MANAJEMEN RISIKO kesehatan di tempat

6/21/2012

Umum
 SMK3 adalah suatu sistim manajemen dengan pendekatan

berbasis pada manajemen/ pengendalian risiko.
 Menerapkan SMK3 = mengurangi risiko di tempat kerja.
 biaya yang akan muncul akibat dari kecelakaan dan PAK, termasuk
jamsostek, biaya medis, dan hilangnya produktivitas dapat
dikurangi.
 banyak metode penilaian risiko (risk assesment) yang di

kembangkan oleh berbagai organisasi/ perusahaan dan berbagai
negara. Konsep terbaru penilaian risiko adalah ISO 31000.
 Pada bab ini akan diberikan keterampilan melakukan penilaian
risiko berdasarkan pada metode yang di kembangkan oleh
Kemenakertrans yaitu Penilaian Risiko Lingkungan Kerja.

1

6/21/2012


PENGERTIAN ISTILAH
 Aktifitas
 Proses atau sekumpulan proses yang dilakukan oleh suatu organisasi yang

menghasilkan atau mendukung satu atau lebih produk atau jasa. (BS 25999-1:2006)

 Identifikasi risiko (risk identification)
 Proses untuk menemukan, mengenali dan mendeskripsikan risiko. Identifikasi risiko

terdiri dari identifikasi sumber-sumber risiko, kejadian-kejadian, penyebab dan
potensi konsekuensinya.
 Identifikasi risiko dapat melibatkan data histori, analisis secara teori, opini ahli, dan
kebutuhan stakeholders.

 Kejadian (event)
 Muncul atau berubahnya sekumpulan hal tertentu.
 Satu kejadian bisa berupa satu atau lebih kemunculan, dan bisa mempunyai

beberapa sebab. Kejadian disebut juga sebagai insiden atau kecelakaan. Kejadian

yang tidak mempunyai konsekuensi disebut sebagai ‘near miss’, ‘insident’, atau ‘close
call’, ‘ hampir kena’.

 Konsekuensi
 Hasil dari suatu kejadian yang berpengaruh pada tujuan (ISO 31000:2009).
 Suatu kejadian dapat menyebabkan konsekuensi yang beragam. Konsekuensi dapat

dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif. Konsekuensi bisa tertentu atau tidaktentu dan dapat mempunyai efek positif atau negatif terhadap tujuan.

PENGERTIAN ISTILAH
 Penilaian risiko (risk analysis)
 Proses memahami secara menyeluruh sifat dari risiko dan untuk menentukan tingkat

risiko (ISO 31000:2009).

 Penilaian risiko termasuk dalam mengestimasi risiko.

 Peluang (likelihood)
 Kemungkinan terjadinya sesuatu (ISO 31000).
 Peluang ( Likelihood ) bisa subjektif atau objektif, kualitatif atau kuantitatif.


 Rating risiko
 Notasi huruf yang mencerminkan risiko yang ada dalam satu kelompok pekerja,

perusahaan, badan usaha atau lembaga.

 Risiko
 Kombinasi dari konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya

kejadian tersebut (OHSAS 18001-2007).

 Akibat (efek) dari ketidakpastian terhadap tujuan. (ISO 31000:2009)
 Ketidakpastian adalah keadaan dimana kekurangan informasi terkait, pemahaman atau

pengetahuan dari suatu kejadian, konsekuensinya atau kemungkinannya.

 Hazard atau sumber risiko
 Sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi mencederai badan atau mengganggu

kesehatan manusia (OHSAS 18001-2007).


 Elemen yang dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasinya yang berpotensi untuk

terjadinya risiko. (ISO 31000:2009).

 Manajemen Risiko
 Manajemen Risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen,

prosedur dan akitivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan
dan pemantauan serta review (peninjauan ulang) terhadap risiko.

2

6/21/2012

SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN RISIKO
 Dapat dilakukan oleh Pengawas

Ketenagakerjaan, manager/supervisor/ ahli K3

di perusahaan ybs.
 Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
 Memahami MSDS/Label/informasi tempat
kerja.
 Kualifikasi yang melakukan :
 Memahami perat.-peruu. K3
 Memiliki keahlian di bidang K3

TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
K. Strat.

PEMANTAPAN
KONTEKS

K. Org
K. Peng.

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR &

REVIEW

ANALISA RISIKO
PENILAIAN RISIKO
PENGENDALIAN
RISIKO

3

6/21/2012

PEMANTAPAN KONTEKS
Konteks Strategik : Ass. Internal dan eksternal unit
Konteks Organisasi : Ass. Thd Manajemen &
Organisasi
-

Manajemen melibatkan dalam pengambilan keputusan

-


Terkait dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan

-

Terkait dengan alokasi sumber daya (personil, finansial, dll)

Konteks Pengelolaan Risiko : Ass. Terhadap ruang
lingkup yg lebih besar s/d pemerintah

IDENTIFIKASI BAHAYA
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko
dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan

Apakah ada sumber untuk menimbulkan
cedera/loss ?
Target apa saja yang terkena/terpengaruh
bahaya ?

Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat
timbul?

4

6/21/2012

IDENTIFIKASI BAHAYA
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :

BAHAN / MATERIAL
ALAT/MESIN
METODE KERJA
LINGKUNGAN KERJA

BAHAYA DAN RISIKO
 FISIKA:
 Bising, radiasi, laser, cahaya dll;


 KIMIA:
 bahan-bahan kimia, limbah B3 dll;

 ERGONOMI:
 Sistem kerja, angkat barang dll;

 PSIKOSOSIAL;
 stress, kerja shift;

 BIOLOGI:
 Serangga, bakteri, virus, dll.

5

6/21/2012

IDENTIFIKASI BAHAYA
Terget yang mungkin terkena/terpengaruh sumber
bahaya :
Manusia

Produk
Peralatan / fasilitas
Lingkungan
Proses
Reputasi
Lainnya??

TEHNIK IDENTIFIKASI BAHAYA
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa
metode/tehnik tersebut :
Inspeksi
Pemantauan/survey
Audit
Kuesioner
Data-data statistik

6

6/21/2012


ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Peluang (Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan/kerugian ketika terpajan dengan suatu
bahaya
 Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin
 Peluang untuk tertusuk jarum
 Peluang tersengat listrik
 Peluang supir menabrak

Penilaian RISIKO
 Langkah 1 – Menemukan bahaya;
 Langkah 2 – Menentukan siapa yang bakal

terkena risiko dan bagaimana;
 Langkah 3 – Melakukan evaluasi risiko dan
menetapkan apakah kehati-hatian yang
dilakukan sudah memadai atau harus lebih
ketat lagi;
 Langkah 4 - Mencatat penemuan;
 Langkah 5 – Tinjau ulang penilaian dan
perbaiki jika perlu;

7

6/21/2012

ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Akibat (Consequences)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. Hal
ini bisa terkait dengan manusia, properti, proses,
lingkungan, dll
Contoh :
 Fatality atau kematian
 Cacat
 Perawatan medis
 P3K

ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yang kita lakukan seobjective mungkin maka perlu
mengumpulkan informasi sebelum menilai resiko dari suatu
akitivitas :

 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi dan
siapa yang melakukan
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
 Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas
 Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)
 Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal &
eksterbal)
 Hasil studi, survey/pemantauan
 Literature
 Benchmark pada industri sejenis
 Penilaian pihak spesiality/tenaga ahli, dll

8

6/21/2012

ANALISA RISIKO
Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu :
Kualitatif
Semi kuantitatif (contoh: pembobotan /
rangking)
Kuantitatif

ANALISA RISIKO
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu
diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan akibat)
yang digunakan. Umumnya metode matriks dipakai
Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan
analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini
uraian/deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan
dengan nilai/skore tertentu

9

6/21/2012

ANALISA RISIKO
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil
analisa data-data yang representatif
Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan
dengan beberapa metode seperti : analisa statistik,
model komputer, simulasi, fault tree analysis, dll
tergantung pada derajat resiko, sumberdaya yang
tersedia untuk penilaian dan keakuratan data yang
tersedia.

PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh suatu
perusahaan / organisasi
Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya
paling minimum/sekecil mungkin
Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka
organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus
dilakukan terhadap risiko itu.

10

6/21/2012

Contoh Matrik Probability dan Consequences
Probability

Consequeces First Aid Lost time
Injury

Several days Fatality /
off work
Disability

Very likely +++
Could happen regularly

M

H

VH

VH

Likely ++
Could happenOccasionaly

L

M

H

VH

VL

L

M

H

VL

VL

L

M

Unlikely +
Could happen but

Very unlikely
Could happen but prob.
Never will
Keterangan :
VH : very high/ekstrim
H : high / tinggi
M : medium
L : low / rendah
VL : very low / dapat diabaikan

: Stop, perbaiki saat itu juga
: Perlu perbaikan dalam 24 jam
: Perlu perbaikan dalam 3 hari
: Perlu perbaikan dalam 7 hari
: Tidak perlu tindakan khusus

Risiko yang bisa diterima
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan dari suatu
organisasi berdasarkan :
Tindakan pengendalian yang telah ada
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
Regulasi/standard yang berlaku
Rencana keadaan darurat
Catatan/data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima tapi
tetap harus dipantau/dimonitor

11

6/21/2012

PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
☻ Hindari risiko
☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko
☻ Terima risiko

Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis

12

6/21/2012

Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 Masker
 Breathing apparatus etc.

PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan
ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif
atau belum
Bentuk pemantauan antara lain :
 Inspeksi dan safety patrol
 Pemantauan lingkungan kerja dan LH
 Near miss report
 Accident report
 Pemeriksaan kesehatan
 Audit

13

6/21/2012

PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
Harus dilakukan karena akan selalu ada potensi
hazard yang baru untuk setiap tempat kerja, hazard
ini dapat disebabkan oleh:







Penggunaan teknologi, peralatan atau bahan-bahan dan
produk baru
Penerapan dari metode atau prosedur kerja baru ( SOP
baru)
Perubahan lingkungan kerja (perpindahan ke kantor
yang berbeda, pengurangan staff, mutasi, rotasi , shift
dll)
Perubahan organisasi / manajemen.
Mempekerjakan staf baru dengan tingkat kemampuan
dan pengetahuan yang berbeda

Latihan
 Referensi : Pedoman Praktis Penilaian Lingkungan
Kerja , Dit. PNK3 /
 Tugas :
 Bentuk Kelompok berjumlah ganjil
 Tentukan ruang lingkup pekerjaan yang anda akan
di nilai ( usahakan sekecil mungkin, dengan
maksimal 10 aktivitas)
 Lakukan penilaian risiko .
 Selamat mencoba

14

6/21/2012

SEKIAN

15