Laporan Praktikum Mikrobiologi Dasar Iso

1ISOLASI DAN INOKULASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya kita dikelilingi oleh banyak mikroorganisme seperti
bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain yang tersuspensi di udara atau
mengendap bersama debu pada berbagai macam permukaan (pakaian,
meja, lantai, dan benda-benda lain).
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya,
tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium
populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari
satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan
biokimiawinya. Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah
bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita
harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di
dalamnya hanya terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya
kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal
dengan istilah biakan murni.

Untuk melakukan hal ini, haruslah di


mengerti jenis- jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam
ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan
bakteri tersebut.
Pentingnya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan kita seperti
pada makanan (subtrat padat), minuman (subtrar cair) atau pada diri kita
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

2ISOLASI DAN INOKULASI

sendiri karena banyaknya mikroba / bakteri yang sulit untuk diamati atau
dibedakan secara langsung oleh panca indera. Sehingga dengan isolasi
akan mempermudah kita untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk
pertumbuhan mikroba pada beberapa medium yang berbeda-beda serta
melihat morfologi dari mikroba tersebut.
Dalam hal penanaman / inokulasi mikroorganisme dibutuhkan suatu
medium tertentu seperti agar tegak, agar miring, dan cair. Medium ini

akan

menstimulir

mengandung

pertumbuhan

komponen-komponen

mikroba
yang

yang

dipelihara

dibutuhkan

oleh


karena
mikroba

tersebut seperti senyawa-senyawa organik (ptotein, karbohidrat, lemak,
mineral dan vitamin) sehingga akan memperoleh biakan mikroorganisme
yang murni dan dapat melihat mikroorganisme yang ada disekitar kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isolasi dan inokulasi ?
2. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam mengisolasi dan
menginokulasi mikroorganisme?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah mengetahui dan
memahami cara-cara mengisolasi dan menginokulasi mikroorganisme.
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan Tujuan praktikum adalah untuk mengisolasi bakteri
dengan

metode


sebar,

tabur,

tuang

dan

gores

serta

menginokulasikan bakteri dengan metode tegak, miring, dan cair.
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

untuk


3ISOLASI DAN INOKULASI

E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui

dan memahami cara mengisolasi mikroorganisme dari

berbagai sumber dan menginokulasi mikroorganisme pada medium baru.

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

4ISOLASI DAN INOKULASI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum

Mikrobiologi

ialah

telaah

mengenai

organisme

hidup

yang

berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok
organisme : bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan
mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi
mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan microbe atau protista):
dimana adanya, cirri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga
dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya

dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya dengan kehidupan, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang
lain merugikan. Banyak diantaranya menjadi penghuni dalam tubuh
manusia. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain
terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan
anggur, keju, yogurt, produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan
yang berkaitan dengan pembuangan limbah (Pelczar, 1986).
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium
yang baru minta banyak ketelitian. Terlebih dahulu harus diusahakan agar
semua alat-alat yang ada sangkut-pautnya dengan medium dan pekerjaan
inokulasi itu benar-benar steril ini untuk menghindari kontaminasi yitu
masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan (Dwidjseputro, 2010).
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

5ISOLASI DAN INOKULASI

Dalam keadaan sebenarnya (di alam bebas) boleh dikata tidak ada

bakteri yang hidup tersendiri terlepas dari pesies lainnya. Kerapkali bakteri
pathogen kedapatan bersama-sama bakteri saproba. Yang terakhir ini
bole disebut penyerbu yang membonceng (secondary invaders). Mungkin
juga bakteri pathogen yang membonceng (Dwidjseputro, 2010).
Isolasi merupakan suatu cara untuk memisahkan mikroba dari
sampel atau alam dan menumbuhkan dalam media kultur secara in vitro
sehingga diperoleh biakan murni (Wardah, 2014).
Inokulasi merupakan suatu cara untuk memindahkan biakan murni
dari suatu media ke media lain (sama atau beda) (Wardah, 2014).
Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium
yang

baru

harus

dilaksanakan

secra


teliti.

Terlebih

dahulu

harusdiusahakan agar semua alat-alat yang sangkut paut dengan medium
dan pekerjaan inokulasi (penanaman) ini benar-benar steril, hal ini untuk
menghadirkan kontaminasi, yakni masuknya mikroorganisme yang tidak
kita inginkan (Waluyo, 2004).
Isolasi spesies berspora dan anaerob dari genus Clostridium dari
bahan pemerikasaan klinis seringkali diganggu oleh adanya organisme
fakultatif anaerob yang cepat tumbuhnya seperti koliform, Pseudomonas
spesies dan proteus spesies. Bila digunakan lempeng agar darah secara
anaerob, lempeng ini akan penuh dengan bakteri-bakteri tersebut,
sehingga isolasi Clostridium menjadi lebih sulit, bahkan dapat tidak
mungkin sama sekali. Bila bakteri-bakteri anaerob ini membentuk spora,
AYU MELINDA
15020140081


RAHMA

6ISOLASI DAN INOKULASI

ketahanan terhadap panas dari spora-spora ini dapat dimanfaatkan,
seperti dalam cara yang dinamakan ”heat shock method” (Irianto, 2006).
Untuk mendapatkan koloni bakteri sebagai sumber biakan murni;
ada dua tekhnik yang dapat dipakai : metode goresan (Streak-plate
method) dan metode tuang (pour-plate method).Cawan tempat bahan
yang mengandung bakteri disebarkan terdiri dari zat makanan seperti
kaldu sapi yang telah dipadatkan dengan menambahkan agar. Agar
berasal dari ganggang laut yang larut dalam air mendidih dan menjadi
padat jika didinginkan. Campuran agar dengan zat makanan dinamakan
medium (Dwiyana, 2004).
Pada metode piringan goresan (streak plate method) medium agar
steril dicairkan, didinginkan pada suhu 450C, dituangkan kedalam cawan
petri steril (cawan gelas dengan garis tengah 3 inci) dan dibiarkan sampai
menjadi padat.kemudian, dengan kawat gelang penginokulasi yang penuh
dengan biakan campuran (misalnya spesimen ludah atau bahn lain),
goresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa metode

penggoresan yang berbeda , namun kesemua metode bertujuan untuk
meletakkan sebagian besar organisme pada beberapa goreasan pertama.
Apabila sebaran dilakukan dengan menggerakkan kawat gelang kian
kemari dari suatu bagian kebagian laincawan petri, bakteri yang tertinggal
pada kawat gelang semakin berkurang. Jika dilakukan secara sempurna,
goresan akhir akan meninggalkan bakteri individual cukup terpisah satu
sama lain, sehingga setelah mengalami pertumbuhan, koloni yang berasal
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

7ISOLASI DAN INOKULASI

dari bakteri individual akan benar-benar terpisah satu sama lain.
Kemudian koloni tunggal dapat dipindahkan kemedium steril, dan akan
tumbuhlah biakan murni (Erlangga, 2012).
Metode

piringan

tuangan

(pour

plate

method)

terdiri

atas

penginokulasi biakan campuran kedalam tabung uji yang mengandung
agar mencari yang telah didinginkan pada suhu 45 0C. isinya diaduk untuk
memencarkan bakteri keseluruhan medium. Campuran itu kemudian
dituangkan kedalam cawan petri steril dan dibiarkan menjadi padat.
Secara alternatif, inokulum ditempatkan di dalam cawan petri kosong dan
medium yang mencair dituangkan diatasnya. Cawan ini diputar untuk
mencampur isinya sebelum medium menjadi padat. Pertumbuhan koloni
terjadi baik dalam medium. Tujuan pada kedua prosedur ialah untuk
memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain sehingga sel-sel itu akan
tumbuh menjadi koloni koloni yang terpisah dalam medium yang padat.
Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk mendapatkan
biakan murni. Dalam prakter, sering piringan kedua digores kembali
dengan organisme yang berasal dari koloni yang diisolasi untuk mejamin
bahwa hasil yang diperoleh adalah biakan murni (Erlangga, 2012).
Macam- macam metode kultur : (Sri, 2002)
1. Metode cawan gores (steak plate method)
Prinsip : menggoreskan sejumlah suspensi sampel pada permukaan
media lempeng agar menggunakan jarum inokulasi secara aseptic, lalu
diinokulasi.
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

8ISOLASI DAN INOKULASI

2. Metode cawan tuang (pour plate method)
Prinsip : mencampur sejumlah suspensi bahan pengenceran pada
media agar yang dicairkan lalu dituang pada cawan steril secara
aseptic dan dibiarkan padat, lalu diinkubasi.
3. Metode perataan (spread plate method)
Prinsip : meratakan sejumlah suspensi sampel atau biakan pada
permukaan lempeng agar mengguanakan kapas lidi steril atau spatel
drigalski. Metode ini digunaan untuk uji sensivitasmikroba terhadap
agensia kimia.
4. Metode titik (spot method)
Prinsip : prinsip menginokulasi biakan secara titik pada permukaan
media lempeng agar atau slant agar menggunakan jarum ent. Cara ini
digunakan untuk inokulasi kapang.
5. Metode tusukan (deep method)
Prinsip : menginokulasi biakan secara tusuka pada agar.
Fungsi mengkulturkan mikroba : (Sri, 2002)
1. Untuk memperoleh isolat, inokulum dari sampel atau biakan campuran
2. Mengetahui sifat-sifat fisiologis mikroba
3. Perbanyakan mikroba / rekulturisasi dan perhitungan jumlah mikroba
4. Pengujian sensivitas untuk diagnostic

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

9ISOLASI DAN INOKULASI

B. Uraian Bahan
1. Nutrient agar ( BD Diagnostic Systems Europe)
a. Komposisi
Approximate Formula* Per Liter
Beef Extract................................................................3.0 g
Peptone.....................................................................5.0 g
Agar.........................................................................15.0 g
b. Kegunaan
Nutrient Agar digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk
pencacahan organisme dalam air, limbah, kotoran dan lainnya
bahan.
2. Nutrient Broth ( BD Diagnostic Systems Europe)
a. Komposisi
Approximate Formula* Per Liter
Beef Extract................................................................3.0 g
Peptone.....................................................................5.0 g
b. Kegunaan
Digunakan untuk budidaya berbagai jenis mikroorganisme nonkritis
3. Aquadest ( FI III, 1979)
Nama resmi

: Aqua Destilata

Nama Lain

: air suling

Rumus molekul

: H2O

Penyimpanan

: dalam wadah tertutup baik

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

10ISOLASI DAN INOKULASI

Pemerian

: cairan jernih; tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa

Kegunaan

: sebagai pelarut
C. Uraian bakteri (www.itis.gov)

Kingdom

: Bacteria

Phylum

: Proteobacteria

Class

: Gamma Proteobacteria

Ordo

: Pseudomonadales

Family

: Pseudomonadaceae

Genus

: Pseudomonas

Spesies

: Pseudomonas aeruginosa

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

11ISOLASI DAN INOKULASI

BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat Yang Dipakai
Alat-alat yang diguanakan dalam percobaan ini yaitu Autoklaf,
cawan petri, erlenmeyer, enkas, inkubator, lampu spiritus, ose bulat, ose
lurus, oven, rak tabung, spoit 1 dan 10 mL, dan tabung reaksi.
B. Bahan Yang Digunakan
Bahan- bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu Air laut
tanjung, Aquadest steril, Bakteri Pseudomonas aeruginosa, Kapas, Kertas
label, kotoran telinga manusia Medium Nutrien Agar, Medium Nutrien
Broth, tanah antang.
C. Cara Kerja
a. Isolasi
1. Metode tuang
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium
Nutrien Agar (bakteri) sebanyak 9 mL, dan masukkan kedalam
cawan petri kemudian diambil sampel

air laut lalu masukkan

kedalam cawan petri yang telah berisi medium

lalu dinkubasi

selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan diamati.
2. Metode sebar
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium
Nutrien Agar (bakteri) sebanyak 10 mL, dan masukkan kedalam
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

12ISOLASI DAN INOKULASI

cawan petri kemudian diambil sampel

tanah 1 gram lalu

masukkan kedalam cawan petri yang telah berisi medium lalu
dinkubasi selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk
jamur dan diamati.
3. Metode gores
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium
Nutrien Agar (bakteri) sebanyak 9 mL, dan masukkan kedalam
cawan petri kemudian diambil sampel

kotoran telinga

lalu

masukkan kedalam cawan petri yang telah berisi medium lalu
dinkubasi selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan diamati.
4. Metode gores jempol
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium
Nutrien Agar (bakteri) sebanyak 9 mL, dan masukkan kedalam
cawan petri kemudian lakukan sidik jari dengan jempol yang
dicuci dan tidak dicuci pada medium lalu dinkubasi selama 1 x 24
jam untuk bakteri dan diamati.
b. Inokulasi
1. Medium tegak
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium Nutrien Agar
(bakteri) dan sebanyak 5-10 mL, sterilkan ose lurus yang akan
digunakan

lalu

diambil

biakan

murni

dari

Pseudomonas

aeruginosa dan masukkan kedalam medium tegak dengan cara

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

13ISOLASI DAN INOKULASI

ditusuk kemudian inkubasi selama 1 x 24 pada suhu 37 ᵒC dan
diamati.
2. Medium miring
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium
Nutrien Agar (bakteri) sebanyak 5-7 mL, sterilkan ose lurus yang
akan digunakan lalu diambil biakan murni dari Pseudomonas
aeruginosa dan masukkan kedalam medium agar miring dengan
cara gores zig-zag kemudian inkubasi selama 1 x 24 untuk bakteri
pada suhu 37ᵒC dan diamati.
3. Medium cair
Disiapkan alat dan bahan kemudian diambil medium
sebanyak 10 mL, sterilkan ose lurus yang akan digunakan lalu
diambil

biakan

murni

dari

Pseudomonas

aeruginosa

dan

masukkan kedalam medium cair, kemudian inkubasi selama 1 x 24
untuk bakteri pada suhu 37ᵒC dan diamati.

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

14ISOLASI DAN INOKULASI

BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
1. Isolasi bakteri
METODE
Gores
Tuang
Gores

Bentuk koloni
Bentuk koloni
elevasi

SAMPEL
Kotoran
telinga
Air tanjung
Jempol dicuci
Jempol tidak
dicuci

Sebar

Tanah

tepi

Irregular

flat

entire

circular
-

Flat
-

entire
-

Circular

Flat

entire

Irreguler

Flat

serrate

2. Inokulasi bakteri Pseudomonas aeruginosa
Medium
Agar miring
Spreading

Agar tegak
Villose

Cair
Sediment

3. Isolasi jamur
Metode
Tuang

Sampel
Air tanjung

Jenis koloni
-

elevasi
-

B. Pembahasan
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

Tepi
-

15ISOLASI DAN INOKULASI

Pemisahan mikroorganisme (Isolasi) dapat dilakukan dengan empat
metode yaitu metode tuang, sebar, tabur dan gores. Percobaan isolasi
menggunakan wadah cawan petri dengan cara kerja yaitu untuk metode
tuang sampel pertama-tama diletakkan dicawan petri setelah itu kemudian
medium dimasukkan kedalam cawan petri lalu dihomogenkan dengan
cara membentuk angka 8 dan setelah itu diinkubasi selama 1 x 24 jam
untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk jamur. Kedua yaitu metode sebar
pertama-tama medium sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam cawan petri
lalu di masukkan sampel sebanyak 1 gr, dihomogenkan lalu di inkubasi
selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk jamur. Ketiga
metode tabur yaitu sampel sebanyak 1 gr dimasukkan kedalam cawan
petri yang telah berisi medium 10 ml lalu dihomogenkan dan di inkubasi
selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk jamur. Metode yang
ke empat yaitu metode gores medium 10 ml dimasukkan kedalam cawan
petri lalu dimasukkan 1 gr sampel setelah itu dihomogenkan lalu
diinkubasi selam 1 x 24 jam untuk bakter dan 3 x 24 jam untuk jamur.
Adapun pada Inokulasi digunakan tiga jenis medium yaitu medium
agar miring, agar tegak dan medium cair. Dengan cara pengerjaan
masing-masing yaitu untuk medium agar miring yaitu medium 5-10 ml
didalam tabung reaksi dimiringkan hingga memadat lalu di tambahkan 1
ose (bulat) bakteri/jamur dengan cara digores lalu diinkubasi. Untuk
medium agar tegak medium sebanyak 5-10 ml dimasukkan kedalam
tabung reaksi lalu di masukkan 1 ose (lurus) bakteri/jamur dengan cara
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

16ISOLASI DAN INOKULASI

ditusuk lalu diinkubasi. Dan yang terakhir yaitu menggunakan medium 510 ml cair dimana medium yang cair dimasukkan kedalam tabung reaksi
lalu ditambahkan 1 ose (bulat) bakteri/jamur lalu diinkubasi.
Adapun hasil yang didapatkan pada percobaan diatas yaitu pada
pada isolasi bakteri dengan menggunakan metode tuang dengan sampel
Air Laut Tanjung yaitu didapatkan bentuk koloni yang circular dengan
elevasi berbentuk flat dan tepi yang berbentuk entire. Pada metode sebar
dengan sampel tanah yaitu didapatkan bentuk koloni yang irregular
dengan elevasi berbentuk flat dan tepi yang berbentuk serrate. Metode
gores dengan sampel kotoran telinga yaitu didapatkan bentuk koloni yang
yang irregular dengan elevasi berbentuk flat dan tepi yang berbentuk
entire. Dan metode gores dengan jempol dicuci dan jempol tidak dicuci.,
pada jempol tidak dicuci yaitu didapatkan bentuk koloni yang circular
dengan elevasi berbentuk flat dan tepi yang berbentuk entire.
Pada isolasi jamur tidak ditemukan jamur yang tumbuh pada sampel
Air Laut Tanjung dengan menggunakan metode tuang.
Dan yang terakhir yaitu inokulasi bakteri, pada percobaan ini
digunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa pada medium agar tegak
didapatkan bentuk villose, medium agar miring berbentuk spreading dan
medium cair berbentuk sediment.

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

17ISOLASI DAN INOKULASI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pada Percobaan isolasi bakteri:
a. Pada metode sebar (tanah antang), bentuk koloninya yaitu irregular,
elevasinya yaitu flat, tepinya yaitu serrate.

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

18ISOLASI DAN INOKULASI

b. Pada Metode gores (kotoran telinga) bentuk koloninya yaitu circular,
elevasinya yaitu flat, tepi entire.
c. Pada metode gores jempol yang tidak dicuci, bentuk koloninya yaitu
circular, elevasinya yaitu flat, tepinya yaitu entire.
d. Pada metode gores jempol dicuci tidak ditumbuhi mikroba
e. Pada metode tuang (Air laut Tanjung ), bentuk koloninya circular,
elevasi flat, tepi entire.
2. Pada percobaan Inokulasi dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa
a. Pada medium agar miring bentuk koloninya yaitu spreading
b. Pada medium agar tegak bentuk koloninya yaitu villose
c. Pada medium cair bentuk koloninya yaitu sediment.
3. Pada percobaan isolasi jamur, tidak ditemukan jamur yang tumbuh
pada metode tuang dan metode sebar.
B. Saran
Sebaiknya asisten jangan terlambat saat praktikum sudah dimulai.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar, Fakultas
Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Dwidjoseputro, 2010, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Dwiyana, Zaraswati, 2004, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UNHAS, Makassar
Erlangga, 2012, Mikrobiologi Dasar, Edisi V, Jakarta
Irianto, Koes, 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1,
Yrama Widya, Jakarta
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

19ISOLASI DAN INOKULASI

Pelczar, Michael J. dan E.C. Chan, 1986, Dasar-Dasar Mikroboliogi, UIPress, Jakarta.
Sri, Agnes.H, 2002, Dasar-Dasar Mikrobiologi Kesehatan, Jakarta.
Waluyo, Lud, 2008, Mikrobiologi Umum, UMM Press, Makassar.

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SKEMA KERJA
1. isolasi
a. Metode Tuang

I
Medium NA
AYU MELINDA
15020140081

II
Air Tanjung
RAHMA

20ISOLASI DAN INOKULASI

Cawan Petri

Diinkubasi 1-3 x 24 jam

Diamati dan digambar

b. Metode sebar
II

I

Medium

Tanah Antang

Cawan Petri
AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

21ISOLASI DAN INOKULASI

Diinkubasi 1 x 24 jam
Diamati dan digambar
c. Metode gores sidik jari
Jempol tidak dicuci
II

I

Medium
Cawan Petri
Diinkubasi 1 x 24 jam
Diamati dan digambar

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

22ISOLASI DAN INOKULASI

d. Metode Gores

II
I
Medium

kotoran telinga
Cawan Petri
Diinkubasi 1 x 24 jam
Diamati dan digambar

2. Inokulasi
a. Medium Tegak

mikroba uji
1 ose

Medium NA

PA

Inkubator
(1 x 24 jam) 37°

Diamati dan digambar

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

23ISOLASI DAN INOKULASI

b. Medium miring
mikroba uji
1 ose (zig-zag) miring

NA

incubator 1 x 24 jam 370 C

PA

Diamati dan digambar
c. Medium cair
Medium Cair
mikroba uji
1 ose

NB

PA

incubator
(1 x 24 jam) 37°

Diamati dan digambar

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

24ISOLASI DAN INOKULASI

LAMPIRAN 2. FOTO HASIL PENGAMATAN
1. Isolasi
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : Tuang

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

25ISOLASI DAN INOKULASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : Sebar

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

26ISOLASI DAN INOKULASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : gores jempol tak dicuci

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

27ISOLASI DAN INOKULASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : gores jempol dicuci

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

28ISOLASI DAN INOKULASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : gores kotoran telinga

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

29ISOLASI DAN INOKULASI

2. inokulasi
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : medium tegak
Bakteri : Pseudomonas aeruginosa

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

30ISOLASI DAN INOKULASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NA
Metode : medium miring
Bakteri : Pseudomonas aeruginosa

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA

31ISOLASI DAN INOKULASI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Medium : NB
Metode : Medium cair
Bakteri : Pseudomonas aeruginosa

AYU MELINDA
15020140081

RAHMA