkan kualitas mikrobiologi.

B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh minuman olahan di
lingkungan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibdidaiyah yang terdapat di Kelurahan
Pahandut kota Palangka Raya.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah minuman olahan yang diambil dari masingmasing penjual jajanan terpilih dilingkungan sekolah.

38

Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, h.7

34


35

a. Pengambilan Sampel Minuman Olahan
Pengambilan sampel minuman olahan dilakukan dengan menghitung
jumlah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelurahan pahandut kota
palangka Raya, yaitu sebanyak 17 sekolah. Ukuran sampel untuk desain
deskriptif minimal dapat diambil sejumlah 10%, untuk populasi yang relatif
kecil minimal 20%.39Berdasarkan ukuran pengambilan sampel tersebut,
maka diperoleh 3 (tiga) sekolah yang diambil sebagai lokasi pencuplikan
sampel jajanan minuman olahan,untuk menentukan sekolah yang akan
dijadikan lokasi pencuplikan maka digunakan teknik purposive cluster
sampling.40Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut maka diperoleh
3 (tiga) sekolah, sebagaimana tampak pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Data Sampel Penelitian Terpilih
No
1
2
3


Lokasi sampel
SDN 5 Pahandut
MIS Islamiyah I
MIS Miftahul huda I
Jumlah

Jumlah pedagang
3 Pedagang
5 Pedagang
5 Pedagang
13 pedangan

Berdasarkan pendataan jumlah penjual minuman olahan pada sekolah
yang diambil sebagai lokasi pencuplikan sampel, maka diperoleh total
pedagang dari 3 (tiga) sekolah tersebut yaitu 13 pedagang. Pengambilan
sampel minuman olahan akan diambil dengan teknik pengambilan sampel
39

Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009,


h. 79
40

123

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.

36

penuh, yaitu pengambilan sampel minuman olahan dari seluruh pedagang
yang ada di 3 (tiga) sekolah tersebut yaitu 13 (tiga belas) pedagang.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 kali ulangan, agar penelitian
memperoleh data yang sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Penentuan ulangan penelitian didasarkan berdasarkan rancangan percobaan
yang dilakukan di laboratorium minimal dilakukan 3 kali pengulangan untuk
memperkuat data hasil penelitian.41

C.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 Mei sampai dengan 30 Mei 2014,
di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Tadris BiologiJurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya.

D.

Instrumen Penelitian
1.

Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalahbotol dengan volum 100
ml,gelas ukur 10 ml, labu Erlenmeyer 500 ml,tabung reaksi, cawan petri,
beakerglass, pipet tetes, mikropipet,inkubator, oven,hot plate dengan stiker
magnetik, neraca digital, autoclave, kompor gas, tabung Durham, Laminar Air
Flow ( LAF ).

2.

Bahan


41

Kemas Ali Hanafiah, Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rajawal Pers,

2010, h. 9

37

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel minuman
olahan yang siap saji, medium Kaldu Laktosa (Beef Extract, pepton,laktosa dan
Aquadest), medium BGLBB (Pepton, Laktosa, Oxgall Hijau Brillian,
Aquades), medium Mac Conkey Agar (Pepton, Proteose Pepton, Laktosa,
Agar powder, Aquadest), kapas, alkohol 70%, vaselin, kertas sampul.
E.

Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan uji laboratorium berdasarkan kualitas
mikrobiologi. Uji kualitas mikrobiologi dilakukan berdasarkan nilai Coliform
melalui uji penduga, uji penegasan dan uji kepastian.Data diambil pada semua unit
penelitian, yaitu berupa hasil perhitungan gas dan kekeruhan yang terdapat pada

setiap dasar tabung Durham baik yang terdapat pada medium KL (Kaldu Laktosa)
dan BGLBB (Briliant Green Laktosa Bile Broth) dan koloni bakteri yang
berwarna merah pada medium MCA (Mac Conkey Agar). Pemeriksaan sampel
dinyatakan positif apabila terbentuk gas dan kekeruhan dalam tabung yang berisi
medium KL (Kaldu Laktosa) dan medium BGLBB (Brilliant Green Laktosa Bile
Broth). Hasil yang positif dicatat dan dicocokkan berdasarkan angka yang tertera
dalam MPN.

38

F.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan uji kualitas mikrobiologi dengan
metode MPN (Most Probable Number). Dengan menggunakan rumus:42
Nilai MPN Coliform = Nilai MPN Tabel x

Setelah diperoleh data hasil terhadap sampel, maka selanjutnya data akan
dibandingkan dengannilai standar yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan POM
RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 mengenai batas maksimum cemaran

mikroba dalam makanan dan minuman, yaitu tergolong ke dalam air untuk
konsumsi dengan batasan MPN Coliform< 3/100 mL. Apabila data hasil analisa
melebihi ambang batas maksimal, maka dapat disimpulkan bahwa minum olahan
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.

G. Prosedur Penelitian
Proses penelitian dilakukan dalam 1 kali tahapan pengujian berdasarkan 1
parameter kualitas air, yaitu: pengujian kualitas mikrobiologi meliputi uji
pendugaan, penegasan dan kepastian. Uji kualitas mikrobiologi air berdasarkan
nilai MPN Coliform, Coliform fecal dan total koloni Escherichia coli.

42

Srikandi Fardiaz, Mikrobiologi Pangan, Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi,
1989, h.106

39

 Tahapan Uji Kualitas Mikrobiologi Air
1. Tahap PersiapanAlat dan Bahan yang Diperlukan dalam Penelitian

a.

Tahap Persiapan Alat
1) Membersihkan seluruh alat-alat yang diperlukan dalam penelitian.
2) Melabel tabung reaksi dan cawan perti sebagai kode pengenceran
,

,

,

,

,

,

,

,


.

b. Tahap Persiapan Bahan Untuk Uji Pendugaan
1) Uji pendugaan menggunakan medium kaldu laktosa (KL) dengan
ketentuan perbandingan formulasi sebagai berikut:

2)

-

Beef………….(3 gram)

-

Pepton………. (5 gram)

-

Laktosa………(5 gram)


-

Aquades ……..1000 ml
Seluruh bahan dimasukkan ke

dalam labu Erlenmeyer 250 ml, setelah itu kemudian medium
dipanaskan dengan menggunakan hotplate sambil diaduk secara terus
menerus dan perlahan-lahan sampai medium larut homogen sempurna.
3)

Sebanyak 4 ml medium kaldu
laktosa dimasukan ke dalam 9 tabung reaksi kemudian memasukkan
tabung Durham yang telah diisi medium kaldu laktosa pada 9 tabung

40

reaksi dalam posisi terbalik (jangan sampai terdapat gelembung udara
pada dasar tabung Durham).
4)

Seluruh tabung reaksi yang berisi
tabung Durham dan medium BGLBB kemudian disumbat dengan kapas
steril.43

c.

Tahap Persiapan Bahan untuk
Uji Penegasan
Pembuatan

1)

medium

Brilliant

Green Laktosa Bile Broth (BGLBB) dengan ketentuan perbandingan
sebagai berikut:

2)

-

Serbuk BGLBB…….. (40 gram)

-

Aquades………………1000 ml
Seluruh bahan dimasukan ke

dalam labu Erlenmeyer 250 ml, setelah itu kemudian medium
dipanaskan dengan menggunakan hotplate sambil diaduk secara terus
menerus dan perlahan-lahan sampai medium larut homogen sempurna.
3)

Sebanyak 4 ml medium BGLBB
dimasukan ke dalam 9 tabung reaksi kemudian memasukkan tabung
Durham yang telah diisi medium BGLBB pada 9 tabung reaksi dalam

43

Noor Hujjatusnaini, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, Palangkaraya, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Palangka Raya, 2013, h.2-3

41

posisi terbalik (jangan sampai terdapat gelembung udara pada dasar
tabung Durham).
4)

Seluruh tabung reaksi yang berisi
tabung Durham dan medium BGLBB kemudian disumbat dengan kapas
steril.

d.

Tahap Persiapan Bahan untuk
Uji Kepastian
Pembuatan medium Mac Conkey

1)

Agar (MCA) dengan ketentuan sebagai berikut:
-

Serbuk MCA…….. (50 gram)

-

Aquades…………… 1000 ml

2) Seluruh bahan dimasukan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml, setelah itu
kemudian medium dipanaskan dengan menggunakan hotplate sambil
diaduk secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai medium larut
homogen sempurna.
3) Sebanyak 10 ml medium MCA yang telah siap selanjutnya dimasukan
ke dalam 9 cawan petri dengan perlahan-lahan dan (jangan sampai
terdapat gelembung pada permukaan medium dalam cawan).

42

4) Selanjutnya seluruh medium MCA yang telah siap dibungkus dengan
kertas sampul, masing-masing kertas terdiri dari 3- 4 buah cawan petri,
selanjutnya diikat menggunakan tali kasur warna putih.44
2. Sterilisasi Alat dan Medium
Seluruh peralatan dan bahan medium yang telah disiapkan selanjutnya
disterilisasikan menggunakan alat sterilisasi berupa autoklaf. Adapun langkahlangkah sterilisasi alat dan bahan yaitu :
a. Mengisi autoklaf dengan air sebatas sarangan.
b. Mengoleskan vaselin dengan tipis dan merata pada baagian tempat dan
tutupnya.
c. Memasukan seluruh alat dan bahan (KL, BGLBB dan MCA) yang akan
disterilkan ke dalam autoklaf, memasukan selang uap autoklaf pada bagian
lubang, memposisikan tanda panah dan tutup autoklaf sebelum diratakan
kedudukan tutupnya, meratakan bagian tutup autoklaf sampai benar-benar
seimbang, kemudian mengunci dengan sempurna.
d. Mengatur posisi katup autoklaf dengan posisi tegak, kemudian mengatur
arus listrik atau dapat juga menggunakan kompor sebagai pemanas.
e. Menunggu sampai ada keluar uap air pada lubang katup, kemudian melipat
katup sampai pada posisi mendatar.

44

Ibid

43

f. Menunggu sampai jarum monometer menunjukkan angka 15, berarti tekanan
di dalam autoklaf telah mencapai 15 lbs, mengatur tekanan tetap bertahan
pada posisi 15 lbs selama 15 menit.
g. Setelah 15 menit, mematikan arus listrik atau kompor, kemudian menunggu
sampai tekanan pada jarum monomer kembali normal, yaitu pada posisi 0
kembali.
h. Menegakkan posisi katup uap autoklaf, kemudian membuka autoklaf dan
mengeluarkan dengan perlahan semua alat dan bahan yang ada di dalam
autoklaf.
i. Meletakkan semua alat dan bahan ke atas nampan, meletakkan pada posisi
mendatar untuk memperoleh medium lempeng. Meletakkan pada posisi
miring untuk tabung reaksi sebagai medium miring, dengan menyandarkan
pada bagian tepi nampan.
j. Menunggu sampai 1-3 hari, jika medium tetap bersih dan tidak ditumbuhi
jamur atau bakteri, maka medium dapat digunakan.45

3. Tahapan Uji Kualitas Air
a. Uji Penduga
Uji pendugaan menggunakan medium kaldu laktosa (KL) adalah
untuk melihat ada tidaknya kandungan Coliform, yang ditandai dengan

45

Ibid

44

adanya gelembung pada dasar tabung Durham pada inkubasi 1/2 x 24 jam.
Tahapannya yaitu:
1. Menyediakan 100 ml sampel air minum olahan yang akan diperiksa.
2. Secara aseptik menginokulasikan 1 ml sampel air minuman olahan
kedalam tabung reaksi berisi 9 ml aquades steril, kemudian dikocok.
3. Melakukan pengenceran dengan cara yang sama sehingga diperoleh
pengenceran 1: 100 dan 1:1000.
4. Menyiapkan 9 tabung reaksi berisi tabung Durham yang telah diisi4 ml
medium kaldulaktosa.
5. Secara aseptik menginokulasikan 1 ml sampel dengan pengenceran 1:10
pada tabung yang berlabel

,

,

, kemudian 1 ml sampel dengan

pengenceran 1:100 pada tabung yang berlabel

,

,

sampel dengan pengenceran 1:100 pada tabung yang berlabel

, dan 1ml
,

,

.

6. Menginkubasi pada suhu 37 °C selama 1 x 24 jam.
7. Hasil positif (+) dinyatakan dengan terbentuknya gas pada tabung
Durham, kemudian menghitung kandungan bakteri Coliform dalam
sampel dengan Tabel nilai MPN dan dilanjutkan dengan uji penegasan.
8. Hasil negatif (-) dinyatakan dengan tidak terbentuknya gas pada tabung
Durham, Jika tidak ada gas maka menunggu 1 x 24 jam selanjutnya.

45

Jika tetap tidak ada gas maka sampel air tersebut tidak perlu diperiksa
lebih lanjut.46
b. Uji Penegasan
Untuk uji penegasan menggunakan medium Brilliant Green
Laktosa Bile Broth (BGLBB), pada taraf uji penegasan ini adalah untuk
melihat dan menegaskan bahwa Coliformtersebut fecal ataukah non fecal.
Tahapannya yaitu:
1. Menyiapkan 9 tabung reaksi berisi tabung Durhamyang telah diisi 4 ml
medium Brilliant Green Laktosa Bile Broth (BGLBB).
2. Tabung yang positif pada uji pendugadiinokulasikan1 ml kedalam
tabung yang berisi medium Brilliant Green Laktosa Bile Broth
(BGLBB).
3. Menginkubasi pada suhu 45 °C selama 1 x 24 jam.
4. Hasil positif (+) dinyatakan dengan terbentuknya gas pada tabung
Durham, kemudian menghitung kandungan bakteri Coliform dalam
sampel dengan Tabel nilai MPN dan dilanjutkan dengan uji kepastian.
5. Hasil negatif (-) dinyatakan dengan tidak terbentuknya gas pada tabung
Durham, Jika tidak ada gas maka menunggu 1 x 24 jam selanjutnya.
Jika tetap tidak ada gas maka sampel air tersebut tidak perlu diperiksa
lebih lanjut.47

46
47

Ibid
Ibid

46

c. Uji Kepastian
Untuk uji kepastian medium yang digunakan adalah Mac Concey
Agar (MCA), medium ini digunakan untuk memastikan dan melihat jumlah
koloni Escherichia coli pada medium. Tahapannya yaitu:
1. Menginokulasikan satu tetes sampel biakan dalam tabung Brilliant
Green Laktosa Bile Broth yang positif pada uji penegasan pada medium
Mac Conkey Agar (MCA) secara merata.
2. Menginkubasikan pada suhu 37 °C selama 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam.
3. Mengamati koloni bakteri yang menfermentasikan laktosa, sedangkan
koloni

yang

tidak

berwarna

merupakan

koloni

yang

menfermentasikan laktosa.
4. Menghitung jumlah koloni kedua kelompok bakteri tersebut.

1 ml

100 ml sampel
minuman olahan
dikocok

1 ml

1 ml

9 ml
aquades
1 ml

tidak

47

Diinokulasi 12x24 jam pada
suhu
Medium
KL

1 ml
Diinokulasi 12x24 jam pada
suhu
Medium
BGLBB
0,01 ml
Diinokulasi 12x24 jam pada
suhu
Medium
MCA
Gambar 3.1 Tahap Uji Kualitas Mikrobiologi Air

H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan
Mar14

April’14

Mei'14

Jun’14

Juli’14

Agstus’14

Sept’14

Okt’14

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
N

Kegiatan

48

1 Persiapan
x
a. Persiapan dan
x
penyusunan
instrument penelitian
b.Seminar
x x
x
proposal
c.Revisi proposal
x x
d.Perijinan
x
2 Pelaksanaanpenelitia
x x
n
a.Uji pendahuluan
b.Pelaksanaan
penelitian
c.Pengambilan
data
3 Penyusunanlaporan
a.Analisis data
b.Pembuatan
laporan(pembahasan)
c.ujian
d.Revis

x
x

x x x

x

x

x

x
x x
x x x x
x x x x x

x
x

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24