BAB II PROFIL PERUSAHAAN - Analisis Perbandingan Anggaran Dan Realisasi Dana Dekonsentrasi Pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Utara

  diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi vertical Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1, dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan sebagai berikut:

  1. Menyelengarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di wilayah yang bersangkutan.

  2. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah Hukum Tingkat I dan instansi lain yang terkait dalam rangka koordinasi, pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatra Utara.

  3. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas pokoknya masing-masing.

  4. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program pertambangan dan energi Daerah.

  Secara garis besar status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut: 1) Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran. 2) Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian.

  Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan. 3)

  Tahun 1950, Kementerian Perekonomian diubah menjadi Kementrian Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan.

  4) Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen

  Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro Minyak dan Gas Bumi.

  5) Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (DEFARDATAM).

  6) Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.

  7) Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen

  Pertambangan Sumatra Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.

  8) Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian

  Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara di Medan.

  9) Tahun 1978, Kantor Departemen diubah menjadi Departemen Pertambangan dan Energi yang terdiri dari 2 Direktorat Jenderal Pertambangan Umum,

  Direktorial Jenderal Ketenagaan, sedangkan Sekretaris Jendral dan Inspektorat masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

  10) Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera

  Utara dan Aceh di Medan. 11)

  Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

  12) Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.

  13) Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

  14) Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan

  Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

  15) Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatra Utara No.3 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001, tentang dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatra Utara maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara dan Eks Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatra Utara digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

B. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara

Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

  1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperalisme, feodalisme dan komunisme.

2. Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

  3. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi, tulisan ”SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

  4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta, keadaan, dan pembela keadilan.

  5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan kegotong-royongan yang dinamis.

C. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan

1. Visi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Visi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah

  

“Terwujudnya pengelolaan pertambangan dan energi yang menghasilkan

nilai tambah bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat

melalui pembangunan.”

  Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagi berikut:

  a) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan pembangunan yang berwawasan di lingkungan.

  b) Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan energi.

  c) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan kesejahteraan masyarakat. d) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam.

2. Misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah:

  a) Meningkatkan profesionalisme, etika, dan moral aparatur yang mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (Good Govermence).

  b) Meningkatkan kualitas penyediaan data dan potensi sumber daya mineral, energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan pengusahaannya dan pencegahan.

  c) Meningkatkan kualitas data dan informasi potensi bencana alam geologi

  (tanah longsor, letusan gunung berapi, dan gempa bumi) dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan.

  d) Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan energi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.

  e) Meningkatkan dan mendorong pengusahaan pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan.

  f) Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat dan industri di Sumatera Utara. g) Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha pertambangan dan energi.

  h) Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat setempat melalui pengusahaan pertambangan dan energi. i)

  Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan pertambangan dan energi dalam rangka terlaksananya kegiatan pertambangan dan energi dalam energi yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan. j)

  Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan pertambangan.

3. Tujuan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:

  a) Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

b) Meningkatkan kegiatan penyelidik potensi pertambangan dan energi.

  c) Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.

  d) Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan energi migas dan tenaga listrik. e) Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah pertambangan.

f) Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.

  g) Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan pertambangan, migas dan ketenagalistrikan serta sumber daya air tanah.

  h) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi lingkunngan hidup, kehutanan dan instansi terkait. i)

  Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan pertambangan, migas dan ketenagalistrikan serta sumber daya air tanah. j) Meningkatkan pengadaan peralatan lapangan dan laboratorium. k)

  Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri sebagai bahan baku. l)

  Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN. m)

  Penyebaran luasan informasi pertambangan dan energi melaui promosi, booklet dan internet. n) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah.

4. Sasaran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai berikut: a)

  Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan profesional.

  b) Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang geologi, sumber daya mineral, energi, bencana alam, tanah longsor, gunung berapi, gempa bumi dan air tanah/ hidrogeologi.

  c) Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.

  d) Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat, pelayanan prima, pengusahaan pertambangan, migas, ketenagalistrikan dan sumber daya air tanah yang benar dan baik serta berwawasan lingkungan.

  e) Terwujudnya persepsi yang sama dengan instansi lingkungan hidup, kehutanan dan instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan pertambangan, migas, ketengalistrikan dan sumber daya air tanah.

  f) Tersedianya perda tentang pengusahaan pertambangan, migas, ketengalistrikan dan sumber daya air tanah.

  g) Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil.

  h) Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.

5. Kebijakan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai berikut: a)

  Peningkatan kualitas data/ informasi pertambangan dan energi, pencarian/ eksplorasi sumber-sumber baru bahan galian mineral, energy, dan air bawah tanah.

  b) Peningkatan pencarian/ eksplorasi sumber-sumber baru bahan galian mineral, energy, dan air bawah tanah.

  c) Pengelolaan pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan.

  d) Mendorong peran swasta dalam pengusahaan pertambangan dan energi.

  e) Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti:

  Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.

  f) Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian dan pemanfaatan air tanah sebagai alternatif terakhir.

  g) Menggalang sosialisasi kebijakan/ hasil-hasil kegiatan dibidang pertambangan dan energi.

  h) Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/ eksplorasi dalam laboraturim.

D. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

  Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan sistem yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasaran yang didukung oleh sarana dan prasarana.

  Organisasi dalam perusahaan merupakan tempat untuk melakukan tugas- tugas atau pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu badan atau inti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Prinsip faktor penilaian organisasi adalah: a.

  Rumusan yang jelas b. Pembagian kerja c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab d. Rentang kekuasaan e. Pengawasan

  Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab masing- masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kedinasan untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan oleh kantor, staf, dan pegawai, sehingga mereka mengetahui kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta pegawai dapat mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

  Sumatera Utara

  Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, 2014

  Kepala Dinas Sekertaris

  KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sub Bagian Program

  Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan

  BIDANG LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI BIDANG GEOLOGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BIDANG PERTAMBANGAN UMUM Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Seksi Perizinan

  Seksi Sumber Daya Mineral Seksi perizinan pertambangan umum Seksi pembina usaha pertambangan umum

  Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi

  Seksi Energi Baru Seksi Hidrogeologi

  Seksi Minyak dan Gas Bumi Seksi pertambangan umum

  Seksi Ketenagaanlistrik an Seksi Geologi

  Lingkungan

  

E. Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera

Utara

  Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yang berbeda pada organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

  Uraian tugas Kepala Dinas: 1. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan funsgi tugas.

  2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

  3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.

  4. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang Pertambangan dan Energi.

  5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pertambangan umum, geologi, dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak dan gas bumi.

  6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintahan daerah.

  7. Menyelenggarakan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan.

  8. Menyelenggarakan koordinasi kerja sama dengan Instansi/ lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

  9. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi.

  10. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dibidang Pertambangan dan Energi.

  11. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/ lembaga Pertambangan dan Energi lintas Kabupaten/ Kota.

  12. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina unit pelaksanaan teknis dinas.

  13. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

  14. Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya

1.1. Sekretaris

  Sekretaris Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekretariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis dinas

2. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program dinas, perencanaan dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.

  3. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standart yang diberikan.

  4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

  5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

  6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standart yang ditetapkan.

  7. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang- undangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat.

  8. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor.

  9. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas.

  Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh:

  a) Sub Bagian Umum

  b) Sub Bagian Keuangan

  c) Sub Bagian Program

1.2. Sub Bagian Umum

  Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Melaksanakan pengumpulan data/ bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksankan penyusunan perencanaan/ program kerja sekretaris dan sub bagian umum.

  3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.

  4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/ stuktural fungsional dan teknis.

  5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.

  6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

  7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan dinas.

  8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

  9. Melaksanakan administrasi/ penatausahaan, penerimaan, pendistribusian surat-surat naskah dinas dan arsip.

  10. Melaksankan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/ perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor.

1.3. Sub Bagian Keuangan

  Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas: 1)

  Melaksanakan pengumpulan data/ bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

  2) Melaksanakan penyusunan perencanaan/ program kerja sekretaris dan sub bagian keuangan.

  3) Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas. 4) Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas. 5) Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah. 6) Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan. 7)

  Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

  8) Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya. 9)

  Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis.

1.4. Sub Bagian Program

  Sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut: 1.

  Melaksanakan pengumpulan data/ bahan untuk kebutuhan pelaksaan tugas dinas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/ program kerja sekretaris dan sub bagian program.

  3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja sekretaris dan sub bagian program yang meliputi pertambangan dan energi.

  4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring.

  5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data pertambangan dan energi.

1.5. Bidang Pertambangan Umum

  Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala Dians dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kapala Sub bagian Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:

  1. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah provinsi dibidang mineral, batu bara dan gas bumi.

  2. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/ Kota.

  3. Menyelenggarakan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara dan gas bumi dan wilayah lintas Kabupaten/ Kota dan paling jauh 12 mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/ atau kearah perairan kepulauan.

  4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/ Kota dan paling jauh 12 mil di laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/ atau ke arah perairan kepulauan.

  5. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/ Kota.

  6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi dan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara, dan panas bumi pada wilayah Kabupaten/ Kota atau yang berdampak regional.

  7. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas Kabupaten/ Kota.

  8. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/ Kota.

  9. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara, dan panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja pertambangan di wilayah Provinsi.

  10. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilayah Provinsi.

  11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur tambang serta pembinaan jabatan fungsional Provinsi.

  12. Menyelenggarakan evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan.

  13. Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan kewenangannya.

  14. Menyelenggarakan pemberian bimbingan dan konsultasi terhadap pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/ Kota.

  15. Menyelenggarakan proses pengesahan kepala teknik tambang yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan di lapangan.

  16. Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM).

  17. Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.

1.6. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

  Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut: 1)

  Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

  2) Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan

  Sekretariat. 3)

  Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah dibidang air tanah.

4) Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi cekungan air.

  5) Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin penggalian, dan izin penyerapan mata air, pemakaian air tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/ Kota.

  6) Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas Kabupaten/ Kota.

  7) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas bumi, dan air tanah.

  8) Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilayah Provinsi.

  9) Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/ Kota.

  10) Menyelenggarakan pengkajian inventaris Geologi dan Sumber Daya Mineral, batubara, panas bumi, dan air tanah pada wilayah Provinsi.

  11) Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah Provinsi.

  12) Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/ Kota.

  13) Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan rawan bencana, dan lingkungan geologi.

  14) Menyelenggarakan inventaris lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan rawan bencana, dan lingkungan geologi pada wilayah Provinsi.

  15) Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana geologi pada wilayah lintas Kabupaten/ Kota.

  16) Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana geologi pada wilayah Provinsi.

  17) Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana geologi pada wilayah lintas Kabupaten/ Kota.

1.7. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi

  Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: 1)

  Menyelenggarakan penyusunan peraturan daerah Provinsi di Bidang listrik dan Ketenagalistrikan, penyusunan rencana umum ketenagalistrikan (RUKD), regional, pemberian izin usaha penyediaan tenaga listrik maupun energi listriknya lintas Kabupaten/ Kota.

  2) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang Izin

  Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/ Kota. 3)

  Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

  4) Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan fungsional Provinsi.

  5) Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga tugas lain,sesuai tugas dan fungsinya.

  Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh:

  1.8. Kepala Seksi Perizinan Ketenagalistikan.

  1.9. Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.

  1.10. Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

1.8. Bidang Minyak dan Gas Bumi

  Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli

  Daerah (PAD).

  2. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/ Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir.

  3. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan kapasitas pengangkutan BBM.

  4. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang beroperasi di daerah Provinsi dengan melakukan pendataan.

  5. Menyelenggarakan penetapan harga bahan bakar minyak, jenis minyak tanah pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil melalui surat keputusan Gubernur Sumatera tentang Harga Eceran Tertinggi (HET).

  6. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar (NPT).

  7. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan, pengendalian, pendistribusian dan tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah Provinsi.

  8. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM, serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/ Kota.

  9. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah operasi paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/ atau ke arah perairan kepulauan.

  10. Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak dann gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di daerah yang bersangkutan.

  11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur migas serta pembinaan jabatan fungsional Provinsi

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi dan Etiologi - Prevalensi Trauma Gigi Sulung Anterior Pada Anak Usia 1-4 Tahun Di Paud, Tk Dan Posyandu Kecamatan Medan Polonia Dan Medan Marelan

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke - Hubungan Tekanan Darah dengan Tingkat Keparahan pada Pasien Stroke Akut di RSUP H. Adam Malik

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA  - Pengaruh Penetapan Margin Murabahah terhadap Produk Pembiayaan kepemilikan Rumah di Bank Bukopin Syariah Medan

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 0 7

PENGARUH PERPUTARAN KAS, NET PROFIT MARGIN, DAN RECEIVABLES TURNOVER TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 10

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Kecamatan Gunung Maligas - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

0 0 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cahaya - Perancangan Dan Pembuatan Alat Pendeteksi Keberadaan Alfatokoferol Pada Paprika Hijau Dengan Menggunakan Sensor Warna TCS3200

0 0 29

BAB II PROFIL INSTANSI - Strategi Optimalisasi Pendapatan Dinas Pasar Dan Pengaruhnya Terhadap Keuangan Daerah

0 0 10