LAPORAN OBSERVASI PPS PELABUHAN PERIKANA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sektor perikanan berkembang secara bertahap dan begitu pula terhadap
program diversifikasi usaha penangkapan. Telah ditetapkan bahwa sasaran sector
perikanan adalah peningkatan bahan baku industri, peningkatan nilai ekspor dan
mengurangi impor, peningkatan konsumsi ikan dalam negeri, pemerataan kesempatan
berusaha dan bekerja serta pemerataan pendapatan dan kesejahteraan nelayan dan
petani ikan. Sesuai dengan undang-undang perikanan No. 31 tahun 2004 pasal 3
dijelaskan bahwa pengelolaan perikanan memiliki tujuan yang berhubungan dengan
industri perikanan yaitu: (i) meningkatkan penerimaan dan devisa negara, (ii)
mendorong perluasan kesempatan kerja, (iii) meningkatkan ketersediaan dan
konsumsi sumber protein ikan, (iv) meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah,
dan daya saing serta (v) meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri
pengolahan ikan. Jika dilihat tujuan pengelolaan perikanan yang kelima maka telah
jelas bahwa suatu industri pengolahan ikan berfungsi menjembatani secara langsung
antara sumberdaya laut dengan masyarakat perikanan. Oleh karena itu industri
pengolahan ikan membutuhkan bahan baku berupa ikan dalam jumlah yang besar
guna pengembangan industri perikanan yang tangguh. Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kendari terletak di Propinsi Sulawesi Tenggara Kecamatan Abeli

dan Kelurahan Lapulu. PPS Kendari merupakan salah satu pelabuhan samudera di

wilayah bagian timur Indonesia yang sudah lama berdiri dan berkembang. Dalam
operasionalnya perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Pelabuhan Perikanan
Samudera ini ditunjang oleh pihak swasta untuk berinvestasi, sehingga dapat
memberikan dampak positif berupa kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi
masyarakat perikanan. Pada kawasan PPS Kendari terdapat 25 perusahaan yang
terikat kontrak penggunaan kavling industri, dimana sebagian besar perusahaan
tersebut sudah operasional dalam bidang usaha yang beraneka ragam. Perkembangan
industri pengolahan ikan yang terdapat baik di luar maupun di dalam PPS Kendari
.hal ini yang membuat perlu di perhatikanya kondisi pengolahan dalam pps kendari
guna melindungi daerah pesisir sekita PPS dari limbah hasil aktivitas PPS Kendari.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan pada laporan ini yaitu:
1. Bagaimana sebenarnya pengelolaan limbah di PT. Pelabuhan Perikanan
Samudra?
2. Sudah tepatkah metode yang di lakukan dalam pengolahan limbah PT.
Pelabuhan Perikanan Samudra?
3. Dari berbagai masalah tersebut, solusi apa yang dapat diselesaikan melalui
perencanaan dan perumusan kebijakan?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pengelolaan limbah di PT.
Pelabuhan Perikanan Samudra?
2. Untuk mengetahui sudah tepatkah metode yang di lakukan dalam pengolahan
limbah PT. Pelabuhan Perikanan Samudra?
3. Untuk mengetahui solusi apa yang dapat diselesaikan pengolahan limbah
yang lebih baik?

D.Waktu dan Tempat
Observasi pengolahan limbah di PT. Pelabuhan Perikanan Samudra pada hari
senin , pukul 08.00-11.00 WITA .

BAB II
TINJAU PUSTAKA
A. Lokasi PPS Kendari
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari terletak di Kelurahan Puday,
Kecamatan Abeli, Kota Kendari dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Wilayah Kerja dan
wilayah Pengoperasian PPS Kendari terdiri dari wilayah kerja daratan seluas 40,53
Ha dan wilayah kerja perairan seluas 33,20 Ha serta wilayah pengoperasian daratan

seluas 59,34 Ha dan wilayah pengoperasian perairan seluas 8,72 Ha dengan batasbatas dalam koordinat geografis berada pada titik koordinat 03° 58' 48" LS dan 122°
34' 17" BT, letaknya relatif dekat dengan Laut Arafura dan Laut Banda. PPS Kendari
merupakan salah satu pelabuhan samudera di kawasan timur Indonesia, sehingga PPS
Kendari disebut sebagai basis utama perikanan laut di Sulawesi Tenggara yang
memiliki potensi sumberdaya ikan yang masih cukup besar dengan fishing ground
adalah Laut Flores, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Arafura dan Laut Maluku yang
kaya akan ragam jenis ikan baik pelagis maupun demersal.

B.Sejarah PPS Kendari
Pada awalnya rencana pembangunan PPS Kendari akan dibangun di Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, namun karena tidak adanya lahan yang tersedia
di kota tersebut maka pembangunan PPS ini dialihkan ke Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara. Perencanaan pembangunan PPS Kendari dimulai sejak tahun
1984. Pembangunan PPS Kendari diawali dengan pembebasan tanah rakyat yang
kemudian dilanjutkan dengan tahap konstruksi atas dasar Studi Kelayakan oleh Tim
Asian Development Bank bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan.
Sebelum ditetapkan sebagai pelabuhan perikanan samudera, status kelembagaannya
adalah Project Manajemen Unit (PMU) (Direktorat Jenderal Perikanan, 2009).
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari diresmikan pada tanggal 10 September 1990
oleh Presiden RI Bapak H.M. Soeharto. Adapun tujuan pembangunan PPS Kendari

adalah:
C. Keadaan unit penangkapan ikan di PPS Kendari
Berdasarkan kategori kapal, PPS Kendari hanya memilki dua jenis kapal perikanan
yang berlabuh dan tambat di PPS Kendari yaitu: 1) Jumlah kapal penangkap ikan
dengan jenis alat tangkap purse seine paling banyak diantara kapal penangkap lainnya
yakni sebesar 282 unit, kapal pole and line berjumlah 37 unit, kapal hand line
berjumlah 186 unit, kapal rawai dasar berjumlah 15 unit, kapal pancing tonda
jumlahnya 186 unit , kapal gill net jumlahnya 20 unit, kapal rawai tuna jumlahnya 15

unit dan kapal bubu dengan jumlah sebanyak 3 unit. 2) Kapal penampung atau
pengumpul ikan yang berfungsi untuk membantu mengangkut hasil tangkapan dari
kapal penangkap ke pelabuhan. Jumlah kapal penampung saat ini sebanyak 286 unit.
Dari keseluruhan kapal yang berkunjung pada tahun 2008 kapal penangkap yang
paling sering berlabuh ke PPS Kendari adalah kapal purse seine yang berukuran