Ikterik pada bayi baru lahir

“Ikterik pada bayi
baru lahir”




By :
Siti Aisah

(04.10.2568) C/KP/VII

APA YANG DIMAHSUD DENGAN IKTERUS
PADA BAYI ?





Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit
dan mukosa karena adanya bilirubin pada jaringan
tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam

darah (Brooker, 2001).
Ikterus adalah warna kekuningan pada kulit yang
timbul pada hari ke 2-3 setelah lahir, yang tidak
mempunyai dasar patologis dan akan menghilang
dengan sendirinya pada hari ke 10.
( Nursalam,2005).

HYPERBILIRUBIN



Hiperbilirubin adalah keadaan icterus yang terjadi
pada bayi baru lahir, yang dimaksud dengan
ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah
meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan
ekstravaskuler sehingga terjadi perubahaan
warna menjadi kuning pada kulit, konjungtiva,
mukosa dan alat tubuh lainnya. (Ngastiyah,
2000) Nilai normal: bilirubin indirek 0,3 – 1,1
mg/dl, bilirubin direk 0,1 – 0,4 mg/dl.








Ikterus prehepatik
Ikterus hepatic
Ikterus kolestatik
Ikterus neonatus
fisiologi
Ikterus neonatus
patologis

Klasifikasi

ETIOLOGI






Peningkatan produksi Billirubin
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari
gangguan fungsi liver.
Gangguan transportasi karena kurangnya albumin yang
mengikat bilirubin.
Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan dalam
liver (karena infeksi atau kerusakan sel liver).

Tanda &
gejala















Letargik (lemas)
Kejang
Reflek hisap lemah
Muntah, anoreksia, fatigue (kelelahan),
warna urin gelap.
Dapat tuli, gangguan bicara dan
retardasi mental
Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut
dapat disertai spasme otot, epistotonus,
kejang, stenosis yang disertai
ketegangan otot
Perut membuncit
Pembesaran pada hati

Feses berwarna gelap
Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl.
Tampak ikterus

Komplikasi




Sebagian
besar
kasus
hiperbilirubinemia
tidak
berbahaya, tetapi kadang kadar bilirubin yang sangat
tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak (keadaannya
disebut kern ikterus). Kern ikterus adalah suatu
keadaan dimana terjadi penimbunan bilirubin di dalam
otak, sehingga terjadi kerusakan otak.
Efek jangka panjang dari kern ikterus adalah

keterbelakangan
mental,
kelumpuhan
serebral
(pengontrolan otot yang abnormal, cerebral palsy), tuli
dan mata tidak dapat digerakkan ke atas, Kernikterus;
kerusakan neurologis, cerebral palsy, retardasi mental,
hiperaktif, bicara lambat, tidak ada koordinasi otot dan
tangisan yang melengking.

Penatalaksanaan







Tindakan umum
Memeriksa golongan darah ibu (Rh, ABO)

pada waktu hamil: Mencegah truma lahir,
pemberian obat pada ibu hamil atau bayi
baru lahir yang dapat menimbulkan
ikhterus, infeksi dan dehidrasi.
Pemberian makanan dini dengan jumlah
cairan dan kalori yang sesuai dengan
kebutuhan bayi baru lahir.
Imunisasi yang cukup baik di tempat bayi
dirawat.










Fototerapi

Pemberian fenobarbital
Memberi substrat yang
kurang untuk
transportasi/ konjugasi
Melakukan dekomposisi
bilirubin dengan
fototerapi:
Terapi transfuse
Terapi sinar matahari

TINDAKAN KHUSUS

Tindak lanjut: Tindak
lanjut
terhadap
semua
bayi
yang
menderita
hiperbilirubin dengan

evaluasi
berkala
terhadap
pertumbuhan,
perkembangan
dan
pendengaran
serta
fisioterapi
dengan
rehabilitasi terhadap
gejala
sisa.

P
E
N
C
E
G

A
H
A
N

 Pengawasan
antenatal
yang
baik.
Pengawasan
antenatal
yang
baik.
 Menghindari
obat
yang
dapat
Menghindari
obat
yang

dapat







meningkatkan
ikterus
pada
bayi
meningkatkan
ikterus
pada
bayi
pada
masa
kehamilan
dan
pada
masa
kehamilan
dan
kelahiran,
misalnya
sulfafurazole,
kelahiran,
misalnya
sulfafurazole,
novobiosin,
oksitosin
dan
lain-lain.
novobiosin,
oksitosin
dan
lain-lain.
dan
mengobati
Pencegahan
Pencegahan
dan
mengobati
hipoksia
pada
janin
dan
neonatus.
hipoksia
pada
janin
dan
neonatus.
fenobarbital
pada
ibu
Penggunaan
Penggunaan
fenobarbital
pada
ibu
1-2
hari
sebelum
partus.
1-2
hari
sebelum
partus.
yang
baik
pada
bangsal
Iluminasi
Iluminasi
yang
baik
pada
bangsal
bayi
baru
lahir.
bayi
baru
lahir.
makanan
yang
dini.
Pemberian
Pemberian
makanan
yang
dini.
infeksi.
Pencegahan
Pencegahan
infeksi.

PATHWAY

FOTOTHERAPY




LUTHFIANA HAPSARI ISTIQOMAH
D/KP/VII
04.10.2603

PENGERTIAN



Fototerapi
digunakan untuk
menurunkan kadar
bilirubin serum
pada neonatus
dengan
hiperbilirubinemia
jinak hingga
moderat.

INDIKASI



Penggunaan
fototerapi sesuai
anjuran dokter
biasanya diberikan
pada neonatus
dengan kadar
bilirubin indirect
lebih dari 10mg %
sebelum tranfusi
tukar, atau sesudah
transfusi tukar.

Prinsip Kerja Fototherapy



Foto terapi dapat memecah bilirubin menjadi dipirol
yang tidak toksis dan di ekskresikan dari tubuh
melalui urine dan feses. Cahaya yang dihasilkan
oleh terapi sinar menyebabkan reaksi fotokimia
dalam kulit (fotoisomerisasi) yang mengubah
bilirubin tak terkonjugasi ke dalam fotobilirubin dan
kemudian di eksresi di dalam hati kemudian ke
empedu, produk akhir reaksi adalah reversible dan
di ekresikan ke dalam empedu tanpa perlu
konjugasi.

MEMBERIKAN FOTOTERAPI







Letakkan bayi di bawah
fototerapi
Ubah posisi bayi setiap
2 jam
Pastikan bayi diberi
makan
Perhatiakan bahwa
feses bayi warna dan
frekuensi defekasi
dapat menjadi encer
dan urin saat bayi
mendapatkan fototerapi
Dengan hati- hati cuci
area perianal setelah
setiap defekasi ,
inspeksi kulit terhadap













Pantau masukan dan
pengeluaran cairan, timbang BB
bayi dua kali sehari.
Ukur kadar bilirubin serum setiap
12 jam
Jika serum bilirubin tidak dapat
diukur, hentikan fototerapi
setelah tiga hari.
Setelah fototerapi dihentikan :
perhatikan keadaan bayi
Jika fototerapi tidak lagi
dibutuhkan, bayi makan dengan
baik dan tidak terjadi masalah
lain yang membutuhkan
hospitalisasi, pulangkan bayi
Ajari ibu cara mengkaji ikterus,
dan anjurkan ibu kembali jika
bayi menjadi lebih icterus.

ALAT FOTOTERAPI

EFEK SAMPING FOTOTERAPI









Tanning (perubahan
warna kulit)
Syndrome bayi
Bronze
Diare :
Intoleransi laktosa
Hemolisis
Kulit terbakar
Ruam kulit







Kabel penghubung alat
dengan sumber listrik
Pengatur jarak lampu
dengan bayi
Tombol power on/off
untuk menghidupkan
atau mematikan lampu
fototerapi
Hourmeter (petunjuk
berapa jam fototerapi
yang sudah dipakai).

GAMBAR FOTOTERAPY

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22