PERAN KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYEBARAN BERITA BOHONG (HOAX)

PERAN KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA

  

PENYEBARAN BERITA BOHONG (HOAX)

(Jurnal) Oleh

ILHAM PANUNGGAL JATI DARWIN

  

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

  

ABSTRAK

PERAN KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA

PENYEBARAN BERITA BOHONG (HOAX)

Oleh

  

Ilham Panunggal Jati Darwin,Diah Gustiniati M, Dona Raisa Monica

Email

  Berita bohong atau (Hoax) adalah berita yang di manipulasi, dikurangi atau di tambahkan untuk mengaburkan makna sebenarnya dari sebuah informasi dan berita, berita bohong semakin menyebar dan kian meresahkan masyarakat karena sulit nya mengidentifikasi kebenaran berita itu. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: Bagaimanakah peran Kepolisian dalam penyidikan tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) ? dan apakah faktor penghambat dari penyidikan tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax)? Metode penilitian yang digunakan adalah pendekatan secara yuridis normatif dan empiris, sumber data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran yang di lakukan oleh Kepolisian Polda Lampung dalam penyidikan sesuai dengan perananan normatif yaitu sesuai dengan undang- undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, Kepolisian juga melakukan peranan faktual (factual role) yaitu dengan menerima laporan, mengumpulkan bukti permulaan serta melakukan penyidikan, selain itu juga melakukan peranan ideal nya (ideal role), yakni dengan melakukan cyber patrol, Sedangkan faktor penghambat dari penyidikan ini adalah faktor hukum nya sendiri, kemudian faktor sarana yang belum memadai, faktor masyarakat yang ketergantungan dengan media sosial, serta faktor kebudayaan yakni masyarakat yang mudah men-sharing tanpa menyaring terlebih dahulu. Saran yang dapat penulis berikan yaitu Polisi dapat bertindak lebih aktif dalam menerima laporan masyarakat serta

  meng-upgrade sarana dan prasarana yang di butuhkan.

  Kata Kunci: Peran Kepolisian; penyidikan ; berita bohong (hoax)

  

ABSTRACT

POLICE ROLE IN INVESTIGATIONS OF THE CRIME FAKE NEWS

DEPLOYMENT (HOAX)

  

By

Ilham Panunggal Jati Darwin,Diah Gustiniati M, Dona Raisa Monica

Email

  

Fake news or (hoax) is news that is manipulated, reduced or added to obscure the

true meaning of an information and news, fake news is increasingly spread and

increasingly troubling the society because of its difficult to identify the news. The

criminal act mentioned above has been regulated in Article 28 paragraph (1) of

  

ITE Law No. 11 of 2008. The issues discussed in this thesis are: What is the role

of police in the investigation of crime fake news deployment (hoax)? and what is

the inhibiting factor of investigation of crime fake news deployment (hoax)? The

research method used is the normative and empirical juridical approach. Data

source used primary and secondary data. The result of the research and

discussion shows the role of Police of Lampung in investigation in accordance

with the normative role that is in accordance with the Police Law No. 2 of 2002,

the Police also perform its factual role by receiving the report, also conduct an

investigation, while also performing his ideal role (ideal role), by doing cyber

patrol, this inhibiting factor of this investigation is his own legal factors, the

factors of facilities that are not adequate, the social factors that tend to depend on

social media, and community cultural factors that are easy to share easily without

filtering first. The suggestion that writers can give is that the Police can act more

actively in receiving community reports and upgrade the necessary facilities and

infrastructure with appropriate tools and human resources so the investigation

. will be easier so that the suspect can be easily revealed Keywords: Police Role; investigation; fake news (hoax)

1.PENDAHULUAN

  Kepolisian merupakan sesuatu unsur penting suatu negara yang berperan dalam menjaga keamanan dan ketentraman. Lahirnya Kepolisian Republik Indonesia sendiri dapat ditarik kebelakang pada tanggal 1 Juli 1946 yang merupakan hari lahir Kepolisian Indonesia. Di dalam pengaturan undang-undangnya Kepolisian Republik Indonesia di atur dalam Undang-Undang no 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang memuat segala pengaturan serta pengertian mengenai kepolisian, dan tata cara seorang polisi menjalan tugas nya, undang-undang ini juga sebagai pembatas dari seorang polisi dalam menjalankan tugas nya, sebagai pengayom masyarakat polisi menjamin keamanan masyarakat melalui perintah undang-undang di berbagai aspek kehidupan baik aspek hukum, sosial dan ekonomi dengan asas kepastian hukum, maka setiap tindak pidana yang terjadi hendaknya di selesaikan melalui proses peradilan. Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan 1 . Kepolisian merupakan tahap awal dari proses peradilan yang dikenal dengan tahap penyidikan dan penyelidikan dalam tahap ini polisi 1 Pasal 1 ayat (10) undang-undang no 2

  tahun 2002 tentang kepolisian negara

  berwenang dalam mengusut suatu tindak pidana guna mencari tahu apakah perbuatan tersebut termasuk kedalam suatu tindak pidana. Setelah mengetahui, maka polisi juga berwenang dalam melakukan pencarian serta penyitaan terhadap barang bukti.

  Asas legalitas sebagai aktualisasi paradigma supremasi hukum dalam Undang-Undang ini secara tegas dinyatakan dalam perincian kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya. Adanya asas legalitas tersebut maka polisi berwenang dalam melakukan sagala macam penyidikan terhadap segala tindak pidana, termasuk tindak pidana yang dalam dunia nyata atau secara langsung maupun kejahatan dunia maya atau tindak pidana di dalam dunia maya. Kejahatan dunia cyber di kenal beberapa kejahatan seperti pornografi, perjudian online, penipuan, pembullyan 2 serta yang sedang menjadi perbincangan hangat adalah penyebaran berita bohong atau hoax yang kerap kali menimbulkan keresahan di dalam masyarakat.

  2 Penjelasan umum tentang Undanag- Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia Pemberitaan Hoax sendiri adalah sebuah pemberitaan palsu dalam usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pembuat berita palsu itu tau bahwa berita tersebut dalah palsu, penyebaran berita sendiri merupakan salah satu cara untuk penyampaian informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik, di era digital dan globalisasi seperti ini media sosial merupakan sarana pengakses berita termudah, dengan kebebasan akses internet penyebaran berita cenderung tidak terbatas namun juga tidak dapat disaring kebenarannya, penyebaran berita melalui media elektronik lebih cenderung menyeluruh dan tidak terbatas pada pembaca dengan umur tertentu, seperti layaknya pembaca media cetak. Berita bohong sendiri memiliki arti berita bohong yang isi nya tidak benar dan tidak sesuai dengan kebenaran yang sesungguhnya

  (materiele waarheid, menyebarkan

  sendiri disini maksud nya menyampaikan (berita bohong) pada khalayak umum in casu melalui media sistem elektronik. Menyebarkan berita bohong tidak bisa ditujukan pada satu atau seseorang tertentu, melainkan ditujukan kepada banyak orang (umum), sesuai dengan frasa “menyesatkan” berita bohong itu dapat memperdaya orang sifat memperdaya dari isi berita bohong yang di sebarkan menimbulkan akibat kerugian konsumen yang melakukan transaksi elektronik, kerugian yang di maksud, tidak saja kerugian yang dapat dinilai dengan uang, tetapi segala bentuk kerugian seperti timbulnya perasaan cemas, malu, kesusahan, hilangnya harapan mendapat kesenangan maupun keuntungan dan lain sebagainya 3 . Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa tindak pidana

  hoax menyebar dengan cepat dan

  susah untuk diketahui siapa pembuat atau penyebar berita tersebut. 4 Berita bohong tergolong sulit untuk ditelusuri karena merupakan berita ya7y677uyng menyebar secara berantai dan dapat ditambah atau dikurangi sehingga memperbesar dampak dari berita bohong tersebut. Pemerintah Indonesia telah menyadari dampak yang ditimbulkan dari tindak pidana hoax sehingga pemerintah telah mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan Undang- Undang nomor 11 Tahun 2008, dengan dikeluarkan nya undang- undang ini penyebar berita hoax dapat di jerat dengan masa hukuman selama 7 tahun sesuai dengan Pasal

  28 Ayat (1) jo Pasal 45 yang 3 Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi

  Informasi (Cybercrime), Jakarta :Raja Grafindo Persada. 2012,, Hlm. 171 4 Ika pomuda, Perlindungan Hukum Bagi Korban Penipuan Melalui Media Elektronik (Suatu Pendekatan Viktimologi) Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 4, Volume 3, Tahun 2015, hal. 1 menyebutkan bahwa “Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana maksimal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 Miliar.” Peraturan perundangan ini harapkan dapat memberikan rasa aman serta menjerat pelaku tindak pidana penyebaran berita hoax yang semakin hari semakin meresahkan, meskipun telah maraknya pemberitaan bohong di masyarakat hingga mengakibatkan kepanikan dan kekhawatiran di masyarakat seperti kasus pemberitaan penjualan organ tubuh yang di muat di Koran Manadopos. Pemberitaan ini membuat masyarakat merasa khawatir dan menimbulkan kepanikan di masyarakat namun untungnya hal ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Polisi Republik Indonesia ia menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan berita hoax 5 . Salah satu kasus pemberitaan bohong atau hoax yang membuat kepanikan di masyarakat juga adalah kasus seorang kakek yang di hajar oleh massa 6 , kakek tua tersebut 5 Ditulis oleh Yusuf Asyari, Kapolri Pastikan

  Isu Penculikan Anak yang Dijual Organ Tubuh nya Hoax, dikutippada tanggal 05 mei 2017 pada pukul 22.00 wib 6 Ditulis oleh Fajar Nugroho, Beredar Hoax Penculik Anak Gelandangan Nyaris Tewas,

  mengalami gangguan jiwa dan di tuduh oleh masyarakat hendak ingin menculik anak kecil, hal ini merupakan kesalahpahaman yang di sebabkan oleh marak nya pemberitaan bohong atau hoax. Di kota Bandar Lampung sendiri kasus

  hoax yang beredar adalah kasus

  penemuan mayat di daerah Way Halim Kapolda Lampung Irjen Polisi Sudjarno sendiri telah membentuk

  Cyber Police Community guna

  menyaring berita-berita hoax yang beredar di Bandar Lampung 7 .

  Meskipun telah banyak kepolisian daerah yang menetapkan jajarannya untuk menanggulangi berita hoax, namun pemberitaan bohong yang telah menyebar baik di nasional maupun di daerah semakin menghawatirkan sehingga membuat pemerintah mengeluarkan revisi Undang-Undang No 19 tahun 2016. Sementara itu pengaturan pemberitaan bohong sebelumnya juga telah di atur dalam Pasal 14 dan

  15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dengan bunyi Pasal 14

   pada 13 september 2017 pada pukul 21: 00 wib 7 Ditulis oleh Koesma, Menghadapi Berita Hoax, Kapolda Lampung Bentuk Cyber Crime Community, dikutip pada 13 september 2017 pada pukul 21: 27 wib

  Pendekatan masalah dalam penelitian “Barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, ini adalah pendekatan yuridis dengan sengaja menerbitkan normatif dan yuridis empiris. Data keonaran dikalangan rakyat, yang digunakan adalah data primer dihukum dengan hukuman penjara yang diperoleh dengan cara setinggi tingginya sepuluh tahun”. wawancara serta data sekunder yang di peroleh melalui studi kepustakaan.

  Serta Pasal 15 yang berbunyi Sedangkan pngolahan data yang

  “Barang siapa menyiarkan suatu diperoleh dengan cara identifikasi, berita atau mengeluarkan editing, klasifikasi dan penyusunan pemberitahuan, yang dapat data, serta penarikan kesimpulan. menerbitkan keonaran dikalangan

  Data hasil pengolahan tersebut rakyat, sedangkan ia patut dapat dianalisis secara deskriptif kualitatif menyangka bahwa berita atau yaitu menguraikan data secara pemberitahuan itu adalah bohong, bermutu dalam bentuk kalimat yang dihukum dengan penjara setinggi- teratur, logis dan efektif sehingga tingginya tiga tahun”, namun saat itu memudahkan interpretasi data dan hanya mengatur mengenai penulisan pemahaman hasil analisis guna berita hoax yang di muat di media menjawab permaslahan yang ada. cetak atau koran belum mengatur mengenai pemberitaan yang di atur

  II. PEMBAHASAN

  di dunia maya, pembuktian yang sulit

  dan penyebaran berita yang pesat dan

  A. Kepolisian dalam Peran

  Penyidikan Tindak Pidana

  tidak terkendali membuat kepolisian

  Penyebaran Berita Bohong

  harus bekerja keras dalam melakukan

  (Hoax) penyidikan tindak pidana hoax.

  Peran adalah seperangkat tingkah Berdasarkan uraian latar belakang di yang di harapkan dimiliki oleh atas penulis ingin meneliti tentang orang yang berkedudukan di “Peran Kepolisian dalam Penyidikan masyarakat. Kedudukan dalam hal Penyebaran Berita Bohong (Hoax )”. ini diharapkan sebagai posisi tertentu di dalam masyarakat yang makin tinggi, sedang-sedang saja

  Maka yang menjadi permasalahan atau rendah, kedudukan tersebut dalam penelitian ini adalah : sebenernya merupakan suatu wadah,

  1. Bagaimanakah peran kepolisian yang isinya adalah hak-hak dan dalam penyidikan tindak pidana kewajiban-kewajiban tertentu, penyebaran berita hoax? sedangkan hak dan kewajiban tersebut merupakan peran. Oleh

  2. Apakah faktor penghambat karena itu, seseorang yang dalam proses penyidikan tindak mempunyai kedudukan tertentu, pidana penyebaran berita hoax? peran (role occupant), suatu hak sebenarnya merupakan wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban adalah beban atau tugas 8 . Secara sosiologis, peranan merupakan aspek dinamis kedudukan, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesai dengan kedudukannya, dia telah menjalankan suuatu peran, penting nya peran adalah karena ia mengatur prilaku seseorang. Peran lebih banyak menunjuk pada fungsi penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Muh Anwar R. menjelaskan pada dasarnya peradilan yang terkait dengan segala jenis dan bentuk kejahatan ITE termasuk penyebaran berita bohong tetap berlaku hukum acara pidana dalam KUHAP, hal ini merupakan peranan normatif dari Kepolisian yaitu sejalan dengan undang-undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, dalam penyidikan tindak pidana ini telah sejalan dengan fungsi Kepolisian sesuai

  Pasal 2, tugas sesuai pasal 14, dan wewenang sesuai Pasal 15 mencakup Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia berlaku ketentuan Khusus tentang penyidikan 8 M. Aristo Wijaya,Skripsi:

  “Peran Tim Khusus Anti Bandit Polda Lampung Dalam Penegakan Hukum Terhadap Penggunaan Senjata Api Illegal”, (Bandar Lampung,Universitas Lampung,2016), hlm.

  35

  dalam bab X Pasal 42 s/d 44 UU Informasi & Transaksi Elektronik. Kemudian pejabat penyidik yang berwenang melakukan tindak pidana

  ITE adalah penyidik penjabat Polisi Negara Republik Indonesia. Namun demikian dalam hal penyidikan tindak pidana ITE juga dapat dilakukan oleh pejabat penyidik lain yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawab nya di bidang Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik. Adalah pejabat dari Departemen/Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) 9 .

  Disamping itu berlaku pula hukum acara pidana tentang penyidikan yang diatur secara khusus dalam bab

  X UU ITE, berdasarkan asas lex

  specialis gerogat legi generali , maka

  aturan hal khusus itulah yang diberlakukan. 10 dalam hal melakukan penyidikan tindak pidana di bidang

  ITE selain berlaku seluruh ketentuan mengenai penyidikan dalam kodifikasi hukum acara (Bab IV Bagian kesatu dan kedua KUHAP) berlaku pula ketentuan Khusus tentang penyidikan dalam bab X Pasal 42 s/d 44 UU ITE.

  Setelah melakukan peran faktual Kepolisian Polda Lampung juga melakukan peranan ideal yakni melakukan tindakan patroli cyber 9 Hasil wawancara Hasil wawancara dengan Muh Anwar R. Kepala Unit Dirreskrimsus.

  Tanggal 06 september 2017. 10 Adami Chazawi, Tindak Pidana Informasi & Transaksi Elektronik, malang : Media Nusantara Creative. 2011. Hlm. 134 atau cyber patrol yaitu dengan melakukan pengawasan langsung terhadap aktifitas pengguna media sosial di daerah lampung. Dalam pembuktian dalam dunia cyber Muh Anwar R. menyatakan bahwa pembuktian dilakukan secara digital forensik ada beberapa proses yang dilakukan dalam digital forensik, salah satunya adalah identifikasi. Proses identifikasi dilakukan untuk memeriksa dengan seksama barang atau sistem elektronik yang mengandung informasi atau dokumen elektronik yang dapat dijadikan alat bukti.Meski begitu, untuk membuktikan kasus ini, bukan berarti hanya bergantung pada alat bukti elektronik. Dalam kasus cyber

  crime tidak selalu menekankan pada

  alat bukti elektronik semata pembuktian-pembuktian yang konvensional, serta alat bukti-alat bukti yang konvensional yang terdapat dalam Pasal 184 KUHAP, juga masih sangat relevan untuk digunakan. Selain dengan membentuk divisi khusus tersendiri Polda Lampung juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang dalam hal ini merupakan Dinas Kominfo, Kantor Balai Bahasa, Fakultas Hukum Pidana, Kejaksaan dan Pengadilan apabila ditemukan bukti permulaan kemudian akan di kumpulkan ketika sudah cukup dan di kuatkan juga oleh barang bukti, maka penyidik dapat melakukan upaya paksa untuk proses hukum.

  Setelah melakukan peran faktual Kepolisian Polda Lampung juga melakukan peranan ideal yakni melakukan tindakan patroli cyber atau cyber patrol yaitu dengan melakukan pengawasan langsung terhadap aktifitas pengguna media sosial di daerah lampung.

  Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa peran Kepolisian telah menjalankan pernanan normatif yaitu sesuai dengan undang-undang, peranan faktual (factual role) yaitu dengan melakukan penyidikan serta peranan ideal (ideal role) yaitu dengan melakukan cyber patrol , untuk melakukan penyelidikan penyebaran berita bohong.

  B. Faktor Penghambat dari Penyidikan Tindak Pidana Penyebara Berita Bohong (Hoax)

  Muh Anwar R. Menuturkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mendasari sulit nya pihak Kepolisian dalam menyelidiki penyebaran berita

  hoax atau berita bohong disamping

  itu pula terdapat kecenderungan masyarakat yang sangat mudah membagikan berita yang belum tentu kebenarannya dan membuat berita bohong tersebut menjadi viral dalam waktu singkat akan lebih mengaburkan penyebar utama berita bohong tersebut 11 , faktor-faktor yang 11 Hasil wawancara dengan Muh Anwar R.

  Hasil wawancara dengan Muh Anwar R. mempengaruhi penyidikan tersebut antara lain : a.

  Faktor Hukum nya sendiri yaitu undang-undang Pakar Public Relation Maulina Pia Wulandari menilai penegakan hukum di Indonesia masih kurang terutama di bidang transaksi elektronik. dikarnakan, banyak orang yang sudah mulai menggunakan transaksi elektronik namun regulasi belum dapat ditegakkan secara sempurna, ia menjelaskan etika dan penegakan hukum transaksi elektronik di Indonesia masih sangat rendah. Penegakan hukum transaksi elektronik yang diatur dalam UU ITE No. 11 tahun 2008 Jo UU ITE No. 19 Tahun 2016 dinilai kurang efektif meski transaksi sudah sering digunakan. Selain itu, kasus yang berkaitan dengan sosial media belum mendapat perhatian dari pemerintah 12 .

  Kepala Unit Dirreskrimsus. 06 september 2017 12 Ditulis oleh Hari Istiawan, Penegakan UU

  ITE Lemah Transaksi Elektronik Menghawatirkan, kutip pada tanggal 14 september 2017 pukul 02:31 wib b.

  Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum

  Menyebarnya berita bohong melalui dunia maya atau lebih dikenal dengan media sosial atau jejaring sosial dengan menggunakan sistem berbasis

  cyber maka penanganan nya

  juga membutuhkan peralatan dan metode yang berbeda dengan metode penyidikan konvensional yaitu dengan menggunakan metode digital forensik, Ada beberapa definisi yang bisa dijadikan acuan tentang apa sebenarnya Digital Forensik 13 . Digital Forensik adalah aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan, identifikasi, pengambilan/penyaringan, dan dokumentasi bukti digital dalam kejahatan komputer. Istilah ini relatif baru dalam bidang komputer dan teknologi, tapi telah muncul diluar term teknologi (berhubungan dengan investigasi bukti-bukti intelijen dalam penegakan hukum dan militer) sejak pertengahan tahun 1980-an 14 . Menurut Casey, Digital Forensik adalah karakteristik bukti yang 13 Ibid 14 Ditulis oleh Admin Wikipedia, Forensik Komputer,

   dikutip tanggal 11 september 2017 pukul 19:43 wib mempunyai kesesuaian dalam mendukung pembuktian fakta dan mengungkap kejadian berdasarkan bukti statistik yang meyakinkan. Sedangkan menurut Budhisantoso, Digital Forensik adalah kombinasi disiplin ilmu hukum dan pengetahuan komputer dalam mengumpulkan dan menganalisa data dari sistem komputer, jaringan, komunikasi nirkabel, dan perangkat penyimpanan sehingga dapat dibawa sebagai barang bukti di dalam penegakan hukum 15 . Definisi lain sebagaimana yang terdapat pada situs Wikipedia yaitu, Komputer Forensik yang juga dikenal dengan nama Digital Forensik, adalah salah satu cabang ilmu forensik yang berkaitan dengan bukti legal yang ditemui pada komputer dan media penyimpanan digital. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Digital Forensik adalah penggunaan teknik analisis dan investigasi untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, memeriksa dan menyimpan bukti/informasi yang secara magnetis tersimpan/disandikan pada

  Bukti Digital Forensik, dikutip pada tanggal 14 september 2017 pukul 00:11 wib

  komputer atau media penyimpanan digital 16 .

  c.

  Faktor masyarakat, yakni lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau di terapkan.

  Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Hasil dari globalisasi yakni dengan adanya internet yang merupakan salah satu teknologi canggih yang menghubungkan pengguna- penggunanya di seluruh dunia 17 . Internet membantu para penggunanya dalam mendapatkan informasi dan berinterkasi dengan pengguna lainnya melalui media sosial. Media sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya. Indonesia merupakan negara yang konsumsi masyarakatnya tinggi terhadap media sosial. Media sosial yang dipakai masyarakat sangat beraneka ragam, diataranya yaitu facebook, twitter, path, line dan sebagainya. Media sosial yang beredar ke penjuru dunia memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Pengaruh positif 16 Ibid 17 Abdul Wahid, Kejahatan Mayantara

15 Ditulis oleh Muslim Heri, Penanganan

  (Cyber Crime), Malang : Refika Aditama, 2005, hlm. 13 yakni para pengguna dapat berkomunikasi yang edukatif dimana pengguna dapat memberikan pendapat dan saling bertukar informasi kepada sesama pengguna sehingga memberikan pengetahuan. Namun, di sisi lain banyah pengaruh yang negatif. Penggunaan media sosial mengakibatkan berubahnya gaya komunikasi serta karakteristik masyarakat seperti membanggakan diri sendiri secara berlebihan atas apa yang dimilikinya dengan mengunggah foto diri dengan gaya yang aneh, dan perilaku kampungan. Pengaruh negatif lainnya yakni media sosial sebagai tempat berinteraksi antar sesama teman memberikan pengaruh adanya garis pemisah antara kelas sosial atas dan kelas sosial menengah bawah.

  d.

  Faktor kebudayaan yakni sebagai hasil karya, cipta rasa yang di dasarkan pada karya manusia di dalam pergaulan hidup.

  Informasi menjadi salah satu kebutuhan khusus bagi masyarakat, khusus nya msyarakat di indonesia berbagai media tumbuh subur di indonesia baik media online maupun media cetak hingga di pertelevisian indonesia, sejak tahun 1744 penuyebaran berita telah di mulai di nusatara dengan beridiri nya media massa Bataviasche Nouvelle 18

  s 18 Dikutip dari di tulis oleh admin wikipedia pada tanggal 12 september 2017 pukul 8:49 wib

  dengan sejarah yang panjang sekitar 300 tahun maka media massa telah melekat erat di dalam kebudayaan masyarakat sehingga berita yang menyebar di masyarakat media media apapun akan menjadi perhatian besar bagi masyarakat terlebih jika media besar yang meliput berita tersebut. Seiring perkembangan zaman hadir nya teknologi menjadi suatu angin segar bagi media massa dimana berbagai pemberitaan akan lebih mudah di akses dan lebih cepat sampai kepada masyarakat dimanapun mereka berada, berbeda dengan media konvensional yang harus membeli atau berlanganan media cetak telebih dahulu dengan muncul nya berbagai portal berita online menjadikan segala berita yang terjadi di berbagai belahan dunia akan sampai dengan cepat kepada setiap pengguna media sosial, namun kemudahan ini juga di barengi dengan resiko yang muncul dimana resiko menyebarnya berita bohong ini semakin meningkat. Sejalan dengan narasumber penulis berpendapat bahwa memang di perlukan perubahan di banyak elemen, tidak saja dari perundang- undangan, dan penegak hukum nya namun juga dari sisi masyarakat, sebuah peraturan yang sempurna tidak akan berjalan baik tanpa kesadaran hukum yang baik pula dari masyarakat, sebagai pengguna media sosial tentu nya masyarakat secara tidak langsung menjadi korban

  sekaligus pelaku penyebar berita bohong . Sistem hukum yang ada sudah berjalan cukup baik namun belum cukup untuk mengikuti perkembangan zaman yang kian pesat, berbagai modus kejahatan muncul setiap harinya di perlukan kesigapan dari pihak Kepolisian dan perbaikan terus menerus di bidang infrastruktur , sulit kira nya untuk membatasi konten yang beredar di media sosial, maka penulis lebih menekankan peran dari kepolisian maupun pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat agar bisa memilah konten-konten dan menggunakan internet dengan bijak, pemberian edukasi tentang internet sehat kepada masyarakat justru akan membuat tidak akan ada lagi tempat bagi para pelaku untuk menyebarkan berita bohong maupun isu yang dapat memecah NKRI, karna sejati nya berita bohong tumbuh subur dan berkembang pesat karna masyarakat.

  Simpulan a.

  Peran Kepolisian dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyebaran Berita Bohong

  (Hoax)

  sesuai dengan sesuai dengan perananan normatif yaitu sesuai dengan undang-undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, dalam penyidikan tindak pidana ini telah sejalan dengan fungsi Kepolisian sesuai Pasal 2, tugas sesuai pasal 14, dan wewenang sesuai Pasal 15 mencakup Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia berlaku pula ketentuan Khusus tentang penyidikan dalam bab X Pasal 42 s/d

  44 UU Informasi & Transaksi Elektronik, kemudian Kepolisian juga melakukan peranan faktual nya

  (factual role) yaitu dengan menerima

  laporan ,mengumpulkan bukti permulaan serta melakukan penyidikan dengan menerjunkan divisi khusus yaitu Subdit II yang khusus menangani kasus cybercrime.

  b.

  Faktor penghambat penyidikan tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) terdapat beberapa masalah yang menjadi faktor sulit nya melakukan penyidikan tindak pidana hoax antara lain, Faktor hukum nya sendiri yaitu undang-undang, yaitu perundang- undangan Informasi Transaksi Elektronik yang masih belum ditegakan dengan efektif, faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum, yaitu terbatas nya jumlah serta pengetahuan dari personel dalam divisi khusus

III. PENUTUP A.

  cyrbercrime,

  dan peralatan yang masih belum memadai, faktor masyarakat, yakni ketergantungan masayrakat dengan media sosial membuat masyarakat dengan mudah menerima berita bohong setiap saat faktor Kebudayaan yakni masyarakat memiliki kebudayaan buruk yaitu malas dalam menyaring sebuah informasi sebelum membagikan berita tersebut. faktor faktor tersebut yang mendasari sulit nya pihak Kepolisian dalam menyelidiki penyebaran berita hoax atau berita bohong disamping itu pula terdapat kecenderungan masyarakat yang sangat mudah membagikan berita yang belum tentu kebenarannya dan membuat berita bohong tersebut menjadi viral dalam waktu singkat dan lebih mengaburkan penyebar utama berita bohong tersebut.

  B.Saran

  Sesuai dengan hasil penelitian ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1.

DAFTAR PUSTAKA

  Pemerintah di harapkan lebih memperhatikan simtem peraturan perundangan yang berlaku, apakah peraturan tersebut masih layak atau tidak diberlakukan seiring perkembangan zaman demi menghadapi era globalisasi yang kian pesat, sistem peraturan perundangan diharapkan akan selalu satu langkah di depan dalam mengantisipasi kejahatan yang akan terjadi di masa mendatang 2. Kepolisian polda lampung hendak nya dapat bertindak lebih aktif dalam menerima laporan masyarakat serta

  meng-upgrade sarana dan

  prasarana yang di butuhkan untuk mengungkap dan menangkap para pelaku, serta penambahan personel dan pelatihan yang baik juga sangat dibutuhkan dengan memperbaharui peralatan dan sumber daya manusia, dengan peralatan yang memadai maka akan lebih mudah dalam penyidikan dan bisa memutus rantai penyebaran berita bohong tersebut, hendak nya Kepolisian juga lebih aktif dalam mendengar aduan serta keluhan masyarakat yang terkait dengan Transaksi Elektronik.

  Buku Andrisman Tri,2009,Hukum Pidana, Unila, Bandar Lampung.

  Ali Zainuddin,2011,Metode

  Penelitian Hukum ,Sinar Grafika, Jakarta.

  Chazawi Adami,2011,Tindak Pidana

  dan Transaksi Elektronik , penerbit media nusantara, Malang.

  , 2012,Tindak Pidana Teknologi

  Informasi (Cybercrime ),Raja Grafindo Persada, Jakarta.

  Wahid Abdul,2005, Kejahatan

  Mayantara (Cyber Crime), Refika Aditama, Malang.

  

Undang-Undang pada 13 september 2017

  pada pukul 21: 00 wib Republik indonesia.2008.Undang-

  Undang No.11 Tahun 2008 Menghadapi Berita Hoax, Kapolda tentang Informasi Transaksi Lampung Bentuk Cyber Crime

  Elektronik.Lembaran Negara RI Community,

  Tahun 2008,No.58.Sekertariat

   Negara.Jakarta.

  Republik indonesia.2008.Undang-

  ditulis oleh Koesma,

  Undang No.19 Tahun 2016 dikutip pada 13 september 2017 tentang Informasi Transaksi pada pukul 21: 27 wib Elektronik.Lembaran Negara RI Tahun 2016,No.251.Sekertariat

  Penegakan UU ITE Lemah Transaksi Negara.Jakarta

  Elektronik Menghawatirkan, Republik indonesia.2002.Undang-

  

  Undang No.02 Tahun 2002

  

  tentang Kepolisian Republik

  

  Indonesia.Lembaran Negara RI

  ditulis

  Tahun 2002,No.02.Sekertariat oleh Hari Istiawan dikutip pada Negara.Jakarta tanggal 14 september 2017 pukul

  02:31 wib

   Website di tulis

  Kapolri Pastikan Isu Penculikan Anak oleh admin wikipedia pada tanggal yang Dijual Organ Tubuh nya Hoax, 12 september 2017 pukul 8:49 wib

  No. HP 082281956435

  ditulis oleh Yusuf Asyari, dikutip pada tanggal 05 mei 2017 pada pukul 22.00 wib Beredar Hoax Penculik Anak Gelandangan Nyaris Tewas,