Berpotensi meningkatkan umur simpan 50
DEFENISI :
MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING
Pengemasan
produk
dengan
menggunakan
bahan
kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu merancang kemasan modifikasi
atmosfir untuk produk hortikultura.
sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan
ini menyebabkan laju respirasi menurun, mengurangi
pertumbuhan mikroba, mengurangi kerusakan oleh enzim
serta memperpanjang masa simpan.
Alasan Perkembangan MAP
Perubahan pola makan
Perubahan gaya hidup
Kebutuhan akan produk yang aman
Memperpanjang umur simpan
Perluasan pasar
Perkembangan teknologi kemasan
Penggunaan fasilitas produksi dan distribusi yang
terpusat
Penerapan MAP :
Shipping container
Retail packages for sliced commodity
Retail packages for individual units of commodity
Keuntungan & kerugian sama seperti pada CA
1
Keuntungan :
Menunda proses kematangan
Menurunkan laju respirasi
Mengurangi produksi etilen
Mengurangi sensitivitas produk terhadap kerja etilen
Mengurangi perubahan komposisi akibat pematangan
Kerugian :
[ ] CO2 > batas toleransi kerusakan fisiologis
[ ] O2 < batas toleransi respirasi anaerob
Keuntungan MAP
Kelemahan MAP
Biaya tambahan
Memerlukan kontrol suhu
Diperlukan formulasi gas yang berbeda
Peralatan dan training khusus
Perhatian terhadap kemananan pangan
Meningkatkan volume kemasan
Keuntungan akan hilang jika kemasan
terbuka atau bocor
Berpotensi meningkatkan umur simpan 50
50--400%
Mengurangi kehilangan
Produk dapat didistribusikan pada area
pemasaran yang lebih luas
Menyediakan produk bermutu tinggi
Memudahkan penanganan
Memperbaiki penampilan
Sedikit atau bahkan tidak memerlukan pengawet
Masa simpan relatif produk yang dikemas dengan MAP 2 x > dari
produk yang disimpan pada kondisi udara biasa, dan pada suhu
optimal masa simpannya 4 x > panjang.
20-25oC
Udara
Suhu opt = 0oC untuk
produk yang tidak
sensitif terhadap
chilling injury dan 514oC untuk produk
yang sensitif terhadap
chilling injury
MA
Udara
Suhu Opt.
MA
1
2
3
Masa Simpan Relatif
4
2
Gambar 1. Pertukaran gas dalam kemasan MAP dari produk segar
Pengaruh kemasan terhadap produk segar :
- Barrier bagi pergerakan uap air
- Membantu mempertahankan RH yang tinggi menyebabkan
kondensasi air di permukaan kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhan jamur
- Mempertahankan turgor buah dan sayuran
- Melindungi produk dari kontaminasi
- Melindungi produk dari cahaya
- Melindungi produk dari benturan
FaktorFaktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas film
kemasan :
Nature of gas
Structure and thickness of material
Temperature
Relative humidity for some materials
Partial pressures
3
1. PENENTUAN LAJU RESPIRASI
TAHAPAN--TAHAPAN DALAM MERANCANG MAP
TAHAPAN
UNTUK SATU KOMODITI :
Penentuan laju respirasi dari produk
Dapat dilakukan dengan sistem tertutup (closed system)
Data yang diperoleh (% O2 dan CO2) ditransfer ke dalam
satuan ml/kg
ml/kg--jam
Penentuan konsentrasi O2 dan CO2 optimum
Penentuan jenis film kemasan
Desain Kemasan atmosfir termodifikasi
C
W
x(V
)
100
RxWx Tx( 273 t o )
10 3 xM
Rr
w
2. PENENTUAN KONSENTRASI O2 DAN CO2 OPTIMUM
x
Rr = laju produksi CO2 atau laju konsumsi O2
Dilakukan dengan menyimpan produk pada komposisi udara
(konsentrasi O2 dan CO2 yang berbeda
berbeda--beda)
Kombinasi gas O2 dan CO2 yang dapat memberikan umur simpan
yang panjang merupakan daerah MA yang optimum untuk produk
tersebut.
Mw = berat molekul (CO2 = 44, dan O2 = 32)
C = perbedaan konsentrasi O2 atau CO2 (%) antara dua pengukuran
Contoh :
Campuran gas
Suhu
: 11-3% O2 dan 55-7% CO2
1-3% O2 dan 88-10% CO2
3-5% O2 dan 5
5--7% CO2
3-5% O2 dan 88-10% CO2
Udara biasa sebagai kontrol
: 0,5 dan 10oC
Lama Penyimpanan
: 5,10,15 and 20 hari
V = volume kemasan (l)
R = konstanta gas (0.0821 dm3.atm/K/mol)
W = berat contoh (kg)
= kerapatan jenis contoh (kg/l)
to = suhu penyimpanan (oC)
T = interval pengamatan (jam)
4
3. PENENTUAN JENIS FILM KEMASAN
Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih jenis kemasan
untuk MAP adalah koefisien permeabilitas dari film kemasan.
Yang paling banyak digunakan adalah LDPE dan PVC
PEMILIHAN FILM KEMASAN BERDASARKAN MANNAPERUMA et al.,
Mannaperuma et al., (1989) memilih film kemasan
berdasarkan metode grafik dengan persamaan :
x2 = c2 + / (c1 – x1)
Tabel 1. Jenis dan permeabilitas film yang tersedia sebagai bahan
pengemas produk segar
Jenis Film
Permeabilitas*
Perbandingan CO2 : O2
CO2
O2
LDPE
7,700
7,700--77,000
3,900
3,900--13,000
PVC
4,263--8,138
4,263
620,2,248
3.6
3.6--6.9
Polipropilen
7,700
7,700--21,000
1,300
1,300--6,400
3.3
3.3--5.9
10,000
10,000--26,000
2,600
2,600--7,700
3.4
3.4--3.8
5252-150
8-26
5.8
5.8--6.5
180180-390
5252-130
3.0
3.0--3.5
Polistiren
Saran
Poliester
x
c
= konsentrasi gas di dalam kemasan
= konsentrasi gas di luar kemasan
= perbandingan laju produksi CO2 dengan laju
konsumsi O2
= perbandingan koef.permeabilitas film kemasan
terhadap CO2 dengan
dengan O2
Angka subskrip 1 menyatakan O2 dan 2 unuk CO2
2.0
2.0--5.9
*) dalam ml/m2/mil/hari-1 atm
Tabel 2. Koefisien permeabilitas film kemasan hasil perhitungan dan
penetapan (ml-mil/m2-jam-atm)
Jenis
15oC*
25oC**
O2
CO2
O2
CO2
O2
CO2
***
LDPE
0.99
-
-
-
-
1002
3600
3.59
PP
0.61
265
364
294
430
229
656
2.86
SF
0.57
342
888
473
748
4143
6226
1.56
WSF
0.58
226
422
291
412
1464
1470
1.00
*)
Grafik Pemilihan Jenis Film Kemasan (Gunadnya, 1993)
10oC*
Tebal
(mil)
Hasil Perhitungan
LDPE = Low Density Polyethylen
**) Hasil penetapan metode ASTM 1413
SF = Stretch Film
***) pada suhu 25 oC
PP = Polipropilen
WSF = White Stretch Film
5
Tabel 3. Jenis film kemasan dan keadaan MA optimal untuk buah-buahan
Komodita
s
Salak
Pondoh
Keadaan
MA opt
Jenis Film
2-6% O2,
SF
10-28% CO2
Masa Simpan (Hari)
Suhu (oC)
4. DESAIN KEMASAN ATMOSFIR TERMODIFIKASI
Berat buah yang dikemas dan luas permukaan kemasan diperoleh dengan
menggunakan persamaan keseimbangan sebagai berikut :
MA
Tanpa MA
30
28
10
Belimbing 3-10% O2,
3-7% CO2
PP,0.04 mm
44
8
10
Sawo
3-5% O2,
8-10% CO2
SF 0.057 mm
15
5
15
Rambuta
n Binjai
3-5% O2,
SF 0.057 mm
12-15% CO2
16
4
15
Arben
Chandler
2-5% O2,
SF 0.057 mm
13-17% CO2
10
5
10
Arben
Oso
2-5% O2,
SF 0.057 mm
13-17% CO2
10
5
10
Jamur
Merang
4-8% O2,
WSF
13-17% CO2
6
2
10
WR2 PA
(c2 x2 )
b
W
= berat buah (kg)
R
= laju respirasi (ml/kg.jam)
P
= permeabilitas kemasan (ml.mil/m 2.jam.atm)
A
= luas kemasan (m2)
b
= ketebalan kemasan (m)
c
= komposisi udara normal
x
= komposisi udara dalam kemasan
Sub skrip 1 = konsentrasi O2 dan 2 = [ ] CO2
Contoh :
Dari hasil penentuan laju respirasi dan komposisi atmosfir optimum untuk
penyimpanan buah jambu mete pada suhu 10o C diperoleh hasil sebagai
berikut :
W. 10,15 = 265.0,0187 (0,21-0,04)/0,58
W. 10,15 = 4.9555 (0,293)
− Laju respirasi (konsumsi O2) = 10.15 ml/kg-jam
W. 10,15 = 1,4525
− Laju respirasi (produksi CO2) = 27.47 ml/kg-jam
W
− Daerah MA optimum = 4-6% O2, 5-9% CO2
− Film kemasan terpilih = Polipropilen, dengan permeabilitas terhadap O 2
= 265 ml.mil/m2.jam atm, dan terhadap CO2 = 364
ml.mil/m2.jam.atm
− Jika luas permukaan kemasan dibuat tetap yaitu 0.0187 m2 dan tebal
= 0,14 kg
WR2 PA
(c2 x2 )
b
W. 27,47 = 364.0,0187 (0,21-0,05)/0,58
Jadi berat jambu
mete yang
dapat dikemas
dengan luas
permukaan 187
cm2 = 60-140 gr
W. 27,47 = 6.8068 (0,276)
kemasan = 0.58 mil
W. 27,47 = 1,8787
Maka dengan menggunakan rumus di atas, jambu mete yang dapat
dikemas adalah :
W
= 0,06 kg
6
Cara pengemasan :
• Buah/sayur yang segar dengan tingkat kematangan relatif seragam
dibersihkan, ditimbang dan dimasukkan ke dalam trayfoam
• Kemasan kontrol tidak ditutup dengan film kemasan, sedang yang
lainnya ditutup
• Caranya : pinggirian trayfoam diberi double tape dan pada badan
trayfoam digunakan cellophan tape untuk melekatkan film kemasan
• Film kemasan tidak menutupi bagian bawah trayfoam
Daerah MA
jambu mete
PERKEMBANGAN MAP
Intelligent packaging/Active packaging :
Kemasan yang mempunyai kemampuan untuk menghilangkan atau
mengabsorbsi gas dan uap sesuai dengan kebutuhan
Kategori active packaging :
Oxygen scavenging
Carbon dioxida formation
Aroma removal
Off-flavor removal
Ethylene removal
Ethanol removal
Water removal
Edible films
Oxygen Scavenger System
•
Pengertian : penyerap oksigen di dalam kemasan
•
Contoh jenis bahan : besi (dalam bentuk bubuk),
asam askorbat, sulfit, enzim.
•
Bahan penyerap dan penambah oksigen (absorber
dan emitters CO2 : Asam askorbat dan besi karbonat
7
Mekanisme Oksidasi dari Bubuk Besi
Contoh Oxygen Adsorber Komersial
Jenis penyerap etilen
KMnO4, karbon aktif dan mineral lain yang dimasukkan ke sachet
dan diserapkan pada silika gel.
Permanganat mengoksidasi etilen membetuk etanol dan asetat
penyerap berbentuk katalis logam seperti pallaidum
karbon aktif yang mengandung bromin, tetapi penggunaannya
harus hati-hati gas Bromin
mineral –mineral yang mempunyai kemampuan menyerap etilen
seperti zeolit, tanah liat dan batu Oya dari Jepang
Kombinasi diena dan triena yang defisien elektron pada bahan
kemasan
8
Mekanisme oksidasi etilen oleh KMnO4
ABSORBER AIR DAN UAP AIR
• Karbon aktif, zeolit, silika gel
• granula-granula polimer superabsorbent
• film dilaminasi dengan propilen glikol dan
polivinil alkohol (PVA)
• penambahan bahan anti kabut (anti fog) yang
dicampur dengan resin polimer
• garam poliakrilat dan kopolimer graft dari pati
ETHANOL EMITTERS
• Etanol merupakan bahan pengawet
• Dalam konsentrasi tinggi dapat mendenaturasi
protein dari kapang dan ragi antimikroba
• Memperpanjang umur simpan
9
Antimicrobial Packaging
10
MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING
Pengemasan
produk
dengan
menggunakan
bahan
kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu merancang kemasan modifikasi
atmosfir untuk produk hortikultura.
sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan
ini menyebabkan laju respirasi menurun, mengurangi
pertumbuhan mikroba, mengurangi kerusakan oleh enzim
serta memperpanjang masa simpan.
Alasan Perkembangan MAP
Perubahan pola makan
Perubahan gaya hidup
Kebutuhan akan produk yang aman
Memperpanjang umur simpan
Perluasan pasar
Perkembangan teknologi kemasan
Penggunaan fasilitas produksi dan distribusi yang
terpusat
Penerapan MAP :
Shipping container
Retail packages for sliced commodity
Retail packages for individual units of commodity
Keuntungan & kerugian sama seperti pada CA
1
Keuntungan :
Menunda proses kematangan
Menurunkan laju respirasi
Mengurangi produksi etilen
Mengurangi sensitivitas produk terhadap kerja etilen
Mengurangi perubahan komposisi akibat pematangan
Kerugian :
[ ] CO2 > batas toleransi kerusakan fisiologis
[ ] O2 < batas toleransi respirasi anaerob
Keuntungan MAP
Kelemahan MAP
Biaya tambahan
Memerlukan kontrol suhu
Diperlukan formulasi gas yang berbeda
Peralatan dan training khusus
Perhatian terhadap kemananan pangan
Meningkatkan volume kemasan
Keuntungan akan hilang jika kemasan
terbuka atau bocor
Berpotensi meningkatkan umur simpan 50
50--400%
Mengurangi kehilangan
Produk dapat didistribusikan pada area
pemasaran yang lebih luas
Menyediakan produk bermutu tinggi
Memudahkan penanganan
Memperbaiki penampilan
Sedikit atau bahkan tidak memerlukan pengawet
Masa simpan relatif produk yang dikemas dengan MAP 2 x > dari
produk yang disimpan pada kondisi udara biasa, dan pada suhu
optimal masa simpannya 4 x > panjang.
20-25oC
Udara
Suhu opt = 0oC untuk
produk yang tidak
sensitif terhadap
chilling injury dan 514oC untuk produk
yang sensitif terhadap
chilling injury
MA
Udara
Suhu Opt.
MA
1
2
3
Masa Simpan Relatif
4
2
Gambar 1. Pertukaran gas dalam kemasan MAP dari produk segar
Pengaruh kemasan terhadap produk segar :
- Barrier bagi pergerakan uap air
- Membantu mempertahankan RH yang tinggi menyebabkan
kondensasi air di permukaan kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhan jamur
- Mempertahankan turgor buah dan sayuran
- Melindungi produk dari kontaminasi
- Melindungi produk dari cahaya
- Melindungi produk dari benturan
FaktorFaktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas film
kemasan :
Nature of gas
Structure and thickness of material
Temperature
Relative humidity for some materials
Partial pressures
3
1. PENENTUAN LAJU RESPIRASI
TAHAPAN--TAHAPAN DALAM MERANCANG MAP
TAHAPAN
UNTUK SATU KOMODITI :
Penentuan laju respirasi dari produk
Dapat dilakukan dengan sistem tertutup (closed system)
Data yang diperoleh (% O2 dan CO2) ditransfer ke dalam
satuan ml/kg
ml/kg--jam
Penentuan konsentrasi O2 dan CO2 optimum
Penentuan jenis film kemasan
Desain Kemasan atmosfir termodifikasi
C
W
x(V
)
100
RxWx Tx( 273 t o )
10 3 xM
Rr
w
2. PENENTUAN KONSENTRASI O2 DAN CO2 OPTIMUM
x
Rr = laju produksi CO2 atau laju konsumsi O2
Dilakukan dengan menyimpan produk pada komposisi udara
(konsentrasi O2 dan CO2 yang berbeda
berbeda--beda)
Kombinasi gas O2 dan CO2 yang dapat memberikan umur simpan
yang panjang merupakan daerah MA yang optimum untuk produk
tersebut.
Mw = berat molekul (CO2 = 44, dan O2 = 32)
C = perbedaan konsentrasi O2 atau CO2 (%) antara dua pengukuran
Contoh :
Campuran gas
Suhu
: 11-3% O2 dan 55-7% CO2
1-3% O2 dan 88-10% CO2
3-5% O2 dan 5
5--7% CO2
3-5% O2 dan 88-10% CO2
Udara biasa sebagai kontrol
: 0,5 dan 10oC
Lama Penyimpanan
: 5,10,15 and 20 hari
V = volume kemasan (l)
R = konstanta gas (0.0821 dm3.atm/K/mol)
W = berat contoh (kg)
= kerapatan jenis contoh (kg/l)
to = suhu penyimpanan (oC)
T = interval pengamatan (jam)
4
3. PENENTUAN JENIS FILM KEMASAN
Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih jenis kemasan
untuk MAP adalah koefisien permeabilitas dari film kemasan.
Yang paling banyak digunakan adalah LDPE dan PVC
PEMILIHAN FILM KEMASAN BERDASARKAN MANNAPERUMA et al.,
Mannaperuma et al., (1989) memilih film kemasan
berdasarkan metode grafik dengan persamaan :
x2 = c2 + / (c1 – x1)
Tabel 1. Jenis dan permeabilitas film yang tersedia sebagai bahan
pengemas produk segar
Jenis Film
Permeabilitas*
Perbandingan CO2 : O2
CO2
O2
LDPE
7,700
7,700--77,000
3,900
3,900--13,000
PVC
4,263--8,138
4,263
620,2,248
3.6
3.6--6.9
Polipropilen
7,700
7,700--21,000
1,300
1,300--6,400
3.3
3.3--5.9
10,000
10,000--26,000
2,600
2,600--7,700
3.4
3.4--3.8
5252-150
8-26
5.8
5.8--6.5
180180-390
5252-130
3.0
3.0--3.5
Polistiren
Saran
Poliester
x
c
= konsentrasi gas di dalam kemasan
= konsentrasi gas di luar kemasan
= perbandingan laju produksi CO2 dengan laju
konsumsi O2
= perbandingan koef.permeabilitas film kemasan
terhadap CO2 dengan
dengan O2
Angka subskrip 1 menyatakan O2 dan 2 unuk CO2
2.0
2.0--5.9
*) dalam ml/m2/mil/hari-1 atm
Tabel 2. Koefisien permeabilitas film kemasan hasil perhitungan dan
penetapan (ml-mil/m2-jam-atm)
Jenis
15oC*
25oC**
O2
CO2
O2
CO2
O2
CO2
***
LDPE
0.99
-
-
-
-
1002
3600
3.59
PP
0.61
265
364
294
430
229
656
2.86
SF
0.57
342
888
473
748
4143
6226
1.56
WSF
0.58
226
422
291
412
1464
1470
1.00
*)
Grafik Pemilihan Jenis Film Kemasan (Gunadnya, 1993)
10oC*
Tebal
(mil)
Hasil Perhitungan
LDPE = Low Density Polyethylen
**) Hasil penetapan metode ASTM 1413
SF = Stretch Film
***) pada suhu 25 oC
PP = Polipropilen
WSF = White Stretch Film
5
Tabel 3. Jenis film kemasan dan keadaan MA optimal untuk buah-buahan
Komodita
s
Salak
Pondoh
Keadaan
MA opt
Jenis Film
2-6% O2,
SF
10-28% CO2
Masa Simpan (Hari)
Suhu (oC)
4. DESAIN KEMASAN ATMOSFIR TERMODIFIKASI
Berat buah yang dikemas dan luas permukaan kemasan diperoleh dengan
menggunakan persamaan keseimbangan sebagai berikut :
MA
Tanpa MA
30
28
10
Belimbing 3-10% O2,
3-7% CO2
PP,0.04 mm
44
8
10
Sawo
3-5% O2,
8-10% CO2
SF 0.057 mm
15
5
15
Rambuta
n Binjai
3-5% O2,
SF 0.057 mm
12-15% CO2
16
4
15
Arben
Chandler
2-5% O2,
SF 0.057 mm
13-17% CO2
10
5
10
Arben
Oso
2-5% O2,
SF 0.057 mm
13-17% CO2
10
5
10
Jamur
Merang
4-8% O2,
WSF
13-17% CO2
6
2
10
WR2 PA
(c2 x2 )
b
W
= berat buah (kg)
R
= laju respirasi (ml/kg.jam)
P
= permeabilitas kemasan (ml.mil/m 2.jam.atm)
A
= luas kemasan (m2)
b
= ketebalan kemasan (m)
c
= komposisi udara normal
x
= komposisi udara dalam kemasan
Sub skrip 1 = konsentrasi O2 dan 2 = [ ] CO2
Contoh :
Dari hasil penentuan laju respirasi dan komposisi atmosfir optimum untuk
penyimpanan buah jambu mete pada suhu 10o C diperoleh hasil sebagai
berikut :
W. 10,15 = 265.0,0187 (0,21-0,04)/0,58
W. 10,15 = 4.9555 (0,293)
− Laju respirasi (konsumsi O2) = 10.15 ml/kg-jam
W. 10,15 = 1,4525
− Laju respirasi (produksi CO2) = 27.47 ml/kg-jam
W
− Daerah MA optimum = 4-6% O2, 5-9% CO2
− Film kemasan terpilih = Polipropilen, dengan permeabilitas terhadap O 2
= 265 ml.mil/m2.jam atm, dan terhadap CO2 = 364
ml.mil/m2.jam.atm
− Jika luas permukaan kemasan dibuat tetap yaitu 0.0187 m2 dan tebal
= 0,14 kg
WR2 PA
(c2 x2 )
b
W. 27,47 = 364.0,0187 (0,21-0,05)/0,58
Jadi berat jambu
mete yang
dapat dikemas
dengan luas
permukaan 187
cm2 = 60-140 gr
W. 27,47 = 6.8068 (0,276)
kemasan = 0.58 mil
W. 27,47 = 1,8787
Maka dengan menggunakan rumus di atas, jambu mete yang dapat
dikemas adalah :
W
= 0,06 kg
6
Cara pengemasan :
• Buah/sayur yang segar dengan tingkat kematangan relatif seragam
dibersihkan, ditimbang dan dimasukkan ke dalam trayfoam
• Kemasan kontrol tidak ditutup dengan film kemasan, sedang yang
lainnya ditutup
• Caranya : pinggirian trayfoam diberi double tape dan pada badan
trayfoam digunakan cellophan tape untuk melekatkan film kemasan
• Film kemasan tidak menutupi bagian bawah trayfoam
Daerah MA
jambu mete
PERKEMBANGAN MAP
Intelligent packaging/Active packaging :
Kemasan yang mempunyai kemampuan untuk menghilangkan atau
mengabsorbsi gas dan uap sesuai dengan kebutuhan
Kategori active packaging :
Oxygen scavenging
Carbon dioxida formation
Aroma removal
Off-flavor removal
Ethylene removal
Ethanol removal
Water removal
Edible films
Oxygen Scavenger System
•
Pengertian : penyerap oksigen di dalam kemasan
•
Contoh jenis bahan : besi (dalam bentuk bubuk),
asam askorbat, sulfit, enzim.
•
Bahan penyerap dan penambah oksigen (absorber
dan emitters CO2 : Asam askorbat dan besi karbonat
7
Mekanisme Oksidasi dari Bubuk Besi
Contoh Oxygen Adsorber Komersial
Jenis penyerap etilen
KMnO4, karbon aktif dan mineral lain yang dimasukkan ke sachet
dan diserapkan pada silika gel.
Permanganat mengoksidasi etilen membetuk etanol dan asetat
penyerap berbentuk katalis logam seperti pallaidum
karbon aktif yang mengandung bromin, tetapi penggunaannya
harus hati-hati gas Bromin
mineral –mineral yang mempunyai kemampuan menyerap etilen
seperti zeolit, tanah liat dan batu Oya dari Jepang
Kombinasi diena dan triena yang defisien elektron pada bahan
kemasan
8
Mekanisme oksidasi etilen oleh KMnO4
ABSORBER AIR DAN UAP AIR
• Karbon aktif, zeolit, silika gel
• granula-granula polimer superabsorbent
• film dilaminasi dengan propilen glikol dan
polivinil alkohol (PVA)
• penambahan bahan anti kabut (anti fog) yang
dicampur dengan resin polimer
• garam poliakrilat dan kopolimer graft dari pati
ETHANOL EMITTERS
• Etanol merupakan bahan pengawet
• Dalam konsentrasi tinggi dapat mendenaturasi
protein dari kapang dan ragi antimikroba
• Memperpanjang umur simpan
9
Antimicrobial Packaging
10