Analisis Hasil Perbandingan Penerapan Metode Heuristic Evaluation Menggunakan Persona dan Tanpa Persona (Studi Kasus : Situs Web Female Daily)

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 7050-7057 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Hasil Perbandingan Penerapan Metode Heuristic Evaluation

Menggunakan Persona dan Tanpa Persona

  

(Studi Kasus : Situs Web Female Daily)

1 2 3 Atika Baladina , Ismiarta Aknuranda , Ari Kusyanti

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 3 Email: ari.kusyanti@ub.ac.id

  

Abstrak

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil evaluasi usability antara penerapan metode Heuristic Evaluation tanpa Persona dengan metode Heuristic Evaluation yang menggunakan

  

Persona . Dalam penelitian ini terdapat 3 langkah utama yaitu proses pembuatan Persona, proses

  evaluasi heuristik, serta analisis hasil dari evaluasi heuristik, baik yang tanpa menggunakan Persona maupun yang menggunakan Persona. Pembuatan Persona dalam penelitian ini menggunakan Persona kualitatif yang diawali dengan melakukan wawancara kepada 20 orang responden yang merupakan

  

user dari website Female Daily Network, tujuannya untuk memahami karakteristik dan behaviour user

  saat mengakses website tersebut. Data yang diperoleh dari hasil wawancara digunakan untuk membangun Persona. Selanjutnya dilakukan evaluasi website menggunakan metode Heuristic

  • Evaluation tanpa Persona dan metode Heuristic Evaluation dengan menggunakan Persona. Masing

  masing evaluasi dilakukan oleh 3 evaluator berbeda. Dari hasil evaluasi menggunakan kedua metode tersebut, kemudian dilakukan analisis perbandingan. Perbandingan dilihat dari perbedaan jumlah temuan permasalahan, grafik jumlah permasalahan yang ditemukan dari masing

  • – masing evaluator, kategori permasalahan berdasarkan severity rating, dan perbedaan kategori heuristik yang berhasil dipenuhi dari permasalahan
  • – permasalahan usability yang ditemukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi yang menggunakan metode Heuristic Evaluation dengan Persona berhasil mengidentifikasi permasalahan usability lebih banyak dibanding evaluasi yang menggunakan metode Heuristic Evaluation tanpa Persona.

  Kata kunci: Usability, Heuristic Evaluation, Persona, Severity Rating

Abstract

This study aims to analyze the differences in results of usability evaluation using Heuristic

Evaluation method without Persona and with Persona. In this study, there are three main steps to get

the desired results: making Persona, heuristic evaluation and the analysis of the results, both without

Persona and with Persona. The making of Persona in this study using qualitative Persona which start

with interviewing 20 respondents who were users of Female Daily Network website. This interview

aims to understand users’ characteristics and behaviors when accessing the website. Data obtained

from interviews is used to build Persona. Website then evaluated using heuristic evaluation method

without Persona and heuristic evaluation method with Persona. Each evaluation is carried out by

three different evaluators. Results of evaluations from both methods then compared for analysis.

Comparison seen from the difference in number of problem findings, graph of the number problems

found from each evaluator, problem categories based on severity rating, and differences in heuristic

categories that were successfully met from the problems found. The results of this study indicate that

evaluations using Heuristic Evaluation method with Persona managed to identify more usability

problems than Heuristic Evaluation method without Persona.

  Keywords: Usability, Heuristic Evaluation, Persona, Severity Rating 1.

  secara umum berarti dapat digunakan dengan

   PENDAHULUAN

  baik. Sesuatu dapat digunakan dengan baik

  Usability berasal dari kata usable yang Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

7050 sistem pada suatu kondisi tertentu, yang artinya

  Visibility of system status adalah visibilitas

  2. LANDASAN PUSTAKA

  digunakan dalam metode HE. 10 prinsip tersebut, yaitu:

  Nielsen’s heuristic yang saat ini banyak

  10 Heuristic usability atau yang sering disebut dengan

  Keduanya berhasil mengembangkan

  HE dikembangkan oleh Jacob Nielsen dan Rolf Molich untuk menilai suatu website dapat dikatakan mudah digunakan (usable) atau tidak.

  Menurut Nielsen (1995), HE adalah metode evaluasi yang mengukur tingkat penggunaan suatu sistem guna menemukan masalah fungsionalitas dalam desain antarmuka pada sistem yang dibuat. Evaluasi heuristik melibatkan sekelompok evaluator yang bertugas memeriksa dan menilai suatu fungsionalitas dalam desain antarmuka sebuah sistem berdasarkan prinsip

  2.2. Heuristic Evaluation

  tempat jual beli produk – produk kecantikan. Situs web Female Daily dapat diakses melalui domai

  makeup , tempat spa dan salon, dan sekaligus

  Merupakan sebuah situs web yang menyajikan informasi seputar kecantikan wanita, seperti informasi produk skincare dan

  2.1. Situs Website Female Daily Network

  dan tanpa Persona dengan menggunakan studi kasus sebuah website milik Female Daily Network (yang selanjutnya disebut dengan FDN), sebuah perusahaan online yang mneyajikan informasi seputar dunia kecantikan. Website FDN dipilih sebagai studi kasus pada penelitian ini dikarenakan user group nya yang spesifik dan tidak terlalu luas, yaitu terbatas pada wanita saja yang dijadikan sebagai target pasarnya.

  apabila kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta dapat memberikan manfaat dan kepuasan kepada user (Rubin dan Chisnell, 2008). Menurut Joseph Duman dan Janice Redish (1999) usability mengacu kepada bagaimana user bisa mempelajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puas mereka terhadap penggunaannya.

  usability dari penggunaan metode HE dengan

  Dengan adanya kesimpulan tersebut, penulis ingin melihat perbedaan hasil evaluasi

  Penelitian Bjerk (2011) menyimpulkan penggunaan Persona tidak terlalu berguna karena Persona yang dibuat terlalu mirip dengan karakteristik evaluator dan user group nya yang luas, dimana penggunanya adalah laki

  (Sinha, 2003). Persona dibuat dengan tujuan untuk lebih memahami pengguna suatu produk sehingga nantinya dapat membantu meningkatkan kualitas produk tersebut (Wang, 2007). Bjerk (2011) melakukan penelitian dengan menambahkan instrumen Persona pada proses evaluasi yang menggunakan metode HE. Penelitian lain yang mengikutsertakan Persona pada proses evaluasi usability HE dilakukan oleh Babajo (2012), yang kemudian membandingkan hasil evaluasinya dengan hasil pengujian Usability Testing (UT).

  user dalam desain produk dan pemasaran

  digunakan untuk menggambarkan karakteristik

  Persona merupakan teknik desain yang

  Muncul banyak penelitian yang memodifikasi metode HE, salah satunya dengan menambahkan instrumen Persona.

  usability dan bisa digunakan pada proses pengembangan awal.

  HE) dinilai sebagai metode evaluasi usability terbaik dibanding yang lainnya karena metode HE dapat menemukan severe problems yang tidak dapat dideteksi oleh metode lainnya. Selain itu menurut mereka penggunaan metode HE juga menemukan permasalahan lebih banyak dibanding yang lainnya dan biayanya relatif murah. Selain Jefrries dan Miller (1991), Babajo (2012) juga mengemukakan kelebihan HE dimana biayanya relatif murah jika dibandingkan dengan metode evaluasi yang lain, bersifat intuitif, tidak perlu membuat perencanaan mendetail untuk pelaksanaannya, evaluator tidak harus menjalani pelatihan

  evaluation (yang selanjutnya disebut dengan

  Metode yang sering digunakan dalam evaluasi usability ada bermacam

  • – macam, salah satunya adalah Heuristic evaluation. Menurut Jeffries dan Miller (1991), Heuristic
  • – prinsip kegunaan yang telah ditetapkan. Proses evaluasi dapat dilakukan secara individu atau secara berkelompok sesuai kebutuhan evaluasi yang dilakukan. Melalui evaluasi HE, pengembang dapat memperhatikan hal
  • – hal yang perlu diperbaiki berdasarkan proses evaluasi yang telah dilakukan.
  • – laki dan perempuan di segala usia. Namun penelitian Babajo (2012) mengindikasikan penggunaan Persona sebenarnya juga dapat memberikan dampak yang cukup baik.

  Tahap-tahap pembuatan Persona dijelaskan oleh Prutt & Adlin (2006) dalam Wang (2007), yaitu: (1) menentukan sumber data untuk Persona dengan melakukan proses observasi dan wawancara langsung pada user (2) menentukan kategori user yang memiliki

  1 Cosmetic problem : cukup mengganggu user, tapi tidak terlalu menyebabkan masalah pada proses penyelesaian task user. Perbaikan tidak terlalu dibutuhkan

  Help and documentation

  mengacu pada sistem harus memiliki dokumentasi yang relevan dan fitur “help” yang baik, sehingga

  user

  dapat mempelajari segala sesuatu yang terkait dengan sistem.

  HE memiliki severity rating yang digunakan untuk membantu proses alokasi sumber daya untuk memperbaiki permasalahan usability yang dianggap paling serius. Selain itu, severity rating juga dapat membantu untuk memperkirakan kebutuhan tambahan dari usaha perbaikan usability yang dilakukan.

  Tabel 1. Severity Ratings Severity Rating Keterangan

  2 Minor usability problem : berpotensi menyebabkan user mengalami kesulitan dalam proses penyelesaian task .

  Helps user recognize, diagnose, and recovers user berupa pertolongan bagi user

  Dibutuhkan perbaikan, tingkat prioritas rendah.

  3 Major usability problem : sangat penting untuk diperbaiki, tingkat prioritas tinggi

  4 Usabillity catasthrope : wajib diperbaiki sebelum dapat digunakan

  2.3. Persona Persona melibatkan aspek sosial dan

  emosional dari otak kita untuk membantu memvisualisasikan perilaku produk terbaik dan untuk melihat mengapa perlu dibuat sebuah desain yang bagus. Menurut Goodwin (2009),

  Persona adalah karakter fiksi yang

  merepresentasikan potential users dan menggambarkan tujuan dan perilaku user yang diamati. Metode ini digunakan untuk mendorong engineer berpikir dari sudut pandang user yang kurang terampil. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Alan Cooper pada tahun 1995.

  untuk mengenal, berdialog dan memperbaiki kesalahan. Pembuatan objek, aksi dan pilihan harus jelas terlihat. User tidak harus mengingat

  pada sistem untuk hanya menampilkan informasi yang relevan. Informasi yang tidak relevan mengurangi visibilitas dan usability dari sistem.

  sistem harus selalu menginformasikan pada

  tidak perlu lagi mempertanyakan mengenai perbedaan pemahaman pada sebuah kata dan kalimat, situasi dan aksi. Semua harus sudah mengikuti semua standar yang ada.

  user apa yang sedang terjadi, melalui pesan

  yang baik dan waktu yang sesuai,

  Match between system and the real world

  dimana sistem menggunakan konsep bahasa yang dipahami oleh user (tidak menggunakan konsep dan bahasa mesin). Sistem harus berbicara sesuai dengan bahasa penggunanya, menggunakan kata, kalimat, dan konsep yang biasa digunakan oleh user.

  User control dan freedom yaitu kebebasan user dalam memilih dan melakukan pekerjaan

  (sesuai kebutuhan). User harus dapat mengambil keputusannya sendiri (dengan informasi yang jelas) berkaitan dengan pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan. Sistem harus memiliki kemampuan untuk undo dan redo.

  Consistency and standard dimana user

  Error prevention suatu keharusan saat

  Aesthetic and minimalist design mengacu

  merancang sistem yang mencegah terjadinya kesalahan lebih baik daripada merancang kesalahan pesan yang baik. Mekanisme sistem dalam menghindari kesalahan dari user.

  Recognition rather than recall kondisi di

  saat instruksi penggunaan sistem harus memiliki tingkat visibilitas yang baik untuk meminimalisasi usaha user dalam mengingat informasi dari satu bagian ke bagian yang lain. Bantu user untuk mengenali, mendiagnosa, dan mengatasi masalah.

  Flexibility and efficiency of use merujuk

  pada bagaimana membuat sebuah sistem yang mengakomodasi user yang sudah ahli dan user yang masih pemula. Berikan alternatif untuk

  user

  yang “berbeda” dari user biasa (secara fisik, budaya, dll).

  • – ingat informasi dari satu halaman ke halaman yang lain. Instruksi dan informasi pada sistem harus mudah diakses dan jelas terlihat pada saat dibutuhkan.

  Responden wawancara terdiri dari 20

  5. Kapan dan dimana biasanya user mengakses website tersebut?

  Gambar 2. Langkah Pembuatan Persona

  wawancara pada 20 orang user dengan gender perempuan yang berusia 17

  Persona akan dilakukan dengan metode

  Pembuatan Persona bertujuan untuk merepresentasikan secara spesifik mengenai karakteristik user potensial situs web Female Daily Network. Persona akan digunakan sebagai acuan bagi evaluator untuk mengevaluasi situs web Female Daily sesuai dengan sudut pandang user. Pembuatan

  3.1. Pembuatan Persona

  Gambar 1. Tahapan Penelitian

  Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini ditunjukan pada gambar berikut.

   METODOLOGI

  3. Apa yang user ingin lakukan saat mengakses website tersebut? 4. Apa kebutuhan user? 3.

  2. Apa yang user sedang cari di dalam website tersebut?

  1. Apa yang memotivasi user mengakses website tersebut?

  Perangkat apa yang biasanya digunakan oleh user sehari- hari? 2. Software atau aplikasi apa yang biasanya digunakan oleh user? 3. Melalui perangkat apa user mengakses situs web tersebut? 4. Berapa lama user mengakses website tersebut dalam sehari? Motivasi user

  Technical 1.

  4. Darimana user mengetahui adanya website?

  kesamaan karakter, mengacu pada peranan, tujuan dan segmentasi user (3) mengumpulkan data user (4) memilih prototipe Persona didasarkan pada tingkat kepentingan kategori

  Mengapa mereka mengakses website tersebut? (kebutuhan user , ketertarikan, tujuan)

  2. Apa latar belakang profesi user ? 3.

  Berapa banyak pengalaman kerja yang dimiliki user?

  Profesional 1.

  Berapa usia user? 2. Apa gender user? 3. Apa tingkat pendidikan tertinggi user?

  Personal 1.

  Mendeskripsikan user

  Apakah tujuan spesifik dari website tersebut?

  1. Apakah tujuan umum dari website tersebut? 2.

  Objective Question Menentukan tujuan dari sebuah situs

  Tabel 2. Area Diskusi dan Pertanyaan Membangun Persona

  dokumen Persona berisi suatu narasi utuh dari spesifikasi user tertentu.

  user tertentu pada situs web dan (5) membuat

  • – 45 tahun. Wawancara adalah salah satu cara yang digunakan pada proses pembuatan Persona kualitatif, yang kemudian hasilnya akan dianalisa untuk menentukan segmentasi user yang selanjutnya akan dijadikan Persona.
orang perempuan yang berusia 17-45 tahun. Responden didapat dengan melakukan teknik

  sampling random yaitu dengan cara membuat

  4.1. Pengumpulan Data

  berikut:

  user FDN direpresentasikan seperti gambar

  Berdasarkan data tersebut, maka Persona

  Proses pembuatan Persona dilakukan berdasarkan rangkuman dari hasil wawancara terhadap responden. Berdasarkan data yang didapat dari interview pada user, terdapat perbedaan behaviour pattern yang selanjutnya dibagi menjadi 2 user group. Kedua user group tersebut memiliki perbedaan tujuan dalam mengakses website FDN, yaitu user group yang mengakses website dengan tujuan hanya untuk mencari review dari produk yang akan dibeli dan user group yang mengakses website dengan tujuan utama untuk mengakses blog yang kemudian termotivasi untuk mengakses fitur lain seperti forum dan review produk.

  4.2. Pembuatan Persona

  Dari tabel 3, dapat diketahui bahwa mayoritas responden merupakan mahasiswa dengan persentase sebesar 60% dari total responden. Usia responden diketahui berada pada usia 17 hingga 26 tahun dengan mayoritas berusia 20 tahun.

  Pelajar 3 orang Mahasiswa 12 orang Lainnya 5 orang

  Tabel 3. Demografi Responden Persona Usia 17-26 Tahun Pekerjaan

  Persona menghasilkan demografi seperti tabel di bawah.

  Hasil dari pengumpulan data untuk

  4. HASIL

  grup Line Square khusus pengguna situs web Female Daily, kemudian melakukan broadcast

  Evaluator yang dipilih memiliki pengalaman dalam bidang UI/UX atau memiliki latar belakang web designing dan pernah melakukan evaluasi usability sebelumnya. Evaluator yang akan terlibat yaitu sebanyak 6 orang yang dibagi menjadi 3 orang untuk evaluasi metode HE dan 3 orang untuk evaluasi HE dengan Persona. Dalam proses menentukan evaluator, penulis mengutamakan evaluator yang berada di Kota Malang. Namun mengingat mencari evaluator tidak mudah, penulis juga akan mempertimbangkan evaluator yang berada di luar Kota Malang.

  Evaluator akan diberikan task scenario sebagai pedoman untuk melakukan proses evaluasi agar lebih terstruktur sehingga proses evaluasi bisa berjalan dengan efektif dan efisien, mengingat evaluator juga memiliki keterbatasan waktu.

  Persona .

  tanpa Persona. Pengujian HE dalam penelitian ini akan berlangsung 90 menit untuk setiap evaluator. Prosedur pengujian akan dibagi menjadi dua, dengan Persona dan tanpa

  Persona akan menghasilkan permasalahan usability yang berbeda dengan penerapan HE

  tiap-tiap evaluator akan mulai melakukan evaluasi sesuai dengan skenario HE yang diberikan oleh peneliti. Hasil penilaian dari setiap evaluator itulah yang kemudian akan dijadikan acuan untuk melakukan analisa apakah penerapan HE dengan menggunakan

  Heuristic evaluation adalah 3 orang. Kemudian

  Jumlah optimal evaluator dalam pengujian

  Wawancara akan dilakukan melalui sambungan telepon langsung dengan responden pada waktu yang telah disepakati bersama. Selama wawancara hasil percakapan akan direkam sebagai dokumentasi. Sebelum wawancara, peneliti akan menjelaskan kepada responden mengenai penelitian apa yang sedang dilakukan dan apa peranan yang dimiliki oleh responden. Kemudian responden akan diminta persetujuan untuk melakukan wawancara. Proses wawancara akan didokumentasi dengan voice recorder.

  wawancara. 20 orang pertama yang bersedia dan sesuai kriteria dinyatakan menjadi responden penelitian ini.

  message tentang kesediaan melakukan

3.2. Heuristic Evaluation

  Gambar 3(a). Hasil Persona User FDN Gambar 3(b). Hasil Persona User FDN

  Evaluator yang terlibat dalam proses evaluasi menggunakan metode HE tanpa

  Perbedaan jumlah temuan masalah berdasarkan hasil evaluasi masing-masing evaluator dapat dilihat pada gambar berikut.

  permasalahan ini didominasi skala nilai 1, yaitu pada tingkat Cosmetic Problem sebanyak 16 permasalahan.

  Recovers User (3), dan H10-Help and Documentation (1). Severity rating dari 32

  (12), H9-Helps User Recognize, Diagnose, and

  of System Success (2), H2-Match Between System and The Real World (1), H3-User Control and Freedom (2), H4-Consistency and Standard (1), H7-Flexibility and Efficiency of Use (11), H8-Aesthetic and Minimalist Design

  Sedangkan saat menggunakan metode HE dengan Persona, ditemukan 33 permasalahan yang memenuhi kategori heuristik H1-Visibility

  Usability Problem sebanyak 6 permasalahan.

  12 permasalahan tersebut didominasi dengan skala nilai 2, yaitu Minor

  Freedom (1), H5-Error Prevention (3), H6- Recognition Rather Than Recall (1), H7- Flexibility and Efficiency of Use (6), dan H8- Aesthetic and Minimalist Design (1). Severity rating dari

  kategori heuristik H3-User Control and

  Persona . Permasalahan tersebut memenuhi

  Ada 12 permasalahan usability yang ditemukan saat menggunakan metode HE tanpa

  User Control and Freedom , H4-Consistency and Standards , H5-Error Prevention, H6- Recognition Rather Than Recall , H7-Flexibility and Efficiency of Use , H8-Aesthetic and Minimalist Design dan H9-Help Users Recognize, Diagnose, and Recovers from Error .

  temuan permasalahan yang sama. Ada total 27 permasalahan yang sama yang ditemukan pada hasil evaluasi usability atau sebanyak 27,3% dari total keseluruhan permasalahan yang ditemukan, baik yang menggunakan metode HE tanpa Persona maupun yang menggunakan metode HE dengan Persona. Permasalahan yang ditemukan termasuk ke dalam kategori heuristik H1-Visibility of System Status, H3-

  usability juga dapat dilihat berdasarkan hasil

  Perbedaan hasil temuan permasalahan

4.3. Heuristic Evaluation

  60 permasalahan atau 60,6% dari total permasalahan yang ditemukan, lebih banyak 21,2% dibandingkan evaluasi menggunakan metode HE tanpa Persona.

  Evaluasi usability dengan menggunakan metode HE menemukan sebanyak 39 permasalahan atau 39,4% dari total permasalahan yang ditemukan. Sedangkan evaluasi usability yang menggunakan metode HE dengan Persona menemukan

  Usability

  severity rating .

  Hasil evaluasi dengan menggunakan metode HE pada situs web FDN menghasilkan permasalahan yang kemudian dikategorikan berdasarkan prinsip HE Nielsen dan diberi

  didasarkan pada latar belakang pengalaman evaluator yang berhubungan dengan usability dan web design. Peneliti menentukan kategori evaluator (dengan Persona dan tanpa Persona) didasarkan pada evaluator mana yang lebih awal mengonfirmasikan kesediaannya untuk melakukan proses evaluasi atau dengan kata lain secara acak.

  Persona dan metode HE dengan Persona

5. PEMBAHASAN

5.1. Permasalahan

  Nilai rata-rata severity rating atau mean

  rating dari kedua metode tidak menunjukkan

  perbedaan yang signifikan, seperti telihat pada tabel di bawah.

  Tabel 4. Mean Rating Severity Jumlah Rating Permasalahan

  Gambar 4. Perbandingan Jumlah Temuan

  1

  12 Permasalahan Masing-masing evaluator

  2

  11 Pada hasil evaluasi menggunakan metode Metode HE

  3

  7 HE tanpa Persona, evaluator 1 menemukan 19

  4

  9

  permasalahan, evaluator 2 sebanyak

  23 Mean Rating 2,33 permasalahan, dan evaluator 3 sebanyak 12 permasalahan. Sedangkan temuan permasalahan

  1

  22

  dengan evaluasi menggunakan metode HE dan

  2

  16 Metode HE Persona dari evaluator 1 sebanyak 26 dengan

  3

  6

  permasalahan, evaluator 2 sebanyak

  27 Persona permasalahan, dan evaluator 3 menemukan

  4

  16

  sebanyak 27 permasalahan. Dengan begitu

  Mean Rating 2,27

  dapat diambil kesimpulan bahwa semua evaluator yang melakukan evaluasi

  5.2. Kategori Tiap Heuristik dari

  menggunakan metode HE dengan Persona

  Permasalahan yang Ditemukan

  menemukan lebih banyak permasalahan dibandingkan evaluator yang menjalankan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan evaluasi menggunakan metode HE tanpa bahwa penerapan metode HE dengan Persona Persona . dapat mengidentifikasi 10 kategori heuristic,

  Perbedaan severity rating antar metode sedangkan metode HE tanpa Persona tidak dapat dilihat pada gambar berikut: dapat mengidentifikasi permasalahan yang tergolong kategori heuristik H2

  • Match

  Between System and The Real World dan H10- Help and Documentation.

  Tabel 5. Heuristik yang Berhasil Diidentifikasi HE dengan Heuristik HE

  Persona H1

  4

  5 H2

  1 H3

  2

  3 Gambar 5. Kategori Permasalahan Usability H4

  3

  4 Berdasarkan Severity Rating H5

  5

  2 Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa H6

  2

  1

  penerapan kedua metode sama-sama

  H7

  13

  19

  menemukan permasalahan dengan skala

  H8

  6

  16 severity rating 1-4. Metode HE dengan Persona

  berhasil mengidentifikasi permasalahan

  H9

  4

  8 usability pada skala severity rating 4 lebih

  H10

  1

  banyak daripada menggunakan metode HE tanpa Persona. Hasil ini sesuai dengan

  5.3. Analisis Manfaat Persona pada HE

  penelitian Bjerk (2011) bahwa Persona memiliki peran yang memungkinkan evaluator Berdasarkan studi literatur sebelumnya untuk menemukan permasalahan yang yang dikaitkan dengan hasil penelitian, penulis kompleks sesuai dengan sudut pandang user. berpendapat bahwa penggunaan Persona memang akan lebih efektif jika dibuat Persona sebesar 2,27%. Keduanya

  • – setidaknya ada dua Persona yang menunjukkan bahwa permasalahan menggambarkan potential users dan memberi permasalahannusability yang berhasil kesempatan kepada evaluator untuk terlebih ditemukan rata
  • – rata tergolong Minor Usability dahulu mempelajari Persona yang telah dibuat Problem, artinya permasalahan yang ditemukan sebelum mulai melakukan evaluasi. Dengan berpotensi menyebabkan user mengalami begitu pada saat melakukan evaluasi, evaluator kesulitan namun tingkat prioritas perbaikan akan lebih memahami karakteristik dan tujuan terhadap permasalahan tersebut rendah. dari user saat mengakses sistem dan fokus terhadap masalah yang berpotensi mengganggu DAFTAR PUSTAKA kenyamanan user saat mengakses sistem. Hal Babajo, A. 2012. The Effectiveness of ini terbukti dari hasil penelitian yang telah Collaborative Heuristic Evaluation.

  dilakukakan bahwa penggunaan Persona pada Tesis. Department of Computer Science penerapan metode HE menghasilkan jumlah of University of York. York. permasalahan yang lebih banyak dibandingkan

  Bjerk, E. 2011. Modifying Heuristic Evaluation dengan penerapan metode HE tanpa Persona, for Assessing the Usability of TV- terutama permasalahan usability dengan skala interaction Devices. Tesis. Department severity rating yang tinggi. of Computer and Information Science of Linköping University. Linkoping.

6. KESIMPULAN

  Jeffries, R. & Miller, J. R., 1991. User Interface Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian Evaluation in the Real World : A ini adalah evaluasi yang menggunakan metod Comparison of Four Techniques.

  HE dengan Persona menemukan lebih banyak Hewlett Packard. permasalahan dibandingkan evaluasi yang Nielsen, J., Molich, R. 1990. Heuristic menggunakan metode HE tanpa Persona. evaluation of user interfaces, Prosiding

  Penggunaan Persona juga berpengaruh SIGCHI conference on Human factors terhadap temuan permasalahan yang memiliki in computing systems: Empowering skala severity rating 4, yaitu masalah yang people, p.249-256. wajib diperbaiki sebelum dapat digunakan. Pruitt, J. & Grudin, J. 2002. Personas: Practice Penerapan metod HE dengan Persona and Theory. Redmond: Microsoft. menemukan permasalahan dengan skala Wang, X. 2007. Personas in the User Interface

  

severity rating 4 sebanyak 16 permasalahan, Design. Department of Computer

sedangkan metode HE tanpa Persona hanya Science University of Calgary. Calgary.

  menemukan sebanyak 9 permasalahan.

  Grafik jumlah temuan permasalahan dari masing

  • – masing evaluator menunjukkan bahwa semua evaluator yang menggunakan metode HE dengan Persona menemukan lebih banyak permasalahan dibandingkan evaluator yang menggunakan metode HE tanpa Persona.

  Evaluasi yang menggunakan metode HE

  • – dengan Persona menemukan permasalahan permasalahan yang memenuhi seluruh seluruh kategori heuristik dari H1 hingga H10. Namun evaluasi yang menggunakan metode HE tanpa

  Persona tidak menemukan permasalahan yang

  memenuhi kategori heuristik H2-Match

  Between System and The Real World dan H10- Help and Documentation.

  Nilai mean rating atau rata

  • – rata severity rating tidak menunjukkan perbedaan angka yang signifikan. Mean rating dari penerapan metode HE sebesar 2,33% sedangkan mean rating daari penerapan metode HE dengan